Rom 2
Rom 2
Rom 2
ABSTRAK
Stroke merupakan salah satu penyakit Neurologi yang dapat menyebabkan kelemahan pada sebagian
atau seluruh anggota Ekstremitas, sehingga perlu dilakukan tindakan keperawatan guna meningkatkan
kekuatan otot pasien. Tujuan penerapan ini adalah meningkatkan kekuatan otot pasien stroke non
hemoragik menggunakan intervensi latihan Range Of Motion (ROM) pasif. Rancangan karya tulis
ilmiah ini menggunakan desain studi kasus. Subjek yang digunakan1(satu) orang pasien stroke di Kota
Metro. Pengumpulan data menggunakan lembar Observasi kekuatan otot. Analisa data dilakukan
menggunakan analisis deskriptif. Hasil penerapan menunjukkan, setelah pemberian ROM pasif selama
1 hari kekuatan otot subyek sebelum penerapan kekuatan otot ekstremitas kanan atas dan bawah berada
pada derajat 3 dan setelah penerapan derajat 3, sementara pada ekstremitas kiri atas dan bawah kekuatan
otot subyek berada pada derajat 5. Kesimpulan Penerapan Range of motion akan efektif meningkatkan
kekuatan otot jika dilakukan secara teratur dan berulang - ulang.
ABSTRACT
Stroke is a neurological disease that can cause weakness in some or all members of the limb, so it is
necessary to take nursing action to increase the patient's muscle strength.The aim of this application is to
increase the muscle strength of non-hemorrhagic stroke patients using passive Range Of Motion (ROM)
exercise interventions.The design of this scientific paper uses a case study design. The subjects used were
1 (one) stroke patient in Metro City. Data collection used the muscle strength observation sheet. Data
analysis was performed using descriptive analysis.The results showed that after giving ROM passive for
1 day the muscle strength of the subjects before the application of muscle strength of the upper and lower
right extremities was at grade 3 and after application of grade 3, while in the upper and lower left limb
the subject's muscle strength was at grade 5.Conclusion The application of Range of motion will be
effective in increasing muscle strength if it is done regularly and repeatedly.
tahunnya ada 13,7 juta kasus baru Metro (2019) menunjukkan bahwa frekuensi
stroke,dan sekitar 5,5 juta kematian terjadi kejadian stroke cukup tinggi, pada tahun
akibat penyakit stroke.sekitar 70% penyakit 2018 di temukan sebanyak 781 kasus terdiri
stroke dan 87% kematian dan disabilitas dari 274 (35,1%) stroke hemoragik dan 507
akibat stroke terjadi pada negara (64,9%) stroke non hemoragik. Sementara
berpendapatan tendah dan menengah dan pada tahun 2019 terjadi penurunan yaitu 570
stroke menurun sebanyak 42% pada negara kasus tak menyebut perdarahaan atau infark.
berpendapatan tinggi 1.
Range of Motion (ROM) jika di lakukan
Prevalensi stroke diIndonesia juga pada pasien stroke non hemoragik dapat
hasil Riskesdas 2013 insiden stroke sendi pada pasien stroke. Latihan ROM dapat
dan pada hasil Riskesdas 2018 meningkat meningkatkan aktivitas dari kimiawi
menjadi 10,9 per 1.000 penduduk dan neuromuskuler dan muskuler. Rangsangan
hampir disemua rumah sakit diIndonesia rangsangan pada serat saraf otot ekstremitas
value0,000), dimana nilai rata- rata kekuatan yang menjadi kasus tersebut secara
otot subyek pada latihan ROM sebelum mendalam di analisis baik dari segi yang
intervensi adalah 3,68 ±1,62. Pada berhubungan dengan keadaan kasus itu
pengukuran sesudah intervensi didapat rata- sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi,
rata 4,60±0,81. Terlihat nilai mean kejadian-kejadian khusus yang muncul
perbedaan antara pengukuran pertama dan sehubungan dengan kasus, maupun tindakan
kedua 0,92 ±1,07 5. dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan
atau pemaparan tertentu 8. Pada karya tulis
Berdasarkan Studi yang dilakukan di RSUD ilmiah ini penulis ingin melakukan
Dr. Moewardi Surakarta tahun 2013 tentang penerapan Range Of Motion (ROM) pasif
pengaruh latihan ROM terhadap peningkatan untuk meningkatkan kekuatan otot pasien
kekuatan otot pasien hemiparese post stroke stroke non hemoragik.
menunjukkan bahwa setelah dilakukan
latihan selama 7 hari tingkat kemampuan Subjek dalam karya tulis ilmiah ini adalah
rentang gerak sendi (ROM) pasien stroke satu orang pasien stroke di Kota Metro tahun
menjadi aktif (kekuatan otot 3-5 pada hasil 2020. Adapun kriteria subjek dalam karya
uji statistik didapatkan p- tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
value=0,005(p< 0,05) artinya latihan Pasien pasca stroke non hemoragik, Kondisi
rentang gerak terbukti efektif meningkatkan pasien dengan kelemahan otot (kekuatan otot
kekuatan otot pasien stroke 6 . 0-3), pasien didampingi oleh keluarga,
kesadaran composmentis, pasien dengan
Terdapat pengaruh tentang Pemberian tirah baring yang lama dan pasien dengan
Latihan Range of Motion (ROM) Terhadap fase rehabilitasi fisik. Alat ukur yang
Kemampuan Motorik Pada Pasien Post digunakan berupa lembar observasi kekuatan
Stroke di RSUD Gambiran menunjukkan otot Kriteria hasil ukur didasarkan penilaian
bahwa latihan range of motion (ROM) Instrumen penerapan dalam pengumpulan
terbukti efektif meningkatan kekuatan otot data adalah lembar kuesioner mengenai
7
pada pasien post stroke (p-value0,000) . karateristik subyek yang berisikan usia,
diagnosa medis, terapi obat, dan jenis
METODE kelamin.
meneliti suatu permasalahan melalui suatu Subjek Ny. L berusia 53 tahun, berjenis
kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit kelamin perempuan ibu rumah tangga,
Merdianti, Penerapan Range of Motion 100
Cendikia Muda, Volume 1, Nomor 1, Maret 2021