webinar6
webinar6
webinar6
TAHUN 2023
Webinar
PENILAIAN KINERJA BGH
TAHAP PELAKSANAAN
https://bit.ly/3qRohPm
PERATURAN BANGUNAN GEDUNG HIJAU (BGH)
Peraturan BGH
TA BGH melakukan
identifikasi dan analisis
kriteria mana yang akan
diambil dan klain terhadap
nilai yang akan diperoleh
dengan kesepakatan
Kontraktor, MK/Pengawas
dan Owner
https://bit.ly/45MGU5K
2. Dok Pembuktian Klaim (PPT, Gambar, Foto, Dokumen, dll)
Tata cara penilaian kinerja BGH pada tahap pelaksanaan teknis meliputi 4 aspek berdasarkan Permen
PUPR 21 tahun 2021, yaitu:
Memasukkan rencana penilaian dan target capaian BGH PELAKSANAAN dalam dokumen RMPK
Menambahkan TA BGH dengan klasifikasi GP
A.1. Kegiatan Penjaminan Mutu dan PengendalianMutu Pekerjaan Konstruksi BGH
b. Mutual Check (MC) BGH
6
2). Kesesuaian kinerja pelaksanaan konstruksi terhadap hasil
assessment kriteria perencanaan teknis BGH yang tervalidasi dengan
kondisi eksisting berdasarkan waktu pekerjaan yang disepakati dan
jadwal pekerjaanpelaksanaan konstruksi.
a) Kesesuaian kriteria tahap perencanaan teknis pengelolaan tapak
dengan pelaksanaan konstruksinya
A.2. Serah Terima Pekerjaan 2
a. Dokumen proses konstruksi hijau
2). Menyerahkan copy list material approval, spesifikasi material, owner performance kriteria untuk lingkup pekerjaan yang mensyaratkan testing dan
commissioning
A.2. Serah Terima Pekerjaan 3
a. Dokumen proses konstruksi hijau
3). Laporan dokumentasi testing dan commissioning untuk pekerjaan sesuai kriteria perencanaan
A.2. Serah Terima Pekerjaan 2
b. Dokumen serah terima pekerjaan
3). Dokumen manual operasi dan pemeliharaan untuk sistem peralatan sesuai kriteria dari masing pabrikan
1. Panel LVMDP
2. Fire Alarm System
3. APAR
4. PILAR HIDRANT
5. POMPA PEMADAM
KEBAKARAN
6. CCTV
7. SAND CARBON FILTER
8. SOUND SISTEM
A.2. Serah Terima Pekerjaan 3
c. Menyerahkan as-built drawing yang sudah tervalidasi sesuai kondisi terpasang
3.B
PROSES
KONSTRUKSI HIJAU
B.1. Penerapan Metode Pelaksanaan KonstruksiHijau 1
a. Manajemen Perencanaan dan EvaluasiKonstruksi yang Reliable.
1). Menyajikan dokumen inisiasi rencana kerja proyek secara terstruktur dan komprehensif di awal masa konstruksi.
Contoh: Prioritas daftar risiko pekerjaan, seperti kajian kondisi tapak dan lingkungan (berkontur) terhadap risiko yang
mungkin timbul saat konstruksi (longsor, banjir, bising, getaran, dan lain-lain)
Rencana Jadwal
dan Kurva S
B.1. Penerapan Metode Pelaksanaan KonstruksiHijau 1
a. Manajemen Perencanaan dan EvaluasiKonstruksi yang Reliable.
2). Memiliki mekanisme evaluasi, monitoring, dan improvement terhadap perbaikan kinerja proyek (biaya, mutu dan waktu)
secara berkala terutama untuk pekerjaan prioritas daftar risiko.
Catatan: Mempunyai alternatif penanganan terhadap risiko di atas, serta monitor dan evaluasi saatpelaksanaan konstruksi.
Penggunaan begisting lapis film untuk penggunaan yang berulang kali sehingga meminimalkan limbah
Penggunaan begisting besi untuk penggunaan yang berulang kali sehingga meminimalkan limbah serta lebih presisi
B.1. Penerapan Metode Pelaksanaan KonstruksiHijau 1
b. Inovasi Proyek Terhadap 'Green'Improvement
2). Melakukan inovasi yang mampu meningkatkan nilai tambah dari desain perencanaan ke arah sistem yang lebih optimal
dan mampu memberi nilai tambah efisiensi pada operasional BGH.
Catatan: Akomodasi tahap perencanaan BGH yang digunakan saat pelaksanaan dan berkelanjutan dalam tahap
pemanfaatan. Contoh: bio pori, embung, tanki/reservoir air hujan, danlain-lain.
Lahan bekas bangunan yang terbengkalai lama dengan kondisi genangan air sehingga mengganggu lingkungan
B.2. Optimasi Penggunaan Peralatan 2
a. Pengelolaan Peralatan Konstruksi yangEfisien
1). Melampirkan rencana mobilisasi dan monitoring realisasi mobilisasi peralatan konstruksi.
Catatan: Evaluasi pemilihan peralatan konstruksi yang lebih hemat bahan bakar.
B.2. Optimasi Penggunaan Peralatan 2
a. Pengelolaan Peralatan Konstruksi yangEfisien
3). Melampirkan bukti SILO (Surat IzinLaik Operasi) untuk seluruh alat berat.
Pengeluaran sampah bekas tempat cat yang dibeli Pengeluaran sampah bekas tempat cat yang dibeli
pihak ketiga pihak ketiga
Pengeluaran sampah bekas pagar keliling yang dibeli pihak ketiga
Upaya 3R terhadap limbah konstruksi beton untuk pavement dan tutup saluran
Upaya 3R terhadap limbah konstruksi beton untuk pavement
Dan pemanfaatan besi tiang pancang yang terpotong
B.4. Penerapan Konservasi Air pada PelaksanaanKonstruksi 2
a. Pengelolaan Air Hujan
2). Penyediaan tangki penyimpanan air hujan dari atap/talang dengan kapasitas paling sedikit 50% dari total atap bangunan
temporer dan sesuai dengan dokumen perencanaan.
B.4. Penerapan Konservasi Air pada PelaksanaanKonstruksi 2
b. Pemanfaatan Air Hujan
1). Pemanfaatan air hujan sebagai sumber alternatif air bersih saat konstruksi.
Contoh: siram tanam, flushing, dan airkerja.
B.4. Penerapan Konservasi Air pada PelaksanaanKonstruksi 2
b. Pemanfaatan Air Hujan
2). Menyediakan lubang biopori sebagai sarana resapan air hujan untuk limpasan air hujan yang tidak tertampung pada
tangki penyimpanan air hujan dan sesuai dengan dokumen perencanaan.
Penggunaan AC yang
hemat energi hanya
saat-saat rapat
45 m
Menyediakan fasilitas kantin yang bersih dan sehat untuk para pekerja
C.2. Penerapan Perilaku Ramah Lingkungan
a. Aktivitas konstruksi memperhitungkanpotensi dampak negatif terhadap lingkungan
1
1). Melakukan upaya identifikasi, pengendalian dan pemantauan aktivitas konstruksi terhadap aspek lingkungan
Material yang didatangkan dari Luar Negeri adalah Tata Udara (exhoust) dan Genset
D.1. Penggunaan Material Konstruksi
b. Menggunakan bahan baku material yangramah lingkungan
1
1). Tidak menggunakan material yang mengandung Chlorofluorocarbon (CFC), asbes, merkuri dan Volatile Organic
Compound (VOC) tinggi
Menggunakan dengan
kemasan besar (peil)
sehingga tidak banyak
kemasan dan dapat
digunakan kembali (reuse)
Sebagian besar supplayer beralaman di Medan kecuali untuk Tata Suara (Jakarta) dan Sign (Pekanbaru)
Jarak ready mix (PT. Karsa Prima Permata Nusa) berjarak 4,6 km ke lokasi proyek
Jarak supplayer besi (PT. SUMBER SITAMURNI) berjarak 14,4 km ke lokasi proyek
D.2. Pemilihan Pemasok dan/atau Subkontraktor
b. Memiliki mekanisme identifikasi kebutuhan material dan alat sesuai dengan lingkup, jadwal pendatangan dan
1
jumlah/volume yang tepat dan tidak berlebih sesuaidengan kebutuhan pendatangan.
Terima kasih