Cat
Cat
Cat
KONSTRUKSI
RAHMI KAROLINA, ST, MT
PENDAHULUAN
Campuran pada saat itu terdiri dari arang,kapur dan warna tanah
dan warna-warna yang dihasilkan alam.Mereka mencampurnkannya
dengan air, perekat dari pohon dan hewan dan adukan dari
Baru yang dapat dilunakan sebagai semen, untuk merekatkan
warna.Tentu saja hal tersebut tidak terlalu rumit,tetapi dapat tahan
lama,sehingga kita masih dapat mengamati coretan yang pernah
dibuat
sejak 600 tahu lalu.
Penggunaan pertama dari pengecatan sebelumnya seperti
yang kita tahu,yang dikatakan untuk menghias dan
memperindah, adalah oleh orang mesir dan orang timur
tengah.Seniman mendekorasi sisi dalam dari
pyramid,ornamen dan patung-patung.Pada umumnya pigment
yang dipakai adalah natural,sepeerti garam tembbaga,oker
dan vermilion(merah terang),untuk menghasilkan biru, orang
Mesir membakar pasir,soda dan tembaga.Warna hitam dibuat
dari tulang dan sisa pembakaran sampah.
Raja mesir firaun juga menyukai suka sekali dengan sepuhan
emas,yang pada masa itu lebih banya digunakan dan
melambangkan kekayaan.
Lalu orang cina,Jepang dan Amerika mengembangkan pigmen dan
bahan perekat, Minyak rami mentah diantaranya.Selanjutnya
muncul natural pigment,minyak sayuran,resin dari pohon dsb.Masa
itu orang yang pandai mengecat mendapat julukan seniman>Mereka
menyiapkan cat sendiri dari pigmen-pigmen dan bahan perekat.Satu
hal yang wajar masa itu bila artis cat mengecat dengan tangan dan
memperindah seluruh permukaan tembok dalam rumah.
Cat minyak muncul pada abad 15,pada awalnya Leo Battista Alberta
menggunakan cat minyak yang kental dan dapat diencerkan dengan
turpentine.Dan tidak terlalu lama digunakan juga diseluruh
Eropa.Mereka telah menemukan tipe cat yang revolusioner>Pada
saat itu di jajahan Amerika Serikat cat menjadi simbul
kemewahan.Hanya warga kaya yang berhak mencat rumah
mereka.Dan para artis cat terlebut menjadi titik awal evolusi cat
dimana dari pengalaman mereka ragam warna dikembangkan.
Warna pertama yang digiling muncul di Eropa selama abad ke
17. Pada abad 19, industri cat dan pernis bukan lagi bersifat
seni.Industri cat sudah menjadi bagian dari industri
kimia.Dengan kemajuan tersebut pabrik cat sudah dapat
membuat cat yang siap pakai.
Pada abad 20 kita sudah dapat menyaksikan perkembangan
yang luar biasa.Pengetahuan kimia telah menunjukan pada
kita bahan-bahan lain dan proses lain seperti pemasakan
minyak dengan resin alam,penemuat resin sintetis/resin
buatan yang mana acrylic termasuk didalamnya.
Defenisi Cat
Cat adalah suatu cairan encer / kental maupun pasta yang dilapisi
suatu permukaan akan membentuk suatu lapisan film kering yang
memberikan perlindungan ataupun keindahan.
MACAM MACAM CAT
cat waterbase : cat yang berbahan dasar air sehingga untuk
melarutkannya hanya membutuhkan air. Cat dengan bahan dasar air tidak
menghasilkan efek kimia yang tinggi dalam larutan cat sehingga cat ini
ramah lingkungan. contoh cat, cat tembok, cat genteng, cat lukis, dll.
cat solvenbase : jika waterbase dapat dilarutkan dengan air, maka cat
solbenbase dapat dilarutkan dengan sejenis minyak/tiner. Cat ini
dikategorikan sebagai cat yang tidak ramah lingkungan karena dapat
mengganggu kesehatan pernafasan manusia. karena itulah pemakaian
minyak dalam cat diminimalkan. Karena berbahaya, produsen cat
bangunan untuk hunian tidak lagi memproduksi cat jenis ini, dan cat ini
hanya diaplikasikan sebagai cat untuk keperluan industri, otomotif, dan
furniture.
cat mebel : sesuai namanya cat ini memang diperuntukan
untuk mebel atau furniture. Jenis cat ini juga bermacam-
macam tergantung bahan pembuat furniture apakah terbuat
dari kayu, besi, plastik. Aplikasi cat ini dilakukan dengan kuas
atau semprot.
cat auto re-finish : cat auto re-finish atau cat mobil, adalah cat
yang digunakan untuk mengecat mobil setelah cat dasar
ataupun cat pertama mengering. Untuk pengeringan cat
pertama berbeda dengan cat tembok pada umumnya.
Pengeringan dilakukan dengan pengeringan bersuhu tinggi
(sistem oven) guna memperoleh kualitas yang sempurna.
MACAM MACAM CAT
cat industri : yang termasuk dalam cat industri adalah cat yang digunakan sebagai
bahan pewarna (bahan baku) produksi barang-barang industri seperti tekstil,
kertas, ataupun plastik. Bentuk cat ini bisa berbentuk serbuk ataupun pastel.
coating : coating atau protective coating adalah cat yang berfungsi sebagai
pelindung atau pelapis. Fungsinya antara lain sebagai pelindung dari goresan, anti
asam, dan anti kadar garam yang tinggi. Cat ini diaplikasikan sebagai cat kapal
komersil, kapal selam, dan kapal pesiar yang bersinggungan dengan air laut.
cat otomotif : berbeda dengan cat auto re-finish yang diaplikasikan ke body
kendaraan, cat ini diperuntukan untuk mengecat seluruh bagian onderdil
kendaraan sepertti knalpot, mesin, hingga bingkai spion. Pelarut yang digunakan
berdaya kering tinggi sehingga mengahasilkan daya lekat cat yang kuat.
pengeringan cat dilakukan dengan sistem oven.
MACAM MACAM CAT
cat sintetis : adalah jenis cat besi yang paling umum dan
sering ditemui di pasaran.
Decoration
Tujuan utamanya ialah untuk memberikan Decorative Paint, berupa
kilap, warna dan texture.
Indication
Dipergunakan untuk menunjukkan tanda tanda tertentu.
Bahan Baku Cat
Mutu dari suatu cat tergantung pada komposisi dari bahan baku yang dipergunakan, menyangkut
jenis dan persentasi pemakaiannya
- Resin
Sifat / mutu cat sangat bergantung pada jenis resin yang digunakan, fungsinya membentuk lapisan
film dan memberikan daya lekat.
- Pigment
Colour
Memberikan warna dan daya tutup pada cat
Titanium Dioxide : White
Iron Oxide : Yellow, red
Aluminium paste : Aluminium / silver
Extender
Memberikan sifat fisik ataupun kimia tertentu dan membantu memberikan ketebalan lapisan cat.
- Additive
Fungsinya untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu dari cat.
- Tahan cuaca
- Pengering yang cepat
- Memiliki daya rekat baikkilap dan daya tahan yang baik
- Tidak tahan pelarut tertentu
b) Alkyd
Cat alkid sangat tahan dalam keadaan berbagai cuaca yang
memiliki basis minyak. Sebuah cat yang tahan lama dan
mudah dibersihkan, namun membutuhkan roh mineral untuk
menghapus.Alkyd adalah jenis cat yang mempunyai gloss
tinggi yang digunakan untuk eksterior dan interior,cat jenis ini
kuat dan tahan terhadap cuaca dan jamur. Jenis cat ini dapat
dipergunakan untuk permukaan kayu dan besi. Cat jenis ini
akan membersihkan hasil yang terlihat mengkilap. Biasanya
dicampur dengan minyak cat atau thinner untuk mengatur
kekentalan cat.
Contoh cat yang berbahan alkyd
Primptop -88
Cat berbahan Acrylic yang berfungsi sebagai primer sekaligus top coat,
sangat praktis dan efisien untuk pengecatan baru maupun pengecatan
ulang. Fungsi anti karat bekerja dengan baik pada proses pengecatan ulang
yang tidak memungkinkan untuk menggunakan meni besi konvensional
Penggunaan
Konstruksi baja
Pagar dan teralis besi
Tangga besi
Kuda-kuda rangka baja
Talang besi
Barang-barang dari besi atau baja lainnya
Masalah dalam pengecatan dan
solusinya
Blistering (menggelembung)
Penyebab :
Cat bermutu tinggi mempunyai lapisan cat yang rapat dan
plastis, sehingga terdapat air atau cairan lain yang tertahan
dibawahnya dapat mengakibatkan menggelembungnya
lapisan cat tersebut. Pengecatan pada permukaan yang basah
akan mengakibatkan berkurangnya daya lekat lapisan cat,
sehingga kemungkinan terjadinya gelembung-gelembung akan
lebih besar. Solvent dapat tertahan dibawah lapisan cat bila
pengecatan dilakukan sekaligus tebal dan langsung terkena
sinar martahari. Lapisan cat paling atas akan mengering lebih
cepat, sedangkan lapisan bawah masih mengandung banyak
solvent yang akan menguap. Uap solvent tersebut akan
terjebak dibawah lapisan yang telah kering dan mendesak
lapisan tersebut sehingga terjadi gelembung.
Pencegahan :
1. Permukaan yang baru dicuci dengan air atau kena air hujan harus
dibiarkan kering sempurna
2. Interval antar lapisan diusahakan cukup lama untuk memberi
kesempatan pada lapisan sebelumnya kering sebelum diberi lapisan
berikutnya. Setiap lapisan cat diusahakan setipis mungkin agar
pengeringan lebih sempurna.
3. Hindarkan pengecatan waktu cuaca buruk (hujan, mendung atau
lembab) atau pada permukaan yang langsung terkena sinar
matahari.
Perbaikan :
Jika terlalu banyak gelembung yang terbentuk, maka lapisan cat
harus dikerok seluruhnya. Bersihkan permukaan, kemudian berilah
lapisan cat dasar bilamana diperlukan sebelum dilapisi cat akhir. Bila
gelembung yang terjadi sedikit, maka perbaikan hanya pada bagian
yang menggelembung saja.
Gloss trouble (kilap yang tidak merata)
Penyebab :
1. Penggunaan pengencer yang tidak sesuai dengan cat yang
dipakai
2. Pada penggunaan alat penyemprot jarak penyemprot terlalu jauh.
Pencegahan :
1. Gunakan pengencer yang sesuai dengan cat yang dipakai
2. Ukur jarak alat penyemprot dengan media yang di cat sesuai
tehnik penyemprotan yang benar.
Perbaikan :
Biarkan permukaan cat hingga kering dan keras sempurna. Gosok
permukaan dengan kertas gosok halus hingga lapisan permukaan cat
halus dan rata, selanjutnya ulangi proses pengecatan kembali.
Pinhole (lubang kecil-kecil pada permukaan)
Penyebab :
1. Tekanan cairan pada waktu penyemprotan terlalu tinggi
2. Jarak penyemprotan yang terlalu dekat
3. Menggunakan pengencer yang tidak sesuai.
Pencegahan :
1. Ukur tekanan cairan sesuai dengan tehnik penyemprotan yang
benar
2. Ukur jarak alat semprot dengan bahan yang di cat dengan benar
3. Gunakan pengencer yang sesuai dengan jenis cat yang dipakai
juga perhatikan jumlahnya.
Perbaikan :
Biarkan permukaan yang di cat kering dan keras sempurna. Gosok
permukaan dengan kertas ghosok halus sampai lubang-lubang yang
terbentuk hilang atau merata, kemudian lakukan pengecatan ulang
sesuai petunjuk yang benar.
Bittines (berbintik)
Penyebab :
1. Debu atau kotoran dari udara, kuas atau alat penyemprot yang kurang
bersih melekat pada permukaan cat
2. Tehnik pengecatan dengan alat penyemprot yang tidak benar
sehingga debu cat yang kering menempel pada lapisan cat yang masih
basah
3. Waktu pengadukan cat dalam kaleng, lapisan kering pada permukaan
cat tercampur.
Pencegahan :
1. Bersihkan alat-alat pengecatan dengan baik sebelum dan sesudah
dipakai
2. Aduk cat dengan hati-hati dan bila perlu disaring terlebih dahulu
setelah dilakukan pengenceran
Perbaikan :
Biarkan lapisan cat mengering dan mengeras sempurna. Gosok
permukaan yang berbintik dengan kertas gosok halus. Setelah
dibersihkan dari debu bekas gosokan ulangi kembali proses pengecatan.
Floating (warna tidak merata)
Penyebab :
Pengadukan cat yang kurang sempurna sehingga warna dasar
cat kurang menyatu dan mengambang.
Pencegahan :
Pastikan adukan cat betul-betul sempurna (menjadi satu
warna yang homogen) sebelum cat digunakan
Perbaikan :
Biarkan cat mengering sempurna. Amplas bagian-bagian yang
terlihat belang dan kemudian lakukan pengecatan ulang.
Sagging (lapisan cat menurun pada beberapa tempat)
Pada kasus ini cat sebelum kering meluncur turun sehingga ketebalan
lapisan antara bidang atas dan bawah menjadi tidak sama
Penyebab :
1. Mutu cat itu sendiri kurang baik dan hanya bisa diperbaiki dari pabrik
yang bersangkutan
2. Cat terlalu encer
3. Pengecatan yang tidak merata.
Pencegahan :
1. Pergunakan cat dengan mutu standard atau baik
2. Encerkan cat sesuai dengan petunjuk yang dianjurkan
3. Lakukan pengecatan dengan ketebalan yang merata dan selang waktu
antar lapisan cukup (lapisan sebelumnya telah kering). Sebaiknya
pengecatan tidak dilakukan secara langsung tebal, usahakan setiap lapis
tipis-tipis saja.
Perbaikan :
Biarkan lapisan cat mengering sempurna. Ratakan bagian-bagian yang
menurun dengan kertas gosok, kemudian lakukanpengecatan ulang.
Flaking (cat mengelupas)
Penyebab :
1. Jenis cat yang dipergunakan bersifat makin lama makin keras, sehingga tidak dapat
mengikuti pergerakan permukaan yang di cat (mis.: kayu)
2. Pengecatan dilakukan diatas lapisan cat lama yang sudah mengapur, sehimngga daya
lekat cat berkurang
3. Pengecatan dilakukan pada permukaan yang kotor atau bermunyak
4. Menggunakan dempul/ plamir yang berkualitas rendah, sehingga pada waktu diberi
lapisan cat dempul/ plamir tersebut terangkat
5. Pengecatan dilakukan pada permukaan cat lama yang bermutu rendah dimana daya
lekatnya tidak baik, sehingga pada waktu diberi lapisan cat baru yang bermutu tinggi
lapisan cat lama tertarik dan terkelupas
6. Penggunaan cat dasar yang tidak sesuai dengan system pengecatan akhir.
Pencegahan :
1. Permukaan yang akan di cat harus bersih dan kering
2. Kerok lapisan cat lama yang sudah rusak atau bermutu rendah
3. Hindarkan pemakaian dempul/ plamir yang terlalu tebal pada seluruh permukaan,
terutama untuk exterior
4. Gunakan cat dasar yang dianjurkan untuk system pengecatan yang digunakan.
Perbaikan :
Lapisan cat yang terkelupas dikerok sampai dasar permukaan, kemudian bersihkan
permukaan. Bilamana dirasa perlu beri lapisan cat dasar sebelum dilapisi cat akhir.
Brushmarks (garis-garis bekas kuas)
Penyebab :
Cat tidak mengalir rata saat dilapiskan, bisa dikarenakan teknik
pengecatan yang tidak benar seperti pelapisan cat yang kurang teliti
sehingga menjadikan ketebalan yang tidak merata, pengnceran yang
kurang atau kuas dijalankan pada saat lapisan cat mulai mengering
Menggunakan kuas yang kotor atau bulu-bulu kuas telah
menggumpal.
Pencegahan :
1. Lakukan pengnceran yang benar dan gunakan pengencer yang
sesuai
2. Lapiskan cat dengan cepat tetapi merata. Jangan melapis ulang
pada lapisan cat yang mulai mengering
3. Pakai kuas bermutu baik dan bersih
Perbaikan :
Setelah cat kering sempurna, gosoklah dengan kertas gosok
kemudian ulangi pengecatan.