SOP BHD upload

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

BANTUAN HIDUP DASAR

No. Dokumen :
SPO
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

KLINIK PRATAMA dr.


---------

1. Pengertian Bantuan Hidup Dasar adalah prosedur yang dilakukan terhadap pasien dalam
kondisi gawat darurat pada saat pertama kali dijumpai, terutama pada kondisi
henti nadi dan nafas.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam memberikan Bantuan Hidup Dasar.
3. Kebijakan 1. SK Direktur Klinik Pratama Rawat Jalan Tree Medika. Nomor:
KPTM/ /2024 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kegawatdaruratan di
Klinik Pratama Rawat Jalan Tree Medika.
4. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 Tentang Fasilitas


Pelayanan Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 Tentang Keselamatan Pasien;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2017 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
2018 Tentang Pelayanan Kegawatdaruratan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun
2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Sektor Kesehatan;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/4799/2021 Tentang Daftar Obat Keadaan darurat
Medis;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2022
tentang Indikator Nasional Mutu Pelayanan kesehatan Tempat Praktik
Mandiri Dokter dan Dokter Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan Masyarakat,
Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan, dan Unit Tranfusi Darah;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2022 Tentang Akreditasi Puskesmas , Klinik Pratama, Tempat Paraktek
Mandiri Dokter Dan Tempat Prakter Mandiri Dokter Gigi;
15. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor
Hk.02.02/I/105/2023 tentang Instrumen Survei Akreditasi Klinik
5. Prosedur 1. Petugas memeriksa pasien apakah responsive atau tidak, jika tidak
diidentifikasi kondisi yang sedang terjadi.
) Jelaskan prosedur kepada klien
2) Cuci tangan
3) Bantu klien posisi supine (supine position) dengan kaki terbuka
4) Siapkan area steril, pasang sarung tangan steril
5) Periksa kepatenan balon
6) Lapisi bagian distal (2-5 cm) kateter dengan pelumas
7) Tempatkan duk steril pada area vulva
) Jelaskan prosedur kepada klien
2) Cuci tangan
3) Bantu klien posisi supine (supine position) dengan kaki terbuka
4) Siapkan area steril, pasang sarung tangan steril
5) Periksa kepatenan balon
6) Lapisi bagian distal (2-5 cm) kateter dengan pelumas
7) Tempatkan duk steril pada area vulva
) Jelaskan prosedur kepada klien
2) Cuci tangan
3) Bantu klien posisi supine (supine position) dengan kaki terbuka
4) Siapkan area steril, pasang sarung tangan steril
5) Periksa kepatenan balon
6) Lapisi bagian distal (2-5 cm) kateter dengan pelumas
7) Tempatkan duk steril pada area vulva
) Jelaskan prosedur kepada klien
2) Cuci tangan
3) Bantu klien posisi supine (supine position) dengan kaki terbuka
4) Siapkan area steril, pasang sarung tangan steril
5) Periksa kepatenan balon
6) Lapisi bagian distal (2-5 cm) kateter dengan pelumas
7) Tempatkan duk steril pada area vulva
2. Petugas memanggil bantuan dan mengaktifkan code blue
3. Petugas mengecek nadi dan nafas (look, listen, and feel) tidak lebih dari
10 detik.
4. Petugas melakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru) dengan ratio 30x
kompresi dan 2x ventilasi jika tidak ada nadi dan nafas.
5. Petugas melakukan rescue breathing 10-12x/menit, cek ulang setiap 2
menit jika nadi adekuat tetapi nafas tidak adekuat.
6. Petugas menghentikan RJP dan cek ulang nadi dan nafas, jika terdapat
ROSC (Respons Of Spontanitas Circulation),.
7. Petugas melakukan rujukan ke Fasilitasi Tingkat Lanjut.

Petugas memeriksa
pasien apakah Petugas memanggil bantuan
6. Bagan Alur responsive atau tidak, jika dan mengaktifkan code blue
tidak diidentifikasi kondisi
yang sedang terjadi.

Petugas mengecek nadi


Petugas melakukan RJP (Resusitasi dan nafas (look, listen,
Jantung Paru) dengan ratio 30x and feel) tidak lebih dari
kompresi dan 2x ventilasi jika tidak 10 detik.
ada nadi dan nafas

Petugas melakukan rescue Petugas menghentikan RJP dan


breathing 10-12x/menit, cek ulang cek ulang nadi dan nafas, jika
setiap 2 menit jika nadi adekuat terdapat ROSC (Respons Of
tetapi nafas tidak adekuat Spontanitas Circulation)

Petugas melakukan rujukan ke


Fasilitasi Tingkat Lanjut
7. Hal-hal yang Posisi ujung telapak tangan penolong berada di manubrium sternum pasien
Perlu Petugas menghentikan BHD jika :
Diperhatikan - Ada petugas / paramedic lanjut yang dating
- Petugas kelelahan
- Pasien telah dinyatkan meninggal
Pengisian Informed Consent

8. Unit Terkait Unit Poli Umum


Unit Tindakan
Unit Gigi dan Mulut
9. Dokumen Daftar Tilik
Terkait SPO Kebersihan Tangan
SPO Informed Consent
SPO Identifikasi Pasien
SPO Triase
Rekam Medis
Form informed Consent
Form Triase
Form Rujukan Eksternal
10. Rekaman historis perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai


diberlakukan
BANTUAN HIDUP DASAR
No. Dokumen : 017/DT/PUSK.KHA/VII/2018
No. Revisi :
DAFTAR Tgl. Mulai Berlaku : 04 Januari 2018
TILIK Halaman :
KLINIK PRATAMA
----------
Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah petugas memeriksa pasien apakah responsive atau tidak?.
) Jelaskan prosedur kepada klien
2) Cuci tangan
2 3) Bantu klien posisi supine (supine position) dengan kaki terbuka
4) Siapkan area steril, pasang sarung tangan steril
5) Periksa kepatenan balon
3 6) Lapisi bagian distal (2-5 cm) kateter dengan pelumas
7) Tempatkan duk steril pada area vulva
) Jelaskan prosedur kepada klien
4 2) Cuci tangan
3) Bantu klien posisi supine (supine position) dengan kaki terbuka
4) Siapkan area steril, pasang sarung tangan steril
5
5) Periksa kepatenan balon
6) Lapisi bagian distal (2-5 cm) kateter dengan pelumas
7) Tempatkan duk steril pada area vulva
) Jelaskan prosedur kepada klien
6 2) Cuci tangan
3) Bantu klien posisi supine (supine position) dengan kaki terbuka
4) Siapkan area steril, pasang sarung tangan steril
7 5) Periksa kepatenan balon
6) Lapisi bagian distal (2-5 cm) kateter dengan pelumas
7) Tempatkan duk steril pada area vulva
) Jelaskan prosedur kepada klien
2) Cuci tangan
3) Bantu klien posisi supine (supine position) dengan kaki terbuka
4) Siapkan area steril, pasang sarung tangan steril
5) Periksa kepatenan balon
6) Lapisi bagian distal (2-5 cm) kateter dengan pelumas
7) Tempatkan duk steril pada area vulva
Apakah petugas memanggil bantuan dan mengaktifkan code blue?
Apakah petugas mengecek nadi dan nafas (look, liste, and feel)
Jika tidak ada nadi dan nafas, apakah petugas melakukan RJP
dengan ratio 30x kompresi dan 2x ventilasi?

CR :………………%.

Pontianak…………………

Pelaksana / Auditor

Anda mungkin juga menyukai