Aldehida New
Aldehida New
Aldehida New
Referensi
Bruice, P.Y. 2001. Organic Chemistry. 3rd Edition. Prentice
Hall. New Jersey.
Carey, F.A. 2003. Organic Chemistry. 5th Edition. Mc Graw Hill.
New York.
Fessenden, R.J. & J.S. Fessenden. Organic Chemistry. 6th
Edition. Brooks/Cole Publishing Company.
Fessenden, R.J. & J.S. Fessenden. 1986. Kimia Organik Jilid 2.
Edisi ketiga. Penterjemah: A.H. Pudjaatmaka & N.M.
Surdia. Penerbit Erlangga. Jakarta.
McMurry, J. Organic Chemistry. 3rd Edition. Brooks/Cole
Publishing Company. California
Tugas
Mahasiswa diharuskan mengerjakan dan mengumpulkan tugas
latihan soal secara individu. 2
Penilaian
Nilai akhir mahasiswa didasarkan pada aspek-aspek
perkuliahan yang meliputi: nilai formatif 30 % (kehadiran,
keaktifan di kelas, nilai tugas & kuis ), UTS 30%, dan UAS
40%.
Jadwal Perkuliahan
Pertemuan Pokok Bahasan Subpokok Bahasan
1–3 Aldehida dan Keton Tata nama
Sifat-sifat fisika
Sintesis aldehida dan
keton
Sifat-sifat kimia (reaksi
adisi, adisi eliminasi,
reduksi, oksidasi)
Penggunaan aldehida dan
keton dalam sintesis
3
Pertemuan Pokok Bahasan Subpokok Bahasan
4 Asam Karboksilat Tata nama
Sifat-sifat fisika
Sintesis asam karboksilat
Sifat-sifat kimia
Penggunaan asam
karboksilat dalam sintesis
5- 6 Derivat Asam Karboksilat Tata nama
Sifat-sifat fisika
Sintesis
Sifat-sifat kimia
Penggunaan dalam sintesis
7-8 Enolat dan Karbanion Keasaman hidrogen alfa
Alkilasi ester malonat
Alkilasi dan asilasi enamina
Kondensasi aldol
Kondensasi ester
4
9 UTS
Pertemuan Pokok Bahasan Subpokok Bahasan
10- 11 Amina Tata nama
Sifat-sifat fisika
Sintesis amina
Sifat-sifat kimia (reaksi
substitusi, eliminasi
Hofmann)
Penggunaan amina dalam
sintesis
12 - 13 Senyawa Aromatik Tata nama
Heterosiklik dan Sifat-sifat kimia (reaksi
polisiklik oksidasi dan reduksi,
substitusi elektrofilik)
Naftalena
Piridin
Pirol
5
Pertemuan Pokok Bahasan Subpokok Bahasan
14-15 Karbohidrat Klasifikasi Karbohidrat
Notasi D-L
Siklisasi Monosakarida
Mutarotasi
Glikosida
Oksidasi Monosakarida
Reduksi Monosakarida
Disakarida
Polisakarida
16 UAS
6
TATA TERTIB PERKULIAHAN
• Mahasiswa mempersiapkan peralatan perkuliahan
sebelum dosen masuk.
7
Aldehida & Keton
Sumber: Donald Pavia
8
Struktur
Aldehida
O
C R = H, alkyl, aryl
R H
Keton
O
R and R' = alkyl or aryl
C R and R' cannot be hydrogen!
R R'
9
Tata Nama Keton (IUPAC)
Pilihlah rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus
karbonil
CONTOH: O
C CH 2
CH 3 CH 2 CH 3 2-pentanon CH CH3
O
CH3
CH3 C CH2
3-Isopropilsiklopentanon
CH2 CH CH3
atau 3-(1-metiletil)siklopentanon
10
CH2 4-etil-3-heksanon
CH3
Tata Nama Keton (Trivial, Umum)
Setiap gugus yang terikat pada karbon karbonil
diberi nama sebagai gugus alkil
Contoh:
O
11
Contoh:
O O
C CH3 C CH3
CH3 CH3
CH2 CH2
dimetil keton
aseton dietil keton
O
O
C CH3 C
asetofenon benzofenon 12
Tata Nama Aldehida (IUPAC)
Pilihlah rantai karbon terpanjang yang mengandung karbon
karbonil
C C C
H H CH3 H H3 C CH2 H
Formaldehyde Acetaldehyde Propionaldehyde
1 2 3
O O
C C
H3 C CH2 C H H3 C CH2 CH2 C H
Butyraldehyde Valeraldehyde
4H2 5 H2
O
C
H3 C CH2 CH2 CH2 CH2 H
Caproaldehyde
O
6 C H
benzaldehida
14
Aturan penamaan umum Aldehida:
Gunakan huruf Yunani: O
C C C C C C C H
selalu diletakkan di ujung rantai, berapapun panjang rantainya
CHO CHO
Cl Cl
-klorokaproaldehida -klorokaproaldehida
( 2-kloroheksanal ) ( 6-kloroheksanal )
15
SINTESIS ALDEHIDA DAN KETON
1. Oksidasi alkohol
karbon
- 2H
OKSIDASI
C O REDUKSI C O
+ 2H
H H
2 HIDROGEN
hidrogen- LEPAS
16
Salah satunya H-
Alkohol primer dioksidasi menghasilkan
Asam karboksilat (via aldehida)*
Alkohol tersier
tidak teroksidasi
H
O
R C OH
C
R' R R'
R'' O
R C OH no reaction C
R H
R'
O (coklat)
R C OH + MnO2
K2Cr2O7 O
R CH2 OH R C H
H2SO4
K2Cr2O7
H2SO4
O (hijau)
R C OH 3+
+ Cr
20
Alkohol Sekunder
Oksidasi dengan K2Cr2O7 Tes
Asam Kromat
(jingga)
OH O
K2Cr2O7
R C R R C R
H2SO4
H
3+
+ Cr
(hijau)
Oksidasi Jones
21
ASAM KROMAT (KESETIMBANGAN)
H2SO4 H2SO4
CrO3 + H2O H2CrO4 H2Cr2O7 + H2O
x2
O O O
H O Cr O H H O Cr O Cr O H
O O O
Asam kromat Asam dikromat
CrO3 .
OH O
R C R N
R C R
H CH2Cl2 Aldehida tidak
teroksidasi lebih lanjut
Oksidasi Sarett
23
Oksidasi dengan Pyridinium Chlorochromate*
CrO3Cl .
OH O
N
R C R R C R
H CH2Cl2
Aldehida tidak
teroksidasi lebih lanjut
Oksidasi “PCC” Kecuali dalam
DMF,
* PDC (piridinium dikromat) juga reaktivitasnya
dapat digunakan meningkat
24
2. Adisi H2O pada alkuna
25
3. Asilasi Friedel-Craft
AlCl4
O H
CH3 C Cl + AlCl
3
C CH3
AlCl4- ]
+
[ CH3 C +
O
O
C CH3
O
+ HAlCl4
HCl + AlCl3 26
REAKTIVITAS GUGUS C=O
ADISI NUKLEOFILIK
GUGUS KARBONIL
nukleofilik H+ atau E+
pada oksigen
.. - .. -
O: :O:
+
C C
+
elektrofilik
pada karbon
Nu:
27
STEREOKIMIA
GUGUS KARBONIL BERBENTUK PLANAR
(HIBRIDISASI SP2)
Nu:
. .
..
C O ..
Nu:
Nukleofil dapat menyerang dari atas atau bawah 28
Reaktivitas relatif
terhadap Nu-
29
ADISI NUKLEOFILIK PADA C=O
Mekanisme dalam asam dan basa
dalam larutan basa atau netral
.. _
.. : O:
O:
+
-:Nu slow
C
Ion alkoksida
C
Nu
.. _ ..
:O: :O H
fast
C + H2O C
Nu atau penambahan H+ Nu
Nu
CN
.. _ ..
:O : :O H
R C R + H2O R C R
CN CN sianohidrin
H3C
N N
Menyebabkan
Fe kekurangan
N N oksigen
H3C CH3
CH2CH2COOH
CH2CH2COOH
HCN adalah gas yang mudah terhirup dan masuk ke dalam paru-paru
33
Sianohidrin merupakan zat antara sintetik yang berguna
asam -hidroksi
34
Gugus OH pada sianohidrin dapat digantikan oleh
amonia untuk menghasilkan gugus amino
sintesis asam-asam amino
NH3
NH2 NH2
alanina
(suatu asam amino)
35
SINTESIS NITRIL (DAN SIANOHIDRIN)
aseton
R-X + NaCN R-CN + NaX
SN2
nitril
.. gas
NaOH O:
R C N R C ..
- + :NH3
H2O/D O : Na+
..
H3O+ netralisasi
Secara singkat
..
O:
R-CN
Sintesis asam R C ..
karboksilat O H
..
R-COOH
..
H2SO4 O:
R C N R C .. + (NH4)2SO4
H2O/D O H
..
Secara singkat
Mekanisme
Sintesis asam
belum diketahui
R-CN karboksilat
R-COOH
R C R + M (OH)x
alkohol 39
R
Reaksi Organometal dengan Senyawa Karbonil
40
Pereaksi Grignard + Formaldehida alkohol 1o
41
Pereaksi Grignard + Aldehida lainnya alkohol 2o
42
Pereaksi Grignard + keton alkohol 3o
43
C. Adisi Air menghasilkan gem-diol atau hidrat
O O H
+
H
C + H2O R C R'
R R'
Aldehida atau O H
keton lebih disukai
a hydrate
H
INGAT KEMBALI! +
O
.. H
.. H + ..
:O :O H :O H
O O18
18 H+ H2O18 berlebih menggeser
+ H2O kesetimbangan ke kanan
R R berlebih R R
O H
+H2O18 -H2O
R C R
18 O
H Pertukaran menunjukkan
terbentuknya intermediet
simetris
46
BEBERAPA HIDRAT STABIL
Ini juga menunjukkan bahwa pembentukan
hidrat dapat terjadi
Cl O Cl OH
Cl C Cl C
+ H
OH
Cl Cl H
kloral kloral hidrat
47
Contoh hidrat stabil lain:
O O O OH
H C C H C C OH
glioksal H
H
O O O OH
Ph C C Ph C C OH
H
H
fenilglioksal
48
D. Adisi Alkohol
menghasilkan hemiasetal dan asetal
Adisi 1 mol
O O H
H+
R C R' + ROH R C R' hemiasetal
O R
Adisi 1 mol lagi
O H O R
H+
R C R' + ROH R C R' + H O
O R O R H
asetal
Secara normal kesetimbangan lebih disukai ke arah aldehida atau
keton sebagai pereaksi awal. Di sini akan ditunjukkan bagaimana
49
hemiasetal dan asetal terbentuk.
ASETAL DAN HEMIASETAL
R R OH ROH R OR
ROH
C O C C
OR OR
H aldehida H H
hemiasetal asetal
R R OH ROH R OR
ROH
C O C C
OR OR
R keton R R
(hemiketal)* (ketal)* 50
R C R R C R R C R
.. O+
O H .. R
H .. R ..
PEMBENTUKAN
HEMIASETAL Adisi R O
:
pertama H
DIKATALISIS ASAM
Umumnya pereaksi .. H
awal lebih disukai, :O H
tetapi molekul alkohol
(berlebih) yang kedua R C R + R O+
dapat bereaksi (slide .. H
berikutnya) : ..
O
hemiacetal R 51
PEMBENTUKAN ASETAL ( dari hemiasetal )
dipisahkan
R
H O
+ H ..
.. H O H
H
.. Adisi kedua
.. H .. :O
:O H O H .. R
+
R C R R C R R C R
R C R +
:O
.. : O..
SN1 :O + :O
R R R R
hemiasetal
Karbokation
terstabilkan
.. .. .. oleh resonansi
: H
:O R R O O R
+
H
H +
R O
: R C R R C R
H
:O
.. R
: O.. R
acetal 52
PENGHILANGAN AIR MENGGESER KESETIMBANGAN
( Prinsip Le Chatelier )
O O H O R
C
+ H
R R R C R R C R O H
+ O O
R R
2 R O
H
Pereaksi awal lebih penghilangan air
disukai menggeser
kesetimbangan
53
STABILITAS ASETAL AND HEMIASETAL
Umumnya hemiasetal tidak stabil, kecuali pada
senyawa gula (dibahas nanti)
OR H2SO4 ROH
LARUTAN
ASAM
C C O +
H2O
OR
ROH
LARUTAN OR NaOH
BASA C Tidak bereaksi
OR H2O
54
ASETAL NON-SIKLIK
O
1,3-propanditiol
O
HS SH S S
H+ /benzene
56
H2O
Contoh:
57
STRATEGI GUGUS PELINDUNG
Gugus Fungsi 1 Gugus Fungsi 2
TARGET NON-TARGET
Ditambahkan
gugus
pelindung
TARGET NON-TARGET
Bereaksi
dengan gugus
yang tidak
diproteksi
GUGUS
BARU NON-TARGET
Gugus pelindung
dihilangkan
GUGUS
BARU NON-TARGET
58
tidak berubah
berubah
PENGGUNAAN ASETAL SIKLIK SEBAGAI
GUGUS PELINDUNG
Contoh:
60
Siklisasi Monosakarida
Hanya senyawa gula yang membentuk hemiasetal stabil
O
H OH hemiasetal
1
H C 1C
2 2
H OH H OH
3 3 :O:
HO H HO H
4 4
H OH H OH
5
.. 5
H O H
..
6 H 6
CH2 OH CH2 OH
glukosa glukopyranosa
61
CINCIN FURANOSA DAN PIRANOSA
H
4 5 : O: O
O OH
2 1
3
H 6 H Cincin piranosa
.. H Dapat
4 O
O: H terbentuk 2
2
H anomer
1
3
O
5 OH Cincin furanosa
H H
Karbon
H
anomer
: O: (hemiasetal)
O
H
H
O
OH
O
1
H C OH
H Equilibrium mixture:
2
H OH
H2C : O:
HO
3
H [2
HO O
H
4
OH
HO
5
.. OH
H O
.. H
6
CH2 OH
H
< 0.001% Rantai terbuka
64
PROYEKSI FISCHER MENJADI PROYEKSI HAWORTH
D-(+)-glukosa
-CH2OH
A B atas = D cis
T A
A CHO W =
1 A
S OH 6 CH2OH
2 H O OH
H 5
HO H
3 4 1
OH OH H
4 H Dua anomer
HO
OH 3 2 gula-D
5 H OH
CH2OH (D-glukosa)
6 trans
kanan CH2OH =
=D H O H
H
OH H
PROYEKSI HO OH PROYEKSI
FISCHER H OH HAWORTH
65
BENTUK KONFORMASI
-CH2OH cis
atas = D -D-(+)-glukopiranosa
=
CH2OH OH
H
H O OH CH2 H
H O
HAWORTH
OH H HO OH
HO O
HO H
H OH
H OH H
H
trans
CH2OH = H
OH
H O H CH2 H
H O O
OH H HO H
HO
HO OH
H OH KONFORMASI
H OH OH
H
-D-(+)-glukopiranosa 66
Posisi standar
FRUKTOSA O
atas = D cis =
CH2OH
1
..
O: HOCH2 OH
2
O karbon
6
HO anomer
3 5 H HO 2
OH H CH2OH
4 .. 4 3
OH OH H 1
5 ..
CH2OH
6
D-(-)-Fructosa -D-(-)-Fruktofuranosa
67
ADISI AMINA PADA GUGUS KARBONIL
H R R
AMINA: R N H R N H R N R
.. .. ..
68
primer sekunder tersier
AMINA PRIMER
IMINA
69
REAKSI ADISI- ELIMINASI
A. Reaksi dengan amonia dan amina primer
menghasilkan imina. Imina adalah senyawa dengan
ikatan C=N
70
Mekanisme Pembentukan Imina
adisi basa lemah – dikatalisis asam
H
H-O
2 R H R R
.. .. slow + .. ..
G NH2 + C O G N C O H G N C OH
.. 1 ..
R H R H R
H
H-O-H H
adisi dikatalisis pertukaran proton
+ H-O-H
asam +
imina
R R R
.. .. fast + ..
G N C O H G N C G N C
+
H R H H R R +
H-O-H
pelepasan air H-O deprotonasi
+
H
(eliminasi) H 71
Contoh:
72
Pembentukan Imina Sederhana
hasil keseluruhan
dihilangkan
R R
..
C O + H2N R C N R + H2O
R R
animina
imine
R R
H3O+ ..
C N R + H2O C O + H2N R
R R
an imine
74
KRISTAL IMINA
75
lihat di
KRISTAL IMINA bawah
O
..
:NH2OH hidroksilamina H2N C NHNH2 semikarbazon
.. ..
R-NH-NH2 bermacam O2N NHNH2
senyawa 2,4-dinitrofenil-
hidrazin NO2 hidrazin
76
Pembentukan Oksim
R R
..
C O + H2N OH C N OH + H2O
R R
hidroksilamina
oksim
an oxime
aldehida (kristal)
atau keton
77
Pembentukan Hidrazon
R R
..
C O + H2N NH R C N NH R + H2O
R hidrazin R
ahidrazon
hydrazone
aldehida
atau keton
78
2,4-Dinitrofenilhidrazon
NO2 2,4-dinitrofenilhidrazin
R
..
C O + H2N NH NO2
R
2,4-dinitrophenylhydrazine
NO2
aldehida
atau keton R
C N NH NO2 + H2O
R
aldehida O
R
atau keton
C N NH C NH2 + H2O
R
semicarbazon
(kristal)
80
DERIVATIF IMINA
KRISTAL IMINA DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DERIVATIF
semicarbazone
2,4-dinitrophenyl-
ketones bp mp hydrazone
2-undecanone 231 12 122 63
4-chloroacetophenone 232 12 204 236
4-phenyl-2-butanone 235 - 142 127
81
82
Contoh:
83
Contoh:
84
AMINA SEKUNDER
ENAMINA
85
B. Reaksi dengan amina sekunder
menghasilkan ENAMINA
86
PERBANDINGAN
Intermediet karbinolamina
AMINA PRIMER AMINA SEKUNDER
Hidrogen pada
karbon yg berdekatan
R O H H OH
..
C N G R C C R
R H R NR2
..
H
H-O-H
2)
.. + .. ..
H +O H H :O H H +OH2
slow
R C C R R C C R R C C R
R .. R +N H R N:
N H
R R O-H R R
R R H
Selanjutnya …. 89
Pembentukan Enamina (lanjutan)
MEKANISME
3) ..
H +OH2 H H
+
R C C R R C C R R C C R
R N: R N: R N+
+
R R R R R R
+ H2O
4) H H2O
O-H
H
+ +
R C C R R C C R + HH3O+ Air harus
R :
N+ R N: dihilangkan
untuk menekan
R R
R R
kesetimbangan
enamina
90
Contoh:
91
AMINA TERSIER
TIDAK BEREAKSI
92
AMINA PRIMER
PERBANDINGAN
H dari N lepas 2 H lepas, untuk membentuk
R O H intermediet,
N R .. dan untuk eliminasi air.
H C N R
H H
R AMINA SEKUNDER
H dilepaskan untuk H dari C lepas
membentuk intermediet
H OH
H N R
R C C R
R R
AMINA TERSIER : N-R
H lepas
R
.. H
H :O
R N R R C C R Amina tersier tidak dapat
tidak stabil membentuk intermediet
R R dapat balik karbinolamina
N-R
+ karena tidak ada H pada
R
Tidak ada H lepas R N. 93
C. Reaksi dengan fosfonium ilid
(Reaksi Wittig)
Ylide (Ilida)
Senyawa atau intermediet - .. +
dengan muatan positif dan
negatif pada atom yang X Y
berdekatan IKATAN
trifenilfosfina + - .. R1
(C6H5)3P C
( Ph = C6H5 )
R2
Ylide
95
Resonansi Ylide
_ R R
+ ..
(C6H5)3P C (C6H5)3P C
R R
96
Reaksi Wittig
MEKANISME
R1 R3
R1
+
-.. R3
C O + (C6H5)3P C R2 C C R4
R2 R4
: O: P(C6H5)3
.. _ +
ylide betaine
R1 R3
R1 R3
C C + O P(C6H5)3 R2 C C R4
R2 R4 :O P(C6H5)3
INSOLUBLE ..
Sintesis Molekul stabil secara oxaphosphetane
alkena termodinamika (TIDAK STABIL) 97
SINTESIS ALKENA – REAKSI WITTIG
H3C
O :P(C6H5)3
H3C
+ +
(C6H5)3P CH2CH3 (C6H5)3P CH2CH3
ylide :
- H CH3ONa H H
98
CONTOH LAIN SINTESIS ALKENA - REAKSI WITTIG
H
+ -
CH2Br C P(C6H5)3 Br
H
:P(C6H5)3 PhLi
H
C C P(C6H5)3
O ..
H - +
+ ylide
..
:O P(C6H5)3
- .. + Br
C O
triphenylphosphine H H
oxide (tidak larut) 99
Contoh:
100
Muscalure
Sex pheromone of the
common house fly.
H H Musca Domestica
CH3(CH2)6CH2 CH2(CH2)11CH3
(Z)-9-tricosene
O
CH3(CH2)6 C Cl CH2(CH2)12CH3
H
101
102
REDUKSI ALDEHIDA & KETON
Aldehida atau keton dapat direduksi menjadi suatu alkohol,
hidrokarbon, atau amina. Produk reduksi tergantung dari
reduktor yang digunakan
O OH NR' 2
[H] H H
C atau RCH 2R atau C
C
R R R R R R
hidrokarbon
alkohol amina
103
A. Katalitik Hidrogenasi
H2, 40 o C
CH2 CH2
Ni, 2 atm
C O C O
H H
H H
H . H. H. Adisi
sin
H.
104
Reduksi gugus C=O Dibutuhkan katalis
lebih sulit dibandingkan khusus, yaitu:
reduksi ikatan C=C Raney Nickel
Digunakan untuk C=O.
…. Reduksi cincin Kalor dan tekanan juga
benzena jauh lebih dibutuhkan.
sulit
105
HIDROGENASI SELEKTIF
H
OH O
20O C
1 atm mudah
?
O Pd/C H
OH
Pereaksi Ni 40O C
+ H2
hidrida 2 atm
O
PtO2
100o C H lebih
OH
5 atm sulit
Kondisi bervariasi
tergantung senyawa.
most
difficult 106
HIDROGENASI KATALITIK PADA 1 ATM
H2
pelarut +
senyawa
Katalis
tersuspensi
magnetic
stir bar 107
ROCKING BOTTLE HYDROGENATION
NOT SHOWN
perforated screen
surrounds the bottle
108
HYDROGENATION BOMB
stirrer
pressure
gauge H2 inlet
head bolts
heavy steel
shield
threaded
thick steel
walls 109
B. Hidrida Logam
Pereaksi hidrida:
H H
Na+ H B- H Li+ H Al- H
H H
.. .. _
O: : O: OH
H3O+
R C R R C R R C R
H H
_
H:
Mekanisme sederhana
110
ADA PERBEDAAN REAKTIVITAS
Overlap lebih besar
Unsur 2sp3 - 1s
periode 2
NaBH4
B H shorter, stronger bond
LESS REACTIVE
Al H LiAlH4
longer, weaker bond
MORE REACTIVE
KARAKTER KOVALEN / IONIK
O
H OH
1) NaBH4 20O C
2) H3O+ 1 atm
O Pd/C H
OH
B
Ni 40O C
+ H2
O 2 atm
PtO2
? 100o C H
OH
5 atm C
Gugus
proteksi! A, B, and C
progressive
Reduksi aldehida dan keton dengan
NaBH4
aldehida
dan keton
+
Na -
BH3
O O OH
NaBH4 H3O+
C R C R R C R
R R
H H
-
H BH3
alkohol
ADISI TERJADI SERENTAK
DAN SYN STEREOSPESIFIK
.. ..
C O: C O:
H BH3 H BH3
-
reacts three
more times
Reduksi Norcamphor
dengan NaBH4
exo attack
1 NaBH4
+
2 H3O+ H OH
O OH H
bicyclo[2.2.1]heptan-2-one endo alcohol exo alcohol
(norcamphor) (86%) (14%)
Reduksi Champor
dengan NaBH4
terintangi
atau
C=Y:
.. C Y:
Seperti NaBH4, reduksi dengan LAH menghasilkan
alkohol
R R
aldehida C O CH OH
H H
R R
keton C O CH OH
119
R R
LiAlH4 TIDAK SELEKTIF (lanjutan)
Derivat asam karboksilat di bawah ini, juga dapat direduksi
dengan LiAlH4
R R
ester C O CH OH + ROH
RO H
-OR lepas
R R
klorida asam C O CH OH
Cl H
-Cl lepas
asam R R
karboksilat C O CH OH
HO H
-OH lepas 120
LiAlH4 TIDAK SELEKTIF (lanjutan)
Senyawa di bawah ini (semuanya mempunyai nitrogen)
menghasilkan amina
R
amida C O R CH2 NH2
NH2 oksigen
lepas
C C atau C C Tidak
alkena alkuna polar !
122
LiAlH4
Reduksi Aldehida dan Keton
O R
eter
LiAlH4 + 4 +
C H C O Al Li
R R
R
4
R O H
+
H C O Al Li + 4 H2O 4 R C R + Al(OH)3
R H
4
+ LiOH
Reduksi aldehida & keton menjadi
hidrokarbon O
H H
Ada 3 metode:
3. Desulfurisasi: Tioasetal + H2 + Ni
Kondisi lebih lunak, juga mereduksi C=C
124
Reduksi aldehida & keton menjadi hidrokarbon
A. Reduksi Clemmensen
O H ZnCl2
Zn(Hg)
R C R C H + Hg
HCl (conc.) H2O
R R
Kemungkinan melalui :
R
C N NH2
R
126
MEKANISME REAKSI WOLFF-KISHNER
.. ..
:O
- :O H
.. .. NaOH
R .. .. ..
R C + NH2 NH2 C N NH2
high bp solvent
R R hidrazon
keton
- :..O H
R .. R
.. .. .. -
C N NH C N NH
R H
.. ..
R
H O
H O H
H
R R R H
.. - - penghilangan
C N N: C: : N N: C C=O
R H
.. R H R H
gas
alkana
C. Desulfurisasi
O BF3
+ HS CH2 CH2 SH S S + HO
C C 2
R R diethyl ether
R R
H2 Raney Ni
Mekanismenya belum diketahui.
C S C S H H
. H. H.
H H H R
C
R
H. + H3C CH3
Hidrogenasi memutuskan
ikatan C-S ( hidrogenolisis ). + 2 NiS + H2S
Oksidasi Aldehida
Oksidator yang bisa digunakan, antara lain:
KMnO4
K2Cr2O7-H2SO4
Na2Cr2O7-H2SO4
129
Selain itu bisa juga digunakan oksidator “lunak” seperti Ag+
(pereaksi Tollens) dan Cu2+ (pereaksi Benedict)
131
Oksidasi Baeyer-Villiger
Aldehida dan keton dapat dioksidasi dengan asam peroksi
(asam perkarboksilat)
132
Asam peroksi mengandung satu oksigen lebih banyak
dibandingkan asam karboksilat. Oksigen ini di-’insersi’kan
antara karbon karbonil dan H dari aldehida, atau R dari
keton.
133
Jika dua gugus alkil yang terikat pada gugus karbonil tidak
sama, maka oksigen diinsersikan antara karbon karbonil
dan gugus R yang lebih besar
134
Mekanisme reaksi Baeyer-Villiger:
Tahap 1: adisi asam peroksi pada gugus karbonil
135
Keseluruhan reaksi:
136
Contoh:
137
Latihan:
138
Reaktivitas Hidrogen-
Ikatan C-H bersifat stabil, nonpolar, dan tidak bersifat
asam. Adanya gugus karbonil menghasilkan H yang
bersifat asam
139
Jika H terletak diantara 2 gugus karbonil, maka H
tersebut bersifat cukup asam
140
H bersifat cukup asam, sehingga dapat bereaksi dengan
basa (hidroksida, alkoksida) membentuk garam
Contoh:
141
Tautomer Keto-enol
Tautomer adalah isomer struktur yang berbeda karena
posisi ikatan rangkap dan atom hidrogen pada oksigen
142
Pada senyawa -diketon, bentuk enol distabilisasi oleh
ikatan hidrogen intramolekul dan ikatan rangkap
terkonjugasi
143
Tautomer keto-enol dikatalis oleh asam atau basa
Tautomer dapat mempegaruhi reaktivitas senyawa
Keton yang mempunyai sedikitnya 1 Ha, dapat
bertautomerisasi sehingga dapat dioksidasi dengan
oksidator kuat, yang memutuskan ikatan C=C atau
tautomer enol
Reaksi ini digunakan untuk menentukan struktur
145
HNO3 pekat HNO3 pekat
D D
147
SYARAT: aldehida awal harus mengandung Hshg dpt
membentuk ion enolat dalam basa
148
Mekanisme kondensasi aldol:
Pembentukan ion enolat
Adisi ion enolat pada
Contoh lain:
149
150
Dehidrasi Aldol
Dehidrasi aldol menghasilkan ,-aldehida(keton) tak jenuh
151
2. Kondensasi aldol campuran
Jika 2 jenis senyawa karbonil digunakan
152
3. Kondensasi aldol silang
Rx. Kondensasi antara aldehida (keton) yang memiliki H
dgn aldehida (keton) yang tidak memiliki H. Contoh:
155
Mekanisme halogenasi
dengan katalis asam
156
Halogenasi dalam suasana basa
Jika Br2, Cl2 dan I2 ditambahkan ke dalam larutan BASA
dari aldehida/keton, maka halogen akan menggantikan
SEMUA H dari senyawa karbonil
Mekanisme:
157
Reaksi Haloform
Halogenasi merupakan dasar untuk uji metil keton uji
iodoform, CHI3 (KRISTAL KUNING)
Contoh:
158
Mekanisme haloform:
159
Adisi Nukleofilik pada ,-keton /
aldehida tak jenuh
Struktur resonansi dari senyawa , karbonil tak jenuh
menunjukkan bahwa terdapat 2 pusat elektrofilik, yaitu
karbon karbonil dan karbon-
160
Adisi Nukleofil pada Enon
Adisi konjugasi atau Adisi Michael
.. .. - .. -
:O :O: : O:
C C C
C C C C + C C
+
:Nu :Nu
Adisi-1,2 Adisi-1,4
OH O
C H C
C C C C
Nu
adisi
Nu konjugasi
Adisi Nu pada karbon karbonil disebut adisi- 1,2 (adisi langsung)
162
Adisi Nu pada karbon- disebut adisi-1,4 (adisi konjugasi)
163
Adisi Nu pada ,-karbonil tak jenuh
Stereokimia
Keton terkonjugasi juga diperhitungkan
O
H C R
C C
H H Basa Langsung pada C=O
kuat Adisi-1,2
165
Basa lemah : adisi-1,4
basa lemah menyebabkan adisi konjugasi (adisi-1,4), juga
dikenal sebagai Adisi Michael, terutama jika gugus C=O
terhalangi.
..
Amina R-NH2
.. ..
Alkohol R-O-H
.. Air H-O-H
..
Enolat
Litium dialkilcuprat
( RLi + CuCl )
Ion sianida :C N:
Adisi ,-karbonil tak jenuh
CH3MgI
O CuCl
O
HO CH3
CH3Li (CH3)2CuLi
or or
CH3MgI (CH3)2Cd CH3
strong bases add weaker bases add
by 1,2 addition _ by 1,4 addition
O _ O
:CH3
_
:CH3
+
C-Li and C-Mg bonds are R-Cu and R-Cd bonds are
more ionic (stronger bases) more covalent (weaker bases)
STEREOKIMIA JUGA BERPENGARUH
LARGE GROUPS ON EITHER SIDE OF THE CARBONYL FAVOR CONJUGATE ADDITION
O OH
CH3 CH3
H C CH3MgBr H C
C C CH CH3 CH CH3
H C C
H H
CH3 H
large groups here can major product
also promote 1,4 addition
O OH
H C H H C H
CH3MgBr
C C C C
H H CH3
H H
major product
large groups here
small groups here
promote 1,2 addition
make 1,2 addition
more probable
Contoh:
169