Non Union Fraktur Femur-1

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 35

NON-UNION FRAKTUR

SUPRACONDYLUS FEMUR
DEXTRA
Oleh :
Mayshia Prazitiya Shakti

Pembimbing :
dr. Hendri Purnama, Sp. OT
1. KASUS
ANAMNESIS

Identitas Pasien
Nama : Ny. AG
Umur : 43 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kutai Timur
MRS : 19 Juli 2016
Ruang rawat : Aster
ANAMNESIS

Keluhan Utama
Nyeri pada paha bawah kiri
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Sekarang


Nyeri paha bawah sebelah kiri dirasakan sejak 3
bulan sebelum masuk rumah sakit. Nyeri terasa
hilang timbul dan terasa seperti ngilu. Pasien
bercerita bahwa saat ini (saat anamnesis) pada
paha kiri pasien terpasang plat.
ANAMNESIS

Pasien mengatakan bahwa plat tersebut dipasang sejak 3


tahun yang lalu setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pasien terjatuh dari motor saat akan berbelok ke arah kiri,
menabrak trotoar dan masuk ke dalam parit. Kemudian paha
kanan pasien terbentur ujung parit yang terbuat dari semen.
Pasien mengatakan saat itu paha sempat luka besar dan
terlihat tulang dari lukanya.Sedangkan di tempat lain tidak
ditemukan luka. Pingsan (-), muntah (-), helm (+). Pasien
kemudian membawa keluhannya ke RS AWS, dikatakan
patah tulang paha bagian bawah dan dilakukan
pemasangan pen luar.
ANAMNESIS

Pen dipasang selama 2 tahun, namun kemudian pada tahun


2015 pasien meminta untuk di lepas pen atas keinginannya
sendiri karena nyeri dan keluar nanah pada luka tempat
keluar pen tersebut. Dokter kemudian menyarankan lepas
pen saat infeksi mereda. Pen kemudian di lepas dan pasien
mengatakan tidak ada keluhan.
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini
sebelumnya, tidak pernah mengalami patah tulang tanpa
sebab, tidak ada riwayat dirawat di Rumah Sakit sebelumnya
maupun riwayat menjalani operasi. Riwayat hipertensi,
asma, dan penyakit jantung disangkal oleh pasien.
Pasien memiliki riwayat kencing manis selama 9 tahun,
sering kontrol di Puskesmas dan mendapatkan obat
metformin dan glibenklamid.
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat DM, asma, dan penyakit jantung dalam keluarga
disangkal. Namun ibu pasien menderita sakit tekanan darah
tinggi.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
Kesan sakit : Sakit ringan
Kesadaran : composmentis

Tanda Vital
Tekanan Darah : 130 / 90 mmHg
Frekuensi nadi : 86 x/menit, reguler, kuat angkat
Frekuensi napas : 20 x/menit, reguler
Suhu aksiler : 36,5⁰C
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala
Mata : cowong (-),anemis (-),ikterik (-), pupil (3mm/3mm), RC (+/+)

Leher
Pembesaran kelenjar : (-)

Pulmo
Inspeksi : bentuk normal, pergerakan dada simetris, retraksi (-)
Palpasi : krepitasi (-), fremitus raba dan fremitus suara
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara napas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK

Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS V midclavicula line sinistra
Perkusi : Batas Kanan = ICS III Parasternal line dextra
Batas Kiri = ICS V Midclavicula line sinistra
Auskultasi : S1/S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi : flat
Palpasi : soefl, defans muskular (-), organomegali (-), NT (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal
PEMERIKSAAN FISIK

Ekstremitas
Akral Hangat, sianosis (-), edema (-) pada kedua tungkai.
PEMERIKSAAN FISIK

Status Lokalis Regio Femur Dextra


Look : scar (+) pada lateral femur distal, deformitas (+) angulasi
dan shertening, edema (-), hiperemi (-)
Feel : Nyeri tekan (+), pulsasi distal teraba
Move : ROM terbatas nyeri
PEMERIKSAAN FISIK

Status Lokalis Regio Femur Dextra


Look : scar (+) pada lateral femur distal, deformitas (+) angulasi
dan shertening, edema (-), hiperemi (-)
Feel : Nyeri tekan (+), pulsasi distal teraba
Move : ROM terbatas nyeri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
18 Juli 2015 21 Juli 2015
Leukosit 10.400 18 Juli 2015
Hb 14,7 Berat Jenis 1.016
Trombosit 425.000 Ketone (-)
Hematokrit 43,1% Hb/darah -
Natrium 135
Kejernihan Jernih
Kalium 4,3
Warna Kuning
Clorida 105
GDS 235 470 Glukosa +3
GDP 305 Bilirubin (-)
Ureum 22,0 Sel Epitel (+1)
Creatinin 1,1 Lekosit 0-1
HbsAg Non Reaktif
Silinder (-)
112 Non Reaktif
BT 3’
CT 7’
Sebelum operasi Setelah operasi
DIAGNOSIS KERJA

Non-union fraktur supracondylus femur


dextra 1/3 distal + DM Tipe II
PENATALAKSANAAN

IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x1gr
Inj. Metamizole 3x30 mg
Rontgen genu AP/ Lat tampak femur
ORIF
Anastesi : dr. Dwiana
Operator : dr. Hendri P, Sp. OT
Laporan Operasi (26 Juli 2016)

1. KIE dan Informed Consent screw dan 5 canselous pada


2. Inj. Ceftriaxone 2 gr distal.
3. Pasien tidur miring kiri 9. Cek stabilisasi  stabil
4. Desinfeksi lapangan operasi 10. Cuci dengan NS steril
dengan betadin 11. Dilakukan pemasangan
5. Insisi lateral approach bone graft  dari kalus
sampai dengan tulang sekitarnya
6. Remove fibrotic tissue 12. Dilakukan pemasangan
7. Recanalisasi (+) drain
8. Reposisi fraktur site dan 13. Jahit kulit CDC
fiksasi dengan PBP 7 hole 14. Operasi selesai
yang diisi dengan 6 cortical
2. TEORI
FRAKTUR FEMUR

Fraktur femur  hilangnya kontinuitas tulang


pada tanpa atau disertai adanya kerusakan
jaringan lunak (otot, kulit, jaringan syaraf, dan
pembuluh darah).
FRAKTUR FEMUR

LOOK LISTEN FEEL


1. Reduksi dan imobilisasi fraktur
2. Pemberian analgesic yang tepat dalam
manajemen nyeri harus segera diberikan.
Profilaksis antibiotic
3. Transfusi darah
4. Lakukan pemasangan foley kateter
5. Radiografi harus segera dilakukan untuk
mendeteksi patologi
6. Konsultasi ortopedi untuk intervensi reduksi
terbuka
PENYEMBUHAN FRAKTUR

Penyatuan (union) adalah perbaikan yang tidak


lengkap, kalus yang meliputinya akan mengalami
kalsifikasi. Secara klinik tempat fraktur masih
sedikit nyeri dan meskipun tulang dapat bergerak
sebagai sebuah tulang yang telah menyatu, usaha
untuk melakukan angulasi akan menimbulkan
nyeri
PENYEMBUHAN FRAKTUR

1. Penyembuhan fraktur pada tulang kortikal


2. Penyembuhan fraktur pada tulang kanselosa
3. Penyembuhan fraktur pada tulang rawan
persendian
NON UNION

1. HIPERTROFIK  Ujung-ujung tulang bersifat


sklerotik dan lebih besar dari normal yang
disebut gambaran elephant’s foot. Garis fraktur
tampak dengan jelas. Ruangan antar tulang
diisi dengan tulang rawan dan jaringan ikat
fibrosa. Pada jenis ini vaskularisasi baik
sehingga biasanya hanya diperlukan fiksasi
yang rigid tanpa pemasangan bone graft.
2. ATROFIK
NON UNION

2. ATROFIK  Tidak ada tanda-tanda aktifitas


seluler pada ujung fraktur. Ujung tulang lebih kecil
dan bulat serta osteoporotik dan avascular. Pada
jenis ini di samping dilakukan fiksasi rigid juga
diperlukan pemasangan bone graft.
NON UNION

PENYEBAB
(1) jaringan soft tissue yang buruk (baik akibat
cedera ataupun tindakan pembedahan);
(2) infeksi lokal
(3) penyalahgunaan obat-obatan terkait,
penggunaan obat-obatan anti inflamasi atau
imunosupresi
(4) ketidakpatuhan pasien
NON UNION

PENYEBAB
(1) jaringan soft tissue yang buruk (baik akibat
cedera ataupun tindakan pembedahan);
(2) infeksi lokal
(3) penyalahgunaan obat-obatan terkait,
penggunaan obat-obatan anti inflamasi atau
imunosupresi
(4) ketidakpatuhan pasien
Non-union. (a) Pasien ini telah menjalani operasi pseudoartrosis humeri.
Pada foto x-ray (b) menunjukkan gambaran khas hipertrofi non-union. (c,d)
Contoh dari non-union yang atrofi.
NON UNION

GAMBARAN KLINIS
1. Nyeri ringan atau sama sekali tidak ada
2. Gerakan abnormal pada daerah fraktur yang
membentuk sendi palsu yang disebut
pseudoarthrosis
3. Nyeri tekan sedikit atau sama sekali tidak ada
4. Pembengkakan bisa ditemukan dan bisa juga
tidak terdapat pembengkakan sama sekali
5. Pada perabaan ditemukan rongga diantara
kedua fragmen
NON UNION

X-RAY
1. Terdapat gambaran sklerotik pada ujung-ujung
tulang
2. Ujung-ujung tulang berbentuk bulat dan halus
3. Hilangnya ruangan meduler pada ujung-ujung
tulang
4. Salah satu ujung tulang dapat berbentuk
cembung dan sisi lainnya cekung
(pseudoarthtrosis).
NON UNION

PENATALAKSANAAN
1. KONSERVATIF
2. OPERATIF 
• Fiksasi interna rigid dengan atau tanpa bone graft
• Eksisi fragmen kecil dekat sendi, misalnya kepala
radius, prosesus stiloid ulna
• Pemasangan protesis, misalnya pada fraktur leher
femur
• Stimulasi elektrik untuk mempercepat osteogenesis
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai