Laporan Hasil Pengamatan Kacang Hijau

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

PERKECAMBAHAN PADA

KACANG HIJAU

DI

OLEH:

KELOMPOK 3

1. MUHAMMAD FAREL 4. FIRAYANI


2. BAHRIL MAULANA 5. MIFTA MAYSARAH
3. RESKI AMALIA 6. ANDI MUTIARA AMDA

SMA NEGERI 1 KODEOHA

TAHUN PELAJARAN 2024/2025


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai cirri sebagaimana


makhluk hidup lainnya. Salah satu cirri tumbuhan adalah mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat diliht dari
makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah
banyak dan bertambah besar dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain
tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa
biologis menuju kedewasan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan
perubahan bentuk tubuh (metamorphosis). Dan ditingkat dewasa.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara


stimulant (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor
kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahanjumlah dan ukuran. Sebaliknya
perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat
fungsional.

Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup
dari persediaan makanan yang trdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah
(plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi.
Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan
kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai
dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses
imbibisi. Imbibisi ini terjadi karena adanya penyerapan air akibat potensial air
yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji
mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu
perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan
pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan
pada endosperma atau kotiloden, dan nutrient-nutriennya dipindahkan kebagian
embrio yang sedang tumbuh.

Biji dapat berkecambah karena didalamnya terdapat embrio atau lembaga


tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan baying lembaga
(kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tananman, salah
satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama
yang memberi tahu benih bahwa ia telah menenmbus tanah. Kita dapat menipu
biji kacang hijau, sehingga biji mengecambahkan biji dalam kegelapan.

Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan


terhadap pertumbuhan biji kacang hijau ditiga tempat yang berbeda yaitu
ditempat gelap, kipas angin, dan tempat terang. Pemilihan tempat ini sudah
melalui pertimbangan pada beberapa faktor. Untuk itu kami membuktikannya
dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada pratikum ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah proses perkecambahan pada biji kacang hijau?

C. Tujuan Pratikum

Tujuan dilakukannya pratikum ini untuk mengtahui presentase laju


perkecambahan tercepat diberbagai tempat.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pertunbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau


volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju
kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan
bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur.
Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan
akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan
akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa
molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama
melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh
penyerapan air kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi.
Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.

a. Faktor Internal
 Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti
berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung
gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan
pertumbuhan yang baik.
 Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin : Untuk membantu perpanjangan sel.
Giberelin : Untuk pemanjangan dan pembelahan sel.
Sitokin : Untuk menggiatkan pembelahan sel.
Etilen : Untuk mempercepat buah menjadi matang.
Asam traumalin : Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan
yang luka.
Kalin : Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
- Rizokalin : Untuk pembentukan akar.
- Aulokalin : Untuk pembentukan batang.
- Filokalin : Untuk pembentukan daun.
- Antokalin : Untuk pembentukan bunga.
b. Faktor Eksternal
 Air
Fungsi air antara lain :
- Untuk fotosintesis.
- Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim.
- Membantu proses perkecambahan biji.
- Menjaga (mempertahankan) kelembapan.
- Untuk transpirasi.
- Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan
sel.
- Menghilangkan asam asbisat.
 Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan
tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman.
Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur
yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan
pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
 Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi
tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta
berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel
yang lebih cepat.
 Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat
melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman
kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan
warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru
sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
 Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya.
Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro
(makronutrien). Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen,
nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan
nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur
mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron,
mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup
menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi
mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak
sempurna.
 Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun,
karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur
hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air
yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung
aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran
maksimum dan tumbuhan membesar.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat


Tanggal : Rabu, 04 September 2024
Waktu : 12.30-14.00 WITA
Tempat : LABORATORIUM IPA SMAN 1 KODEOHA

B. Alat dan Bahan


1. Alat
a. 9 Buah wadah
b. Pipet tetes
c. 1 Bungkus kapas perkelompok
d. Label
2. Bahan
a. 90 Biji kacang hijau
b. 2 Aqua gelas
c. 1 Bungkus asam perkelompok
d. 1 Botol air kelapa muda

C. Prosedur Kerja
1. Isi kapas yang telah dihaluskan kedalam wadah skitar 4/3 bagian dari volume
wadah.
2. Isi masing-masing 10 biji kacang hijau yang disiapkan.
3. Perlakuan yang diberikan.
1) Siram dengan air biasa, tempatkan pada tempat yang terang, dibawah
kipas angin, dan tempat yang gelap.
2) Siram dengan air asam tempatkan pada tempat yang terang, dibawah
kipas angin, dan tempat yang gelap.
3) Siram dengan air kelapa muda yang terang, dibawah kipas angin, dan
tempat yang gelap.
4. Hitung jumlah presentase kecambah dihari ke 7 atau hari ke terakhir.
5. Siram menggunakan pipet tetes sebanyak 3 tetes perbiji.
6. Buat kurva atau grafik laju perkecambahan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Tabel hasil pengamatan pada perlakuan air biasa

Hari Tempat % Perkecambahan Tinggi tanaman


pada hari ke 7
Gelap Terang Kipas Gelap Terang Kipas

1 - - - 0% 0% 0% GL: 22; 18; 11,5;


15; 15; 20,3; 14,5;
2 - - - 0% 0% 0%
18,2; 10,7; 6,2.
3 1 2 - 10% 20% 0% TR: 12; 11; 15,6;
4 3 8 4 30% 80% 40% 13; 10; 11.

5 6 10 9 60% 100% 90% KP: 10,7; 6; 8; 7,4;


9,8; 15; 13; 2; 5.
6 6 10 9 60% 100% 90%

7 6 10 9 60% 100% 90%

Keterangan:

- GL: Gelap
- TR: Terang
- KP: Kipas

2. Tabel hasil pengamatan pada perlakuan air kelapa

Hari Tempat % Perkecambahan Tinggi tanaman


pada hari ke 7
Gelap Terang Kipas Gelap Terang Kipas

1 - - - 0% 0% 0%

2 - - - 0% 0% 0%

3 - - - 0% 0% 0%

4 - - - 0% 0% 0%

5 - - - 0% 0% 0%

6 - - - 0% 0% 0%

7 - - - 0% 0% 0%

3. Tabel hasil pengamatan pada perlakuan air asam

Hari Tempat % Perkecambahan Tinggi tanaman


pada hari ke 7
Gelap Terang Kipas Gelap Terang Kipas

1 - - - 0% 0% 0% GL: 1; 1,5; 2; 1; 5.

2 - - 6 0% 0% 60%
3 9 9 10 90% 90% 100%

4 9 9 10 90% 90% 100%

5 9 9 10 90% 90% 100%

6 9 9 10 90% 90% 100%

7 9 9 10 90% 90% 100%

Keterangan:

- GL: Gelap

B. Pembahasan
1. Grafik presentase perkecambahan
 Grafik pengamatan presentase perkecambahan pada perlakuan air biasa

120

100

80
% Perkecambahan

60
Terang
Gelap
40 Kipas

20

0
1 2 3 4 5 6 7
Hari ke

Pada pengamatan presentase perkecambahan dengan perlakuan air


biasa hari 1 dan 2 belum ada yang berkecambah. Pada hari ketiga kacang
hijau yang ditempatkan pada tempat terang berkambah sebanyak 10%, dan
pada tempat gelap sebanyak 20%, sedangkan yang ditempatkan di bawah
kipas belum berkecambah. Pada hari ke 4 jumlah kecambah pada tempat
terang sebanyak 60%, dan pada tempat gelap 100%, sedangkan yang
ditempatkan di bawah kipas sebanyak 90%. Pada hari ke 6 dan 7 jumlah
presentase kecambah sudah tidak bertambah. Jadi pada pengamatan
presentase perkecambahan yang mencapai 100% hanya pada tempat gelap.

Adapun tinggi kecambah pada hari ke 7 dengan perlakuan air biasa:


- Pada tempat gelap yang dapat di ukur sebanyak 10 kecambah: 22
cm; 18cm; 11,5cm; 15cm; 15cm; 20,3cm; 14,5cm; 18,2cm; 10,7cm;
6,2cm.
- Pada tempat terang yang dapat di ukur sebanyak 6 kecambah: 12cm;
11cm; 15,6cm; 13cm; 10cm; 11cm.
- Di bawah kipas angin yang dapat di ukur sebanyak 9 kecambah:
10,7cm; 6cm; 8cm; 7,4cm; 9,8cm; 15cm; 13cm; 2cm; 5cm.

 Grafik pengamatan presentase perkecambahan pada perlakuan air kelapa

1
0.9
0.8
0.7
% Perkecambahan

0.6
0.5
Terang
0.4 Gelap
Kipas
0.3
0.2
0.1
0
1 2 3 4 5 6 7
Hari ke

Pada pengamatan presentase perkecambahan dengan perlakuan air


kelapa tidak ada yang berkecambah hal ini bisa disebabkan oleh:

a. Lama perendaman: perendaman yang terlalu singkat atau tidak di rendam


tidak cukup untuk mempercepat perubahan biokimia benih terkait proses
perkecambahan
b. Konsentrasi air kelapa: mungkin tidak ada konsentrasi air kelapa yang
efisien untuk mendukung viabilitas benih kacang hijau.

Pada perlakuan air kelapa tidak ada kecambah yang dapat di ukur
karena tdak ada kecambah yang tumbuh.
 Grafik pengamatan presentase perkecambahan pada perlakuan air asam

120

100

80
% Perkecambahan

60
Terang
Gelap
40 Kipas

20

0
1 2 3 4 5 6 7
Hari ke

Pada pengamatan presentase perkecambahan dengan perlakuan air


asam, hari ke 1 belum ada yang berkecambah. Pada hari ke 2 kacang hijau
yang ditempatkan pada tempat gelap berkambah sebanyak 60% sedangkan
yang di tempatkan pada tempat terang dan di bawah kipas belum
berkecambah. Pada hari ke 3 kacang hijau yang di tempatkan pada tempat
gelap telah berkecambah sebanyak 100% sedangkan yang ditempatkan pada
tempat terang dan di bawah kipas angin sebanyak 90%. Pada hari ke 4 kacang
hijau yang ditempatkan pada tiga tempat yang berbeda telah berkecambah
sebanyak 100%.

Pada perlakuan air asam semua biji kacang hijau berkecambah tetapi,
yang dapat di ukur hanya pada tempat yang gelap. Pada tempat yang gelap
jumlah kecambah yang dapat di ukur hanya 5. Adapun ukuran ke 5 kecambah
tersebut: 1cm; 1,5cm; 2cm; 1cm; 5 cm.

Perkecambahan yang terjadi pada tanaman kacang hijau adalah


perkecambahan epigeal yang dapat diidentifikasi melalui pemanjangan pada
hipokotil yang mengakibatkan plamula dan kotiledon mencuat ke atas. Tanda
proses perkecambahan biji adalah saat munculnya bakal akar dari dalam biji
kacang hijau.

Berdasarkan pratikum ini perkecambahan baik dilakukan pada tempat


gelap dan diberi perlakuan menggunakan air biasa.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada prakum ini diantaranya:
1. Cahaya mempengaruhi proses perkecambahan pada biji kacang hijau.
2. Perkecambahan pada biji kacang hijau adalah perkecambahan epigeal.
3. Perkecambahan kacang hijau dengan perlakuan air kelapa tidak dapat
berkecambah ketika lama perendaman dan konsentrasi air kelapa tidak ada.

B. Saran
1. Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di
tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama
tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
2. Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
3. Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas biji kacang
hijau yang akan digunakan dan memperhatikan kondisi kecambah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai