Laporan Hasil Pengamatan Kacang Hijau
Laporan Hasil Pengamatan Kacang Hijau
Laporan Hasil Pengamatan Kacang Hijau
PERKECAMBAHAN PADA
KACANG HIJAU
DI
OLEH:
KELOMPOK 3
A. Latar Belakang
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup
dari persediaan makanan yang trdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah
(plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi.
Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan
kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai
dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses
imbibisi. Imbibisi ini terjadi karena adanya penyerapan air akibat potensial air
yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji
mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu
perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan
pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan
pada endosperma atau kotiloden, dan nutrient-nutriennya dipindahkan kebagian
embrio yang sedang tumbuh.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada pratikum ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah proses perkecambahan pada biji kacang hijau?
C. Tujuan Pratikum
LANDASAN TEORI
a. Faktor Internal
Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti
berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung
gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan
pertumbuhan yang baik.
Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin : Untuk membantu perpanjangan sel.
Giberelin : Untuk pemanjangan dan pembelahan sel.
Sitokin : Untuk menggiatkan pembelahan sel.
Etilen : Untuk mempercepat buah menjadi matang.
Asam traumalin : Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan
yang luka.
Kalin : Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
- Rizokalin : Untuk pembentukan akar.
- Aulokalin : Untuk pembentukan batang.
- Filokalin : Untuk pembentukan daun.
- Antokalin : Untuk pembentukan bunga.
b. Faktor Eksternal
Air
Fungsi air antara lain :
- Untuk fotosintesis.
- Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim.
- Membantu proses perkecambahan biji.
- Menjaga (mempertahankan) kelembapan.
- Untuk transpirasi.
- Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan
sel.
- Menghilangkan asam asbisat.
Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan
tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman.
Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur
yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan
pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi
tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta
berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel
yang lebih cepat.
Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat
melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman
kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan
warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru
sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya.
Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro
(makronutrien). Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen,
nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan
nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur
mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron,
mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup
menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi
mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak
sempurna.
Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun,
karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur
hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air
yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung
aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran
maksimum dan tumbuhan membesar.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
C. Prosedur Kerja
1. Isi kapas yang telah dihaluskan kedalam wadah skitar 4/3 bagian dari volume
wadah.
2. Isi masing-masing 10 biji kacang hijau yang disiapkan.
3. Perlakuan yang diberikan.
1) Siram dengan air biasa, tempatkan pada tempat yang terang, dibawah
kipas angin, dan tempat yang gelap.
2) Siram dengan air asam tempatkan pada tempat yang terang, dibawah
kipas angin, dan tempat yang gelap.
3) Siram dengan air kelapa muda yang terang, dibawah kipas angin, dan
tempat yang gelap.
4. Hitung jumlah presentase kecambah dihari ke 7 atau hari ke terakhir.
5. Siram menggunakan pipet tetes sebanyak 3 tetes perbiji.
6. Buat kurva atau grafik laju perkecambahan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel hasil pengamatan pada perlakuan air biasa
Keterangan:
- GL: Gelap
- TR: Terang
- KP: Kipas
1 - - - 0% 0% 0%
2 - - - 0% 0% 0%
3 - - - 0% 0% 0%
4 - - - 0% 0% 0%
5 - - - 0% 0% 0%
6 - - - 0% 0% 0%
7 - - - 0% 0% 0%
1 - - - 0% 0% 0% GL: 1; 1,5; 2; 1; 5.
2 - - 6 0% 0% 60%
3 9 9 10 90% 90% 100%
Keterangan:
- GL: Gelap
B. Pembahasan
1. Grafik presentase perkecambahan
Grafik pengamatan presentase perkecambahan pada perlakuan air biasa
120
100
80
% Perkecambahan
60
Terang
Gelap
40 Kipas
20
0
1 2 3 4 5 6 7
Hari ke
1
0.9
0.8
0.7
% Perkecambahan
0.6
0.5
Terang
0.4 Gelap
Kipas
0.3
0.2
0.1
0
1 2 3 4 5 6 7
Hari ke
Pada perlakuan air kelapa tidak ada kecambah yang dapat di ukur
karena tdak ada kecambah yang tumbuh.
Grafik pengamatan presentase perkecambahan pada perlakuan air asam
120
100
80
% Perkecambahan
60
Terang
Gelap
40 Kipas
20
0
1 2 3 4 5 6 7
Hari ke
Pada perlakuan air asam semua biji kacang hijau berkecambah tetapi,
yang dapat di ukur hanya pada tempat yang gelap. Pada tempat yang gelap
jumlah kecambah yang dapat di ukur hanya 5. Adapun ukuran ke 5 kecambah
tersebut: 1cm; 1,5cm; 2cm; 1cm; 5 cm.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada prakum ini diantaranya:
1. Cahaya mempengaruhi proses perkecambahan pada biji kacang hijau.
2. Perkecambahan pada biji kacang hijau adalah perkecambahan epigeal.
3. Perkecambahan kacang hijau dengan perlakuan air kelapa tidak dapat
berkecambah ketika lama perendaman dan konsentrasi air kelapa tidak ada.
B. Saran
1. Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di
tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama
tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
2. Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
3. Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas biji kacang
hijau yang akan digunakan dan memperhatikan kondisi kecambah tersebut.