Diare Pada Neonatus
Diare Pada Neonatus
Diare Pada Neonatus
DIARE PADA
NEONATUS
FADHILAH RAMADHANI ANWAR
1102110064
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2016
Diare merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai
bayi dan balita. Seorang bayi baru lahir umumnya akan buang
air besar sampai lebih dari sepuluh kali sehari, ada yang sehari
2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2 kali seminggu. Neonatus
dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar lebih dari empat
kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan dan anak,
bila frekuensinya lebih dari 3 kali sehari.
1. Perlangsungan Akut
2. Perlangsungan Kronik
BERDASARKAN PENYEBABNYA
1. Diare Infeksi
a. non-invasif (enterotoksigenik)
b. invasif (enterovasif)
1. Virus
2. Bakteri
3. Protozoa
4. Cacing
5. Jamur
Lanjutan
Sedangkan Gastroenteritis atau diare pada neonates seringkali menyebabkan letusan
EPEC merupakan sebagian dari keluarga E. coli yang merupakan penghuni normal usus
halus manusia. Kemudian sebagian E. coli ini dapat menyebabkan diare pada manusia dan
hewan. Pada neonates ternyata dapat menyebabkan epidemic diare dengan mortalitas
yang tinggi, sehingga jenis E. coli ini disebut EPEC. Kuman EPEC tidak menembus mukosa
usus, tapi hanya bersarang dalam lumen usus. Diare disebabkan oleh toksin yang
dilepaskan oleh kuman ini dan menyebabkan sekresi usus. Walaupun enterotoksin ini tidak
sekuat toksin yang diproduksi oleh kuman kolera, tetapi akibat sekresi usus ini dapat terjadi
dehidrasi dan asidosis. Selain itu diare karena EPEC seringkali disertai dengan
a. Faktor Malaborbsi
b. Faktor Makanan
BERDASARKAN PATOFISIOLOGI
1. Diare sekretorik
2. Diare Osmotik
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
PENATALAKSANAAN
Pengobatan diare pada neonatus umunya hampir sama dengan
selama 7 hari. Bila diduga bayi menderita diare karena EPEC, dapat
dosis. Sesudah ada hasil biakan dan uji resistensi, dapat diberikan