Diabetes Mellitus: Reynaldi Sanjaya Iskandar 11.2016.316
Diabetes Mellitus: Reynaldi Sanjaya Iskandar 11.2016.316
Diabetes Mellitus: Reynaldi Sanjaya Iskandar 11.2016.316
DM Diabetes mellitus yang muncul pada masa kehamilan, umumnya bersifat sementara
GESTASIONAL
1. Edukasi
Tujuan : meningkatkan pengetahuan
diabetisi tentang penyakit dan
pengelolaannya dengan tujuan dapat
merawat sendiri sehingga mampu
mempertahankan hidup dan mencegah
komplikasi lebih lanjut
Memerlukan partisipasi aktif dari pasien,
keluarga dan masyarakat
2. Diet
Mempertahankan atau mencapai berat
badan ideal
Mempertahankan kadar glukosa darah
mendekati normal, mencegah komplikasi akut
dan kronik serta meningkatkan kualitas hidup
3 J : jumlah kalori yang dibutuhkan, jadwal
makan yang harus diikuti & jenis makanan
Karbohidrat : 45-60% Protein : 10-15%
Lemak : 20-25% Serat ( 25 g/hr)
Garam ( 3000 mg atau 6-7 gr/hari)
3. Olahraga
Menurunkan dan menjaga kadar gula darah
tetap normal
Memperbanyak jumlah, meningkatkan
aktivitas reseptor insulin dalam tubuh &
meningkatkan penggunaan glukosa.
Prinsipnya : tidak perlu olah raga berat, olah
raga ringan, dilakukan secara teratur
CRIPE (Continuous,Rhytmical, Interval,
Progressive, Endurance Training).
30-40 menit per hari, didahului dengan
pemanasan 5-10 menit dan diakhiri pendinginan
antara 5-10 menit
Zona sasaran 75-85% denyut nadi maksimal
(220-umur)
Terapi Medika Mentosa
Apabila penatalaksanaan terapi tanpa obat
belum berhasil
Terapi obat hipoglikemik oral, terapi insulin,
atau kombinasi keduanya.
1. Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
Pemicu sekresi insulin: sulfonilurea dan glinid
Penambah sensitivitas insulin : biguanid dan
tiazolidindion
Penghambat glukoneogenesis : metformin
Penghambat absorpsi glukosa: penghambat
glukosidase alfa
Dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatan sesuai
dengan respons kadar glukosa darah diberi
sampai mendekati dosis paling max
GOLONGAN CONTOH SENYAWA MEKANISME KERJA
Kriteria diagnosis
Kadar glukosa> 250 mg% hiperglikemia
pH< 7,35
HCO3 rendah asidosis
Anion gap yang tinggi
Keton serum positif ketonemia
GEJALA KLINIS
Kriteria diagnosis:
Glukosa :> 600 mg/dl
pH arteri :>7,30
Ketonuria+ketonemia : Negatif/sedikit
Osmolaritas serum :>320 mOsm/kg
Anion gap :Bervariasi
Kesadaran : Stupor-koma
Hipoglikemi
Kadar glukosa darah <60 mg/dL
Pada penggunaan sulfonilurea dan insulin
Gejala :
Berdebar, banyak keringat, gemetar, rasa lapar
Pusing, gelisah, kesadaran sampai koma
Penanganan
Glukosa oral: 10-20g segera diberikan (tablet/jelly150-200
ml minuman)
Glukagon intramuskular: 1mg > bila pasien sadar
lanjutkan dengan glukosa oral 20 g > karbohidarat 40 g
dalam bentuk tepung
Glukosa intravena: 40 ml glukosa 40% atau 150-200 ml
glukosa 10%
Nefropati Diabetik
Neuropati
Neuropati difus
Polineuropati sensori-motor simetris distal
gangguan fungsi sensorik dan motorik (lebih jarang)
yang progresif dari distal ke proksimal.
parestesia, hiperestesia, anestesia
Neuropati otonom
CVS (palpitasi,hipotensi ortostatik)
GIT (diare/konstipasi)
GU (gangguan pengosongan VU)
Hiperhidrosis ekstremitas atas dan anhifrosis
ekstremitas bawah
Neuropati fokal
Neuropati kranial
Radikulopati/pleksopati
Entrapment neuropathy
PENCEGAHAN
Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah upaya yang ditujukan
kepada kelompok yang memiliki faktor risiko, yakni
mereka yang belum terkena, tetapi berpotensi untuk
mendapat DM dan kelompok intoleransi glukosa
Faktor risiko : ras dan etnik, riwayat keluarga dengan
DM,BB lebih, kurangnya aktivitas fisik
Pencegahan: program penurunan berat badan,
diet sehat, latihhanan jasmani, berhenti merokok
Pencegahan sekunder:
Pencegahan tersier: