LP DM
LP DM
LP DM
Sel b pankreaspenurunan
Ketidakeseimbangan
produksi insulin
Hiperglikemia
G. Komplikasi
Menurut (Laurentia,2015) komplikasi yang timbul pada diabetes melitus adalah:
a. Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung,
stroke, aterosklerosis, dan tekanan darah tinggi.
b. Kerusakan saraf atau neuropati.
Kadar gula darah yang berlebihan dapat merusak saraf dan pembuluh darah halus.
Kondisi ini bisa menyebabkan munculnya sensasi kesemutan atau perih yang biasa.
Berawal dari ujung jari tangan dan kaki, lalu menyebar kebagian tubuh
lain. Neuropati pada sistem pencernaan dapat memicu mual, muntah, diare, atau
konstipasi.
c. Kerusakan mata, salah satunya dibagian retina.
Retino pasti muncul saat terjadi masalah pada pembuluh darah diretina yang dapat
mengakibatkan kebutaan jika dibiarkan. Glaukoma dan katarak juga
termasuk komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita diabetes.
d. Gangren
Sulistriani (2013) menyatakan faktor yang berpengaruh terhadap kejadian gangrene
pada penderita DM diantaranya adalah neuropati, tidak terkontrol gula darah
(hiperglikemi yang berkepanjangan akan menginisiasi terjadinya hiperglisolia
(keadaan dimana sel kebanjiran masuknya glukosa akibat hiperglikemia kronik),
hiperglisolia kronik akan mengubah homeostasis biokimiawi sel yang kemudian
berpotensi untuk terjadinya perubahan dasar terbentuknya komplikasi DM. Gangren
adalah rusak dan membusuknya jaringan, daerah yang terkena gangren
biasanya bagian ujung-ujung kaki atau tangan. Gangren kaki diabetik luka pada kaki
yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi
dipembuluh darah sedang atau besar ditungkai, luka gangren merupakan salah satu
komplikasi kronik DM.
H. Penatalaksanaan
Insulin pada DM tipe 2 diperlukan pada keadaan (Nurarif & Kusuma, 2015):
a. Penurunan berat badan yang cepat
b. Hiperglikemia berat disertai ketosis
c. Ketoasis dosis diabetik (KAD) atau Hiperglikemiah perosmolarnon ketotik (HONK)
d. Hiperglikemia dengan asidosis laktat
e. Gagal dengan kombinasi obat hipoglikemik oral (OHO) dosis optimal
f. Stress berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA atau infarkmiokard akut, stroke)
g. Kehamilan dengan DM / diabetes mellitus gestasional yang tidak terkendali dengan
perencanaan makanan
h. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
i. Kontra indikasi dan atau alergi terhadap obat hipoglikemik oral (OHO)
A. Pengkajian
Pengkajian adalah proses pengumpulan data secara sistematis yang bertujuan
untuk menetukan status kesehatan dan fungsional klien pada saat ini dan riwayat
sebelumnya (Potter & Perry, 2016). Pengkajian keperawatn terdiri dari 2 tahap yaitu
mengumpulkan data verifikasi dat a sumber primer dan sekunder dari yang kedua
adalah menganalisa seluruh data sebagai dasar untuk meragakan diagnosa
keperawatan. Pada asuhan keperawatan gerontik, pengkajian menjadi hal komponen
yang esensial pada kompleks dalam proses keperawatan gerontik. Pengkajian gerontik
pada lansia dilaukan dengan menggunakan alat atau formal pengkajian keperawatan.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga
atau masyarakat yang diperoleh dari suatu proses pengumpulan data dan analisis
cermat dan sistematis, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan
dimana perawat bertanggung jawab melaksanakannya
Diagnosa yang akan muncul pada kasus Diabetes Melitus dengan menggunakan
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia dalam Tim Pokja SDKI DPP PPNI
(2017) yaitu:
a. Ketidakseimbangan Kadar Glukosa Dalam Darah (D.0027)
C. Rencana Keperawatan
Mendefinisikan rencana keperawatan gerontik adalah sekumpulan tindakan
yang ditentukan perawat untuk dilaksanakan, dalam memecahkan masalah kesehatan
dan keperawatn yang telah didefinisikan. Berikut ini adalah implementasi yang
dilaukan untuk memcahkan masalah
D. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawata merupakan serangkaian tindakan yangdilaukan oleh
perawat maupun tenaga medis lain untuk membantu pasien dalam proses
penyembuhan dan perawatan serta masalah kesehatan yang dihadapi pasien yang
sebelumnya disusun dalam rencana keperawatan
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan
yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai kemungkinan terjadi pada tahap evaluasi
proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses adalah yang dilakukan untuk membantu
keefektifan
DAFTAR PUSTAKA
Atlas, I. D. F. D. 2017. IDF Diabetes Atlas, Eighth Edition 2017. United Kingdom:
International Diabetes Federation.
Atlas, I. D. F. D. 2019. IDF Diabetes Atlas, Ninth Edition 2019. United Kingdom:
International Diabetes Federation.
Berthiana and Kasuma, W. A. 2020. Hubungan Kualitas Tidur dengan Kualitas Hidup Lansia
dengan Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2. The Indonesia Journal of Health Science,
XII(1), pp. 11-16.