MAKALAH PAI Ni'mah
MAKALAH PAI Ni'mah
MAKALAH PAI Ni'mah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama sangatlah penting kaitannya dalam kehidupan manusia baik di dunia maupun di
akhirat. Karena tanpa agama manusia hidup bagaikan kapas di udara, terombang ambing
tanpa tujuan yang pasti. Dengan berpedoman pada agama yang dianut diharapkan manusia
dapat mengerti dan memahami konsep diri dalam menjalani hidup di dunia ini. Agama akan
membantu manusia dalam memperoleh arti dalam kehidupan sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh sang khalik.
Peran manusia di dunia ini adalah sebagai khulafaur fill ard, yaitu sebagai wakil Allah di
bumi. Tentunya manusia dapat mengelola alam ini sesuai dengan tuntunanNYA. Sudah
sangat jelas bahwa peran pendidikan agama sangatlah penting bagi kehidupan manusia, akan
tetapi banyak perilaku dari manusia itu sendiri yang tidak sesuai dengan pendidikan agama
islam yang telah diajarkan. Maka kami akan mencoba menelaah sekaligus membahas akan
pentingnya pendidikan agama dalam kehidupan ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasar kan latar belakang di atas maka pembahasan masalah akan difokuskan pada
masalah-masalah sebagai berikut :
1
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sistem penanaman secara bertahap kepada manusia penerima proses dan kandungan
pendidikan tersebut. 1
Dari definisi dan pengertian itu ada tiga unsur yang membentuk pendidikan yaitu
adanya proses, kandungan, dan penerima. Kemudian disipulkan lebih lanjut lagi yaitu
“sesuatu yang secara bertahap ditanamkan kedalam diri manusia”. Jadi definisi dari
pendidikan Islam adalah pengenalan dan pengakuan secara berangsur-angsur ditanamkan
kedalam diri manusia, sehingga manusia dapat lebih mengenal dan mengakui Tuhannya
sebagai Maha pencipta. Serta membimbing manusia untuk memiliki kepribadian baik
berdasarkan hukum-hukum Islam.
Dalam hukum-hukum Islam Allah tidak hanya mengatur tentang bagaimana hidup
untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat(ukhrowi) saja, namun Allah juga mengatur
tentang kebahagiaan duniawi. Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang seimbang,
berupaya merealisasikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan
ukhrowi(akhirat). Sebagaimana firma Allah dalam Q.S Al-Qasshas ayat 77
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
1
Zakiya Daradjat, Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1991)
4
Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-
Ku (QS Adz-Dzariyat : 56)
Ibnu Khaldun yang dikutip dari Ramayulis (1994: 25) menjelaskan bahwa tujuan
pendidikan Islam ada dua, yaitu (a) Tujuan keagamaan; maksudnya ialah beramal untuk
akhirat, sehingga ia menemukan Tuhannya dan telah menemukan hak-hak Allah yang
diwajibkan atasnya, (b) Tujuan ilmiah yang bersifat keduniaan, yaitu apa yang
diungkapkan oleh pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk
hidup.
Tujuan Pendidikan Islam adalah menumbuhkan pola kepribadian manusia yang bulat
melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, penalaran, perasaan dan indra. Tujuan terakhir
dari pendidikan Islam adalah terletak pada realisasi sikap penyerahan diri sepenuhnya
kepada Allah, baik secara perorangan masyarakat maupun sebagai umat manusia
keseluruhannya.
Menurut M.Arifin (1994: 41) tujuan pendidikan Islam adalah menanamkan taqwa
dan akhlak serta menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang
berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran Islam.
Menurut Abdul Fatah Jalal (abid 1990: 22) tujuan pendidikan Islam adalah untuk
mempersiapkan manusia yang abid yang menghambakan dirinya pada Allah. Yaitu
terbentuknya manusia yang sempurna yang beribadah kepada Allah.
5
Menurut Ahmad Tafsir (1994:50) tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya
manusia yang sempurna, yaitu manusia yang beribadah kepada Allah, memiliki kesehatan
jasmani, kuat secara mental, akalnya cerdas dan pandai serta kalbunya penuh iman
kepada Allah.
Tujuan pendidikan Islam menurut Abd Ar-Rahman Shalih Abd Allah (2003: 173)
dalam Educational Teory, a Quronic Outlook, dijelaskan sebagai berikut :
Tujuan pendidikan ruhani adalah meningkatkan jiwa dari kesetiaan yang hanya pada
Allah semata dan melaksanakan moralitas islami yang diteladankan oleh Nabi Muhammad
SAW. Dengan berdasarkan cita-cita ideal dalam Islam (QS. Ali Imran: 19).
Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah hanyalah agama Islam. Tiada
berselisih orang-oreang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan
kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) diantara mereka.Barang siapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS Ali Imran: 19)
Indikasi pendidikan ruhani adalah tidak bermuka dua (QS al-Baqarah: 126). Inilah yang
disebut dengan takziyah dan hikmah. Paparan ayat yang berhubungan dengan hal ini adalah:
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya, dan bagi mereka
sikap yang pedih, disebabkan mereka berdusta. “ (QS. Al-Baqarah: 10)
6
3. Tujuan Pendidikan Akal
a. Pencapaian kebenaran ilmiah (ilm al-yaqin), seperti isyarat QS. At-Takasur ayat 5:
b. Pencapaian kebenaran empiris (ain al-yaqin), seperti isyarat QS. At-Takasur ayat 7:
Tujuan pendidikan sosial adalah pembentukan kepribadian yang utuh yang menjadi
bagian dari komunitas sosial, identitas individu disini tercermin sebagai an-nas yang hidup
pada masyarakat yang majemuk. Manusia sebagai khalifah tidak akan hidup dalam
keterasingan dan kesendirian. Salah satu contoh isyarat pendidikan sosial adalah ayat yang
menggunakan kata ya ayyuha al-nas dan ya bani adam.
7
harus mengembangkan manusia untuk menjadi pemimpin bagi orang yang beriman dan
bertakwa.2
Dasar adalah landasan tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar sesuatu itu kokoh
berdiri. Ada beberapa dasr pendidikan Islam menurut Marimba:
1. Al-Quran
Al-Quran ialah firman Allah yang berupa wahyu yang disampakan malaikat jibril kepada
Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya terdapat ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk
keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad. “Ajaran yang terkandung dalam Al-Quran
itu terdiri dari dua prinsip besar, yaitu yang berhubungan dengan masalah keimanan yang
disebut aqidah, dan yang berhubungan dengan amalyang disebut syari’ah”. Ayat Al-Quran
yang pertama turun adalah berkenaan disamping masalah keimanan juga pendidikan.
Artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang paling Pemurah. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya”. (QS. Al-Alaq: 1-5)
Dari ayat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa seolah-olah Tuhan berkata hendaklah
manusia meyakini adanya Tuhan pencipta manusia (dari segumpal darah). Selanjutnya untuk
memperkokoh keyakinannya dan memelihranya agar tidak luntur hendaknya melaksanakan
pendidikandan pengajaran.
2
Suryadi Rudi Ahmad, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: CV Budi Utama,2018) hal. 48-53
8
Iqro’ atau perintah membaca, adalah kata pertama dari “wahyu pertama yang diterima
Nabi muhammad SAW, kata ini sedemikian pentingnya sehingga diulang dua kali dalam
rangkaian wahyu pertama, mengherankan bahwa perintah tersebut ditujuka pertama kali
kepada seseorang yang tidak pernah membaca suatu kitab sebelum turunnya Al-Quran,
bahkan seseorang yang tidak pandai membaca sesuatu tulisan sampai akhir hayatnya. Namun,
keheranan ini akan sirna jika disadari pula bahwa perintah ini tidak hanya ditujukan kepada
pribadi Nabi Muhammad SAW semata, tetapi juga untuk umat manusia sepanjang sejarah
kemanusiaan. Karena realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan
hidup duniawi dan ukhrowi”.
2. As-Sunnah (Al-Hadits)
Dasar kedua dalam pendidikan Islam adalah As-Sunnah menurut bahasa Sunnah adalah
tradisi yang biasa dilakukan atau jalan yang dilalui (al-thoriqoh al-Maslukah) baik yang
terpuji maupun tercela. Al-Sunnah adalah sesuatu yang dilakukan oleh Nabi Muhammad
SAW berupa perkataan, perbuatan, taqrir atau ketetapannya. Amalan yang dilakukan
Rasululloh SAW dalam proses perubahn sikap sehari-hari menjadi sumber pendidikan Islam,
karena Allah telah menjadikannya tauladan bagi umatnya. Sunnah juga berisi aqidah dan
syari’ah. Sunnah berisi petunjuk (pedoman) untuk kemaslahatan hidup manusia dalam segala
aspeknya, untuk membina umat untuk menjadi manusia seutuhnya atau muslim yang
bertaqwa, sehingga Rasululloh menjadi guru dan pendidik utama.
Orang yang mengkaji kehidupan sosial, akan menemukan bahwa beliau pendidik yang
agung, dengan metode pendidikan yang luar biasa, bahkan para pakar pendidikan Islam
menyebutkan dan memberikan Predikat “The People Muhammad was the first citizen of the
nations, is teacher on its guide”. Kini tidak diragu lagi bahwa yang menyamai Al-Quran
adalah Al-Hadits pedoman untuk diamalkan dan ditaati seajar dengan Al-Quran.
“Barang siapa yang menyembunyikan ilmunya, maka Allah akan mengekangkan dengan
kekang berapi”. (HR. Ibnu Majah)
a. Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk mentaati Rasululloh SAW dan wajib
berpegang teguh atau menerima yang akan datang dari Rasululloh SAW.
9
b. Pribadi Rasululloh dan segala aktivitasnya merupakan teladan bagi umat Islam.
Sahabat adalah orang yang pernah dengan Nabi Muhammad SAW, dalam keadaan
beriman dan mati dalam keadaan beriman juga. Para sahabat memiliki karakteristik yang unik
dibandingkan dengan kebanyakan orang. Fazlurrahman berpendapat bahwa karakteristik
sahabta antara lain: (1) Tradisi yang dilakukan para sahabat secara konsepsional tidak
terpisah dengan sunnah Nabi, (2) Kandungan yang Khusus dan aktual tradisi sahabat
sebagian besar produk sendiri, (3) Unsur kreatif dari kandungan merupakan ijtihad personal
yang telah mengalami kristalisasi dalam ijma’ yng disebut dengan madzhab sahabi (pendapat
sahabat). Ijtihad ini tidak terpisah dari petunjuk Nabi terhadap sesuatu yang bersifat spesifik,
dan (4) Politik amaliah sahabat identik dengan ijma’ (konsensus umum). Pada masa
Khulafaur Rasyidin sumber pendidikan Islam sudah mengalami perkembangan selain Al-
Quran dan As-Sunnah juga perkataan sikap dan perbuatan para sahabat. Perkataan mereka
dapat dipegang karena Allah sendiri memberikan pernyataan sebagaiman firman Allah:
Artinya:
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) diantarnya orang-
orang Muhajirin dan Anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah
ridho kepada mereka danmerekapun ridho kepada Allah. Dan Allah menyediakan surga-
surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah
kemenangan yang besar”.(QS. At-Taubah: 100)
10
menolak kemudharatan”. Maslaha al-Mursalah bisa diterapkan jika ia dapat benar-benar
menarik maslahah dan menolak mudharat melalui penyelidikan terlebih dahulu. Ketetapan
bersifat umum, bukan untuk kepentingan perseorangan serta tidak bertentangan dengan nash.
Tradisi (‘urf/adat) adalah kebiasaan masyarakat, baik berupa perkataan atau perbuatan
yang dilakukan secara terus menerus dan seakan-akan merupakan hukum tersendiri, sehingga
jiwa merasa tenang dalam melakukannya karena sejalan dengn akal yang diterima oleh tabi’at
yang sejahtera. Nilai tradisi yang setiap masyarakat merupakan realitas yang multi kompleks
dan dialektis. Nilai-niali itu mencerminkan kekhasan masyarakat sekaligus sebagai
pengejawantahan nilai-nilai universal masyarakat. Nilai-niali tradisi yang tidak lagi
mencerminkan nilai-niali kemanusiaan, maka manusia akan kehilangan martabatnya.
Konteks tradisi ini, masing-masing tradisi masyarakat muslim memiliki corak sendiri-
sendiri. Sekalipun mereka memiliki kesamaan agama, tetapi dalam hidup berbangsa dan
bernegara akan membentuk ciri unik. Dengan asumsi seperti ini, maka ada penyebutan Islam
universal dan Islam lokal. Kesepakatan bersama dapat dijadikan acuan dalam pendidikan
Islam. Penerimaan tradisi ini memiliki beberapa syarat , yaitu: (1) Tidak bertentangan dengan
nash pokok, baik Al-Quran dan As-Sunnah, (2) Tradisi yang berlaku tidak bertentangan
11
dengan akal sehat dan tabiat sejahtera, serta tidak memperlihatkan kedurhakaan, kerusakan,
dan kemunduran.3
Pendidikan agama digunakan sebagai dasar bagi setiap manusia untuk hidup di dunia
ini. Dengan berpedoma pada agama, manusia dapat hidup sesuai dengan apa yang telah
diperintahkan oleh sang pencipta. Peran pendidikan agama itu sendiri adalah untuk
membentuk akhlak dan budi pekerti sehingga manusia dapat selaras hidup di dunia.
Artinya:
“Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan
kepadamu nikmatKu, dan telah Ku ridhoi Islam itu menjadi agama bagimu”. (QS Al-
Maidah: 3)
Selain untuk mencapai nikmat sesuai ayat diatas maka manusia memerlukan
pendidikn agama. Seperti yang kita anut selama ini yaitu agama Islam maka apa yang kita
lakukan di dunia ini harus berpedoman dari apa yang Allah perintahkan dan telah
Rasululloh contohkan dalam hadits-hadits shahih.
Islam berasal dari kata As la ma-Yus li mu-Is la man yang artinya tunduk patuh dan
menyerahkan diri. Agama Islam adalah agama mayoritas yang diyakini sebagian
masyarakat bahkan manusia di dunia ini. Agama digunakan sebagai pedoman maka dari
pada itu manusia sangat memerlukan pendidikan agama Islam.
Dapat dibayangkan bila di dalam kehidupan ini tidak ada pendidika agam Islam, bisa
saja dunia ini akan hancur bila tidak ada aturan yang menopang jalannya kehidupan.
3
Nik Haryanti, Ilmu Pendidikan Islam, (Malang: Gunung Samudera,2014) Hal 17-26
12
Hidup semakin tak jelas dan tak tentu arah pastinya. Dari pengertian yang ada mengenai
arti dari pendidikan agama Islam sendiri yakni upaya sadar dan terencan dalam
menyiapkan peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara
menyeluruh.
Pendidikan agama Islam sangat mengatur kehidupan umat Islam dalam berbagai
bidang. Aturan-aturan dalam pendidikan Islam khususnya yang tercantum dalam Al-
quran dan Hadits menjadi pedoman hidup bagi penganutnya. Pendidikan agama Islam
mengajarkan toleransi kepada agama lain sehingga terwujud kerukunan antar umat
beragama.
Pendidikan Agama Islam sangat penting adanya bagi kehidupan yang relitasnya
sudah semakin buruk dengan adanya pergaulan negatif yang didapat dari dunia barat yang
tidak dapat langsung kita terima begitu saja. Pendidikan agama Islam menjadi penyaring
dan pecegah dampak buruk dari dunia barat yang dapat merusak kepribadian manusia
seiring berjalannya waktu.
Pendidikan merupakan metode pendekatan yang sesuai dengan fitrah manusia yang
memiliki fase tahapan dalam pertumbuhan. Pendidikan Islam memiliki 3 tahapan
kegiatan, yaitu: tilawah (membacakan ayat Allah), takziyah (mensucikan jiwa) dan
ta’limul kitab (mengajarkan kitab dan al hikmah). Pendidikan dapat merubah masyarakat
jahiliyah menjadi umat terbaik disebabkan pendidikan agama Islam memiliki kelebihan.
Pendidikan Islam mempunyai ciri pembentukan pemahaman Islam yang utuh dan
menyeluruh, pemeliharaan apa yang telah dipelajarinya, pengembangan atas ilmu yang
diperoleh dan agar tetap pada jalan syari’ah. Hasil pendidikan Islam akan membentuk
jiwa yang tenang, akal yang cerdas dan fisik yang kuat serta banyak beramal.
Pendidikan yang diajarkan Allah SWT melalui Rasululloh SAW bersumber kepada
Al-Quran sebagai rujukan dan pendekatan agar dengan tarbiyah akan mebentuk
masyarakat yang sadar dan menjadikan Allah SWT sebagai Illah saja. Kehidupan mereka
13
akan selamat di dunia dan akhirat. Hasil ilmu yang diperolehnya adalah kenikmatan yang
besar, yaitu berupa pengetahuan, harga diri, kekuatan dan persatuan.
Tujuan utama dalam pendidikan Islam adalah agar manusia memiliki gambaran
tentang Islam yang jelas, utuh dan menyeluruh. Interaksi dalam diri ini memberi pengaruh
kepada penampilan, sikap, tingkah laku dan amalnya sehingga menghasilkan akhlaq yang
baik. Akhlaq ini perlu dan harus dilatih melalui latihan membaca dan mengkaji Al-
Quran, sholat malam, shaum (puasa) sunnah, berhubungan kepada keluarga dan
masyarakat. Semakin sering ia melakukan latihan, maka semakin banyak amalnya dan
semakin mudah ia melakukan kebajikan. Selain itu latihan akan menghantarkan dirinya
memiliki kebiasaan yang akhirnya menjadi gaya hidup sehari-hari.
Pendidikan merupakan masalah yang akan senantiasa menjadi tantangan hidup kita.
Sebagaimana diketahui masalah pendidikan disetiap zaman tidaklah sama. Masing-masing
zaman memiliki tantangan tersendiri. Sebagaimana pesan orang bijak, ”memahami masalah
adalah setengah dari jawaban”. Oleh karena itu, memahami perkembangan kehidupan
disetiap zaman akan membantu kita menentukan solusi pendidikan yang akan kita gulirkan.
Ada dua hal yang menjadi tantangan pendidikan anak masa kini yang membedakannya
dengan keadaan yang terjadi beberapa dekade yang lalu:
1. Perihal merenggangnya hubungan orang tua dan anak akibat semakin sibuknya para
orang tua dengan urusan atau pekerjaannya. Hal ini lebih khusus ditunjukan kepada
ibu (tanpa maksud menafikan peran penting dari ayah) sebagai ujung tombak dari
pendidikan anak di rumah. Semakin sibuknya kaum ibu di luar rumah telah
menyebabkan pendidikan di rumah menjadi semakin terabaikan. Akibatnya beban
pendidikan diletakkan sepenuhnya di sekolah. Padahal pendidikan di rumah adalah
kunci, terutama saat anak balita hingga remaja. Jika tidak ditopang oleh pendidikan
dirumah yang baik, pendidikan di sekolah akan sulit berhasil secara optimal.
2. Berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi. Sebagaiman diketahui,
teknologi informasi saat ini menjadi teknologi yang paling pesat perkembangannya,
sehingga terkadang kita pun tidak siap menerima perkembangan tersebut. Selain itu,
masalah teknologi informasi ini juga muncul ketika banyak aspek kehidupan kita
14
yang dimasuki teknologi ini. Sayangnya, terkadang kita tidak menyadari bahwa,
sebagaimana sifat teknologi lainnya teknologi informasi tidak hanya membawa
manfaat tetapi juga memunculkan permasalahn-permasalahan baru. Hal ini karena
kita sering merasa silau dengan kecanggihan dan keajaiban teknologi ini. Padahal di
baliknya terdapat ancaman-ancaman yang membahayakan kehidupan kita. Karena itu
kita perlu melihat permasalahan teknologi ini lebih cermat agar kita dapat mengambil
manfaat yang sebesar-besarnya dengan meminimalkan keburukannya.4
Ada tiga hal yang harus secara serius dan konsisten diajarkan kepada anak didik:
1. Pendidikan akidah/keimanan
Merupakan hal yang sangat penting untuk mencetak generasi muda yang tangguh,
Ini memiliki imtaq(iman dan taqwa), dan terhindar dari aliran atau perbuatan yang
menyesatkan kaum remajaseperti gerakan Islam radikal, penyalahgunaan narkoba,
4
Zaman Wendi, Ternyata Mendidik Anak Cara Rasululloh itu Mudah dan Efektif, (Jakarta Selatan: Ruang Kata
Imprint Kawan Pustaka,2011) hal. 14-15
15
tawuran dan seks bebas(free sex) yang akhir-akhir ini sangat dikhawatirka oleh
banyak kalangan.
2. Pendidikan ibadah
Merupakan hal yang sangat penting untuk diajarkan kepada anak-anak kita untuk
membangun generasi muda yang memiliki komitmen dan terbiasa melaksanakan
ibadah seperti sholat, puasa, membaca Al-Quran yang saat ini hanya dilakukan oleh
minoritas generasi muda saat ini. Bahkan, tidak sedikit anak remaja yang berani
dengan sengaja meninggalkan ibadah-ibadah wajib. Disini peran orang tua dalam
memberikan contoh dan teladan yang baik bagi anak-anaknya sangat diperlukan,
disamping itu guru juga harus menanamkan secara mendalam kepada anak didiknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
5
http://permanasu.blogspot.com/langkah-langkah-menanamkan-pendidikan-islam.html
16
Dengan pemaparan definisi pendidikan Islam diatas dapat disimpulkan bahwa definisi
pendidikan Islam adalah proses pembentukan diri manusia dengan berkepribadian Islam yang
luhur, selaras dengan tujuan hidup manusia menurut Islam, yakni beribadah kepada Allah
SWT sesuai dengan surat Adz-Dzariyat:56.
Pendidikan agama Islam sangat penting dalam mengatur segala sesuatu yang da dalam
kehidupan manusia. Agar manusia lebih memaknai akan hidup. Maka dari pada itu
pendidikan agama Islam sangatlah diperlukan. Karena pendidikan Islam merupakan
pendidikan yang seimbang, berupaya merealisasikan keseimbangan antara kepentingan
duniawi dan kepentingan ukhrowi(akhirat), sebagaiman firman Allah dalam Q.S Al-
Qasshas:77).
B. Saran
Setelah membahas pentingnya pendidikan agama Islam dalam kehidupan ini, maka kami
berharap pendidikan Islam lebih diutamakn dan dipelajari lebih mendalam, khususnya dalam
kehidupan sehari-hari dan menanamkannya pada generasi muda agar syari’at dan ajaran
Islam dapat dimengerti dan dipahami untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
17