SKRIPSI DESSY AYU WULANDARI contoh skripsi farmasi 2
SKRIPSI DESSY AYU WULANDARI contoh skripsi farmasi 2
SKRIPSI DESSY AYU WULANDARI contoh skripsi farmasi 2
SKRIPSI
Oleh:
Kata Kunci : Struktur Modal (DER), Profitabilitas (ROA), Non Debt Tax
Shield (NDTS)
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr.Wb
Penulis menyadari bahwa isi yang terkandung dalam Skripsi ini masih
jauh dari sempurna, hal ini disebabkan oleh terbatasnya waktu, kemampuan dan
pengalaman yang penulis miliki dalam pekerjaannya. Oleh karena itu, dengan
kerendahan hati dan tangan terbuka penulis menerima kritik, saran, dan petunjuk
yang bersifat membangun dari pembaca yang nantinya dapat berguna demi
penyempurnaan Skripsi.
berbagai pihak yang tidak ternilai harganya. Untuk itu dalam kesempatan ini
ii
2. Bapak DR. Agussani, M.AP selaku Rektor Universitas
3. Bapak Januri, SE, MM, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
5. Bapak Dr. Hasrudi Tanjung, SE,M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas
6. Ibu Fitriani Saragih, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Pogram Studi
Sumatera Utara.
7. Ibu Syafrida Hani SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah
Kartika, Indah, Anita, Ayu, Dian, Novita Sari, Sigit Pratama Putra,
iii
10. Terimakasih untuk teman seperjuangan Rani, Sunaria, Dhian Larasati,
menyelesaikan skripsi
11. Dan seluruh teman-teman kelas C-Pagi terimakasih atas motivasi atas
Akhir kata, penulis menghrapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
teman-teman mahasiswa dan para pembaca. Semoga Allah SWT selalu melimpahi
taufik dan hidayahnya pada kita semua serta serta memberikan keselamatan dunia
akhirat, Amin.
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vii
v
b. Jenis-Jenis Hutang ....................................................................... 31
c. Indikator Non Debt Tax Shield .................................................... 32
5. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 33
B. Kerangka Konseptual ........................................................................... 36
C. Hipotesis .............................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
BAB I
PEDAHULUAN
Perusahaan dalam menjalakan bisnis baik itu yang bergerak dalam bidang
sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Maka dari itu dalam rangka
perusahaan atau keputusan yang bertujuan untuk menentukan struktur modal yang
yang terdiri dari hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang dengan modal
dengan tepat dan cermat dalam menentukan struktur modalnya. Cara yang dapat
1
2
perusahaan.
Irham Fahmi (2012: 182) menyatakan bahwa struktur modal dapat diukur
dengan tingkat Debt to Equity Ratio (DER) yang merupakan perbandingan total
hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin besar DER maka
semakin besar pula resiko yang harus dihadapi perusahaan, karena pemakaian
hutang sebagai sumber pendanaan jauh lebih besar dari pada modal sendiri.
Selain itu Tax Shield,debt tax shield, dan non debt tax shield juga dapat
mempengaruhi struktur modal. Tax Shield adalah suatu usaha untuk meringankan
beban pajak dengan tidak melanggar undang-udang yang ada. Harry Graham
Balter dan Ernest R Morteson (Zain, 2008:49) menjelaskan pengertian dari Tax
Shield sebagai berikut: kegiatan yang berkenaan dengan suatu peristiwa yang
dilakukan oleh wajib pajak (berhasil maupun tidak) untuk mengurangi atau sama
tidak hanya diperoleh dengan adanya tax reform (debt tax shield) tetapi juga dapat
diperoleh dari non debt tax shield. Tax Shield adalah kelompok penentu struktur
modal yang dapat mengurangi atau menambah hutang, terdiri dari; debt tax shield
Tabel 1.1
Perbandingan DER, ROA dan NDTS
Emiten Tahun ROA NDTS DER
DVLA 2012 13,86 0,129644 0,28
2013 10,57 0,135275 0,3
2014 6,55 0,151353 0,28
2015 7,84 0,150142 0,41
2016 8,75 0,152841 0,47
INAF 2012 3,57 0,124159 0,18
2013 -4,19 0,074825 0,38
2014 0,09 0,096268 0,38
2015 0,43 0,085703 0,26
2016 -2,05 0,100963 0,68
KAEF 2012 9,68 0,166757 0,45
2013 8,72 0,140071 0,52
2014 7,97 0,14228 0,64
2015 7,82 0,130496 0,64
2016 4,13 0,106639 0,29
KLBF 2012 18,85 0,140547 0,28
2013 17,41 0,127582 0,33
2014 17,07 0,131129 0,27
2015 15,02 0,136883 0,25
2016 11,82 0,141898 0,24
MERK 2012 18,93 0,090149 0,37
2013 25,17 0,092092 0,36
2014 25,32 0,095681 0,29
2015 22,22 0,120958 0,35
2016 17,61 0,108283 0,29
PYFA 2012 3,91 0,080149 0,55
2013 3,54 0,100149 0,25
2014 1,54 0,010149 0,59
2015 1,93 0,080149 0,58
2016 1,77 0,050149 0,54
SCPI 2012 -2,81 0,067511 0,26
2013 -1,63 0,043242 0,31
2014 -4,74 0,030075 0,18
2015 9,22 0,035987 0,58
2016 10,92 0,060149 0,48
SQBB 2012 5,23 0,134656 0,21
2013 28,95 0,150711 0,19
2014 33,19 0,070149 0,2
2015 34,06 0,18677 0,22
2016 35,50 0,198963 0,21
TSPC 2012 13,71 0,153175 0,38
2013 11,81 0,115454 0,4
2014 10,45 0,131279 0,35
2015 8,42 0,128363 0,45
2016 7,15 0,137831 0,43
4
Dari Tabel diatas bahwa dapat kita lihat bahwa salah satu penyebab yang
mempengaruhi struktur modal adalah Profitabilitas, hutang, dan non debt tax
shield. Hutang merupakan salah satu yang menyebabkan struktur modal tidak
meningkatnya non debt tax shield pada setiap perusahaan farmasi. Seharusnya
dalam suatu perusahaan lebih baik Non Debt Tax Shield semakin sedikit, karena
jika Non Debt Tax Shield semakin meningkat maka dapat merugikan perusahaan
merupakan salah satu penyebab struktur modal hal ini dinyatakan oleh Teori yang
hutang, terdiri dari: debt tax shield dan non dabt tax shield. Selain itu penulis
air.
5
penjabaran diatas dan adanya perbedaan variabel, tempat dan sampling dalam
B.Identifikasi Masalah
struktur modal, hutang juga merupakan salah satu penentu bertambah atau
adanya batasan fokus pembahasan agar dalam pembahasanya dapat lebih terinci
dan mendalam. Untuk itu penulis merumuskan beberapa hal yang akan menjadi
Indonesia ?
2. Apakah ada pengaruh non-debt tax shield terhadap struktur modal pada
Indonesia ?
Adapun tujuan penelitian yang dibuat oleh penulis yaitu sebagai berikut
ini:
3. Untuk mengetahui Profitabilitas dan non debt tax shield terhadap struktur
Adapun manfaat penelitian yang dibuat oleh penulis yaitu sebagai berikut
ini :
Sarjana Akuntansi.
bunga utang.
yang dimilikinya.
b. Bagi Perusahaan
perusahaan.
8
yang di milikinya.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Teori
1. Struktur Modal
optimal apabila dengan tingkat risiko tertentu dapat memberikan nilai perusahaan
internal dapat diperoleh dari laba ditahan dan depresiasi aktiva tetap sedangkan
sumber pendanaan eksternal dapat diperoleh dari para kreditur yang disebut
dengan hutang.
berikut :
1).Balancing Theories
9
10
nilai nominal, tingkat suku bunga, dan jangka waktu dimana itu dikeluarkan
baik oleh perusahaan atau goverment untuk kemudian dijual kepda publik.
2013).
berikut :
bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa”.
13
structure refers to the proportion of assets financed with straight debt and
common equity".
adalah bagian dari struktur keuangan yang merupakan perbandingan antara utang
jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, preferen dan saham
struktur modal, Seperti Menurut Agoes Sartono (2012:248) yaitu sebagai berikut :
2) Struktur aset; perusahaan yang memeiliki aset tetap dalam jumlah besar
dapat menggunakan utang dalam jumlah besar hal ini disebabkan karena
dari skalanya perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses ke
sumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil. Kemudian besarnya
aset tetap dapat digunakan sebagai jaminan atau kolateral utang
perusahaan. Memang penggunaan utang dalam jumlah besar akan
mengakibatkan financial risk meningkat, sementara aset tetap dalam
jumlah besar tentu akan memperbesar business risk dan pada akhirnya
berarti total risk juga meningkat.
5) Variabel laba dan perlindungan pajak; variabel ini sangat erat kaitannya
dengan stabilitas penjulan. Jika variabilitas atau volatilitas laba perusahaan
kecil maka perusahaan mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk
menanggung beban tetap dari utang. Ada kecenderungan bahwa
penggunaan utang akan memberikan manfaat berupa perlindungan pajak.
menurut Smith, Skousen, Stice, and Stice dalam Irham Fahmi (2015:157)
Total liabilitas
Stockholder's equity
Interest expense
“Measures equity per share of common stock.” (Smith, Skousen, Stice and
Stice).
16
Keterangan:
−Income before taxes and interest expense atau pendapatan sebelum bunga dan
pajak.
−Interest expense atau beban bunga. Biaya dana pinjaman pada periode yang
berjalan yang memperlihatkan pengeluaran uang dalam laporan laba rugi.
dikurangi total hutang, sehingga Shareholders' equity disebut juga dengan total
modal. Perhiyungan DER juga sesuai dengan definisi struktur modal, menurut
Alasan penulis memilih indikator Debt to equity ratio (DER) sebagai alat
kebangkrutan. Sehingga hal tersebut akan menjadi respon negatif bagi para
ivestor.
17
Menurut Nugrahani (2012), " Investor cenderung lebih tertarik pada level
DER tertentu kurang dari satu atau 100 persen, karena jika lebih dari satu
2. Profitabilitas (Laba)
sebagai berikut :
bisnisnya”.
sebagai berikut :
efficiency of the business. These ratios measure the profit earning capacity
of the company".
dari penjualan dan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukan
efisiesi perusahaan.
4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri
Selain itu ada tujuan dan manfaat rasio profitabilitas secara keluruhan
4) Untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan
dari setiap rupiah dana yang tertanam dari total asset.
5) Untuk mengukur seberapa jumlah laba bersih yang dihasilka dari setiap
rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas.
20
"Laba akuntansi adalah perbedaan antara revenue yang direalisasikan yang timbul
"Laba merupakan pendapatan yang diperoleh apabila jumlah finansial (uang) dari
aset neto pada akhir periode (diluar dari distribusi dan kontribusi pemilik
antara penghasilan yang diperoleh perusahaan dari aktivitas operasi pada periode
penghasilan tersebut.
21
1) Laba Kotor (gross Profit) artinya laba yang diperoleh sebelum dikurangi
biaya-biaya yang menjadi beban perusahaan. Artinya laba keseluruhan
yang pertama sekali perusahaan peroleh.
2) Laba Bersih (net profit) artinya laba yang dikurangi biaya-biaya yag
merupakan beban perusahaan dalam suatu periode tertentu termasuk
pajak".
(empat) yaitu :
Rasio gross profit margin merupakan margin laba kotor. Mengenai gross
profit margin Lyn M. Fraser dan Aileen Ormiston memberikan pendapatnya yaitu,
“Margin laba kotor, yang memperlihatkan hubungan antara penjualan dan beban
pokok penjualan, mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk mengendalikan
biaya persediaan atau biaya operasi barang maupun untuk meneruskan kenaikan
harga lewat penjualan kepada pelanggan.” Atau lebih jauh Joel G. Siegel dan Jae
K. Shim mengatakan bahwa, “Persentase dari sisa penjualan setelah sebuah
perusahaan membayar barangnya; juga disebut margin keuntungan kotor (gross
profit margin).” Adapun rumus rasio gross profit margin adalah sebagai berikut :
Sales
Keterangan :
-sales = penjualan
untuk data cost of goods sold dan sales dapat dilihat dalam laporan laba rugi
(income statement).
Rasio net profit margin disebut juga dengan rasio pendapatan terhadap
penjualan. Mengenal profit margin ini Joel G. Siegel dan Jae K. Shim
mengatakan, “(1) Margin laba bersih sama dengan laba bersih dibagi dengan
penjualan bersih. Ini menunjukkan kestabilan kesatuan untuk menghasilkan
perolehan pada tingkat penjualan khusus. Dengan memeriksa margin laba dan
norma industri sebuah perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya, kita dapat
menilai efisiensi operasi dan strategi penetapan harga serta status persaingan
perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri tersebut. (2) Margin laba kotor
sama dengan laba kotor dibagi laba bersih. Margin laba yang tinggi lebih disukai
karena menunjukkan bahwa perusahaan mendapat hasil yang baik yang melebihi
harga pokok penjualan. Adapun rumus rasio Net Profit Margin adalah :
Sales
Keterangan :
Laba setelah pajak ini dianggap sebagai laba bersih. karena itu dibeberapa literatur
ditemukan jika Earning After Tax (EAT) ditulis dengan Net Profit atau laba
bersih. Untuk jelasnya dapat kita lihat dengan rumus dibawah ini :
Net Profi
sales
Sales
Rasio return on equity (ROE) disebut juga dengan laba atas equity. Di
beberapa referensi disebut juga dengan rasio total asset turnover atau perputaran
total asset. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan
sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas. Adapun
rumus return on equity (ROE) adalah :
Shareholder's Equity
Keteragan :
Dalam penelitian ini penulis memilih indikator ROA sebagai alat ukur
profitabilitas, dengan rasio ROA kita dapat mengetahui apakah perusahaan telah
Perusahaan dengan nilai ROA yang bagus tentu menunjukan bahwa perusahaan
berada dalam kondisi kinerja yang baik, dengan kondisi kinerja yang baik tersebut
teknik analisa yang paling lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk
Assets dalam analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah
satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh (komprehensif). Rasio ini
Tax Shield adalah suatu usaha untuk meringankan beban pajak dengan
tidak melanggar undang-udang yang ada. Harry Graham Balter dan Ernest R
Morteson (Zain, 2008:49) menjelaskan pengertian dari Tax Shield sebagai berikut:
Tax shield tidak hanya diperoleh dengan adanya tax reform (debt tax shield) tetapi
juga dapat diperoleh dari non debt tax shield. Tax Shield adalah kelompok
penentu struktur modal yang dapat mengurangi atau menambah hutang, terdiri
dari; debt tax shield dan non debt tax shield (Joni, 2016).
Non debt tax shield menurut Suripto (2015: 8), adalah sebagai berikut :
"Non debt tax shield merupakan substitusi manfaat pajak dari utang. Non
debt tax shield dapat berasal dari investment tax credit, tax loss carry
Menurut Sheikh dan Wang (2011: 124) dalam Joni dan Dwi (2016),
sebagai berikut :
"firm with large non debt tax shields relative to their cash flow will have less debt
in their capital structure, because the non deb tax sheltered expenditures
Perhitungan Non Debt Tax Shield menurut suripto (2015:8) dilakukan dengan
rumus :
Jumlah Depresiasi
NDTS=
Total Aset
26
b. Penyusutan
Biaya penyusutan suatu harga sangat dipengaruhi oleh nilai harta tersebut
pada nilai perolehannya. Hal lain yang berpengaruh yaitu umur ekonomis, metode
"Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu
umur ekonomis, metode penyusutan dan nilai sisa hartanya. Akan tetapi, hal ini
yaitu :
1) Umur Ekonomis
Tabel 2.1
Penyusutan Fiskal (Pasal 11 UUNo.36 Tahun 2008)
I Bukan Bangunan
II Bangunan - - -
Permanen 20 Tahun 5% -
2) Metode Penyusutan
a. Metode Garis Lurus (straight line method) dan metde saldo menurun
bangunan.
Dalam ketentuan perpajakan, pajak tidak mengenal nilai sisa harta/ residu
sehingga semua perolehan harta harus habis disusutkan. Nilai sisa suatu harta
c. Amortisasi
berikut:
Tabel 2.2
no. 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan terdapat investment tax credit
tinggi dalam skala nominal dapat diberikan fasilitas perpajakan dalam bentuk :
yang dilakukan.
3) Kompensasi kerugian yang lbih lama, tetapi tidak lebih dari 10 Tahun.
Tax loss carry forward adalah pengurangan atau kredit yang tidak dapat
dikurangkan dari pengambilan pajak selama setahun dan mungkin dapat dibawa
kedepan untuk mengurangi pajak penghasilan atau pajak terutang di tahun yang
akan datang.
4. Hutang
a. Definisi Hutang
et.al. yang dialih bahasakan oleh Gina Gania (2013:466) adalah sebagai berikut:
akan diselesaikan melalui arus keluar sumber daya yang mengiringi manfaat
ekonomi”.
laporan keuangan (KDP2LK) dalam Dwi Martani, et. al.(2015:5) adalah sebagai
berikut:
"Liabilitas adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa
saat ini yang dimiliki oleh perusahaan yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya melalui arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung
manfaat ekonomi.
b. Jenis-Jenis Hutang
berikut:
(2015:164) yaitu:
“Jenis pertama timbul dari aktivitas operasi meliputi utang pajak, pendapatan
diterima di muka (unearned revenue), uang muka, utang usaha, dan beban
operasi akrual lainnya, seperti utang gaji. Jenis kedua kewajiban lancar timbul
dari aktivitas pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek, bagian utang
jangka panjang yang jatuh tempo dan utang bunga”.
Contoh kategori umum yang termasuk dalam utang lancar atau utang jangka
-hutang dagang,
-hutang wesel,
-hutang pajak,
-hutang gaji,
sebagai berikut :
-Hutang obligasi,
-wesel bayar,
depresiasi dan amortisasi semakin besar penghematan pajak, dan non debt tax
shield dihitung dari rasio depresiasi dan amortisasi selama tahun berjalan dengan
total aktiva (Sheikh dan Wang, 2011: 127dalam Joni dan Dwi, 2016).
33
dengan rumus :
Jumlah Depresiasi
NDTS=
Total Aset
5. Penelitian Terdahulu
sebelumnya, yaitu:
Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu
PengaruhProfitabilitas,
1 Stella Variabel bebasnya: Berdasarkan analisis
Non-debt Tax Shield
(Sekolah Profitabilitas non- data dan pengujian
dan Karakteristik
Tinggi Ilmu debt tax shield dan hipotesis maka dapat
Perusahaan Terhadap
Ekonomi karakteristik ditarik kesimpulan
Struktur Modal
Trisakti) perusahaan. bahwa: Profitabilitas
Pada Perusahaan
mempunyai pengaruh
yang Terdaftar
Variabel Terikatnya: positif terhadap
Index LQ45
Struktur Modal. struktur modal . Non-
deb tax shield dan
karakteristik
perusahaan
mempunyaipengaruh
negatif terhadap
struktur modal.
struktur modal.
7 Eni Yulia Pengaruh Non Debt Variabel Bebas: Non Berdasarkan analisa
Natasari dan Tax Shield dan Deviden Debt Tax Shield dan data pengujian
Indira Payout Ratio Terhadap Deviden Payout Ratio hipotesis maka dapat
Januarti Struktur Modal Pada ditarik kesimpulan
(Universitas Perusahaan Maufaktur Variabel Terikat: bahwa Non Debt Tax
Dipenogoro) yang terdaftar di BEI Struktur Modal Shield mempunyai
pengaruh negatif
terhadap struktur
modal.
Deviden Payout Ratio
mempuyai pengaruh
negatif terhadap
struktur modal.
10 Robbin et.al The Effects Firm Size, Variabel Bebas: Firm Berdasarkan aalisis
Profitability,Tagibility, size Profitability, data dan
Non Debt Tax Shield Tangibility, Non Debt pengujianhipotesis
and Growth to the Tax Shield ang maka dapat ditarik
capital Structure on Grwoth kesimpulan bahwa :
Banking Firms. Firms size tidak
Variabel Terikatnya: berpengaruh terdap
capital structure.
Capital Structure Profitability
mempunyai pengaruh
terhadap capital
structure tangibility
non debt tax shield
tidak berpengaruh
terhadap capital
structure . Growth
tidak berpengaruh
terhadap capital
struckture
B. Kerangka Konseptual
Salah satu faktor yag menyebabkan suatu perusahaan memiliki daya saing
dalam jangka panjang karena faktor kuatnya struktur modal yang dimilikinya.
struktur modal suatu perusahaan tidak dapat dilihat sebagai suatu keputusan yang
sederhana namun memiliki implikasi kuat terhadap apa yang akan terjadi dimasa
yang akan datang (Irham Fahmi, 2015:184). Oleh karena itu manajer keuangan
pendanaan yang digunakan sebab setiap keputusan yang akan diputuskan manajer
Perusahaan dengan profit lebih tinggi akan selalu memiliki utang yang
dana internal yang dapat digunakan untuk pembiayaan aktivitas operasional dari
menyatakan bahwa;
Beberapa ahli menyatakan bahwa terdapat hubungan antara Non Debt Tax
mengemukakan bahwa:
Adapun hubungan antara Non Debt Tax Shield dengan struktur modal
yang dinyatakan oleh Enny Yulia Natasari, Indira Januarti (2014) sebagai berikut;
Hubungan lain antara non debt tax shield dengan struktur modal
dinyatakan oleh Bagus Tri Prasetya dan Nadia Asandimitra (2014) yaitu sebagai
berikut;
penggunaan selain hutang. Salah satu faktor yang dapat digunakan untuk
perusahaan. Semakin besar aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan, maka
untuk jaminan hutang. Hal itu sesuai dengan teori struktur modal yang
39
eksternal. Jika sinyal itu positif, maka pihak eksternal akan tertarik untuk
berinvestasi".
Adapun hubungan antara non debt tax shield dengan struktur modal yang
"Firm will exploit the tax deductibility of interest payment to reduce their
tax payment and hence the trade-off theory predicts that firms tend to issue
more debt when corporate tax rates are higher."
Profitabilitas (X1)
Meningkat
C. Hipotesis
H3 : Profitabilitas dan Non Debt Tax Shield berpengaruh terhadap struktur modal.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua
1. Variabel Independen
a. Profitabilitas
41
42
Non debt tax shield menurut Suripto (2015: 8), adalah sebagai berikut :
mempunyai pendapatan kena pajak yang cukup besar. Manfaat pajak dari
penyusutan."
Jumlah Depresiasi
NDTS=
Total Asset
2. Variabel Dependen
perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka
Adapu indikator yang penulis gunakan untuk mengatur variabel ini adalah
Total Liabilities
Debt to Equity Ratio=
Stock Holder's Equity
43
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
1. Tempat Penelitian
manufaktur sub-sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Jl. Asia, Sei
2. Waktu Penelitian
Tabel 3.2
Rencana Waktu Penelitian
1. Populasi
terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu
sebanyak 43 perusahaan.
2. Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
45
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
Tabel 3.3
Daftar Perusahaan Manufaktur yang Mejadi Sampel
adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria sesuai sengan yang telah
penulis tentukan. Oleh karena itu sampel yang dipilih sengaja ditentukan
Tabel 3.3
Kriteria Sampel
No Kriteria Total
1. Perusahaan manufaktur sub-sektor farmasi 11
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012 -2016.
1. Jenis Data
teori, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif secara khusus dan
2. Sumber Data
diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id. Data
yang dimaksud meliputi laporan keuangan laba rugi, neraca, dan laporan tahunan.
47
website Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id. . Data yang dimaksud
Analisis data yang digunakan peulis dalam penelitian ini adalah metode
statistik assosiatif. Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini berkaitan
dengan ada atau tidaknya pengaruh profitabilitas, dan Non Debt Tax Shield
1. Asumsi Klasik
asumsi klasik ini menggunakan empat uji, yaitu uji normalitas, uji
a) Uji Normalitas
berikut:
asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, di mana akan menguji data
variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi
dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama
sekali".
48
untuk setiap variabel bebas tertentu berdistribusi normal atau tidak dalam model
regresi linear, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai eror yang berdistribusi normal.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal
normal.
2) Jika probabilitasnya < 0,05 maka distribusi dari model regresi tidak
normal.
sebagai berikut:
"Dalam persamaan regresi beranda perlu juga diuji mengenai sama atau
tidak varian dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain.
Menurut Imam Ghozali (2013: 139) ada beberapa cara untuk mendeteksi
heterokedastisitas,yaitu :
"Dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
ZPRED dan SRESIDdimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu
49
antara ZPRED dan SRESIDmenyebar dibawah maupun di atas titik origin (angka
baik atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada
dikatakan bahwa uji asumsi klasik autokorelasi dilakukan untuk data time series
atau data yang mempunyai seri waktu, misalnya data dari tahun 2000 s/d 2012.
adalah berpengaruh.
2) Ha = diolak apabila < 0,050 maka distribusi dari model regresi tidak
berpengaruh.
Df = N – K – 1
50
Keterangan:
Df = Simultan f
N = Jumlah Sampel
K = Kumlah Variabel bebas
probabilitasnya :
2) Ha = diolak apabila < 0,050 maka distribusi dari model regresi tidak
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)". Untuk mengetahui pengaruh masing-
masing variabel independen yaitu profitabilitas (X1),non debt tax shield (X2)
terhadap variabel dependen yaitu struktur modal (Y), maka digunakan analisis
Y= a + bX
3. Koefisien Determinasi
determinasi (R²) yaitu antara nol dan satu. Nilai R²yang kecil mengindikasikan
non debt tax shield (X2), dan struktur modal (Y). Menurut V. Wiratma Sujarweni
KD = r ² × 100%
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi
r ² = Koefisien Korelasi
5. Uji Hipotesis
parsial (uji t) dan dalam pengujian hipotesis ini peneliti menetapkan dengan
Hipotesis nol (Ho) adalah suatu hipotesis yang menyatakan bahwa tidak
berikut:
Ho2: (β2<0) Non debt tax shield tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal.
Hα2: (β2≥0) Non debt tax shield berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
sebagai berikut:
t=
Keteragan:
t = Nilai uji t
r = Koefisien Korelasi
r² = Koefisien Determinasi
n = Jumlah Sampel
Kriteria untuk penerimaan dan penolakan hipotesis nol (Ho) yang
signifikan dan sebaliknya apabila Ho ditolak, maka hal ini diartikan bahwa
A. Hasil Penelitian
manusia serta teknologi. pembaharuan produk dan inovasi sangat penting bagi
yang penting tersebut sangat bergantung pada modal intelektual yang dimiliki
perusahaan. Sejak pada tahun 2017 dalam Bursa Efek Indonesia perusahaan
Tax Shield (NDTS) dan Struktur Modal (DER) Sebagai Variabel. Data yang
54
55
a. Profitabilitas (ROA)
Tabel 4.1
Deskripsi Data Profitabilitas
No Perusahaan 2012 2013 2014 2015 2016
1 DVLA 13,86 10,57 6,55 7,84 8,75
2 INAF 3,57 -4,19 0,09 0,43 -2,05
3 KAEF 9,68 8,72 7,97 7,82 4,13
4 KLBF 18,85 17,41 17,07 15,02 11,82
5 Merk 18,93 25,17 25,32 22,22 17,61
6 PYFA 3,91 3,54 1,54 1,93 1,77
7 SCPI -2,81 -1,63 -4,74 9,22 10,92
8 SQBB 5,23 28,95 33,19 34,06 35,5
9 TSPC 13,71 11,81 10,45 8,42 7,15
Sumber: Bursa Efek Indonesia
Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa data profitabilitas mengalami
ketidak stabilan pada tiap Perusahaan Sub Sektor Farmasi. Suatu perusahaan akan
lebih baik jika mengalami peningkatan profitabilitas setiap tahun-nya. Tetapi pada
tabel diatas dapat kita lihat bahwa setiap perusahaan cenderung mengalami
penurunan setiap tahunya. Hanya Satu perusahaan saja yang mengalami kenaikan
Tabel 4.2
Deskripsi Data Non Debt Tax Shield
No Perusahaan 2012 2013 2014 2015 2016
1 DVLA 0,129644 0,135275 0,151353 0,150142 0,152841
2 INAF 0,124159 0,074825 0,096268 0,085703 0,100963
3 KAEF 0,166757 0,140071 0,14228 0,130496 0,106639
4 KLBF 0,140547 0,127582 0,131129 0,136883 0,141898
5 Merk 0,090149 0,092092 0,095681 0,120958 0,108283
6 PYFA 0,080149 0,100149 0,010149 0,080149 0,050149
7 SCPI 0,067511 0,043242 0,030075 0,035987 0,060149
8 SQBB 0,134656 0,150711 0,070149 0,18677 0,198963
9 TSPC 0,153175 0,115454 0,131279 0,128363 0,137831
Sumber: Bursa Efek Indonesia
56
Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata perusahaan Sub Sektor
Farmasi memiliki Non Debt Tax Shield yang cukup tinggi pada setiap tahunya.
Jika Non Debt Tax Shield pada setiap perusahaan semakin kecil setiap tahun-nya
Tabel 4.3
Deskripsi Data Struktur Modal
No Perusahaan 2012 2013 2014 2015 2016
1 DVLA 0,28 0,3 0,28 0,41 0,47
2 INAF 0,18 0,38 0,38 0,26 0,68
3 KAEF 0,45 0,52 0,64 0,64 0,29
4 KLBF 0,28 0,33 0,27 0,25 0,24
5 Merk 0,37 0,36 0,29 0,35 0,29
6 PYFA 0,55 0,25 0,59 0,58 0,54
7 SCPI 0,26 0,31 0,18 0,58 0,48
8 SQBB 0,21 0,19 0,2 0,22 0,21
9 TSPC 0,38 0,4 0,35 0,45 0,43
Sumber: Bursa Efek Indonesia
Dari tabel 4.3 diatas dapat kita lihat bahwa rata-ratastruktur modal yang
dimiliki perusahaan cukup tinggi, seharusnya struktur modal yang baik untuk
perusahaan tidak diatas 0,01. Jika struktur modal semakin tinggi maka akan
berdampak pada perusahaan, karena struktur modal merupakan salah satu faktor
3. Statistik Deskriptif
pengaruh Profitabilitas, Non Debt Tax Shield terhadap Strktur Modal. Analisis
deviasi.
57
TABEL 4.4
Hasil Uji Deskripsi
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
DER .3678 .13858 45
ROA 10.7840 10.19131 45
NDTS .11194843 .041435596 45
Sumber: SPSS 21
jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 45 buah yang berasal
dari 9 sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun
variabel mempunyai nilai lebih kecil dari pada meannya. Oleh karena itu data ini
Dari data penelitian yang dikumpulkan oleh peneliti hasil pengujian atas
a. Uji Normalitas
tidak. Model regresi yang layak adalah model yang mempunyai distribusi normal
atau mendekati normal. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat melalui
Gambar 4.1
Hasil Uji Histogram
Sumber: SPSS 21
Hasil uji normalitas melalui alternatif kedua yaitu grafik histogram pada
lonceng yang tidak menceng (skewness) ke kiri maupun ke kanan atau dapat
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas
Sumber: SPSS 21
59
Hasil uji normalitas melalui Normal P-Plot pada Gambar 4.2 menunjukkan
mengikuti garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model
b. Uji Heterokedastisitas
Menurut Imam Ghozali (2013: 139) ada beberapa cara untuk mendeteksi
heterokedastisitas, yaitu : Dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara ZPRED dan SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah
pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar dibawah maupun di atas
titik origin (angka 0) pada sumbu Ydan tidak mempunyai pola yang teratur.
Dalam Penelitian ini akan digunakan metode Chart (Diagram Scatterplot) dengan
1) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (poin-poin) yang ada membentuk
2) Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar keatas dan dibawah 0
Gambar 4.3
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: SPSS 21
secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, serta tidak membentuk
pola tertentu atau tidak teratur. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi
5. Uji Hipotesis
ada pengaruh antara variabel Independen (Profitabilitas dan Non Debt Tax Shield)
bantu program SPSS versi 2.1. Berikut adalah tabel hasil uji regresi linear
berganda.
61
TABEL 4.5
Hasil Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Correlations
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta Zero- Partial Part
order
(Constant) .445 .057 7.749 .000
1 ROA -.004 .002 -.326 -1.995 .053 -.364 -.294 -.286
NDTS -.261 .547 -.078 -.478 .635 -.235 -.074 -.069
a. Dependent Variable: DER
Sumber: SPSS 21
persamaan:
Y = a - b1X1 - b2X2
(ROA) dan Non Debt Tax Shield (NDTS) terhadap Struktur Modal (DER) yaitu:
setiap kenaikan Non Debt Tax Shield (NDTS) maka akan di ikuti oleh
b. Uji t
TABEL 4.6
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Correlations
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta Zero- Partial Part
order
(Constant) .445 .057 7.749 .000
1 ROA -.004 .002 -.326 -1.995 .053 -.364 -.294 -.286
NDTS -.261 .547 -.078 -.478 .635 -.235 -.074 -.069
a. Dependent Variable: DER
Sumber: SPSS 21
thitung : -1.995
ttabe l : 1.681
H0 diterima jika : thitung < 1.681 atau –thitung > -1.681 pada = 5%
probabilitasnya :
< 0,05).
Dari hasil tersebut , nilai thitung -1.995 > ttabel dan nilai probabilitas (sig) adalah
sebesar 0,053 (Sig0,053 < 0,05) yang berdasarkan kriteria penelitian maka H0
signifikan terhadap Struktur Modal (DER) perusahaan farmasi. Karena nilai ttabel
berikut:
thitung : - 0,478
ttabel : 1.681
Ho diterima jika : thitung < 1.681 atau –thitung > -1.681 pada = 5%
probabilitasnya :
= < 0,05).
Dari hasil tersebut, nilai -thitung -0,478 < - ttabel 1.681 dan nilai probabilitas (Sig)
adalah 0,635 (Sig0,053 < 0,05) yang berdasarkan kriteria penelitian maka H0
diterima Ha ditolak. Hal ini menunjukan bahwa tidak ditemukan adanya pengaruh
64
yang signifikan antara Non Debt Tax Shield (NDTS) terhadap Struktur Modal
c. Uji f
TABEL 4.7
Hasil Uji Statistik Simultan (F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression .116 2 .058 3.330 .045b
1 Residual .729 42 .017
Total .845 44
a. Dependent Variable: DER
b. Predictors: (Constant), NDTS, ROA
Sumber: SPSS 21
Ho diterima jika : Fhitung < 3,22 atau - Fhitung > - 3,22 pada = 5%
probabilitasnya :
< 0,05).
dan Ftabel dari Profitabilitas (ROA) dan Non Debt Tax Shield ( NDTS) terhadap
Struktur Modal (DER) diperoleh 3,330 dengan signifikan 0,045 nilai Fhitung (3,22),
dan nilai signifikan (0,045) < dari milai probabilitas (0,05) yang berdasarkan
kriteria penelitian maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa
Profitabilitas (ROA) dan Non Debt Tax Shield (NDTS) berpengaruh tidak secara
Modal (DER).
TABEL 4.7
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Adjusted Std. Error Change Statistics Durbin-
Square R Square of the R F df1 df2 Sig. F Watson
Estimate Square Change Change
Change
a
1 .370 .137 .096 .13178 .137 3.330 2 42 .045 2.164
a. Predictors: (Constant), NDTS, ROA
b. Dependent Variable: DER
Sumber: SPSS 21
Dari hasil pengolaan tabel diatas terlihat bahwa nilai koefisien determinasi
(dilihat dari Adjusted R Square) sebesar 0.96. Hal ini berarti 9.6% variasi nilai
Struktur Modal (DER) ditentukan oleh variasi nilai Profitabilitas (ROA) dan Non
Debt Tax Shield (NDTS), sedangkan sisanya 90.4% dipengaruhi oleh variabel-
B. Pembahasan
melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah cabang, jumlah cabang, dan sebagainya. Menurut Irham Fahmi
Profitabilitas (ROA) berpengaruh pada struktur modal (DER). Hal ini dapat
dibuktikan dengan nilai thitung 1.995 > ttabel dan nilai probabilitas (sig) adalah
sebesar 0,053 (Sig0,053 < 0,05) yang berdasarkan kriteria penelitian maka H0
signifikan terhadap Struktur Modal (DER) perusahaan farmasi. Karena nilai ttabel
Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linear berganda sebagi berrikut Y =
Hasil Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Bagus Tri Prasetya
Perusahaan, Growth Oppurtunity, Likuiditas, Struktur Asset, dan Non Debt Tax
Shield terhadap Struktur Modal pada perusahaan sub sektor barang konsumsi.
67
Dalam penelitian ini yang dilakukan Bagus Tri Prasetya dan Nadya Asandimitra
Struktur asset tidak mempunyai pengaruh terhadap struktur modal, Non Debt Tax
(DER)
insentif yang kuat terhadap utang, terutama bagi perusahaan yang mempunyai
pendapatan kena pajak yang cukup besar. Manfaat pajak dari utang menurun
ketika pengurangan pajak lain, seperti kenaikan penyusutan. Menurut Sheikh dan
Wang (2011: 124) menyatakan non debt tax shield adalah besarnya biaya yang
Hasil penelitian hipotesis yang diajukan bahwa Non Debt Tax Shieeld
(NDTS) tidak berhasil ditemukan adanya pengaruh pada Struktur Modal (DER).
Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai nilai thitung -0,478 < ttabel 1.681 dan nilai
probabilitas (Sig) adalah 0,635 (Sig0,053 < 0,05) yang berdasarkan kriteria
penelitian maka H0 diterima Ha ditolak. Hal ini menunjukan bahwa tidak adanya
pengaruh yang signifikan antara Non Debt Tax Shield (NDTS) terhadap Struktur
Modal (DER) perusahaan farmasi. Dari hasil pengujian secara simultan dengan
menggunakan pengujian Fhitung dan Ftabel dari Profitabilitas (ROA) dan Non Debt
Tax Shield ( NDTS) terhadap Struktur Modal (DER) diperoleh 3,330 dengan
signifikan 0,045 nilai Fhitung (3,22), dan nilai signifikan (0,045) < dari milai
68
diterima. Hal ini menunjukan bahwa Profitabilitas (ROA) dan Non Debt Tax
terhadap struktur Modal (DER). Selain itu nilai R square sebesar 0.137. Hal ini
berarti 1.37% variasi nilai Struktur Modal (DER) ditentukan oleh variasi nilai
Profitabilitas (ROA) dan Non Debt Tax Shield (NDTS), sedangkan 98.63%
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian dari Putu Harry
Krisnanda dan I Gusti Bagus Wiksuana (2015) Pengaruh ukuran perusahaan dan
Non Debt Tax Shield terhadap struktur modal pada perusahaan sektor
yang dilakukan oleh Putu Harry Krisnanda dan I Gusti Bagus Wiksuana (2015)
struktur modal, Non Debt Tax Shield mempunyai pengaruh positif terhadap
struktur modal.
Hasil Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Bagus Tri Prasetya
Perusahaan, Growth Oppurtunity, Likuiditas, Struktur Asset, dan Non Debt Tax
Shield terhadap Struktur Modal pada perusahaan sub sektor barang konsumsi.
Dalam penelitian ini yang dilakukan Bagus Tri Prasetya dan Nadya Asandimitra
Struktur asset tidak mempunyai pengaruh terhadap struktur modal, Non Debt Tax
A. Kesimpulan
digunakan pada penelitian ini, dapat diketahui bahwa koefisien dari analisis jalur
ini adalah berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh, maka dapat ditarik
Modal (DER). Dengan kata lain variabel ini berpengaruh negatif dan
B. SARAN
untuk penelitian yang akan datang. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam
70
71
Sub Sektor Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai berikut:
2. Untuk perusahaan nilai Non Debt Tax Shield harus lebih sedikit atau
kecil karena semakin kecil nilai Non Debt Tax Shield maka semakin
Profitabilitas (ROA) dan Non Debt Tax Shield (NDTS) sebaiknya lebih
Sumber Buku :
Empat.
Medpress.
Alfabeta.
Yogyakarta.
Rajawali Pers.
Salemba Empat.
Santosa, S. (2012). Analisis SPSS Pada Statistik .Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Yogyakarta.
Alfabeta.
Alfabeta.
Dwi dan Joni. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Non Debt Tax Shield
Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen, Vol.1 No.1,
Januari 2016.
Enny, Yulia., & Indira. (2014). Pengaruh Non Debt Tax Shield dan Dividend
Payout Ratio Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Diponegoro Journal Of Accounting,
Vol.3 No.2, Tahun 2014.
Putu, H., & Gusti. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Non Debt Tax Shield
Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Telekominikasi yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Unud, Vol.4 No.5, Tahun
2015.
Robbin, et. al (2016). The Effect of Firm Size, Profitability, Tangibility, Non Debt
Tax Shield and Growth to Capital Structure on Banking Firms. South East
Asia Journal of Contemporary Business, Economy and Law, Vol. 10
August 2016.
Stella. (2015). Pengaruh Profitabilitas, Non Debt Tax Shield dan Karakteristik
Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan yang Terdaftar di
Index LQ45. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.17 No.1, Juni 2015.
Utami, Laksita. (2013). Pengaruh Return On Assets, Tangibility dan Non Debt
Tax Shield Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Peraturan Pemerintah:
Undang-undang No. 28 Tahun 2012. Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan.
Sumber Internet :
www.investor.id
www.finance.detik.com
www.beritabersatu.com
www.article.wn.com
www.sahamok.com
www.idx.co.id