V5 Buku KIA Revisi 2024 Final

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 80

Bawa buku ini setiap kali mengunjungi Posyandu, fasilitas kesehatan, kelas ibu,

BKB dan PAUD. Gunakan dari masa kehamilan sampai anak berumur 6 tahun.

Nama Ibu

Dikeluarkan oleh Fasilitas Kesehatan Kab./Kota

Tanggal dikeluarkannya Buku Provinsi


Identitas (Diisi oleh ibu)
Ibu Suami/Keluarga Anak

Nama

NIK

No. JKN

Fasilitas Kesehatan TK1

Fasilitas Kesehatan
Rujukan

Tempat/Tanggal Lahir

Pendidikan

Pekerjaan

Alamat Rumah

Telepon

Anak ke-

Nomor Akta Kelahiran

Golongan Darah

Pembiayaan Lain

Asuransi Lain

Nomor

Tanggal Berlaku

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Primer

Puskesmas Domisili

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI No. Reg. Kohort Ibu

Indonesia. Kementerian Kesehatan RI


No. Reg. Kohort Bayi
Buku Kesehatan Ibu dan Anak

1. MOTHER - CHILD RELATION No. Reg. Kohort Balita


2. MATERNAL - CHILD NURSING dan anak Pra-Sekolah
3. MATERNAL HEALTH SERVICES Sekunder

Cetakan Tahun 2024 No. Catatan Medik RS

306.874.3
Ind.
Riwayat Singkat Kesehatan Ibu Diisi oleh Tenaga Kesehatan
b
Usia Ibu
ISBN 978-623-301-149-5
Kehamilan ke-

Jumlah Anak Lahir Hidup

Riwayat Keguguran

Riwayat Penyakit Ibu

APBN DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT 2024


Lihat selengkapnya di halaman 98.
Tentang Buku KIA
Buku KIA membantu Ibu memantau kondisi kehamilan dan kesehatan bayi dan balita. Setiap ibu
mendapat 1 (satu) Buku KIA untuk kehamilan tunggal dan tambahan satu buku KIA lagi untuk anak
yang lain pada kehamilan kembar. Selalu bawa Buku KIA ketika berkunjung ke Posyandu, Kelas ibu
Hamil, Kelas Ibu Balita, Puskesmas, Rumah Sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya.

Hal-hal yang perlu dilakukan ibu dan keluarga


• Baca dan pahami isi Buku KIA. • Perhatikan dan isi pemantauan kesehatan
• Datang ke Posyandu dan Puskesmas/ secara mandiri pada bagian yang berwarna kuning.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk • Ayah turut mendukung ibu dalam memahami dan
mendapat pelayanan kesehatan ibu dan anak, melakukan hal-hal di dalam buku ini.
serta pemantauan tumbuh kembang.
LEMBAR YANG HARUS DIISI UNTUK IBU
HALAMAN 1, 7, 10-13, 15, 18, 24, 28-31, 33, 86, 100.

LEMBAR YANG HARUS DIISI UNTUK ANAK


HALAMAN 40, 42-45, 46-47, 50, 52-55, 61-63, 66-69, 74-77, 79, 81-83, 111, 151-152.

Daftar Isi

PERJALANAN IBU
Perjalanan Menjadi Seorang Ibu 3

Kehamilan 4

Melahirkan 21

Setelah Melahirkan 26

Menyusui 34

PERJALANAN ANAK

Perjalanan Menjadi
0 - 6 Bulan 39

6 - 12 Bulan 56

Seorang Ibu
12 - 24 Bulan 64

2 - 6 Tahun 71

INFORMASI UMUM 85 Selamat! Anda kini siap memasuki tahapan baru dalam
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN 95 kehidupan, menjadi Ibu.
Pencatatan Ibu 96 Nikmati perjalanan menuju proses melahirkan dengan panduan
Pencatatan Anak 121 dan tips yang diberikan di sini. Tak perlu ragu, tak perlu khawatir,
karena kami senantiasa mendampingi Ibu selama kehamilan
Hal-hal yang perlu dilakukan Kader dan Tenaga Kesehatan
Kader dan tenaga kesehatan membantu ibu untuk memahami isi dan cara penggunaan Buku KIA. hingga siap menyambut kehadiran sang buah hati.
3
KEHAMILAN KEHAMILAN

1000 Hari Pertama Kehidupan


Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) adalah masa paling penting dalam pertumbuhan dan Kehamilan
perkembangan anak. Masa ini terdiri dari 270 hari selama bayi berada dalam kandungan ibu, dan 730 Masa keemasan seorang ibu.
hari atau dua tahun pertama kehidupan anak setelah dilahirkan.

Masa 1000 HPK sangat penting, karena anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat dan berdampak pada kualitas kesehatannya di masa akan datang. Saat bayi berada
dalam kandungan adalah masa pembentukan dan perkembangan organ-organ tubuh penting, seperti
otak, jantung, hati, ginjal, paru-paru, dan tulang. Perkembangan ini berlanjut setelah bayi dilahirkan
hingga dua tahun setelah kelahiran.

Periksa paling sedikit 6 kali oleh dokter atau bidan.

Kehamilan adalah masa menyenangkan dalam bersoda, hindari minum alkohol.


kehidupan seorang ibu yang menantikan • Hindari merokok dan paparan asap rokok.
kehadiran buah hatinya. • Minum tablet tambah darah (TTD)/
multivitamin setiap hari selama kehamilan.
YANG AKAN DIALAMI • Kenali dan cek tanda bahaya (lihat halaman 8,
Selama masa kehamilan 9 bulan, Ibu akan naik 17 & 20). Segera pergi ke rumah sakit jika dirujuk.
Masa ini juga merupakan puncak perkembangan otak dan kemampuan berpikir anak. berat badannya sebanyak 5 – 18 kg sesuai • Jangan minum obat yang tidak diresepkan
dengan status gizi ibu sebelum hamil (lihat oleh dokter.
halaman 108).
MENGAPA HARUS DILAKUKAN
Bayi dalam kandungan juga akan berkembang, yaitu • Untuk mencegah masalah pada kehamilan.
• Usia kehamilan 1-3 bulan: Kira-kira sebesar • Agar bayi lahir cukup bulan pada usia
jeruk nipis di akhir bulan ke-3. kehamilan 38-40 minggu dengan berat badan
• Usia kehamilan 4-6 bulan: Kira-kira sebesar lahir paling sedikit 2.5 kg dan panjang badan
jagung di akhir bulan ke-6. paling sedikit 48 cm.
• Usia kehamilan 7-9 bulan: Kira-kira sebesar • Untuk mempersiapkan ibu dan keluarga
buah semangka di akhir bulan ke-9. dalam menjalani kehamilan, melahirkan/
kelahiran dan perawatan bayi baru lahir.
YANG HARUS DILAKUKAN
Layanan kesehatan gratis selama kehamilan
• Segera periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan,
jika terlambat datang bulan 1 minggu. Pemeriksaan kehamilan Pemberian tablet tambah
oleh dokter, bidan dan darah (TTD)/multivitamin
Kecukupan asupan gizi perlu diperhatikan, tidak hanya pada masa ini saja, tapi mulai dari calon • Periksa kehamilan ke fasilitas pelayanan tenaga kesehatan bagi ibu hamil
pengantin, calon ibu, bayi dalam kandungan, hingga anak. Kekurangan asupan gizi dapat kesehatan paling sedikit 6 kali. Pemeriksaan status gizi Pemeriksaan tekanan darah
menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti terkena penyakit tidak • Makan dengan porsi lebih banyak atau lebih
Pemeriksaan laboratorium Skrining kesehatan jiwa
menular, terhambatnya kemampuan berpikir, sehingga anak kurang cerdas dan kompetitif, serta sering daripada sebelum hamil, dan cukup
memiliki tubuh pendek atau stunting. Oleh karenanya, penting menjaga kesehatan sejak hamil untuk minum (lihat halaman 6, 16 & 38). Pemeriksaan kondisi bayi Imunisasi Tetanus

mencegah stunting. • Batasi konsumsi kopi, teh, dan minuman USG 2 kali Kelas ibu hamil

4 Lihat pencatatan dan pemeriksaan ibu hamil oleh tenaga kesehatan di halaman 96-108. 5
KEHAMILAN - TRIMESTER 1 KEHAMILAN - TRIMESTER 1

Diisi oleh Ibu/Pendamping


Usia Kehamilan 1-3 Bulan (Trimester 1)

31
Masa Penting Pembentukan Bagian Tubuh Janin

30
beras, hingga 10 cm dan berat sekitar 28

mengurangi rasa mual. Agar zat besi diserap lebih baik dalam tubuh, TTD/MMS sebaiknya dikonsumsi bersama makanan atau minuman yang
Untuk mencegah kekurangan darah, TTD/MMS harus diminum setiap hari selama kehamilan. Sebaiknya pada malam hari sebelum tidur untuk

29
gram atau kira-kira sebesar jeruk nipis.

28
mengandung vitamin C seperti buah-buahan. Hindari minum TTD/MMS bersama teh, kopi, susu dan obat maag yang dapat menghambat
• Bagian tubuh bayi, termasuk otak,
mulai terbentuk.

27
26
YANG HARUS DILAKUKAN

25
• Periksa kehamilan ke dokter paling sedikit satu

24
kali, termasuk USG dan laboratorium lengkap.

23
• Makan dengan porsi lebih kecil tapi sering,

Pendamping menuliskan bulan dan tahun, serta berikan tanda ✔ (centang) pada kotak sesuai tanggal Anda minum.

22
yang terbagi dalam 3 kali makanan utama
Bulan ke-1 Bulan ke-3
sebesar biji beras sebesar jeruk nipis dan 2 kali makanan selingan (lihat tabel porsi

21
makan dan minum Ibu Hamil di bawah).

20
Selama 3 bulan pertama kehamilan, Ibu dan bayi • Minum Tablet Tambah Darah (TTD)/

19
Hubungan dengan Bumil
akan mengalami berbagai perubahan. Multivitamin setiap hari selama kehamilan.

18
• Kenali dan cek tanda bahaya (lihat halaman

17
YANG AKAN DIALAMI IBU 8). Jika mengalami tanda bahaya, segera
• Gejala mual, muntah dan mudah lelah. Pada pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan.

16
masa ini juga rentan terjadi keguguran.

15
• Berat badan naik, yaitu sekitar 1-3 kg sesuai MENGAPA HARUS DILAKUKAN

14
dengan grafik peningkatan berat badan (lihat • Memastikan kesehatan ibu dan

13
halaman 108). perkembangan bayi.

12
• Agar dapat dirawat dengan segera jika
YANG AKAN DIALAMI BAYI

11
ditemukan kondisi yang membahayakan
• Pada masa ini, bayi akan tumbuh mulai dari ibu dan bayi.

10
panjang 0.64 cm atau kira-kira sebesar biji

9
8
Porsi Makan dan Minum Ibu Hamil Untuk Kebutuhan Sehari

Jangan Lupa Minum TTD/MMS

7
Bahan Makanan 12 minggu pertama Keterangan per porsi

6
Nasi atau Makanan • 100 g atau 3/4 gelas nasi • 120 g atau 1/2 potong singkong

5
5 porsi • 125 g atau 3 buah jagung sedang • 70 g atau 3 iris roti putih
Pokok • 210 g atau 2 kentang sedang • 200 g atau 2 gelas mie basah

4
Protein Hewani • 50 g atau 1 potong sedang ikan

3
4 porsi • 55 g atau 1 butir telur Ayam
Ikan, Telur, Ayam dll.

Cara Mengisi Tabel TTD/MMS

2
Protein Nabati • 50 g atau 1 potong sedang tempe
4 porsi • 100 g atau 2 potong sedang tahu

1
Tempe, Tahu, dll.

Bulan/Tahun
Sayur-sayuran 4 porsi 100 g atau 1 mangkuk sayur matang tanpa kuah

11/2024
Contoh:
• 100 g atau 1 potong sedang pisang
Buah-buahan 4 porsi • 100-190 g atau 1 potong besar pepaya
penyerapan zat besi.

Nama Pendamping
5 g atau 1 sendok teh, bersumber dari pengolahan makanan seperti

kehamilan
menggoreng, menumis, santan, kemiri, mentega dan sumber lemak lainnya.
Minyak/Lemak 5 porsi

Usia
Minyak/lemak termasuk santan yang digunakan dalam pengolahan,
makanan digoreng, ditumis atau dimasak dengan santan.

10 g atau 1 sendok makan bersumber dari kue-kue manis, minum teh


Gula 2 porsi

Bulan ke
manis dan lain-lainnya

10
1

9
Batasi konsumsi garam paling banyak 1 sendok teh/hari dan minum air putih 8 - 12 gelas per hari.
Petugas kesehatan menjelaskan porsi makan disesuaikan dengan bahan lokal.

6 Lihat pencatatan dan pemeriksaan ibu hamil trimester 1 oleh tenaga kesehatan di halaman 99-101 . 7
KEHAMILAN - TRIMESTER 1 KEHAMILAN - TRIMESTER 1

Tanda Bahaya Pada Trimester 1 Perawatan Sehari-hari Ibu Hamil


1. Menjaga kebersihan diri dengan mencuci 3. Merangsang pertumbuhan bayi dengan
Jika mengalami tanda bahaya pada masa kehamilan, segera bawa tangan pakai sabun dan dibilas dengan air sering berbicara pada bayi, dan melakukan
ibu hamil periksa ke Puskesmas/Rumah Sakit. bersih yang mengalir, mandi, dan mengganti sentuhan pada perut ibu.
pakaian secara teratur 4. Hubungan suami istri selama hamil boleh
2. Istirahat cukup dengan tidur malam paling dilakukan selama kondisi kehamilan sehat.
sedikit 6-7 jam dan tidur siang selama 1-2 jam.

Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Ibu Selama Kehamilan

Demam Tinggi. Nyeri perut hebat.


Aktivitas berat yang membuat
Minum obat tanpa resep dokter. ibu kelelahan. Merokok atau terpapar asap rokok.

Sakit saat kencing atau keluar Tidur telentang lebih dari 10 menit pada
keputihan atau gatal di daerah Minum minuman beralkohol
trimester 2 & 3, untuk menghindari
Mual dan muntah hebat. Perdarahan. kemaluan. dan jamu. Stres berlebihan.
kekurangan oksigen pada bayi.

Aktivitas Fisik yang Tidak Boleh Dilakukan Ibu Selama Hamil


Masalah Lain Pada Kehamilan

Jongkok terlalu lama. Melompat. Risiko keseimbangan.


Demam, menggigil dan berkeringat. Bila ibu berada di daerah
endemis malaria, menunjukkan adanya gejala
Batuk lama (lebih dari 2 minggu). penyakit malaria.

Membungkuk tanpa pegangan. Mengejan.

Pada Trimester 1 ibu dapat melakukan latihan fisik, seperti pemanasan dan peregangan,
Jantung berdebar- debar atau nyeri
Diare berulang. di dada. Sulit tidur dan cemas berlebihan. senam panggul, pendinginan dan peregangan.

8 9
KEHAMILAN - TRIMESTER 1 & 2 KEHAMILAN - TRIMESTER 1 & 2

Lembar Pemantauan Ibu Hamil (Diisi oleh ibu) Trimester I & II

Beri tanda (✔) centang setiap periksa ke dokter dan cek kondisi mingguan Ibu. Jika mengalami kondisi di Cek kondisi mingguan Ibu dan beri tanda (✔) centang jika mengalami kondisi dalam di bawah ini,
bawah ini, segera periksa ke Puskesmas/Rumah Sakit. segera periksa ke Puskesmas/Rumah Sakit.

Pelayanan
Pemantauan Mingguan Pemantauan Mingguan
Kesehatan

Pemeriksaan Kelas ibu hamil Demam lebih dari Pusing/sakit Sulit tidur/ Risiko TB Gerakan bayi Nyeri perut hebat Keluar cairan dari Sakit saat kencing Diare berulang
kehamilan 2 hari kepala berat cemas berlebih Batuk lebih dari 2 Tidak ada atau jalan lahir Atau keluar
minggu atau Kurang dari 10x Sangat banyak keputihan atau
kontak serumah dalam 12 jam atau berbau gatal di
dengan setelah daerah kemaluan
Minggu
penderita TB minggu ke-24.
Kehamilan

6
TRIMESTER 1

10

11

12

13

14

15

16

17
TRIMESTER 2

18

19

20

21

22

23

24

10 11
KEHAMILAN - TRIMESTER 2 & 3 KEHAMILAN - TRIMESTER 2 & 3

Lembar Pemantauan Ibu Hamil (Diisi oleh ibu) Trimester II & III

Beri tanda (✔) centang setiap periksa ke dokter dan cek kondisi mingguan Ibu. Jika mengalami kondisi di Cek kondisi mingguan Ibu dan beri tanda (✔) centang jika mengalami kondisi dalam di bawah ini,
bawah ini, segera periksa ke Puskesmas/Rumah Sakit. segera periksa ke Puskesmas/Rumah Sakit.

Pelayanan
Pemantauan Mingguan Pemantauan Mingguan
Kesehatan

Pemeriksaan Kelas ibu hamil Demam lebih dari Pusing/sakit Sulit tidur/ Risiko TB Gerakan bayi Nyeri perut hebat Keluar cairan dari Sakit saat kencing Diare berulang
kehamilan 2 hari kepala berat cemas berlebih Batuk lebih dari 2 Tidak ada atau jalan lahir Atau keluar
minggu atau Kurang dari 10x Sangat banyak keputihan atau
kontak serumah dalam 12 jam atau berbau gatal di
dengan setelah minggu daerah kemaluan
Minggu
penderita TB ke-24.
Kehamilan
TRIMESTER 2

25

26

27

28

29

30

31

32

33
TRIMESTER 3

34

35

36

37

38

39

40

41

42

12 13
KEHAMILAN - TRIMESTER 1 KEHAMILAN - TRIMESTER 1

Kesehatan Jiwa Ibu Hamil Ikuti Kelas Ibu Hamil

Dengan mengikuti kelas ibu hamil, ibu bisa bayi baru lahir, kebutuhan dan pemenuhan gizi
mempersiapkan tubuh dan mental untuk serta pelayanan kesehatan yang diterima.
kelancaran proses melahirkan. Selain itu juga
mendapatkan dukungan dari ibu-ibu lain, serta Untuk jadwal dan tempat pelaksanaan Kelas ibu
memperoleh informasi tentang kehamilan, proses hamil tanyakan pada petugas kesehatan, dan
melahirkan, perawatan masa nifas, perawatan minta suami mengikuti paling sedikit 1 kali.

Tanyakan pada petugas kesehatan jadwal dan tempat pelaksanaan Kelas Ibu Hamil.

Selama kehamilan Ibu dapat mengalami berbagai YANG HARUS DILAKUKAN Absensi Kehadiran Kelas Ibu Hamil (Diisi oleh ibu)
gejolak emosi, seperti mudah sedih, mudah Ibu tidak bisa menjalani kehamilan sendiri dan
marah, stres, cemas, dan depresi. Hal ini akan membutuhkan dukungan suami dan keluarga. No. Tanggal Tanggal, Nama & Paraf Kader
mempengaruhi kesehatan fisik dan emosi ibu Jaga kesehatan jiwa Ibu selama
hamil, serta perkembangan bayi dalam kehamilan dengan 1
kandungannya. • Tidur cukup
• Makan makanan bergizi 2
Kenali gejala gangguan kesehatan jiwa agar Ibu • Pergi ke Puskesmas atau fasilitas pelayanan
mendapat perawatan yang tepat, antara lain kesehatan untuk melakukan pemeriksaan 3
• Ketegangan mental, berupa kecemasan dan masalah kesehatan jiwa.
rasa khawatir yang berlebihan. • Suami atau keluarga mendampingi, serta 4
• Ketegangan fisik seperti gelisah, gemetar, memberi perhatian dan bantuan yang
5
tidak dapat rileks, ketegangan otot, dan dibutuhkan Ibu.
sakit kepala.
6
• Berdebar, berkeringat, sesak napas, kepala Kesehatan jiwa yang baik selama kehamilan
terasa ringan, serta keluhan tidak nyaman di adalah kunci untuk proses melahirkan yang
7
perut bagian atas sekitar ulu hati. sehat, dan awal yang baik bagi kesehatan fisik
• Merasa lelah berkepanjangan, tapi sulit maupun mental ibu dan bayi.
8
untuk tidur.
• Mudah tersinggung dan marah. 9
• Mengalami perubahan hubungan dengan suami.

14 15
KEHAMILAN - TRIMESTER 2 KEHAMILAN - TRIMESTER 2

Usia Kehamilan 4-6 Bulan (Trimester 2) Tanda Bahaya Pada Trimester 2


Saatnya Mulai Merencanakan Kelahiran
YANG HARUS DILAKUKAN Jika mengalami tanda bahaya pada masa kehamilan, segera bawa
• Periksa kehamilan ke dokter atau bidan ibu hamil periksa ke Puskesmas/Rumah Sakit.
paling sedikit dua kali.
• Pantau gerak bayi.
• Makan dengan porsi lebih kecil tapi sering,
yang terbagi dalam 3 kali makanan utama
ditambah dengan 1-2 kali makanan kudapan
Bulan ke-4 Bulan ke-6 dalam sehari (lihat tabel porsi makan dan
sebesar apel sebesar jagung minum Ibu Hamil di bawah).
• Minum Tablet Tambah Darah (TTD)/
YANG AKAN DIALAMI IBU Multivitamin setiap hari selama kehamilan.
• Gejala yang dirasakan pada awal kehamilan • Kenali dan cek tanda bahaya (lihat halaman
mulai berkurang. 17). Jika mengalami tanda bahaya, segera
• Kenaikan berat badan sesuai dengan status pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan.
gizi ibu sebelum hamil, yaitu sekitar 4 – 8 kg. • Mulai merencanakan proses melahirkan atau
kelahiran melalui diskusi dengan Napas pendek dan jantung berdebar
• Mulai merasakan gerak bayi, seperti
Demam Tinggi. Muntah darah. kencang.
menendang, pada usia kehamilan 5 bulan. tenaga kesehatan.

YANG AKAN DIALAMI BAYI MENGAPA HARUS DILAKUKAN


Fungsi organ dan tubuh bayi berkembang, • Untuk memastikan ibu tetap sehat dan
dimana bayi akan tumbuh mulai dari panjang pertumbuhan bayi sesuai tahapannya.
12.5 cm atau kira-kira sebesar apel sampai 34 cm • Agar ibu dan keluarga sudah memiliki
dan berat sekitar 1000 gram, atau kira-kira perencanaan proses melahirkan/kelahiran sejak
sebesar jagung di akhir bulan ke 6. jauh hari.

Porsi Makan dan Minum Ibu Hamil Untuk Kebutuhan Sehari


Bahan Makanan 12-40 minggu Keterangan per porsi
• 100 g atau 3/4 gelas nasi • 120 g atau 1/2 potong singkong
Nasi atau Makanan • 125 g atau 3 buah jagung sedang • 70 g atau 3 iris roti putih
6 porsi • 210 g atau 2 kentang sedang • 200 g atau 2 gelas mie basah
Pokok
Nyeri perut hebat. Pandangan kabur. Perdarahan.
Protein Hewani • 50 g atau 1 potong sedang ikan
4 porsi • 55 g atau 1 butir telur Ayam
Ikan, Telur, Ayam dll.

Protein Nabati • 50 g atau 1 potong sedang tempe


4 porsi • 100 g atau 2 potong sedang tahu
Tempe, Tahu, dll.

Sayur-sayuran 4 porsi 100 g atau 1 mangkuk sayur matang tanpa kuah

• 100 g atau 1 potong sedang pisang


Buah-buahan 4 porsi • 100-190 g atau 1 potong besar pepaya

5 g atau 1 sendok teh, bersumber dari pengolahan makanan seperti


menggoreng, menumis, santan, kemiri, mentega dan sumber lemak lainnya.
Minyak/Lemak 5 porsi Minyak/lemak termasuk santan yang digunakan dalam pengolahan,
makanan digoreng, ditumis atau dimasak dengan santan.

10 g atau 1 sendok makan bersumber dari kue-kue manis, minum teh


Gula 2 porsi manis dan lain-lainnya Perdarahan atau keluar cairan dari Sakit saat kencing atau keluar
jalan lahir yang sangat banyak atau keputihan atau gatal di daerah
Batasi konsumsi garam paling banyak 1 sendok teh/hari dan minum air putih 8 - 12 gelas per hari. berbau. Pusing/sakit kepala berat. kemaluan
Petugas kesehatan menjelaskan porsi makan disesuaikan dengan bahan lokal.

16 17
KEHAMILAN - TRIMESTER 2 KEHAMILAN - TRIMESTER 3

Persiapan Melahirkan (Diisi oleh ibu) Usia Kehamilan 7-9 Bulan (Trimester 3)
Persiapan Menyambut Kehadiran Si Kecil
YANG HARUS DILAKUKAN
• Periksa kehamilan paling sedikit tiga kali dan
salah satunya harus oleh dokter, termasuk
pemeriksaan USG dan laboratorium.
• Makan dengan porsi lebih kecil tapi sering,
yang terbagi dalam 3 kali makanan utama
ditambah dengan 1-2 kali makanan kudapan
dalam sehari (lihat halaman 16) sama
dengan trimester 2.
• Minum Tablet Tambah Darah (TTD)/
Bulan ke-7 Bulan ke-9
sebesar pepaya sebesar semangka Multivitamin setiap hari selama kehamilan.
• Kenali dan cek tanda bahaya (lihat halaman
Selamat, Ibu sudah mencapai masa terakhir 20). Jika mengalami tanda bahaya, segera
kehamilan! Sebentar lagi ibu, ayah, dan keluarga pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan.
akan bertemu dengan anggota keluarga baru. • Kenali tanda awal melahirkan dan tanda
bahaya pada melahirkan.
YANG AKAN DIALAMI IBU • Pelajari proses melahirkan.
• Sering merasa lelah, tidak nyaman, dan sulit tidur. • Diskusikan dengan tenaga kesehatan
• Sering buang air kecil dan kakinya bengkak. metode KB yang akan dipilih.
Demi kelancaran proses melahirkan, persiapan harus dilakukan jauh-jauh hari, yaitu mulai trimester kedua. • Kenaikan berat badan sesuai dengan status • Pelajari pentingnya Inisiasi Menyusu Dini
Beri tanda (✔) centang hal-hal yang sudah Ibu lakukan di bawah ini.
gizi ibu sebelum hamil, yaitu sekitar 4 – 8 kg. (IMD) dan pemberian Air Susu Ibu (ASI).
• Ketahui hal-hal penting terkait perawatan
YANG AKAN DIALAMI BAYI bayi baru lahir.
□ Saya sudah menanyakan kepada bidan dan □ Saya sudah menyiapkan KTP, Kartu
• Perkembangan fungsi organ dan tubuh bayi
dokter tanggal perkiraan proses melahirkan, Keluarga, dan keperluan lainnya untuk ibu
memasuki tahap akhir dan bayi siap MENGAPA HARUS DILAKUKAN
Tanggal ....... Bulan ................... Tahun .......... dan bayi yang akan dilahirkan.
dilahirkan. • Agar ibu mendapatkan pemeriksaan
• Bayi akan tumbuh mulai dari panjang 40 cm menyeluruh, untuk dapat menentukan di
□ Saya sudah meminta suami atau keluarga □ Saya sudah menyiapkan lebih dari 1 orang
dan berat sekitar 1300 gram, atau kira-kira mana sebaiknya ibu melahirkan.
untuk mendampingi saat periksa kehamilan yang memiliki golongan darah sama dan
sebesar buah pepaya, hingga panjang paling • Agar ibu dan keluarga siap untuk
dan proses melahirkan. bersedia menjadi pendonor, jika diperlukan.
sedikit 48 cm dan berat sekitar 2500 – 3999 menghadapi proses kelahiran dan merawat
gram, atau kira-kira sebesar buah semangka bayi yang dilahirkan.
□ Saya sudah mempersiapkan tabungan atau □ Suami, keluarga dan masyarakat sudah
di akhir trimester 3.
dana cadangan untuk biaya proses menyiapkan kendaraan jika sewaktu-
melahirkan dan biaya lainnya. waktu diperlukan. Lihat pencatatan dan pemeriksaan ibu hamil trimester 3 oleh tenaga kesehatan di halaman 102-106. .

□ Saya sudah memperoleh Kartu JKN dan □ Saya dan keluarga sudah menyepakati
mendaftarkan diri ke kantor BPJS amanat proses melahirkan dalam stiker MITOS Minyak dan makanan pedas dapat mempercepat kelahiran.

Kesehatan setempat, atau bertanya ke P4K dan sudah ditempelkan di


petugas Puskesmas. depan rumah. Mitos ini tidak terbukti secara ilmiah ya, Bu.
FAKTA Yang terpenting adalah menjaga pola makan seimbang dan memenuhi kebutuhan gizi
□ Saya sudah meminta proses melahirkan □ Saya sudah merencanakan ikut Keluarga agar ibu dan bayi tetap sehat selama proses melahirkan.
dilakukan oleh bidan/dokter di Puskesmas, Berencana (KB) setelah bersalin. Metode
Rumah Sakit atau Klinik Bersalin. KB yang saya pilih adalah .….…….…….…….… Ibu juga bisa menanyakan ke kader atau bidan soal makanan dan minuman yang harus dikonsumsi.
(lihat halaman 33).

18 19
KEHAMILAN - TRIMESTER 3 MELAHIRKAN

Tanda Bahaya Pada Trimester 3

Jika mengalami tanda bahaya pada masa kehamilan, segera bawa


Melahirkan
ibu hamil periksa ke Puskesmas/Rumah Sakit. Saatnya Sambut Kehadiran Sang Buah Hati

Proses melahirkan harus dilakukan di Puskesmas, Rumah Sakit atau


Klinik Bersalin, sehingga jika terjadi masalah dapat ditangani segera.

Masa yang dinanti-nanti telah tiba! Setelah melalui • Ibu dan bayi dirawat di puskesmas, Rumah
Gerakan bayi tidak ada/kurang dari 10 kali dalam 12 jam. Ketuban pecah namun tidak ada kontraksi.
masa kehamilan 9 bulan lebih, kini saatnya Sakit atau klinik bersalin paling sedikit 24 jam
mempersiapkan kelahiran si kecil dengan baik. setelah melahirkan normal.
• Lakukan perawatan Inisiasi Menyusu Dini
YANG AKAN DIALAMI (IMD) atau kontak kulit ke kulit antara ibu
• Ibu akan melahirkan idealnya pada usia dengan bayinya segera setelah melahirkan
kehamilan 38-40 minggu. sampai paling sedikit 1 jam.
• Ketika proses melahirkan dimulai, Ibu akan
mengalami pembukaan jalan lahir, keluarnya MENGAPA HARUS DILAKUKAN
lendir bercampur darah, merasakan mulas- • Melahirkan dilakukan di fasilitas pelayanan
mulas yang teratur, semakin sering dan kesehatan untuk mempercepat penanganan
semakin lama. yang tepat, jika terjadi masalah pada
saat melahirkan.
YANG HARUS DILAKUKAN • Kontak kulit ke kulit dengan bayi penting untuk
• Pergi ke Puskesmas atau fasilitas pelayanan menjaga kehangatan bayi, membangun ikatan
kesehatan sesuai dengan perencanaan kasih sayang antara ibu dan anak (bonding),
melahirkan, bila ibu merasakan tanda awal serta awal keberhasilan menyusui, dimana bayi
melahirkan. mendapat Air Susu Ibu pertama (Kolostrum)
• Siapkan pendamping proses melahirkan dan untuk menjaga kekebalan tubuhnya.
apa saja yang perlu dibawa ibu. • Ibu dan bayi tetap dirawat paling sedikit 24
• Ibu dan bayi dirawat dalam satu ruangan jika jam untuk pemantauan kesehatan dan
Nyeri perut hebat di antara kontraksi. Perdarahan hebat. Pusing/sakit kepala berat. kondisi keduanya baik. tanda bahaya.

20 Lihat pencatatan dan pemeriksaan persiapan ibu melahirkan oleh tenaga kesehatan di halaman 110-115. 21
MELAHIRKAN MELAHIRKAN

Tanda Awal Proses Melahirkan Tanda Bahaya Pada Proses Melahirkan

Jika mengalami tanda bahaya pada proses melahirkan, petugas


kesehatan segera rujuk ibu ke Rumah Sakit.

Ibu gelisah atau mengalami


Air ketuban hijau dan berbau. kesakitan yang hebat. Ibu mengalami kejang.

Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir atau Perut mulas-mulas yang teratur, timbulnya semakin Tali pusat atau tangan bayi keluar
keluar cairan ketuban dari jalan lahir. sering dan semakin lama. Ibu tidak kuat mengejan. Perdarahan lewat jalan lahir dari jalan lahir.

22 23
MELAHIRKAN MELAHIRKAN

Proses Melahirkan (Diisi oleh ibu) Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

□ Tanda-tanda akan bersalin didahului □ Jika terasa ingin buang air besar, segera
dengan mulas teratur, semakin lama beritahu petugas.
semakin kuat.
□ Untuk mengurangi rasa sakit ketika
□ Pada kehamilan pertama, biasanya bayi bersalin, tarik nafas melalui hidung dan Bayi yang baru lahir harus segera mendapatkan sehingga bisa meningkatkan daya tahan
baru lahir setelah 12 jam sejak mulas- keluarkan lewat mulut. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) melalui kontak kulit tubuh dan ketahanan hidup bayi,
mulas. Pada kehamilan kedua dan ke kulit dengan ibunya dalam waktu 1 jam setelah • Meningkatkan kesehatan sistem pencernaan
berikutnya, biasanya bayi lahir lebih cepat □ Setelah bayi lahir, lakukan Inisiasi Menyusu kelahiran. Setelah menyusu pada jam pertama, bayi, sehingga mengurangi risiko diare
dibandingkan anak pertama. Dini (IMD) dengan cara kontak kulit ke kulit bayi biasanya akan tidur panjang dan menyusu pada bayi.
antara bayi dan ibunya segera setelah lagi jika lapar. • Menstimulasi produksi ASI dan
□ Ibu berhak memilih didampingi atau tidak, kelahiran dan berlangsung selama 1 jam. meningkatkan durasi menyusui.
dan siapa pendampingnya. Manfaat IMD pada ibu dan bayi adalah sebagai • Mengurangi pendarahan karena gerakan bayi
berikut: di atas perut ibu dapat membantu
□ Ibu berhak memilih posisi proses • Menciptakan rasa tenang dan nyaman pada menstimulasi kontraksi rahim.
melahirkan yang diinginkan, diskusikan ibu dan bayi melalui kontak kulit ke kulit. • Mempercepat proses pelepasan plasenta.
dengan petugas posisi yang aman. • Kandungan kolostrum dalam ASI
mengandung gizi dan antibodi dari ibu,

24 25
SETELAH MELAHIRKAN SETELAH MELAHIRKAN

Tanda Bahaya Pada Ibu Setelah Melahirkan (Nifas)


Setelah Melahirkan Kematian ibu tertinggi terjadi pada masa setelah melahirkan.

Jika mengalami tanda bahaya pada masa setelah melahirkan,


Periksa ke Dokter/Bidan/Perawat Paling Sedikit 4 Kali
segera bawa ibu periksa ke Puskesmas/Rumah Sakit.

Demam lebih dari 2 hari.


Ibu terlihat sedih, murung dan Keluar cairan berbau dari
menangis tanpa sebab (depresi). jalan lahir.

Pertama Kedua Ketiga Keempat


6 jam - 2 hari 3 - 7 hari 8 - 28 hari 29 - 42 hari
setelah melahirkan setelah melahirkan setelah melahirkan setelah melahirkan

Selamat, Ibu sudah melahirkan si kecil! Pada masa ini, • Periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan, jika
ibu ayah dan keluarga perlu memperhatikan kesehatan dalam 2 minggu atau lebih setelah melahirkan, ibu
Nyeri ulu hati, mual muntah, sakit
ibu dan bayi, merasa mudah murung, sedih, depresi, dan gejala
kepala, pandangan kabur, kejang
gangguan jiwa lainnya.
dengan atau tanpa bengkak pada Payudara bengkak, merah
YANG AKAN DIALAMI • Dalam sehari, makan lebih banyak dan lebih sering,
kaki, tangan dan wajah. disertai rasa sakit. Perdarahan lewat jalan lahir.
• Masa pemulihan ibu setelah hamil dan melahirkan, terdiri dari 3 kali makanan utama dan 1-2 kali
dimana ibu akan mengalami banyak perubahan makanan kudapan, sesuai dengan anjuran porsi
fisik, hormonal, maupun emosional. makan (lihat tabel porsi makan dan minum Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan oleh Ibu Setelah Melahirkan dan Selama Pemulihan.
• Kolostrum (ASI pertama) mulai keluar dengan Ibu Menyusui).
jumlah sekitar 5-10 ml pada hari pertama • Makan makanan beragam, terdiri dari makanan
kelahiran. Lalu ASI akan semakin bertambah pokok, lauk pauk, sayur dan buah, serta
jumlahnya dari hari ke hari, seiring dengan semakin cukup minum.
seringnya ibu menyusui bayinya. • Segera menemui tenaga kesehatan atau konselor
menyusui, jika mengalami masalah
YANG HARUS DILAKUKAN dalam menyusui.
• Ibu dan bayi periksa ke fasilitas pelayanan • Ayah dan keluarga berbagi peran pengasuhan
Membersihkan payudara dengan
kesehatan setidaknya 4 kali, yaitu serta membantu ibu merawat bayi dan menyusui,
alkohol/povidon iodine/obat
• 1 kali pada 6 – 48 jam seperti memijat dengan lembut punggung ibu. Mengikat perut terlalu kencang.
merah atau sabun karena bisa
• 1 kali pada 3 – 7 hari
terminum oleh bayi.
• 1 kali pada 8 – 28 hari MENGAPA HARUS DILAKUKAN
• 1 kali untuk ibu saja pada 29 – 42 hari • Untuk memantau kesehatan ibu setelah
• Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) untuk melahirkan hingga 42 hari setelah melahirkan, Membuang ASI yang pertama
mencegah kekurangan darah (anemia). memeriksa adanya infeksi, perdarahan setelah keluar (kolostrum) karena sangat
• Kenali dan cek tanda bahaya setelah melahirkan, melahirkan, atau masalah kesehatan lainnya, berguna untuk kekebalan
dan segera ke fasilitas pelayanan kesehatan, jika • Memenuhi kebutuhan makan ibu, agar ibu tubuh anak. Menempelkan daun-daunan pada
merasakan tanda bahaya. dapat memberikan ASI kepada bayinya kemaluan karena akan
dengan sepenuhnya. Latihan fisik posisi telungkup. menimbulkan infeksi.

26 Lihat pencatatan dan pemeriksaan setelah ibu melahirkan oleh tenaga kesehatan di halaman 116-120. 27
28
Lembar Pemantauan Ibu Nifas (Diisi oleh ibu) A
Cek kondisi Ibu setiap hari dan beri tanda (✔) centang jika mengalami kondisi dalam kotak-kotak di bawah ini. Segera ke Puskesmas untuk periksa.

Pelayanan Kesehatan Pemantauan Harian


SETELAH MELAHIRKAN

Tanggal,
Pemeriksa- Konsumsi Konsumsi Pemenuhan Masalah Demam Sakit Pandangan Nyeri ulu
Nama &
an nifas. vitamin A. tablet gizi sesuai kesehatan > 38ºC. kepala. kabur. hati.
Paraf
tambah kebutuhan. jiwa.
Kader/
darah.
Hari ke- Nakes

10

11

12

13

14

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
29
SETELAH MELAHIRKAN
30
Lembar Pemantauan Ibu Nifas (Diisi oleh ibu) B
Cek kondisi Ibu setiap hari dan beri tanda (✔) centang jika mengalami kondisi dalam kotak-kotak di bawah ini. Segera ke Puskesmas untuk periksa.

Pelayanan Kesehatan Pemantauan Harian


SETELAH MELAHIRKAN

Tanggal,
Jantung Keluar Napas Payudara Gangguan Area Darah nifas Pendarahan Keputihan.
Nama &
berdebar. cairan dari pendek/ bengkak/ buang air kelamin berbau/ > 2 pemba-
Paraf
jalan lahir. terengah- nyeri/ada kecil. bengkak/ mengalir/ lut kurun 5
Kader/
engah. benjolan. nyeri/luka. perut nyeri. menit.
Hari ke- Nakes

10

11

12

13

14

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
31
SETELAH MELAHIRKAN
SETELAH MELAHIRKAN SETELAH MELAHIRKAN

Depresi Setelah Melahirkan Keluarga Berencana (Diisi oleh ibu)


Setelah melahirkan, ibu dapat mengalami depresi Untuk mewujudkannya, penting untuk memiliki
atau yang biasa disebut postpartum depression, kesehatan fisik dan mental dalam kondisi layak
sebagai berikut: untuk hamil, yaitu
• Usia 20-35 tahun dan jarak kehamilan 2
BABY BLUES tahun untuk mengurangi angka kematian
Terjadi setelah melahirkan dan memuncak dalam ibu melahirkan.
beberapa hari hingga 2 minggu. Gejala: Suasana • Jumlah anak kurang dari 3 untuk kecukupan
perasaan tidak stabil, mudah menangis, sulit gizi dan perawatan anak.
tidur, mudah cemas dan mudah tersinggung.
KELUARGA BERENCANA (KB)
DEPRESI SETELAH MELAHIRKAN MERENCANAKAN KEHAMILAN YANG SEHAT Program KB (keluarga berencana) pasca
• Terjadi dalam 2 minggu setelah melahirkan, Kehamilan yang sehat adalah kehamilan yang melahirkan mencakup pemanfaatan atau
secepatnya 48-72 jam pertama pasca direncanakan, diinginkan, dan dijaga penggunaan alat kontrasepsi langsung sesudah
melahirkan. Gejala: Mudah tersinggung, perkembangannya dengan baik. Tujuannya agar melahirkan sampai 6 minggu atau 42 hari
perubahan perasaan dan perilaku yang tidak ibu dapat menjalani kehamilan dan melahirkan sesudah melahirkan. Prinsip pemilihan metode
serasi/sesuai, gangguan tidur, berhalusinasi yang sehat dan aman, serta melahirkan bayi kontrasepsi yang digunakan tidak mengganggu
dan mengalami waham/delusi. yang sehat. produksi ASI dan sesuai dengan kondisi ibu.
• Terjadi sekitar 4 minggu setelah melahirkan,
paling sedikit selama 2 minggu berturut-
turut. Gejala: Merasa sangat sedih, tertekan,
□ Mengapa Perlu Ikut ber KB?
sulit konsentrasi, gangguan tidur, tidak selera • Mengatur jarak dan mencegah • Mencegah kehamilan yang
makan/banyak makan, mudah tersinggung, kehamilan, agar tidak terlalu dekat tidak diinginkan.
mudah marah, merasa lelah, tidak bergairah (paling sedikit 2 tahun • Menjaga dan meningkatkan kesehatan
melakukan aktivitas harian, perasaan setelah melahirkan. ibu, bayi dan balita.
bersalah, khawatir tidak dapat menjadi ibu • Mengatur jumlah anak agar ibu tidak • Ibu memiliki waktu dan perhatian yang
yang baik, pikiran untuk melukai diri/bayinya terlalu sering melahirkan (sebaiknya cukup untuk dirinya sendiri, anak
dan merasa menderita terhadap gejala tidak lebih dari tiga). dan keluarga.
yang dialami.
□ Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
Pencegahan • Metode Operasi Wanita (MOW), Metode sampai 10 tahun.
Operasi Pria (MOP) • Implan (alat kontrasepsi bawah kulit),
• Ibu hamil dan setelah melahirkan beserta • Deteksi dini faktor risiko pada ibu hamil atau
• Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/ jangka waktu penggunaan 3 tahun.
keluarga dapat mengenali dan memahami pasca melahirkan beserta keluarga.
spiral, jangka waktu penggunaan bisa
tanda-tanda atau gejala-gejala masalah • Dukungan dan perhatian dari suami, keluarga
kesehatan jiwa. dan teman selama masa kehamilan dan □ Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
• Pada saat hamil, kontrol dengan teratur ke pasca melahirkan. • Pil KB. Untuk ibu menyusui, tidak disarankan
bidan atau dokter sesuai jadwal. • Kondom. menggunakan KB suntik 1 bulan, karena
• Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi • Kontrasepsi suntik 3 bulan diberikan akan mengganggu produksi ASI.
termasuk vitamin. setelah 6 minggu pasca melahirkan.

Penanganan
• Dukungan keluarga, terutama suami, • Program kunjungan rumah oleh Pernyataan Paraf Ibu
sehingga tidak hanya bayinya saja yang tenaga kesehatan.
diperhatikan. • Melakukan konseling dengan
• Ada yang membantu mengasuh bayinya. tenaga kesehatan. Bersedia menggunakan KB pasca salin
• Mengajak bicara mengenai perasaannya. • Terapi dengan obat-obatan.

32 33
MENYUSUI MENYUSUI

Ibu Menyusui (Diisi oleh ibu)


Menyusui Menyusui bayi bermanfaat untuk pemulihan rahim dan kesehatan payudara Ibu, dan ASI adalah gizi
terbaik bagi bayi.

Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental Ibu Setelah Melahirkan Cara Menyusui yang Benar
• Menyusui sesering mungkin atau semau • Apabila bayi sudah kenyang, tetapi
bayi (8-12 kali sehari atau lebih. payudara masih terasa penuh/kencang,
• Bila bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan, maka payudara perlu diperah, dan ASI
lalu susui. disimpan. Hal ini bertujuan mencegah
• Susui sampai payudara terasa kosong, lalu mastitis dan menjaga pasokan ASI.
pindah ke payudara sisi yang lain.

Posisi dan Pelekatan Menyusui yang Benar

Posisi Pelekatan
Menyusui bayi secara langsung dapat mempercepat proses pemulihan • Kepala dan badan bayi membentuk • Bayi dekat dengan payudara dengan mulut
ibu setelah melahirkan. garis lurus. terbuka lebar.
• Wajah bayi menghadap payudara, hidung • Dagu bayi menyentuh payudara.
berhadapan dengan puting susu. • Bagian areola di atas lebih banyak terlihat
Air susu ibu (ASI) mengandung semua gizi yang • Membantu mempercepat rahim kembali ke
• Badan bayi dekat ke tubuh ibu. dibanding di bawah mulut bayi.
dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh kembang ukuran semula.
• Ibu menggendong/mendekap badan bayi • Bibir bawah bayi memutar keluar (dower).
sehat serta menjaga daya tahan tubuhnya. Oleh • Mencegah perdarahan setelah melahirkan.
secara utuh.
karena itu, penting bagi Ibu untuk memberikan • Memperkuat ikatan dengan bayi, yang dapat
hanya ASI saja kepada bayi hingga usia 6 bulan, mengurangi rasa cemas dan perasaan takut Posisi Menyusui Bayi Kembar
kemudian dilanjutkan hingga usia 2 tahun. tidak bisa menjadi ibu yang baik, serta
menjaga kesehatan mental Ibu.
Namun ternyata, pemberian ASI lewat menyusui
tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan si kecil, Dapatkan layanan konseling menyusui secara
tapi juga ibu. Apa saja manfaat menyusui bagi gratis di Puskesmas.
ibu?

• Mencegah terjadinya kanker payudara.


• Mempercepat kembali ke berat badan Pindai kode QR untuk
semula, karena menyusui merupakan mendapatkan layanan
aktivitas yang menguras energi. konsultasi online.
• Menjadi metode KB alami.

34 35
MENYUSUI MENYUSUI

Cara Memerah dan Menyimpan ASI Porsi Makan dan Minum Ibu Menyusui
• Cuci bersih dengan sabun • Buang air dari cangkir ketika Untuk Kebutuhan Sehari
cangkir/gelas kecil yang akan digunakan.
akan digunakan untuk • Untuk memerah kolostrum
wadah. atau ASI pada hari-hari Ibu Menyusui
• Tuangkan air mendidih ke pertama gunakan wadah Bahan Makanan Keterangan per porsi
0 - 12 Bulan
dalam cangkir dan diamkan berupa sendok karena akan
beberapa menit untuk sulit mengumpulkan
membunuh sebagian besar dalam cangkir. Nasi atau Makanan 6 porsi • 100 g atau ¾ gelas nasi
kuman.
Pokok • 125 g atau 3 buah jagung ukuran sedang
• 210 g atau 2 kentang ukuran sedang
• Letakkan ibu jari di atas memastikan ASI keluar semua.
• 120 g atau 1 ½ potong singkong
puting dan areola payudara, • Perah satu payudara • 70 g atau 3 iris roti putih
sedangkan jari telunjuk dan setidaknya 3-5 menit,
• 200 g atau 2 gelas mie basah
jari tengah di bawahnya, di kemudian perah sisi lainnya,
seberang ibu jari. lalu ulangi kedua sisi. Ibu
• Tekan payudara di belakang dapat berganti tangan
puting dan areola diantara jika lelah.
ibu jari dan jari telunjuk. • Waktu untuk memerah ASI Protein Hewani 4 porsi • 50 g atau 1 potong sedang ikan
• Tekan dan lepaskan sampai sekitar 20-30 menit. Ikan, Telur, Ayam
dan Lainnya • 55 g atau 1 butir telur Ayam
ASI mulai menetes. Tekan
areola dari samping, untuk

• Simpan ASI pada suhu • Jangan merebus ASI atau


ruangan maksimal 6 jam di memanaskannya dalam Protein Nabati 4 porsi • 50 g atau 1 potong sedang tempe
tempat paling dingin dalam microwave, karena dapat Tempe, Tahu, dan
Lainnya • 100 g atau 2 potong sedang tahu
ruangan atau kulkas. merusak kandungan gizinya.
• Jika menyimpan di beberapa • ASI beku dicairkan perlahan
wadah, beri label tanggal. di kulkas atau dibiarkan
• Utamakan memberi ASI dalam wadah berisi air
segar (bukan beku) segera hangat, dan digunakan Sayur-sayuran 4 porsi 100 g atau 1 mangkuk sayur matang tanpa kuah
setelah diperah, dalam waktu dalam waktu 24 jam.
satu jam.

Buah-buahan 4 porsi • 100 g atau 1 potong sedang pisang


• Tuang ASI untuk perkiraan 1 • Jangan menuangkan ASI ke
kali minum ke dalam cangkir. dalam mulut bayi karena • 100-190 g atau 1 potong besar pepaya
• Bungkus bayi agar lengannya dapat masuk ke saluran
tidak membentur cangkir, pernapasan.
dan gendong di posisi duduk • Bayi tidak mau minum lagi
tegak atau setengah tegak di jika sudah kenyang, tapi jika Minyak/Lemak 6 porsi 5 g atau 1 sendok teh, bersumber dari pengolahan
pangkuan. ASI perah belum habis,
• Letakkan cangkir di bibir mungkin bayi butuh minum makanan seperti menggoreng, menumis, santan, kemiri,
bawah bayi, dan tempelkan lebih sering. mentega dan sumber lemak lainnya.
tepi cangkir ke bagian luar
bibir atas bayi.
Minyak/lemak termasuk santan yang digunakan dalam
Tempat Penyimpanan Suhu Lama Penyimpanan
pengolahan, makanan digoreng, ditumis atau dimasak
dengan santan
ASI Baru Diperah Disimpan Dalam
15 ºC 24 jam
Cooler Bag

Dalam Ruangan (ASIP Segar) 27 ºC s/d 32 ºC 4 jam

< 25 ºC 6 - 8 jam Gula 2 porsi 10 g atau 1 sendok makan bersumber dari kue-kue manis,
minum teh manis dan lain-lainnya
Kulkas < 4 ºC 48 - 72 jam (2 - 3 hari)

Freezer pada Lemari Es 1 Pintu -15 ºC s/d 0 ºC 2 minggu

Freezer pada Lemari Es 2 Pintu -20 ºC s/d -18 ºC 3 - 6 bulan Minum Air Putih: 14 gelas/hari di 6 bulan pertama dan 12 gelas/hari pada 6 bulan kedua.
Catatan Simpan ASI Perah sebanyak 15-60ml per wadah untuk menghindari ASI Perah terbuang karena tidak habis diminum oleh bayi. Konsultasikan porsi makan kepada tenaga kesehatan, perhatikan Indeks Massa Tubuh.
Hindari ASI Perah mengalami perubahan suhu yang terlalu ekstrem.
36 37
0 - 6 BULAN 0 - 6 BULAN

Ukuran Lambung Bayi Baru Lahir


0 - 6 Bulan
Berikan ASI Saja Sampai Usia 6 Bulan

Ibu, dukung pertumbuhan bayi Anda dengan memberinya hanya ASI saja
hingga berusia 6 bulan.

Si kecil siap menjalani kehidupan baru di luar usia (lihat halaman 124).
rahim Ibu. Masa ini adalah masa sangat penting • Sering ajak anak berkomunikasi dan bermain
dalam pertumbuhannya. untuk merangsang perkembangan sesuai
usianya (lihat halaman 54 & 55).
YANG AKAN DIALAMI • Pastikan bayi istirahat yang cukup. Perilaku Menyusu Bayi
Bayi akan mengalami pertumbuhan dan • Cek kesehatan bayi secara rutin. Frekuensi bayi menyusu meningkat sejalan SATU MINGGU
perkembangan yang pesat, ditandai dengan dengan semakin banyaknya ASI yang keluar dan • Ukuran dan volume lambung bayi sebesar
penambahan berat badan dan panjang badan MENGAPA HARUS DILAKUKAN bertambahnya ukuran lambung. Berikut adalah telur ayam
yang cepat. • Meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi. perilaku menyusu bayi baru lahir • Frekuensi menyusu rata-rata sekitar 8 kali
• Bayi mendapat gizi cukup selama proses dalam 24 jam.
YANG HARUS DILAKUKAN menyusui dan mencegah masalah gizi, HARI PERTAMA • Interval menyusu mungkin lebih lama karena
• Beri hanya ASI saja sampai usia 6 bulan. seperti stunting. • Ukuran dan volume lambung bayi kapasitas lambung bertambah.
• Jangan tambahkan air putih, makanan, • Mendukung perkembangan otak bayi, agar sebesar kelereng.
minuman, obat, vitamin atau mineral, kecuali terbentuk sempurna dan meningkatkan • Bayi menyusu sebanyak 5-12 kali dalam 24 SATU BULAN
dianjurkan dokter atau tenaga kesehatan. kemampuan belajarnya. jam pertama. Namun ini juga tergantung • Ukuran dan volume lambung bayi sebesar
• Susui semau bayi dan hindari penggunaan • Imunisasi dasar melindungi bayi dari pada tipe bayi, kontak kulit ke kulit, dan rawat telur bebek
botol susu atau dot. penyakit-penyakit yang dapat mengakibatkan gabung bersama ibunya. • Frekuensi menyusu rata-rata 8-12 kali dalam
• Temui tenaga kesehatan atau konselor kematian. 24 jam.
menyusui, jika ibu mengalami masalah HARI KE-2 SAMPAI HARI KE-3
dalam menyusui bayi. • Ukuran dan volume lambung bayi sebesar Selama menyusui, ibu harus selalu berada di
• Timbang berat badan, ukur panjang badan Pindai kode QR untuk bola pingpong dekat bayi agar dapat merespon saat bayi
dan cek perkembangan bayi tiap bulan di mendapatkan layanan • Frekuensi menyusu meningkat menjadi 10-12 menunjukkan tanda lapar, tanggap dan mulai
Posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya. konsultasi online. kali, tapi masih belum stabil. lebih banyak bergerak, memutar kepala,
• Dapatkan imunisasi dasar lengkap sesuai mengisap jari dan mengecap mulut.

38 39
0 - 6 BULAN 0 - 6 BULAN

Bayi Baru Lahir (0 - 28 Hari) Tanda Bahaya Pada Bayi Umur 0 - 28 Hari

Jika bayi mengalami tanda bahaya, segera periksa ke bidan/dokter/perawat.

Satu bulan pertama kehidupan merupakan masa pada bayi baru lahir. Jika ada tanda bahaya,
penting untuk mendukung kelangsungan hidup bayi. segera ke fasilitas pelayanan kesehatan.
• Pastikan bayi mendapat imunisasi hepatitis B Demam/panas tinggi. Diare. Dingin.
YANG AKAN DIALAMI (HB0) sebelum 24 jam, skrining Hipotiroid
• Bayi akan mengalami perubahan yang cepat, Kongenital (SHK) 48 - 72 jam setelah lahir,
dari lingkungan yang terlindungi di dalam dan skrining Penyakit Jantung Bawaan (PJB)
rahim ke dunia luar. kritis 24-48 jam setelah lahir.
• Orang tua atau pengasuh berperan penting • Tetap berikan ASI saja selama 6 bulan, dan
dalam mendukung pertumbuhan dan dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun.
perkembangan bayi pada masa awal kehidupan • Tips pola tidur bayi yang sehat
• Pola tidur bayi sampai dengan 16 jam • Sebaiknya bayi tidur terlentang.
dalam sehari. • Gunakan alas yang rata. Kejang. Kulit dan mata kuning. Lemah.
• Jauhkan benda yang dapat menutupi kepala.
YANG HARUS DILAKUKAN • Gunakan kelambu.
• Pastikan bayi mendapat pemeriksaan dan
pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan : MENGAPA HARUS DILAKUKAN
• 0-6 jam setelah lahir • Dua pertiga kematian balita di Indonesia
• 6-48 jam setelah lahir terjadi di usia 1-28 hari pertama.
• 3-7 hari setelah lahir • Pemeriksaan dan pelayanan kesehatan
• 8-28 hari setelah lahir dilakukan untuk memantau kesehatan bayi
Menangis atau merintih terus
• Susui bayi dengan penuh kasih sayang, secara menyeluruh, agar dapat segera
menerus. Muntah-muntah Sesak napas.
dekap dengan hangat, dan jalin hubungan dilakukan penanganan apabila ditemukan
kasih sayang dengan menatap dan adanya infeksi atau kondisi yang
mengajaknya bicara. membahayakan bayi.
• Jaga bayi tetap hangat dan jaga kebersihan • Menjalin kedekatan dengan bayi penting
selama merawat bayi. untuk pertumbuhan dan perkembangannya
• Cek kesehatan bayi dan kenali tanda bahaya yang terbaik.

Beri tanda ✔ (centang) jika si kecil sudah mendapat pemeriksaan dan pelayanan kesehatan oleh
tenaga kesehatan di Puskesmas pada: Tali pusat kemerahan sampai Tinja bayi saat buang air besar
dinding perut, berbau bernanah. Tidak mau menyusu. berwarna pucat.
0 - 6 jam 6 - 48 jam Hari 3 - 7 Hari 8 - 28
setelah lahir. setelah lahir. setelah lahir. setelah lahir.
Sunat pada bayi perempuan tidak mempunyai manfaat terhadap kesehatan dan berisiko
Tanyakan kepada bidan/dokter/Perawat untuk penjelasan lebih lanjut terkait perawatan bayi baru lahir.
tinggi bagi kesehatan bayi saat ini maupun masa yang akan datang.

40 Lihat pencatatan dan pemeriksaan bayi baru lahir di halaman 122. 41


42
Lembar Pemantauan Harian Bayi Umur 0 - 28 Hari (Diisi oleh ibu) A
0 - 6 BULAN

Cek kondisi bayi setiap hari dan beri tanda (✔) centang jika mengalami kondisi dalam kotak-kotak di bawah ini. Segera ke Puskesmas untuk periksa.

Sesak napas/napas Aktivitas tampak Warna kulit tampak Hisapan bayi Kejang. Mata Suhu tubuh panas >
cepat/dada tertarik lemah/tidak biru/memar di lemah/tidak mendelik/tangan 38,5ºC/dingin 36,5 -
ke dalam. bergerak/menangis/ sekitar mulut/ bergerak. Muntah menari/mulut 37,5ºC.
merintih. tangan/kaki. susu/cairan hijau. mencucu/menangis Tanggal,
Kencing < 6x/hari. melengking. Nama &
Warna kencing Paraf
kurang pekat. Kader/
Hari ke- Nakes

Napas Normal: 40 - 60x/menit.


Sesak/napas cepat/napas pelan/dada tertarik ke dalam: Napas < 40x/menit atau > 60x/menit.

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

Napas Normal: 40 - 60x/menit.


Sesak/napas cepat/napas pelan/dada tertarik ke dalam: Napas < 40x/menit atau > 60x/menit.
43
0 - 6 BULAN
44
Lembar Pemantauan Harian Bayi Umur 0 - 28 Hari (Diisi oleh ibu) B
0 - 6 BULAN

Cek kondisi bayi setiap hari dan beri tanda (✔) centang jika mengalami kondisi dalam kotak-kotak di bawah ini. Segera ke Puskesmas untuk periksa.

BAB > 48 jam Jumlah air kencing Tali pusat Mata merah/ada Kulit ada bintil-bintil Belum dapat
setelah lahir/tidak sedikit/tidak kemerahan di kotoran/bernanah. isi air/nanah. imunisasi Hepatitis
ada anus/BAB kencing selama 6 sekitar/bernanah/ BO/BCG.
keluar dari sekitar jam, warna kuning berbau. Tanggal,
anus/BAB seperti pekat, kecoklatan, Nama &
dempul/BAB lebih atau warna lainnya. Paraf
sering dan lebih Kader/
Hari ke- encer. Nakes

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28
45
0 - 6 BULAN
0 - 6 BULAN 0 - 6 BULAN

Perawatan Bayi Umur 0 - 28 Hari (Diisi oleh ibu) Warna Tinja (Diisi oleh ibu)
Setelah ibu membaca dan memahami informasi, tandai hal-hal berikut ini.

Cara Menjaga Bayi Tetap Hangat □ Bidan/Perawat/Dokter menjelaskan


□ Mandikan bayi dengan air hangat 6 jam perawatan metode kanguru.
setelah lahir dengan syarat kondisi stabil. □ Usahakan bayi berada dalam lingkungan
• Sebelum tali pusat lepas, mandikan bayi udara sejuk.
dengan dilap. • Jika menggunakan kipas angin,
• Setelah tali pusat lepas, bayi dapat usahakan agar arah angin tidak
dimandikan dengan dimasukkan ke langsung mengenai bayi.
dalam air. Hati-hati agar kepala • Suhu AC sekitar 25 – 26°C.
tidak terendam.
• Bersihkan kemaluan bayi dari depan ke Cara Merawat Tali Pusat
belakang dengan kapas yang dibasahi □ Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
air bersih atau handuk bersih basah. sebelum dan sesudah memegang bayi.
□ Beri pakaian dan selimuti setiap saat. □ Jangan memberikan apapun pada tali pusat.
□ Pakaikan topi, kaos kaki, kaos tangan jika □ Rawat tali pusat terbuka dan kering.
dirasakan cuaca dingin. □ Jika kotor/basah, cuci dengan air bersih
□ Segera ganti baju dan popok jika basah. dan sabun, lalu keringkan.
□ Lakukan perawatan metode kanguru jika
berat badan bayi < 2500 gram.

Periksa warna tinja bayi setiap hari.


Jika berat lahir <2500 gram atau usia kehamilan ≤ 37 minggu, bayi menggunakan Buku KIA Khusus Bayi Kecil.

Periksa warna tinja bayi setiap hari hingga berumur 4 bulan, dan catat warna tinja saat berumur 2
Perawatan Metode Kanguru untuk Bayi Kecil
minggu, 1 bulan dan 1-4 bulan.
Bayi kecil atau bayi prematur (< 37 minggu), bayi berat lahir rendah (< 2500 gram) akan mendapatkan
perawatan di Puskemas, Rumah Sakit atau Klinik Bersalin hingga kondisinya stabil dan diperbolehkan pulang Jika menemukan warna tinja lebih pucat mendekati nomor 1 sampai 3, segera bawa bayi ke dokter,
ke rumah. Pelajari perawatan metode kanguru untuk menjaga kehangatan dan meningkatkan asupan ASI. karena ada kemungkinan bayi menderita sumbatan kandung empedu (Atresia Bilier).

Usia 2 Minggu 1 Bulan 2 - 4 Bulan

Bayi pada perawatan metode Perawatan metode kanguru Tanggal


kanguru. dengan kontak kulit ke kulit pada (DD/MM/YYYY)
posisi tidur dan istirahat.

Nomor Warna Tinja

Posisi bayi pada perawatan metode kanguru. Ayah bergantian untuk perawatan Perawatan metode kanguru saat Perhatikan warna tinja bayi sampai berumur 4 bulan. Jika mata bayi masih kuning atau urin berwarna
metode kanguru. ibu beraktivitas.
kuning keruh setelah usia 2 minggu, segera bawa bayi ke dokter.

46 47
0 - 6 BULAN 0 - 6 BULAN

Pola Asuh Bayi Baru Lahir Sampai Usia 18 Bulan Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)
Anak usia 6-59 bulan diukur LiLA di Posyandu atau fasilitas kesehatan terdekat, dengan tujuan untuk
skrining, deteksi dini dan rujukan masalah pertumbuhan balita. Di fasyankes akan dilakukan
konfirmasi pengukuran Berat Badan, Panjang Badan atau Tinggi Badan dan Indeks Massa Tubuh oleh
tenaga kesehatan.

• Pengukuran LiLA dilakukan di lengan yang • Jika hasil pengukuran LiLA menunjukkan Gizi
tidak terlalu aktif dalam berkegiatan. Kurang atau Gizi Buruk, harus dilakukan
• Pengukuran LiLA dilakukan oleh orang tua/ pemeriksaan lanjutan oleh tenaga kesehatan
pengasuh terlatih di rumah atau oleh kader/ untuk menentukan penanganan yang tepat.
tenaga kesehatan terlatih setiap bulan
secara rutin di posyandu.

Alat yang Digunakan

Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik


< 11,5 cm 11,5 - 12,4 cm > 12,4 cm

• Pengasuhan anak yang dilakukan dengan • Ajak anak bermain menggunakan permainan
penuh kasih sayang, akan menimbulkan rasa yang menstimulasi fisik, motorik dan
aman, bahagia dan percaya. kemampuan berpikir.
• Tangisan menunjukkan bahwa bayi • Bayi usia 4-12 bulan perlu tidur 12-16 jam
membutuhkan bantuan. Jangan biarkan bayi sehari (termasuk tidur siang).
menangis lama karena akan membuat stres. • Bayi/Anak berusia <18 bulan tidak
• Berikan ASI dengan penuh kasih sayang, menggunakan gawai kecuali dalam bentuk
dekaplah anak dengan hangat dan jalinlah video-chatting (video-call) dengan
hubungan kasih sayang sambil menatap dan didampingi orang tua.
mengajak bicara bayi. Perasaan yang tidak • Penggunaan gawai berlebih berdampak
menyenangkan pada ibu akan dirasakan oleh keterlambatan bicara dan bahasa, kurangnya
bayi dan berdampak rasa tidak nyaman pada interaksi, gampang marah/ledakan emosi
saat menyusu. (tantrum), gangguan kognitif (kurangnya
kecerdasan).

Bawa anak ke Posyandu/Fasilitas Kesehatan setiap bulan untuk memantau pertumbuhan,


perkembangan (sesuai jadwal), pelayanan imunisasi, vitamin A dan obat cacing.

48 Lihat pencatatan dan pemeriksaan bayi oleh tenaga kesehatan di halaman 128. 49
0 - 6 BULAN 0 - 6 BULAN

Kelas Ibu Balita Tanda Bahaya Pada Balita 29 hari – 5 tahun


Ibu, ayah, keluarga ikut kelas ibu balita.
Manfaat bagi Ibu dan Keluarga Jika bayi mengalami tanda bahaya, segera periksa ke bidan/dokter/perawat.
• Memperoleh informasi penting terkait bagaimana melakukan pola
asuh sesuai tahapan usia anak.
• Memperoleh informasi penting tentang tumbuh kembang,
imunisasi, gizi, perawatan bayi, dan anak balita serta penyakit yang
sering ditemukan.
• Mendapat teman berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman
akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi
pertumbuhan dan perkembangan.

Absensi Kehadiran Kelas Ibu Balita (Diisi oleh ibu)

Tanggal, Nama & Paraf Tanggal, Nama & Paraf


No. Tanggal No. Tanggal
Kader/Nakes Kader/Nakes

1 1
Demam/panas tinggi. Diare. Kejang.
2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

11 11

12 12

13 13

14 14

15 15 Pembengkakan yang nyeri di


16 16
Muntah-muntah. belakang telinga. Pendarahan di hidung/kulit/BAB.
17 17

18 18

19 19

20 20

21 21

22 22

23 23

24 24

25 25

26 26

27 27

28 28

29 29

30 30 Sesak napas. Tampak biru (sianosis). Tidak bisa minum.

50 51
0 - 6 BULAN 0 - 6 BULAN

Perawatan Bayi Umur 29 Hari - 3 Bulan (Diisi oleh ibu)

Tanggal,
Nama &
Bawa bayi anda setiap bulan ke

Kader/
Nakes
Manfaat Imunisasi

Paraf
Posyandu/Puskesmas/Fasilitas BCG Mencegah penyakit TBC.
Kesehatan untuk mendapat pelayanan: Mencegah polio yang menyebabkan lumpuh layu pada
Polio
tungkai dan atau lengan.
Cek kondisi bayi setiap minggu dan beri tanda (✔) centang jika mengalami kondisi dalam kotak-kotak di bawah ini. Segera ke Puskesmas untuk periksa.

• Pemantauan pertumbuhan

Berat badan

pertumbuh-
Mencegah penyakit difteri yang menyebabkan
Tidak mau

tidak naik
dan perkembangan. penyumbatan jalan nafas, pertusis atau batuk rejan
makan/
minum.
DPT-HB-Hib

sesuai
(batuk 100 hari), tetanus hepatitis B, dan pneumonia dan
• Ibu/Ayah/Keluarga mengikuti kelas
meningitis (radang selaput otak) karena bakteri Hib.

an.
Ibu Balita. Mencegah penyakit pneumonia akibat bakteri
PCV
• Imunisasi (lihat halaman 124-125). pneumokokus.
susu/cairan
bayi lemah/
Lembar Pemantauan Mingguan Bayi 29 Hari - 3 Bulan (Diisi oleh ibu)

RV Mencegah diare berat yang menyebabkan dehidrasi dan

Kencing <
bergerak.
Hisapan

(Rotavirus) kematian.

kencing
6x/hari.
Muntah

kurang
Warna

pekat.
hijau.
tidak

Pantau Tumbuh Kembang Bayi Anda


Dukung tumbuh kembang si kecil sesuai perkem- • Tirukan ocehan dan mimik bayi.
lemah/tidak

menangis/
bergerak/

bangan anak seusianya dengan melakukan • Interaksi langsung untuk mengenalkan


merintih.
Aktivitas
tampak

stimulasi dalam suasana aman, nyaman berbagai suara, bunyi, atau nyanyian.
dan menyenangkan. • Gantung benda berwarna, berbunyi.
• Meraih, meraba, pegang mainan,
tangan/kaki.

Stimulasi bayi pada rentang usia


biru/memar
Warna kulit

angkat kepala.
di sekitar

29 hari - 3 bulan dengan:


tampak

• Gulingkan kanan-kiri, tengkurap-telentang.


mulut/

• Peluk, cium, ayun bayi.


• Senyum, tatap mata, ajak bicara.
sedikit/tidak

kecoklatan,
atau warna
jam, warna
Jumlah air

selama 6

Beri tanda ✔ (centang) pada kolom Ya/Tidak. Jika anak belum bisa melakukan
kencing

kencing

lainnya.
kuning
pekat,

salah satu dari hal berikut ini, segera bawa ke Puskesmas.


haus minum
sering/lebih

lahap/diare

No. Penanda Perkembangan Anak Ya Tidak


BAB lebih

cekung/

disertai
dengan

dengan

darah.
encer,

mata

1 Bayi bisa mengangkat kepala mandiri hingga setinggi 45 derajat?


pendarahan
38,5ºC/ada
Suhu tubuh

(mimisan/

berdarah/

kopi/BAB

2 Bayi bisa menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah?


panas >

muntah

hitam).
tanda

gusi

3 Bayi bisa melihat dan menatap wajah anda?


grok/mengi.
bunyi grok-

4 Bayi bisa mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh?


dengan
Batuk

5 Bayi suka tertawa keras?


tertarik ke
kembang
kempis/

6 Bayi bereaksi terkejut terhadap suara keras?


napas/

dalam.
hidung
cuping
Sesak

dada

7 Bayi membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum?


Minggu
ke-

8 Bayi mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, kontak?

52 53
0 - 6 BULAN 0 - 6 BULAN

Perawatan Bayi Umur 3 - 6 bulan (Diisi oleh ibu)

Tanggal,
Nama &
Bawa bayi anda setiap bulan ke Posyandu/ Lakukan perawatan gigi. Cara membersihkan

Kader/
Nakes
Paraf
Puskesmas/Fasilitas Kesehatan untuk mendapat gigi bayi:
pelayanan: 1. Gendong atau pangku anak dengan
• Pemantauan pertumbuhan dan satu tangan.
Cek kondisi bayi setiap bulan dan beri tanda ✔ (centang) jika mengalami kondisi dalam kotak-kotak di bawah ini. Segera ke Puskesmas untuk periksa.

Berat badan

pertumbuh-
Tidak mau

tidak naik
perkembangan. 2. Bersihkan gusi anak secara perlahan dengan
makan/
minum.

sesuai
• Ibu/Ayah/Keluarga mengikuti kelas Ibu Balita. kain atau lap basah yang dilingkarkan pada

an.
• Imunisasi (lihat halaman 124-125). jari telunjuk ibu.

susu/cairan
bayi lemah/

Kencing <
bergerak.

Pantau Tumbuh Kembang Bayi Anda


Hisapan

kencing
6x/hari.
Muntah

kurang
Warna

pekat.
hijau.
tidak

Dukung tumbuh kembang si kecil sesuai perkem- • Mencari sumber suara.


bangan anak seusianya dengan melakukan • Bermain cilukba, melihat wajah di cermin.
stimulasi dalam suasana aman, nyaman • Memeluk, mengayun.
lemah/tidak
Lembar Pemantauan Bulanan Bayi 3 - 6 Bulan (Diisi oleh ibu)

menangis/
bergerak/

merintih.

dan menyenangkan. • Melihat, meraih.


Aktivitas
tampak

• Mengamati benda kecil, benda bergerak.


Stimulasi bayi pada rentang usia • Mengambil benda kecil.
3 - 6 bulan dengan: • Berguling-guling, duduk.
tangan/kaki.
biru/memar
Warna kulit

• Peluk, cium, pandang mata, senyum, bicara


di sekitar
tampak

mulut/

Beri tanda ✔ (centang) pada kolom Ya/Tidak. Jika anak belum bisa melakukan
salah satu dari hal berikut ini, segera bawa ke Puskesmas.
sedikit/tidak

kecoklatan,
atau warna
jam, warna
Jumlah air

selama 6
kencing

kencing

lainnya.
kuning
pekat,

No. Penanda Perkembangan Anak Ya Tidak


haus minum

1 Bayi bisa berbalik dari telungkup ke telentang?


sering/lebih

lahap/diare
BAB lebih

cekung/

disertai
dengan

dengan

darah.
encer,

mata

2 Bayi bisa mengangkat kepala secara mandiri hingga tegak 90 ̊?

3 Bayi bayi bisa mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil?
pendarahan
38,5ºC/ada
Suhu tubuh

(mimisan/

berdarah/

kopi/BAB
panas >

muntah

hitam)
tanda

4 Bayi bisa menggenggam mainan kecil atau mainan bertangkai?


gusi

5 Bayi bisa meraih benda yang ada dalam jangkauannya?


grok/mengi.
bunyi grok-
dengan
Batuk

6 Bayi bisa mengamati tangannya sendiri?

7 Bayi berusaha memperluas pandangan?


tertarik ke
kembang
kempis/
napas/

dalam.
hidung
cuping
Sesak

8 Bayi mengarahkan matanya pada benda-benda kecil?


dada

9 Bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik


Bulan ke-

10 Bayi tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain sendiri?

54 55
6 - 12 BULAN 6 - 12 BULAN

MPASI 6 - 12 Bulan
6 - 12 Bulan 1 Air Susu Ibu
(ASI)
2 Makanan Pokok
Cegah Stunting dengan MPASI Kaya Protein Hewani

3 Kacang-kacangan 4 Susu Hewani dan


Produk Turunannya

5 Daging-dagingan 6 Telur

Awas bahaya stunting, karena dapat menyebabkan gagal pertumbuhan


dan anak menjadi kurang cerdas.

Di usia 6-12 bulan bayi berkembang semakin Posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan.
pesat secara fisik dan mental, sehingga • Pastikan bayi mendapat vitamin A kapsul biru
membutuhkan gizi lengkap terutama yang kaya 1 kali setahun untuk daya tahan tubuhnya.
protein hewani. • Dapatkan Pemeriksaan Kesehatan Anak 7 Buah dan Sayuran Kaya Vitamin A 8 Buah dan Sayuran Lainnya
Terintegrasi (PKAT) di usia 6-7 bulan.
YANG AKAN DIALAMI • Dapatkan imunisasi dasar lengkap sesuai
• Bayi mendapatkan pengalaman makan usia (lihat halaman 124).
pertama kalinya dan beradaptasi dengan • Ajari bayi makan sendiri dengan sendok dan
berbagai tekstur makanan sesuai usia. minum sendiri dengan gelas.
• Bayi mulai tumbuh gigi disertai diare dan demam. • Ajari bayi duduk, memegang benda kecil
• Bayi mulai berbalik dari posisi telentang ke dengan 2 jari, serta berdiri dan berjalan
Di usia 6 hingga 12 bulan, makanan yang Ibu bisa memulai dengan makanan bertekstur
telungkup atau tengkurap dan menjaga dengan berpegangan.
diberikan pada bayi harus mengandung sumber lunak dan lembut, seperti bubur pisang campur
kepala tetap tegak. • Ajak bayi main Cilukba dan bicara
gizi lengkap, yang dibutuhkan untuk tumbuh apel dan pir, bubur sup daging kacang merah atau
• Meraih benda di sekitarnya, menirukan bunyi, sesering mungkin.
kembang terbaik. puding kentang ayam dan telur. Kemudian,
dan tersenyum melihat hal-hal yang menarik. • Cek kesehatan bayi dan kenali tanda bahaya.
lanjutkan dengan makanan yang bertekstur lebih
• Bayi menjelajah lingkungannya dengan Segera ke fasilitas kesehatan jika bayi sakit
Perkenalkan makanan satu per satu sambil kasar tapi tetap lembut di usia 9-11 bulan, seperti
merangkak di usia 8-9 bulan. atau mengalami tanda bahaya.
memperhatikan apakah anak memiliki alergi sup daging cincang, nasi tim ikan kembung telur
terhadap makanan tertentu. Pastikan cara puyuh, dan tim bubur manado daging dan udang.
YANG HARUS DILAKUKAN MENGAPA HARUS DILAKUKAN
memasak makanan direbus atau dikukus, serta
• Berikan MPASI yang kaya protein hewani. • Mencegah stunting dan penyakit infeksi.
hindari makanan yang digoreng, mengandung
• Latih bayi menyenangi suasana makan dan • Memastikan anak bisa bicara bahasa, Pindai kode QR untuk
bahan pengawat dan tinggi gula dan garam.
ibu perlu peka terhadap respons bayi. bersosialisasi dan mandiri (lihat mendapatkan resep MPASI
• Berikan ASI hingga usia 2 tahun atau lebih. halaman 62-63). anak usia 6-12 bulan
• Cek perkembangan bayi tiap bulan di

56 Lihat pencatatan dan pemeriksaan bayi dan balita oleh tenaga kesehatan di halaman 130-154. 57
6 - 12 BULAN 6 - 12 BULAN

Pemenuhan Gizi Usia 6 - 24 Bulan Pemenuhan Gizi Usia 6 - 24 Bulan


Melanjutkan pemberian ASI disertai Makanan Pendamping ASI (MPASI). Pemberian MPASI yang baik Cara Membuat MPASI dari Makanan Keluarga (Matang)
harus sesuai syarat berikut ini:

1. Tepat waktu misalnya dari penambahan minyak,


MPASI diberikan saat ASI saja sudah tidak santan, dan penggunaan protein hewani
dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. MPASI dalam MPASI.
diberikan mulai usia 6 bulan. • Mulai diperkenalkan buah dan sayur
mengandung vitamin A dan C: jeruk,
Bayi 6 - 8 Bulan Bayi 9 - 11 Bulan Bayi 12 - 23 Bulan
2. Cukup sesuai kebutuhan (adekuat) mangga, tomat, bayam, wortel,
Contoh Bahan Contoh Bahan Contoh Bahan
MPASI yang diberikan dengan dan lain-lain. • Nasi putih 30 g. • Nasi putih 45 g. • Nasi putih 55 g.
mempertimbangkan jumlah, frekuensi, • Dadar telur 35 g. • Ikan kembung bumbu • Semur hati ayam 45 g.
konsistensi/tekstur/kekentalan dan variasi 3. Aman • Sayur kare wortel tempe 20 g. kuning 30 g. • Bening/bobor bayam 20 g.
Cara Membuat • Tumis buncis 25 g. Cara Membuat
makanan. Variasi makanan dalam MPASI • Perhatikan kebersihan makanan
1. Nasi, telur dadar, tempe dan Cara Membuat MPASI untuk anak 12-23 bulan
terdiri dari: dan peralatan. wortel (dari sayur kare) 1. Nasi, ikan kembung bumbu disajikan dalam bentuk makanan
• Makanan pokok: beras, biji-bijian, jagung, • Mencuci tangan sebelum menyiapkan dilumatkan kemudian disaring. kuning dan tumis buncis keluarga (dicincang gak besar jika
gandum, sagu, umbi, kentang, singkong, makanan dan sebelum memberikan 2. Ditambahkan kuah sayur (santan dicincang. diperlukan).
kare) sampai mendapatkan 2. Sajikan dengan kuah sayur
dan lain-lain. makanan kepada anak.
konsistensi bubur kental. (santan kare).
• Makanan sumber protein hewani: ikan, 3. Sajikan.
ayam, daging, hati, udang, telur, susu dan 4. Diberikan dengan cara yang benar
hasil olahannya. Pemberian protein • MPASI diberikan secara teratur (pagi, Contoh Makanan Selingan Perkedel Kentang Isi Daging
hewani dalam MPASI diprioritaskan. siang, sore/menjelang malam). Daging Telur
Kentang Minyak
Selain itu sumber protein nabati mulai • Lama pemberian makan maksimal Giling Ayam
25 g 5g
5g 5g
diperkenalkan, yang terdapat dalam 30 menit.
kacang-kacangan (protein nabati): • Lingkungan netral (tidak sambil bermain
kedelai, kacang hijau, kacang polong, atau menonton TV). Cara Membuat MPASI dari Bahan Mentah
kacang tanah, dan lain-lain. • Ajari anak makan sendiri dengan sendok
• Lemak diperoleh dari proses pengolahan dan minum dengan gelas.

Bayi 6 - 8 Bulan Bayi 9 - 11 Bulan Bayi 12 - 23 Bulan


Contoh Bahan Contoh Bahan Contoh Bahan
• Beras putih 10 g. • Beras putih 15 g. • Beras putih 25 g.
• Telur ayam 30 g. • Ikan kembung 30 g. • Hati ayam 50 g.
• Tempe kedelai 10 g. • Minyak kelapa 10 g. • Minyak kelapa 5 g.
Bayi 6 - 8 Bulan Bayi 9 - 11 Bulan Bayi 12 - 23 Bulan • Wortel 10 g. • Wortel 15 g. • Bayam 20 g.
• Santan 30 g. • Tempe 10 g. • Santan 50 g.
DISARING DICINCANG MASAK BIASA Cara Membuat Cara Membuat Cara Membuat
Makanan dibuat dengan disaring Tekstur Bahan makanan sama dengan untuk orang Bahan makanan sama dengan untuk orang
1. Memasak beras, tambahkan 1. Memasak beras, tambahkan 1. Memasak beras sampai men
makanan lumat dan kental. Kebutuhan cairan: dewasa. Tekstur makanan dicincang. dewasa. Tekstur makanan yang diiris-iris.
800 ml/hari (±3 gelas belimbing). Perhatikan respons anak saat makan. Perhatikan respons anak saat makan. santan dan bumbu yang telah bumbu yg telah ditumis (bawang jadi nasi.
Kebutuhan cairan: 1.300 ml/hari (±5 gelas ditumis dengan sedikit minyak merah, daun salam, kunyit) 2. Membuat hati ayam goreng
• Lanjutkan menyusui. • Lanjutkan menyusui. (bawang merah, daun dengan minyak kelapa. (goreng/tumis hati ayam dengan
• Berikan 2 - 3 sdm bertahap hingga 1/2 • Berikan 1⁄2 - 3⁄4 mangkok ukuran 250 ml • Lanjutkan menyusui hingga 2 tahun atau
salam, kunyit). 2. Setelah nasi masak, masukkan minyak kelapa).
mangkok berukuran 250 ml (125 ml) setiap (125 - 200 ml) setiap kali makan. lebih.
kali makan. • Berikan 3 - 4 kali makanan utama dan 1 - 2 • 3⁄4 - 1 mangkok ukuran 250 ml setiap kali 2. Setelah nasi masak, masukan ikan kembung dan buncis yang 3. Membuat sayur bayam.
(125 ml). kali makanan selingan setiap hari. makan. telur yang telah dikocok lepas, telah dicincang. 4. Sajikan.
• Berikan 2 - 3 kali makanan utama dan 1 - 2 • Jumlah energi dari MPASI yang dibutuhkan • Berikan 3 - 4 kali makanan utama dan 1 - 2 tempe dan wortel yang 3. Aduk sampai mendapatkan kon-
kali makanan selingan setiap hari. per hari 300 kkal. kali makanan selingan setiap hari.
telah dicincang. sistensi bubur kasar/cincang.
• Jumlah energi dari MPASI yang dibutuhkan • Jumlah energi dari MPASI yang dibutuhkan
per hari 200 kkal. per hari 550 kkal. 3. Aduk sampai mendapatkan kon- 4. Sajikan.
sistensi bubur kental lalu sajikan

58 59
6 - 12 BULAN 6 - 12 BULAN

Resep MPASI 6 - 8 Bulan

Tanggal,
Nama &

Kader
Paraf
Bubur Sup Daging Kacang Merah Resep untuk 3 porsi
Bahan
• 50 g (6 sdm) nasi Bumbu Halus

Cek kondisi bayi setiap bulan dan beri tanda ✔ (centang) jika mengalami kondisi dalam kotak-kotak di bawah ini. Segera ke Puskesmas untuk periksa.

Berat badan

pertumbuh-
• 30 g (3 sdm) daging • 2 siung bawang merah

Tidak mau

tidak naik
ayam cincang • 2 siung bawang putih

makan/
minum.

sesuai
• 25 g (1/2 butir)
telur ayam Buah

an.
• 10 g (1 sdm) buncis 100 g (2 buah) jeruk diambil
• 10 g (1 sdm) wortel sarinya

susu/cairan
bayi lemah/
• 10 g (1 sdm)

Kencing <
bergerak.
kacang merah

Hisapan

kencing
6x/hari.
Muntah

kurang
Warna
• 10 g (1 batang)

pekat.
hijau.
tidak
“bawang daun
• 1 batang seledri
• 300 ml kaldu ayam

Lembar Pemantauan Bulanan Bayi 6 - 12 Bulan (Diisi oleh ibu)

lemah/tidak
• 2.5 g (1/2 sdt) minyak

menangis/
bergerak/
untuk menumis

merintih.
Aktivitas
tampak
Cara Membuat
1. Didihkan air kaldu ayam, masukkan kacang 4. Masukkan nasi, buncis, dan wortel.

tangan/kaki.
biru/memar
Warna kulit
merah dan masak sampai empuk. 5. Tambahkan kocokan telur, aduk merata dan

di sekitar
tampak

mulut/
2. Tumis bumbu halus sampai harum, masak sampai matang.
masukkan daging ayam cincang, lalu masak 6. Haluskan bubur sampai mencapai tekstur
sampai berubah warna. yang diinginkan, lalu sajikan.

sedikit/tidak

kecoklatan,
atau warna
jam, warna
Jumlah air
3. Masukkan tumisan daging ayam ke dalam air

selama 6
kencing

kencing

lainnya.
kaldu, masak sampai daging empuk.

kuning
pekat,
Resep MPASI 9 - 12 Bulan

haus minum
sering/lebih

lahap/diare
BAB lebih
Nasi Tim Ikan Kembung Telur Puyuh Resep untuk 3 porsi

cekung/

disertai
dengan

dengan

darah.
encer,

mata
Bahan
• 115 g (12 sdm) nasi belimbing) kaldu ayam
putih • 50 g (1/2 potong)

pendarahan
38,5ºC/ada
Suhu tubuh
• 30 g (1 potong kecil) pepaya, haluskan

(mimisan/

berdarah/

kopi/BAB
ikan kembung segar,

panas >

muntah

hitam).
haluskan Buah

tanda

gusi
• 30 g (3 butir) 180 g (1 potong besar)
telur puyuh semangka
• 15 g (1 potong

grok/mengi.
besar) wortel

bunyi grok-
• 10 g (1 buah

dengan
sedang) tomat

Batuk
• 7.5 g (1.5 sdt)
minyak kelapa
• 75 cc (1/3 gelas

tertarik ke
kembang
kempis/
napas/

dalam.
hidung
cuping
Sesak

dada
Cara Membuat 3. Masukkan wortel dan tomat, tim
1. Masukkan nasi, ikan kembung, telur puyuh, hingga matang.
dan minyak kelapa ke dalam mangkok tim. 4. Angkat, sajikan dengan saus pepaya.

Bulan ke-

10

11
6

9
2. Tambahkan air kaldu.

60 61
6 - 12 BULAN 6 - 12 BULAN

Perawatan Bayi Umur 6 - 9 Bulan (Diisi oleh ibu) Perawatan Bayi Umur 9 - 12 Bulan (Diisi oleh ibu)
Pelayanan Kesehatan Manfaat Imunisasi Pelayanan Kesehatan Manfaat Imunisasi
Bawa bayi anda setiap bulan ke Posyandu/ Campak-Rubella mencegah penularan penyakit Bawa bayi anda setiap bulan ke Posyandu/ JE Mencegah anak dari penyakit radang otak.
Puskesmas/Fasilitas Kesehatan untuk mendapat yang dapat mengakibatkan masalah radang paru, Puskesmas/Fasilitas Kesehatan untuk mendapat
Perawatan Gigi
pelayanan: radang otak dan kebutaan. pelayanan:
Lanjutkan perawatan gigi bayi anda dengan:
• Pemantauan pertumbuhan • Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.
• Perhatikan tumbuhnya gigi, pada usia 9 bulan
dan perkembangan. Manfaat Vitamin A • Ibu/Ayah/Keluarga mengikuti kelas Ibu Balita.
adanya gigi seri 8 buah, gigi geraham 4 buah.
• Ibu/Ayah/Keluarga mengikuti kelas Ibu Balita. Vitamin A untuk meningkatkan kesehatan mata • Kapsul Vitamin A (bulan Februari atau
• Bersihkan gigi anak dengan menggunakan
• Kapsul Vitamin A (bulan Februari atau Agustus). dan pertumbuhan anak. Agustus).
kasa yang diberi air hangat dengan sedikit
• Imunisasi (lihat halaman 124-125). • Imunisasi (lihat halaman 124-125).
pasta gigi anak.
Perawatan Gigi
Perhatikan tumbuhnya 4 gigi seri rahang atas dan
rahang bawah. Pantau Tumbuh Kembang Bayi Anda
Pantau Tumbuh Kembang Bayi Anda Dukung tumbuh kembang si kecil sesuai perkem- • Bacakan dongeng pada saat mengenalkan
bangan anak seusianya dengan melakukan dan menyuruh menunjuk.
Dukung tumbuh kembang si kecil sesuai perkem- dan benda sekitar.
stimulasi dalam suasana aman, nyaman • Pegang mainan dengan 2 tangan.
bangan anak seusianya dengan melakukan • Cilukba, melihat cermin.
dan menyenangkan. • Memasukan benda kecil ke dalam wadah.
stimulasi dalam suasana aman, nyaman • Tunjuk dan sebutkan nama gambar
• Menyusun balok.
dan menyenangkan. • Bacakan dongeng. Stimulasi bayi pada rentang usia • Sembunyikan dan cari mainan.
• Pegang mainan dengan 2 tangan. 9 - 12 bulan dengan:
Stimulasi bayi pada rentang usia • Memegang pensil dan mencoret-coret kertas.
• Masukkan benda kecil ke dalam wadah. • Berbicara dengan boneka.
6 - 9 bulan dengan: • Duduk, merangkak, berdiri berpegangan.
• Sembunyikan dan cari mainan. • Menunjuk dan mengucapkan orang/benda/
• Peluk, senyum, bicara, panggil namanya. • Berjalan mundur, jinjit.
• Mainan yang mengapung di air. organ tubuh yang sudah dikenal.
• Bersalaman, tepuk tangan, melambai ke • Memukul-mukul.
orang lain. • Duduk, merangkak, berdiri berpegangan.
• Kenalkan/tunjuk nama orang (papa/mama)
Beri tanda ✔ (centang) pada kolom Ya/Tidak. Jika anak belum bisa melakukan
salah satu dari hal berikut ini, segera bawa ke Puskesmas.
Beri tanda ✔ (centang) pada kolom Ya/Tidak. Jika anak belum bisa melakukan
salah satu dari hal berikut ini, segera bawa ke Puskesmas. No. Penanda Perkembangan Anak Ya Tidak

1 Bayi bisa mengangkat badannya ke posisi berdiri?


No. Penanda Perkembangan Anak Ya Tidak
2 Bayi belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi?
1 Bayi bisa duduk secara mandiri?
3 Bayi dapat berjalan dengan dituntun?
2 Bayi belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan?
4 Bayi mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan?
3 Bayi bisa merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang?
5 Bayi bisa menggenggam erat pensil?
4 Bayi bisa memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya?
6 Bayi memasukkan benda ke mulut?
5 Bayi bisa memungut 2 benda, kedua tangan pegang 2 benda pada saat bersamaan?
7 Bayi mengulang menirukan bunyi yang didengar?
6 Bayi bisa memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup?
8 Bayi menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti?
7 Bayi bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada, tatatata?

8 Bayi mencari mainan/benda yang dijatuhkan? 9 Bayi mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja?

9 Bayi bermain tepuk tangan/Cilukba 10 Bayi bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan?

10 Bayi bergembira dengan melempar benda? 11 Bayi senang diajak bermain Cilukba?

11 Bayi bergembira dengan melempar benda? 13 Bayi mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal?

62 63
12 - 24 BULAN 12 - 24 BULAN

12 - 24 Bulan MPASI 12 - 24 Bulan

Beri Makanan Bergizi dan Periksa Rutin ke Posyandu


untuk Cegah Stunting.

Beri makanan yang kaya protein hewani, seperti telur, ikan dan daging.
Memasuki usia 1 tahun ke atas, kebutuhan energi • makanan dan minuman yang tinggi
Memasuki usia 1 tahun ke atas, kemampuan fisik, mencoret-coret di kertas, menyebut bagian dan protein si kecil semakin bertambah. Ibu perlu kandungan gulanya atau terbuat dari
mental, dan sosial anak semakin berkembang. tubuhnya, dan bergerak bebas dalam mendukungnya dengan memberi kecukupan gizi, pemanis buatan, seperti minuman kemasan
pengawasan. terutama protein hewani yang mengandung asam dan kalengan.
YANG AKAN DIALAMI • Ajak anak membersihkan meja dan menyapu, amino esensial untuk mendukung pertumbuhan • makanan yang banyak mengandung MSG
• Anak telah makan makanan keluarga, mulai membereskan mainan, bernyanyi, dan otak dan sel-sel tubuh lainnya. dan bahan pengawet, seperti
belajar berjalan dan berkata-kata. bermain dengan teman. makanan instan.
• 70% kebutuhan gizi anak dipenuhi dari MPASI. • Bacakan cerita buat anak, dan bimbing anak Kemampuan makan anak juga membaik dan si
Namun ASI masih tetap dibutuhkan karena untuk mematuhi aturan permainan. kecil sudah mulai bisa makan makanan yang Karena si kecil sudah mulai bisa makan nasi dan
menyumbang 30% kebutuhan gizi anak. • Dapatkan imunisasi lanjutan (lihat halaman 124). dimakan oleh ibu dan anggota keluarga lainnya. daging yang diiris-iris. beberapa resep MPASI
• Cek kesehatan anak secara rutin dan segera Di rentang usia ini, anak sudah tahu apa yang ia yang bisa ibu siapkan antara lain nasi sup telur
YANG HARUS DILAKUKAN ke fasilitas kesehatan, jika anak sakit atau suka dan tidak suka, serta mulai memilih-milih puyuh bola ayam, nasi ikan kuah kuning, sup telur
• Timbang, ukur dan cek perkembangan anak ditemukan tanda bahaya. makanan. Frekuensi makan si kecil biasanya 3-4 puyuh ikan air tawar labu kuning, dan nugget
setiap bulan. • Pastikan anak mendapatkan suplementasi kali dalam sehari, yaitu 3-4 kali makanan utama tempe ayam sayuran.
• Penuhi kecukupan gizi anak dengan vitamin A kapsul merah dan obat cacing dan 1-2x makanan selingan/camilan di antara
pemberian MPASI yang kaya protein hewani sebanyak 2 kali dalam setahun. waktu makan utama.
(lihat halaman 56).
• Berikan makanan beragam dan menarik. MENGAPA HARUS DILAKUKAN Berikan menu makanan yang lengkap, bervariasi,
• Tetap berikan ASI hingga usia 2 tahun. Stunting paling banyak terjadi di kelompok usia dan bergizi seimbang, selain ASI. Hindari
• Hindari pemberian makanan atau jajanan ini. Tetap lanjutkan pemantauan tumbuh pemberian jenis makanan dan minuman seperti
yang rendah gizi, tinggi gula dan garam, kembang anak di Posyandu atau fasilitas berikut Pindai kode QR untuk
berpengawet dan berpemanis. kesehatan lainnya untuk memastikan anak • susu atau yoghurt rendah lemak. mendapatkan resep MPASI
• Ajari anak untuk belajar makan sendiri. memiliki kondisi yang sehat, status gizi dan • minuman bersoda. anak usia 12 - 24 bulan
• Ajari anak berjalan di undakan/tangga, perkembangan terbaik sesuai usianya. • makanan yang terlalu asam dan pedas.

64 Lihat pencatatan dan pemeriksaan bayi dan balita oleh tenaga kesehatan di halaman 130-154. 65
66
Lembar Pemantauan Bulanan Bayi 12 - 24 Bulan (Diisi oleh ibu)
Cek kondisi bayi setiap bulan dan beri tanda ✔ (centang) jika mengalami kondisi dalam kotak-kotak di bawah ini. Segera ke Puskesmas untuk periksa.
12 - 24 BULAN

Sesak Batuk Suhu tubuh BAB lebih Jumlah air Warna kulit Aktivitas Hisapan Tidak mau
napas/ dengan panas > sering/lebih kencing tampak tampak bayi lemah/ makan/
cuping bunyi grok- 38,5ºC/ada encer, sedikit/tidak biru/memar lemah/tidak tidak minum.
hidung grok/mengi. tanda dengan kencing di sekitar bergerak/ bergerak. Berat badan
kembang pendarahan mata selama 6 mulut/ menangis/ Muntah tidak naik
kempis/ (mimisan/ cekung/ jam, warna tangan/kaki. merintih. susu/cairan sesuai
dada gusi haus minum kuning hijau. pertumbuh-
tertarik ke berdarah/ dengan pekat, Kencing < an.
dalam. muntah lahap/diare kecoklatan, 6x/hari. Tanggal,
kopi/BAB disertai atau warna Warna Nama &
hitam). darah. lainnya. kencing Paraf
kurang Kader/
Bulan ke- pekat. Nakes

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23
67
12 - 24 BULAN
12 - 24 BULAN 12 - 24 BULAN

Perawatan Anak Bayi 12 - 18 Bulan (Diisi oleh ibu) Perawatan Anak Bayi 18 - 24 Bulan (Diisi oleh ibu)
Pelayanan Kesehatan Manfaat Imunisasi Lanjutan Pelayanan Kesehatan Perawatan Gigi
Bawa anak anda setiap bulan ke Posyandu/ Pengulangan Imunisasi dasar untuk Bawa anak anda setiap bulan ke Posyandu/ Lanjutkan perawatan gigi anak anda. Perhatikan
Puskesmas/Fasilitas Kesehatan untuk mendapat mempertahankan tingkat kekebalan dan untuk Puskesmas/Fasilitas Kesehatan untuk mendapat tumbuhnya gigi, pada usia 24 bulan adanya gigi
pelayanan: memperpanjang masa perlindungan anak yang pelayanan: susu berjumlah 20 buah. Gosok giginya setelah
• Pemantauan pertumbuhan sudah mendapatkan Imunisasi dasar. • Pemantauan pertumbuhan sarapan dan sebelum tidur dengan sikat gigi kecil
dan perkembangan. dan perkembangan. khusus anak yang berbulu lembut, pakai pasta
• Ibu/Ayah/Keluarga mengikuti kelas Ibu Balita. Manfaat Obat Cacing • Ibu/Ayah/Keluarga mengikuti kelas Ibu Balita. gigi mengandung fluor cukup selapis tipis (1/2
• Kapsul Vitamin A (bulan Februari atau Untuk pencegahan dan pengobatan infeksi • Kapsul Vitamin A (bulan Februari atau biji kacang polong).
Agustus). cacingan sehingga dampak cacingan pada tubuh Agustus).
• Obat cacing. dapat dicegah. • Obat cacing.
• Imunisasi (lihat halaman 124-125). • Imunisasi (lihat halaman 124-125).
Perawatan Gigi
Perhatikan tumbuhnya gigi, pada usia 18 bulan
adanya gigi susu berjumlah 16 buah.
Pantau Tumbuh Kembang Bayi Anda
Dukung tumbuh kembang si kecil sesuai perkem- • Perintah sederhana, membantu pekerjaan.
Pantau Tumbuh Kembang Bayi Anda bangan anak seusianya dengan melakukan • Melepas baju, rapikan mainan.
Dukung tumbuh kembang si kecil sesuai perkem- • Bermain air, meniup, menendang bola. stimulasi dalam suasana aman, nyaman • Makan bersama dengan sendok garpu.
bangan anak seusianya dengan melakukan • Bercerita tentang gambar di buku. dan menyenangkan. • Menyusun balok, memasang puzzle,
stimulasi dalam suasana aman, nyaman • Menyebutkan nama benda, menyanyi. menggambar, membentuk lilin.
Stimulasi bayi pada rentang usia • Buat rumah-rumahan, petak umpet.
dan menyenangkan. • Main telpon-telponan, menyatakan keinginan.
18 - 24 bulan dengan: • Berjalan, berlari, melompat.
• Bermain dengan teman sebaya, petak umpet.
Stimulasi bayi pada rentang usia • Bicara, bertanya, bercerita, bernyanyi. • Berdiri satu kaki, naik turun tangga.
• Merapikan mainan, membuka baju.
12 - 18 bulan dengan: • Tanya jawab, main telpon-telponan. • Melempar, menangkap, menendang bola.
• Makan bersama.
• Berjalan mundur, naik tangga. • Merangkai manik besar.
• Tangkap dan lempar bola.
• Menyusun balok atau puzzle, menggambar.
Beri tanda ✔ (centang) pada kolom Ya/Tidak. Jika anak belum bisa melakukan
salah satu dari hal berikut ini, segera bawa ke Puskesmas.

Beri tanda ✔ (centang) pada kolom Ya/Tidak. Jika anak belum bisa melakukan
No. Penanda Perkembangan Anak Ya Tidak
salah satu dari hal berikut ini, segera bawa ke Puskesmas.
1 Anak bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik?
No. Penanda Perkembangan Anak Ya Tidak
2 Anak bisa berjalan tanpa terhuyung-huyung?
1 Anak bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan?

2 Anak bisa membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali? 3 Anak bisa menumpuk 4 buah kubus?

3 Anak bisa berjalan mundur lima langkah? 4 Anak bisa memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk?

4 Anak bisa memanggil ayah dengan kata ”papa”, memanggil ibu dengan kata ”mama”?
5 Anak bisa menggelindingkan bola ke arah sasaran?
5 Anak bisa menumpuk dua kubus?
6 Anak bisa menyebut 3 – 6 kata yang mempunyai arti?
6 Anak bisa memasukkan kubus di kotak?

Anak bisa menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak bisa 7 Anak bisa membantu/menirukan pekerjaan rumah tanggal?
7
mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu?

8 Anak bisa memperlihatkan rasa cemburu/bersaing? 8 Anak bisa memegang cangkir sendiri, belajar makan-minum sendiri?

68 69
12 - 24 BULAN 2 - 6 TAHUN

Warna Air Kencing


2 - 6 Tahun
Pastikan Si Kecil Memiliki Tanda Anak Sehat

Di usia 2 tahun ke atas, perkembangan fisik, kegiatan bersama.


mental dan sosial anak berkembang pesat hingga • Ajarkan anak perbedaan jenis kelamin dan
usia 6 tahun. menjaga alat kelaminnya.
• Kembangkan kreativitas anak dan
YANG AKAN DIALAMI kemampuan bergaul.
• Anak mulai disapih, lebih banyak melakukan • Cek kesehatan anak secara rutin dan segera
Anak ibu sudah terhidrasi dengan baik. Teruskan minum air aktivitas, bergaul lebih luas dan memasuki ke fasilitas pelayanan kesehatan, jika anak
Baik
putih sesuai kebutuhan. masa pra sekolah. sakit atau mengalami tanda bahaya.
• Di usia 3 tahun pertama, otak anak berkembang • Pastikan anak balita mendapatkan
sangat pesat, sehingga asupan gizi disertai suplementasi Vitamin A kapsul merah dan
stimulasi perkembangan penting agar anak obat cacing sebanyak 2 kali dalam setahun.
memiliki kesempatan belajar sejak dini.
• Pelayanan kesehatan, pola asuh yang peka MENGAPA HARUS DILAKUKAN
Kurang Anak ibu kurang terhidrasi. Tambahkan minum sesuai dengan kebutuhan anak, serta perlindungan • Untuk memastikan anak memiliki kondisi
Baik kebutuhan. dan keamanan juga penting bagi anak. yang sehat, status gizi dan perkembangan
terbaik sesuai usianya.
YANG HARUS DILAKUKAN • Mempersiapkan anak memasuki masa pra
• Penuhi gizi anak dengan pemberian makanan sekolah dan sekolah dasar.
keluarga yang bervariasi dan kaya protein
Anak ibu sangat kurang minum. Segera minum air putih hewani (lihat halaman 78).
Tidak sesuai kebutuhan. Bila warna air kencing tidak membaik, • Timbang dan ukur serta cek perkembangan
Baik segera hubungi bidan/perawat/dokter untuk penjelasan anak setiap bulan di Posyandu, atau fasilitas
lebih lanjut. pelayanan kesehatan lainnya, serta PAUD.
• Ajak anak mulai melibatkan diri dalam

70 Lihat pencatatan dan pemeriksaan bayi dan balita oleh tenaga kesehatan di halaman 130-154. 71
2 - 6 TAHUN 2 - 6 TAHUN

Cegah Diare dan Dehidrasi pada Balita Pola Asuh Anak Umur 1,5 - 3 Tahun

Pemenuhan gizi balita usia 2 hingga 6 tahun Berikut adalah tindakan pencegahan dehidrasi • Selalu menghargai dan mengakui • Penggunaan gawai pada anak berusia
merupakan salah satu upaya, agar si kecil yang dapat Ibu lakukan jika anak mengalami diare. kemampuan anak. 18-24 bulan:
memiliki tanda anak sehat. Ibu bisa 1. Memberikan ASI lebih sering dan lebih lama • Mendorong anak bergerak bebas, hindari • Hanya memilih konten program yang
mendukungnya dengan: dari biasanya. larangan-larangan yang tidak perlu, namun berkualitas untuk anak, batasi tidak lebih
• Memberikan gizi seimbang, terdiri dari 2. Memberikan oralit sampai diare berhenti orang tua harus melindunginya dari bahaya. dari 1 jam per hari.
makanan pokok, lauk hewani dan nabati, untuk mencegah dehidrasi. • Mengajak anak bermain dan berbicara • Hendaknya dimainkan bersama orang tua
dilengkapi dengan sayur dan buah-buahan. 3. Memberikan obat zinc sehari sekali selama dengan kalimat pendek-pendek yang penuh arti. sehingga anak dapat mengetahui cara
• Mengutamakan kebersihan makanan 10 hari berturut-turut untuk mengurangi • Mendorong anak bermain dengan anak lain. terbaik untuk menggunakannya.
yang diberikan. tingkat keparahan diare. • Melatih sopan santun dan disiplin secara • Hindarkan anak menggunakan gawai
• Mencukupi kebutuhan cairan untuk anak. 4. Memberikan air minum atau mineral, dan sederhana. sendirian tanpa pendampingan orang tua.
Anak harus minum sedikitnya 5 - 7 gelas air makanan berkuah seperti sayur dan sup. • Memberi anak permainan yang sederhana.
setiap hari. • Anak 1-2 tahun perlu tidur 11-14 jam sehari
Segera bawa balita ke fasilitas pelayanan (termasuk tidur siang).
Pengolahan dan penyajian makanan yang tidak kesehatan dan minta bantuan tenaga kesehatan,
bersih dan sehat dapat membuat anak rentan jika kondisinya tidak membaik.
terkena diare. Ibu harus dapat mengenali tanda Bawa anak ke Posyandu/Fasilitas Kesehatan setiap bulan untuk memantau pertumbuhan,
dan gejala diare, karena diare dapat perkembangan (sesuai jadwal), pelayanan imunisasi, vitamin A dan obat cacing.
menyebabkan dehidrasi yang membahayakan
kesehatan dan jiwa si kecil.

72 73
74
Lembar Pemantauan Bulanan Anak 2 - 6 Tahun (Diisi oleh ibu) A
2 - 6 TAHUN

Cek kondisi bayi setiap bulan dan beri tanda ✔ (centang) jika mengalami kondisi dalam kotak-kotak di bawah ini. Segera ke Puskesmas untuk periksa.

Sesak Batuk Suhu tubuh BAB lebih Jumlah air Warna kulit Aktivitas Hisapan Tidak mau
napas/ dengan panas > sering/lebih kencing tampak tampak bayi lemah/ makan/
cuping bunyi grok- 38,5ºC/ada encer, sedikit/tidak biru/memar lemah/tidak tidak minum.
hidung grok/mengi. tanda dengan kencing di sekitar bergerak/ bergerak. Berat badan
kembang pendarahan mata selama 6 mulut/ menangis/ Muntah tidak naik
kempis/ (mimisan/ cekung/ jam, warna tangan/kaki. merintih. susu/cairan sesuai
dada gusi haus minum kuning hijau. pertumbuh-
tertarik ke berdarah/ dengan pekat, Kencing < an.
dalam. muntah lahap/diare kecoklatan, 6x/hari. Tanggal,
kopi/BAB disertai atau warna Warna Nama &
hitam). darah. lainnya. kencing Paraf
kurang Kader/
Bulan ke- pekat. Nakes

24

25

26

2 TAHUN
27

28

29

30

31

32

2 TAHUN
33

34

35

36

37

38

39

40

41
3 TAHUN

42

43

44

45

46

47
75
2 - 6 TAHUN
76
Lembar Pemantauan Bulanan Anak 2 - 6 Tahun (Diisi oleh ibu) B
2 - 6 TAHUN

Cek kondisi bayi setiap bulan dan beri tanda ✔ (centang) jika mengalami kondisi dalam kotak-kotak di bawah ini. Segera ke Puskesmas untuk periksa.

Sesak Batuk Suhu tubuh BAB lebih Jumlah air Warna kulit Aktivitas Hisapan Tidak mau
napas/ dengan panas > sering/lebih kencing tampak tampak bayi lemah/ makan/
cuping bunyi grok- 38,5ºC/ada encer, sedikit/tidak biru/memar lemah/tidak tidak minum.
hidung grok/mengi. tanda dengan kencing di sekitar bergerak/ bergerak. Berat badan
kembang pendarahan mata selama 6 mulut/ menangis/ Muntah tidak naik
kempis/ (mimisan/ cekung/ jam, warna tangan/kaki. merintih. susu/cairan sesuai
dada gusi haus minum kuning hijau. pertumbuhan
tertarik ke berdarah/ dengan pekat, Kencing <
dalam. muntah lahap/diare kecoklatan, 6x/hari. Tanggal,
kopi/BAB disertai atau warna Warna Nama &
hitam). darah. lainnya. kencing Paraf
kurang Kader/
Bulan ke- pekat. Nakes

48

49

50

4 TAHUN
51

52

53

54

55

56

4 TAHUN
57

58

59

60

61

62

63

64

65
5 TAHUN

66

67

68

69

70

71
77
2 - 6 TAHUN
2 - 6 TAHUN 2 - 6 TAHUN

Pemenuhan Gizi dan Perawatan Anak 2 - 5 Tahun Perawatan Anak Umur 2 - 3 Tahun (Diisi oleh ibu)
Penuhi Gizi Balita dengan Makanan Keluarga yang Bervariasi Pelayanan Kesehatan • Kapsul Vitamin A (Februari atau Agustus).
Makanan pokok, lauk-pauk, minyak, sayur dan buah. Bawa anak anda setiap bulan ke Posyandu/ • Obat cacing.
Puskesmas/Fasilitas Kesehatan untuk mendapat
pelayanan: Perawatan Gigi
• Pemantauan pertumbuhan dan Lanjutkan perawatan gigi dengan mengingatkan
perkembangan. anak menyikat gigi setelah makan dan sebelum
• Ibu/Ayah/Keluarga mengikuti kelas Ibu Balita. tidur.

Pantau Tumbuh Kembang Anak Anda


• Membiasakan anak makan 3 kali sehari • Batasi anak mengonsumsi makanan selingan
Dukung tumbuh kembang si kecil sesuai perkem- • Cuci tangan, cebok, berpakaian,
(pagi, siang, dan malam) bersama keluarga yang terlalu manis, asin, dan berlemak.
bangan anak seusianya dengan melakukan rapikan mainan.
• Penuhi gizi anak dengan makanan kaya • Pastikan anak minum air putih
stimulasi dalam suasana aman, nyaman • Makan dengan sendok garpu.
protein seperti ikan, telur, tempe, susu, sesuai kebutuhan.
dan menyenangkan. • Menyusun balok, memasang puzzle,
dan tahu. • Biasakan bermain bersama anak dan
menggambar, menempel.
• Penuhi gizi anak dengan mengonsumsi melakukan aktivitas fisik setiap hari. Stimulasi bayi pada rentang usia • Mengelompokkan benda sejenis.
sayuran dan buah-buahan. 2 - 3 tahun dengan: • Mencocokkan gambar dan benda.
• Sebutkan nama benda, sifat, guna benda. • Menghitung.
Kebutuhan Cairan Anak Biasakan Mencuci Tangan • Bacakan cerita, tanya jawab. • Melempar, menangkap.
• Anak diminta bercerita pengalaman • Berlari, melompat, memanjat, merayap.
• Umur 2 - 3 tahun sekitar • Biasakan cuci tangan dan
menonton TV didampingi maksimal 1 jam,
1.300 mL/hari atau +/- 5 kaki anak dengan air bersih
menyanyi.
gelas belimbing. dan sabun setiap
• Umur di atas 3 tahun habis bermain.
kebutuhan cairan 1.700 • Gunting kuku tangan dan Beri tanda ✔ (centang) pada kolom Ya/Tidak. Jika anak belum bisa melakukan
mL/hari atau +/- 7 gelas kaki secara teratur dan salah satu dari hal berikut ini, segera bawa ke Puskesmas.
belimbing. jaga kebersihan.
No. Penanda Perkembangan Anak Ya Tidak
Perawatan Gigi Anak Anda
1 Anak bisa jalan naik tangga sendiri?
• Mulai ajari anak menyikat gigi di depan • Jangan membiasakan anak
cermin, secara teratur selama 2 menit mengemut makanan.
2 Anak bisa bermain dan menendang bola kecil?
dampingi anak menggosok gigi sampai anak • Hanya memilih konten program yang
usia 8 tahun. berkualitas untuk anak, batasi tidak lebih
3 Anak bisa mencoret-coret pensil pada kertas?
• Untuk anak usia 2-6 tahun pasta giginya dari 1 jam per hari.
• seukuran 1 biji kacang polong. • Hendaknya dimainkan bersama orang tua 4 Anak bisa bicara dengan baik, menggunakan 2 kata?
• Untuk mengurangi risiko gigi berlubang sehingga anak dapat mengetahui cara
pada anak: terbaik untuk menggunakannya. 5 Anak bisa menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta?
• Jangan biasakan anak minum susu • Hindarkan anak menggunakan gawai
dengan botol sambil tiduran. sendirian tanpa pendampingan orang tua. 6
Anak bisa melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau
• Jangan membiarkan anak melakukan lebih?

kebiasaan menghisap ibu jari atau 7


Anak bisa membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat
dot (mengempeng). piring jika diminta?

• Hindari anak dari makan makanan manis 8 Anak bisa makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
yang bersifat lengket di antara
waktu makan. 9 Anak bisa melepas pakaiannya sendiri?
• Teratur menyikat gigi sebelum tidur.

78 79
2 - 6 TAHUN 2 - 6 TAHUN

Pola Asuh Anak Umur 3 - 6 Tahun Perawatan Anak Umur 3 - 4 Tahun (Diisi oleh ibu)
Pelayanan Kesehatan • Kapsul Vitamin A (Februari atau Agustus).
Bawa anak anda setiap bulan ke Posyandu/ • Obat cacing.
Puskesmas/Fasilitas Kesehatan untuk mendapat
pelayanan: Perawatan Gigi
• Pemantauan pertumbuhan dan Lanjutkan perawatan gigi dengan mengingatkan
perkembangan. anak menyikat gigi setelah makan dan
• Ibu/Ayah/Keluarga mengikuti kelas Ibu Balita. sebelum tidur.

Pantau Tumbuh Kembang Anak Anda


Dukung tumbuh kembang si kecil sesuai perkem- • Cuci tangan, cebok, berpakaian,
bangan anak seusianya dengan melakukan rapikan mainan.
stimulasi dalam suasana aman, nyaman • Makan dengan sendok garpu.
dan menyenangkan. • Menyusun balok atau puzzle, menggambar,
menempel.
• Harus ada kerjasama ayah dan ibu serta • Penggunaan gawai pada anak berusia Stimulasi bayi pada rentang usia • Mengelompokkan benda sejenis.
anggota keluarga dalam membantu anak lebih dari 24 bulan: 3 - 4 tahun dengan: • Mencocokkan gambar dan benda.
menjalani tahap usia dini. Pada tahap ini • Batasi penggunaan gawai tidak lebih dari • Menyebutkan nama benda, sifat, guna benda. • Menghitung.
terjadi proses mencontoh peran yaitu anak 1 jam per hari. • Bacakan cerita, tanya jawab. • Melempar, menangkap.
laki-laki mencontoh peran ayah sedangkan • Hanya memilih konten program yang • Anak diminta bercerita pengalaman. • Berlari, melompat, memanjat, merayap.
anak perempuan mencontoh peran ibu. Ajari berkualitas untuk anak. • Menonton TV didampingi, menyanyi.
anak konsep perbedaan laki-laki • Hendaknya dimainkan bersama orang tua
dan perempuan. (didampingi) untuk meningkatkan proses
• Mengajari anak untuk menjaga bagian belajar anak, memperbanyak interaksi, Beri tanda ✔ (centang) pada kolom Ya/Tidak. Jika anak belum bisa melakukan
pribadinya (alat kelamin, paha, dada, pantat dan mengatur pembatasan waktu salah satu dari hal berikut ini, segera bawa ke Puskesmas.
dan kaki) untuk menghindari pelecehan. penggunaan gawai.
• Orang tua membantu anak mengucapkan • Jangan mengunakan gawai selama No. Penanda Perkembangan Anak Ya Tidak
kata-kata dengan benar. proses makan, dan pada 1 jam sebelum
1 Anak bisa berdiri 1 kaki 2 detik?
• Memenuhi kebutuhan anak, baik materi waktunya tidur.
maupun non materi. • Matikan semua TV dan perangkat media 2 Anak bisa melompat kedua kaki diangkat?
• Beri kepercayaan anak untuk melakukan hal- bila sedang tidak digunakan. 3 Anak bisa mengayuh sepeda roda tiga?
hal tertentu secara mandiri sesuai • Jangan menggunakan gawai dengan
kemampuan anak. tujuan untuk menenangkan perilaku anak. 4 Anak bisa menggambar garis lurus?
• Memberi kesempatan pada anak untuk • Berupaya agar kamar tidur, waktu saat 5 Anak bisa menumpuk 8 buah kubus?
mengurusi diri-sendiri dengan pengawasan. makan, dan waktu bermain dengan anak,
• Ketika anak ketakutan, dekaplah dia agar semuanya terbebas dari 6 Anak bisa mengenal 2-4 warna?
merasa aman, bicarakan ketakutannya, buat penggunaan gawai. 7 Anak bisa menyebut nama, umur, tempat?
anak menjadi nyaman dan • Mempunyai berbagai alternatif aktivitas
merasa dimengerti. lain dalam rangka membatasi waktu 8 Anak bisa mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan?
• Anak 3-5 tahun perlu tidur 10-13 jam sehari penggunaan gawai, belajar memecahkan 9 Anak bisa mendengarkan cerita?
(termasuk tidur siang). masalah, dan untuk menenangkan
perilaku anak. 10 Anak bisa mencuci dan mengeringkan tangan sendiri?

11 Anak bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan?

Bawa anak ke Posyandu/Fasilitas Kesehatan setiap bulan untuk memantau pertumbuhan, 12 Anak bisa mengenakan sepatu sendiri?
perkembangan (sesuai jadwal), pelayanan imunisasi, vitamin A dan obat cacing.
13 Anak bisa mengenakan celana panjang, kemeja, baju?

80 81
2 - 6 TAHUN 2 - 6 TAHUN

Perawatan Anak Umur 4 - 5 Tahun (Diisi oleh ibu) Perawatan Anak Umur 5 - 6 Tahun (Diisi oleh ibu)
Pelayanan Kesehatan • Kapsul Vitamin A (Februari atau Agustus). Pelayanan Kesehatan Perawatan Gigi
Bawa anak anda setiap bulan ke Posyandu/ • Obat cacing. Bawa anak anda setiap bulan ke Posyandu/ Lanjutkan perawatan gigi anak anda dengan:
Puskesmas/Fasilitas Kesehatan untuk mendapat Puskesmas/Fasilitas Kesehatan untuk mendapat • Gigi susu sudah tumbuh semua: 20 buah,
pelayanan: Perawatan Gigi pelayanan: mulai tumbuh 2 gigi geraham tetap, rahang
• Pemantauan pertumbuhan dan Lanjutkan perawatan gigi dengan mengingatkan • Pemantauan pertumbuhan dan bawah pertama kiri dan kanan.
perkembangan. anak menyikat gigi setelah makan dan sebelum perkembangan. • Periksakan gigi anak secara rutin setiap 3-6
• Ibu/Ayah/Keluarga mengikuti kelas Ibu Balita. tidur. • Ibu/Ayah/Keluarga mengikuti kelas Ibu Balita. bulan sekali ke dokter gigi atau perawat gigi di
• Obat cacing. Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya.
Pantau Tumbuh Kembang Anak Anda
Dukung tumbuh kembang si kecil sesuai perkem- • Main bola, lompat tali.
Pantau Tumbuh Kembang Anak Anda
bangan anak seusianya dengan melakukan • Latih untuk dapat mengikuti Dukung tumbuh kembang si kecil sesuai perkem- • Makan dengan sendok garpu,
stimulasi dalam suasana aman, nyaman aturan permainan. bangan anak seusianya dengan melakukan masak-masakan.
dan menyenangkan. • Kenalkan nama-nama hari. stimulasi dalam suasana aman, nyaman • Menggunting, menempel, menjahit.
• Menyebut angka berurutan. dan menyenangkan. • Menyusun balok, memasang puzzle,
Stimulasi bayi pada rentang usia • Mengajak anak sikat gigi bersama dan menggambar, mewarna, menulis nama.
4 - 5 tahun dengan: Stimulasi bayi pada rentang usia • Mengingat, menghafal, mengerti
melatih sikat gigi sendiri.
• Bermain peran, anak diminta 5 - 6 tahun dengan: aturan dan urutan.
• Melatih memakai pakaian sendiri.
bercerita pengalaman. • Mengenal nama, fungsi benda-benda. • Membandingkan besar kecil, banyak sedikit.
• Menguatkan kepercayaan diri anak.
• Menggambar orang, mengenal huruf. • Bacakan buku, tanya jawab, bercerita. • Menghitung, konsep satu dan setengah.
• Menonton TV didampingi maksimal • Mengenal angka, huruf, simbol, jam,
1 jam, menyanyi. hari dan tanggal.
Beri tanda ✔ (centang) pada kolom Ya/Tidak. Jika anak belum bisa melakukan
• Cuci tangan, cebok, berpakaian, • Memanjat, merayap, sepeda roda 3, ayunan.
salah satu dari hal berikut ini, segera bawa ke Puskesmas.
rapikan mainan. • Bermain berjualan, bertukang, dan mengukur.
• Melempar, menangkap, berlari, melompat.
No. Penanda Perkembangan Anak Ya Tidak

1 Anak bisa berdiri 1 kaki 6 detik Beri tanda ✔ (centang) pada kolom Ya/Tidak. Jika anak belum bisa melakukan
2 Anak bisa melompat-lompat 1 kaki salah satu dari hal berikut ini, segera bawa ke Puskesmas.
3 Anak bisa menari
No. Penanda Perkembangan Anak Ya Tidak
4 Anak bisa menggambar tanda silang 1 Anak bisa berjalan lurus?
5 Anak bisa menggambar lingkaran 2 Anak bisa berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik?

6 Anak bisa menggambar orang dengan 3 bagian tubuh 3 Anak bisa menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap?
4 Anak bisa menangkap bola kecil dengan kedua tangan?
7 Anak bisa mengancing baju atau pakaian boneka
5 Anak bisa menggambar segi empat?
8 Anak bisa menyebut nama lengkap tanpa dibantu
6 Anak bisa mengerti arti lawan kata?
9 Anak bisa senang menyebut kata-kata baru 7 Anak bisa mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih?

10 Anak bisa senang bertanya tentang sesuatu 8 Anak bisa menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya?
9 Anak bisa mengenal angka, bisa menghitung angka 5 -10?
11 Anak bisa menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar
10 Anak bisa mengenal warna-warni?
12 Anak bisa bicara yang mudah dimengerti
11 Anak bisa mengungkapkan simpati?
13 Anak bisa bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan bentuknya
12 Anak bisa mengikuti aturan permainan?
14 Anak bisa menyebut angka, menghitung jari 13 Anak bisa berpakaian sendiri tanpa dibantu?

82 83
2 - 6 TAHUN INFORMASI UMUM

Menjaga Kesehatan Mental Orang Tua dalam


Pengasuhan Anak
mempengaruhi kondisi emosi orang tua.
Informasi Umum
Oleh karena itu, orang tua perlu mengelola Menjaga Kebersihan, Keselamatan Anak, dan Lingkungan
emosinya dengan baik.

YANG HARUS DILAKUKAN


• Kenali diri sendiri. Apa yang membuat
saya marah? Apa yang bisa saya
lakukan untuk membuat diri merasa
lebih baik?
• Atur harapan dan prioritas. Misalnya,
anak sedang sakit dan orang tua
kelelahan. Jangan memaksakan diri
untuk melakukan semua hal,, seperti
Orang tua memiliki peran utama dalam mencuci atau menyetrika baju.
membentuk lingkungan yang sangat dibutuhkan • Bekerja sama dengan pasangan untuk
anak untuk tumbuh kembang sehat. Untuk itu, meringankan beban.
orang tua harus memiliki kemampuan mengelola • Tetap melakukan hobi untuk menjaga
kesehatan fisik dan mentalnya. rasa bahagia.

Orang tua yang sehat mental mampu mengatasi 3. Memahami dan Mengelola Stres
stres, memberi aturan yang jelas pada anak, Pengasuhan
paham kebutuhan anak, serta mau memperbaiki Ketika orang tua merasa tidak mampu
hubungan kembali setelah melepas emosi menghadapi tantangan saat mengasuh
berlebihan. Anak yang dibesarkan oleh orang tua anak, seperti anak sulit makan, berat badan
yang sehat mental akan lebih mudah untuk fokus anak kurang, atau perilaku anak tidak sesuai,
belajar dan berteman. maka akan timbul stres pengasuhan.

Hal-hal yang dapat dilakukan orang tua: YANG HARUS DILAKUKAN


1. Bekerja Sama dalam Pengasuhan Positif • Keloia stres dengan baik, misalnya
Ayah dan ibu bekerja sama dalam dengan melakukan relaksasi.
menerapkan pengasuhan yang tegas dan • Cari bantuan tenaga kesehatan di
penuh kasih sayang. Puskesmas, jika stres sudah
mengganggu kehidupan sehari-hari.
YANG HARUS DILAKUKAN
• Orang tua menyepakati aturan yang Orang tua yang terjaga kesehatan mentalnya
diterapkan pada anak. mampu membentuk keluarga yang tangguh dan
• Tidak saling menyalahkan saat anak yang sehat. Hal-hal yang harus dilakukan untuk anak di semua rentang usia
menghadapi masalah dalam
• Jaga kebersihan diri dan lingkungan anak • Berikan perlindungan dan keamanan bagi
pengasuhan.
dengan membiasakan perilaku hidup bersih anak dari bahaya, seperti kecelakaan,
dan sehat, seperti mencuci tangan pakai kekerasan, dan lain-lain..
2. Mengenali dan Mengelola Emosi dalam
Pindai kode QR untuk sabun, menjauhkan anak dari paparan asap • Orang tua/keluarga mengikuti Kelas Ibu
Pengasuhan
membaca buku Pengasuhan rokok dan lain-lain. Balita setiap bulan .
Mengasuh anak tentunya memunculkan
Positif. • Lakukan perawatan kesehatan gigi dan mulut
banyak tantangan yang dapat
anak (lihat halaman 87).

84 85
INFORMASI UMUM INFORMASI UMUM

Cuci Tangan Pakai Sabun Perawatan Gigi Anak


Kapan Saja Harus Mencuci Tangan
1. Setelah buang air
2. Sebelum memegang dan menyusui bayi
3. Setelah menceboki bayi atau anak
4. Sebelum makan dan menyuapi anak
5. Sebelum memegang makanan dan setelah makan
6. Setelah bersin/batuk
7. Setiap kali tangan kita kotor: mengetik, memegang uang,
hewan/binatang, berkebun.

Pentingnya Mencuci Tangan Dengan Air Bersih Dan Sabun


1. Kuman penyakit sangat mudah ditularkan melalui tangan.
Pada saat makan kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh,
yang bisa menimbulkan penyakit
2. Tangan kadang terlihat bersih secara kasat mata namun tetap
mengandung kuman
3. Sabun dapat membersihkan kotoran dan merontokkan kuman.
Faktor Risiko Gigi Berlubang
Tanpa sabun, kotoran dan kuman tertinggal di tangan.
• Meminum susu botol saat tidur malam • Tidak menyikat gigi sebelum tidur
• Mengemil makanan manis di antara • Mengemut makanan
Cara Cuci Tangan Yang Benar
waktu makan
Biasakan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
Cara Membersihkan Gigi Anak
Anak Usia 0 - 4 Bulan Anak Usia 6 - 12 Bulan
1. Gendong atau pangku anak dengan 1. Bersihkan gusi anak setelah diberi makan
satu tangan. menggunakan kain atau lap basah.
2. Bersihkan gusi anak secara perlahan dengan 2. Bila gigi susu mulai muncul, bersihkan
kain atau lap basah yang dilingkarkan pada giginya dengan sikat gigi anak berbulu halus
jari telunjuk ibu. tanpa pasta gigi atau dengan pasta gigi
selapis tipis pada permukaan bulu sikat.

Basahi seluruh tangan dengan air bersih. Gosok sabun secara merata. Ke telapak punggung, dan sela-sela jari
mengalir. tangan.
Perawatan Anak Sakit
Setiap orang tua pasti khawatir jika anaknya jatuh • Memberi asupan gizi lebih banyak
sakit. Namun, Ibu harus tetap tenang dan Caranya bisa dengan menambah porsi ASI
memastikan kebutuhan gizi si kecil tetap atau makanan minuman yang diberikan, atau
tercukupi selama sakit. menambah variasi makanan untuk
menambah asupan gizinya.
Saat anak sakit, daya tahan tubuhnya akan • Memberi asupan gizi lebih sering
melemah, sehingga ia membutuhkan lebih Caranya dengan memberi makan lebih sering
banyak zat gizi untuk memperbaiki sel-sel tubuh dari biasanya. Misalnya, jika anak biasa
Telapak kanan di atas tangan kiri Bersihkan bagian bawah kuku. Bilas tangan dengan air bersih Keringkan tangan dengan
dan telapak kiri di atas punggung mengalir. handuk/tisue atau keringkan yang rusak, serta memulihkan energinya. Oleh makan 3-4 kali dalam sehari, tambahkan 1-2
tangan kanan. dengan diangin-anginkan. karena itu, yang harus Ibu lakukan saat merawat kali lagi, namun dengan porsi yang tidak
anak yang sedang sakit adalah membuat anak terlalu kenyang.

86 87
INFORMASI UMUM INFORMASI UMUM

Perawatan Anak Sakit Anak Dengan Disabilitas


Demam Diare/Mencret Anak dengan disabilitas rentan terhadap
masalah kesehatan karena lebih berisiko
• Jika masih menyusu, • Jika anak masih menyusu,
mendapat kekerasan baik dari keluarga
berikan ASI lebih sering. terus berikan ASI
atau lingkungan karena Anak dengan
• Beri minum lebih sering dan sesering mungkin.
Disabilitas mengalami hambatan dalam
lebih banyak. • Berikan segera 1/2 -1 gelas
pemenuhan gizi, ketidakmampuan
• Jangan diselimuti atau cairan oralit setiap anak
memelihara kebersihan perorangan dan
diberi baju tebal. buang air besar, jika tidak
cenderung berperilaku berisiko yang tidak
• Kompres dengan air biasa atau air hangat. ada oralit, berikan air matang, kuah sayur
sesuai norma masyarakat.
• Jangan kompres dengan air dingin karena bening, dan air tajin.
anak bisa menggigil. • Pemberian zinc setiap hari selama 10 hari Orang tua dan anggota keluarga membantu Anak dengan Disabilitas dalam menjalankan aktivitas
• Jika demam tinggi, beri obat penurun panas berturut-turut: sehari-hari:
sesuai dosis. • untuk anak usia <6 bulan
1. Penguatan mental untuk bisa menerima terhadap masalah kesehatan karena lebih
• Untuk daerah endemis malaria, balita harus 1 kali 1/2 tablet.
kondisi anak dengan segala berisiko mendapat kekerasan dari orang
tidur di dalam kelambu anti nyamuk • untuk anak usia 6 bulan - 5 tahun
kekurangannya. tua/lingkungannya akibat dari kelainan/
(mengandung insektisida). 1 kali 1 tablet.
2. Melindungi dan memberi rasa aman pada kecacatannya, mengalami hambatan
• Beri MP-ASI atau makan seperti biasa.
anak dengan memberikan kasih sayang, dalam pemenuhan gizi, ketidakmampuan
Segera ke fasilitas pelayanan kesehatan jika: • Jangan beri obat apapun kecuali dari
semangat dan motivasi secara terbaik. anak dalam memelihara kebersihan
• Demam disertai kejang. petugas kesehatan.
3. Ajari anak dengan sabar melatih perorangan, cenderung berperilaku berisiko
• Setelah diberi penurun panas, demam tidak
kemandirian anak dalam melakukan yang tidak sesuai dengan
turun dalam 2 hari, Segera ke fasilitas pelayanan kesehatan jika:
aktivitas sehari-hari. norma masyarakat.
• Demam disertai bintik-bintik merah, • Timbul demam.
4. Menyediakan makanan bergizi seimbang 6. Anak dengan gangguan kemampuan
pendarahan di hidung, dan atau buang air • Ada darah dalam tinja.
dan memeriksakan kesehatan anak secara berbicara dan berbahasa, pahami anak
besar berwarna hitam. • Diare makin parah.
teratur serta memantau tumbuh akan kesulitan dalam mengekspresikan
• Muntah terus menerus.
kembang anak. secara lisan. Melatih anak melafalkan
• Anak terlihat sangat haus.
5. Anak dengan disabilitas perlu kontrol huruf, vokal dan konsonan, suku kata, kata,
• Anak tidak mau makan dan minum.
teratur untuk terapi, pemantauan status dan kalimat, melatih anak memperhatikan
• Diare berulang-ulang.
Batuk gizi, kemajuan perkembangan, serta dan mendengar pembicaraan.
• Berikan ASI lebih sering. melengkapi status imunisasi di Puskesmas
• Beri minum air matang
Luka dan Koreng terdekat. Anak dengan disabilitas rentan
lebih banyak. • Luka: Cuci bersih luka
• Jika umurnya diatas 1 dengan air bersih mengalir. Komunitas orang tua, organisasi masyarakat untuk anak dengan disabilitas:
tahun, beri kecap manis • Koreng: Periksakan
1. Forum Komunikasi Keluarga Anak Indonesia (GERKATIN).
atau madu dicampur air ke Puskesmas
Dengan Kecacatan (FKKADK). 8. Federasi Kesejahteraan Penyandang Cacat
jeruk nipis sebagai pelega tenggorokan.
2. Persatuan Orang Tua Anak Dengan Tubuh Indonesia (FKPCTI).
• Jauhkan dari asap rokok, asap dapur, asap Segera ke fasilitas pelayanan
Down Syndrome (POTADS). 9. Yayasan Autis Indonesia (YAI).
sampah, polusi kendaraan bermotor dan kesehatan jika:
3. Ikatan Sindrome Down Indonesia (ISDI). 10. Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC).
debu. • Luka bernanah atau berbau.
4. Komunitas Peduli Tuna 11. Yayasan Sayap Ibu.
Daksa (KOPETUNDA). 12. Bagi keluarga yang jauh dari komunitas
Segera ke fasilitas pelayanan kesehatan jika:
5. Persatuan Tuna Netra tersebut di atas, dapat melibatkan diri
• Batuk tidak sembuh dalam 2 hari.
Indonesia (PERTUNI). dalam kegiatan Posyandu, PAUD, PKK,
• Anak sesak napas.
6. Himpunan Wanita Disabilitas I RBM. Polindes/Poskesdes, dan
• Demam.
ndonesia (HWDI). Puskesmas terdekat.
7. Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu

88 89
INFORMASI UMUM INFORMASI UMUM

Perlindungan Anak
Bagaimana melindungi anak dari kekerasan fisik, psikis, dan kejahatan seksual? Kesehatan Lingkungan (Diisi oleh keluarga)
Baca dan pahami hal-hal di bawah ini. Jika ada yang tidak dimengerti, tanyakan pada kader.

Sarana Sanitasi (pilih salah satu) □ Kolam


1. Di mana ibu dan keluarga buang air besar? □ Irigasi
□ Sembarangan (di kebun, sungai dll) 2. Bagaimana ibu mengelola air minum di
□ Jamban milik sendiri rumah tangga?
2. Bila jamban milik sendiri, bagian bawahnya/ □ Melalui proses pengolahan (misal: merebus)
bak penampung tinja berupa apa? □ Jika air keruh dilakukan pengolahan, seperti:
□ Tangki septik disedot setiap 3-5 tahun pengendapan atau penyaringan
terakhir atau disalurkan ke sistem □ Menyimpan air minum di dalam wadah yang
pengolahan tertutup rapat, kuat dan diambil dengan cara
□ Cubluk/lubang tanah yang aman (tidak tersentuh tangan atau mulut)
□ Dibuang langsung ke drainase/kolam/ 3. Bagaimana ibu mengelola makanan di
sawah/sungai/danau/laut dan pantai/tanah dalam keluarga?
lapang/kebun □ Makanan tertutup baik dengan penutup
3. Bagaimana bentuk kloset jambannya? yang bersih
□ Kloset leher angsa/lainnya yang mencegah □ Makanan tidak berdekatan dengan bahan
binatang pembawa penyakit masuk berbahaya dan beracun (deterjen, pestisida,
cairan obat nyamuk, dan sejenisnya)
Cuci Tangan Pakai Sabun
□ Mengelola makanan dengan baik dan benar
1. Seperti apa jenis sarana cuci tangan yaitu menjaga kebersihan, memisah
Lindungi Anak dari Kekerasan Fisik, Psikis, Seksual, dan Penelantaran. Contoh bentuk kekerasan:
dirumah ibu? makanan mentah dan matang, memasak
• Mencubit, memukul (kekerasan fisik).
□ Memiliki sarana/tempat sampai matang, tidak membiarkan
• Mengejek, mengancam (kekerasan psikis).
□ Memiliki air mengalir makanan matang di luar lebih dari 4 jam
• Melakukan perbuatan cabul terhadap anak, mempertontonkan aktivitas seksual terhadap anak □ Memiliki sabun serta menggunakan air yang aman.
(kekerasan seksual). 2. Apakah ibu melakukan cuci tangan pakai
• Tidak memenuhi kebutuhan gizi, kesehatan, pendidikan (penelantaran). Pengelolaan Sampah
sabun (lihat halaman 86)?
Bagaimana ibu mengelola sampah?
3. Apakah ibu mengetahui waktu-waktu kritis
□ Tidak ada sampah berserakan di lingkungan
Awas! Banyak pelaku kekerasan fisik dan kejahatan seksual cuci tangan pakai sabun?
sekitar rumah
□ Sebelum makan
dilakukan oleh orang yang dikenal anak. □ Ada tempat sampah yang tertutup, kuat dan
□ Sebelum mengolah dan menghidangkan
mudah dibersihkan
makanan
□ Telah melakukan pemilahan sampah
Bangun komunikasi dengan anak Kenali dan penuhi hak anak Anda □ Sebelum menyusui anak, sebelum memberi
□ Tidak dibakar
• Dengarkan cerita anak dengan • Kelola stres Anda dan anggota makan bayi/balita
□ Tidak dibuang ke sungai/kebun/saluran
penuh perhatian keluarga lainnya □ Setelah buang air besar/kecil
drainase/tempat terbuka
• Orang Tua belajar melihat dari sudut • Ketahui selalu keberadaan anak Anda Pengelolaan Makanan dan Air Minum
Pengelolaan Limbah Cair (air bekas cuci baju,
pandang anak. Jangan cepat mengkritik atau • Pastikan pengasuh anak Anda 1. Apa sumber air minum di rumah ibu?
piring, mandi):
mencela cerita anak dapat dipercaya □ Pipa
Bagaimana ibu mengelola limbah cair di
• Hargai pendapat dan seleranya walau □ Kran umum
□ Sumur bor/pompa/sumur gali yang rumah?
mungkin orang tua tidak setuju Perhatikan adanya tanda-tanda kekerasan
terlindungi □ Tidak terlihat genangan air di sekitar rumah
• Jika anak cerita sesuatu hal yang sekiranya pada anak
□ Mata air terlindungi □ Ada saluran pembuangan limbah cair rumah
membahayakan, tanya anak bagaimana • Memar dan luka yang tidak bisa dijelaskan
□ Sungai/mata air tidak terlindungi tangga (non kakus) yang kedap dan tertutup
mereka menghindari bahaya tersebut • Gangguan makan dan tidur □ Terhubung dengan sumur resapan dan atau
□ Danau/kolam/sumur gali tidak terlindungi
• Perubahan perilaku sistem pengolahan limbah
□ Air hujan
Ajarkan anak: Tidak boleh ada orang yang • Adanya infeksi menular seksual
□ Waduk
menyentuh bagian pribadinya, seperti kelamin,
paha, dada, pantat dan kaki.

90 91
INFORMASI UMUM INFORMASI UMUM

Keselamatan Lingkungan (Diisi oleh Keluarga) Kesiap-siagaan Dalam Situasi Bencana


Baca dan pahami hal-hal di bawah ini. Jika ada yang tidak dimengerti, tanyakan pada kader. Reaksi bayi dan anak berumur 1-2 tahun sangat
dipengaruhi oleh suasana kejiwaan orangtuanya
Hindarkan anak dari risiko jatuh □ Jangan memegang barang yang panas dalam menghadapi bencana. Bila orang tua panik
□ Televisi, meja, lemari, dan rak yang tidak ketika memegang atau memangku bayi. dan cemas, maka anak- anak tersebut akan
cukup kuat dipanjat oleh bayi harus diikat gelisah, rewel dan mudah terkena penyakit. Anak
atau menempel di dinding. Beri bantalan Mencegah Bayi Kekurangan Napas usia prasekolah mudah merasa tidak berdaya dan
pada tepi mebel/perabot yang □ Jangan memberikan makanan anak yang terus mengingat trauma psikis yang dialami
sudutnya tajam. keras dan sulit dikunyah. akibat bencana. Hal ini mengakibatkan gangguan
□ Baby walker tidak disarankan karena □ Jangan biarkan anak bermain dengan tidur dan anak lebih banyak berdiam diri.
menghambat anak dalam melakukan benda benda yang berisiko anak terjerat/ Bimbingan untuk bermain dapat mengurangi
langkah dan dapat menyebabkan tercekik, tidak bisa bernafas (tali panjang, masalah tersebut. Dalam situasi normal, ibu
bayi terjatuh. kantong plastik, mainan kecil, dan lain-lain). hamil, ibu bersalin, bayi, dan balita terutama yang
□ Jendela paling sedikit 1 meter dari lantai □ Hindari menidurkan bayi dalam posisi tinggal di daerah rawan bencana untuk
untuk mencegah bayi memanjat. telungkup tanpa pengawasan. mempersiapkan kesiapsiagaan
□ Sering-seringlah memeriksa gerbang pagar menghadapi bencana:
rumah untuk mencegah bayi memanjat. Hindarkan Anak dari Bahaya Tenggelam • Membuat rencana darurat keluarga.
□ Jangan tinggalkan bayi sendirian di tempat- □ Jangan biarkan anak sendiri di bak mandi • Kenali ancaman bencana.
tempat tinggi. atau ember. • Nomor kontak penting (keluarga, fasilitas
□ Tangga dan balkon dipasang pagar dan □ Beri pembatas yang aman agar anak tidak pelayanan kesehatan/rumah sakit/
jarak antar pagarnya tidak lebih dari 9 cm leluasa menjangkau sumber air sendiri. puskesmas/rumah bersalin/klinik,
untuk mencegah kepala atau bagian tubuh Jangan biarkan anak bermain di tepi kolam dan lain-lain).
bayi melewatinya. renang tanpa pengawasan. • Identifikasi lokasi untuk mematikan air,
□ Memasang pengaman di sekitar tempat □ Anak usia 1 tahun 6 bulan diajari tentang gas, dan listrik.
tidur anak untuk mencegah anak jatuh dari bahaya air. • Identifikasi titik kumpul dan titik aman di
tempat tidur. □ Anak usia 2 tahun harus diajari cara dalam bangunan atau rumah.
melayang ketika jatuh di air dan berenang • Ketahui rute evakuasi.
Hindarkan Anak dari Luka Bakar dan jarak pendek. Indonesia merupakan negara yang terletak di • Identifikasi anggota keluarga yang rentan
Bahaya Listrik □ Anak usia 6 tahun harus bisa berenang wilayah yang rawan bencana, bencana alam yang (bayi, balita, ibu hamil, ibu bersalin nifas,
□ Jauhkan anak dari kabel listrik dan dengan keterampilan bertahan di air. sering terjadi di Indonesia antara lain gempa lanjut usia, dan penyandang disabilitas).
panci panas. bumi, erupsi gunung berapi, kebakaran hutan/ • Menyimak informasi dari radio/televisi media
□ Soket listrik harus dipasang jauh dari lahan longsor, banjir, tsunami, di samping online/informasi resmi dari BPBD, BNPB.
jangkauan anak-anak atau dengan bencana non alam seperti pandemi virus atau Apabila sudah terbentuk posko informasi
perangkat penutup. situasi konflik. Kelompok yang paling rentan lanjutan akan diberikan oleh
terdampak bencana diantaranya adalah ibu hamil, posko setempat.
ibu nifas, bayi dan balita. Kondisi pengungsian • Menyiapkan kit bencana.
yang padat dan tidak memadai, dengan hygiene
Catatan Kader
dan sanitasi yang buruk, berisiko tinggi
menimbulkan berbagai penyakit, termasuk risiko
terinfeksi penyakit menular dan peningkatan
kasus gizi kurang. Disamping itu juga berisiko
terhadap pelecehan, kekerasan, dan trauma.
Selain risiko kesakitan, kecacatan dan kematian,
anak dan balita juga memiliki risiko terpisah dari
orang tua.

92 93
INFORMASI UMUM PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Persiapan Kit Bencana

Obat-obatan
Pengukuran & Pencatatan
Buku KIA
Buku pedoman untuk
ibu hamil/bersalin/
Obat sehari-hari dan
obat-obatan rutin,
vitamin, serta
oleh Tenaga Kesehatan
nifas dan pedoman
bayi dan balita.
perlengkapan
pendukungnya.
Pemantauan Kesehatan Ibu dan Tumbuh Kembang Anak

Kalung Tanda Pengenal Peralatan Elektronik


Tanda pengenal berisi Handphone,
informasi nama, nama powerbank, kabel
orang tua, no. telepon charger, radio walkie-
orang tua, dan alamat. talkie, baterai.

Peralatan Bertahan
Benda Khusus Bayi
Hidup
dan Balita
Pisau, gunting, peluit,
Pakaian, selimut, popok,
pisau serba guna,
topi, kaos kaki, dan
senter, korek/
mainan secukupnya.
pemantik api.

Makanan dan
Benda Khusus Ibu Minuman
Kain panjang, pakaian Makanan instan, air
lengkap dan perlengkapan mineral, roti, dan
lain secukupnya. makanan praktis untuk
dibawa di dalam tas.

Uang dan Dokumen


Pembersih Higienis
Penting
Tisu basah dan tisu
Uang tunai, KTP/
kering, hand sanitizer,
Paspor, kartu ATM, dan Pemeriksaan kesehatan ibu dan anak di setiap Tabel dan grafik yang ada di sini mencatat setiap
perlengkapan mandi.
dokumen penting lainnya. tahap kehidupan penting dilakukan untuk pemeriksaan yang dilakukan, baik oleh kader
memantau kesehatan ibu sebelum dan sesudah maupun tenaga kesehatan, disertai dengan
melahirkan, serta tumbuh kembang anak edukasi tentang hal-hal yang dipantau di bagian
secara terbaik. depan. Pastikan semua pencatatan dilakukan
dengan cermat demi mewujudkan ibu dan anak
Perlengkapan
Tas Ransel Pemantauan kesehatan ibu bertujuan untuk yang sehat.
Keselamatan
Tas untuk membawa
Jaket, sepatu, sarung memastikan proses melahirkan yang sehat,
semua perlengkapan
tangan, masker, helm, jas
persiapan kit bencana. sedangkan pemantauan tumbuh kembang anak
hujan/ponco ringan.
untuk memastikan si kecil tumbuh sehat sesuai
usianya dan mencegah stunting.

94 95
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Pencatatan Pelayanan Kesehatan Ibu yang Diisi oleh Tenaga Kesehatan


Sudah Diterima
Diisi oleh Tenaga Kesehatan Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan
Tenaga kesehatan mengisi data dan paraf sesuai layanan yang diberikan.

I II III
HPHT/Trimester 12 Minggu
13 - 28 Minggu Diatas 28 Minggu
Pertama

Kunjungan ke- 1 2 3 4 5 6

Tanggal dan Tempat

Tanggal periksa

Tempat periksa

Catatan Pemeriksaan

Berat Badan

Tinggi Badan

Lingkar Lengan Atas

Tekanan Darah Pastikan ibu hamil mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan yang meliputi;

Tinggi Rahim □ Penimbangan berat badan dan pengukuran □ Skrining status imunisasi Tetanus dan
tinggi badan pemberian imunisasi bila diperlukan
Letak dan Denyut Jantung • Ukur tinggi badan Ibu untuk menentukan Stat Interval Minimual Masa Perlindungan
bayi status gizi dan risiko proses melahirkan us Pemberian

Status dan Imunisasi • Pantau kenaikan berat badan sesuai T1 Langkah awal pembentukan kekebalan tubuh terhadap
penyakit Tetanus
Tetanus dengan grafik peningkatan berat badan
T2 1 bulan setelah T1 3 tahun
□ Ukur tekanan darah
Konseling T3 6 bulan setelah T2 5 tahun
Tujuannya untuk mengetahui ada/tidaknya
T4 12 bulan setelah T3 10 tahun
Skrining Dokter
Hipertensi atau tekanan darah |
T5 12 bulan setelah T4 Lebih dari 25 tahun
≥140/90 mmHg.
Tablet Tambah Darah □ Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) □ Skrining Kesehatan Jiwa
Tujuannya untuk mengetahui ada/tidaknya □ Tata laksana/penanganan kasus
Tes Lab Hemoglobin (Hb) risiko kurang energi kronis jika LiLA <23,5 cm. Apabila ditemukan masalah, segera ditangani
□ Ukur tinggi Fundus Uteri/tinggi rahim atau dirujuk
Tes Golongan Darah □ Pemeriksaan presentasi bayi dan denyut □ Temu wicara/konseling
jantung bayi
Tes Lab Protein Urine
Dilakukan pada saat ibu melakukan
Tujuannya untuk melihat kelainan letak bayi
pemeriksaan kehamilan
atau masalah lain
Tes Lab Gula Darah □ Beri tablet tambah darah (TTD) atau suplemen □ Periksa Laboratorium:
kesehatan multivitamin dan mineral untuk ibu □ Pemeriksaan Kadan Hemoglobin
USG hamil (MMS) setiap hari selama kehamilan □ Protein Urin
Periksa kandungan TTD dan MMS sedikitnya
□ Triple Eliminasi: HIV, Sifilis, Hepatitis B
Tripel Eliminasi (H/S/Hep B) berisi 30 - 60 mg zat besi dan 400 microgram
asam folat. □ Pemeriksaan lain sesuai indikasi
Tata Laksana Kasus □ Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)

96 Lihat edukasi untuk ibu hamil di halaman 4-20. Lihat edukasi untuk ibu hamil di halaman 4-20. 97
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Diisi oleh Dokter Diisi oleh Dokter


Evaluasi Kesehatan Ibu Hamil Pemeriksaan Dokter Trimester 1
Nama Dokter Tanggal Periksa Umur kehamilan < 12 minggu.
Nama Dokter Tanggal Periksa
Fasilitas Kesehatan
Konsep : Anamnesa dan pemeriksaan dokter umum mengenai risiko kehamilan saat ini normal/
kehamilan bermasalah.
Kondisi Kesehatan Ibu Riwayat Kesehatan Ibu Sekarang
TB cm IMT Alergi Asma Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
BB kg Kurus Normal Gemuk Obesitas Autoimun Diabetes
Konjungtiva Anemia Tidak Anemia
LiLa cm Hepatitis B Hipertensi
Sklera Ikterik Tidak Ikterik
Jantung Jiwa
Status Imunisasi TD Kulit Normal Tidak normal
Sifilis TB Leher Normal Tidak normal
TT Selang Waktu Perlindungan ✔
Lainnya: Gigi Mulut Normal Tidak normal
1 Awal Lingkari pilihan yang sesuai. THT Normal Tidak normal
2 1 bulan 3 tahun
Riwayat Perilaku Berisiko 1 Bulan Dada Jantung Normal Tidak normal
3 6 bulan 5 tahun Sebelum Hamil Paru Normal Tidak normal
4 12 bulan 10 tahun Aktivitas fisik kurang Alkohol
Perut Normal Tidak normal
5 12 bulan > 25 tahun Kosmetik yang
Tungkai Normal Tidak normal
Kesimpulan: Status imunisasi mengandung zat Merokok
Imunisasi lainnya: COVID-19/ berbahaya
USG Trimester I
Pemeriksaan Khusus Obat Teratogenik Pola makan berisiko
HPHT
Porsio Normal Tidak normal Lainnya:
Lingkari pilihan yang sesuai. Keteraturan haid: (Teratur/Tidak Teratur)*
Uretra Normal Tidak normal
Riwayat Penyakit Keluarga Umur kehamilan berdasar HPHT (pada siklus haid teratur) Minggu
Inspeksi/ Vagina Normal Tidak normal
Inspekulo Alergi Asma HPL Berdasarkan HPHT (pada sikulus haid teratur)
Vulva Normal Tidak normal
Autoimun Diabetes Umur kehamilan berdasarkan USG Minggu
Fluksus +/-- +/--
Hepatitis B Hipertensi HPL berdasarkan USG
Fluor +/-- +/--
Lingkari pilihan yang sesuai. Jantung Jiwa Jumlah GS Tunggal/kembar*
Sifilis TB Diameter GS ............. cm, sesuai dengan umur kehamilan: ............. Minggu + ............. hari
Lainnya: Jumlah bayi Tunggal/kembar*
Lingkari pilihan yang sesuai.
CRL ............. cm, sesuai dengan umur kehamilan: ............. Minggu + ............. hari
Riwayat Kehamilan dan Proses Melahirkan Letak Produk
Termasuk keguguran, kembar, dan lahir mati. Intrauterin/extrauterin/tidak dapat ditentukan*
Kehamilan
BB Penolong Proses Pulsasi Jantung Tampak/tidak tampak*
No Tahun Proses Melahirkan Masalah
gram Melahirkan
Kecurigaan Temuan
Ya/tidak*, Sebutkan ............................................................................................................
Abnormal
1
• HPHT: Hari Pertama Haid Terakhir/Tnaggal Mulai Haid Terakhir, HPL: Hari Perkiraan Lahir/Tanggal Taksiran Persalingan, GS: Gestational Sac/
Kantung Kehamilan, CRL: Crown-Rump Length/Jarak Puncak Kepala Bokong.
2 • Bila embrio/fetus sudah tampak maka pengukuran yang dilakukan adalah CRL sementara GS tidak perlu dilakukan pengukuran.
• Pulsasi jantung adalah gerakan jantung yang tervisualisasi setelah CRL berukuran lebih dari 4.5 cm.
• Umur Kehamilan serta HPL USG yang dipakai adalah berdasarkan hasil pengukuran CRL (Trimester I).
3 • *: Lingkari pilihan yang sesuai.

98 Lihat edukasi untuk ibu hamil di halaman 4-20. Lihat edukasi untuk ibu hamil pada masa trimester 1 di halaman 6-8. 99
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Diisi oleh Tenaga Kesehatan


Catatan Pelayanan Kesehatan Ibu Trimester 1
Hasil USG

Tanggal Periksa,
Keluhan, Pemeriksaan, Tindakan dan Saran Tanggal Kembali
Stamp dan Paraf

Pemeriksaan Laboratorium Tanggal / / 20


Pemeriksaan Hasil Rencana Tindak Lanjut

Hemoglobin g/dL

Golongan Darah & Rhesus

Gula Darah Sewaktu Mg/dL

Tripel Eliminasi

H Reaktif Non reaktif

S Reaktif Non reaktif

Hepatitis B Reaktif Non reaktif

Skrining Kesehatan Jiwa Tanggal / / 20


Skrining Kesehatan Jiwa Ya Tidak

Tindak Lanjut Hasil Skrining Kesehatan Jiwa Edukasi Konseling

Perlu Rujukan Ya Tidak


Lingkari jawaban yang sesuai.

Kesimpulan

Rekomendasi

ANC dapat dilakukan di FKTP atau rujuk ke FKRTL.

100 Lihat edukasi untuk ibu hamil pada masa trimester 1 di halaman 6-8. 101
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Diisi oleh Tenaga Kesehatan Diisi oleh Tenaga Kesehatan


Skrining Preeklampsia Catatan Pelayanan Kesehatan Ibu Trimester 2
Umur kehamilan < 20 minggu.
Tanggal Periksa,
Keluhan, Pemeriksaan, Tindakan dan Saran Tanggal Kembali
Stamp dan Paraf
Jika ibu berisiko preeklampsia maka pemeriksaan kehamilan, proses melahirkan dan
pemeriksaan nifas dilaksanakan di Rumah Sakit. Lakukan rujukan terencana pada ibu
hamil dengan kondisi yang disebutkan di atas (tidak perlu menunggu inpartu)

Kriteria Risiko Sedang Risiko Tinggi


Anamnesis
Multipara Dengan Kehamilan oleh Pasangan Baru
Kehamilan dengan Teknologi Reproduksi Berbantu: Bayi
Tabung, Obat Induksi Ovulasi
Umur ≥ 35 Tahun
Nulipara
Multipara yang Jarak Kehamilan Sebelumnya > 10 Tahun
Riwayat Preeklampsia pada Ibu atau Saudara Perempuan
Obesitas Sebelum Hamil (IMT > 30 kg/m2)
Multipara Dengan Riwayat Preeklampsia Sebelumnya
Kehamilan Multipel
Diabetes dalam Kehamilan
Hipertensi Kronik
Penyakit Ginjal
Penyakit Autoimun, SLE
Anti Phospholipid Syndrome*
Pemeriksaan Fisik
Mean Arterial Presure > 90 mmHg **
Proteinuria (Urin Celup > +1 pada 2x Pemeriksaan Berjarak 6
Jam atau Segera Kuantitatif 300 mg/24 Jam)
* Manifestasi Klinis APS Antara Lain: Keguguran Berulang, IUFD, Kelahiran Ibu hamil dilakukan rujukan bila ditemukan sedikitnya
Prematur • 2 risiko sedang dan atau,
** MAP dihitung pada Kehamilan < 20 Minggu • 1 risiko tinggi
** MAP= (2XD) + S
3

Beri tanda ✔ (centang)pilihan yang sesuai.

Kesimpulan

Skrining Diabetes Melitus Gestasional pada Usia Kehamilan 24 - 28 Minggu


Pemeriksaan Hasil Rencana Tindak Lanjut
Gula Darah Puasa g/dL
Gula Darah 2 Jam Post Prandial g/dL

Tanggal Periksa Dokter Pemeriksa

( )

102 Lihat edukasi untuk ibu hamil di halaman 4-20. 103


PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Diisi oleh Dokter


Pemeriksaan Dokter Trimester 3
Umur kehamilan 32 - 36 minggu. Hasil USG

Nama Dokter Tanggal Periksa

Konsep : Anamnesa dan pemeriksaan dokter umum mengenai risiko kehamilan saat ini normal/
kehamilan bermasalah.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Konjungtiva Anemia Tidak Anemia
Sklera Ikterik Tidak Ikterik
Kulit Normal Tidak normal
Leher Normal Tidak normal
Gigi Mulut Normal Tidak normal
THT Normal Tidak normal
Dada Jantung Normal Tidak normal
Paru Normal Tidak normal
Perut Normal Tidak normal
Tungkai Normal Tidak normal
Pemeriksaan Laboratorium Tanggal / / 20
USG Trimester III Pemeriksaan Hasil Rencana Tindak Lanjut
Hemoglobin g/dL
USG Trimester III telah dilakukan: Ya/tidak*
Protein Urin Mg/dL
• Bila ya, Umur Kehamilan saat ini berdasarkan USG Trimester I: ............. minggu.
Urin Reduksi Negatif/+ 1/+2/+3/+4
• Bila tidak dan haid teratur, umur kehamilan saat ini berdasarkan HPHT: ............. minggu.
Umur Kehamilan berdasarkan biometri bayi USG Trimester III: ............. minggu. Skrining Kesehatan Jiwa Tanggal / / 20
Apakah terdapat selisih 3 minggu atau lebih diantara UK USG Trimester I/HPHT
Skrining Kesehatan Jiwa Ya Tidak
dengan UK USG Trimester III: Ya/tidak*
Tindak Lanjut Hasil Skrining Kesehatan Jiwa Edukasi Konseling
Jumlah bayi Tunggal/kembar*
Perlu Rujukan Ya Tidak
Letak bayi Intrauterin/extrauterin/tidak dapat ditentukan*
Lingkari jawaban yang sesuai.

Presentasi bayi Kepala/Bokong/Letak Lintang*


Rencana Konsultasi Lanjut
Keadaan bayi Hidup/meninggal*, DJJ: ............. X/m (normal/tidak normal)* Gizi Kebidanan Anak Penyakit Dalam Neurologi THT Psikiatri Lain-lain
Lokasi Plasenta Fundus/corpus/letak rendah/previa*
Rencana Proses Melahirkan
Jumlah Cairan
SDP: ............. cm, cukup/kurang/berlebih* Normal Pervaginam berbantu Sectio caesaria
Ketuban

BPD: ............. cm, sesuai: ............. minggu Pilihan Rencana Kontrasepsi Konseling
HC: ............. cm, sesuai: ............. minggu
Biometri bayi AC: ............. cm, sesuai: ............. minggu AKDR Pil Suntik Steril Kebutuhan konseling Ya Tidak
FL: ............. cm, sesuai: ............. minggu MAL Implan Belum memilih
EFW/TBJ: ............. gram, sesuai: ............. minggu
Penjelasan
Kecurigaan Temuan
Ya/tidak*, Sebutkan ............................................................................................................
Abnormal Kesimpulan: Rekomendasi Tempat Proses Melahirkan: FKTP/FKRTL (coret salah satu).
Proses melahirkan dapat dilakukan di FKTP atau rujuk ke FKRTL.
• DJJ: Denyut Jantung bayi, SDP: Ujuran, BPD: Biparietal Diameter/jarak tuluang parietal kepala, HC: Head Circumference/lingkar dada, AG:
Abdominal Circumference/lingkar perut, PL: Femur Length/panjang tulang paha, EFW: Estimates Fetal Weight, TBU: Taksiran Berat bayi. BPD Biparietal Diameter AC Abdominal Circumferential SDP Cairan Ketuban
• *: Lingkari pilihan yang sesuai. HC Head Circumferential FL Femur Length Single Deepest Pocket Cairan
MAL Metode Amenore Laktasi Ketuban

104 Lihat edukasi untuk ibu hamil pada masa trimester 3 di halaman 19-20. Lihat edukasi untuk ibu hamil pada masa trimester 3 di halaman 19-20. 105
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Diisi oleh Tenaga Kesehatan


Diisi oleh Tenaga Kesehatan
Catatan Pelayanan Kesehatan Ibu Trimester 3

Tanggal Periksa,
Keluhan, Pemeriksaan, Tindakan dan Saran Tanggal Kembali

Denyut Jantung bayi


Tinggi Fundus Uteri
Stamp dan Paraf

TFU
DJJ
Grafik Evaluasi Kehamilan

Lihat edukasi untuk ibu hamil di halaman 4-20.


106 107
108
Grafik Peningkatan Berat Badan
e
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Diisi oleh Tenaga Kesehatan

Minggu Kehamilan
Tanda BB Pra-kehamilan IMT Pra-kehamilan Rekomendasi Peningkatan Berat Badan

<18,5 12,5 - 18 kg

18,5 - 24,9 11,5 - 16 kg

25 - 29,9 7 - 11,5 kg

> 30 5 - 9 kg

Lihat edukasi untuk ibu hamil di halaman 4-20.


Penjelasan Hasil Grafik

Tanggal Periksa, Stamp dan Paraf


Diisi oleh Tenaga Kesehatan

109
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Menyambut Proses Melahirkan Diisi oleh Tenaga Kesehatan


Agar aman dan selamat. Ringkasan Pelayanan Proses Melahirkan

Diisi oleh Ibu Ibu Bersalin dan Ibu Nifas


Saya
Tanggal
Alamat Melahirkan Pukul
Memberikan kepercayaan kepada nama-nama ini untuk membantu proses melahirkan saya Umur Kehamilan minggu
agar aman dan selamat, yang diperkirakan pada, Bulan: Tahun:
Penolong Proses
Melahirkan SpOG/Dokter umum/Bidan
Diisi oleh Tenaga Kesehatan Cara Melahirkan Normal/Tindakan

Fasyankes proses melahirkan: Keadaan Ibu Sehat/Sakit (Pendarahan/Demam/Kejang/Lokhia berbau/


lain-lain ( )/Meninggal*
1. Bidan/dokter Nama Fasyankes
KB Pasca
2. Bidan/dokter Nama Fasyankes Melahirkan
Untuk dana proses melahirkan akan menggunakan JKN/Jamkesda/asuransi swasta/biaya Keterangan
sendiri/lainnya Tambahan
Untuk kendaraan/ambulan desa oleh:

1. HP Bayi Saat Lahir

2. HP
Anak ke
3. HP
Berat Lahir gram
Metode kontrasepsi setelah melahirkan yang dipilih:
Panjang Badan cm
Untuk sumbangan darah (golongan darah) Rhesus Dibantu oleh:
Lingkar Kepala cm
1. HP
Jenis Kelamin Laki-laki/Perempuan/Tidak bisa ditentukan*
2. HP
Kondisi Bayi Saat Lahir**
3. HP

4. HP □ Segera menangis □ Anggota gerak kebiruan


□ Menangis beberapa saat □ Seluruh tubuh biru
□ Tidak menangis □ Kelainan bawaan
□ Seluruh tubuh kemerahan □ Meninggal

Tanggal 20 Asuhan Bayi Baru Lahir**

□ Inisiasi menyusu dini (IMD) dalam 1 jam pertama kelahiran bayi


Persetujuan Suami/ □ Suntikan Vitamin K1
Persetujuan Ibu Hamil Bidan/Dokter
Orang Tua/Keluarga
□ Salep mata Antibiotika Profilaksis
□ Imunisasi HB0

Keterangan Tambahan
( ) ( ) ( )

110 Lihat edukasi untuk ibu melahirkan di halaman 21-25. Lihat edukasi untuk ibu melahirkan di halaman 21-25. 111
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Diisi oleh Tenaga Kesehatan

KETERANGAN LAHIR
No.
Mengesahkan
Yang bertandatangan di bawah ini, menerangkan bahwa; Fasilitas Kesehatan
Pada hari ini Tanggal Pukul

Telah lahir seorang bayi:

Jenis Kelamin Laki-laki/Perempuan

Jenis Kelahiran Tunggal/Kembar 2/Kembar 3/Lainnya

Anak ke- Usia gestasi

Berat Lahir g Panjang Badan cm Lingkar Kepala cm

Di Rumah Sakit/Puskesmas/Rumah Bersalin/Praktik Mandiri Bidan/di

Alamat

Diberi Nama

( )

Dari Orang Tua;

Nama Ibu Umur tahun

NIK

Nama Ayah

NIK

Pekerjaan
Alamat RW/RW
Kecamatan Kab./Kota

Tanggal 20

Saksi I Saksi II Penolong Kelahiran

( ) ( ) ( )
GUNTING DI SINI

112 113
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Diisi oleh Tenaga Kesehatan Diisi oleh Tenaga Kesehatan


Riwayat Proses Melahirkan

KETERANGAN LAHIR G P A
No.
Pada Hari Tanggal Pukul

Cara Melahirkan □ Spontan □ Sungsang


Yang bertandatangan di bawah ini, menerangkan bahwa;
Dengan Tindakan □ Ekstraksi Vakum □ Ekstraksi Forsep □ SC
Pada hari ini Tanggal Pukul
Penolong Kelahiran □ Dokter Spesialis □ Dokter □ Bidan
Telah lahir seorang bayi:

Jenis Kelamin Laki-laki/Perempuan


Catatan Pemeriksaan
Jenis Kelahiran Tunggal/Kembar 2/Kembar 3/Lainnya
Taksiran Melahirkan
Anak ke- Usia gestasi
Fasyankes
Berat Lahir g Panjang Badan cm Lingkar Kepala cm
Rujukan
Di Rumah Sakit/Puskesmas/Rumah Bersalin/Praktik Mandiri Bidan/di
Inisiasi Menyusu Dini

Alamat

Diberi Nama Cap Kaki Bayi

Dari Orang Tua;

Nama Ibu Umur tahun

NIK

Nama Ayah

NIK

Pekerjaan
Alamat RW/RW
Kecamatan Kab./Kota

Tanggal 20

Saksi I Saksi II Penolong Kelahiran

( ) ( ) ( )
GUNTING DI SINI

114 Lihat edukasi untuk ibu melahirkan di halaman 21-25. 115


PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Diisi oleh Tenaga Kesehatan


Ringkasan Pelayanan Nifas Perawatan Ibu Nifas
Perawatan ibu nifas mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga
6 Jam - 42 Hari Setelah KF 1 KF 2 KF 3 KF 4 kesehatan paling sedikit 4 kali kunjungan nifas.
Bersalin 6 - 48 Jam 3 - 7 Hari 8 - 28 Hari 29 - 42 Hari

Pertama Kedua Ketiga Keempat


6 jam - 2 hari 3 - 7 hari 8 - 28 hari 29 - 42 hari
setelah melahirkan setelah melahirkan setelah melahirkan setelah melahirkan
Tanggal dan Tempat

Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas


Tanggal Periksa
Menanyakan kondisi ibu nifas secara umum
Tempat Periksa
Pengukuran tekanan darah, suhu tubuh, pernapasan, dan nadi
Pemeriksaan lokhia dan perdarahan
Pemeriksaan kondisi jalan lahir dan tanda infeksi
Catatan Pemeriksaan
Pemeriksaan kontraksi rahim dan tinggi fundus uteri
Pemeriksaan payudara dan anjuran pemberian ASI Eksklusif
Periksa Payudara (ASI)
Pemberian kapsul vitamin A (2 kapsul)
Pelayanan kontrasepsi pasca proses melahirkan
Periksa Pendarahan
Skrining Kesehatan Jiwa
Konseling
Periksa Jalan Lahir
Tatalaksana pada ibu nifas sakit atau ibu nifas dengan masalah.
Memberikan nasihat yaitu:
Vitamin A
1. Makan makanan yang beraneka ragam yang mengandung karbohidrat,
protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah-buahan. Sesuai
KB Pasca Melahirkan
proporsional sesuai hal. 32
2. Kebutuhan air minum pada ibu menyusui pada 6 bulan pertama
Skrining Kesehatan Jiwa
adalah 14 gelas sehari dan pada 6 bulan kedua adalah 12 gelas sehari
3. Menjaga kebersihan diri, termasuk kebersihan daerah kemaluan, ganti
Konseling pembalut sesering mungkin.
4. Istirahat cukup, saat bayi tidur ibu istirahat
Tata Laksana Kasus 5. Melakukan aktivitas fisik pasca melahirkan dengan intensitas ringan
sampai sedang selama 30 menit, frekuensi 3 - 5 kali dalam seminggu
6. Bagi ibu yang melahirkan dengan cara operasi caesar maka harus
menjaga kebersihan luka bekas operasi. Latihan fisik dapat dilakukan
Kesimpulan Akhir Nifas setelah 3 (tiga) bulan pasca melahirkan.
7. Cara menyusui yang benar dan hanya memberi ASI saja selama 6
Keadaan Ibu* Keadaan Bayi* Masalah Nifas* bulan.
□ Sehat □ Sehat □ Pendarahan 8. Perawatan bayi yang benar.
□ Sakit □ Sakit □ Infeksi 9. Jangan membiarkan bayi menangis terlalu lama, karena akan
□ Meninggal □ Kelainan Bawaan □ Hipertensi membuat bayi stres.
□ Meninggal □ Lainnya, 10. Lakukan stimulasi komunikasi dengan bayi sedini mungkin bersama
suami dan keluarga
11. Untuk berkonsultasi kepada tenaga kesehatan untuk pelayanan KB
Pastikan bayi mendapat pelayanan kesehatan neonatal (KN) dan catat hasil permeriksaan
setelah proses melahirkan.
pada lembar anak.

Kesimpulan

* Beri tanda ✔ (centang) pada kolom yang sesuai

116 Lihat edukasi untuk ibu setelah melahirkan di halaman 26-33. Lihat edukasi untuk ibu setelah melahirkan di halaman 26-33. 117
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Diisi oleh Dokter Diisi oleh Tenaga Kesehatan


Rujukan Catatan Pelayanan Kesehatan Nifas
Tanggal Periksa,
Keluhan, Pemeriksaan, Tindakan dan Saran Tanggal Kembali
Stamp dan Paraf
Rujukan
Resume hasil pemeriksaan dan tatalaksana yang telah dilakukan di FKTP, diagnosis akhir
alasan dan alasan dirujuk ke FKRTL:

Rujukan Balik
Tgl/Bln/Th
Diagnosis Akhir
Resume (hasil pemeriksaan dan tatalaksana di FKRTL):

Anjuran
Rekomendasi tempat proses melahirkan: FKTP/FKRTL (coret salah satu)

Rujukan
Resume hasil pemeriksaan dan tatalaksana yang telah dilakukan di FKTP, diagnosis akhir
alasan dan alasan dirujuk ke FKRTL:

Rujukan Balik
Tgl/Bln/Th
Diagnosis Akhir
Resume (hasil pemeriksaan dan tatalaksana di FKRTL):

Anjuran
Rekomendasi tempat proses melahirkan: FKTP/FKRTL (coret salah satu)

118 119
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Diisi oleh Tenaga Kesehatan Pencatatan Pelayanan Kesehatan Anak


Catatan Pelayanan Kesehatan Anak yang Sudah Diterima
Diisi oleh Tenaga Kesehatan

0 - 6 Jam 6 - 48 Jam 3 - 7 Hari 8 - 28 Hari

Tanggal Periksa, Bayi 0 - 28 Hari Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln:


Keluhan, Pemeriksaan, Tindakan dan Saran Tanggal Kembali Tempat: Tempat: Tempat: Tempat:
Stamp dan Paraf
Perawatan Tali pusat
IMD
Vitamin K1
Imunisasi Hepatitis B
Salep/Tetes Mata Antibiotik
Skrining BBL/SHK
KIA
Tripel Eliminasi

Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln:


Bayi 0 - 1 Tahun
Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat:
BB
PB
LK
Perkembangan
KIE
Imunisasi
Vit. A
Tripel Eliminasi

Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln:


Anak 1 - 2 Tahun
Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat:
BB
PB
LK
Perkembangan
KIE
Imunisasi
Vit. A, Obat Cacing
Tripel Eliminasi

Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln:


Anak 2 - 3 Tahun
Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat:
BB
TB
LK
Perkembangan
KIE
Vit. A, Obat Cacing

Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln:


Anak 3 - 4 Tahun
Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat:
BB
TB
LK
Perkembangan
KIE
Vit. A, Obat Cacing

Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln:


Anak 4 - 5 Tahun
Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat:
BB
TB
LK
Perkembangan
KIE
Vit. A, Obat Cacing

Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln: Tgl/Bln:


Anak 5 - 6 Tahun
Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat: Tempat:
BB
TB
LK
Perkembangan
KIE
Obat Cacing

120 Lihat edukasi untuk bayi/anak di halaman 39-84. 121


PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Diisi oleh Tenaga Kesehatan Diisi oleh Tenaga Kesehatan


Pelayanan Kesehatan Bayi Pelayanan Gizi (PMBA, Vit A)
Umur 0 - 28 Hari (Neonatus) & Obat Cacing
Pelayanan kesehatan neonatus menggunakan pendekatan MTBS algoritma bayi muda umur < 2 bulan.
Bulan
6 - 48 jam 3 - 7 hari 8 - 28 hari Nasihat
0 - 6 jam
KN1 KN2 KN3 0 1 2 3 4 5 6-8 9 - 11 12 - 23 23 - 59

Kondisi BB g □ Menyusu □ Menyusu


Frekuensi menyusui
PB cm □ Tali Pusat □ Tali Pusat
□ Tanda Bahaya □ Tanda Bahaya Posisi Menyusu
LK cm ASI
□ Identifikasi Kuning □ Identifikasi Kuning (Pelekatan)
BB g □ Imunisasi HB* □ Skrining Hipotiroid
□ Menyusu Asi Perah
PB cm □ Skrining Hipotiroid Kongenital s.d usia 14
□ Tali Pusat Kongenital (bila belum hari (bila belum Ya
LK cm MPASI
□ Vit K1* diberikan) diberikan)
□ Salep/Tetes Mata* Tidak
□ Imunisasi HB* Beras/Makanan Pokok
Inisiasi Menyusu
□ Skrining Hipotiroid
□ Dini (IMD) 1 Lauk/Protein
Kongenital (dilakukan
□ Vit K1
setelah 24 jam) 5 5
Variasi Minyak
□ Salep/Tetes Mata 4 4
□ Skrining Penyakit MPASI
□ Imunisasi HB Sayur
jantung bawaan kritis 2
24-48 jam. Buah
Hasil 3
Lainnya
4 4
5 5 Disaring
Tgl/Bln/Th Tgl/Bln/Th Tgl/Bln/Th
Jam Jam Jam Berikan tanda pada bagian tubuh Tekstur Dihaluskan
mana bayi tampak kuning dengan
No. Batch No. Batch No. Batch melingkari angka. MPASI Dicincang

Tripel Eliminasi Tripel Eliminasi Tripel Eliminasi Tripel Eliminasi Makanan Rumah
2 - 3 sdm
H H H H (1/2 mangkok ukuran 250 ml)
S S S S
Jumlah 1/2 - 3/4 mangkok
Hep B Hep B Hep B Hep B
setiap kali (ukuran 250 ml)
makan
Masalah Masalah Masalah Masalah (di atas 6 3/4 - 1 mangkok
bulan) (ukuran 250 ml)

1 mangkok
(ukuran 250 ml)

Makanan Utama
Dirujuk ke** Dirujuk ke** Dirujuk ke** Dirujuk ke** Frekuensi (3x/hari)
Makan Makanan Selingan
(2x/hari)

Bulan Tahun
Nama Tenaga Nama Tenaga Nama Tenaga Nama Tenaga Vitamin A dan Obat Cacing
Kesehatan Kesehatan Kesehatan Kesehatan 6 - 11 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6

VIT A KAPSUL BIRU Februari/


(100.000 IU) Agustus

* Beri tanda -- (strip) jika tidak ada masalah/tidak dirujuk. Februari


VIT A KAPSUL MERAH
Catatan Penting (200.000 IU)
Agustus

Nama Tenaga Kesehatan


Obat Cacing

122 Lihat edukasi untuk bayi baru lahir di halaman 39-48. Lihat edukasi untuk bayi/anak di halaman 39-84. 123
124
Imunisasi Dasar Bayi dan Baduta

0 - 24 Jam 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 9 Bulan 10 Bulan 12 Bulan 18 Bulan

IMUNISASI IMUNISASI IMUNISASI IMUNISASI IMUNISASI IMUNISASI IMUNISASI IMUNISASI IMUNISASI

Lihat edukasi untuk bayi/anak di halaman 39-84.


HB0 BCG DPT-HB-HIB 1 DPT-HB-HIB 2 DPT-HB-HIB 3 Campak JE ** PCV 3 DPT-HB-HIB 4
OPV 1 OPV 2 OPV 3 OPV 4 Rubela 1 Campak
PCV 1 PCV 2 IPV 1 IPV 2 *** Rubela 2
RV 1 * RV 2 * RV 3 *

MENCEGAH MENCEGAH MENCEGAH MENCEGAH MENCEGAH MENCEGAH MENCEGAH MENCEGAH MENCEGAH


PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

• Hepatitis B • Tuber- • Difteri • Difteri • Difteri • Campak • Japanese • Pneumonia • Difteri


dan Kanker kulosis • Pertusis • Pertusis • Pertusis Rubela Encephalitis • Pertusis
Hati • Polio • Tetanus • Tetanus • Tetanus • Polio (hanya untuk • Tetanus
daerah endemis)
• Hepatitis B • Hepatitis B • Hepatitis B • Hepatitis B
dan Kanker dan Kanker dan Kanker dan Kanker
Hati Hati Hati Hati
• Polio • Polio • Polio • Meningitis
• Meningitis • Meningitis • Meningitis (Radang
(Radang (Radang (Radang Selaput
Selaput Selaput Selaput Otak)
Otak) Otak) Otak) • Pneumonia
• Pneumonia • Pneumonia • Pneumonia (Radang
(Radang (Radang (Radang Paru)
Paru) Paru) Paru) • Campak
• Diare • Diare • Diare Rubela

Cek kaderpintar.com untuk edukasi tentang imunisasi.


* Akar dimulai di akhir tahun 2022 di wilayah introduksi, imunisasi RV harus dilengkap sebelum usia 8 bulan.
** Di wilayah endemis.
*** Akan dimulai di akhir tahun 2022 di wilayah introduksi.
BCG
Umur

PCV3
PCV2
PCV 1

No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:
No Batch:

*Japanese
Polio tetes 1
Jenis Vaksin

Polio Tetes 4
Polio Tetes 3
Polio Tetes 2

DPT-HB-Hib 3
DPT-HB-Hib 2
DPT-HB-Hib 1

(MR) Lanjutan
Campak Rubella
Rotavirus (RV)1*

Encephalitis (JE)
Rotavirus (RV) 3*
Rotavirus (RV)2 *

Polio Suntik (IPV) 1

Polio Suntik (IPV) 2*

DPT-HB-Hib Lanjutan
Hepatitis B (<24 Jam)

Campak -Rubella (MR)

Usia Tepat Pemberian Imunisasi


0
1
2
Pelayanan Imunisasi

Usia yang tidak diperbolehkan untuk pemberian Imunisasi


4
5
6

* imunisasi JE baru diberikan di beberapa provinsi dan kabupaten/kota percontohan

Usia Pemberian Imunisasi bayi dan baduta yang belum lengkap (Imunisasi Kejar)
7
8
Bulan

Usia yang masih diperbolehkan untuk melengkapi Imunisasi Bayi dan Baduta (Bawah Dua Tahun)
10
11

Tanggal Pemberian dan Paraf Petugas


12
18
23
23 - 59
Diisi oleh Tenaga Kesehatan

125
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN
126
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Nama

Bulan
Pemeriksaan

Tanggal

Ada gigi berlubang. Ada faktor risiko.


Ada
Jumlah Gigi
Catatan Kesehatan Gigi

Berlubang
Bersih
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Plak

Tidak ada gigi berlubang. Ada faktor risiko.


Kotor
Tinggi
Umur

Sedang
Risiko Gigi Berlubang

Rendah
Diisi oleh Tenaga Kesehatan

Tidak ada gigi berlubang. Tidak ada faktor risiko.


Pemantauan Pertumbuhan & Perkembangan
Deteksi Dini Penyimpangan
Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi
Dini Tumbuh kembang Perilaku Emosional
Pertumbuhan Perkembangan
(atas indikasi)
Hasil
PKAT
Ulang

BB/TB
Tindakan

BB/U TB/U LK/U LiLA KPSP M-CHAT-


Kunjungan

(GB/GK/ TDD TDL KMPE ACTRS


Umur Umur (SK/K/N/ (SP/P/N/ (Mi/N/ (GB, (Ds/Dm/ REVISED
GN/RGL/ (N/R) (N/R) (N/R) (N/R)
RBBL) Ti) Ma) GK, N) Dp) (N/R)
GL/O)

1 2 3 3

4 5 6 6

7 8 9 9

10 11 12 12

13 14 15 15

16 17 18 18

19 20 21 21

22 23 24 24

25 26 27 27

28 29 30 30

31 32 33 33

34 35 36 36

37 38 39 39
Diisi oleh Tenaga Kesehatan

40 41 42 42

43 44 45 45

46 47 48 48

49 50 51 51

52 53 54 54

55 56 57 57

58 59 60 60

Cara Mengisi SK Berat Badan GB Gizi Buruk P Pendek RGL Risiko Gizi Lebih Dm Perkembangan PKAT Tidak ada
sangat Kurang meragukan masalah/Tindak
• Ibu/kader/guru PAUD mengisi kolom GK Gizi Kurang N Normal GL Gizi Lebih lanjut/Rujuk
kuning dengan L (lengkap)/ Berat badan Dp Perkembangan
K GN Gizi Normal Ti Tinggi Ds Perkembangan
Kurang curiga adanya Tindakan
TL (tidak lengkap). sesuai usia
O Obesitas Mi Mikrosefali penyimpangan Stimulasi di rumah/
Risiko Berat
Lihat edukasi untuk bayi/anak di halaman 39-84.

• Petugas kesehatan mengisi kolom hijau Intervensi/Rujuk


RBBL Badan Lebih SP Sangat Pendek Ma Makrosefali
dengan tanda ✔ (centang).
127
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Diisi oleh Tenaga Kesehatan Diisi oleh Tenaga Kesehatan


Lembar Pencatatan LiLA Catatan Pelayanan Kesehatan Anak
Hasil Pengukuran LiLA Usia - < 6 Bulan
Tanggal Periksa,
Keluhan, Pemeriksaan, Tindakan dan Saran Tanggal Kembali
Usia Berisiko Hambatan Pertumbuhan Pertumbuhan Baik Stamp dan Paraf
Bulan <11,0 cm ≥ 11,0 cm

5
Tulis hasil pengukuran LiLA atau berikan tanda x pada kotak yang sesuai.

Hasil Pengukuran LiLA Usia >= 6 Bulan

Usia Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Usia Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik
Bulan <11,5 cm 11,5 - 12,4 cm ≥ 12,5 cm Bulan <11,5 cm 11,5 - 12,4 cm ≥ 12,5 cm
6 34
7 35
8 36
9 37
10 38
11 39
12 40
13 41
14 42
15 43
16 44
17 45
18 46
19 47
20 48
21 49
23 50
24 51
25 52
26 53
27 54
28 55
29 56
30 57
31 58
32 59
33 60

128 Lihat edukasi untuk pengukuran LiLA di halaman 49. 129


PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - LAKI-LAKI

Diisi oleh Tenaga Kesehatan


Tabel Pertumbuhan Anak 0-2 Tahun

KMS
LAKI-LAKI
KARTU MENUJU SEHAT

Petugas kesehatan memastikan ploting hasil penimbangan dan menatalaksana segera sesuai
LAKI-LAKI PEREMPUAN

Umur Berat Badan (Kg) Panjang Badan (cm) Berat Badan (Kg) Panjang Badan (cm)

Bulan Ideal Aktual Ideal Aktual Ideal Aktual Ideal Aktual

0 2,5 - 3,9 46,1 - 51,8 2,4 - 3,7 45,4 - 51,0

Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.


Grafik BB mendatar atau menurun memotong garis pertumbuhan di bawahnya atau kenaikan BB kurang dari KBM.
1 3,4 - 5,1 50,8 - 56,7 3,2 - 4,8 49,8 - 55,6

Grafik BB mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan BB sama dengan KBM (Kenaikan BB paling sedikit) atau lebih
2 4,3 - 6,3 54,4 - 60,4 3,9 - 5,8 53,0 - 59,1

3 5,0 - 7,2 57,3 - 63,5 4,5 - 6,6 55,6 - 61,9

Timbanglah anak Anda setiap bulan. Anak sehat, tambah umur, tambah berat, tambah pandai.
4 5,6 - 7,8 59,7 - 66,0 5,0 - 7,3 57,8 - 64,3

5 6,0 - 8,4 61,7 - 68,0 5,4 - 7,8 59,6 - 66,2

Rujuk bila berat badan anak tidak naik (T) atau di bawah garis merah atau di atas garis orange.
6 6,4 - 8,8 63,3 - 69,8 5,7 - 8,2 61,2 - 68,0

Nama Posyandu
7 6,7 - 9,2 64,8 - 71,3 6,0 - 8,6 62,7 - 69,6

KBM digunakan bila ada keraguan menginterpretasikan arah kurva pertumbuhan.


8 6,9 - 9,6 66,2 - 72,8 6,3 - 9,0 64,0 - 71,1

Kartu Menuju Sehat untuk Laki-Laki 0 - 2 Tahun


9 7,1 - 9,9 67,5 - 74,2 6,5 - 9,3 65,3 - 72,6

10 7,4 - 10,2 68,7 - 75,6 6,7 - 9,6 66,5 - 73,9

11 7,6 - 10,5 69,9 - 76,9 6,9 - 9,9 67,7 - 75,3

12 7,7 - 10,8 71,0 - 78,1 7,0 - 10,1 68,9 - 76,6

Kader kesehatan melalukan ploting hasil penimbangan, KIE kepada ibu dan rujukan ke
13 7,9 - 11,0 72,1 - 79,3 7,2 - 10,4 70,0 - 77,8

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


14 8,1 - 11,3 73,1 - 80,5 7,4 - 10,6 71,0 - 79,1

Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan


15 8,3 - 11,5 74,1 - 81,7 7,6 - 10,9 72,0 - 80,2

16 8,4 - 11,7 75,0 - 82,8 7,7 - 11,1 73,0 - 81,4

17 8,6 - 12,0 76,0 - 83,9 7,9 - 11,4 74,0 - 82,5

18 8,8 - 12,2 76,9 - 85,0 8,1 - 11,6 74,9 - 83,6

19 8,9 - 12,5 77,7 - 86,0 8,2 - 11,8 75,8 - 84,7

20 9,1 - 12,7 78,6 - 87,0 8,4 - 12,1 76,7 - 85,7

21 9,2 - 12,9 79,4 - 88,0 8,6 - 12,3 77,5 - 86,7

22 9,4 - 13,2 80,2 - 89,0 8,7 - 12,5 78,4 - 87,7

petugas kesehatan.
Tidak Naik (T)
23 9,5 - 13,4 81,0 - 89,9 8,9 - 12,8 79,2 - 88,7

Nama Anak

Naik (N)
24 9,7 - 13,6 81,7 - 90,9 9,0 - 13,0 80,0 - 89,6

Keterangan: Pengukuran panjang badan dilakukan dalam keadaan anak telentang.

130 131
132
Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan
KMS
KARTU MENUJU SEHAT

LAKI-LAKI
Kartu Menuju Sehat untuk Laki-Laki 2 - 5 Tahun
Timbanglah anak Anda setiap bulan. Anak sehat, tambah umur, tambah berat, tambah pandai.
KBM digunakan bila ada keraguan menginterpretasikan arah kurva pertumbuhan.

Rujuk bila berat badan anak tidak naik (T) atau di bawah garis merah atau di atas garis orange.

Nama Anak Nama Posyandu


PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - LAKI-LAKI

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak

Naik (N) Grafik BB mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan BB sama dengan KBM (Kenaikan BB paling sedikit) atau lebih

Tidak Naik (T) Grafik BB mendatar atau menurun memotong garis pertumbuhan di bawahnya atau kenaikan BB kurang dari KBM.

Kader kesehatan melalukan ploting hasil penimbangan, KIE kepada ibu dan rujukan ke Petugas kesehatan memastikan ploting hasil penimbangan dan menatalaksana segera
petugas kesehatan. sesuai Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.

Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

Grafik Berat Badan Menurut Umur Anak Laki-Laki 0 - 2 Tahun

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Berat Badan sangat kurang (severely underweight)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Berat badan kurang (underweight)
-2 SD sampai dengan +1 SD Berat badan normal
>+1 SD Risiko berat badan lebih

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
133

Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - LAKI-LAKI
134
Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

Grafik Berat Badan Menurut Umur Anak Laki-Laki 2 - 5 Tahun


PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - LAKI-LAKI

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Berat Badan sangat kurang (severely underweight)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Berat badan kurang (underweight)
-2 SD sampai dengan +1 SD Berat badan normal
>+1 SD Risiko berat badan lebih

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur

Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

Grafik Panjang Badan Menurut Umur Anak Laki-Laki 0 - 2 Tahun

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Sangat pendek (severely stunted)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Pendek (stunted)
-2 SD sampai dengan +3 SD Normal
> +3 SD Tinggi

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
135
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - LAKI-LAKI
Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

136
Grafik Tinggi Badan Menurut Umur Anak Laki-Laki 2 - 5 Tahun
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - LAKI-LAKI

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Sangat pendek (severely stunted)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Pendek (stunted)
-2 SD sampai dengan +3 SD Normal
> +3 SD Tinggi

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur

Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

Grafik Berat Badan Menurut Panjang Badan Anak Laki-Laki 0 - 2 Tahun

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Gizi buruk (severely wasted)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Gizi kurang (wasted)
-2 SD sampai dengan +1 SD Gizi baik (normal)
>+1 SD sampai dengan + 2 SD Berisiko Gizi Lebih (Possible risk of overweight)
> + 2 SD sampai dengan + 3 SD Gizi Lebih (overweight)
> + 3 SD Obesitas (obese)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
137

Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - LAKI-LAKI
138
Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

Grafik Berat Badan Menurut Tinggi Badan Anak Laki-Laki 2 - 5 Tahun


PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - LAKI-LAKI

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Gizi buruk (severely wasted)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Gizi kurang (wasted)
-2 SD sampai dengan +1 SD Gizi baik (normal)
>+1 SD sampai dengan + 2 SD Berisiko Gizi Lebih (Possible risk of overweight)
> + 2 SD sampai dengan + 3 SD Gizi Lebih (overweight)
> + 3 SD Obesitas (obese)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur

Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

Grafik Indeks Massa Tubuh Menurut Umur Anak Laki-Laki 0 - 2 Tahun

< -3 SD

> + 3 SD
-2 SD sampai dengan +1 SD
-3 SD sampai dengan <- 2 SD

>+1 SD sampai dengan + 2 SD


> + 2 SD sampai dengan + 3 SD
Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak

Obesitas (obese)
Gizi baik (normal)
Gizi kurang (wasted)

Gizi Lebih (overweight)


Gizi buruk (severely wasted)

Berisiko Gizi Lebih (Possible risk of overweight)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
139
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - LAKI-LAKI
Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

140
Grafik Indeks Massa Tubuh Menurut Umur Anak Laki-Laki 2 - 5 Tahun

< -3 SD

> + 3 SD
-2 SD sampai dengan +1 SD
-3 SD sampai dengan <- 2 SD

>+1 SD sampai dengan + 2 SD


> + 2 SD sampai dengan + 3 SD
Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak

Obesitas (obese)
Gizi baik (normal)
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - LAKI-LAKI

Gizi kurang (wasted)

Gizi Lebih (overweight)


Gizi buruk (severely wasted)

Berisiko Gizi Lebih (Possible risk of overweight)


Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur

Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

Grafik Lingkar Kepala Anak Laki-Laki 0 -5 Tahun

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


>+ 2 SD Makrosefali
-2 SD sampai dengan +2 SD Normal
< -2 SD Mikrosefali

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
141
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - LAKI-LAKI
142
Tanggal Periksa,
Stamp dan Paraf

dan hasil pelayanan SDIDTK dan MTBS.


Catatan Pemeriksaan Anak
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Keluhan, Pemeriksaan, Tindakan dan Saran

Status tumbuh kembang anak pada saat pemeriksaan, sesuai hasil ploting pada lembar kurva pertumbuhan
Tanggal Kembali
Diisi oleh Tenaga Kesehatan

Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan


KMS KARTU MENUJU SEHAT

PEREMPUAN
Kartu Menuju Sehat untuk Perempuan 0 - 2 Tahun
Timbanglah anak Anda setiap bulan. Anak sehat, tambah umur, tambah berat, tambah pandai.
KBM digunakan bila ada keraguan menginterpretasikan arah kurva pertumbuhan.

Rujuk bila berat badan anak tidak naik (T) atau di bawah garis merah atau di atas garis orange.

Nama Anak Nama Posyandu

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak

Naik (N) Grafik BB mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan BB sama dengan KBM (Kenaikan BB paling sedikit) atau lebih

Tidak Naik (T) Grafik BB mendatar atau menurun memotong garis pertumbuhan di bawahnya atau kenaikan BB kurang dari KBM.

Kader kesehatan melalukan ploting hasil penimbangan, KIE kepada ibu dan rujukan ke Petugas kesehatan memastikan ploting hasil penimbangan dan menatalaksana segera
143

petugas kesehatan. sesuai Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - PEREMPUAN
144
Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan
KMS
KARTU MENUJU SEHAT

PEREMPUAN
Kartu Menuju Sehat untuk Perempuan 2 - 5 Tahun
Timbanglah anak Anda setiap bulan. Anak sehat, tambah umur, tambah berat, tambah pandai.
KBM digunakan bila ada keraguan menginterpretasikan arah kurva pertumbuhan.

Rujuk bila berat badan anak tidak naik (T) atau di bawah garis merah atau di atas garis orange.

Nama Anak Nama Posyandu


PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - PEREMPUAN

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak

Naik (N) Grafik BB mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan BB sama dengan KBM (Kenaikan BB paling sedikit) atau lebih

Tidak Naik (T) Grafik BB mendatar atau menurun memotong garis pertumbuhan di bawahnya atau kenaikan BB kurang dari KBM.

Kader kesehatan melalukan ploting hasil penimbangan, KIE kepada ibu dan rujukan ke Petugas kesehatan memastikan ploting hasil penimbangan dan menatalaksana segera
petugas kesehatan. sesuai Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.

Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

Grafik Berat Badan Menurut Umur Anak Perempuan 0 - 2 Tahun

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Berat Badan sangat kurang (severely underweight)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Berat badan kurang (underweight)
-2 SD sampai dengan +1 SD Berat badan normal
>+1 SD Risiko berat badan lebih

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
145

Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - PEREMPUAN
146
Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

Grafik Berat Badan Menurut Umur Anak Perempuan 2 - 5 Tahun


PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - PEREMPUAN

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Berat Badan sangat kurang (severely underweight)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Berat badan kurang (underweight)
-2 SD sampai dengan +1 SD Berat badan normal
>+1 SD Risiko berat badan lebih

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur

Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

Grafik Panjang Badan Menurut Umur Anak Perempuan 0 - 2 Tahun

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Sangat pendek (severely stunted)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Pendek (stunted)
-2 SD sampai dengan +3 SD Normal
> +3 SD Tinggi

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
147
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - PEREMPUAN
Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

148
Grafik Tinggi Badan Menurut Umur Anak Perempuan 2 - 5 Tahun
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - PEREMPUAN

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Sangat pendek (severely stunted)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Pendek (stunted)
-2 SD sampai dengan +3 SD Normal
> +3 SD Tinggi

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur

Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

Grafik Berat Badan Menurut Panjang Badan Anak Perempuan 0 - 2 Tahun

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Gizi buruk (severely wasted)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Gizi kurang (wasted)
-2 SD sampai dengan +1 SD Gizi baik (normal)
>+1 SD sampai dengan + 2 SD Berisiko Gizi Lebih (Possible risk of overweight)
> + 2 SD sampai dengan + 3 SD Gizi Lebih (overweight)
> + 3 SD Obesitas (obese)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
149

Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - PEREMPUAN
150
Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

Grafik Berat Badan Menurut Tinggi Badan Anak Perempuan 2 - 5 Tahun


PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - PEREMPUAN

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Gizi buruk (severely wasted)
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Gizi kurang (wasted)
-2 SD sampai dengan +1 SD Gizi baik (normal)
>+1 SD sampai dengan + 2 SD Berisiko Gizi Lebih (Possible risk of overweight)
> + 2 SD sampai dengan + 3 SD Gizi Lebih (overweight)
> + 3 SD Obesitas (obese)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur

Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

Grafik Indeks Massa Tubuh Menurut Umur Anak Perempuan 0 - 2 Tahun

< -3 SD

> + 3 SD
-2 SD sampai dengan +1 SD
-3 SD sampai dengan <- 2 SD

>+1 SD sampai dengan + 2 SD


> + 2 SD sampai dengan + 3 SD
Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak

Obesitas (obese)
Gizi baik (normal)
Gizi kurang (wasted)

Gizi Lebih (overweight)


Gizi buruk (severely wasted)

Berisiko Gizi Lebih (Possible risk of overweight)

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
151
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - PEREMPUAN
Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

152
Grafik Indeks Massa Tubuh Menurut Umur Anak Perempuan 2 - 5 Tahun

< -3 SD

> + 3 SD
-2 SD sampai dengan +1 SD
-3 SD sampai dengan <- 2 SD

>+1 SD sampai dengan + 2 SD


> + 2 SD sampai dengan + 3 SD
Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak

Obesitas (obese)
Gizi baik (normal)
Gizi kurang (wasted)
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - PEREMPUAN

Gizi Lebih (overweight)


Gizi buruk (severely wasted)

Berisiko Gizi Lebih (Possible risk of overweight)


Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur

Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

Grafik Lingkar Kepala Anak Perempuan 0 - 5 Tahun

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


>+ 2 SD Makrosefali
-2 SD sampai dengan +2 SD Normal
< -2 SD Mikrosefali

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orang tua dan kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
153
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN - PEREMPUAN
PENGUKURAN & PENCATATAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Nomor-Nomor Telepon Penting

pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur


NOMOR LAINNYA

119 110

Orang tua dan kader kesehatan memantau


Ambulans Polisi

NOMOR LAINNYA

113 117
Grafik Indeks Massa Tubuh Menurut Umur 5 - 6 Tahun

Pemadam Kebakaran Bencana

Kumpulan Link Penting

Website Ayo Sehat


https://ayosehat.kemkes.go.id

Tenaga Kesehatan memploting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai


Chatbot Edukasi Ayo Sehat

Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pelaksanaan SDIDTK.


https://wa.me/6281277889912?text=ayosehat
Pengisian oleh kader dan didampingi oleh tenaga kesehatan

Konseling Menyusui
https://telekonseling-pmba-kemenkes.com

Kumpulan Resep MPASI


https://link.kemkes.go.id/ResepMPASI2

Kumpulan Link Penting untuk Kesehatan Mental


https://link.kemkes.go.id/KesehatanMentalKeluarga

Permenkes no. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak


< -3 SD Gizi buruk (severely wasted) Kumpulan Link Penting untuk Anak Disabilitas
-3 SD sampai dengan <- 2 SD Gizi kurang (wasted) https://link.kemkes.go.id/InfoAnakDisabilitas
-2 SD sampai dengan +1 SD Gizi baik (normal)
>+1 SD sampai dengan + 2 SD Berisiko Gizi Lebih (Possible risk of overweight)
> + 2 SD sampai dengan + 3 SD Gizi Lebih (overweight) Hubungi Kemenkes untuk Pertanyaan, Pengaduan & Saran
> + 3 SD Obesitas (obese) https://www.kemkes.go.id/id/layanan/kontak-kami

154 155

Anda mungkin juga menyukai