Analisis Posisi Sistem Pendidikan
Analisis Posisi Sistem Pendidikan
Analisis Posisi Sistem Pendidikan
Disusun Oleh:
Harry R Simanjuntak
Joko Lumbantoruan
Sebuah Makalah
Dosen Pengampu:
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus. Atas anugrah dan
pertolonganNya, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Selain itu, penulis juga
menyampaikan terima kasih kepada Prof. Albiner Siagian, M.Si dan Dr. Lustani Samosir,
M.Pd selaku dosen Pengampu Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan yang telah
memberikan bimbingan dan arahan sehingga makalah ini dapat lebih baik.Selanjutnya,
penulis juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh teman satu kelas Program Studi S2
Manajemen Pendidikan Kristen yang telah mendiskusikan karya ilmiah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada Mata Kuliah Metodologi
Penelitian Pendidikan. Adapun topik yang disajian pada makalah ini, yaitu: (a) pengertian
analisis posisi sistem pendidikan, (b) tujuan analisis posisi sistem pendidikan, (c) metode
analisis posisi sistem pendidikan, (d) kondisi internal dan eksternal analisis posisi sistem
pendidikan. Dengan adanya pembahasan tentang analisis posisi sistem pendidikan, penulis
berharap semoga makalah ini dapat menambah pemahaman pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
dengan senang hati apabila ada saran konstruktif dari pembaca untuk semakin
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................1
D. Manfaat Penulisan...................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Pengertian Etika Kristen dan Isu-Isu Kontemporer.............................................................3
B. Cakupan Isu-Isu Kontemporer...............................................................................................4
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan..............................................................................................................................9
B. Saran.........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menetapkan metodologi penelitian, populasi, teknik sampling, definisi
operasional, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis dan interpretasi data hasil
penelitian, terdapat beberapa pertimbangan yang harus dilakukan. Hal ini diperlukan
untuk memastikan bahwa penelitian yang dilakukan dapat memberikan hasil yang
valid, reliabel, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Menetapkan
metodologi penelitian merupakan langkah awal yang sangat penting. Metodologi
penelitian mencakup pendekatan dan rancangan penelitian yang akan digunakan,
seperti kualitatif, kuantitatif, atau gabungan keduanya. Pemilihan metodologi ini akan
menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam penelitian. Populasi merupakan
keseluruhan subjek atau objek yang akan diteliti. Penetapan populasi harus jelas dan
sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah populasi ditentukan, teknik sampling harus
dipilih untuk menentukan sampel yang representatif. Teknik sampling dapat berupa
probability sampling (seperti simple random sampling, stratified random sampling,
atau cluster sampling) atau non-probability sampling (seperti purposive sampling atau
snowball sampling).
Definisi operasional diperlukan untuk menjelaskan konsep-konsep atau variabel-
variabel dalam penelitian secara operasional. Hal ini membantu meminimalisir bias
interpretasi dan menjaga konsistensi pengukuran dalam penelitian. Teknik
pengumpulan data merupakan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
yang diperlukan dalam penelitian. Teknik ini dapat berupa observasi, wawancara,
kuesioner, studi dokumentasi, atau kombinasi dari beberapa teknik tersebut.
Pemilihan teknik pengumpulan data harus disesuaikan dengan jenis data yang
dibutuhkan dan metodologi penelitian yang digunakan. Setelah data terkumpul, teknik
analisis dan interpretasi data harus ditetapkan. Untuk penelitian kualitatif, analisis
data dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan seperti analisis isi, analisis
tematik, atau analisis deskriptif. Interpretasi data dilakukan dengan mengaitkan
temuan penelitian dengan teori atau konteks yang relevan. Untuk penelitian
kuantitatif, teknik analisis data dapat berupa analisis statistik deskriptif atau
inferensial, tergantung pada jenis data dan tujuan penelitian. Interpretasi data
1
dilakukan dengan menjelaskan makna dari hasil analisis tersebut. Dalam penelitian
pengembangan, metodologi penelitian yang digunakan biasanya melibatkan tahapan
pengembangan produk atau model, serta evaluasi atau validasi dari produk atau model
tersebut. Teknik analisis dan interpretasi data disesuaikan dengan jenis data yang
diperoleh pada setiap tahapan penelitian. Penetapan metodologi penelitian, populasi,
teknik sampling, definisi operasional, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis
dan interpretasi data harus dilakukan dengan cermat dan konsisten. Hal ini bertujuan
untuk memastikan bahwa penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan temuan yang
valid, reliabel, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana menetapkan metodologi penelitian yang tepat untuk penelitian kualitatif,
kuantitatif, atau pengembangan yang akan dilakukan?
2. Bagaimana menentukan populasi yang sesuai dengan tujuan penelitian?
3. Teknik sampling apa yang paling tepat digunakan dalam penelitian ini, dan bagaimana
menerapkannya dengan benar?
4. Bagaimana mendefinisikan konsep-konsep atau variabel-variabel dalam penelitian secara
operasional untuk meminimalisir bias interpretasi dan menjaga konsistensi pengukuran?
5. Teknik pengumpulan data apa yang paling sesuai untuk mengumpulkan data yang diperlukan
dalam penelitian ini?
6. Bagaimana melakukan analisis data kualitatif dengan pendekatan yang tepat, seperti analisis
isi, analisis tematik, atau analisis deskriptif?
7. Bagaimana melakukan analisis data kuantitatif dengan menggunakan teknik statistik
deskriptif atau inferensial yang sesuai dengan jenis data dan tujuan penelitian?
8. Bagaimana menginterpretasikan data hasil penelitian kualitatif dengan mengaitkannya dengan
teori atau konteks yang relevan?
9. Bagaimana menginterpretasikan data hasil penelitian kuantitatif dengan menjelaskan makna
dari hasil analisis statistik?
10. Dalam penelitian pengembangan, bagaimana menetapkan metodologi yang tepat untuk
mengembangkan dan mengevaluasi atau memvalidasi produk atau model yang dihasilkan?
C. Tujuan Penulisan
2
Berdasarkan rumusan pembahasan di atas, maka yang menjadi tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis posisi sistem pendidikan.
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi tujuan analisis posisi sistem pendidikan
3. Untuk mengetahui metode analisis posisi sistem pendidikan.
4. Untuk mengetahui kondisi internal analisis posisi sistem pendidikan.
5. Untuk mengetahui kondisi eksternal analisis posisi sistem pendidikan.
D. Manfaat Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Analisis sistem pendidikan memiliki beberapa tujuan utama, yang dapat bervariasi
tergantung pada konteks dan tujuan spesifik dari analisis tersebut. Beberapa tujuan umum
analisis sistem pendidikan adalah:
1. Peningkatan Kualitas Pendidikan: Analisis sistem pendidikan yang bertujuan untuk
mengidentifikasi kelemahan sistem pendidikan untuk mendapatkan potensi perbaikan
dalam sistem pendidikan yang bertujuan untuk mendapatkan peningkatkan kualitas
pendidikan yang diberikan kepada peserta didik. (chapman, 1990)
2. Efisiensi Pengelolaan Sumber Daya: Tujuan analisis ini adalah untuk memastikan
bahwa sumber daya yang dialokasikan untuk pendidikan (seperti anggaran, fasilitas,
tenaga pengajar) digunakan secara efisien dan memberikan hasil yang optimal. (dkk,
2018)
3. Penilaian Hasil Pendidikan: Analisis sistem pendidikan juga bertujuan untuk
mengevaluasi pencapaian hasil pendidikan, seperti prestasi siswa, tingkat kelulusan,
dan kesiapan kerja lulusan.
4. Penyusunan Kebijakan Pendidikan: Analisis sistem pendidikan dapat membantu
pemerintah dan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan terkait
kebijakan pendidikan. Ini termasuk perencanaan kurikulum, strategi pembelajaran,
dan penentuan tujuan pendidikan.
5. Penyusunan Rencana Strategis: Analisis sistem pendidikan membantu dalam
menyusun rencana strategis jangka panjang dan jangka pendek untuk pengembangan
pendidikan, termasuk pemenuhan kebutuhan pendidikan masa depan.
6. Identifikasi Masalah dan Tantangan: Tujuan analisis sistem pendidikan adalah
mengidentifikasi masalah dan tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan, seperti
ketidaksetaraan akses, kurangnya kualitas pengajaran, atau permasalahan lain yang
dapat memengaruhi efektivitas pendidikan.
7. Peningkatan Kesetaraan: Analisis sistem pendidikan juga dapat bertujuan untuk
mengurangi kesenjangan dan ketidaksetaraan dalam pendidikan, baik dalam hal akses,
kualitas, atau hasil pendidikan.
8. Peningkatan Daya Saing Global: Dalam konteks global, analisis sistem pendidikan
bisa digunakan untuk memastikan bahwa sistem pendidikan suatu negara atau wilayah
mampu bersaing di pasar global dan memenuhi tuntutan ekonomi masa depan.
9. Evaluasi Program dan Inisiatif: Analisis sistem pendidikan dapat digunakan untuk
mengevaluasi program-program dan inisiatif pendidikan yang sudah ada, sehingga
dapat dilakukan perbaikan dan peningkatan.
5
10. Perencanaan Sumber Daya Manusia: Analisis sistem pendidikan dapat membantu
dalam perencanaan sumber daya manusia yang berkaitan dengan pendidikan, seperti
pelatihan guru, pengembangan staf, dan manajemen tenaga pendidik.
Dengan demikian, analisis sistem pendidikan memiliki banyak tujuan yang berbeda,
Namun, dari semua tujuan dapat disimpulkan bahwa tujuan analisis sistem pendidikan
semuanya bertujuan untuk memahami, meningkatkan, dan mengelola sistem pendidikan
dengan lebih baik demi memberikan pendidikan yang lebih efektif dan efisien kepada
peserta didik.
Analisis posisi sistem pendidikan merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk
memahami posisi atau status sistem pendidikan dalam suatu negara atau wilayah pada
saat tertentu. Langkah-langkah analisis posisi sistem pendidikan secara umum serupa dengan
langkah atau tahap-tahap kegiatan penelitian atau evaluasi, antara lain (1) pengumpulan data
dan informasi; (2) pengorganisasian data dan informasi; (3) penafsiran dan analisis data dan
informasi; (4) penarikan kesimpulan dan rekomendasi tindak lanjut.(Mubin n.d.)
Metode ini mencakup penilaian aspek-aspek kunci dalam sistem pendidikan dan yang
akan menjadi pedoman untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Berikut adalah
beberapa metode yang dapat digunakan dalam analisis posisi sistem pendidikan:
1. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats): Metode ini
bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
dalam sistem pendidikan. Ini bisa membantu pemangku kepentingan untuk
merencanakan perbaikan.
2. Benchmarking:Metode ini, bertujuan untuk membandingkan sistem pendidikan
dari berbagai negara dan mengindetifikasikan model yang terbaik yang kemudian
dijadikan sebagai bahan acuan atau pertimbangan untuk perbaikan yang
dibutuhkan guna terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan secara maksimal.
3. Analisis Kebijakan: Metode ini melibatkan evaluasi kebijakan pendidikan yang
ada, termasuk kurikulum, struktur sekolah, dan peraturan lainnya. Tujuannya
adalah untuk menilai efektivitas kebijakan saat ini.
4. Analisis Anggaran:Metode ini, setiap anggaran pendidikan yang ada secara
keseluruhan dievaluasi agar dapat dialokasikan secara efektif dan efisien yang
6
bertujuan membantu mengidentifikasi area di mana perbaikan atau realokasi dana
diperlukan.
5. Analisis Kurikulum:Metode ini melibatkan penilaian kurikulum pendidikan secara
keseluruhan, yang mencakup materi pelajaran, metode pengajaran, dan hasil
pembelajaran yang diharapkan.
6. Survei Stakeholder: Metode ini melibatkan seluruh warga sekolah baik siswa,
guru, orang tua, dan administrasi sekolah yang bertujuan untuk mengumpulkan
masukan yang bertujuan mendapatkan pemahaman tentang persepsi mereka
terhadap sistem pendidikan.
7. Analisis Data Pendidikan: Metode ini melibatkan penggunaan data seperti hasil
tes siswa, tingkat kelulusan, dan data lainnya yang relevan untuk mengevaluasi
pencapaian pendidikan dan mengidentifikasi tren.
8. Analisis Hasil Lulusan:Metode ini menganalisis kesuksesan lulusan dalam
memasuki dunia kerja atau melanjutkan pendidikan tinggi. Ini dapat membantu
dalam menilai relevansi pendidikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
9. Analisis Teknologi Pendidikan: Metoded ini mengkaji penggunaan Iptek dalam
proses pembelajaran dan administrasi pendidikan, serta pengaruh pada efisiensi
dan efektivitas sistem pendidikan.
7
5. Infrastruktur dan Fasilitas: penilaian kondisi fisik sarana prasarana fasilitas
pendidikan, seperti bangunan sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan teknologi
yang tersedia.
6. Pendanaan dan Anggaran: evaluasi alokasi anggaran dan sumber daya keuangan
yang digunakan dalam sistem pendidikan, serta efisiensi dalam penggunaan dana.
7. Kebijakan Pendidikan:penilaian kebijakan-kebijakan pendidikan yang
memengaruhi operasi sistem pendidikan, seperti regulasi, standar, dan kebijakan
pembelajaran khusus.
8. Kualitas Hasil Pendidikan: penilaian hasil pendidikan, seperti prestasi siswa,
tingkat kelulusan, dan kesiapan lulusan untuk dunia kerja atau pendidikan lebih
lanjut.
9. Keterlibatan Stakeholder: analisis keterlibatan dan partisipasi berbagai pemangku
kepentingan, seperti siswa, orang tua, guru, dan komunitas, dalam proses
pendidikan.
10. Reputasi Institusi Pendidikan:evaluasi reputasi dan kualitas institusi pendidikan
dalam sistem, termasuk sekolah dan universitas.
11. Teknologi Pendidikan: penilaian penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan
administrasi pendidikan, serta sejauh mana teknologi meningkatkan efisiensi dan
efektivitas.
12. Ketersediaan Akses dan Kesetaraan: analisis tingkat akses pendidikan dan sejauh
mana pendidikan merata, serta upaya dalam mengatasi kesenjangan pendidikan.
13. Pengembangan Sumber Daya Manusia:evaluasi program pelatihan dan
pengembangan yang ditujukan untuk guru, staf, dan tenaga pendidik.
14. Perencanaan Masa Depan:rencana dan strategi pengembangan jangka panjang
sistem pendidikan untuk memenuhi tuntutan masa depan.
15. Kesiapan Pasar Kerja:analisis sejauh mana lulusan sistem pendidikan memenuhi
kebutuhan dan tuntutan pasar kerja.
Analisis kondisi internal ini membantu pemangku kepentingan pendidikan untuk
memahami kekuatan dan kelemahan sistem pendidikan mereka, serta menjadi dasar untuk
merancang perbaikan dan pengembangan lebih lanjut dalam pendidikan.
8
(Somantri 2008). Berikut adalah komponen-komponen utama yang perlu dievaluasi
dalam analisis kondisi eksternal sistem pendidikan:
1. Perkembangan Sosial dan Demografis:analisis tren populasi, perubahan
demografi, dan faktor-faktor sosial yang dapat mempengaruhi permintaan dan
kebutuhan pendidikan.
2. Kondisi Ekonomi:evaluasi situasi ekonomi, termasuk tingkat pengangguran,
pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan fiskal yang dapat memengaruhi pendanaan
pendidikan.
3. Perkembangan Teknologi:penilaian perkembangan teknologi yang dapat
memengaruhi cara pendidikan disampaikan dan cara siswa belajar.
4. Kebijakan Publik dan Politik:analisis kebijakan nasional dan lokal yang
memengaruhi pendidikan, seperti kebijakan anggaran, kebijakan pendidikan, dan
peraturan pendidikan.
5. Kekuatan Tenaga Kerja:evaluasi kondisi pasar tenaga kerja, termasuk permintaan
keterampilan, dan sejauh mana pendidikan memenuhi kebutuhan tenaga kerja.
6. Kesetaraan dan Keadilan Sosial:analisis isu kesetaraan dan keadilan dalam akses
pendidikan, termasuk isu-isu seperti kesenjangan dalam akses dan hasil
pendidikan.
7. Tantangan Global:penilaian tren pendidikan global, seperti kompetisi global,
perubahan dalam lingkungan kerja global, dan arus migrasi internasional.
8. Tuntutan Masyarakat dan Kemasyarakatan:analisis kebutuhan dan harapan
masyarakat terhadap sistem pendidikan serta sejauh mana pendidikan memenuhi
tuntutan ini.
Analisis kondisi eksternal membantu pemangku kepentingan pendidikan untuk
memahami konteks makro yang memengaruhi sistem pendidikan mereka. Ini
memungkinkan mereka untuk merancang strategi dan kebijakan yang relevan dan
responsif terhadap perubahan dalam lingkungan eksternal. Data dari analisis ini juga
dapat digunakan untuk meramalkan dan mengantisipasi tantangan masa depan dalam
pendidikan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari analisis isu-isu kontemporer dan etika Kristen adalah bahwa etika
Kristen harus menghadapi tantangan kompleks dalam menghadapi perkembangan-
perkembangan terkini dalam masyarakat. Beberapa poin utama yang dapat disimpulkan
adalah tentang keragaman pandangan (seperti LGBT, hukuman mati, aborsi, dan lain-
lain), nilai-nilai Kristen (seperti kasih sayang, keadilan, pengampunan, dan pelayanan
kepada sesama, tetap menjadi landasan dalam menghadapi isu-isu kontemporer),
pentingnya dialog dan refleksi (mempromosikan dialog terbuka dan refleksi mendalam),
Perlindungan Hak Asasi Manusia (mendorong perlindungan hak asasi manusia, keadilan
sosial, dan pemberian perhatian kepada orang yang rentan) dan Hidup dalam Waktu
Sekarang, serta memiliki pemahaman tentang isu kontemporer.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini maupun untuk
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Mubin, Fatkhul. “Analisis Posisi Sistem Pendidikan.” : 1–15.
11