PROPOSAL_SYAHRUNI_ARISANDY_4623106004
PROPOSAL_SYAHRUNI_ARISANDY_4623106004
PROPOSAL_SYAHRUNI_ARISANDY_4623106004
Diajukan Oleh
SYAHRUNI ARISANDY
NIM. 4623106004
3. NIM : 4623106004
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Mengetahui,
Direktur Ketua
Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Dasar,
ii
PRAKATA
Penulis
iii
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
iv
D. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 31
E. Instrumen Penelitian .............................................................................. 32
F. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 33
1. Pengamatan (Observation) ................................................................ 33
2. Wawancara Mendalam (In-Depth Interview) ..................................... 34
3. Studi Dokumentasi (Documentation Study) ....................................... 36
G. Teknik Analisis Data ............................................................................... 37
H. Rencana Uji Keabsahan Data .................................................................. 38
1. Uji Kredibilitas (Credibility) .............................................................. 39
2. Uji Transferabilitas (Transferability) ................................................. 41
3. Uji Dependabilitas (Dependability) ................................................... 41
4. Uji Objektivitas (Corfirmability) ....................................................... 42
LAMPIRAN 1.................................................................................................... 49
LAMPIRAN 2.................................................................................................... 51
LAMPIRAN 3.................................................................................................... 53
LAMPIRAN 4................................................................................................... 55
LAMPIRAN 5................................................................................................... 57
LAMPIRAN 6.................................................................................................... 59
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
1
I. PENDAHULUAN
Pendahuluan ini terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
A. Latar Belakang
Indonesia, peran kepala sekolah sangatlah penting. Kepala sekolah tidak hanya
pendidikan yang memiliki pengaruh besar terhadap kinerja guru dan pada akhirnya,
peningkatan proses dan hasil belajar peserta didik diperlukan langkah strategis
kualitas pembelajaran yang ditentukan oleh kualitas tenaga guru dan kepala
sekolahnya, maka jelas bahwa guru adalah ujung tombak dari kemajuan bangsa
maka harus fokus pada guru dalam segala aspek. Segala pemenuhan infrastruktur
saat ini dapat dipahami karakter siswa mengalami banyak degradasi moral yang
tidak sesuai dengan tuntutan masyarakat. Oleh sebab itu pemerintah berusaha
gebrakan inovatif dalam pembelajaran dan mampu memimpin diri sendiri agar
dapat bekerja tanpa menunggu perintah, menempatkan diri sebagai pemimpin yang
dapat melihat situasi dan kondisi sesuai dengan kondisi belajar anak dan mampu
kelas, tetapi juga diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang berperan aktif
nasional.
dampaknya, terutama ketika guru-guru yang telah menjalani program ini diangkat
menjadi kepala sekolah. Dengan latar belakang yang kuat dalam kepemimpinan
pembelajaran, kepala sekolah yang berasal dari guru penggerak memiliki potensi
besar untuk meningkatkan kinerja guru di Sekolah Dasar, baik dalam aspek
yang kolaboratif.
yang berkualitas kepada siswanya, sehingga menghasilkan lulusan yang cerdas dan
berkarakter. Oleh karena itu, pengelolaan kinerja guru sangat penting untuk
dilakukan. Pengelolaan kinerja guru adalah suatu proses yang sistematis untuk
untuk menumbuhkan dorongan kepada guru dan dan tenaga kependidikan agar bisa
juga oleh (Rahayu, 2014) bahwa strategi dan motivasi harus dimiliki oleh kepala
sekolah sehingga tujuan yang telah direncanakan akan tercapai, baik tujuan
4
pembelajaran yang setiap hari dilakukan oleh guru, maupun tujuan lembaga sesuai
dengan visi dan misi sekolah. Untuk itu, dibutuhkan pemimpin yang berasal dari
pendidikan yang optimal. Kepala sekolah yang memiliki latar belakang sebagai
guru penggerak diharapkan mampu menjadi pemimpin yang inspiratif dan visioner,
Peran guru penggerak juga menjadi krusial dalam melakukan supervisi dan
penilaian terhadap kinerja guru, dengan pendekatan yang tidak hanya evaluatif,
tetapi juga suportif dan kolaboratif. Kepala sekolah yang merupakan guru
guru penggerak yang menjabat sebagai kepala sekolah dapat menjadi agen
keterampilan dan visi yang kuat untuk memajukan sekolah. Oleh karena itu, penting
5
untuk menganalisis bagaimana peran guru penggerak sebagai kepala sekolah dapat
membawa perubahan positif dalam lingkungan sekolah, baik dari segi metode
peran guru penggerak sebagai kepala sekolah ini benar-benar berdampak terhadap
kinerja guru di tingkat Sekolah Dasar, khususnya di Kota Makassar. Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis sejauh mana
peran tersebut dapat mempengaruhi kinerja guru, serta faktor-faktor apa saja yang
sekolah yang berasal dari program guru penggerak, serta memberikan gambaran
B. Rumusan masalah
di atas adalah:
1. Bagaimana peran guru penggerak yang menjabat sebagai kepala sekolah dalam
3. Upaya apa yang dilakukan oleh kepala sekolah yang merupakan guru
4. Sejauh mana efektivitas peran guru penggerak sebagai kepala sekolah dalam
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
3. Mengetahui upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah yang merupakan guru
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu manfaat teoretis dan
1. Manfaat Teoretis
yang berperan sebagai kepala sekolah dalam konteks peningkatan kinerja guru.
2. Manfaat Praktis
guru.
E. Lingkup Penelitian
penelitian ini dapat terarah dengan tepat dan mengatasi terjadinya penyimpangan-
penyimpangan pada penyusunan proposal ini, maka ada batasan yang jelas dalam
ruang lingkup penelitian yaitu mengenai “Peran Guru Penggerak Sebagai Kepala
Makassar.
sebagai kepala sekolah di beberapa sekolah dalam lingkup Sekolah Dasar Kota
dirumuskan menjadi suatu generalisasi yang dapat diterima oleh akal sehat
menekankan analisis proses dari proses berpikir secara induktif yang berkaitan
8
menggunakan logika ilmiah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field
dijadikan objek penelitian yang berorientasi pada temuan atau gejala alam. Sebagai
penunjang dalam memahami masalah penelitian ini agar lebih mendalam, maka
tentang pengalaman hidup seseorang atau metode untuk bagaimana individu secara
pendekatan filsafat yang memusatkan diri pada analisis terhadap gejala yang
Kajian teori ini akan dijelaskan secara mendalam bagaimana peran guru
Dasar.
A. Kajian Teori
Adapun kajian teori yang akan dibahas dalam penelitian ini merujuk pada
terlibat dalam rangkaian pengajaran. Profesi ini secara umum terkait dengan bidang
merangsang perubahan perilaku siswa. Dalam bahasa Arab, istilah guru dikenal
yang merujuk pada seseorang yang punya profesi dalam mengajar orang lain.
Firdaus dan Bardawi (2012: 16) mencatat bahwa guru berperan sebagai petugas
proses belajar. Dengan kata lain, guru punya peran yang sangat penting dalam
perancangan dan pelaksanaan proses belajar kepada siswa. Selain itu, pendidik juga
bimbingan kepada mereka, serta terlibat dalam kegiatan pelatihan, penelitian, dan
untuk para calon guru penggerak. Program ini merupakan bagian dari upaya
dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Anwar Makarim. Program guru penggerak ini
numerasi. Selain itu, guru penggerak juga aktif dan proaktif dalam mengembangkan
pada siswa. Mereka dianggap sebagai petugas perubahan dalam dunia pendidikan
di Indonesia.
Pengaturan tersebut harus dilakukan secara efektif, dinamis, efisien, dan positif,
serta melibatkan partisipasi aktif antara guru dan siswa. Sebagai seorang guru
penggerak, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi, antara lain: (a) mampu
menjalankan proses belajar yang berpusat pada siswa, (b) punya fokus kepada
tujuan proses belajar, (c) mempunyai kemampuan dalam menggerakkan orang dan
kelompok, (d) punya ketangguhan mental yang tinggi (resilience), (e) punya
kemampuan untuk terus belajar, terbuka kepada umpan balik, dan melakukan
emosional dan berperilaku seturut pada kode etik yang berlaku. (Mansyur, 2021:
kepala proses belajar yang mampu menjalankan konsep merdeka belajar kepada
bagi para guru di sekolah serta pada daerah dan melakukan ekspansi kegiatan
seorang guru penggerak, guru harus mengikuti seleksi dan menjalani program
tersebut, calon guru penggerak akan didukung dan dibimbing oleh instruktur,
fasilitator, dan pendamping yang berpengalaman dan dengan kualitas yang tinggi.
aspek-aspek profesionalitas. Syarat ini selaras dengan peraturan yang tercatat pada
diperlukan sebagai petugas proses belajar. Guru juga wajib menjaga kesehatan
secara fisik maupun psikis agar mampu mencapai tujuan pendidikan nasional.
c. Seorang guru di jenjang pendidikan dasar, menengah, maupun anak usia dini
Dari penjelasan di atas, terlihat jelas jika peran guru yang sangat krusial
dalam dunia pendidikan. Mereka harus punya kualifikasi akademik yang memadai
belajar. Guru bukan sekadar menjadi pengajar, tetapi juga menjadi panutan dan
inspirasi bagi siswa. Konsep guru penggerak juga dapat menjadi sarana untuk
pelatih bagi guru-guru yang lain. Keberadaan guru penggerak diharapkan bisa
mandiri.
Tugas guru penggerak adalah melatih dan membimbing rekan guru di sekolah
dan wilayahnya. Guru penggerak bertindak sebagai pelatih bagi rekan guru
dari guru penggerak, rekan guru diharapkan mampu merancang dan mengelola
proses belajar yang menarik sehingga siswa terpacu untuk belajar dan
d. Guru penggerak punya peran penting dalam membuat ruang kolaboratif untuk
berdiskusi dengan rekan guru dan stakeholder terkait, baik di dalam maupun di
e. Guru penggerak punya peran sebagai fasilitator dalam rangkaian proses belajar,
menjadi individu yang mampu berpikir kritis, kreatif, punya moral yang baik,
teladan yang memengaruhi sikap dan karakter siswa menuju arah yang lebih
baik. Melalui proses belajar yang mereka fasilitasi, guru penggerak berusaha
14
membuat generasi dengan kualitas yang tinggi yang punya pengetahuan dan
kedudukan (status), apabila seseorang melakukan hak dan kewajiban sesuai dengan
terdepan yang berhak menjadi supervisi manajer tertinggi yaitu kepala kantor
Pidarta dalam Fajri (2009: 18). Lebih lanjut lagi Pidarta menjelaskan peran guru
penggerak sebagai kepala sekolah memiliki lima macam posisi, yaitu sebagai
dan supervisor.
ada).
d. Pengendalian (yaitu: mengendalikan proses kerja dan hasil kerja agar tidak
diperbaiki).
tenang atau bersifat rutin, adapun jenis-jenis administrasi adalah: pendidikan dan
agar dapat dan mau bekerja dengan baik, faktor pendukungnya adalah: komunikasi,
hal-hal yang perlu diperhatikan dan dikembangkan pada diri setiap guru oleh kepala
kemampuan guru, keragaman daerah, dan kemampuan guru dalam bekerja sama
dengan masyarakat.
4. Kinerja Guru
Kinerja sering disebut dengan prestasi yang merupakan hasil dari sebuah
dengan kinerja guru, UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
Pasal 39 ayat (2), menyatakan bahwa “pendidik merupakan tenaga profesional yang
dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”.
20 (a) tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa “standar prestasi kerja guru
dihasilkan dari aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam tugas pokok dan fungsinya
bidang pendidikan.
program remedial. Oleh karena itu, kinerja guru itu dapat diartikan sebagai suatu
serta menggambarkan adanya suatu perbuatan yang ditampilkan guru dalam atau
17
disimpulkan bahwa kinerja guru merupakan hasil kerja guru dalam penguasaan
adalah perilaku atau respons yang memberi hasil yang mengacu kepada apa yang
mereka kerjakan ketika dia menghadapi suatu tugas”. Kinerja (prestasi kerja)
merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang pegawai
disimpulkan bahwa pengertian kinerja guru adalah tingkat keberhasilan kerja yang
dicapai oleh seorang guru dengan kecakapan dan keahlian yang dimiliki dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, yang meliputi
Keberhasilan sekolah tidak dapat terlepas dari peran guru sebagai tenaga pendidik
semakin ketat. Guru dituntut untuk memiliki berbagai kompetensi dalam proses
a. Kompetensi Kepribadian
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan
b. Kompetensi Pedagogik
dimilikinya.
c. Kompetensi Profesional
d. Kompetensi Sosial
19
lebih fokus dan selalu meningkatkan kemampuannya agar kinerjanya yang dicapai
semakin baik.
untuk dilakukan. Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru.
sebagai berikut:
1. Faktor internal kinerja guru adalah faktor yang datang dari dalam diri guru yang
2. Faktor eksternal kinerja guru adalah faktor yang datang dari luar yang dapat
disimpulkan bahwa kedua faktor tersebut yakni faktor yang berasal dari dalam diri
individu (internal) dan berasal dari luar diri individu (eksternal) dapat
1. Kurang persiapan dalam mengajar, sebagai guru tentunya harus punya plan
dalam mengajar untuk satu tahun ke depan. Guru yang kurang persiapan dalam
tahun ajaran dimulai, guru bisa membuat RPP (Rencana Persiapan Pengajaran),
2. Perilaku siswa yang beragam, sebagai guru mungkin anda kesulitan memahami
setiap karakteristik siswa, karena ada banyak siswa yang ditemui di sekolah.
Namun tahukah bahwa siswa ingin diperhatikan saat kegiatan belajar mengajar,
siswa akan senang diberikan pujian dan diperhatikan oleh guru. Tetapi,
3. Bantu temukan minat dan bakat siswa, guru harus membantu siswa dalam
menemukan bakat, minat, dan potensinya. Dengan tersalurnya minat dan bakat
siswa. Lalu sebaliknya, kalau tidak dikelola dengan tepat akan menimbulkan
4. Konsentrasi siswa kurang, hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi
seorang guru untuk membuat siswa lebih fokus atau konsentrasi mendengarkan
5. Pengajaran yang kreatif, kalau guru hanya menjelaskan dan siswa hanya
mendengarkan saja, pelajaran akan terasa kurang menarik. Siswa akan menjadi
6. Kurang interaksi dalam pelajaran, seorang guru harus bersikap hangat dan lebih
sering berinteraksi dengan siswa. Hal ini akan membuat siswa tidak takut dan
7. Sering merasa paling benar, seorang guru terkadang suka merasa paling benar
dan paling pintar saat mengajar. Sebagai guru jangan seperti itu dan harus bisa
8. Daya serap siswa, setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam
memahami dan menguasai pelajaran, karena itu guru tidak bisa memaksakan
siswa untuk langsung paham. Guru harus memberi motivasi dan inspirasi
kepada siswa untuk belajar dan memberi waktu untuk lebih memahami.
9. Kurang menjadi contoh, guru di sekolah adalah panutan dan orang tua kedua
bagi siswa. Siswa adalah peniru yang handal. Untuk guru jangan melakukan
10. Siswa kurang disiplin, mengajar di kelas yang siswanya disiplin dengan baik
pasti akan terasa lebih mudah dibandingkan siswa yang tidak disiplin. Memiliki
siswa yang kurang disiplin adalah tantangan tersendiri bagi guru. Guru harus
maka harus lebih kreatif dan inovatif serta memiliki kompetensi yang baik.
22
sesuai dengan bidang ilmu peneliti, ini berarti penelitian yang memiliki relevansi
peneliti sebelumnya yang telah melakukan penelitian yang hampir berkaitan dengan
judul penelitian ini. Berikut penulis menyajikan beberapa penelitian yang relevan
Peneliti dan
N
Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian
o
Penelitian
teladan dan penggerak
perubahan yang baik terhadap
sesama rekan guru maupun
peserta didik agar dapat
mewujudkan dan
mengimplementasikan profil
Pelajar Pancasila
dikehidupannya sehari-hari.
2. Rijaluddin & Peran Guru Peran guru penggerak dalam
Aziz, F. (2023) Penggerak dalam pembelajaran di sekolah
Pembelajaran di memiliki dampak signifikan.
Sekolah (SMA Guru penggerak mampu
Negeri 4 Selayar ) menciptakan lingkungan
pembelajaran yang bermakna
dan mendorong perkembangan
siswa secara menyeluruh.
dengan pemahaman yang lebih
baik tentang peran guru
penggerak, pendidik, kebijakan
pendidikan, dan pihak terkait
dapat bekerja sama untuk
memaksimalkan potensi guru
penggerak dalam meningkatkan
kualitas pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.
3. Susi, Agustina, Peran Guru Penguatan Profil Pelajar Pan
R., Janah, M., Penggerak Dalam casila terdapat enam profil
Sari, S., M., Penguatan Profil yang harus dikembangkan guru
Sartika, D., & Pelajar Pancasila untuk membentuk karakter
Agustanti, A., (Kajian Study anak.
(2023) Literatur). Pertama, bernalar kritis guru
harus bisa memberikan materi
yang menarik dan berbasis
pemecahan masalah. Semua
ini berhubungan dengan
kemampuan kognitif siswa.
Kedua, kemandirian, yaitu guru
harus memotivasi dan
memberikan dorongan kepada
siswa sehingga mereka mampu
meningkatkan kemampuannya.
Ketiga, adalah kreatif, guru
harus membuat model
pembelajaran yang kreatif dan
24
Peneliti dan
N
Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian
o
Penelitian
inovatif sehingga memancing
siswa untuk berkreasi.
Keempat, gotong-royong, guru
harus mengajak siswa untuk
berkolaborasi dengan orang lain
dan mampu bekerja sama
secara tim.
Kelima, kebhinekaan global,
merupakan upaya agar siswa
mencintai keberagaman
budaya, agama dan ras di
Indonesia.
Keenam, berakhlak mulia, di
sini guru harus menjadi contoh
dan panutan dalam menata
moralitas, spiritualitas, dan
etika siswa Salah satu bentuk
ideal dalam penguatan Profil
Pelajar Pancasila adalah :
a. Guru harus memiliki syarat
utama pendidik, yaitu mampu
sebagai sosok teladan.
b. Perencanaan konsep
pembelajaran yang berorientasi
pada pembentukan nilai-nilai
Pancasila.
c. Pembelajaran yang berbasis
pendekatan kearifan lokal.
d. Membangun kesadaran
peserta didik melalui model
pembelajaran berbasis proyek.
e. Memberikan sebuah pembe
lajaran yang tidak terbatas pada
ruang, waktu dan juga tempat.
f. Model pembelajaran yang
memanfaatkan perkembangan.
g. Adanya evaluasi pembelaja
ran yang terpusat pada
pendekatan saintifik.
4. Fatimatuzzahro Peran Guru Guru penggerak merupakan
h, F. S., & Penggerak dalam ujung tombak pendidikan yang
Zumrotun, E. Meningkatkan mampu membawa perubahan
(2023) Kualitas Kinerja yang penting bagi
penyelenggaraan pendidikan
25
Peneliti dan
N
Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian
o
Penelitian
Guru di SDN 1 Indonesia. Guru penggerak
Mulyoharjo merupakan motivator untuk
meningkatkan hasil belajar
peserta didik, meningkatkan
kemampuan diri dalam berbagai
bidang, mendorong
terwujudnya perkembangan
peserta didik yang holistik,
pelatih/pembimbing bagi
pendidik lainnya dan sebagai
panutan dalam lingkungan
pendidikan. Selanjutnya,
penelitian mengkaji bagaimana
peran guru penggerak
meningkatkan kualitas kinerja
guru di SDN 1 Mulyoharjo.
5. Sauri, R., S., Implementasi Pendidikan merupakan fondasi
Saadah, E., Kebijakan utama bagi kemajuan suatu
Jam’an, P., Pengangkatan Kepala bangsa. Kualitas pendidikan
Hermawan, W., Sekolah dan sangat ditentukan oleh kualitas
Rukhaida, I., Pengawas dari Guru kepala sekolah sebagai
Jabar, R., & Penggerak pada pemimpin di lembaga
Sopandi, U., Dinas Pendidikan pendidikan (Faridah et al.,
(2024) Kabupaten Garut 2023). Menurut Departemen
Pendidikan Nasional, sebanyak
70 persen dari 250 ribu kepala
sekolah di Indonesia dinilai
tidak kompeten sehingga tujuan
utama dalam penelitian ini
untuk menginvestigasi
implementasi kebijakan
pengangkatan kepala sekolah
dan pengawas sekolah dari guru
penggerak pada Dinas
Pendidikan Kabupaten Garut.
memiliki tujuan utama yang serupa, yaitu bagaimana seorang guru penggerak yang
Kelima penelitian ini memiliki tujuan dan fokus yang berbeda. Penelitian
dampak yang signifikan. Susi, Agustina, R., Janah, M., Sari, S., M., Sartika, D., &
Agustanti, A., (2023) menekankan pada peran guru penggerak dalam penguatan
pendidikan Indonesia. Sauri, R., S., Saadah, E., Jam’an, P., Hermawan, W.,
Rukhaida, I., Jabar, R., & Sopandi, U., (2024) menekankan pada kebijakan
pengangkatan kepala sekolah dan pengawas sekolah dari guru penggerak pada
antara penelitian-penelitian yang ada dengan penelitian yang akan dilakukan ini
terletak pada penerapan konsep peran seorang guru khususnya guru penggerak
perbedaannya adalah terletak pada fokus penelitian yang ada dan lokasi penelitian.
27
mewujudkan sekolah yang berpihak pada siswa. Peran guru penggerak muncul
Terdapat 5 peran guru penggerak yang akan diuraikan secara singkat di bagian ini.
kegagalan sekolah sangat ditentukan oleh kepala sekolah dalam mengelola sumber
daya guru, sebab kepala sekolah merupakan pengendali dan penentu arah yang
sekolah akan sangat diterima oleh guru apabila gaya kepemimpinan yang
gaya kepemipinan kepala sekolah memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja
guru. Semakin tepat pemilihan gaya kepemimpinan kepala sekolah, maka semakin
baik kinerja guru. Untuk itu diperlukan pemimpin yang tepat yakni seorang kepala
Kinerja guru adalah hasil kerja nyata secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
kinerja guru terlihat dari rasa tanggung jawabnya, melaksanakan tugas, amanah,
profesi yang diembannya, serta rasa tanggung jawab moral di pundaknya. Selain itu
menurut Wahyudi dalam Dewi (2012: 87) bahwa dalam menyusun rencana
pembelajaran guru harus mempersiapkan metode, teknik dan strategi yang akan
merupakan hasil kerja kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang guru dalam
29
pembelajaran hingga analisis evaluasi. Kinerja guru diukur dari rasa tanggung
jawab profesi dan moralnya sebagai guru. Guru yang memiliki kinerja yang baik
Pada bagian ini menguraikan secara rinci terkait, desain penelitian, lokasi
dan jadwal penelitian, fokus dan deskripsi fokus, instrumen penelitian, jenis dan
sumber data, teknik pengumpulan data, teknik Analisis data, rencana pengujian
A. Desain Penelitian
secara alamiah, apa adanya, dalam situasi normal dan tidak dimanipulasi kondisi
maupun keadaannya, dan menekankan pada deskripsi hasil secara alami. Penelitian
ini akan menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan
dan juga melakukan studi pada situasi yang dialami. Bongdan dan Biklen
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-
memotret situasi dan kondisi secara menyeluruh, luas dan mendalam terkait peran
guru penggerak sebagai kepala sekolah dalam upaya meningkatkan kinerja guru di
dengan angka-angka tetapi akan mendeskripsikan secara jelas dan terperinci serta
memperoleh data yang mendalam dari fokus penelitian. Hasil penelitian kualitatif
diarahkan dan ditetapkan pada upaya memberi gambaran secara objektif dan
Cambajawayya No. 11, Tello Baru, Kec. Panakkukang, Kota Makassar. UPT SPF
31
Tallo, Kota Makassar. UPT SPF SD Inpres Monginsidi yang bertempat di jalan
Galangan Kapal 1, yang bertempat di Jalan Butta-butta Caddi No.8, Kaluku Bodoa,
Penelitian ini akan dilaksanakan selama enam bulan mulai bulan Juli
Fokus pada bagian ini, peneliti akan melakukan eksplorasi mendalam dan
yang telah menjadi Kepala Sekolah di Sekolah Dasar lingkup Kota Makassar
dengan total jumlah empat orang dari sekolah yang berbeda dan pada beberapa
guru.
Dalam penelitian jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang
bersifat non-numerik, berupa narasi, pernyataan, atau deskripsi. Data ini diperoleh
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dari guru
penggerak yang memberikan informasi terkait peran guru penggerak yang menjadi
Dasar, dan sumber data lainnya adalah guru sebagai subjek yang ingin ditingkatkan
kinerjanya, guru memberikan data mengenai dampak guru penggerak yang menjadi
E. Instrumen Penelitian
pengamat dan pewawancara. Sebagai peneliti dan instrumen utama maka mulai dari
komisi penasihat.
perbaikan).
dan pencatatan hasil kegiatan. Selain itu, digunakan rekaman peristiwa seperti tape
recorder dan alat pemotret) yang dapat mengabadikan kenyataan yang berkaitan
dengan perhatian penelitian ini. Penggunaan alat bantu yang disebut terakhir ini
memungkinkan dapat direkam dengan bebas, melainkan harus seizin subjek atau
1. Pengamatan (Observation)
mana peneliti akan terlibat dengan kegiatan dari objek yang sedang diamati. Sambil
melakukan pengamatan, peneliti ikut serta dalam aktivitas yang dikerjakan oleh
sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipatif ini,
data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan dapat mencapai tingkat makna
a. Peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi
c. Peneliti dapat melihat hal yang kurang atau tidak diamati oleh orang lain,
d. Peneliti dapat mengungkap data atau peristiwa yang tidak terungkap saat
e. Peneliti dapat menemukan hal baru yang berada di luar persepsi responden,
f. Peneliti tidak hanya mengumpulkan data yang kaya, tetapi juga memperoleh
meliputi: guru dan personel lain beserta dengan aktivitasnya, tempat, dan dokumen,
dibutuhkan melalui percakapan secara langsung yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih. Wawancara dapat juga dimaknai sebagai pertemuan dua orang yang bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
memperoleh keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini dengan cara tanya
jawab secara tatap muka antara responden dan peneliti dengan menggunakan buku
35
menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa
pengumpulan data awal dalam penelitian ini adalah keterangan yang berkaitan
korupsi.
wawancara, baik untuk wawancara terbuka (open ended interview) maupun yang
yang akan ditanyakan, (d) menimbulkan suasana yang bebas sehingga responden
tidak merasa tertekan baik oleh pertanyaan maupun oleh suasana sekitarnya, (e)
tidak tergesa-gesa, menghargai jawaban dan saling percaya, dan (f) memberikan
36
3. Studi Dokumentasi
dari objek yang diteliti. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan
umum untuk merujuk pada narasi objek yang dihasilkan oleh seorang yang
akan lebih dapat dipercaya jika didukung oleh berbagai dokumen penting mengenai
objek yang diteliti. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel jika didukung oleh
sebagai berikut: (a) exploring, yaitu menggali dan mencari data atau bukti yang
dokumen secara efektif dan efisien, dan menjaga kerahasiaan dan keawetan
terkandung di dalam dokumen dapat diungkapkan dan dipahami, dan (e) analysing,
penelitian.
langkah: (1) reduksi data (data reduction), yaitu membuat abstraksi atau
memilih data yang perlu disajikan dengan menyesuaikan berdasarkan fokus dan
tujuan penelitian, (2) penyajian data (data display), yaitu penyajian dengan
data tersebut maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga
akan semakin mudah dipahami, dan (3) kesimpulan dan verifikasi, yaitu menarik
berlangsung. Tahapan ini selalu dilakukan secara berulang sesuai urutan langkah
analisis, sehingga pengumpulan dan analisis data berjalan dalam waktu yang
bersamaan.
Secara sederhana, model alur analisis data kualitatif dalam penelitian ini
menurut Miles dan Huberman dalam Salam (2000), yang dilakukan melalui tiga
yang berkaitan dengan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian. Untuk menetapkan
fenomena dan peristiwa yang terjadi pada latar penelitian, sehingga ditemukan hal-
hal yang relevan dengan kepentingan penelitian. Dengan perkataan lain, ketekunan
sangat relevan dengan masalah yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri
data hasil penelitian adalah valid, reliable, objektif. Teknik pemeriksaan keabsahan
data dalam penelitian adalah derajat kepercayaan atas data penelitian yang
merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan
data yang dilaporkan oleh peneliti. Sehingga data yang valid adalah “data yang
tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang
dengan derajat konsistensi, sehingga apabila ada peneliti lain yang mengulangi atau
mereplikasi dalam penelitian pada objek yang sama maka akan menghasilkan data
objektivitas (confirmability).
penelitian kualitatif. Uji kredibilitas ini paling tidak memiliki dua fungsi, pertama
penemuan yang dapat kita capai, dan kedua adalah untuk mempertunjukkan derajat
lain di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan data, atau sering juga disebut
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada,
triangulasi ini memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data penelitian, dengan
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Penerapan teknik ini
dapat dicapai dengan cara membandingkan data hasil observasi dengan data hasil
didapatkan dari proses wawancara tetap konsisten dan ditunjang oleh data
pada sejauh mana hasil penelitian dapat diterapkan atau ditransfer ke konteks lain
eksternal, pada uji ini akan memberikan derajat ketepatan atau dapat diterapkan
memberikan paparan yang rinci, jelas, serta sistematis terhadap hasil penelitian.
Tujuannya agar hasil penelitian ini dengan mudah dapat dipahami oleh orang lain
reliabilitas. Sebuah penelitian yang reliable adalah penelitian yang apabila orang
hasil penelitian konsisten dan dapat diandalkan, terutama jika penelitian diulangi
dalam kondisi serupa. Penelitian ini, peneliti akan melakukan audit dengan cara
penelitian dapat dikatakan objektif apabila penelitian telah disepakati oleh banyak
dengan proses penelitian yang sedang dilakukan. Dalam penelitian kualitatif, uji
dilakukan secara bersamaan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses
confirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya
ada.
Bagian ini akan menguraikan secara rinci tentang jadwal penitian dan
anggaran penelitian.
A. Jadwal Penelitian
Penelitian ini direncanakan terlaksana selama enam bulan yaitu bulan Juli
2024 hingga Desember 2024. Secara rinci, jadwal penelitian yang akan
Jadwal penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
m
Penelusuran
m
Literatur
Penyusunan
Proposal
Revisi Proposal
Seminar Proposal
Revisi Hasil
Seminar Proposal
Pengumpulan Data
Penelitian
Analisis Data
Penelitian
Penyusunan
Laporan Hasil
Penelitian
Seminar Hasil
Penelitian
Revisi Hasil
Seminar Penelitian
UjianTesis
Penjilidan dan
Penggandaan Tesis
Penerbitan Jurnal
B. Anggaran penelitian
Peralatan Penunjang
Transportasi
1 Perjalanan 500.000
Biaya Lain-lain
Total 13.500.000
45
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, R., (2020). “Kinerja Guru Dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran Pada
Min Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh”. Journal Informatic, Education
and Management (JIEM), 2(1), 11-21. Tersedia
http://jurnal.stmikiba.ac.id/index.php/jiem/article/view/8 [diakses 25
Agustus 2024].
Fadli, M., R., (2021). “Memahami desain metode penelitian kualitatif”. Humanika,
Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 21(1), 33-54. Tersedia
https://journal.uny.ac.id/index.php/humanika/article/view/38075 [diakses 25
Agustus 2024].
Hasanah, A., H., (2022). “Pengaruh Peranan Guru Penggerak dalam Mewujudkan
Pancasila di Sekolah”. Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Lampung. Tersedia Hasanah, A., H., (2022). “Pengaruh Peranan Guru... -
Google Scholar [diakses 25 Agustus 2024].
Kusumadewi, R., Susilowati, N., Hariyani, L., & Nita, A. F. (2023). “Peranan Guru
Penggerak Dalam Kurikulum Merdeka Era Merdeka Belajar”. Jurnal Impresi
Indonesia, 2(8), 821–827. Tersedia https://doi.org/10.58344/jii.v2i8.2692
[diakses 23 Agustus 2024].
Manizar, E., (2015). “Peran Guru Sebagai Motivator dalam Belajar”. Tabrid: Jurnal
pendidikan Agama Islam, 1(2), 204-222. Tersedia
https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Tadrib/article/view/1047 [diakses
30 Agustus 2024].
Mulyasa, (2005). “Menjadi Guru Profesional”. Bandung PT. Remaja Rosda Karya.
Tersedia (Open Access) Menjadi Guru Profesional : Menciptakan
Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan (2006) | E. Mulyasa | 197 Citations
[diakses 15 Agustus 2024].
Nafiah, D. A., & Dafit, F. (2023). “Peran Guru Penggerak Dalam Implementasi
Kurikulum Merdeka Di SDN 018 Sorek Satu”. Innovative: Journal Of Social
Science Research, 3(3), 3052-3061. Tersedia https://j-
innovative.org/index.php/Innovative/article/view/2444 [diakses 25 Agustus
2024].
Rahmat, N., (2018). “Pendidikan Karakter Melalui Nilai Kearifan Lokal di Era
Global”. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG (Vol. 5, No. 05).
Tersedia Microsoft Word - 24fa-8ea3-ad07-365f.doc (core.ac.uk) [diakses 25
Agustus 2024].
Sauri, R., S., Saadah, E., Jam’an, P., Hermawan, W., Rukhaida, I., Jabar, R., &
Sopandi, U., (2024). “Implementasi Kebijakan Pengangkatan Kepala Sekolah
dan Pengawas dari Guru Penggerak pada Dinas Pendidikan Kabupaten
Garut”. Tersedia https://jurnal.pcmkramatjati.or.id/index.php/JIPMUKJT/cit
ationstylelanguage/get/acm-sig-
proceedings?submissionId=162&publicationId=162 [diakses 28 Agustus
2024].
Susi, Agustina, R., Janah, M., Sari, S., M., Sartika, D., Agustanti, A., (2023). “Peran
Guru Penggerak Dalam Penguatan Profil Pelajar Pancasila”. (Kajian Study
Literatur). Journal on Education Volume 06, No. 01 Tersedia
https://jonedu.org/index.php/joe/article/view/3488 [diakses 25 Agustus
2024].
Susanto, S., & Pujiyati, W. (2024). “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
Kinerja Guru Terhadap Mutu Sekolah”. Edum Journal, 7(1), 123-139.
Tersedia https://edum.unwir.ac.id/index.php/edumjournal/article/view/183
[diakses 27 Agustus 2024].
Sutikno, M., S., (2007). “Peran Guru dalam Membangkitkan Motivasi Belajar
Siswa”. Jurnal Pendidikan 1 (1), 1-10. Tersedia
https://gurupkn.wordpress.com/2008/04/25/peran-guru-dalam-
membangkitkan-motivasi-belajar-siswa/ [diakses 27 Agustus 2024].
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
Responden :
Nama Informan :
Jabatan :
Unit Kerja :
Hari/Tanggal :
Petunjuk:
LAMPIRAN 3
guru penggerak
sebagai kepala
sekolah
9. Pengidentifikasian Kepala sekolah
faktor yang mampu menyebutkan
mempengaruhi faktor yang
kinerja guru mempengaruhi
kinerja guru
10. Strategi kepala Kepala sekolah
sekolah mampu memberikan
strategi bagaimana
guru terus
berkembang dalam
meningkatkan
kinerjanya
11. Tidak lanjut Kepala sekolah
kepala sekolah mampu menjelaskan
bagaimana cara
memantau
perkembangan kinerja
guru
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5
Responden :
Nama Informan :
Jabatan :
Unit Kerja :
Hari/Tanggal :
Petunjuk:
LAMPIRAN 6
Skala
Aspek yang
No Indikator Penilaian Keterangan/Deskripsi
Diamati
(1-5)
1. Pemahaman Guru mampu
tentang guru menjelaskan konsep
penggerak dari guru penggerak
2. Pemahaman Guru mampu
tentang peran menjelaskan peran
guru penggerak guru penggerak
3. Pemahaman Guru mampu
tentang peran menjelaskan peran
guru penggerak guru penggerak
sebagai kepala
sekolah
4. Pemahaman Guru mampu
tentang perbedaan membedakan peran
guru penggerak kepala sekolah dari
sebagai kepala guru penggerak dan
sekolah bukan dari guru
penggerak
5. Pengidentifikasian Guru mampu
tentang perbedaan menjelaskan peran
guru penggerak utama guru penggerak
sebagai kepala sebagai kepala
sekolah sekolah
6. Pemahaman Guru mampu
makna kinerja memberikan
guru pemahaman tentang
kinerja guru
7. Pengidentifikasian Guru mampu
upaya menjelaskan tehnik
peningkatan atau metode dalam
kinerja guru upaya peningkatan
kinerja guru
8. Pengidentifikasian Guru mampu
upaya memberikan
peningkatan pemahaman tentang
kinerja guru keefektifan peran
guru penggerak
sebagai kepala
sekolah
9. Pengidentifikasian Guru mampu
faktor yang menyebutkan faktor
60