Audit Bab 14

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

Fabiola Krisiwdyanti 041511333017

Emelia Rizka Effendy 041511333018

Najihah Kamila 041511333023

Maya Aprilia Kamilah 041511333035

Anggraeni Suryananda 041511333045


Tujuan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah untuk mengevaluasi saldo akun
yang dipengaruhi oleh siklus disajikan secara wajar berdasarkan standar akuntansi.
Figure14-1 menunjukkan akun-akun yang termasuk dalam siklus penjualan dan penagihan
menggunakan T accounts (asumsi dalam perusahaan dagang).
Penjualan (tunai dan kredit)

Penerimaan kas

Retur dan pengurangan penjualan

Penghapusan piutang tak tertagih

Estimasi beban piutang tak tertagih


1. Pemrosesan Pesanan Pelanggan
Permintaan pelanggan terhadap barang mengawali seluruh siklus.
2. Pemberian Kredit
Praktek yang lemah dalam persetujuan kredit seringkali menimbulkan piutang ragu-ragu
berlebih dan piutang yang mungkin tidak tertagih.
3. Pengiriman Barang
ini merupakan poin pertama dalam siklus dimana perusahaan menyerahkan aset.
4. Penagihan Pelanggan dan Pencatatan Penjualan
• Semua pengiriman yang dilakukan harus ditagih (kelengkapan)
• Tidak ada pengiriman yang ditagihkan lebih dari sekali (keterjadian)
• Masing-masing ditagih dengan jumlah yang tepat (ketepatan)
5. Pemrosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas
Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas termasuk menerima, menyetor, dan
mencatat kas. Hal yang patut menjadi perhatian adalah adanya kemungkinan pencurian.
6. Pemrosesan dan Pencatatan Retur dan Penyisihan Penjualan

Ketika seorang pelanggan tidak puas dengan barang, penjual sering menerima pengembalian
barang atau pemberian pengurangan biaya. Pengembalian dan penyisihan dicatat pada file transaksi
pengembalian dan penyisihan penjualan juga pada master file piutang.

7. Penghapusan Piutang Tak Tertagih

Tanpa memperhatikan ketekunan departemen kredit, beberapa pelanggan tidak membayar tagihan
mereka. Setelah menentukan jumlah yang tidak dapat ditagih, perusahaan harus menghapusnya.
Biasanya, hal ini terjadi setelah pelanggan menyatakan bangkrut atau akunnya diserahkan ke agen
penagih. Dokumen maupun catatan misalnya adalah form otorisasi piutang tidak tertagih dan buku
besar umum.

8. Menetapkan Piutang Tidak Tertagih


Karena perusahaan tidak dapat memperkirakan untuk menagih 100% penjualan mereka, prinsip
akuntansi mensyaratkan untuk mencatat piutang tidak tertagih dengan jumlah yang mereka
perkirakan tidak akan dapat ditagih. Kebanyakan perusahaan mencatat transaksi ini di akhir tiap
bulan atau tiga bulan.
Remittance Prelisting
advice of cash
 Untuk mendapatkan pemahaman,

Auditor mempelajari flowchart klien,


menyiapkan kuesioner tentang
pengendalian internal, dan
melaksanakan pengujian penjualan
walkthrough untuk menunjukkan
rancangan prosedur audit pengujian
pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi.c
Terdapat empat langkah yang penting dalam pengendalian ini yaitu :

Menentukan kerangka kerja untuk menilai


resiko pengendalian

Mengidentifikasi pengendalian internal kunci


dan kelemahannya bagi penjualan.

Mengaitkan pengendalian dan kelemahannya


dengan tujuan

Menilai resiko pengendalian untuk setiap


tujuan dengan mengevaluasi pengendalian dan
kelemahannya bagi setiap tujuan
Pemisahan
Tugas yang • Pemisahan tugas yang tepat membantu mencegah berbagai jenis
salah saji karena kesalahan maupun kecurangan

Memadai

• Auditor memperhatikan otorisasi pada tiga titik kunci:

Otorisasi • Kredit harus benar-benar disahkan sebelum penjualan


dilakukan.

yang Tepat • Barang harus dikirim hanya setelah otorisasi yang tepat.
• Harga, termasuk syarat dasar, ongkos kirim, dan diskon, harus
diotorisasi.

Dokumen dan • prosedur pencatatan yang memadai harus ada sebelum sebagian
besar tujuan audit terkait transaksi dapat dipenuhi.
Catatan yang • Beberapa perusahaan, misalnya, secara otomatis menyiapkan
faktur penjualan prenumbered multicopy pada saat pesanan
Memadai pelanggan diterima.
• Prenumbering dimaksudkan untuk mencegah
Prenumbered kegagalan dalam menagih atau mencatat
Documents penjualan dan terjadinya penagihan serta
pencatatan duplikat.

• Mengirimkan laporan bulanan merupakan


Laporan kontrol yang berguna karena itu mendorong
Bulanan pelanggan untuk merespons jika saldo tersebut
dinyatakan tidak benar

Prosedur • Program komputer atau personil independen


harus memeriksa apakah proses dan pencatatan
Verifikasi transaksi penjualan memenuhi masing – masing
Internal enam tujuan audit terkait transaksi.
 Setelah auditor mengidentifikasi pengendalian internal utama dan kelemahannya, mereka

mulai menilai risiko pengendalian. Untuk audit perusahaan publik, auditor harus

melaksanakan pengujian yang ekstensif atas pengendalian kunci dan mengevaluasi dampak

kelemahannya terhadap laporan auditor mengenai pengendalian internal atas pelaporan

keuangan. Luas pengujian pengendalian dalam audit perusahaan nonpublik tergantung

pada keefektifan pengendalian dan sejauh mana auditor yakin bahwa pengujian tersebut

dapat diandalkan untuk mengurangi risiko pengendalian.


 Untuk setiap pengendalian kunci, satu atau lebih pengujian pengendalian harus dirancang

untuk memverifikasi keefektifannya. Dalam sebagian besar audit, relatif mudah

menentukan sifat pengujian pengendalian dari sifat pengendalian tersebut. Sebagai contoh,

jika pengendalian internal adalah untuk menandatangani pesanan pelanggan setelah

kreditnya disetujui, pengujian pengendalian adalah untuk memeriksa apakah pesanan

pelanggan telah ditandatangani dengan benar.


Penguian atas transaksi (substantive
test of transaction) meliputi prosedur –
prosedur audit untuk menguji
kecermatan pencatatan transaksi.

Tujuannya untuk menentukan apakah


transaksi akuntansi klien telah terotorisasi
dengan pantas, dicatat, dan diikhtisarkan
dalam jurnal dengan benar dan diposting
ke buku besar dan buku pembantu dangan
benar.
Auditor berkepentingan dengan kemungkinan tiga jenis salah saji:

Pengiriman
penjualan dilakukan kepada
termasuk dalam pelanggan yang
jurnal yang tidak Penjualan tidak ada dan
ada pengiriman direkam lebih dicatat sebagai
dilakukan penjualan
dari satu kali

Dua jenis salah saji pertama dapat disebabkan oleh kesalahan atau kecurangan. Sedangkan yang
terakhir merupakan penipuan. Konsekuensi potensial dari ketiga hal tersebut penting karena
berdampak pada berlebihnya aset dan pendapatan
Recorded Sales Occured Sale Are Recorded on the Recorded Sales Are Correctly
Correct Dates Clasified

Recorded Sales For Which Sales Transaction Are


There Was No Shipment Correctly Included in the
uji substantif yang tepat Master File and Correctly
atas transaksi pengujian Summarized
tujuan terjadinya
tergantung pada dimana
Sales Recorded More Than auditor yakin salah saji
Once kemungkinan terjadi Sales Are Accuratelt
Recorded

Shipment Made to Existing Sales Transaction Are


Diection of Test
Nonexistent Customers Recorded
 Dalam mengubah Format Rancangan Audit menjadi Format Pelaksanaan Audit, semua
prosedur-prosedur dalam rancangan audit digabungkan dan disortir kembali agar:

1. Menghilangkan prosedur ganda.


2. Meyakinkan bahwa bila suatu dokumen diuji, seluruh prosedur yang berhubungan
dengan dokumen tersebut dilakukan pada saat yang sama.
3. Memungkinkan auditor untuk menjalankan prosedur dengan cara paling efektif
Contoh
Performance Format Audit
Program
For Test Of Controls &
Substantive Test –
Transaksi Penjualan dan
Penerimaan Kas

Arens 16th edition, page 507


Tujuan audit dan cara klien mengendalikan pemrosesan Nota Kredit (Memo Kredit) pada
hakikatnya sama seperti diuraikan dalam penjualan, dengan dua perbedaan penting

BERHUBUNGAN DENGAN
BERKAITAN DENGAN PENEKANAN
MATERIALITAS DALAM TUJUAN
(MATERIALITY) (EMPHASIS ON OCCURENCE
OBJECTIVE)
Dalam banyak kasus Untuk retur dan pengurangan
contohnya, harga penjualan,
Retur dan Pengurangan Harga Auditor menekankan pada
Penjualan sangat tidak pengujian transaksi yang tercatat
material sehingga dapat untuk mengungkapkan pencurian
diabaikan dalam pelaksanaan kas dari penagihan piutang usaha
audit yang ditutupi dengan retur atau
pengurangan harga penjualan
fiktif.
RETUR PENJUALAN DAN PENGURANGAN HARGA PENJUALAN
(SALES RETURN AND ALLOWANCES)
Prosedur audit untuk pengujian atas
transaksi penerimaan kas
dikembangkan dengan kerangka
kerja yang sama seperti yang
digunakan dalam penjualan, yakni:

 Mengidentifikasi Pengendalian
Internal Kunci untuk setiap Tujuan
Audit
 Mengembangkan Test of Control
Untuk Mendukung Pengurangan
Risiko Pengendalian
 Mengembangkan Pengujian
PADA TRANSAKSI Substantif Atas Transaksi Untuk
Menguji Salah Saji Moneter
PENERIMAAN KAS
FORMAT RANCANGAN
PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI UNTUK PENERIMAAN KAS – HILLSBURG HARDWARE CO.

TUJUAN AUDIT SPESIFIK PENGENDALIAN INTERN PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN DEFISIENSI PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
BERKAIT TRANSAKSI KUNCI (PENERIMAAN KAS) (PENERIMAAN KAS)
(PENERIMAAN KAS)

 Akuntan secara independen merekonsiliasi  Amati apakah akuntan merekonsiliasi rekening koran  Telaah jurnal penerimaan kas dan berkas induk untuk
Penerimaan kas yang dicatat adalah rekening koran (C1) (3) transaksi dan jumlah yang tidak biasa (1)
dana yang secara aktual diterima  Batch Total penerimaan kas dibandingkan  Periksa berkas batch total untuk inisial klerk  Telusuri ayat pembukuan penerimaan kas dari jurnal
perusahaan dengan laporan ikhtisar komputer (C4) pengendali data (8) penerimaan kas ke rekening koran (19)
(EKSISTENSI)  Siapkan pembuktian penerimaan kas (18)

 Daftar Sementara Penerimaan Kas (C2)  Amati apakah daftar penerimaan kas Daftar Sementara Penerimaan  Dapatkan daftar sementara penerimaan kas dan
Kas yang diterima telah dicatat  Cek dicap / distempel dengan digunakan (4) Kas tidak digunakan untuk telusuri jumlahnya ke jurnal penerimaan kas,
dalam jurnal penerimaan kas penyelesaian restriktif (C3)  Amati penyelesaian restriktif pada cek yang memverifikasi penerimaan kas ujilah nama, jumlah, dan tanggal (15)
(KELENGKAPAN)  Batch total penerimaan kas dibandingkan masuk (5) yang dicatat (W1)  Bandingkan daftar sementara penerimaan kas
dengan laporan ikhtisar komputer (C4)  Periksa berkas batch total untuk inisial i klerk dengan salinan slip setoran (16)
 Rekening/Laporan Bulanan dikirim ke pengendali data (8)
pelanggan setiap bulan (C5)  Amati apakah rekening bulanan dikirim (6)

 Akuntan secara independen  Amati apakah akuntan merekonsiliasi rekening  Dapatkan daftar sementara penerimaan kas dan
Kas yang diterima disetor dan merekonsiliasi rekening koran (C1) koran (3) telusuri jumlahnya ke jurnal penerimaan kas,
dicatat sejumlah yang diterima  Batch total penerimaan kas dibandingkan  Periksa berkas batch total untuk inisial klerk ujilah nama, jumlah, dan tanggal (15)
(AKURASI) dengan laporan ikhtisar komputer (C4) pengendali data (8)  Siapkan pembuktian penerimaan kas (18)
 Rekening/Laporan Bulanan dikirim ke  Amati apakah rekening bulanan dikirim (6)
pelanggan setiap bulan (C5)
FORMAT RANCANGAN
PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI UNTUK PENERIMAAN KAS – HILLSBURG HARDWARE CO.

TUJUAN AUDIT SPESIFIK PENGENDALIAN INTERN PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN DEFISIENSI PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
BERKAIT TRANSAKSI KUNCI (PENERIMAAN KAS) (PENERIMAAN KAS)
(PENERIMAAN KAS)

Transaksi penerimaan kas  Verifikasi intern atas transaksi  Periksa indikasi verifikasi  Periksa daftar sementara penerimaan kas untuk
diklasifikasikan dengan pantas penerimaan kas (C6)  intern (15) kepantasan klasifikasi akun (17)
(KLASIFIKASI)

 Prosedur yang mensyaratkan pencatatan  Amati kas yang tidak dicatat pada saat yang
Penerimaan Kas dicatat pada kas setiap hari (C7) tepat (4) Bandingkan tanggal setoran pada rekening koran
saat yang tepat dengan tanggal dalam jurnal penerimaan kas dan
(TEPAT WAKTU) daftar sementara penerimaan kas (16)

Penerimaan kas dimasukkan  Rekening/Laporan Bulanan dikirim ke  Amati apakah rekening bulanan dikirim (6)  Telusuri ayat pembukuan terpilih dari jurnal
dengan semestinya ke Berkas pelanggan setiap bulan (C5)  Periksa bukti bahwa berkas induk P/U penerimaan kas ke berkas induk P/U dan ujilah
Induk P/U dan diikhtisarkan  Komputer secara otomatis memasukkan direkonsiliasi ke buku besar (7) tanggal dan jumlahnya (20)
dengan benar transaksi ke berkas induk P/U dan buku  Periksa bukti bahwa berkas induk P/U  Telusuri sisi kredit terpilih dari berkas induk P/U
(POSTING dan besar (C8) direkonsiliasi ke buku besar (7) ke jurnal penerimaan kas dan ujilah tanggal dan
PENGIKHTISARAN)  Berkas Induk P/U direkonsiliasi ke Buku jumlahnya (21)
Besar setiap bulan (C9)  Gunakan software audit untuk memeriksa
penjumlahan ke bawah dan penjumlahan ke
samping jurnal penerimaan kas dan telusuri
totalnya ke buku besar (2)
Test To Discover Lapping Of Accounts Receivable
Lapping piutang usaha (lapping of account receivable) adalah penundaan
ayat jurnal penagihan piutang usaha untuk menutupi kekurangan kas yang ada.
Penggelapan ini bisa dicegah dengan cara pemisahan tugas dan kebijakan cuti
wajib bagi karyawan yang menangani kas sekaligus memasukkan penerimaan kas
ke dalam sistem.
Kekhawatiran utama auditor dalam melakukan audit atas penghapusan piutang usaha tak
tertagih adalah kemungkinan karyawan klien menutupi penggelapan dengan menghapus
piutang usaha yang sudah ditagih.

Dua pengendalian yang dapat menjadi solusi bagi masalah ini yaitu :
a. Penyusunan neraca saldo piutang usaha periodik untuk ditinjau dan ditindak lanjuti oleh
personil manajemen yang tepat.
b. Kebijakan untuk menghapus rekening yang tidak dapat tertagih saat tidak lagi dapat
dikumpulkan.
Hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap sisa audit.

Jika hasil tes tidak memuaskan, perlu dilakukan pengujian substantif tambahan.

Efek yang paling signifikan dari hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan adalah pada proses konfirmasi. Jenis konfirmasi,
ukuran sampel, dan waktunya sangat terpengaruh.

Akun utama dalam siklus penjualan dan pengumpulan dan jenis tes diilustrasikan pada Gambar
14-7.

Anda mungkin juga menyukai