FADZIL AULIA RAHMAN_2005126466

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH

“TURUNAN PERTAMA FUNGSI DENGAN NILAI MAKSIMUM, NILAI


MINIMUM, DAN SELANG KEMONOTONAN FUNGSI”

Dosen Pengampu : Dr. Kartini, M.Si.

Disusun Oleh :

Fadzil Aulia Rahman (2005126466)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan “MAKALAH KAPITA SELEKTA”. Shalawat beserta salam
semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Inovasi Kapita Selekta.
Selain itu, penulisan makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menghadapai beberapa hambatan dan kendala dalam
penyusunannya, seperti kesulitan manajemen waktu, sarana dan prasarana, dan informasi yang
diperoleh.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan makalah ini. Khususnya kepada Orang tua kami yang telah memberikan
do’a dan dukungan berupa ide, kepada teman-teman yang telah ikut serta dalam pembuatan
makalah ini, serta kepada Dr. Kartini, M.Si. sebagai dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam masalah ini. Baik dalam isi
maupun sistematikanya. Oleh karena itu, penulis akan menerima segala kritik, saran serta
masukan demi perbaikan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat baik
bagi penulis maupun pembaca, masyarakat dan juga ilmu pengetahuan.

Pekanbaru, 21 Desember 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam matematika, maksimum dan minimum dari suatu fungsi, yang dikenal
secara kolektif sebagai ekstrem, yang nilai terbesar dan terkecil bahwa fungsi memerlukan
pada suatu titik baik dalam lingkungan tertentu ( local atau relative ekstrem ) atau pada
domain fungsi secara keseluruhan (ekstem global atau absolute) .
Setiap bidang ilmu mempunyai bahasanya sendiri-sendiri, misalnya ekonomi, yang
mempunyai kosakata yang dikembangkan sangat khusus. Sekali menggunakan kosakata
ini, maka akan menemukan bahwa banyak masalah ekonomi yang sama halnya dengan
masalah kalkulus biasa. Untuk memproduksi dan memasarkan sebuah barang (x satuan),
perusahaan ajan mempunyai biaya total C(x). ini biasanya jumlah dari biaya tetap
(keperluan kantor, pajak bangunan dan sebagainya) ditambah biaya variable, yang secara
langsung tergantung pada banyaknya satuan yang diproduksi.
Misal s, adalah daerah asal f, memuat titik c, maka dapat dikatakan bahwa:
a. f(c) adalah nilai maksimum f pada s jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di s;
b. f(c) adalah nilai minimum f pada s jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x di s;
c. f(c) adalah nilai ekstrim f pada s jika ia adalah nilai maksimum atau nilai minimum.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penyusun menyusun
rumusan-rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian bilangan berpangkat rasional dan bentuk akar?
2. Apa sifat-sifat bilangan berpangkat rasional dan bentuk akar?

C. TUJUAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah yanng telah disusun, maka penyusun menjelaska
tujuan-tujuan masalahnya sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian bilangan berpangkat rasional dan bentuk akar
2. Untuk memahami sifat-sifat bilangan berpangkat rasional dan bentuk akar
3. Untuk mengetahui operasi-operasi bilangan berpangkat rasional dan bentuk akar
BAB II
PEMBAHASAN

1. Konsep Dasar Nilai Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi


Jika kita perhatikan, gambar pegunungan, lembah-lembah, dan dasar danau, maka
akan tampak seperti gambar grafik suatu fungsi di bawah ini:

Gambar 1
Pada gambar 1 terdapat titik tertinggi di puncak gunung A dan titik terendah di
dasar danau B.
Dari gambar diatas dapat disimpulkan nilai suatu fungsi dikatakan maksimum jika
nilai dari fungsi tersebut paling besar, ssebaliknya nilai suatu fungsi dikatakan minimum
jika nilai dari fungsi tersebut paling kecil pada sebuah selang/ interval tertutup.
Dengan pemikiran yang sama pada ilustrasi di atas, maka dapat dikatakan bahwa:

Jika 𝑓(𝑎) > 𝑓(𝑥) untuk semua 𝑥 pada domain 𝑓 maka 𝑓(𝑎) merupakan nilai maksimum
mutlak (absolut) dari fungsi 𝑓, sedangkan jika 𝑓(𝑏) < 𝑓(𝑥) untuk semua 𝑥 pada domain
𝑓, maka 𝑓(𝑏) merupakan nilai minimum mutlak (absolut) dari fungsi 𝑓.

2. Fungsi Naik, Fungsi Turun, dan Nilai Stasioner

Sebelum kita membahas nilai maksimum dan minimum suatu fungsi, sebagai
materu prasyarat kita diharapkan mengingat Kembali materi tentang fungsi naik,
fungsi turun danmencari nilai stasioner menggunakan turunan pertama suatu fungsi.
Dari grafik diatas titik A,B ,C, D, dan E disebut titik-titik stasioner. Titik stasioner adalah
suatu titik dalam domain fungsi dengan nilai turunan pertama pada titik itu sama dengan nol.
Atau dengan kata lain titik stasioner merupakan titik dimana fungsi berhenti, berubah, naik atau
turun pada titik tersebut. Fungsi naik, fungsi turun, dan fungsi diam (stasioner) merupakan
kondisi dari turunan pertama suatu fungsi pada suatu interval tertentu. 2.1

2.1 Fungsi Naik dan Fungsi Turun

Kondisi suatu fungsi:


a. Jika 𝑓′(𝑥) bertanda positif, atau 𝑓′(𝑥)>0, maka kurva fungsi dalam keadaan naik (disebut
fungsi naik)
b. Jika 𝑓′(𝑥) bertanda negative atau 𝑓′(𝑥)<0, maka kurva fungsi dalam keadaan turun
(disebut fungsi turun)
c. Jika 𝑓′(𝑥) bertanda netral atau 𝑓′(𝑥)=0, maka kurva fungsi dalam keadaan tidak turun dan
tidak naik, istilah lainnya kita sebut sebagai stasioner.

Kondisi suatu fungsi 𝑦=𝑓(𝑥) dalam keadaan, naik, turun atau diam disberikan fungsi 𝑦=𝑓(𝑥)
dalam interval 𝐼 dengan 𝑓(𝑥) diferensiabel (dapat diturunkan) pada setiap 𝑥 di dalam interval
𝐼.

1. Jika 𝑓′(𝑥)>0, maka kurva 𝑓(𝑥) akan selalu naik pada interval I.
2. Jika 𝑓′(𝑥)<0, maka kurva 𝑓(𝑥) akan selalu turun pada interval I.
3. Jika 𝑓′(𝑥)=0, maka kurva 𝑓(𝑥) stasioner (tetap/diam) pada interval I.
4. Jika f𝑓′(𝑥)≥0, maka kurva 𝑓(𝑥) tidak pernah turun pada interval I.
5. Jika 𝑓′(𝑥)≤0, maka kurva 𝑓(𝑥) tidak pernah naik pada interval I.

Perhatikan bahwa kurva yang ditandai dengan warna merah adalah ketika fungsi itu
dikatakan naik, dan biru untuk fungsi turun. Titik a dan b disebut titik stasioner, yaitu titik di
mana fungsi itu diam (tidak naik maupun tidak turun). Fungsi 𝑓(𝑥) naik saat 𝑥<𝑎 atau 𝑥>𝑏,
sedangkan 𝑓(𝑥) turun pada saat 𝑎<𝑥<𝑏.
Contoh:
Diberikan fungsi 𝑔(𝑥)=2𝑥 3 − 9𝑥 2 + 12𝑥. Interval 𝑥 yang memenuhi kurva fungsi 𝑔(𝑥)
selalu naik adalah:

Penyelesaian:
Diketahui 𝑔(𝑥)=2𝑥 3 − 9𝑥 2 + 12𝑥 sehingga turunan pertamanya adalah:
𝑔′(𝑥)=6𝑥 2 − 18𝑥 + 12
Kurva 𝑔(𝑥) selalu naik jika diberi syarat 𝑔′(𝑥)>0
6𝑥 2 − 18𝑥 + 12 > 0
Kedua ruas dibagi dengan 6
𝑥 2 − 3𝑥 + 2 > 0
(𝑥 − 2)(𝑥 − 1) > 0
𝑥 < 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 2
Jadi, interval 𝑥 yang membuat kurva fungsi 𝑔(𝑥) selalu naik adalah 𝑥 < 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 2

2.2 Menentukan Nilai Stasioner Suatu Fungsi


Misalkan terdapat fungsi 𝑦=𝑓(𝑥) yang dapat diturunkan (differentiable), untuk
menentukan titik stasionernya kita harus menentukan nilai 𝑥 terlebih dahulu dengan cara
menggunakan syarat stasioner yaitu :
𝑓′(𝑥)=0
Dari syarat stasioner 𝑓′(𝑥)=0, kita peroleh nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan tersebut. Anggap
saja 𝑥=𝑐 yang memenuhi 𝑓′(𝑐)=0. Akan kita peroleh:
Titik (𝑐, 𝑓(𝑐)) disebut sebagai titik stasioner dan nilai fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑐) disebut sebagai nilai
stasionernya.
Contoh:
1
Tentukan titik dan nilai stasioner dari fungsi 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 3 − 𝑥 2 − 8𝑥 + 1
3
Penyelesaian:
1
Fungsi awal 𝑓(𝑥 ) = 3 𝑥 3 − 𝑥 2 − 8𝑥 + 1
Syarat stasioner 𝑓′(𝑥)=0
𝑓 ′ (𝑥 ) = 0
𝑥 2 − 2𝑥 − 8 = 0
(𝑥 + 2)(𝑥 − 4) = 0
𝑥 = −2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 4
Menentukan nilai stasioner dan titik stasionernya dengan mensubstitusikan nilai 𝑥=−2 𝑑𝑎𝑛 𝑥=4
ke fungsi awal, kita peroleh:
1 31
• Untuk 𝑥 = −2 → 𝑓(−2) = 3 (−2)3 − (−2)2 − 8(−2) + 1 = 3
31 31
Sehingga untuk 𝑥=−2, nilai stasionernya dan titik stasionernya (−2, ).
3 3

1 77
• Untuk 𝑥 = 4 → 𝑓(4) = 3 (4)3 − (4)2 − 8(4) + 1 = − 3
77 77
Sehingga untuk 𝑥=4, nilai stasionernya − dan titik stasionernya (4, − ).
3 3
31 77
Jadi, titik stasionernya adalah (−2, 3 ) dan (4, − ).
3

2.3 Menentukan Jenis Stasioner Menggunakan Turunan Pertama

Misalkan fungsi 𝑦=𝑓(𝑥) dan 𝑥=𝑐 memenuhi syarat stasioner 𝑓′(𝑐)=0, artinya kita peroleh
nilai stasionernya 𝑓(𝑐) dan titik stasionernya (𝑐,𝑓(𝑐)). Kita akan uji titik disebelah kiri (𝑥=𝑎) dan
sebelah kanan (𝑥=𝑏) pada 𝑥=𝑐 yaitu 𝑎<𝑐<𝑏 dengan cara substitusi. titik yang mau diuji ke fungsi
turunan pertamanya untuk menentukan jenis stasionernya. Ada 4 kemungkinan yang akan kita
peroleh, yaitu:

1. Jika nilai 𝑓′(𝑎)>0 dan 𝑓′(𝑏)>0, maka jenis stasionernya adalah titik belok.

2. Jika nilai 𝑓′(𝑎)>0 dan 𝑓′(𝑏)<0, maka jenis stasionernya adalah maksimum (titik balik
maksimum)

3. Jika nilai 𝑓′(𝑎)<0 dan 𝑓′(𝑏)>0, maka jenis stasionernya adalah minimum (titik balik
minimum)
4. Jika nilai 𝑓′(𝑎)<0 dan 𝑓′(𝑏)<0, maka jenis stasionernya adalah titik belok.

Contoh:
1 5
Tentukan nilai stasioner dan jenisnya dari fungsi 𝑓(𝑥) = 3 𝑥 3 − 2 𝑥 2 + 6𝑥
Penyelesaian:
1 5
Fungsi awal : 𝑓(𝑥)= 3 𝑥 3 − 2 𝑥 2 + 6𝑥
𝑓′(𝑥) = 𝑥 2 − 5𝑥 + 6
Menentukan nilai 𝑥 dari syarat stasioner: 𝑓 ′(𝑥 ) = 0
𝑓 ′ (𝑥 ) = 0
2
𝑥 − 5𝑥 + 6 = 0
(𝑥 − 2)(𝑥 − 3) = 0
𝑥 = 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 3
Menentukan nilai stasionernya:
1 5
Substitusikan ke fungsi awal: 𝑓(𝑥)= 3 𝑥 3 − 2 𝑥 2 + 6𝑥
1 5 14
• Untuk 𝑥=2 nilai stasionernya 𝑓(2) = (2)3 − (2)2 + 6(2) =
3 2 3
14
Sehingga titik stasionernya (2, )
3
1 5 9
• Untuk 𝑥=3 nilai stasionernya 𝑓(3) = 3 (3)3 − 2 (3)2 + 6(3) = 2
9
Sehingga titik stasionernya (3, 2)

Menentukan jenis stasionernya:


Kita peroleh nilai 𝑥=2 dan 𝑥=3, akan kita uji titik disekitar 2 dan 3 dengan mensubstitusikannya
ke turunan pertama yaitu 𝑓′(𝑥)=(𝑥−2)(𝑥−3)
• Untuk 𝑥=0 disebelah kirinya 2
𝑥 = 0 → 𝑓′(0) = (0 − 2)(0 − 3) = 6 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓
• Untuk 𝑥=2,5 diantara 2 dan 3
𝑥 = 2,5 → 𝑓′(2,5) = (2,5 − 2)(2,5 − 3) = −0,25 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓
• Untuk 𝑥=4 disebelah kanannya 3
𝑥 = 4 → 𝑓′(4) = (4 − 2)(4 − 3) = 2 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓
Garis bilangannya:
Dari garis bilangan terlihat bahwa,
14 14
Untuk 𝑥=2 nilai stasionernya adalah 3 jenisnya maksimum. Sehingga titik stasioner (2, 3 )
jenisnya titik balik maksimum.
9 9
Untuk 𝑥=3 nilai stasionernya 2 jenisnya minimum. Sehingga titik stasioner (3, 2 ) jenisnya titik
balik minimum.

3. Menentukan nilai maksimum dan minimum suatu fungsi

Untuk mencari nilai maksimum mutlak dan minimum mutlak fungsi 𝑓 pada interval [𝑎,𝑏] dapat
dilakukan dengan cara:
1. Tentukan nilai stasioner fungsi 𝑓 dalam interval tersebut
2. Tentukan nilai fungsi 𝑓(𝑎) dan 𝑓(𝑏)
3. Selidikilah nilai tertinggi dan terendah pada Langkah (1) dan Langkah (2).

Contoh: tentukanlah nilai maksimum dan minimum fungsi 𝑓(𝑥) = 2𝑥 3 − 15𝑥 2 + 36𝑥 pada
interval [1,5]
Penyelesaian:
𝑑𝑦
Tentukan nilai stasioner 𝑓(𝑥 ) → 𝑑𝑥 = 6𝑥 2 − 30𝑥 + 36

𝑑𝑦
Untuk 𝑑𝑥 = 0, maka: 6𝑥 2 − 30𝑥 + 36 = 0
𝑥 2 − 5𝑥 + 6 = 0
(𝑥 − 2)(𝑥 − 3) = 0
𝑥 = 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 3

Terdapat dua titik stasioner pada interval [1,5]


• Untuk 𝑥=2, maka

𝑓(2) = 2(2)3 − 15(2)2 + 36(2) = 28


• Untuk 𝑥=3, maka
𝑓(3) = 2(3)3 − 15(3)2 + 36(3) = 27

Menentukan nilai 𝑓(1) dan 𝑓(5)


𝑓 (1) = 2(1)3 − 15(1)2 + 36(1) = 23
𝑓(5) = 2(5)3 − 15(5)2 + 36(5) = 55
Dari nilai-nilai tersebut, dapat kita lihat bahwa nilai maksimum mutlak 𝑓(𝑥)=55 dan nilai
minimum mutlak 𝑓(𝑥)=23.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam matematika, maksimum dan minimum dari suatu fungsi, yang dikenal secara
kolektif sebagai ekstrem, yang nilai terbesar dan terkecil bahwa fungsi memerlukan pada suatu
titik baik dalam lingkungan tertentu ( local atau relative ekstrem ) atau pada domain fungsi
secara keseluruhan (ekstem global atau absolute) .

Anda mungkin juga menyukai