LAPORAN PRAKTIK RERE

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIK

PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN


(OKP) PEMBINAAN TENTANG PEMBUATAN BOLU KUKUS
DI DESA CANDI REJO WAY PENGUBUAN

Disusun sebagai Tugas Mahasiswa dalam Mata Kuliah Pembelajaran


Berwawasan Kemasyarakatan

Di Susun Oleh:

Nama : Reva Widia Juliani


Nim : 8600554554
Semester : 1 ( Satu )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2024

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Program kegiatan pembinaan tentang pembuatan bolu kukus di desa candi
rejo way pengubuan”.

Disusun Oleh:

Nama : Reva Widia Juliani

NIM : 860039252

Semester : 1 ( Satu )

Laporan ini telah diterima dan disahkan oleh tutor mata kuliah Pembelajaran
Berwawasan Kemasyarakatan, pada :
Hari :
Tanggal :
Sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan (PDGK4306) Program S1 PGSD.

Mengetahui

Mahasiswi Dosen Mata Kuliah

Reva Widia Juliani KHOIRUL ABROR,M.Pd


Nim.8600554554 NIP.197905052005011014

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi limpahan berkat dan
rahmat-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan “Pembinaan
Pembuatan Bolu Kukus ” dengan tepat waktu.
Laporan Kegiatan Pembinaan Pembuatan ini merupakan salah satu tugas
Mata Kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.
Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak laporan
Kegiatan Pembinaan Pembuatan ini tidak dapat terselesaikan, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kepala Desa candi rejo way pengubuan
2. Masyarakat Desa Candi Rejo
3. Organisasi Kepemudaan Desa Candi Rejo

Meskipun Penulis merasa bahwa kegiatan pelatihan keterampilan


membuat “Kue Bolu Kukus” ini dapat terlaksana dengan baik, namun kami yakin
masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, untuk itu Penulis
mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya pelatihan dan pelaporan
kegiatan pelatihan keterampilan membuat “Kue Bolu Kukus ”.

Penulis

Reva Widia Juliani

iii
DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Tujuan Manfat, Dan Rumusan Masalah.........................................................4

C. Rumusan Hasil Kegiatan................................................................................5

BAB II PELAKSANAAN PROGRAM

A. Tempat dan Waktu..........................................................................................6

B. Materi Pelatihan...............................................................................................7

C. Strategi dan Deskripsi Jalannya Kegiatan.......................................................8

BAB III TEMUAN DAN HASIL

A. HASIL EVALUASI PROSES.........................................................................9

B. Pembahasan...................................................................................................10

C. Gambaran Keaktifan Peserta Pelatihan.........................................................11

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................14

B. Saran ............................................................................................................14

C. Tindak Lanjut ..............................................................................................14

D. Lampiran Lampiran .....................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis moral (nilai) yang melanda bangsa Indonesia saat ini khususnya

generasi muda membuat kekhawatiran tersendiri bagi orang tua dan masyarakat.

Arus aliran pola kehidupan budaya barat yang sulit dibendung melalui media

massa dan elektronika menjadi pemicu munculnya perilaku negatif anak muda.

Pola pergaulan bebas, miras dan narkoba menjadi tren pergaulan anak muda

sekarang. Fakta di atas membuktikan bahwa peran dan partisipasi generasi muda

dalam pembangunan sangatlah rendah. Padahal modal utama keberhasilan

pembangunan adalah generasi muda itu sendiri.

Selama ini masyarakat awam beranggapan bahwa pendidikan moral (nilai)

bagi generasi muda sudah cukup didapat dari sekolah formal, padahal

kenyataannya pendidikan moral (nilai) yang mereka peroleh di sekolah sangatlah

minim. Hal ini dikarenakan materi di sekolah formal lebih banyak memberikan

pengetahuan yang bersifat umum daripada pengetahuan yang bersifat moral

(nilai).

Sejalan dengan diberlakukan UU No.32 tahun 2004 tentang pemerintah

daerah, telah terjadi perubahan yang semula berasas sentralisasi menjadi

desentralisasi dengan adanya perubahan yang dimaksud. Mestinya akan membawa

dampak yang sangat besar bagi kita karena termasuk tingkat keikutsertaan para

pemuda di dalam segala aspek kehiupan yang dijalaninya.

1
Oleh karena itu agar para generasi muda tidak terlanjur terjerumus dalam

perilaku negatif, diperlukan suatu wadah keterampilan dalam masyarakat untuk

menampung segala macam pemikiran para generasi muda sehingga dapat

berkembang dengan perilaku yang positif. Selain itu perlu adanya suatu wadah

keterampilan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan peran para generasi

muda dalam bidang keterampilan, agar memiliki potensi untuk masa yang akan

datang. Khususnya para pemuda Desa Srimenanti.Direktorat kepemudaan

menyimpulkan life skills dalam 3 kelompok yaitu :

Kecakapan Personal Artinya : pemuda harus mampu berfikir rasional yang

ditunjukkan dengan adanya sikap mampu menggali dan menemukan informasi,

mengolah informasi, mengambil keputusan dan mampu memecahkan masalah

secara kreatif. Kecakapan Sosial Artinya : pemuda harus mampu berkomunikasi,

menjalin kerja sama dan menjaga keharmonisan terhadap relasi/hubungan yang

dimiliki. Kecakapan Focational Artinya : pemuda harus mampu

menumbuhkembangkan sifat-sifat kejujuran dalam kehidupan sehari-hari dan

memiliki semangat untuk bekerja keras. Untuk membantu para pemuda agar terus

meningkatkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya maka diperlukan

konsep yang tepat dalam lembaga kepemudaan agar termotivasi untuk maju.

Apabila lembaga kepemudaan tersebut dapat dikelola dan dikembangkan

secara aktif dan kreatif, tentunya dapat menghasilkan sesuatu yang dapat

bermanfaat bagi kemandirian menuju sumber daya manusia yang potensial bagi

kemajuan dirinya sehingga pada akhirnya untuk kemajuan daerahnya.

2
Program-program yang dapat diciptakan guna meningkatkan partisipasi

pemuda, dapat berupa keterampilan, kewirausahaan, kepeloporan dan

kepemimpinan. Melalui program-program yang dimaksud akhirnya penulis

menyadari tidak mampu secara menyeluruh dapat mengembangkan program-

program yang ada.

Seiring kemajuan Zaman yang semakin pesat, maka dibutuhkan tenaga-tenaga

ahli dibidang keterampilan aneka ragam masakan. Mulai dari masakan tradisional

sampai modern. maka diperlukan tenaga-tenaga yang trampil dan cekatan serta

ulet sehingga pemuda mempunyai keterampilan yang baik dan terprogram.

Oleh karena itu agar para generasi muda tidak terlanjur terjerumus dalam

perilaku negatif, diperlukan suatu wadah keterampilan dalam masyarakat untuk

menampung segala macam pemikiran para generasi muda sehingga dapat

berkembang dengan perilaku yang positif. Selain itu perlu adanya suatu wadah

keterampilan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan peran para generasi

muda dalam bidang keterampilan, agar memiliki potensi untuk masa yang akan

datang. Khususnya para pemuda CANDI REJO WAY PENGUBUAN. Maka

Penulis tertarik mengadakan pelatihan dengan judul “ Pembuatan Kue Bolu

Kukus”.

3
B. Tujuan Manfat, Dan Rumusan Masalah

1. Tujuan

1. Umum
 Meningkatkan sumber daya manusia yang mempunyai Life Skill.

 Melatih pemuda agar menggali potensi dirinya sesuai dengan minat

dan bakat yang dimilikinya.

 Membangkitkan sikap partisipasi dalam pembangunan di

lingkungannya.

 Memotivasi pemuda agar suka bekerja keras dalam menghadapi

tantangan jaman yang penuh dengan persaingan menuju globalisasi.

2. Khusus

 Memiliki ketrampilan khusus dibidang pengolahan aneka ragam kue.

 Mempersiapkan diri memperoleh pengetahuan yang lebih luas

tentang pemasaran kue.

3. Manfaat

 Pelestarian ciri khas

 Menambah wawasan

 Meningkatkan pendapatan

4. Rumusan Masalah

 Bagaimana Step Bay Step Pembuatan Bolu Kukus yang baik dan benar

4
 Dan Berapa Banyak Keuntungan Dan Kerugian Yang di Dapatkan

C. Rumusan Hasil Kegiatan

Dari 6 orang yang mengikuti program pelatihan dalam bidang pembuatan

kue hasilnya cukup memuaskan, dua orang perlu penyempurnaan dengan latihan

yang lebih optimal.

Hasil pelaksanaan kegiatan secara umum sudah berhasil dengan baik, dilihat dari

kualitas yang didemonstrasikan (uji kompetensi).

5
BAB II

PELAKSANAAN PROGRAM

A. Tempat dan Waktu

1. Tempat Pelaksanaan

Adapun tempat dan sarana pelaksanaan peraktik Pembinaan Program

Kepemudaan Membuat Kue Bolu Kukus Ialah :

Tempat : Candi rejo

Kecamatan : way pengubuan

Kabupaten : Lampung Tengah

Kode Pos :-

2. Waktu
Waktu Pelaksanaan/Pelatihan

No Hari/ tanggal Waktu/ Tempat Kegiatan

1 Jum’at, 8 November MATERI


13.00 -16.00
2024
2 Senin, MATERI
13.00 -16.00
11 November 2024
3 Selasa, MATERI
13.00 -14.00
12 November 2024
4 Rabu, MATERI
13.00 -16.00
13 November 2024
5 Jum’at, 8 November MATERI
13.00 -16.00
2024
6 Senin, PRAKTEK
13.00 -16.00
18 November 2024

6
B. Materi Pelatihan

Pembuatan Kue Bolu Kukus

Bahan – bahan.
1. Tepung Terigu
2. Gula Pasir
3. Telur
4. Baking Powder
5. TBM
6. Sprite
7. Vanillie.
Alat yang digunakan.
1. Kertas pelapis Bolu Kukus Pelangi
2. Loyang Bolu Kukus Pelangi.
3. Mixer.
4. Baskom, Mangkuk, Sendok Makan.
5. Talam.
6. Dandang / Panci.
7. Kompor.
8. Plastic Packing.
Langkah-langkah Pembuatan :

1. Baca Basmalah ( berdoa mudah – mudahan kue Bolu kukus pelanginya

enak dan hasilnya memuaskan ).

2. Membuat adonan kue bolu kukus pelangi.

 Campurkan semua bahan ( tepung terigu, gula pasir, telur, TBM,

baking powder, sprite, vanillie ) kedalam baskom.

7
 Kemudian kocok adonan kira – kira 30 Menit, hingga adonan

tercampur rata.

 Setelah adonan tercampur rata, pisahkan adonan kedalam 3 mangkuk

kecil untuk pemberian pewarna makanan ( fasta makanan ).

3. Proses pengukusan

 Letakkan kertas pelapis bolu kukus diatas Loyang bolu kukus.

 Kemudian tuang adonan kedalam Loyang yang telah diberi satu

sendok makan.

 Lalu kukus adonan kedalam panci 10 – 15 menit dengan api yang

sedang.

 Setelah 10 – 15 menit angkat adonan dan kue bolu kukus sudah bisa

dipisahkan dari Loyang, dan sudah bisa dicicipi.

4. Membaca Hamdalah karena proses pembuatan kue bolu kukus sudah

selesai.

C. Strategi dan Deskripsi Jalannya Kegiatan

No. Pertemuan Tanggal Tempat Materi Waktu


Penjelasan secara rinci alat-alat dan
Candi rejo way
1 I Jum’at, 8 November 2024 bahan yang harus disediakan 13.00 -16.00
pengubuan
untuk membuat Bolu
Senin, Candi rejo way Menjelaskan langkah-langkah
2 II 13.00 -16.00
11 November 2024 pengubuan pembuatan Bolu
Selasa, Candi rejo way Belanja alat-alat dan bahan-bahan
3 III 13.00 -14.00
12 November 2024 pengubuan untuk pembuatan Bolu
Rabu, Candi rejo way
4 IV Melakukan demonstrasi secara urut. 13.00 -16.00
13 November 2024 pengubuan
Penjelasan secara rinci alat-alat dan
Candi rejo way
5 V Jum’at, 8 November 2024 bahan yang harus disediakan 13.00 -16.00
pengubuan
untuk membuat Bolu

8
Senin, Candi rejo way Menjelaskan langkah-langkah
6 VI 13.00 -16.00
18 November 2024 pengubuan pembuatan Bolu

BAB III

TEMUAN DAN HASIL

A. HASIL EVALUASI PROSES


Aspek yang dinilai
No
Nama Keaktifan Kerjasama Keberanian Produktifitas Jumlah
.
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Reva Widia
1 3 3 3 2 11
Juliani
2 Eka 3 3 2 2 10

3 Naura 2 2 3 2 9

4 2 2 2 2 8
Naurel
5 2 2 2 2 8
Tumini
6 2 2 2 2 8
Husni Anita
*Penilaian berdasarkan hasil praktek

Indikator penilain evaluasi proses


Keaktifan ====> Nilai :

1. Pasif dalam mengikuti kegiatan


2. Aktif dengan bimbingan tutor
3. Aktif tanpa bimbingan tutor
Kerjasama ===> Nilai :
1. Sulit bekerjasama
2. Bisa bekerjasama
3. Senang membantu teman
Keberaniaan ===> Nilai :
1. Belum berani praktek

9
2. Berani praktik dengan bimbingan tutor
3. Beran ipraktik tanpa bimbingan tutor
Produktifitas ===>Nilai :
1. Apabila 3x pratik belum berhasil
2. Apabila 2x pratik belum berhasil
3. Apabila 1x pratik belum berhasil
B. Temuan Hasil Evaluasi Produk

Berdasarkan pengamatan selama praktik dapat diperoleh gambaran secara

global bahwa setiap Masyarakat belajar mampu:

1. Menyebutkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat Kue Bolu

Kukus

2. Menjelaskan cara dan urutan membuat Kue Bolu Kukus .

3. Membuat campuran/adonan Kue Bolu Kukus .

4. Membuat Kue Bolu Kukus.

C. Pembahasan

Merujuk hasil evaluasi berdasarkan pada praktik Secara detail dapat

digambarkan kemampuan setiap Warga Belajar satu persatu yaitu sebagi berikut:

1. Reva Widia Juliani

Memiliki kerjasama yang sangat baik, dapat aktif, memiliki

jiwa kepemimpinan, bisa bekerjasama (team work) dan memiliki keberanian

dengan bimbingan tutor, memiliki kerja keras, semangat tinggi.

2. Eka

Aktif dalam mengikuti kegiatan, sulit bekerjasama, keberanian sangat

baik dan produktifitas cukup tinggi.

10
3. Naura

Memiliki keaktifan, kerjasama, berani mencoba tanpa bimbingan tutor,

namun dari segi hasil/produktifitas agak rendah.

4. Naurel

Berani mencoba, cukup aktif selama kegiatan dan berani dalam

melakukan kegiatan praktik, namun dari sisi kerjasama dan produktifitas

masih agak rendah.

5. Tumini

Cukup berani dalam melakukan kegiatan praktik, namun dari sisi

kerjasama dan produktifitas masih agak rendah. Sangat pasif, kurang bisa

bekerjasama, perlu bimbingan tutor untuk pratik.

6. Husni Anita

Rajin, aktif, mampu bekerjasama dengan warga belajar lain, serta

memiliki keberanian dan produktifitas yang tinggi.

C. Gambaran Keaktifan Peserta Pelatihan

Hasil evaluasi dari hasil proses dalam praktik pembinaan Program

Kepemudaan membuat Kue Bolu Kukus adalah menggunakan teknik evaluasi

Non Tes, dapat digambarkan diantaranya pengamatan atau observasi sebagaimana

dalam tabel berikut :

11
Aspek yang dinilai Jml
Skor Nilai
No. Nama Keaktifan Kerjasama Keberanian Produktifitas
Akhir
1-25 1-25 1-25 1-25 100
Reva Widia
1 25 25 23 20 93 23,25
Juliani
2 Eka 20 22 22 20 86 21,50

3 Naura 20 20 20 20 80 20,00

4 20 15 20 20 75 18,75
Naurel
5 25 20 15 20 75 18,75
Tumini
6 20 20 15 20 75 18,75
Husni Anita

Keterangan :

a. 20-25 = baik sekali

b. 15-19 = baik

c. 10-16 = cukup

d. 6-9 = kurang

e. 1-5 = kurang sekali

12
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peranan pemuda dalam Pembangunan Nasional

sangatlah signifikan. Pemuda merupakan asset berharga bagi suatu bangsa

yang keberadaannya perlu mendapat respon positif dan perhatian lebih dari

semua pihak agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang bersifat negatif.

Untuk itulah diperlukan suatu konsep, tatanan, dan wadah yang tepat guna

menumbuh kembangkan minat, bakat, motivasi, dan juga kreatifitas

pemuda.

Salah satu bentuk kegiatan menumbuahkan kreatifitas tersebut

adalah berupa praktik lapangan/pelatihan kepemudaan yang dalam hal ini

pelatihan membuat Kue Bolu Kukus Pelangi dengan bahan dasar Tepung

Terigu. Pelatihan membuat Kue Bolu Kukus Pelangi ini diikuti oleh tujuh

(7) pemuda atau bisa disebut sebagai Warga Belajar.

Dalam pelaksanaan praktik/pelatihan membuat Kue Bolu

Kukus tersebut tidak banyak mengalami kendala yang berarti

karena warga belajar yang sangat antusias dan bersemangat selama

mengikuti pelatihan, serta peran Bapak Kepala Desa beserta perangkat

Desa Srimenanti

13
Mudahnya mendapatkan bahan baku berupa Tepung Terigu juga

merupakan faktor penentu keberhasilan program kepemudaan yang kami

selenggarakan di Desa Srimenati pada tanggal 25 November sampai 01

Desember 2024 disamping pula dukungan dari warga sekitarnya yang

sangat produktif.

B. Saran.

Untuk Masyarakat Belajar

Dalam kehidupan yang serba sulit ini diharapkan warga belajar

tidak patah semangat dan dapat menekuni, menyukai apa yang

sudah dimiliki saat ini berupa ketrampilan, kemampuan dan keahlian

yang nantinya dapat dikembangkan dan ditularkan kepada orang

lain dengan hati yang tulus dan ikhlas guna membangun desa tercinta

kearah yang lebih baik serta ikut mensukseskan gerakan kembali ke desa

yang sudah digaungkan pemerintah sejak beberapa tahun yang lalu.

Kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki hendaknya terus

ditingkatkan dan ditularkan pada orang lain sehingga nantinya bermanfaat

baik bagi dirinya sendiri maupun juga bermanfaat bagi orang lain, bangsa

dan negara pada umumnya.

C. TindakLanjut

Kegiatan kepemudaan semacam ini perlu mendapat porsi lebih dari

desa berupa pemberian stimulus, baik yang berkaitan dengan dana maupun

stimulus berupa motivasi. Pelaksanaan kegiatan kepemudaan secara

terprogram, berkelanjutan dapat memberikan bekal kepada para pemuda

14
guna meningkatkan taraf hidup keluarga serta memberikan lapangan kerja

baru.

D. Lampiran Lampiran

FORMAT IDENTIFIKASI KEBUTUHAN


KEGIATAN KEPEMUDAAN

Nama : Reva Widia Juliani


NIM : 8600554554
Pokjar : kue bolu kukus
UPBJJ - UT : Seputih Agung
Identitas Minat Kegiatan
NO Nama Pemuda Cita - cita
Jenis kelamin Usia Pendidikan Kepemudaan
Reva Widia Perempuan
1 Juliani 18 SLTA Luar Biasa -

2 Eka Perempuan 20 SLTA Biasa -

3 Naura Perempuan 21 SLTA Biasa -

4 Perempuan 22 SLTA Biasa -


Naurel

5 Perempuan 24 SLTA Biasa -


Tumini

6 Husni Anita Perempuan 21 SLTP Biasa -

15
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Djamarah, S. B., & Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:


Rineka Cipta.

Mulyasa, E. (2009). Implementasi Kurikulum 2006: Panduan Pembelajaran


KTSP. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. (2000). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung:


Pustaka Setia.

Fitriani, A., & Wulandari, T. (2018). "Pengembangan Keterampilan Siswa


Melalui Kegiatan Praktik Pembuatan Kue Tradisional." Jurnal
Pendidikan dan Kewirausahaan, 10(2), 45–56.

Hamdani, D. (2021). "Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam


Peningkatan Keterampilan Siswa." Jurnal Inovasi Pembelajaran, 7(1),
12–21.

Syamsudin, R. (2022). "Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal dalam Proses


Pendidikan di Era Digital." Jurnal Pendidikan Islam, 15(3), 109–119.

Kusumawardani, R. (2020). "Langkah-langkah Mudah Membuat Bolu Kukus


untuk Pemula." Kompas.com. Diakses dari https://www.kompas.com.

Santoso, H. (2019). "Manfaat Kegiatan Pembelajaran Praktik dalam


Peningkatan Kreativitas Siswa." Gramedia Blog. Diakses dari
https://www.gramedia.com.

16

Anda mungkin juga menyukai