Senyawa Antikolinergik
Senyawa Antikolinergik
Senyawa Antikolinergik
Ipratropium Bromida
Mekanisme Kerja
Menghambat refleks vagal dengan mengantagonis kerja asetilkolin . Menghambat sekresi kelenjar serosa dan seromukus mukosa hidung.
Tiotropium Bromida
Menghambat reseptor M3 pada otot polos sehingga terjadi bronkodilatasi
Indikasi
Digunakan dalam bentuk tunggal atau kombinasi dengan bronkodilator lain (terutama beta adrenergik) sebagai bronkodilator dalam pengobatan bronkospasmus
Perawatan bronkospasmus yang berhubungan dengan penyakit paru obstruksi kronis termasuk bronkitis kronis dan emfisema.
Ipratropium Bromida
Dosis dan Cara Penggunaan
Aerosol: 2 inhalasi (36 mcg) empat kali sehari. Pasien boleh menggunakan dosis tambahan tetapi tidak boleh melebihi 12 inhalasi dalam sehari . Larutan : Dosis yang umum adalah 500 mcg (1 unit dosis dalam vial), digunakan dalam 3 sampai 4 kali sehari dengan menggunakan nebulizer oral, dengan interval pemberian 6-8 jam. Larutan dapat dicampurkan dalam nebulizer jika digunakan dalam waktu satu jam.
Tiotropium Bromida
1 kapsul dihirup, satu kali sehari dengan alat inhalasi Handihaler
Efek Samping
Sakit punggung, sakit dada, bronkhitis, batuk, penyakit paru obstruksi kronik yang semakin parah, rasa lelah berlebihan, mulut kering, dispepsia, dipsnea, epistaksis, gangguan pada saluran pencernaan, sakit kepala, gejala seperti influenza, mual, cemas, faringitis, rinitis, sinusitis, infeksi saluran pernapasan atas dan infeksi saluran urin.
3% pasien atau lebih, terdiri dari sakit perut, nyeri dada (tidak spesifik), konstipasi, mulut kering, dispepsia, edema, epistaksis, infeksi, moniliasis, myalgia, faringitis, ruam, rhinitis, sinusitis, infeksi pada saluran pernapasan atas, infeksi saluran urin dan muntah.
Ipratropium Bromida
Kontarindikasi
Hipersensitif terhadap ipratropium bromida, atropin dan turunannya.
Tiotropium Bromida
Riwayat hipersensitif terhadap atropin atau turunannya, termasuk ipratropium atau komponen sediaan