Case Mata Katarak Senilis Matur OS Pseudofakia OD
Case Mata Katarak Senilis Matur OS Pseudofakia OD
Case Mata Katarak Senilis Matur OS Pseudofakia OD
REPORT
Identitas
pasien
No
CM
Tanggal
Nama
Umur
Alamat
Pekerjaan
:
:
:
:
:
:
015xxxxx
24 Februari 2014
Tn. Endi
60 tahun
Cibatu, Garut
Buruh
Anamnesa
Autoanamnesis
2014
tanggal 24 Februari
Pasien
mempunyai
riwayat operasi
katarak mata
kanan 1 bulan
yang lalu dan
mengatakan
terdapat lensa
yang yang
tanam di mata
Pasien
menggunak
an obat
tetes mata
rutin dari
dokter
mata
setelah
operasi .
Status Oftalmologikus
Visus
OD
OS
SC
0,4
1/300
CC
STN
maju
tetap
C +1,0010 = 0,8
+3,00 s/d 20
+3,00 s/d 20
Koreksi
ADD
Gerakan
mata
bola
Baik
arah
kesegala
Baik
arah
kesegala
Pemeriksaan Eksternal
OD
OS
Palpebra superior
T.A.K
T.A.K
Palpebra inferior
T.A.K
T.A.K
Tumbuh teratur
Tumbuh teratur
Ap. Lakrimalis
T.A.K
T.A.K
Konj.
Tarsalis
Tenang
Tenang
Tarsalis
Tenang
Tenang
Tenang
Tenang
Jernih
Jernih
COA
Sedang
Sedang
Pupil
Bulat, ditengah
Bulat, ditengah
3 mm
3 mm
Silia
superior
Konj.
inferior
Konj. Bulbi
Kornea
Diameter pupil
Reflex cahaya
Direct
Indirect
Iris
Shadow test
Lensa
Pseudofakia
Keruh seluruhnya
OD
OS
Silia
T.A.K
T.A.K
Konjungtiva superior
Tenang
Tenang
Konjungtiva inferior
Tenang
Tenang
Kornea
Jernih
Jernih
COA
Sedang
Sedang
Pupil
Bulat
Bulat
Iris
T.A.K
T.A.K
Lensa
Pseudofakia
Keruh seluruhnya
Tonometri
17,5 mmHg
6/5,5=14,6 mmHg
Pemeriksaan Funduskopi
OD
OS
Lensa
Keruh
Jernih
Vitreus
Sulit dinilai
Fundus
Papil
Sulit dinilai
0,3-04
CDR
Sulit dinilai
2-3
Sulit dinilai
Eksudat (-)
Retina
Sulit dinilai
Makula
Sulit dinilai
Perdarahan (-)
Edema (-)
RESUME
13
Anamnesis
OD
14
OS
Visus
0,4
1/300
STN
Maju
Tetap
C +1,0010 = 0,8
+3,00 s/d 20
+3,00 s/d 20
Palpebra sup/inf
Konjungtiva bulbi
Tenang
Tenang
Kornea
Jernih
Jernih
COA
Sedang
Sedang
Pupil
Bulat isokor
Bulat isokor
Coklat
Coklat
Pseudofakia
Keruh seluruhnya
Pasien menolak
14,6 mmHg
Lensa (slitlamp)
Dbn
Keruh seluruhnya
Viterus
Dbn
Sulit dinilai
Fundus
Reflex fundus +
Reflex fundus -
Shadow test -
Shadow test -
Koreksi
Adde
Iris
Lensa
Tonometri
Shadow test
15
DIAGNOSIS KERJA
Katarak Senilis Matur OS + Pseudofakia
OD
Astigmatus Hipermetropi Simplex OD +
Presbiopi
DIAGNOSIS BANDING
Galukoma Kronik
Katarak Senilis Hipermatur
Katarak Traumatika
16
TERAPI
Rencana
Pemeriksaan
Biometri + Keratometri
USG Mata
Pemeriksaan Laboratorium : Hb, Ht, BT, CT
Pemeriksaan Kimia darah
: Glukosa sewaktu
Pemeriksaan Urin : Glukosa Urin
17
Rencana Terapi
Medikamentosa
Cendo xytrol ED 6xgtt I OS
Cefadroxyl 2x500 mg po
Methy prednisolon 3x8 mg po
Asam mefenamat 3x500 mg po
Nom
Medikamentosa
Rencana operasi katarak OS dengan teknik SICS dan
pemasangan Intra Ocular Lens (IOL)
PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad
functionam
OD
Dubia ad
bonam
Dubia ad
bonam
OS
Dubia ad
bonam
Dubia ad
bonam
18
19
Tinjauan
Pustaka
20
Yunani Katarrhakies,
Inggris Cataract, Latin Cataracta dan
Indonesia Bular.
Katarak
Katarak
hidrasi
22
Fisiologi
Fungsi utama
memfokuskan berkas cahaya ke
retina
cahaya jauh
cahaya dekat
memperkecil diameter
lensa
retina
akomodasi.
Metabolisme Lensa
I. DEFINISI
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang
dapat terjadi akibat hidrasi ( penambahan cairan) lensa,
denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua duanya
II. ETIOLOGI
Katarak disebabkan oleh berbagai factor:
Fisik
Kimia
Penyakit predisposisi
Genetic dan gangguan perkembangan
Infeksi virus saat pertumbuhan janin
Usia
III. EPIDEMIOLOGI
di Amerika Serikat mengidentifikasi adanya
katarak pada sekitar 10% orang, dan
meningkat 50% untuk mereka yang berusia
antara 65 sampai 74 tahun
lebih sering pada wanita dibanding pria.
rasio pria dan wanita adalah 1:8 dengan
dominasi pasien wanita yang berusia lebih dari
65 tahun dan menjalani operasi katarak.
Proses
sklerosis
26
nukleus menjadi
besar dan korteks
bertambah tipis
perlahan-perlahan
presbiopia
dewasa
bertambah cepat
27
IV. PATOGENESIS
Pathogenesis katarak belum sepenuhnya dimengerti.
Walaupun demikian, pada lensa katarak secara karakteristik
terdapat agregat-agregat protein yang menghamburkan
berkas cahaya dan mengurangi transparansinya. Perubahan
protein lainnya akan mengakibatkan perubahan warna lensa
menjadi kuning atau coklat.
Temuan tambahan mungkin berupa vesikel diantara serat-serat
lensa atau migrasi sel epitel dan pembesaran sel-sel epitel
yang menyimpang. Sejumlah factor yang diduga turut
berperan dalam terbentuknya katarak, antara lain kerusakan
oksidatif(dari proses radikal bebas), sinar ultraviolet, dan
malnutrisi. Hingga kini belum ditemukan pengobatan yang
dapat menghambat atau membalikan perubahan-perubahan
kimiawi yang mendasari pembentukan katarak
29
PATOFISIOLOGI
Serabut-serabut yang
terbentuk lebih dahulu
terdorong ke tengah
Lama-kelamaan nukleus
lensa berubah warna
Serabut-serabut lensa
bagian tengah jadi padat
(nukleus), mengalami
dehidrasi, penimbunan
kalsium dan sklerosis
Penimbunan pigmen
KATARAK
V. GEJALA KLINIS
penurunan ketajaman fungsi penglihatan, penglihatan
berkabut,
Pada gejala awal dapat terjadi penglihatan jauh kabur
sedangkan penglihatan dekat sedikit membaik
dibandingkan sebelumnya (second sight).
penigkatan rasa silau (glare).
Selain itu dapat pula terjadi pandangan ganda, rabun
senja dan terkadang membutuhkan cahaya yang lebih
terang untuk membaca.
Temuan objektif biasanya meliputi pengembunan seperti
mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan
tampak dengan oftalmoskop
Katarak
Penglihatan normal
Gambaran berkabut
32
Klasifikasi
33
34
Katarak
nukleus
perubahan
35
Katarak kortikal
Katarak kortikal melibatkan korteks
anterior, posterior atau equatorial.
Kekeruhan awalnya berupa belahan
atau vakuola antara serat lensa
akibat hidrasi korteks
membentuk cuneiform (bentuk
irisan) atau bentuk kekeruhan
radial.
silau karena pemghamburan
cahaya.
36
Katarak subskapular
Katarak
37
38
Katarak intumesen
Kekeruhan
39
Katarak imatur
belum
40
Katarak matur
Kekeruhan
41
Katarak hipermatur
proses
42
Katarak Morgagni
Proses
43
Iris
Bilik mata
depan
Sudut bilik
mata
Shadow test
Penyulit
Insipien
Ringan
Imatur
Sebagian
Matur
Seluruh
Normal
Bertambah
(air masuk)
Normal
Normal
Terdorong
Normal
Hipermatur
Masif
Berkurang (air
+ masa lensa
keluar)
Tremulans
Normal
Dangkal
Normal
Dalam
Normal
Sempit
Normal
Terbuka
Negatif
Positif
Negatif
Glaukoma
Pseudopos
Uveitis +
Katarak Diabetik :
Akibat adanya penyakit Diabetes
Mellitus.
Meningkatkan insidens maturasi
katarak >>
Pada lensa terlihat kekeruhan
tebaran salju subkapsular yang
sebagian jernih dengan pengobatan.
Katarak Sekunder
Adanya cincin Soemmering (akibat
kapsul pesterior yang pecah) dan
Mutiara Elsching (epitel subkapsular
yang berproliferasi) 1
Katarak Traumatika
Dapat terjadi akibat trauma
mekanik, agen-agen fisik (radiasi,
aruslistrik, panas dan dingin)
VII. DIAGNOSIS
Diagnosa dari katarak dibuat atas dasar anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Pemeriksaan seluruh tubuh terhadap
adanya kelainan-kelainan harus dilakukan untuk
menyingkirkan penyakit sistemik yang berefek terhadap
mata dan perkembangan katarak.
pemeriksaan ketajaman penglihatan
Ketika pasien mengeluh silau, harus diperiksa dikamar
dengan cahaya terang.
Pemeriksaan slit lamp
ofthalmoskopi direk dan indirek
VIII. PENATALAKSANAAN
Indikasi penatalaksanaan bedah pada kasus katarak
mencakup indikasi visus,medis, dan kosmetik.
1.Indikasi visus; merupakan indikasi paling sering.
Indikasi ini berbeda pada tiap individu, tergantung dari
gangguan yang ditimbulkan oleh katarak terhadap
aktivitas sehari-harinya.
2.Indikasi medis; pasien bisa saja merasa tidak
terganggu dengan kekeruhan pada lensa matanya, namun
beberapa indikasi medis dilakukan operasi katarak seperti
glaukoma imbas lensa(lens-induced glaucoma),
endoftalmitis fakoanafilaktik, dan kelainan pada retina
misalnya retiopati diabetik atau ablasio retina.
3.Indikasi kosmetik; kadang-kadang pasien dengan
katarak matur meminta ekstraksi katarak (meskipun kecil
harapan untuk mengembalikan visus) untuk memperoleh
pupil yang hitam.
47
ECCE
1. Anterior
capsulotomy
3. Expression of
nucleus
2. Completion of
incision
4. Cortical cleanup
6. Polishing of posterior
capsule, if appropriate
ECCE - 2
7. Injection of
9. Insertion of
viscoelastic
substance
berkurang / kabur
Terlihat bahan granular
Epitel-makin tipis
Sel epitel (germinatif pada ekuatorbertambah
besar dan berat)
Bengkak dan vakuolisasimitokondria yang nyata
51
53
KOMPLIKASI
Dislokasi lensa dan subluksasi sering
ditemukan bersamaan dengan katarak
traumatik. Komplikasi lain yang dapat
berhubungan, seperti blok pupil, glaukoma
sudut
tertutup,
uveitis,
retinal
detachment, rupture koroid, hifema,
perdarahan retrobulbar, neuropati optik
traumatik.
54
PEMBAHASAN
56
ANALISA KASUS
Mengapa pada pasien ini didiagnosa
sebagai pasien katarak senilis matur OS
+ pseudofakia OD ?
Non medikamentosa
operasi katarak dengan teknik SICE OS + intraokular
lensa
Quo ad vitam
: ad bonam
Karena tidak terdapat gangguan pada organ vital lain
Quo ad functionam: dubia ad bonam
Karena pembedahan, ekstraksi lensa akan memperbaiki
tajam penglihatan pada lebih dari 90% kasus dapat
kembali seperti semula, walaupun hasil operasi berbedabeda
pada
setiap
pasien.
Namun
juga
mempertimbangkan usia pasien dan kemungkinan
terjadi
komplikasi
yang
mempengaruhi
fungsi
penglihatannya.
Kelainan refraksi
Katarak
Galukoma
Kelainan pada macula dan retina
Usia 70 tahun
merupakan penyakit
degeneratif
tajam penglihatan
berkurang dan merasa
silau bila melihat
cahaya yang terang
memperkuat diagnosis
katarak
61
62
Glaukoma
kelainan
refraksi,
glaukoma,
kelainan pada
makula dan
retina
PEMERIKSAAN FISIK
Tajam penglihatan
OD
OS
1/60
3/60
Koreksi
Koreksi
Kelainan refraksi
Kelainan refraksi
Kelainan organik
Katarak
63
64
65
PEMERIKSAAN ANJURAN
Anel
test,
Darah rutin pre operasi,
EKG
66
PENATALAKSANAAN
operasi Fakoemulsifikasi + IOL.
DAFTAR PUSTAKA
67