Tugas 3 PDGK4505
Tugas 3 PDGK4505
Tugas 3 PDGK4505
NIM : 856318673
Jawab :
Teori Belajar
Belajar merupakan aktivitas sadar yang dilakukan oleh setiap orang guna
menumbuh kembangkan daya keintelektualannya melalui berbagai proses yang
sifatnya dapat menambah wawasan dan pengetahuan dengan menggunakan
beberapa teori dan metode yang ada, dengan harapan setiap orang bisa
mengubah pradigmanya . kata belajar sebenarnya tidak hanya pada ruang kelas
atau di bangku perkuliahan, dimanapun yang namanya belajar dapat di
aplikasikan tanpa mengenal tempat dan waktu, belajar membaca keadaanpun
bias juga dinamakan belajar yang penting bisa membangun cakrawala berfikir.
Teori belajar dan pembelajaran kelas rangkap menurut beberapa tokoh yaitu:
- B.F. Skiner
Skinner memberikan ststemennya bahwa belajar merupakan “Tingkah laku
sebagai hubungan antara perangsang (S) dan respon (R)” yang terkenal dengan
teorinya yaitu Operant Conditioning Theory. Ada dua macam respon dalam
kegiatan belajar Respondent response reflexive respons, bersifat spontan atau
dilakukan secara reflek, diluar kemampuan seseorang. Dalam situasi yang
demikiasn seseorang cukup belajar dengan stimulus yang diberikan dan ia akan
memberikan respons yang sepadan dengan stimuli yang datang. Operant
Response (Instrumental Response), respon yang timbul dan berkembangnya
dikuti oleh perangsan-perangsang tertentu. Perangsang yang demikian disebut
dengan reinforcing stimuli atau reinforcer, karena perangsang ini memperkuan
respons yang telah dilakukan oleh organisme. Prosedur pembentukan tingkah
laku dalam operant response secara sederhana adalah sebagai berikut :
Mengidentifikasi hal-hal apa yang merupakan reinforcer bagi tingkah laku yang
akan dibentuk. Menganalisa, dan selanjutnya mengidentifikasi komponen-
komponen itu lalu disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju kepada
terbentuknya tingkah laku yang dimaksud. Berdasarkan urutan komponen-
komponen itu sebagai tujuan sementara, mengidentifikasi reinforcer untuk
masing-masing komponen-komponen itu. Melakukan pembentukan tingkah laku,
dengan mengunakan urutan yang telah disusun. Kalau komponen pertama telah
dilakukan, maka hadiahnya (reinforcer) diberikan. Kemudian komponen kedua,
jika yang pertama sudah terbentuk, yang kemudian diberi hadiah pula
(komponen pertama tidak memerlukan hadiah lagi)
- Pavlov
Dalam teorinya Pavlov menyatakan bahwa gerakan refleks itu dapat dipelajari
dan dapat berubah dengan melakukan latihan. Refleks dibagi menjadi dua
bagian, yaitu refleks wajar (unconditioned reflex) dan refleks bersyarat
(conditioned reflex). Refleks wajar, refleks yang terjadi dengan sendirinya saat
diberikan rangsang, sedangkan refleks bersyarat adalah refleks yang harus
dipelajari. Menurut teori conditioning, belajar adalah suatu proses perubahan
yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions), dapat berupa latihan
yang dilakukan secara terus menerus sehingga menimbulkan reasksi
(response).
Kelemahannya adalah menganggap bahwa belajar adalah hanyalah terjadi
secara otomatis dan lebih menonjolkan peranan latihan-latihan, dimana
keaktifan dan pribadi seseorang tidak dihiraukan.
- Guthrie
Teori yang dikemukakan oleh Guthrie adalah teori conditioning yang
menitikberatkan pada cara-cara atau upaya tertentu untuk mengubah kebiasaan
yang kurang baik menjadi kebiasaan yang baik. Menurut Guthrie tingkah laku
manusia itu adalah merupakan deretan-deretan tingkah laku yang terdiri dari
unit-unit. Unit-unit tingkah laku ini merupakan respons atas rangsangan ang
terjadi sebelumnya dan menjadi rangsang berikutnya. Beberapa metode yang
disarankan Guthrie untuk mengubah tingkah laku atau kebiasaan-kebiasaan
adalah :
a. Metode Reaksi Berlawanan (Incompatible Response Method)
Dasar pemikiran metode reaksi berlawanan adalah bahwa manusia adalah
merupakan organisme yang selalu bereaksi terhadap rangsang-rangsang.
b. Metode Membosankan (Exhaustion Method)
Hubungan asosiasi antara rangsang dengan reaksi pada tingkah laku yang buruk
dibiarkan sampai kemudian menjadi bosan atas keburukannya.
c. Metode Mengubah Lingkungan (Change of Enviromental Method)
Adalah cara yang digunakan dengan memutuskan hubungan rangsang antara
rangsang dengan respons yang buruk yang akan dihilangkan.
- E.L. Thorndike
Thorndike menyatakana ada 2 prinsip belajar, yaitu law of effect dan law of
exercise, yang terangkum dalam teorinya yaitu The Connectionism Theory. Law
of Effect Adalah prinsip yang menyatakan bahwa seseorang dapat dengan cepat
menguasai perilaku baru, apabila ia merasa memperoleh susuatu yang
menyenangkan, memuaskan ketika melakukan perbuatan (response) yang
berkenaan dengan perilaku tersebut di atas. Law of Exercise Adalah prinsip yang
menyatakan bahwa makin sering perilaku baru itu dipraktekkan atau dilatih
penerapannya makin kuat dan makin cepat berintegrasi dengan keseluruhan
perilaku kebiasaannya.
- Clark C. Hul
Dalam teorinya ia mengatakan bahwa suatu kebutuhan harus ada pada diri
seseorang yang sedang belajar, kebutuhan itu dapat berupa motif, maksud,
ambisi, atau aspirasi. Dalam hal ini efisiensi belajar tergantung pada besarnya
tingkat pengurangan dan kepuasan motif yang menyebabkan timbulnya usaha
belajar individu. Prinsip penguat (reinforcer) menggunakan seluruh situasi yang
memotivasi, mulai dari dorongan biologis yang merupakan kebutuhan utama
seseorang sampai pada hasil-hasil yang memberikan ganjaran bagi seseorang.
Jadi pada diri seseorang harus ada motif sebelum belajar terjadi atau dilakukan.
- Piaget
Piaget mengemukakan aspek-aspek perkembangan intelektual anak sebagai
berikut:
Aspek struktur Ada hubungan fungsional antara tindakan fisik, tindakan mental,
dan perkembangan berpikir logis anak-anak. Tindakan-tindakan menuju
perkembangan operasi-operasi dan selanjutnya menuju pada perkembangan
struktur-struktur. Struktur yang juga disebut skemata atau juga biasa disebut
dengan konsep, merupakan organisasi mental tingkat tinggi.
a. Aspekisi
Isi maksudnya adalah pola perilaku anak khas yang tercermin pada respons
yang diberikannya terhadap berbagai masalah atau situasi yang dihadapinya.
b. Aspekfungsi
Fungsi adalah cara yang digunakan organisme untuk membuat kemajuan
intelektual. Perkembangan intelektual didasarkan pada dua fungsi yaitu
organisasi dan adaptasi.
- Jerome S Bruner
Bruner menyatakan bahwa inti belajar adalah bagaimana orang memilih,
mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif. Menurut
Bruner selama kegiatan belajar berlangsung hendakanya siswa dibiarkan untuk
menemukan sendiri (discovery learning) makna segala sesuatu yang dipelajari.
Dalam hal ini siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam
memecahkan masalah. Dengan cara tersebut diharapkan mereka mampu
memahami konsep-konsep dalam bahasa mereka sendiri.
- Robert M Gagne
Gagne mengemukakan ada lima kemampuan hasil belajar yaitu tiga bersifat
kognitif, satu bersifat afektif, dan satu bersifat psikomotorik. Kemampuan itu
adalah
a. Kemampuan /keterampilan intelektual
Mampu menggunakan hal yang kompleks dalam suatu situasi baru dimana
diberikan sedikit bimbingan dalam memilih dan menerapkan aturan-aturan dan
konsep-konsep yang telah dipelajarinya sebelumnya. Kemampuan yang
berhubungan dengan sikap atau mungkin sekumpulan sikap yang dapat
ditunjukkan oleh perilaku yang mencerminkan pilihan tindakan terhadap
kegiatan-kegiatan IPA
b. Kemampuan informasi verbal
c. Keterampilan motorik
Bertolak dari model belajarnya, Gagne mengemukakan delapan fase dalam satu
tindakan belajar (learning act). Fase-fase itumerupakan kejadian-kejadian
eksternal yang dapat distruktur oleh siswa (yang belajar) atau guru. Fase-fase
tersebut adalah:
1) Fase motivasi
Dimotivasi untuk belajar bahwa belajar akan memperoleh hadiah.
2) Fase pengenalan
Memberikan perhatian pada bagian yang esensial dari suatu kejadian
instruksional.
3) Fase perolehan
Jika sudah mendapatkan informasi yang relevan, maka telah siap
untukmenerima pelajaran.
4) Fase retensi
Informasi harus dipindahkan dari memori jangka pendek ke memori jangka
panjang.
5) Fase pemanggilan
Memperoleh hubungan antara informasi yang telah kita pelajari dengan
informasi yang telah dipelajari sebelumnya.
6) Fase generalisasi
Proses transfer informasi pada situasi-situasi baru.
7) Fase penampilan
Siswa harus memperlihatkan bahwa mereka telah belajar sesuatu melalui
penampilan yang tampak.
8) Fase umpan balik
Siswa memperoleh umpan balik dari penampilan mereka.
- David Ausubel
Ia mengemukakan teori belajar yaitu teori belajar bermakna. Belajar dapat
diklasifikasikan dalam dua dimensi, yaitu:
Dimensi yang berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran
disajikan kepada siswa melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi yang
menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengabaikan informasi pada struktur
kognitif yang ada. Struktur kognitif adalah fakta, konsep, dan generalisasinya
yang telah dipelajari dan diingat siswa. Dalam implementasinya, teori ini terdiri
dari dua fase, aitu mula-mula ia menyangkut pemberian “the organizer” atau
materi pendahuluan diberikan sebelum kegiatan berlangsung dan dalam tingkat
abstraksi. Fase berikutnya dimana organisasinya lebih spesifik dan terarah.
http://senandungrasaterhalangasa.blogspot.com/2013/10/teori-belajar-dan-
pembelajaran-menurut.html
Sumber: http://www.kesah.com/2012/07/9-macam-kecerdasan-menurut-howard.html