Skizo

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

PRESENTASI KASUS

SKIZOFRENIA PARANOID

dr. Glen Jacobs


RSUD PASAR REBO
IDENTITAS PASIEN
Nama
• Tn. T

Umur
• 28 tahun

No RM
• 2015-324532

Pekerjaan
•-

Alamat
• Gedong
 Tn. T, usia 28 tahun datang rujukan dari
Puskesmas dengan keluhan dikurung dalam
rumah sejak 2 tahun yang lalu. Sejak 5
tahun yang lalu, diakui oleh keluarga, bahwa
pasien pertama kali diketahui mengalami
gangguan. Saat itu pasien sedang
menempuh pendidikan perguruan tinggi di
Kota Malang. Diakui saat itu keluarga
dihubungi oleh pihak fakultas, bahwa pasien
mengalami gangguan jiwa. Pasien seperti
mengikuti aliran agama sesat, mengaku
nabi, dan cenderung melakukan tindakan
kekerasan

ANAMNESIS
 . Pasien mengaku mendengar suara-suara
yang tidak dapat didengar orang lain. Isi
suara tidak diketahui oleh keluarga. Pasien
juga sering mengaku melihat roh-roh jahat
masuk ke kepala nya. Sering berbicara dan
memaki-maki sendiri. Saat itu pasien dibawa
kembali ke Jakarta. Selama di rumah, pasien
sempat berobat ke salah satu tenaga
paramedis yang mengaku dapat
menyembuhkan gangguan-gangguan
kejiwaan. Sempat mendapatkan beberapa
obat, baik suntikan maupun obat minum,
namun karena masalah biaya, maka obat-
obatan dihentikan.

ANAMNESIS
 Keadaan pasien pasca lepas pengobatan
semakin memburuk. Sering berkeliaran di
pinggir jalan dan mengamuk serta
sempat melakukan tindak kekerasan.
Oleh karena desakan warga sekitar,
akhirnya keluarga memutuskan untuk
mengurung pasien di rumah sejak kurang
lebih 2 tahun lalu. Selama di rumah
pasien jarang dimandikan, pakaian sering
tidak diganti, dan jarang diurus oleh
keluarga.
ANAMNESIS
• OS sudah tidak
mengonsumsi obat
Riwayat pengobatan
apapun

• Riwayat DM,
Riwayat hipertensi dan asma
kesehatan/penyakit disangkal

ANAMNESIS
RIWAYAT SOSIAL
 Pasien tidak memiliki jaminan kesehatan. Pasien tinggal di
tempat pemukiman penduduk yang padat. Hubungan
penderita dengan tetangga kurang baik. Sosialisasi dengan
tetangga kurang baik. Karena tetangga terutama anak-anak
sering mencemooh penderita. Sebelum sakit penderita
jarang bersosialisasi karena memang penderita merupakan
orang yang pendiam, namun masih mengikuti kegiatan
berolahraga bersama tetangga-tetangga lainnya. Sebelum
sakit lingkungan sekitar penderita menyukai penderita
karena penderita orang yang sangat pintar, berbakat, dan
dapat masuk ke perguruan tinggi.
PEMERIKSAAN FISIK
• Compos mentis/Sakit Sedang/Gizi Cukup
Keadaan umum

• Tekanan Darah = 110/70 mmHg


• Nadi = 100x/menit, reguler, kuat
Tanda-tanda vital • Frekuensi Napas = 20x/menit
• Suhu = 37°C

Kepala, mulut, leher, • Dalam batas normal


paru-paru, cor,
ekstremitas
•Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada
•Auskultasi : bising usus (+) normal
•Perkusi : timpani, pekak beralih (-).
Abdomen •Palpasi : supel, nyeri tekan (-) epigastrium, hepar
tidak membesar, lien tidak membesar, turgor kulit
kembali cepat.
 Deskripsi Umum
 Penampilan : berpakaian sederhana
 Kesadaran : Apatis
 Perilaku & Aktivitas Psikomotor : Hipo Aktif
 Pembicaran : Sedikit
 Sikap Terhadap Pemeriksa : Non-Kooperatif
 Kesadaran Afektif
 Afek (mood) : Tumpul
 Ekspresi Afektif : Tumpul
 Keserasian : Inappropriate
 Empati : Tidak dapat dirabarasakan

STATUS PSIKIATRI
 Fungsi intelektual
 Taraf pendidikan : Perguruan tinggi
 Daya konsentrasi : Kurang
 Orientasi
 Waktu : Baik
 Tempat : Baik
 Orang : Baik
 Kemampuan menolong diri sendiri : Terganggu
 Gangguan Persepsi
 Halusinasi (+) Auditorik, Visual (+)
 Ilusi (-)
 Depersonalisasi dan Derealisasi : (-)

STATUS PSIKIATRI
 Proses Pikir
 Arus pikiran
 Produktivitas : miskin ide
 Kontinuitas : Relevan
 Hendaya berbahasa : (-)
 Isi Pikiran
 Pre ocupasi (-)
 Gangguan pikiran
 Waham (+) magic-mistik

 Pengendalian Impuls : sulit mengendalikan Impuls

 Daya Nilai

 Norma Sosial : Terganggu

 Uji daya nilai : Baik

 Pemikiran realitas : Terganggu

 Persepsi Pasien tentang Diri dan Kehidupannya :


 Tilikan : Derajat 1

 Taraf dapat dipercaya : Kurang dapat dipercaya

STATUS PSIKIATRI
Skizofrenia
Paranoid

ASSESSMENT
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan saat datang ke IGD


• Terapi medikamentosa :
• Haloperidol 2x5 mg tablet
• Chlorpromazine 1x100 mg tablet (malam)
• Trihexyphenidyl 1x2mg
• Komunikasi-Informasi-Edukasi Keluarga agar pasien
dirawat di Rumah Sakit  Keluarga menolak dan minta
pulang paksa..
PEMBAHASAN
 Adapun pedoman diagnosis Skizofrenia menurut PPDGJ III antara lain
sebagai berikut.
1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan
biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam
atau kurang jelas):
a. – Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan,
walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda, atau
– Thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar
masuk kedalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil
keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (Withdrawal) dan
– Thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang
lain atau umumnya mengetahuinya.
b. – Delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau
– Delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatantertentu dari luar atau
– Delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang
dirinya= secara jelas ,merujuk ke pergerakan
tubuh/anggota gerak atau kepikiran, tindakan atau
penginderaan khusus).
– Delusion perception = pengalaman indrawi yang tidak wajar,
yang bermakna sangat khas bagi dirinya , biasanya bersifat
mistik dan mukjizat.
 c. Halusional Auditorik ;
– Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus
terhadap prilaku pasien .
– Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri
(diantara berbagai suara yang berbicara atau
– Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh.
d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya
setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang
mustahi,misalnya perihal keyakinan agama atau politik
tertentu atau kekuatan dan kemampuan diatas manusia biasa
(misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi
dengan mahluk asing atau dunia lain)
Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus
selalu ada secara jelas:
e. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja ,
apabila disertai baik oleh waham yang mengambang
maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif
yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-
valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap
hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus
menerus.
f. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami
sisipan (interpolation) yang berakibat inkoherensia atau
pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme.
g. Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah
(excitement), posisi tubuh tertentu (posturing)
atay fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme,
dan stupor.
h. Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang
jarang dan respons emosional yang menumpul
tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan
penarikan diri dari pergaulan sosial dan
menurunya kinerja sosial, tetapi harus jelas
bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
depresi atau medikasi neureptika.
* adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah
berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau
lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik
prodromal);
* Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan
bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality)
dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal
behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat,
hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap
larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute), dan
penarikan diri secara sosial.
 F.20 Skizofrenia Paranoid
 Pedoman diagnostik
1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
2. Sebagai tambahan:
– Sebagai tambahan :
* Halusinasi dan/ waham arus menonjol;
(a) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi
perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa
bunyi pluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa
(laughing).
(b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat
seksual , atau lain-lain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin
ada tetapi jarang menonjol.
(c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis,
tetapi waham dikendalikan (delusion of
control), dipengaruhi (delusion of influence)
atau passivity (delussion of passivity), dan
keyakinan dikejar-kejar yang beraneka
ragam, adalah yang paling khas;
· Gangguan afektif, dorongan kehendak dan
pembicaraan, serta gejala katatonik secara
relatif tidak nyata / tidak menonjol.
 Dari hasil anamnesis dan wawancara pada keluarga
pasien, didasari pada pedoman diagnosis Skizofrenia
menurut PPDGJ III, maka didapatkan hasil positif
sebagai berikut.
 Mengaku nabi  Waham kebesaran atau magis-mistik
 Mendengar suara-suara yang tidak didengar orang
lain  halusinasi auditorik
 Merasa ada roh yang masuk ke kepalanya  Thought
of insertion
 Haloperidol merupakan obat antipsikosis dengan potensi
tinggi, memiliki afek sedasi rendah dan memberikan efek
ektrapiramidal yang besar. Haloperidol merupakan obat
golongan Butirofenon. Merupakan salah satu obat
Skizofrenia, obat ini berguna untuk menenangkan keadaan
mania pada penderita psikosis yang karena hal tertentu
tidak dapat diberikan fenotiazin.
 Dosis Haloperidol untuk pasien dewasa dengan kasus
psikotik adalah sebagai berikut.
 Oral 0.5-5 mg, 2-3 kali per hari, maksimum 30 mg/hari
 Injeksi intramuskular : 2-5 mg setiap 4-8 jam sesuai
kebutuhan.
 Chlorpromazine

 Indikasi

 Mengendalikan mania, terapi shcizofrenia, mengendalikan mual dan muntah,


menghilangkan kegelisahan dan ketakutan sebelum operasi, porforia intermiten

 Dosis

 Skizofrenia /psikosis :

 Dewasa :

 Oral : 30-2000 mg/hari dibagi dalam 1-4 dosis, mulai dengan dosis rendah,
kemudian sesuaikan dengan kebutuhan.

 Dosis lazim : 400-600 mg/hari,

 beberapa pasien membutuhkan 1-2 g/hari. im.,iv.: awal: 25 mg, dapt


diulang 25-50 mg , dalam 1-4 jam, naikkan bertahap sampai maksimum 400
mg/dosis setiap 4-6 jam sampai pasien terkendali;

 Dosis lazim : 300-800 mg/hari.

 Cegukan tidak terkendali : Oral, im.: 25-50 mg sehari 3-4 kali.


 Triheksifenidil

 Cara Kerja Obat:


 Triheksifenidil adalah antikolinergik yang mempunyai efek sentral lebih kuat
daripada perifer, sehingga banyak digunakan untuk terapi penyakit parkinson.
Efek sentral terhadap susunan saraf pusat akan merangsang pada dosis rendah
dan mendepresi pada dosis toksik.

 Indikasi:

 - Parkinson

 - Ggn ekstrapiramidal yg disebabkan obat SSP

 Dosis:

 - Parkinson idiopatik: Dosis awal 1 mg (hari pertama), kemudian ditingkatkan


menjadi 2 mg, 2-3 x sehari selama 3-5 hari atau sampai tercapai dosis terapi;

 - Pasca ensefalitis: 12-15 mg/hari;

 - Parkinson karena obat (gangguan ekstrapiramidal): Dosis harian total 5-


15mg/hr, pada awal terapi dianjurkan 1 mg/dosis.
 - Pasien > 65 thn perlu dosis lebih kecil.

Anda mungkin juga menyukai