TBSD_Mochammad_Firza_22041000024_Step_3_VA_ACC
TBSD_Mochammad_Firza_22041000024_Step_3_VA_ACC
TBSD_Mochammad_Firza_22041000024_Step_3_VA_ACC
SISTEM DRAINASE
Disusun oleh:
Mochammad Firza Dwi Andika
NIM. 22041000024
Dosen Pembimbing:
Dr. Ir. Laksni Sedyowati, M.S.
Puji dan syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
tuntunan-Nya, saya dapat menyelesaikan Tugas Laporan Sistem Drainase dengan judul
“Evaluasi Sistem Drainase Eksisting” ini dengan baik. Laporan Praktikum ini bertujuan untuk
memenuhi Tugas Besar Sistem Drainase yang diampu oleh Dosen Dr. Ir. Laksni Sedyowati,
M.S.
Saya menyadari bahwa dalam menyelesaikan Laporan Sistem Drainase ini tidak lepas dari
campur tangan beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Laksni Sedyowati, M.S yang telah membantu mengoreksi hasil pekerjaan saya
sehingga tugas besar ini dapat selesai dengan baik.
2. Asisten Dosen, Rizky Saputra yang juga telah membantu mengoreksi hasil pekerjaan saya
sehingga tugas besar ini dapat selesai dengan baik.
3. Orang tua, yang telah memberikan bantuan kepada saya berupa doa dan semangat untuk
tidak menyerah dalam menyelesaikan tugas besar ini. Selain bantuan berupa doa dan
semangat, orang tua juga memberikan bantuan kepada saya berupa biaya.
4. Saya juga ingin berterimakasih kepada semua pihak yang tidak sempat saya sebutkan
namanya, yang dengan caranya sendiri telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas
besar ini.
Diakhir kata, saya berharap semoga tugas besar ini memenuhi syarat yang diberikan oleh
Dr. Ir. Laksni Sedyowati, M.S sebagai dosen yang mengampu mata kuliah Sistem Drainase,
Sekian dan Terima kasih.
Rizky Saputra
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................................... ii
Bab I. Data................................................................................................................................ 1
Bab V. Kesimpulan................................................................................................................... 27
Daftar Pustaka.......................................................................................................................... 28
ii
EVALUASI SISTEM DRAINASE EKSISTING
I. DATA
Data yang digunakan untuk melakukan Evaluasi Sistem Drainase Eksisting terdiri dari data
tentang kependudukan, data hidrologi, data teknis saluran eksisting, selengkapnya sebagai
berikut:
- Luas Kota (km2) : 4,288 km2
- Jumlah Penduduk Kota Tahun 2010 (jiwa) : 85.000 jiwa
- Jumlah Penduduk Kota Tahun 2020 (jiwa) : 99.500 jiwa
- Kebutuhan Air Bersih Rata-rata (liter/jiwa/hari) : 180 liter/hari/jiwa
- Jenis Saluran : Saluran Lapisan Beton
- Kemiringan Talud Saluran Trapesium :1:1
- Kala Ulang Tahun : 25 Tahun
- Kecepatan Maksimum yang diijinkan : 1,2 m/s
- Koefisien Kekasaran Manning : 0,013
- Data teknis saluran eksisting sebagai berikut :
Luas
Panjang Lebar Tinggi
No. Slope Bentuk Daerah Penggunaan
Saluran Saluran Aliran
Saluran (10-3) Saluran Aliran Lahan
(m) (m) (m)
(km2)
70% Pemukiman
1 5,24 0,70 0,0550 padat& 30%
324 0,64
sekolah
7,2 40% Pertokoan &
2 424 0,50 0,64 0,0429 60% permukiman
Permukiman
2a 524 7,2 0,55 0,60 0,0324 sedang
Daerah industri &
3 5,6 0,65 0,0642 permukiman
624 0,54
sedang
65% Permukiman
4 724 4,24 0,65 0,74 0,0535 & 35% taman
70%
4a 6,5 0,60 0,0395 Permukiman&
324 0,64
30% perkebunan
4b 424 6,5 0,60 0,64 0,0545 Pertokoan & taman
Permukiman
5 5,24 0,60 0,0485 sedang & industri
524 0,64
kecil
60% Daerah
5a 6,2 0,64 0,0785 industri dan 40%
624 0,50
sawah
5,8 Pertokoan &
5b 724 0,64 0,70 0,0846 permukiman padat
80% Permukiman
6 5,24 1,24 0,0924 sedang & 20%
824 0,75
taman
Tabel I-1.Data teknis saluran eksisting.
1
II. ANALISA HIDROLOGI
Data curah hujan harian maksimum diperoleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika (BMKG). Data berasal dari 3 (tiga) stasiun pencatat hujan, yaitu Stasiun A,
Stasiun B dan Stasiun C. Data yang diperoleh berupa data curah hujan harian selama
15 ( lima belas tahun) mulai Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2022. Selanjutnya
dilakukan pemeriksaan data untuk menentukan data curah hujan harian terbesar pada
setiap tahun pada masing-masing stasiun. Apabila data curah hujan maksimum pada
stasiun yang berbeda tidak terjadi pada tanggal yang sama, maka harus dilakukan
pemeriksaan dan pencatatan besarnya data hujan untuk dua stasiun yang lain pada
tanggal yang sama. Demikian seterusnya dilakukan untuk seluruh tahun pada
masing-masing stasiun.
Rekapitulasi data curah hujan harian maksimum selengkapnya sebagaimana
disajikan pada Tabel II-1 berikut ini.
Tabel II-1.Data curah hujan harian maksimum tahunan
Stasiun A Stasiun B Stasiun C
CH
Koef. Koef. Koef. CH
No Tahun Tanggal rata2
Thiesse 0.15 Thiesse 0.20 Thiesse 0.65 Rata2
maks
n n n
1 7-Mar 37 128 78 81.85
2008 81.85
17-Jan 93 42 84 76.95
27 Peb 0 345 224 214.60 214.6
2 2009
7-Jan 146 100 194 168.00 0
23 Peb 39 113 18 40.15
3 2010 67.10
10 Peb 27 0 97 67.10
9-Apr 48 109 34 51.10 107.0
4 2011
19-Jan 84 69 124 107.00 0
5 2012 17-Jan 124 76 85 89.05 89.05
6 2013 12-Jan 45 84 84 78.15 78.15
7 2014 12-Apr 140 91 91 98.35 98.35
17 Peb 0 76 76 64.60
8 2015 88.50
25 Peb 26 20 124 88.50
28 Des 224 110 80 107.60 107.6
9 2016
8-Jul 31 28 86 66.15 0
7 Des 34 88 32 43.50
10 2017 85.30
13 Des 22 7 124 85.30
1 Mei 0 71 142 106.50 106.5
11 2018
4-Jan 74 6 9 18.15 0
12-Mar 0 124 76 74.20
12 2019 74.20
4-Jun 7 0 81 53.70
2
21 Mei 66 0 0 9.90
1-Apr 0 135 101 92.65
13 2020 92.65
31-Mar 145 0 0 21.75
22 Nop 0 87 87 73.95
14 2021 73.95
4-Jan 124 0 0 18.60
4 Des 0 98 125 100.85 100.8
15 2022
25 Peb 112 18 18 32.10 5
Sd =
√
= 34,808
∑ (x i−xrt )2
n−1
Dari data diatas diperoleh data tahun 2009 melewati nilai ambang batas maka data tahun 2009
tidak dapat digunakan untuk perhitungan selanjutnya.
a. Metode Gumbel
Metode perhitungan distribusi frekuensi EJ Gumbel, sebagai berikut :
Nilai rerata : Standar deviasi :
√
n
Xrt =
∑1 X
Sx=
∑ ( X−Xr )2
n n−1
Besarnya curah hujan rancangan dengan periode ulang T tahun adalah sebagai
berikut :
XT = Xrt + K.Sx
=
{ ( )}
−ln −ln
Tr−1
Tr
dimana :
Yn = Reduced mean sebagai fungsi dari banyaknya n data
Sn = Reduced standar deviasi sebagai fungsi dari banyaknya n data
Contoh Perhitungan :
Nilai rerata:
1251,050
Xrt = =89,361
14
Standar deviasi:
Sx=
√ 2323,496
14−1
=13,369
5
Nilai K (faktor frekuensi):
13,369
k= =13,236
1,010
Besarnya curah hujan rancangan dengan periode ulang 2 tahun :
Hujan Maksimum
No. Hujan Maks Gumbel Tipe I
X (mm) (X-Xrt)2 (X-Xrt)3
1 107.600 332.672 6067.691
2 107.000 311.144 5488.365
3 106.500 293.755 5034.753
4 100.850 132.004 1516.628
5 98.350 80.807 726.400
6 92.650 10.819 35.588
7 89.050 0.097 -0.030
8 88.500 0.741 -0.638
9 85.300 16.489 -66.959
10 81.850 56.411 -423.686
11 78.150 125.680 -1408.964
12 74.200 229.847 -3484.649
13 73.950 237.490 -3659.892
14 67.100 495.539 -11031.061
Jumlah 1251.050 2323.496 -1206.453
Jumlah 1251.050
n 14
Xrt 89.361
S (X-
Xrt)2 2323.496
S (X-
Xrt)3 -1206.45
Sx 13.369
Yn
(Tabel) 0.510
Sn
(Tabel) 1.010
6
Persamaan Gumbel tipe I
T (thn) Y XT (mm)
2.00 0.367 87.460
5.00 1.500 102.471
10.00 2.250 112.409
25.00 3.199 124.966
50.00 3.902 134.281
100.00 4.600 143.527
200.00 5.296 152.740
1,000.00 6.907 174.081
Nilai rerata :
logXr =
∑ logx
n
Standar deviasi :
Slogx =
√ ∑ ( logX−logXr )2
n−1
Koefisien kepencengan (Cs) :
n ∑ ( logX−logXr )3
Cs=
n ( n−1 ) ( n−2 )( logX )3
Besarnya curah hujan rancangan dengan periode ulang T tahun adalah sebagai
berikut:
Log XT = log Xr + K.Slogx
Contoh Perhitungan :
Nilai rerata :
27,251
logXr = =1,947
14
Standar deviasi :
Slogx =
√ 0,057
14−1
=0,066
8
Sumber : Hasil Perhitungan
9
14 67.100 1.827 93.333 -1.81 95.863 2.529
10
Kontrol :
Hipotesa Tidak
Delta P maks > Delta Kritis Diterima
Dari perhitungan uji distribusi di atas didapatkan bahwa distribusi frekuensi yang
diterima adalah Log Pearson III dengan harga D maks = 8,666 lebih kecil dari D
kritis.
B. Metode Chi-Square
Dari distribusi (sebaran) Chi-Square, dengan penjabaran seperlunya dapat
diturunkan :
( Ef −Of )
X =∑
Ef
dimana :
X = harga Chi-Square
Ef = frekuensi (banyaknya pengamatan) yang diharapkan, sesuai dengan
pembagian kelasnya
Of = frekuensi yang terbaca pada kelas yang sama
11
Tabel II-11. Pengujian Distribusi Frekuensi Metode Log Pearson Type III dengan
Metode CHI SQUARE
PENGUJIAN DISTRIBUSI FREKUENSI METODE LOG PEARSON TYPE III
DENGAN METODE CHI SQUARE
Probabilitas Oi Ei Oi - Ei (Ef-Of)2/Ei
P < 25.0 4 4 0.000 0.000
25.0 < P < 50.0 4 6 -2.000 0.667
50.0 < P < 75.0 2 2 0.000 0.000
75.0 < P < 100.0 4 2 2.000 2.000
14 14 2.667
Chi - square
2.667
hitung =
dk = 2
Chi - square kritis
5.991
=
Chi - square hitung < Chi - square kritis Hipotesa diterima
12
2. Distribusi Gumbel
13
3. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Chi-Square
Rekapitulasi hasil perhitungan Uji Chi-Square di atas dapat dilihat pada Tabel II-
13berikut ini.
Dari perhitungan uji distribusi di atas didapatkan bahwa distribusi frekuensi yang
diterima adalah Log Pearson III dengan harga X 2 hitung = 6,67 lebih besar dari
X2kritis.
Dari empat jenis distribusi di atas yang telah di uji dengan uji Smirnov-
Kolmogorov dan uji Chi-Square diambil harga Dmaks terkecil dalam hal ini
adalah distribusi Log Pearson III yang mempunyai harga Dmaks terkecil.
Dimana dari tabel diatas terlihat bahwa Distribusi Log Pearson III dapat dipakai
untuk semua jenis sebaran data. Sehingga diambil kesimpulan bahwa untuk
perhitungan selanjutnya menggunakan distribusi Log Pearson III
Dari hasil tabel diatas dapat ditentukan untuk kala ulang 25 tahun maka curah hujan
rancangan (R24) yang dipakai adalah 115,34 mm.
15
Tabel II-16. Koefisien pengaliran pada saluran
Koefisien Pengaliran (C)
Saluran C1 C2
Crata-rata
% Luas C % Luas C
1 70% 0,75 30% 0,65 0,72
2 40% 0,60 60% 0,75 0,69
2a 100% 0,60 0% 0,00 0,6
3 50% 0,60 50% 0,60 0,6
4 65% 0,60 35% 0,20 0,46
4a 70% 0,60 30% 0,20 0,48
4b 50% 0,55 50% 0,20 0,375
5 50% 0,60 50% 0,55 0,575
5a 60% 0,55 40% 0,30 0,45
5b 50% 0,60 50% 0,75 0,675
6 80% 0,55 20% 0,20 0,48
Sumber : Hasil Perhitungan
[]
0, 5
L
k=
S
L = panjang saluran (m)
S = kemiringan saluran
[ ]
0, 5
324
k= =4475,890
5 ,52 x 1 0−3
0,770
Tc=0,0195.4 475,890 =12,624
16
Tabel II-17. Perhitungan Waktu Konsentrasi (Tc)
L Slope Tc Tc
Saluran K
(m) (10ˉ³) (Menit) (Jam)
1 324 0.00524 4475.890 12.624 0.210
2 424 0.0072 4996.888 13.741 0.229
2a 524 0.0072 6175.399 16.175 0.270
3 624 0.0056 8338.551 20.383 0.340
4 724 0.00424 11118.742 25.439 0.424
4a 324 0.0065 4018.725 11.619 0.194
4b 424 0.0065 5259.073 14.293 0.238
5 524 0.00524 7238.784 18.280 0.305
5a 624 0.0062 7924.808 19.600 0.327
5b 724 0.0058 9506.586 22.548 0.376
6 824 0.00524 11383.127 25.903 0.432
Sumber : Hasil Perhitungan
[ ]
R 24 24 2
I= 3
24 Tc ,dimana R24 dan Tc diketahui
Contoh Perhitungan (saluran 1) :
[ ]
2
124 , 77 24 3
I= =120,456 mm/jam
24 0,215
I
Saluran R24 Tc (Jam)
(mm/jam)
17
d. Perhitungan debit air hujan (QAH) dalam satuan m3/detik
Perhitungan debitair hujan menggunakan metode Rasional.Metode ini banyak
digunakan untuk sungai-sungai biasa untuk daerah pengaliran yang luas, dan
juga untuk perencanaan drainase daerah pengaliran yang relatif sempit. Bentuk
umum Metode Rasional sebagai berikut :
1
Q= C . I . A=0,278. C . I . A
3,6
Q = Debit banjir maksimum (m3/detik)
C = Koefisien pengaliran / limpasan
I = Intensitas curah hujan rata-rata (mm/jam)
A = Luas daerah pengaliran (km2)
18
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk dalam satu satuan wilayah (km 2).
Untuk menghitung kepadatan penduduk suatu wilayah diperlukan persamaan
sebagai berikut :
Pt =Po ( 1+ r )t
Dimana :
Pt = jumlah penduduk pada proyeksi (t) tahun yang akan datang
Po = jumlah penduduk awal tahun perhitungan
( )
1/ t
Pt
r= −1
Po
r = laju pertumbuhan penduduk
t = jumlah tahun proyeksi
Pt
KP=
A
KP = kepadatan penduduk (jiwa)
A = luas kota (km2)
Contoh perhitungan :
Untuk mencari kepadatan penduduk tahun 2009 dan 20 tahun yang akan datang
diperlukan data-data sebagai berikut:
Luas Kota (km2) : 4,228 km2
Jumlah Penduduk Kota Tahun 2010 (jiwa) : 85.000 jiwa
Jumlah Penduduk Kota Tahun 2020 (jiwa) : 99.500 jiwa
( )
1/10
99.500
r= −1=0,016=1 ,6 %
85.000
Mencari jumlah penduduk tahun 2020 :
Pt =99.500 ¿jiwa
19
Contoh perhitungan jumlah penduduk pada masing-maisng daerah dengan 20
tahun proyeksi yang akan datang (saluran 1) :
Pt =37,220 x 0,0550=2047 jiwa
Jumlah
2
Saluran KP2040 A (km ) Penduduk
(jiwa)
Contoh perhitungan :
Diketahui :
Kebutuhan Air Bersih Rata-rata (liter/jiwa/hari) : 180 liter/hari/jiwa
QAK/orang = 0,8 x 180
= 144 (liter/hari/jiwa) 1.67x10-6 m3/detik/jiwa
20
Tabel II-21. Perhitungan Debit Air Kotor
21
A = Luas penampang saluran (m2)
U = Kecepatan aliran (m/detik)
Data Saluran 1 :
Kemiringan dasar saluran rata-rata(So) = 0,00524
Lebar saluran (b) = 0,612 m
Kedalaman saluran (h) = 0,739 m
Koef. Kekasaran Manning = 0,013
Kemiringan Talud = 1 : 1 (m = 1)
= b + 2h .√(1 + 𝑚2)
Keliling basah :
P
= 0,612 + 2(0,739) . √(1 + 12)
= 2,620 m
22
Selanjutnya hasil perhitungan kapasitas saluran
23
Tabel III-3.Evaluasi Sistem Drainase Eksisting
Q Evaluasi
Rancangan Keterangan
(Sistem) Tanda
Kemiringan talud = 1 : 1
m=1
h
b
b
Luas penampangb:
A = (b + m.h)h R = 0,5h
b = 2.h √ 1+m 2 – 2.m.h So = 0,00524
= 2.h √ 1+12 – 2.1.h n = 0,013
= 0,828h Umaks = 1,2 m/detik
A = (0,828h + 1 h)h
24
= 1,828h2
Mencari nilai b dan h dengan debit rancangan sistem :
Q =AxU
1 2/ 3 1/ 2
= 1,828h2 x x R x So
n
1 2/ 3 1 /2
2,865 = 1,828h2 x x 0 ,5 h x 0,00524
0,013
(2,865 x 0,013)
2 /3 1 /2
=h2 . h2 /3
(1,828 x 0 ,5 x 0,00524 )
0,447 = h8/3
h = 1,739 m
b = 0,828 x 0,739= 0,612 m
Tabel III-4. Desain Ulang Saluran Eksisting Tanpa Perubahan Kemiringan Saluran
eksisting.
No Debit rancangan
So' h' b' A' U' Keterangan
Saluran ( Qr sistem )
1 2.865 0.00051 1.143 0.947 2.388 1.200 Aman
2 0.954 0.00053 1.111 1.248 0.778 1.225 Aman
3 5.675 0.00042 1.325 3.046 4.639 1.223 Aman
5 6.418 0.00030 1.695 1.404 5.253 1.222 Aman
5b 1.324 0.00054 1.108 1.449 1.050 1.260 Aman
6 9.582 0.00524 0.739 0.612 1.050 9.121 Aman
25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan analisis hidrologi yang menggunakan data dari stasiun
pencatat curah hujan A, B, dan C dengan menggunakan panjang data 25 tahun, dengan koef.
Thissen pada stasiun A = 0,15, stasiun B = 0,20 dan stasiun C = 0,65. Dari hasil perhitungan
Rmaks diperoleh data terbesar yaitu pada tahun 2009 Rmaks = 214,600. Pada Uji Outlier dan
Inlier didapat nilai ambang atas = 175,924 dan ambang bawah = 19,496, pada distribusi
frekuensi metode Gumbel dan Log-Pearson tipe III data pada tahun 2009 dieliminasi karena
melebihi ambang atas. Data pada uji distribusi frekuensi menggunakan Uji Smirnov-
Kolmogorov dan Uji Chi-Square menunjukkan bahwa distribusi data curah hujan mengikuti
distribusi frekuensi metode Log Pearson III, dikarenakan hasil dari rekapitulasi uji
kesesuaian distribusi frekuensi menunjukan bahwa hipotesa Log Person III diterima. Dari
hasil pengujian Uji Smirnov-Kolmogorov diperoleh delta P maks = 38,562 lebih kecil dari
delta kritis 35,400 sedangkan Chi-Square hitung = 6,667 lebih besar dari Chi Square kritis =
5,991 Untuk periode ulang 25 tahun diperoleh data curah hujan rancangan (R 25) sebesar
115,34 mm dan debit rancangan (Q25).
Berdasarkan dari hasil perhitungan laju pertumbuhan penduduk didapat 2,0 %,
kemudian pada perhitungan debit rancangan menunjukan hasil perhitungan debit air hujan,
debit air kotor, dan debit rancangan. kapasitas saluran eksisting diperoleh hasil kapasitas
masing-masing saluran sebagaimana pada Tabel III-1. Selanjutnya dilakukan evaluasi apakah
kapasitas saluran-saluran tersebut masih memenuhi atau tidak memenuhi untuk mengalirkan
debit rancangan sesuai dengan hasil perhitungan sebelumnya. Dari hasil evaluasi diperoleh
bahwa sebagian besar saluran eksisting tidak memenuhi untuk mengalirkan debit rancangan
dan hanya ada tiga yang memenuhi. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya perubahan
penggunaan lahan dan perkembangan jumlah penduduk yang dari tahun ke tahun semakin
meningkat sehingga laju pertumbuhan penduduk semakin tinggi, hal itu mempengaruhi
kebutuhan air bersih rata-rata setiap orang, jika kebutuhan air bersih setiap orang meningkat
otomatis jumlah (debit) air kotor pun meningkat sehingga dapat mempengaruhi estimasi
koefisien pengaliran yang sudah direncanakan tidak dapat mengantisipasi perubahan tersebut,
oleh karena itu perlu dilakukan desain ulang pada saluran drainase. Sedangkan untuk
Evaluasi Kecepatan Aliran itu sendiri semuanya Memenuhi.
Selanjutnya Desain ulang pada saluran drainase dilakukan dengan menggunakan debit
banjir rancangan yang menggunakan prinsip saluran ekonomis (best hydraulic section), dan
tetap menggunakan kemiringan dasar saluran (So) eksisting. Dari hasil perhitungan desain
ulang saluran diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa semua saluran aman, yaitu aman
ketika dikontrol menggunakan kecepatan maksimum yang diijinkan (1,2 m/det lapisan
beton).
26
V. KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan Sistem Drainase Saluran Eksisting di atas saya dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Distribusi Frekuensi data curah hujan yang digunakan ialah distribusi frekuensi Log
Pearson Tipe III.
2. Curah hujan rancangan yang diperoleh untuk periode ulang 25 tahun sebesar 124,77 mm.
3. Hanya ada Tiga saluran eksisting yang memenuhi untuk mengalirkan debit rancangan
yang ditentukan. Untuk itu perlu dilakukan desain ulang dengan menggunakan kriteria
saluran ekonomis dan kontrol kecepatan maksimum.
4. Hasil desain ulang dengan mempertahankan kemiringan saluran eksisting diperoleh 6
saluran sudah aman,
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas perlu dilakukan beberapa tindakan lebih
lanjut untuk menyelesaikan permasalahan genangan dan banjir di perkotaan secara
berkelanjutan, antara lain :
1. Melakukan perawatan secara berkala terhadap sistem drainase agar tidak terjadi
sedimentasi berlebihan yang dapat menghambat kinerja saluran.
2. Menerapkan SUDS (Sustainable Urban Drainge System) yang diimplementasikan pada
saluran yang ada di perkotaan agar genangan dan banjir dapat teratasi.
3. Membuat rain garden disetiap rumah penduduk agar hujan yang turun tidak langsung
melimpas, tetapi dapat tertampung di rain garden dan kemudian terinfiltrasi ke tanah.
4. Menambahkan cekungan (swale) bervegetasi sisi jalan dan melakukan pemotongan
trotoar, keduanya berfungsi untuk mengalirkan, menampung dan menyerapkan air hujan
yang ada dijalan sehingga mengurangi genangan dijalan.
5. Membuat perencanaan sistem drainase dengan mempertimbangkan aspek teknis dan non
teknis sesuai dengan perkembangan konsep dan teknologi baru.
27
DAFTAR PUSTAKA
28