Farmakoepid

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 45

C

DISAIN PENELITIAN FARMAKOLOGI

Setelah pembelajaran ini mahasiswa diharapkan dapat 1. Mempunyai gambaran tentang perlunya penelitian farmakoepidemiologi. 2. Men disain penelitian farmakoepidemiologi 3. Meng evaluasi penelitian farmakoepidemiologi.

FARMAKOEPIDEMIOLOGI ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG PENGGUNAAN OBATDAN EFEKNYA PADA POPULASI MANUSIA. FARMAKOLOGI (DASAR) ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI EFEK OBAT FARMAKOLOGI KLINIKADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI EFEK OBAT PADA MANUSIA FARMAKOEPIDEMIOLOGI MENJEMBATANI KEDUA KAJIAN TERSEBUT.

TUJUAN FARMAKOLOGI KLINIK ADALAH UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN OBAT, SEHINGGA TIMBUL TERAPI INDIVIDUAL (P DRUG / PERSONAL DRUG) YANG DISESUAIKAN DENGAN KONDISI PASIEN. KONDISI INI HARUS MEMPERHATIKAN RISIKO/KEUNTUNGAN YANG KHUSUS UNTUK PASIEN TERSEBUT. KONDISI KLINIKNYA HARUS DAPAT DIMANFAATKAN DALAM PEMBERIAN TERAPI. FARMAKOEPIDEMIOLOGI KLINIK AKAN MEMBERIKAN KETERANGAN / INFORMASI TENTANG KEMUNGKINAN (PROGNOSA) DARI TERAPI YANG AKAN DILAKSANAKAN
FARMAKOKINETIKA FARMAKODINAMIKA EFEK SAMPING OBAT EFEK TAMBAHAN

FARMAKOEPIDEMIOLOGI Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan faktor penentu penyakit dalam populasi Farmakoepidemiologi mempelajari penggunaan dan efek obat dalam sejumlah besar populasi (manusia). FARMAKOLOGI ADALAH CABANG ILMU EPIDEMIOLOGI Farmakoepidemiologi menerapkan metode epidemiologi dalam dalam area farmakologi klinis. LATAR BELAKANG Thalidomid sebagai obat anti muntah Kloramfenikol dapat menyebabkan aplastis anemia Dietilstilbestrol dapat menyebabkan adenocarcinoma Muncul keharusan uji klinik sebelum obat dipasarkan.

KONTRIBUSI FARMAKOEPIDEMIOLOGI
1. Memberikan informasi pendukung sebelum obat dipasarkan a. Hasil penelitian lebih presisi b. Pasien tidak langsung menjadi obyek sebelum pemasaran c. Dapat menunjukkan hasil / modifikasi yang dapat diambil bila diperlukan d. Dapat menunjukkan keamanan relatif obat terhadap obat yang lain dengan indikasi yang sama

2. Memberikan informasi baru yang belum didapat pada penelitian


sebelum pemasaran a. Penemuan efek samping dan efek tambahan yang n tertunda b. Penemuan pola pemakaian obat c. Efek toksik / overdosis

d. Gambaran ekonomi dalam penggunaan obat


3. Kontribusi umum a. Reasuransi b. Etik legal

BEBERAPA KEUNTUNGAN / MANFAAT PENELITIAN FARMAKOEPIDEMIOLOGI


1. Kebijakan Post marketing survailence design diperlukan sebelum obat disetujui untuk dipasarkan, untuk menampung timbulnya efek samping yang sementara ini (fase III) belum terlihat, dengan pengguna yang tidak terbatas. 2. Pemasaran 1. Memperluas pemasaran

Keterbatasan informasi yang sampai ke Dokter akan menimbulkan


keraguan, sehingga perlu adanya informasi lengkap tentang obat baru dan perbandingannya dengan obat sejenis yang sudah beredar. b. Memperkuat branding ,

c. Penetapan kriteria baru ( indikasi, efek samping, dosis dll)


d. Menjaga keberadaan di pasar . ( Keamanan piroksikam) 3. Legalitas a. Uji hipotesis ( struktur kimia, pre / postmarketing)

b. Senyawa baru lebih penting dari mee too drug

KEAMANAN DAN RISIKO


Obat tidak ada yang aman ( OBAT = RACUN) Aman bila risikonya dapat diterima Melibatkan batasan risiko dan batasan penerimaan risiko Pengukuran risiko merupakan fokus perhatian penelitian farmakoepidemiologi Pengukuran toleransi risiko merupakan hal yang dapat diterima FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOLERANSI RISIKO 1. Bentuk efek samping a. keparahan b. Reversibilitas c. frekwensi d. dread disease / menakutkan / NGGILANI e. Efek samping yang tertunda f. Insidensi g. efek idiosinkrasi

KEAMANAN DAN RISIKO (LANJUTAN)

2. Karakteristik paparan

a. Esensial vs opsional
Efek terapi dapat diterima karena keuntungannya sebagai live saving drug atau live prolong, tetapi efek samping tidak disukai bila pasien sehat (vaksin meningitis, kontrasepsi ) b. Ada vs tidak adaPenundaan pemasaran obat karena menunggu ijin

telah menimbulkan banyak kerugian (kematian)


c. Pemakaian obat dengan benar vs kesalahan pemakaian 3. Persepsi evaluator. Tergantung mana yang lebih penting / prioritas sangat relatif /

RANGKUMAN Farmakoepidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan obat dan efeknya pada sejuml;ah besar manusia. Farmakoepidemiologi penerapkan metode epidemiologi dalam area farmakologi klinis Sejarah , latar belakang farmakologi tentang frekwensi laporan efek samping, sistem pelaporan nya, penelitian nya diperlukan dengan pembuktian Porses perijinan yang panjang. Rumit, sehingga tidak dapat segera dipasarkan akan menghambat ditemukannya efek samping, kesalahan penggunaan dll Farmakoepidemiologi sangat membantu dalam memberikan informasi mengenai keamanan , efektifitas obat yang belum dipasarkan

DISAIN PENELITIAN FARMAKOEPIDEMIOLOGI


Penelitian farmakoepidemiologi akan dapat memberikan rekomendasi yang di inginkan Dalam penerapan nya akan terjadi intervensi statistik dan medik/biologik

Metoda ini akan terdiri tahapan :


1. Penelaahan sampel 2. Generalisasi informasi sampel 3.Membuat kesimpulan tentang masalahnya secara ilmiah CONTOH : Untuk mengetahui efek plasebo ,diperlukan probandus 10 orang, dilakukan pada waktu tertentu, dapat diambil kesimpulan ilmiah. Ternyata, 10 orang apakah sudah cukup ? Apakah probandus dapat kita pilih secara acak ?

Kesimpulan hanya pada penelitian ini saja . Akan terjadi perbedaan efek atau tetapi belum mencukupi. Perlu iji statistik dan bila tidak ada perbedaan harus segera diakhiri, bila ada perbedaan disebut perbedaan dalam tingkat statistik saja, perlu dilanjutkan untuk memenuhi kriteria yang diharuskan supaya dapat dikatagorikan ilmiah

ALUR PENELITIAN /SKEMA FARMAKOEPIDEMIOLOGI

Sampe l uji

Intervensi statistik

Kesimpulan tentang populasi


Intervensi biologi

kesimpulan teori

KESALAHAN YANG SERING TIMBUL PADA PENELITIAN FARMAKOEPIDEMIOLOGIS


1. Tidak ada hubungan kausatip 2. Ada hubungaan yang artifaktual (palsu, salah) a. Kebetulan atau bias, tidak sistematis, acak atau banyak variasi Statistik dugunakan untuk meng estimasi, dan hasil observasi bisa jadi karena kebetulan. Bias merupakan variasi sistematik yang terpola secara nyata ( misalnya metoda wawancara yang digunakan akan berbeda tingkat akurasinya

walaupun ada panduannya.


Kekuatan pengingatan akan berbeda antar kelompok / individu yang berpengalaman

Statistik tidak dapat menghilangkan bias ini, tetapi dengan disain

KESALAHAN (LANJUTAN)

3. Hubungan yang tidak langsung.


Dengan adanya variabel lain tidak selalu ada kaitannya dengan obyek penelitian.

Ujung jari perokok pada umumnya menguning karena paparan nikotin


Para perokok biasanya lebih banyak terkena kanker paru . Apakah ada hubungan antara jari menguning dengan kanker paru ?

4. Hubungan sebab akibat langsung


Kesalahan acak dapat disiasati dengan statistik , bila yang terjadi adalah kesalahan bias , harus dicegah dengan disain yang sesuai, dan kesalahan

KRITERIA HUBUNGAN SEBAB AKIBAT

Kesesuaian dengan sumber informasi

Nikotin adalah zat karsinogen (pada penelitian hewan) selanjutnya pada pasien kanker paru , ada sebagian suka merokok ??
Konsistensi hubungan Selalu berhubungan, walaupun ada kriteria yang berbeda Urutan kejadian / waktu Kecemasan sering diatasi dengan trankualiser / penenang. Yang datang lebih dulu cemas atau obatnya. Spesifitas hubungan Hubungan dapat diduga sebelumnya dan dapat pula menghasilkan hubungan yang tidak diduga. Kekuatan hubungan Kekuatan kuantitatif, korelasi .Dose response curve.

DISAIN PENELITIAN FARMAKOEPIDEMIOLOGI


Disain dapat disusun untuk berbagai kepentingan sesuai dengan tujuan yang diinginkan 1 . Laporan kasus. Tidak dapat dijadikan patokan penelitian Murah mudah karena hanya terjadi satu laporan Bila ada akibat khusus yang di disain terulang dengan akibat yang sama. Penelitian ini tidak dapat untuk membuat hipotesis 2. Seri kasus Dari laporan kasus dapat berkembang menjadi seri kasus, biasanya akan terjadi pada penelitian fase IV. Pada penelitian ini tidak ada kelompok kontrol, sehingga diskripsi pasien tidak dapat dipastikan, tetapi dapat dikelompokkan

Penelitian ini belum dapat digunakan membuat hipotesis

DISAIN . . (LANJUTAN)
3 . Disain kecenderungan (trend analyse) Disain ini disebut juga disain ekologi, menguji kecenderungan timbulnya penyakit karena penggunaan obat. Kecenderungan ini dapat berdimensi waktu atau lokasi. Hasil ini dibandingkan. Disain ini tidak dapat dikontrol, karena bukan data individual. Dapat terjadi pengembangan efek lain yang timbul tergantung sejauh mana akan diteliti. 4. Disain case controlle Membandingkan kasus dengan suatu penyakit untuk mengontrol kasus tanpa penyakit, mencari perbedaan dalam paparan sebelumnya. Disain ini bermanfaat mempelajari kemungkinan ganda penyebab suatu penyakit, faktor risiko yang potensial terhadap kelompok kontrol maupun kelompok kasus. Dapat menggunakan jumlah sampel yang lebih kecil dari disain Cohort..

DISAIN . . (LANJUTAN) 5. Disain Cohort Disain ini membandingkan kelompok yang sudah diketahui, dikuti sampai periode waktu tertentu, dievaluasi efek pengobatan nya, atau dengan perbedaan paparan yang ingin dibandingkan,

Dapat digunakan untuk meng konfirmasi disain kecenderungan


6. Disain eksperimental

Lengkap, mahal. Komprehensip


Dapat mengontrol terapi yang diberikan pada setiap pasien dan dibandingkan dengan kontrol diantaranya. Dapat berlangsung

Anda mungkin juga menyukai