Ansietas Campuran

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

REFERAT

Mixed Anxiety And Depressive Disorder


(MADD)

OLEH
NAHDIA FADHILA

Pembimbing
KEPANITRAAN KLINIK ILMU PENYAKIT JIWA
RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Dr. Cahyaningsih, Sp.KJ.
2018
GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS
F41.2
DAN DEPRESI
DEFINISI

Gangguan Campuran Anxietas dan


Depresi merupakan gejala-gejala
anxietas maupun depresi, dimana
masing-masing tidak menunjukkan
rangkaian gejala yang cukup berat
untuk menegakkan diagnosis tersendiri.
Epidemiologi

sekitar 85% pasien


dengan depresi juga
mengalami gejala
kecemasan yang
signifikan dan
terjadi pada semua usia,
mulai dari masa kanak-
kanak dan remaja hingga
usia tua
KRITERIA DIAGNOSTIK
Terdapatnya gejala-gejala anxietas maupun depresi,
dimana masing-masing tidak menunjukkan rangkaian
gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis
tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik
harus ditemukan walaupun tidak terus menerus,
disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.

Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi


yang lebih ringan, maka harus dipertimbangkan
PPDGJ-III kategori gangguan anxietas lainnya atau
gangguan anxietas fobik.

Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup


berat untuk menegakkan masing-masing diagnosis, maka
kedua diagnosis tersebut harus dikemukakan, dan
diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan.
Jika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu
diagnosis maka gangguan depresif harus diutamakan

Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat


dengan stress kehidupan yang jelas, maka
harus digunakan kategori F43.2 gangguan
penyesuaian.
Mood disforik yang berulang atau menetap dan bertahan sedikitnya 1 bulan.

Mood disforik disertai empat (atau lebih) gejala berikut selama sedikitnya 1 bulan :
1. Kesulitan berkonsentrasi atau pikiran kosong.
2. Gangguan tidur (sulit untuk jatuh tertidur atau tetap tidur atau gelisah tidur tidak puas)
3. Lelah atau energi rendah.
4. Irritabilitas.
5.
6.
Khawatir.
Mudah nangis.
KRITERIA DSM-IV-TR
7. Hipervigilance/siaga berlebihan.
8. Antisipasi hal buruk.
9. Tidak ada harapan (pesimis yang menetap akan masa depan)
10. Harga diri yang rendah atau rasa tidak berharga.
Gejala yang menimbulkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya dalam area fungsi sosial,
pekerjaan atau area fungsi penting lain.
Gejala tidak disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat (contohnya penyalahgunaan obat atau
pengobatan) atau keadaan medis umum.
Semua hal berikut ini :
1. Kriteria tidak pernah memenuhi gangguan depresif berat, gangguan sistemik; gangguan panik, atau
gangguan anxietas menyeluruh.
2. Kriteria saat ini tidak memenuhi gangguan mood atau anxietas lain (termasuk gangguan anxietas atau
gangguan mood, dalam remisi parsial)
3. Gejala tidak lebih mungkin disebebkan gangguan jiwa lain.
Kriteria yang diusulkan sangat
berbeda dari kriteria DSM-IV,
dan kriteria ini belum pernah
DSM-V??? diterapkan dalam praktik
perawatan primer. Oleh karena
itu, MADD tidak dimasukkan ke
dalam versi terbaru DSM-V
PENATALAKSANAAN

Psikoterapi
Psikofarmaka
Suportif, re-edukatif, re-konstruksi,
Anti Anxietas kognitif, psikodinamik, perilaku dan
keluarga
Anti Depressan

Psikoreligius
Terapi Somatik
PROGNOSIS

Selama perjalanan
penyakit, dominasi gejala
anxietas dan depresif
dapat bergantian muncul.
Prosnosisnya tidak
diketahui sampai saat ini
REFERENSI

Elvira, Sylvia D, Hadisukanto, Gitayanti, eds. 2013. Buku Ajar Psikiatri : Gangguan Depresi, edisi II. Jakarta : FKUI.

Kaplan, Harold I., Sadock, Benjamin J. 2015. Synopsis of Psychiatry (Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry): Anxiety Disorders, 11 th
Edition. Virginia : Aptara, Inc.

Mansjoer, Arif, Triyanti, Kuspuji, Savitri, Rakhmi, Ika Wardhani, Wahyu, Setiowulan, Wiwiek, eds. 2000. Kapita Selekta Kedokteran :
Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi, Edisi III, Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius. hal. 210-11.

Maslim, Rusdi. 2002. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Obat Anti Anxietas dan Depresi. Jakarta : Bagian FK
UNIKA Atma Jaya.

Maslim, Rusdi. 2003. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ-III). Gangguan Anxietas : Gangguan Campuran Anxietas dan
Depresi. Jakarta : FK Unika Atmajaya. hal. 75.

Moller, Hans-J, Bandelow, B, Volz, Hans-P, et all. The Relevance of 'Mixed Anxiety and Depression' as a diagnostic category in clinical
practice. Eur Arch Psychiatry Clin Neurosci. 2016. 266: 725-736.

Tiller, JWG. Depression and Anxiety. MJA Open.2012(Suppl 4):28-32.

Anda mungkin juga menyukai