Khutbah Idul Adha 2024 H

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

,‫ َاللُه َأْكَبْر َكِبْيًر ا‬. ‫ َاللُه َأْكَبُر َاللُه َأْكَبُر َاللُه َأْكَبُر‬.

‫ َاللُه َأْكَبُر َاللُه َأْكَبُر َاللُه َأْكَبُر‬. ‫َاللُه َأْكَبُر َاللُه َأْكَبُر َاللُه َأْكَبُر‬
‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ َصَدَق َوْعَدُه َوَنَصَر َعْبَدُه َو َعَّز ُجْنَدُه َوَهَزَم‬,‫ اَل ِإٰلَه ِإاَّل اللُه َوْحَدُه‬,‫َواْلَح ْمُد ِلّٰلِه َكِثْيًر ا َوُسْبَح اَن اللِه ُبْكَر ًة َو ِصْيًال‬
‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأْل‬
‫ َوالَّصاَل ُة َوالَّس اَل ُم‬, ‫ الَح ْمُد ِلّٰلِه اْلَمِلِك الَّدَّياِن‬. ‫ َاللُه ْكَبُر َوِلّٰلِه ْالَح ْمُد‬, ‫ َالِإٰلَه ِإاَّل اللُه َواللُه ْكَبُر‬,‫ا ْحَز اَب َوْحَدُه‬
‫ َوَأْش َهُد َأْن اَّل ِإلَه ِإاَّل اللُه َوْحَدُه اَل‬, ‫ َوَعَلى ٰاِلِه َوَصْح ِبِه َوَتاِبِعْيِه َعَلى َمِّر الَّز َماِن‬, ‫َعَلى ُمَح َّمٍد َس ِّيِد َوَلِد َعْدَناَن‬
‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ َو ْش َهُد َّن َس ِّيَدَنا ُمَح َّمًدا َعْبُدُه َوَر ُس ْوُلُه اَّلِذْي‬, ‫َش ِرْيَك َلُه اْلُمَنـَّز ُه َعِن اْلِجْس ِمَّيِة َواْلِجَهِة َوالَّز َماِن َواْلَمَكاِن‬
‫ُأ‬ ‫َأ‬
‫ اْلَقاِئِل ِفي ِكَتاِبِه‬, ‫ َفإِّني ْوِصْيُكْم َوَنْفِس ي ِبَتْقَوى اللِه الَمَّناِن‬, ‫ ِع َباَد الَّر ْح ٰمِن‬:‫ َّما َبْعُد‬. ‫َكاَن ُخ ُلَقُه اْلُقْر آُن‬
‫َأْل‬ ‫َأ‬
‫ َصَدَق اللُه‬. ‫ ِإَّن َش اِنَئَك ُهَو ا ْبَتُر‬. ‫ َفَصِّل ِلَر ِّبَك َواْنَح ْر‬, ‫اْلُقْر آِن ِبْس ِم اللِه الَّر ْح َمِن الَّر ِح ْيْم ِإَّنا ْعَطْيَناَك اْلَكْوَثَر‬
‫الَعِظيُم‬

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil hamd...

Jamaah shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah...

Alhamdulillahirobbilalamin puji syukur kita mari panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta'ala yang
telah memberikan curahan nikmat, khususnya nikmat iman dan Islam. Sehingga pada hari yang
penuh berkah dan penuh kemuliaan ini kita bersama-sama dapat berkumpul melaksanakan salat idul
Adha 1445 Hijriyah atau 2044 Masehi dengan khidmat.

Sholawat serta salam kita curahkan kepada Baginda Nabiyullah Muhammad Shallallahu alaihi
wasallam, yang telah memberikan petunjuk serta bimbingannya ke jalan kebenaran dan
keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin ya robbal alamin.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd...

Jamaah kaum muslimin yang berbahagia...

Pagi hari ini kita berkumpul untuk mengumandangkan takbir yang membesarkan nama Allah SWT
serta memujinya dengan bertasbih. Tidak ada yang dipuji melainkan dia yang maha menghidupkan
serta mematikan. Yang maha pemberi rezeki, memberikan kita nikmat sampai dengan detik ini.

Idul Adha merupakan hari raya dalam agama Islam yang merayakan berbagai peristiwa monumental
dalam peradaban kehidupan di muka bumi. Peristiwa ini kemudian dicatat dalam bentuk ibadah.
Dua ibadah yang identik dengan Idul Adha adalah kurban dan haji. Kedua ibadah ini merupakan
perwujudan nilai-nilai kekuatan dan keimanan serta merupakan bukti pengorbanan yang dilandasi
keikhlasan dan kesabaran.

Kurban merupakan salah satu bentuk ibadah yang berakar pada sejarah ketika Nabi Ibrahim disuruh
mengorbankan putranya Ismail dengan cara menyembelihnya. Nabi Ibrahim dengan berbekal
keimanan yang tinggi, menunaikan perintah yang diberikan Allah melalui mimpi. Namun sebelum
Nabi Ibrahim menyembelih Ismail, ada malaikat yang mendatangkan seekor kambing dari surga
sebagai pengganti penyembelihan. Allah SWT berfirman dalam As-Saffat Ayat 102:

‫ُظ َماَذاَتٰرۗىۗىَقاَل ٰٓيَاَبِت اْفَعْل َمُتاْؤَمُۖرُۖرۗىُۖر‬


‫ىْلَمَناِمَاِّنْٓي َاْذَبُحَك َفاْن ْر‬
‫َفَلَّماَبَلَغَمَعُهالَّسْعَي َقاَلٰيُبَنَّيِاِّنْٓي َاٰرىِف ا‬
‫ْن ۤاَء الّٰلُه ِمَن الّٰصِبِرْيَن‬ ‫َس َتِج ُدِنْٓي ِا ۤاَش‬

Artinya "Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata,
"Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah
bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang
diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."

Sejak sejarah tersebut, umat Islam diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban, yang
sebenarnya merupakan salah satu bentuk ibadah yang mengingatkan kita semua untuk kembali pada
tujuan hidup, yaitu beribadah kepada Allah SWT. Disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Adz-Dzaariyaat:
56

‫َوَما َخ َلْقُت اْلِجَّن َواِإْلنَس ِإاَّل ِلَيْعُبُدوِن‬

"Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku."

Hikmah yang Allah uji kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya adalah keikhlasan
mengikuti perintah Allah SWT. Ikhlas merupakan salah satu kunci ridha Allah dengan melakukan apa
yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Jika kita beribadah tanpa keikhlasan,
niscaya akan sia-sia.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW., bersabda:

‫ِإَّن الَّلَه ال َيْقَبُل ِمْن اْلَعَمِل ِإال َما َكاَن َلُه َخاِلًصا َواْبُتِغَي ِبِه َوْج ُهُه‬

"Allah tidak menerima amal, kecuali amal (ibadah) yang dilandasi keikhlasan dan karena mencari
keridhaan Allah Swt." (HR. Nasa'i)

Dalam berkurban kita harus ikhlas dan rela mengorbankan sebagian harta kita untuk orang lain, yang
intinya kita harus ingat bahwa segala sesuatu adalah milik Allah SWT. Karena ibadah kurban hanya
untuk Allah SWT, maka hendaknya kita memberikan hewan kurban yang sebaik-baiknya. Prinsip ini
menjadi bagian dari ketaatan kita kepada Allah.
Hikmah lain dari ibadah kurban dapat kita lihat pada makna kata kurban. Kurban dalam bahasa
Indonesia artinya dekat. Oleh karena itu, kurban dapat diartikan sebagai mendekatkan diri kepada
Allah dengan mentaati segala perintah dan menjauhi larangannya dengan bentuk berkurban atau
penyembelihan hewan ternak.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar la ilaha illallah Allahu Akbar walillahil ham...

Beberapa hikmah penting yang dapat dipetik dalam melaksanakan ibadah kurban ini, antara lain:
Pertama, membangun keluarga dan rumah tangga yang dimuliakan oleh Allah SWT. Untuk
membentuk keluarga dan rumah tangga yang bertakwa, ada beberapa faktor kunci yang harus
diperhatikan, yaitu: ayah, ibu dan anak.

Sebagai seorang ayah atau pemimpin yang utama, jangan bersikap otoriter atau sewenang-wenang.
Orang tua yang baik adalah orang tua yang mendidik anaknya dengan memberi contoh. Masyarakat
akan meniru pemimpin yang baik apabila ia memberikan contoh perilaku yang baik.

Seorang pemimpin tidak hanya diikuti oleh perkataannya, tetapi oleh tingkah laku atau tindakannya.
Seorang pemimpin juga harus menjaga nilai-nilai demokrasi, harus selalu tertib, juga harus
mendengarkan keinginan rakyatnya.

Kedua, menjalin hubungan antara orang yang melakukan ibadah kurban dengan mengikuti ajaran
Allah SWT. Arti kurban sendiri berasal dari kata 'qaruba' yang artinya dekat. Dan ibadah ini berarti
ibadah yang dapat mendekatkan seorang muslim kepada Allah SWT. Taqarrub ilallah memang
terbukti sangat penting karena jauh dari Allah SWT membuat manusia merasa tidak saja terlihat
oleh-Nya, sehingga mereka merasa bebas untuk tidak taat dan berbuat kezaliman demi mengikuti
keinginannya sesuka hati.

Ketiga, kita kuatkan rasa solidaritas terhadap sesama muslim, sehingga melalui ibadah ini,
kesenjangan antara kaya dan miskin, bahagia dan menderita dapat menikmati hidup bersama
dengan baik. Jika melihat situasi saat ini, umat Islam mempunyai banyak permasalahan yang
penyelesaiannya memerlukan rasa solidaritas kekuatan umat Islam yang besar.

Semoga semua itu tidak menimpa negeri kita tercinta ini, sehingga kehidupan kita semakin membaik
dan timbul kehidupan saling tolong menolong di kalangan umat islam, khususnya mengembangkan
wilayah kita menjadi wilayah yang maju, modern, beragama Islam, aman, tentram dalam menjalani
kehidupan. Mungkin yang saat ini kita impikan bersama yaitu "Baldatun Thayyibatun wa Rabbun
Ghafur"

Keempat, ini bukti bahwa yang berqurban adalah orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Banyak orang yang sering menentang pengorbanan harta karena seringkali masyarakat didominasi
oleh kecintaannya pada kekayaan duniawi dan kemewahan. Ketika dominasi dan kecintaan
seseorang pada kekayaan berhasil diatasi, dia termasuk orang yang beruntung.

Kelima, ibadah Qurban juga bisa menjadikan kita orang yang mampu bersyukur kepada Allah SWT.
Karena Allah telah memberikan kita begitu banyak nikmat yang tidak dapat kita hitung. Oleh karena
itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk bersyukur kepada-Nya dengan menggunakan seluruh
kesenangan kita untuk mengabdikan diri hanya kepada-Nya.

Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd...

Ibadah haji adalah ibadah berjangka waktu yang berarti kita harus meninggalkan kesibukan duniawi
untuk fokus mengabdikan diri kepada Allah SWT. Ibadah haji juga merupakan wujud ketaatan dan
ketundukan terhadap perintah Allah SWT. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya dalam
surat Ali Imran ayat 97:

‫ىَّناِس ِحُّج ْلَبْيِت َمِن ْسَتَطاَعِإَلْيِه َسِبياًل َوَمنَكَفَر َفِإَّن لَّلَهَغِنٌّىَعِن ْلَٰعَلِميَن‬
‫َوِلَّلِه َعَل ل‬

"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya dari semesta alam."

Selama menunaikan ibadah haji, jamaah haji melakukan beberapa ibadah sebagai upaya mensucikan
diri dari dosa, dengan mengharapkan ampunan, rahmat dan keridhaan Allah SWT. Mereka juga
mengamalkan kesabaran dalam disiplin di setiap rangkaian ibadah, hingga melupakan urusan
duniawi yang seringkali membuat hati manusia lalai mengingat Allah SWT.

Selain itu, ibadah ini hanya mengenakan kain ihram berwarna putih. Kain ihram para jamaah haji
yang menyerupai kain kafan merupakan ciri khas dari kematian yang pasti menghampiri setiap jiwa.
Kita berasal dari Allah SWT dan kembali kepada-Nya. Kita pasti akan terbebas dari segala hal yang
kita cintai dan terpisah dari orang-orang yang mencintai kita. Semuanya akan dikembalikan kepada
pemilik sebenarnya yaitu Allah SWT.
Bagi mukmin yang sejati, menunaikan ibadah haji, qurban dan ibadah lainnya hendaknya dekat
dengan Allah SWT dan ihsan atau berbuat baik kepada sesama. Mereka mempunyai keselarasan
fungsional antara habluminallah dan habluminannas untuk mewujudkan kehidupan yang mulia dan
unggul. Jika hubungan dengan Tuhan dan manusia sama-sama baik, maka akan tercipta
keharmonisan dalam hidup. Sumber musibah kehidupan adalah ketika hubungan dengan Tuhan
(habluminallah) terputus dari hubungan antar manusia (habluminannas) dan sebaliknya.

Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd...

Jamaah kaum muslimin yang berbahagia...

Akhir kata, marilah kita berdoa kepada Allah SWT, agar segala ibadah kita dapat diterima oleh Allah
SWT. Ya Allah, Ya Rahman, curahkan Rahman Rahim-Mu. Beri kami Hidayah sehingga kami dapat
membuatMu bahagia. Hanya kepada-Mu kami percaya. Jangan biarkan kami berjalan sendiri tanpa
bimbinganMu.

Ya Allah...... Ya Tuhan, Maha Pengasih dan Penyayang, kami hadirkan ke hadirat-Mu kurban berupa
hewan yang nilainya tak berbanding terbalik dengan besarnya pemberian dan kasih sayangMu yang
tiada terhingga. Ya Allah... Izinkan kami memasuki Makkah, Madinah, dan Arafah untuk menjadi
tamu-Mu menunaikan ibadah haji. Beri kami rezeki agar menjadi haji mabrur. Berikan keridhaan dan
sayangi kami.

‫الحمد لله رب العالمين والصالة والسالم على رسوله األمين و على آله وصحبه والتابعين‬.
‫َأ‬
‫ اللُهَّم ِع َّز ْاِإلْس َالَم‬. ‫َاللُهَّم اْغِفْر ِلْلُمْؤِمِنْيَن َوْالُمْؤِمَناِت َوْالُمْس ِلِمْيَن َوْالُمْس ِلَماِت َاَالْح يآُء ِمْنُهْم َوْاَالْمَواِت‬
‫َوْالُمْس ِلِمْيَن َوَأِذَّل الِّش ْر َك َوْالُمْش ِرِكْيَن َواْنُصْر ِع َباَدَك ْالُمَوِّحِدَّيَة َواْنُصْر َمْن َنَصَر الِّدْيَن َواْخ ُذْل َمْن َخ َذَل‬
‫َل‬ ‫َأ‬ ‫ْا‬
‫ لُمْس ِلِمْيَن َو َدِّمْر ْعَداَءالِّدْيِن َواْعِل َكِلَماِتَك ِإ ى َيْوَم الِّدْيِن‬.
‫الَّلُهَّم ِإَّنا َنْح َمُدَك ِبَأَّنَك َأْهٌل َأْن ُتْح َمد َوَنْش ُكُر َك ِبَأَّنَك َأْهٌل َأْن ُتْش َكر َوُنْثِنْي َعَلْيَك اْلَخ ْيَر ُكَّلُه َفِإَّنَك َأْنَت َأْهُل‬
‫ َر َّبنَا َظَلْمنَا َأْنُفَس نَا ُظْلمًا َكِثْيرَا َوِإَّنُه َال َيْغِفُر الُّذُنْوَب ِإَّال َأْنَت َفاْغِفْر َلنَا َمْغِفَر ًة ِمْن ِعْنِدَك‬، ‫اْلَمْجِد َوالَّثنَاِء‬
‫َواْر َح ْمنَا ِإَّنَك َأْنَت اْلَغُفْوُر الَر ِح ْيم‬

‫َر َّبَنا َهْب َلَنا ِمْن َأْز َواِج َنا َوُذِّر َّياِتَنا ُقَّر َة َأْعُيٍن َواْجَعْلَنا ِلْلُمَّتِقْيَن ِإَماًما‬

‫َر َّبَنا آِتَنا ِفي الُّدْنَيا َحَس َنًة َوِفي اآْل ِخ َر ِة َحَس َنًة َوِقَنا َعَذاَب الَّناِر‬
‫َأ‬
‫َوآِخ ُر َدْعَواَنا ِن اْلَح ْمُد‬,‫َوَصَّلى اللُه َعَلى َنِبِّيَنا ُمَح َّمٍد َوَعَلى آِلِه َوَصْح ِبِه وَ َمْن َتِبَعُهْم ِبِإْحَس اٍن ِإَلى َيْوِم الّدْين‬
‫لله َر ِّب اْلَعاَلِمْيَن‬

00000000000000000
‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ َاللُه ْكَبُر َاللُه ْكَب ُر‬. ‫ َاللُه ْكَبُر َاللُه ْكَبُر َاللُه ْكَبُر‬. ‫ْكَبُر َاللُه ْكَبُر َاللُه ْكَبُر‬
،‫ َواْلَح ْمُد ِلّٰلِه َكِثْيًر ا َوُس ْبَح اَن اللِه ُبْك َر ًة َوَأِص ْيًال‬,‫ َاللُه َأْكَبْر َكِبْيًر ا‬. ‫َاللُه َأْكَبُر‬
‫َأ‬
‫ َصَدَق َوْعَدُه َوَنَصَر َعْبَدُه َو َعَّز ُجْنَدُه َوَهَزَم اَأْلْح َز اَب‬،‫اَل ِإٰلَه ِإاَّل اللُه َوْحَدُه‬
‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ َاللُه ْكَبُر َوِلّٰلِه ْالَح ْمُد‬، ‫ َالِإٰلَه ِإاَّل اللُه َواللُه ْكَبُر‬،‫َوْحَدُه‬
‫ َوَبَلَغَنا ِإَلى ٰهَذا اْلَيْوِم ِمْن َعْش ِر ِذي‬.‫اْلَح ْمُد ِلّٰلِه اَّلِذْي َأَمَر َنا ِبَذْبِح اُأْلْضِحَّيِة‬
.‫ َوَأْش َهُد َأْن اَل ِاٰلَه ِااَّل اللُه ُذْو َر ْح َمٍة َواِسَعٍة‬.‫اْلِحَّجِة‬
‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ لّٰلُهَّم‬.‫َو ْش َهُد َّن َس ِّيَدَنا ُمَح َّمًدا َعْبُدُه َوَر ُس ْوُلُه اَّلِذْي ُتْر َج ى ِمْنُه الَّش َفاَعُة‬
‫َأ‬
‫ َوَعَلى ٰاِلِه َو ْص َح اِبِه‬،‫َصِّل َوَس ِّلْم َوَباِرْك َعَلى َس ِّيِدَنا ُمَح َّمٍد الَّنِبِّي الَّر ْح َمِة‬
،‫ َأَّما َبْعُد‬،‫ َصاَل ًة َوَس اَل ًما ُمَتاَل ِزَمْيِن ِإَلى َيْوِم اْلِقَياَمِة‬،‫َذِوي اْلُعُقْوِل الَّس ِلْيَمِة‬
‫ اْلَقاِئِل ِفي‬، ‫ َفإِّني ُأْوِصْيُكْم َوَنْفِس ي ِبَتْقَوى اللِه الَمَّناِن‬، ‫ِع َباَد الَّر ْح ٰمِن‬
‫ َلْن َّيَناَل الّٰلَه ُلُح ْوُمَها َواَل ِدَم ۤاُؤَها‬: ‫ِكَتاِبِه اْلُقْر آِن ِبْس ِم اللِه الَّر ْح َمِن الَّر ِح ْيْم‬
‫َوٰلِكْن َّيَناُلُه الَّتْقٰوى ِمْنُكْم ۗ َكٰذِلَك َس َّخ َر َها َلُكْم ِلُتَكِّبُر وا الّٰلَه َعٰلى َما َهٰدىُكْم‬
‫ۗ َوَبِّش ِر اْلُمْحِس ِنْيَن‬

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat, jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah, Semua yang
hadir di tempat ini pasti merasakan, betapa besar nikmat-nikmat Allah yang telah
.dianugerahkan
Nikmat itu tak akan bisa di hitung dalam angka dan angan-angan. Nikmat itu terus
mengiringi setiap langkah kita dalam kehidupan. Untuk kita syukuri dan kuatkan, serta
.diwujudkan melalui lisan, tindakan, dan perbuatan dalam keseharian

Alhamdulillahirabbil alamin.

Kalimat inilah yang harus kita tancapkan lahir dan batin. Agar nikmat yang kita terima ini
tetap abadi dan kita tetap yakin, bahwa Allah lah yang pada-Nya tidak ada yang tidak
mungkin. Mudah-mudahan kita termasuk golongan orang Mukmin, yang senantiasa
ditambah nikmatnya oleh Allah Sang Rabbul Alamin. Amin-amin ya Rabbal Alamin.

Di antara nikmat yang tak bisa kita pungkiri saat ini, adalah umur panjang, kesehatan, dan
kesempatan yang senantiasa mengiringi. Sehingga kita bisa merasakan nikmat berhari
Raya Idul Adha 1445 H bersama orang-orang yang kita cintai.
Nikmat ini harus kita iringi juga dengan menguatkan takwa kepada Ilahi Rabbi, dengan
menjalankan perintah-Nya yang suci dan meninggalkan larangan-Nya dalam kehidupan kita
sehari-hari.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 102:

‫ه َواَل َتُمْوُتَّن ِااَّل َوَاْنُتْم ُّمْس ِلُمْوَن‬


ٖ ‫ٰيَاُّيَها اَّلِذْيَن ٰاَمُنوا اَّتُقوا الّٰلَه َح َّق ُتٰقىِت‬
Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-
benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim,”

‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬


‫َاللُه ْكَبُر َاللُه ْكَبُر َاللُه ْكَبُر َوِلّٰلِه ْالَح ْمُد‬
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat, jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah, Idul Adha
merupakan hari raya umat Islam yang selalu diwarnai dengan kemeriahan dan
kebersamaan. Dari hal ini muncullah cinta dan juga kebahagiaan.

Semua ini bisa kita rasakan dalam rangkaian ibadah seperti shalat Id berjamaah, ibadah
haji, dan juga kurban. Kita berkumpul bersama di masjid dan tanah lapang yang penuh
keberkahan. Untuk bersama melaksanakan shalat Id sebagai wujud penghambaan dan
ketaatan.

Semua berkumpul tanpa memandang status kehidupan. Semua sama di hadapan Allah
dengan pembeda hanya ketakwaan.

Para jamaah haji di Tanah Suci pun begitu juga. Mereka berdatangan dari berbagai penjuru
dunia. Iman dan ketakwaan menyatukan mereka.

Mereka menghamba kepada Allah, Tuhan alam semesta. Sekaligus menebar kasih sayang
kepada sesama sebagai wujud ibadah sosial dan kebersamaan penuh cinta.

Kebersamaan dalam haji dan shalat Idul Adha, tentu akan memperkuat ikatan persaudaraan
kita. Dari sinilah akan tumbuh rasa cinta untuk senantiasa menghormati sesama. Kita
memang diciptakan ke dalam suku, bangsa, warna kulit, dan budaya yang berbeda-beda.

Namun perbedaan itu bukan untuk dibanding-bandingkan dan merasa unggul satu dengan
yang lainnya. Tujuan diciptakannya kita berbeda-beda oleh Allah adalah untuk saling kenal
dengan sesama. Sehingga muncul harmoni yang menambah keindahan dalam kehidupan di
dunia.

Allah berfirman dalam QS Al-Hujurat ayat 13:


ۚ‫ٰيَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقٰنُكْم ِّمْن َذَكٍر َّوُاْنٰثى َوَجَعْلٰنُكْم ُش ُعْوًبا َّوَقَبۤا ِٕىَل ِلَتَعاَر ُفْوا‬
‫ِاَّن َاْكَر َمُكْم ِع ْنَد الّٰلِه َاْتٰقىُكْم ۗ ِاَّن الّٰلَه َعِلْيٌم َخ ِبْيٌر‬

Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Mahateliti.”

Oleh karena itu, Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat,

jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,

Mari tinggalkan sifat dan sikap merasa unggul dalam materi dan kekayaan. Jauhi sikap
merasa lebih mulia karena nasab atau keturunan. Hindari merasa lebih menarik dalam
tampilan fisik dan pakaian. Ciptakan kehidupan yang saling menghormati dalam perbedaan.
Wujudkan kerukunan dan tumbuhkan cinta pada perdamaian. Karena sekali lagi yang dinilai
oleh Allah hanyalah ketakwaan.

Rasulullah bersabda:

‫َأ‬
‫َال ُيْؤِمُن َحُدُكْم َحَّتى ُيِح َّب َألِخْيِه َما ُيِح ُّب ِلَنْفِسِه‬
Artinya: ”Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kalian, sampai ia mencintai untuk
saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)

‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬


‫َاللُه ْكَبُر َاللُه ْكَبُر َاللُه ْكَبُر َوِلّٰلِه ْالَح ْمُد‬
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat, jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat, jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,

Selain shalat Idul Adha dan berhaji di Tanah Suci, rasa cinta juga bisa kita tumbuhkan dari
ibadah kurban yang kita jalani. Kurban yang dilakukan dengan menyembelih hewan ini,
adalah simbol kita menyembelih dan membuang sifat kebinatangan yang bersemayam
dalam diri.

Sombong, rakus, egois, serakah, dan mau menang sendiri menjadi sifat yang harus kita
basmi dan hindari. Selanjutnya cinta dan saling mengasihi, harus kita pupuk dalam hati dan
diri kita pribadi.
Perlu kita sadari bahwa kurban adalah ibadah berdimensi horisontal untuk mengasah
kepedulian sosial. Kurban bukan hanya ibadah kepada Allah yang memiliki dimensi vertikal.
Dengan kurban kita berbagi kebahagiaan dengan saling berbagi sedekah dan amal. Kita
harus berupaya menghilangkan sekat yang membatasi secara optimal. Sehingga kehidupan
bersama ini akan bisa berjalan baik dan maksimal.

Mari sisihkan harta yang kita miliki dengan berbagi. Janganlah khawatir harta kita akan
berkurang karena banyak memberi. Allah lah sang pemberi rezeki yang akan
melipatgandakan sedekah yang kita lakoni.

Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 261:

‫َمَثُل اَّلِذْيَن ُيْنِفُقْوَن َاْمَواَلُهْم ِفْي َس ِبْيِل الّٰلِه َكَمَثِل َحَّبٍة َا ْۢنَبَتْت َس ْبَع َس َناِبَل‬
‫ِفْي ُكِّل ُس ْۢنُبَلٍة ِّماَئُة َحَّبٍة ۗ َوالّٰلُه ُيٰضِعُف ِلَمْن َّيَش ۤاُء َۗوالّٰلُه َواِسٌع َعِلْيٌم‬
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah
seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai,
pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.”

Rasulullah juga bersabda:

‫َأ‬ ‫َأ‬
‫َما ْح َس َن َعْبٌد الَّصَدَقَة ِإاَّل ْح َس َن اللُه َعَّز َوَج َّل اْلِخ اَل َفَة َعَلى ِتْر َكِتِه‬
Artinya: “Tidaklah seorang hamba memperbaiki sedekahnya kecuali Allah memperbaiki
pengganti atas harta tinggalannya.” (HR Ibnu al-Mubarak).

‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬


‫َاللُه ْكَبُر َاللُه ْكَبُر َاللُه ْكَبُر َوِلّٰلِه ْالَح ْمُد‬
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat, jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,

Di penghujung khutbah Idul Adha, mari kita resapi ayat Al-Qur’an tentang kepastian
diterimanya kurban dan pahalanya. Bukan besarnya hewan kurban dan jumlah daging yang
menunjukkan kualitas kurban kita. Namun keikhlasan dalam beribadah untuk mencapai
derajat takwa, yang akan sampai kepada Allah yang Maha Kuasa.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 37:

‫َلْن َّيَناَل الّٰلَه ُلُح ْوُمَها َواَل ِدَم ۤاُؤَها َوٰلِكْن َّيَناُلُه الَّتْقٰوى ِمْنُكْم ۗ َكٰذِلَك َس َّخ َر َها‬
‫َلُكْم ِلُتَكِّبُر وا الّٰلَه َعٰلى َما هَٰدىُكْم ۗ َوَبِّش ِر اْلُمْحِس ِنْيَن‬
Artinya: “Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada
Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu. Demikianlah Dia
‫‪menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan‬‬
‫"‪kepadamu. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang muhsin.‬‬

‫‪Semoga Hari Raya Idul Adha kali ini benar-benar mampu menumbuhkan cinta dan‬‬
‫‪kepedulian pada sesama. Semoga semua ibadah kita diterima oleh Allah swt. Amin.‬‬

‫َأ‬
‫َجَعَلَنا الَّلُه َوِإَّياُكْم ِمَن اْلَعاِئِديَن َواْلَفاِئِزيَن َواْلَمْقُبوِليَن ُكَّل َعاٍم َو ْنُتْم‬
‫ِبَخ ْيٍر‪ .‬آِميَن ِبْس ِم الَّلِه الَّر ْح َٰمِن الَّر ِح يِم‪َ ،‬وَس اِرُعوا ِإَلى َمْغِفَر ٍة ِمْن َر ِّبُكْم‬
‫ُأ‬ ‫َأْل‬
‫َوَجَّنٍة َعْر ُضَها الَّسَماَواُت َوا ْرُض ِع َّدْت ِلْلُمَّتِقيَن ‪َ .‬وُقْل َّر ِّب اْغِفْر َواْر َح ْم‬
‫َأ‬
‫َو ْنَت َخ ْيُر الَّر اِحِميَن‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬


‫اللُه ْكَبُر اللُه ْكَبُر اللُه ْكَبُر اللُه ْكَبُر اللُه ْكَبُر اللُه ْكَبُر اللُه ْكَبُر‬
‫َوِلّٰلِه اْلَح ْمُد الَح ْمُد ِلّٰلِه اْلَمِلِك الَّدَّياِن ‪َ ،‬والَّصاَل ُة َوالَّس اَل ُم َعَلى ُمَح َّمٍد َس ِّيِد‬
‫َوَلِد َعْدَناَن ‪َ ،‬وَعَلى ٰاِلِه َوَصْح ِبِه َوَتاِبِعْيِه َعَلى َمِّر الَّز َماِن ‪،‬‬
‫َأ‬ ‫َأ‬
‫َو ْش َهُد ْن اَّل ِإٰلَه ِإاَّل اللُه َوْحَدُه اَل َش ِرْيَك َلُه اْلُمَنـَّز ُه َعِن اْلِجْس ِمَّيِة‬
‫َواْلِجَهِة َوالَّز َماِن َواْلَمَكاِن ‪،‬‬
‫َوَأْش َهُد َأَّن َس ِّيَدَنا ُمَح َّمًدا َعْبُدُه َوَر ُس ْوُلُه اَّلِذْي َكاَن ُخ ُلَقُه اْلُقْر آُن َأَّما َبْعُد‪،‬‬
‫ْل‬ ‫َل‬ ‫ّٰل‬ ‫ُأ‬
‫َف ْوِصْيُكْم َوَنْفِس ي ِبَتْقَوى ال ِه َعَّز َوَج َّل َواَّتُقوا اللَه َتَعا ى ِفي َهَذا ا َيْوِم‬
‫اَل‬ ‫اَل‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َل‬ ‫ْل‬
‫ا َعِظيِم‪َ ،‬واْع ُمْوا َّن اللَه َمَر ُكْم ِب ْمٍر َعِظْيٍم‪َ ،‬مَر ُكْم ِبالَّص ِة َوالَّس ِم‬
‫َعَلى َنِبِّيِه اْلَكِرْيِم َفَقاَل ‪ِ :‬إَّن الَّلَه َوَماَل ِئَكَتُه ُيَصُّلوَن َعَلى الَّنِبِّي ‪َ ،‬يا َأُّيَها‬
‫اَّلِذيَن آَمُنْوا َصُّلْوا َعَلْيِه َوَس ِّلُموا َتْس ِليًما‪،‬‬

‫الّٰلُهَّم َصِّل َوَس ِّلْم َوَباِرْك َعَلى َس ِّيِدَنا َوَنِبِّيَنا ُمَح َّمٍد َوَعَلى آِلِه َوَصْح ِبِه‬
‫َأ‬
‫الَّطِّيِبْيَن ‪َ ،‬واْرَض الّٰلُهَّم َعِن اْلُخ َلَفاِء الَّر اِشِديَن ‪ِ ،‬بي َبْكٍر َوُعَمَر َوُعْثَماَن‬
‫َوَعِلٍّي ‪َ ،‬وَعْن َس اِئِر الَّصَح اَبِة الَّصالحيَن‬
‫الّٰلُهَّم اْغِفْر ِلْلُمْس ِلِميَن َواْلُمْس ِلَماِت ‪َ ،‬واْلُمْؤِمِنيَن َواْلُمْؤِمَناِت ‪ ،‬اَأْلْحَياِء‬
‫ِمْنُهْم َواَأْلْمَواِت ‪ِ ،‬إَّنَك َس ِميٌع َقِريٌب ُمِج يُب الَّدَعَواِت ‪،‬‬

‫الّٰلُهَّم اْجَعْل ِع يَدَنا َهَذا َس َعاَدًة َوَتَالُح ًما‪َ ،‬وَمَس َّر ًة َوَتَر اُح ًما‪َ ،‬وِزْدَنا ِفيِه‬
‫ْل‬ ‫ْل‬ ‫َل‬ ‫َأ‬ ‫ُأْل‬ ‫ُط ْأ‬
‫َم ِنيَنًة َو َفًة‪َ ،‬وَهَناًء َوَمَحَّبًة‪َ ،‬و ِع ْدُه َع ْيَنا ِبا َخ ْيِر َوالَّر َح َماِت ‪َ ،‬وا ُيْمِن‬
‫َواْلَبَر َكاِت ‪،‬‬
‫الّٰلُهَّم اْجَعِل اْلَمَوَّدَة ِش يَمَتَنا‪َ ،‬وَبْذَل اْلَخ ْيِر ِللَّناِس َدْأَبَنا‪،‬‬
‫الّٰلُهَّم َأِدِم الَّس َعاَدَة َعَلى َوَطِنَنا‪َ ،‬واْنُش ِر اْلَبْهَج َة ِفي ُبُيوِتَنا‪َ ،‬واْح َفْظَنا ِفي‬
‫َأْهِليَنا َوَأْر َح اِمَنا‪َ ،‬وَأْكِرْمَنا ِبَكَر ِمَك ِفي الُّدْنَيا َواآْل ِخ َر ِة‪َ ،‬ر َّبَنا آِتَنا ِفي الُّدْنَيا‬
‫َح َس َنًة‪َ ،‬وِفي اآْل ِخ َر ِة َح َس َنًة‪َ ،‬وِقَنا َعَذاَب الَّناِر‪َ ،‬وَأْدِخ ْلَنا اْلَج َّنَة َمَع اَأْلْبَر اِر‪،‬‬
‫َيا َعِزيُز َيا َغَّفاُر ِع َباَد اللِه‪،‬‬
‫إَّن اللَه َيْأُمُر ِباْلَعْدِل َواإْل ْح َس اِن ‪َ ،‬وِإْيَتاِء ِذي اْلُقْر َبى وَيْنَهى َعِن الَفْح َش اِء‬
‫َواْلُمْنَكِر َوالَبْغِي ‪َ ،‬يِعُظُكْم َلَعَّلُكْم َتَذَّكُرْوَن ‪َ ،‬فاذُكُر وا اللَه اْلَعِظْيَم َيْذُكْر ُكْم‬
‫َأ‬ ‫َأ‬
‫َوَلِذْكُر اللِه ْكَبُر ‪ِ ،‬ع ْيٌد َس ِعْيٌد َوُكُّل َعاٍم َو ْنُتْم ِبَخ ْيٍر‬

Anda mungkin juga menyukai