Tugas Besar PPR KLP 2 Done

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 48

Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian

Ruang

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ i
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ii
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. DAFTAR TABEL ................................................................................... ii
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan 1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. 1.2 Isu Permasalahan ............................................................................... 3

1.3 Tujuan Makalah ................................................................................. 3

Pekanbaru, Mei 2024 1.4 Sasaran Makalah................................................................................ 4

BAB II STUDI LITERATUR ................................................................. 5


Penulis 2.1 Penataan Ruang ................................................................................. 5

2.2 Pengendalian Ruang .......................................................................... 5

2.3 Pemanfaatan Ruang ........................................................................... 6

2.4 Kedudukan dan Hierarki RDTR ........................................................ 7

2.5 Peraturan Zonasi ................................................................................ 8

2.6 Pedagang Kaki Lima ......................................................................... 9

2.7 Trotoar ............................................................................................... 9

i
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

2.8 Drainase ........................................................................................... 10 Gambar 3.2 Dokumentasi Lapangan Terkait Isu Permasalahan dan Kondisi
Zona dan Sub-Zona Kelurahan Sumahilang ............................ 17
2.9 Sampah ............................................................................................ 10
Gambar 4.1 Peta Citra Lokasi Penelitian ...................................................... 19
BAB III METODE PENGUMPULAN DATA ..................................... 12 Gambar4.2 Peta Digitasi Bangunan dan Jalan di Kelurahan
3.1. Data Sekunder ................................................................................. 12 Sumahilang,Kecamatan Pekanbaru Kota ................................. 21

3.2. Data Primer ..................................................................................... 12 Gambar 5.1 Kondisi Trotoar di Ruas Jalan Diponegoro ............................... 23
Gambar 5.2 Kondisi Drainase yang ada di Kelurahan Sumahilang .............. 23
3.2.1 Observasi ................................................................................. 13
Gambar 5.3 Fishbone Diagram ..................................................................... 26
3.1.1. Wawancara .............................................................................. 14
Gambar 5 4 Peta Zonasi Kelurahan Sumahilang........................................... 30
3.1.2. Dokumentasi Lapangan ........................................................... 15
Gambar 5.5 Peta Sub Zonasi Kelurahan Sumahilang ................................... 39
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH ........................................ 18
4.1. Peta Citra Lokasi ............................................................................. 18 DAFTAR TABEL
4.2. Peta Digitasi Lokasi ............................................................................. 20

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 22 Tabel 5. 1 Daftar Faktor dan Penyebab Masalah Terjadinya Masalah
Penyalahgunaan Trotoar .................................................................................. 24
5.1. Uraian Analisis Permasalahan ......................................................... 22
Tabel 5. 2 Intensitas Masa Bangunan Kelurahan Sumahilang ........................ 40
5.1.1 Kondisi Wilayah Permasalahan...................................................... 23
5.2. Fishbone Diagram ........................................................................... 24

5.3. Peta Zonasi dan Analisis ................................................................. 27

5.3 Peta Sub Zonasi dan Analisis ............................................................... 31

5.4.1 Analisis Kegiatan Penggunaan Lahan dan Tata Masa Bangunan


37
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 41

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Wawancara Kepada Salah Satu Pedagang .................................. 15

ii
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

BAB I kelurahan Sumahilang, Kota Pekanbaru. Masalah berubah fungsinya


PENDAHULUAN trotoar tidak sebagai fasilitas jalan bagi pejalan kaki tetapi telah berubah
1.1 Latar Belakang tidak sesuai fungsinya. Berubahan fungsi trotoar salah satunya terjadi
Kota Pekanbaru adalah ibu kota dan kota terbesar di Provinsi Riau, karena akibat dari fenomena PKL yang berjualan di atas trotoar.
Indonesia. Kota ini merupakan kota perdagangan dan jasa, termasuk sebagai PKL atau disebut dengan pedagang kaki lima merupakan suatu
kota dengan tingkat pertumbuhan, migrasi dan urbanisasi yang tinggi. usaha yang non formal yang biasanya terdiri dari usaha berdagang,
Pekanbaru mempunyai satu bandar udara internasional yaitu Bandar Udara terkadang juga pedagang itu menjadi seorang produsen. (Sanksi et al.
Sultan Syarif Kasim II dan terminal bus terminal antar kota dan antar provinsi n.d.) Aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL) secara umum dilakukan pada
Bandar Raya Payung Sekaki, serta dua pelabuhan di Sungai Siak, yaitu Pelita ruang‐ruang publik (trotoar, taman, pinggir badan jalan, kawasan tepi sungai,
Pantai dan Sungai Duku. Saat ini Kota Pekanbaru sedang berkembang pesat di atas saluran drainase), sehingga mengakibatkan permasalahan perubahan
menjadi kota dagang yang multi-etnik, keberagaman ini telah menjadi fungsi ruang publik.
kepentingan bersama untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakatnya. Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di atas trotoar menimbulkan
Kecamatan Pekanbaru Kota berfungsi sebagai sub pusat pelayanan kota, berbagai dampak negatif, baik bagi masyarakat umum maupun lingkungan
yang berperan melayani sub-wilayah kota dalam aspek ekonomi, sosial, dan sekitar. Salah satu akibat utama adalah terganggunya hak pejalan kaki untuk
administrasi. Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK) di Pekanbaru Kota meliputi menggunakan trotoar secara aman dan nyaman, yang sering kali memaksa
beberapa SPPK lainnya, seperti SPPK Rumbai, SPPK Rumbai Pesisir, SPPK mereka untuk berjalan di jalan raya, meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.
Tampan, dan SPPK Tenayan Raya. Selain itu, Pusat Lingkungan (PL) juga Selain itu, keberadaan PKL di trotoar juga menyebabkan kemacetan lalu lintas,
mencakup kecamatan Pekanbaru Kota ini, berfungsi sebagai pusat pelayanan terutama di kawasan perkotaan yang padat, karena pengendara harus
ekonomi, sosial, dan administrasi lingkungan permukiman kota. Dengan memperlambat laju kendaraan untuk menghindari para pejalan kaki yang
demikian, penelitian ini memberikan gambaran mendalam mengenai tata ruang terpaksa berjalan di jalan raya.
dan fungsi pelayanan di Kecamatan Pekanbaru Kota khusus nya Kelurahan Kecepatan laju kendaraan bermotor membahayakan keselamatan, gas
Sumahilang serta kaitannya dengan kecamatan-kecamatan lainnya. buangannya mengotori udara, dan kebisingannya serta maraknya para PKL
Sebuah kota umumnya mempunyai populasi dan aktivitas yang tinggi. yang menggunakan trotoar sebagai tempat mereka menjajakan jualannya
Seluruh aktivitas di kota akan saling mempengaruhi satu sama lain, Seluruh menyebabkan ketidaknyamanan pejalan kaki. Kualitas perjalanan pejalan kaki
aktivitas di kota akan saling mempengaruhi satu sama lain z(Ngurah, Jaya, and semakin menurun kualitasnya (Ngurah et al. 1992)
Bogor 1992). Kondisi ini berdampak kepada adanya kebutuhan infrastruktur Akses dan sarana bagi pejalan kaki menjadi syarat utama terselengaranya
yang dapat memfasilitasi seluruh kegiatan sosial-ekonomi penduduk. jalan Ruas bagi pejalan kaki harus disediakan untuk menunjang segala aktifitas
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 pejalan kaki (Rahayu and Widjajanti 2018). Trotoar yang baik harus sesuai
Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan. Permasalahan umum yang terjadi dengan standar berikut ini:
adalah penggunaan trotoar untuk kegiatan lain yang tidak semestinya yang • Lurus dan tidak terpotong jalan akses ke bangunan. Jalan akses harus
menyebabkan pengurangan lebar efektif trotoar. Salah satu contohnya dibatasi. Jika diperlukan jalan akses ke bangunan, maka harus dibuat
penyalahgunaan fasilitas jalan berupa trotoar dijalan Diponegoro perpotongan yang landai dengan trotoar.

1
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

• Tidak berlubang, dan diperlukan desain yang sesuai dengan kecepatan 2008 tentang pengelolaan sampah menjelaskan, sampah adalah sisa
pejalan kaki kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat
• Lantai bertekstur untuk orang cacat (Ambarwati and Indriatuti 2006). (Novany, Kumurur, and Moniaga 2014). Kegiatan para PKL terkadang
Untuk memperoleh pendapatan para pedagang kaki lima harus memiliki menyebab kan saluran drainase tersumbat akibat sampah yang mereka
modal untuk menjalankan usaha (Baru and Kota 2015). Modal yang digunakan timbulkan tidak dibuang tepat pada tempatnya yang dapat menyebab kan
pedagang kaki lima secara umum sangat kecil,karena secara umum saluran drainase tersumbat sehingga dapat menyebabkan banjir.
menggunakan modal sendiri maupun modal pinjaman (Anon n.d.) Drainase berasal dari kata drainage yang berarti mengatuskan,
Perkembangan pedagang kaki lima sering dikaitkan dengan berjalannya modal mengeringkan, atau membuang air. Drainase merupakan sebuah sistem yang
sosial. Menurut pendapat Lesser modal sosial sangat penting bagi komunitas ditujukan untuk menangani masalah air berlebih yang tidak diperlukan baik
karena : yang mengalir di atas permukaan tanah maupun yang berada di bawah
• Mempermudah akses informasi bagi anggota komunitas; permukaan tanah (Edisono 1997).
• Menjadi media power sharing atau pembagian kekuasaan dalam ”Tujuan Drainase Jalan adalah Mencegah terkumpulnya air hujan
komunitas; (genangan) yang dapat mengganggu transportasi, menjaga kadar air tanah pada
• Mengembangkan solidaritas; badan/pondasi jalan agar jalan berumur panjang, mencegah berkurangnya
• Memungkinkan mobilisasi sumber daya komunitas;\ kekuatan bahan-bahan penutup, mencegah terkumpulnya air hujan (genangan)
yang dapat mengganggu transportasi, menjaga kadar air tanah pada
• Memungkinkan pencapaian bersama;
badan/pondasi jalan agar jalan berumur panjang, mencegah berkurangnya
• Membentuk perilaku kebersamaam dan berorganisasi komunitas
kekuatan bahan-bahan penutup, mengurangi perubahan volume tanah dasar,
Selain itu, kebersihan dan estetika kota turut terganggu akibat sampah
mencegah keruskan (pasir halus pada rigid dan gelombang pada flexible
yang sering kali berserakan di sekitar area jualan. Secara ekonomi, meskipun
pavement), mencegah erosi tanah, mencegah kelongsoran lereng dan
PKL dapat memberikan kontribusi pada ekonomi informal dan menyediakan
menambah keindahan kota (Syapawi 2013)
barang dengan harga lebih terjangkau, dampaknya sering kali merugikan
Adapun mengenai pengertian dari drainase itu sendiri adalah salah satu
pedagang resmi yang membayar pajak dan sewa tempat usaha. Oleh karena itu,
unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat dalam rangka menuju
perlu adanya penertiban dan penataan yang bijak dari pemerintah untuk
kehidupan kawasan yang bersih, nyaman, dan sehat (Haq, 2015). Pada drainase
menyeimbangkan kepentingan semua pihak.
ini, salah satu hal yang dapat menyebabkan menurunnya fungsi drainase antara
Menurut undang-undang nomor 18 Tahun 2008 tentang
lain yaitu terjadinya kerusakan fisik drainase (Febrianti and Silvia 2019)
pengelolaan sampah, yang dimaksud dengan pengelolaan sampah adalah
Saluran drainase berfungsi mengendalikan kelebihan air permukaan,
kegiatan sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi
sehingga tidak menimbulkan dampak negatif, seperti banjir. Dengan demikian,
pengurangan dan penanganan sampah. Kemudian menurut Peraturan Menteri
saluran drainase dibangun untuk dapat memberikan manfaat bagi kegiatan
Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 03/PRT/M/2013, penanganan
kehidupan manusia secara umum. Karena fungsinya yang bersifat mengalirkan
sampah adalah upaya yang meliputi kegiatan pemilahan, pengumpulan,
air pada kawasan terbuka, air yang masuk ke dalam saluran drainase harus
pemindahan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah.
bersifat tidak berbahaya dan tidak menyebabkan terjadinya pencemaran
Adapun definisi sampah menurut Undang-undang nomor 18 Tahun
lingkungan (Novrianti 2017)

2
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Perkembangan Kota Pekanbaru sejalan dengan meningkatnya jumlah bahwa dengan adanya PKL itu justru akan membuat permasalahan Tata Kota
tenaga kerja yang tidak tertampung pada sektor formal menyebabkan dan gangguan ketertiban umum (Putusan et al. 2023).
pertumbuhan sektor informal semakin pesat. Pertumbuhan PKL sebagai salah Seiring dengan pertumbuhan PKL khususnya di Kelurahan Sumahilang
satu sektor informal sering dikaitkan dengan dampak negatif bagi lingkungan munculah berbagai masalah lingkungan yang tumbuh akibat Pedagang Kaki
perkotaan, dengan munculnya kesan buruk, kotor, kumuh dan tidak tertib. Akan Lima antara lain masalah pencemaran, tata ruang yang tidak sesuai karena
tetapi adanya kebutuhan terhadap pedagang kaki lima oleh masyarakat keberadaan PKL yang menempati kawasan yang bukan baginya misalnya di
menjadikan keberadaan para pedagang kaki lima pun semakin banyak. emper-emper toko, taman-taman, trotoar dan lain sebagainya. Tentunya ini
Pedang kaki lima yang berjualan ini berasal dari luar kota pekanbaru sangat menggangu ke-bersihan dan keindahan jalan serta menimbulkan
melainkan masyarakat yang ingin mengadu nasib di kota pekanbaru, sebagian kemacetan lalu lintas dan ketidaknyamanan pejalan kaki (Widodo et al. 2016)
mereka merantau sendiri untuk mencari kerja dan ada yang tinggal dengan Oleh karena permasalahan tersebut, maka peran masyarakat dalam
keluarga yang mengajak tinggal bersama dan telah lama menetap di kota, bukan pemeliharaan drainase sangat penting, karena dengan adanya partisipasi
tanpa maksud merantau ke kota. masyarakat dalam pemeliharaan drainase tentunya hal ini akan dapat
Masalah keberadaan Pedagang Kaki Lima terutama di kota-kota besar meminimal-isir terjadinya berbagai permasalahan terkait drainase. Adapun
menjadi warna tersediri serta menjadikan pekerjaan rumah bagi pemerintah bentuk partisipasi masyarakat ini diantaranya yaitu dengan adanya kesadaran
kota. Dampak yang paling signifikan yang dirasakan oleh Pedagang Kaki Lima masyarakat untuk menjaga lingkungan tetap bersih, serta kesadaran masyarakat
(PKL) adalah seringnya PKL menjadi korban penggusuran oleh para Satpol PP untuk membuang sampah pada tempatnya, dan tetap menjaga fungsi drainase.
serta banyaknya kerugian yang dialami oleh PKL tersebut, baik kerugian Hal ini sebetulnya amatlah mudah untuk dilakukan, namun oleh karena
materil maupun kerugian non materil (Tessa Andriani n.d.) minimnya pengetahuan masyarakat tentang cara penanganan drainase, serta
Adanya kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi trotoar, memaksa kebiasaan yang telah menjadi budaya, yaitu ke-biasaan membuang sampah
pejalan kaki berpindah ke tempat lain untuk sampai di tempat tujuan mereka. sembarangan, hal ini selanjutnya menyebabkan masyarakat menjadi belum
Umumnya mereka akan berjalan di bahu jalan atau lajur terluar jalan. Pejalan sepenuhnya ber-partisipasi dalam pemeliharaan drainase (Febrianti and Silvia
kaki enggan menggunakan trotoar karena perubahan fungsi trotoar tersebut, 2019)
juga karena kondisi trotoar yang buruk, seperti lebar yang sempit dan terlalu 1.2 Isu Permasalahan
banyak jalan akses ke gedung-gedung. Mereka berjualan di trotoar jalan, di 1. Bagaimana Kondisi Fisik jalur pedestrian di jalan Diponegoro?
jembatan penyebrangan, bahkan di badan jalan. Masalah kemacetan lalu lintas 2. Apa Dampak dari adanya Pedagang Kaki Lima di jalur pedestrian
dan merusak keindahan kota menjadi sorotan yang tidak baik bagi PKL. Tetapi dijalan Diponegoro?
PKL ini berjuang untuk menghidupi keluarga dan menyambung hidupnya. 3. Bagaimana Tingkat Pelayanan dan Kenyamanan jalur pedestrian di
Para PKL terkadang tidak melihat dampak pada kesesuaian tatanan fisik jalan Diponegoro?
masa dan ruang kota yang telah ada sebelumnnya, sebagai suatu akibat yaitu 4. Bagaimana Arahan Pengembangan pelayanan dan kenyamanan jalur
muncul ketidakserasian diwilayah kota, yang dimaksud dengan hal tersebut pedestrian di jalan Diponegoro?
yaitu ruang publik dengan apa fungsinya sebenarnya, yang pada akhirnya bisa 1.3 Tujuan Makalah
merusak nilai terhadap keindahan dan kebersihan kota pada umumnya dan 1. Untuk Mengetahui Bagaimana Kondisi Fisik jalur pedestrian di jalan
ruang publik itu sendiri pada khususnya, hal itu bisa dilihat dimana-mana, Diponegoro

3
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

2. Untuk Mengetahui Dampak Apa saja dari adanya Pedagang Kaki Lima
di jalur pedestrian dijalan Diponegoro
3. Untuk Mengetahui Tingkat Pelayanan dan Kenyamanan jalur
pedestrian di jalan Diponegoro
4. Untuk Mengetahui Arahan Pengembangan pelayanan dan kenyamanan
jalur pedestrian di jalan Diponegoro
1.4 Sasaran Makalah
1. Untuk Mengidentifikasi Permasalahan Penyalahgunaan Fungsi Trotoar
bagi Pedagang kaki Lima di Kelurahan Sumahilang
2. Untuk Mengidentifikasi Zonasi yang ada di Kelurahan Sumahilang
3. Untuk Mengidentifikasi Sub-Zonasi di Kelurahan Sumahilang
4. Untuk Menganalisis Kegiatan dan Penggunaan Lahan di Kelurahan
Sumahilang.
5. Untuk Menganalisis tata masa bangunan di Kelurahan Sumahilang.

4
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

umum. Namun demikian, Pasal 62 dan 63 memberikan sanksi administratif


BAB II terhadap perilaku serupa, sehingga dalam penerapannya akan menimbulkan
STUDI LITERATUR kerancuan terkait sanksi yang akan diberikan (Junef 2021)
2.1 Penataan Ruang Disamping itu dalam penataan ruang bagi pedagang kaki lima juga
Penataan Ruang merupakan Seluruh pemerintah daerah hingga ditingkat mempertimbangkan konsep mendasar pada aspek sosial dan ekonomi para
kota/ kabupaten diharapkan pro aktif mengawasi adanya pelanggaran tata pedagang kaki lima. Perubahan yang mungkin terjadi adalah perbaikan dalam
ruang di daerah masing-masing, sebab jika hal ini dibiarkan dan tidak diawasi penataan ruang pedagang kaki lima. Hal ini tidak dapat dihindari, sebab
dengan baik maka kerusakan alam akan bertambah parah tidak nyaman lagi perubahan dalam lingkungan sosial kemasyarakat akan senantiasa muncul.
untuk dihuni. Sesuai dengan kebijakan otonomi daerah, kewenangan Maka jika tidak diantisipasi para pedagang dan pengmabil kebijakan, akan
pembangunan dan pengelolaan perkotaan menurut Undang-Undang Nomor 32 dapat menimbulkan konflik baik secara vertikal maupun harizontal. Untuk itu
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dalam hal kewenangan usia pedagang akan mempengaruhi dalam penerimaan perubahan dalam
perencanaan, pembangunan dan pengelolaan perkotaan, terutama yang penataan ruang bagi pedagang kaki lima (Sianipar et al. 2020)
menjadi urusan wajib Pemerintah Daerah antara lain: Pelaksanaan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang tersebut terdiri dari
a. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang; kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang untuk kegiatan berusaha, kegiatan non
b. Penyediaan sarana dan prasarana umum dan penyelenggaraan berusaha, serta kegiatan yang bersifat strategis nasional, yang diterbitkan oleh
pelayanan dasar; Menteri dan berlaku selama tiga tahun sejak penerbitannya. Kesesuaian
c. Fasilitasi pengembangan ekonomi kegiatan pemanfaatan ruang tersebut menjadi pertimbangan dalam
d. Pengendalian lingkungan hidup; pelaksanaan revisi Rencana Tata Ruang. pemanfaatan ruang merupakan hal
e. Penanggulangan masalah sosial dan ketenteraman masyarakat. yang sudah seharusnya dibangun untuk menekan angka pelanggaran
Untuk mewujudkan penataan ruang yang membantu penyelenggaraan pemanfaatan ruang.(Sutaryono, and Dewi 2021). Pentingnya dilakukan konsep
otonomi daerah sebaik-baiknya, perlu disusun strategi pendayagunaan penataan penataan ruang kawasan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan (Irawati
ruang yang senada dengan semangat otonomi daerah, dengan demikan proses and Rif’an 2020)
pelaksanaan pembangunan (pembangunan wilayah) diharapkan akan mencapai 2.2 Pengendalian Ruang
hasil yang efektif dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien. Pengendalian pemanfaatan ruang merupakan bagian dari kegiatan
Undang-Undang Penataan Ruang mengatur tiga sanksi yaitu sanksi penataan ruang yang menjadi pendorong terwujudnya tertib tata ruang. Maka
administrasi (diatur dalam Pasal 62 sampai dengan 64), sanksi perdata (Pasal dari itu pengendalian pemanfaatan ruang harus mampu menjadi alat pengontrol
66, 67 dan 75) dan sanksi pidana (Pasal 69 sampai dengan 74). Sanksi pidana dalam menjalankan pelaksanaan pemanfaatan ruang yang telah diatur oleh
yang diatur dalam Pasal 69 sampai dengan 71 ditujukan pada perilaku yang pemerintah. Pada Pasal 97 Peraturan Pemerintah No.21 Tahun 2021,
melanggar kewajiban yang daitur dalam Pasal 61 yaitu: (a) Menaati rencana dinyatakan bahwa pelaksanaan pemanfaatan ruang dilakukan melalui:
tata ruang yang telah ditetapkan; (b) Memanfaatkan ruang sesuai dengan izin (a) Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang, dan
pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang; (c) Mematuhi ketentuan yang (b) Pelaksanaan sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang.
ditetapkan dalam izin pemanfaatan ruang dan (d) Memberikan akses terhadap Pengendalian ruang sesuai dengan ketentuan umum poin 15 Undang-
kawasan yang oleh ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan milik Undang Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 merupakan upaya untuk

5
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

mewujudkan tertib tata ruang. Upaya pengendalian ini dilakukan dengan cara Salah satu contoh bentuk pemanfaatan ruang sebagai lahan permukiman
penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta merupakan bentuk manifestasi dari kegiatan manusia untuk memanfaatkan
pengenaan sanksi (Pasal 35). (Shafira 2019) ruang sebagai kebutuhan untuk tempat tinggal (Jihan, 2017). Pemanfaatan
Upaya pengendalian diperlukan untuk meminimalkan resiko yang ada ruang merupakan kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah,
(Baskara 2011). Berbagai upaya dalam pengendalian ruang tentu saja telah swasta maupun masyarakat demi kepentingan hidup masyarakat yang selaras,
dilaksanakan secara maksimal oleh pemerintah. Kebijakan yang bersifat seimbang dan berkelanjutan.
administratif serta payung hukum telah diatur sedemikian jelas agar mampu Sesuai Peraturan Pemerintan Nomor 21 tentang Penyelenggaraan Penataan
menjadi instrumen dalam penertiban ruang. Harapannya, segala tindakan terkait Ruang, wujud pemanfaatan ruang dikelompokan menjadi dua, yaitu :
pemanfaatan ruang mampu dikendalikan dengan berbagai instrumen yang telah a. Pola ruang, yaitu distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang
dibangun (Nurhikmahwati et al. 2021) mencakupi ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk
Pengendalian ruang salah satu tahapan dalam perencanaan tata ruang, fungsi budi daya.
merupakan usaha untuk mengambil tindakan agar pemanfaatan ruang termasuk 1. Kawasan lindung, merupakan wilayah yang ditetapkan dengan
tata tanah, tata guna air, tata guna udara dan tata guna sumber daya alam lainnya fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang
yang berada pada kawasan lindung, kawasan budidaya, kawasan perdesaan, dan mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Menurut
kawasan perkotaan yang direncanakan dapat terwujud (Rahayu et al. 2022). Adisasmita (2010), kawasan lindung merupakan kawasan yang
Pengendalian juga sangat penting dalam pembentukan tata ruang dan juga ditetapkan dengan fungsi utama yaitu melindungi kelestarian
dalam perizinan pemanfaatan ruang di kawasan perkotaan. Pengendalian kemampuan lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya alam
dalam perizinan pemanfaatan ruang bertujuan sebagai pengendali mengawasi dan sumber daya buatan untuk keperluan pembangunan
dalam proses perizinan untuk pemanfaatan tata ruang. Namun akan terasa berkelanjutan. Rencana ruang peruntukan kawasan lindung
kurang apabila pengendalian pemanfaatan tata ruang hanya di bidang meliputi kawasan perlindungan kawasan di bawahnya, kawasan
perizinannya saja. Untuk mewujudkan suatu pemanfaatan tata ruang dengan suaka alam, serta kawasan perlindungan setempat.
pembangunan yang terencana, pengendalian pun dirasa perlu untuk dilanjutkan 2. Kawasan budidaya, merupakan wilayah yang disahkan dengan
dalam proses pembangunannya. Jadi tidak hanya pengendalian ditahap awal fungsi utama untuk dibudidayakan berdasarkan kondisi dan
saja. Tetapi juga menyeluruh hingga tercapainya pembangunan yang sesuai potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya
dengan rencana. (Hastri, Rachman, and Shafarinda 2022). buatan. Adapun menurut Adisasmita (2010), kawasan budidaya
2.3 Pemanfaatan Ruang perlu dimanfaatkan secara terencana dan terarah, sehingga dapat
Pengertian pemanfaatan ruang adalah usaha untuk menghadirkan struktur berdaya guna dan berhasil guna bagi hidup dan kehidupan
dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan manusia. Kawasan ini dikembangkan setelah penetapan terhadap
pelaksanaan program serta pembiayaannya. Istilah pola pemanfaatan ruang kawasan lindung sebagai batasan dalam pembangunan, sehingga
berkaitan dengan aspek-aspek distribusi (sebaran) spasial sumber daya dan akan tetap menjaga daya dukung lingkungan. Pengembangan
aktivitas pemanfaatannya menurut lokasi, setiap jenis aktivitas menyebar pemanfaatan ruang untuk kawasan budidaya antara lain kawasan
dengan luas yang berbeda-beda dan tingkat penyebaran yang berbeda-beda perdagangan, kawasan pemukiman dan jasa, industri, kawasan
pula. pertanian, kawasan pertambangan, kawasan perkebunan.

6
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

b. Struktur ruang, yaitu susunan pusat-pusat permukiman dan sistem Rumusan pemanfaatan ruang kota berkelanjutan dilakukan dengan
jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung merencanakan bangunan vertikal, penerapan aturan adat secara otonom,
kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki penerapan sawah abadi, pemanfaatan lahan kosong dan pembentukan satuan
hubungan fungsional. tugas pengendalian ruang adat. (Wiryananda, Hasibuan, and Madiasworo
1. Sistem permukiman, bertujuan untuk menghadirkan peningkatan 2020)
tersedianya sarana rumah dan permukiman yang terjangkau oleh Pada dasarnya setiap kegiatan pembangunan dan aktivitas manusia,
masyarakat serta meningkatkan sistem permukiman yang teratur, menggunakan dan memanfaatkan ruang yang benefit and cost-nya berdampak
layak huni, berbudaya, ramah lingkungan, dan efisien yang kepada kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karena itu sejak awal Departemen
mampu mendukung produktivitas dan kreativitas masyarakat, Dalam Negeri dan Otonomi Daerah cq. Ditjen Bangda telah mengeluarkan
serta meningkatkan kualitas sumber daya alam dan kelestarian edaran kepada seluruh Pemerintah Daerah dan para anggota DPRD, perihal
lingkungan. pentingnya mensosialisasikan penataan ruang. Pemerintah Daerah harus
2. Sistem jaringan sarana dan prasarana, diperlukan guna menyokong memiliki tata ruang yang berfungsi sebagai pedoman atau pengarahan dalam
dan menunjang aktivitas masyarakat. Ketersediaan jaringan ini pemanfaatan di daerah. (Harun 2001)
sangat penting dalam keberlangsungan aktivitas, diantaranya Semakin berkembangnya jumlah penduduk suatu kota, maka akan
adalah jaringan jalan, air bersih, kelistrikan, air limbah, semakin beragam pula kegiatan sosial ekonomi kota tersebut. Secara berantai,
persampahan, sarana pendidikan, peribadatan, perkantoran dan perkembangan kegiatan sosial ekonomi kota akan mempengaruhi
sebagainya yang menjadi perkembangan sektor lainnya yang secara langsung merupakan indikasi
Menyikapi adanya Kawasan Perkotaan yang tumbuh menjadi kawasan perkembangan kota itu sendiri. Namun, perkembangan tersebut berdampak
fungsional, pemerintah menetapkan perencanaan detail yang tertuang dalam pada tingkat kesejahteraan penduduk atau keberhasilan interaksi sosial
Peraturan Daerah tentang Rencana Detial Tata Ruang (RDTR) RDTR Kawasan ekonominya dalam lingkungan yang lebih luas, kota tersebut akan besar
Perkotaan sebagai pedoman dalam arahan pemanfaatan ruang. Muatan RDTR pengaruhnya terhadap pemanfaatan ruang perkotaan (Rasudin 2008)
Kawasan Perkotaan terkait pengaturan pemanfaatan ruang dijabarkan dalam 2.4 Kedudukan dan Hierarki RDTR
indikasi program dan pemanfaatan ruang dengan perwujudan pola ruang dan Hirarki Kota secara umum dapat dimengerti sebagai peringkat Kota
struktur ruang, serta ditambah sebagai pelengkap yakni bentuk aturan zonasi berdasar suatu faktor penentu, misalnya jumlah penduduk dan komposisi
sebagai elemen mendasar dalam bingkai pengendalian pemanfaatan ruang penggunaan lahan. Hammond menjelaskan bahwa hirarki Kota adalah suatu
(Hamid 2023) urutan peringkat Kota atas dasar ukuran peranan dan fungsinya dalam kaitannya
Pemanfaatan ruang yang terjadi belum sesuai dengan tujuan yang ingin dengan kota-kota lainnya, dengan mengasumsikan pertumbuhan wilayah kota
dicapai. Fakta yang terjadi yaitu perekonomian terus mengalami pertumbuhan, tidak terjadi secara acak namun tumbuh dalam urutan yang logis sehingga baik
namun mengabaikan aspek lingkungan yang ada. Penelitian ini bertujuan ukuran maupun fungsinya berkaitan dengan keteraturan menyeluruh.
untuk menganalisis dampak pemanfaatan ruang pada aspek lingkungan dan Richardson menjelaskan bahwa struktur hirarkis dari pusat – pusat nodal akan
ekonomi serta merumuskan pemanfaatan ruang Kota Pekanbaru tepatnya di tercermin tidak hanya dalam tata ruangnya saja tetapi juga dalam besar
Kelurahan Sumahilang, Jalan Diponegoro yang berkelanjutan. relatifnya. Sistim pusat pusat perkotaan dapat dikategorikan secara vertikal dan
sesuai dengan itu pusat–pusat disusun urut menurut besarnya jumlah penduduk,

7
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

hal mana menghasilkan suatu hirarki besarnya perkotaan.(Matitaputty and mediator pengembangan wilayah. Hal ini dipandang karena perkembangan kota
Primadani 2017) lebih dulu maju dibandingkan pengembangan wilayah (Prihatin 2016)
Kedudukan dan Hierarki RDTR Perkotaan sangat perlu diperhatikan 2.5 Peraturan Zonasi
dalam perencanaan wilayah karena menyangkut fungsi yang ingin di arahkan Peraturan zonasi adalah buku manual bagi para perencana (planner) dalam
untuk masing-masing kota. Dalam konteks dinamika perkembangan Kota rencana tata ruang kota. Ketiadaan peraturan zonasi dapat membuat rencana
Pekanbaru, terlaksananya fungsi itu berkaitan dengan fasilitas kepentingan tata ruang kota bersifat multitafsir, sehingga dapat dimanfaatkan untuk tujuan-
umum yang ada di masing-masing wilayah. Banyaknya fasilitas yang harus tujuan yang menyimpang. Tanpa adanya peraturan zonasi akan sangat sulit
tersedia di masing-masing kota harus sejalan dengan luas pengaruh kota menyiapkan suatu rencana tata ruang kota yang bersifat operasional dan dapat
tersebut, dan tata guna lahan. Jumlah penduduk yang diperkirakan akan dipertangungjawabkan secara hukum. Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota yang
memanfaatkan fasilitas tersebut. Distribusi penduduk dan kegiatan pada meliputi ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan serta intensitas pemanfaatan
beberapa bagian wilayah Kota Manado mengakibatkan terjadinya peningkatan ruang (Eliza Ruwaidah 2016)
jumlah prasarana dan sarana dan fasilitas pelayanan (Wansaga, Tondobala, and Peraturan zonasi, di sisi lain, dapat didefinisikan sebagai zona dasar,
Wuisang 2020). peraturan penggunaan, peraturan penggunaan, klasifikasi peraturan, notasi dan
Kedudukan dan Hierarki pusat kota terbentuk akibat dipengaruhi oleh peraturan kodifikasi. Regulasi pembangunan dan berbagai prosedur
jumlah penduduk. Pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai pelaksanaan pembangunan. Peraturan zonasi tentang penyelenggaraan
batasan wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan, serta penataan ruang merupakan salah satu alat untuk mengendalikan pemanfaatan
permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan ruang (Tambariki, Sangkertadi, and Tilaar 2022).
(Pramudyaningtyas and Destiawan 2021). Suatu kawasan menjadi prioritas Peraturan zonasi dalam ketentuan perundangan penataan ruang di
pengembangan dapat disebabkan jika diperkiraan berkembang cepat di masa Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Detail Tata
yang akan datang dan mempunyai sarana dan prasarana memadai sehingga Ruang. Peraturan zonasi tersebut berfungsi sebagai rujukan teknis untuk
dapat mendorong kawasan di sekitarnya. Selain itu faktor pendorong seperti pemanfaatan (investasi) dan mengendalikan pemanfaatan ruang (Peraturan
investor juga dapat mempengaruhi cepat tidaknya perkembangan kawasan. Pemerintah No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang).
Dalam pengertian lain, Kedudukan kota terhadap wilayah sekelilingnya Peran penting aturan zonasi adalah untuk mejaga agar pemanfaatan ruang
adalah sebagai inti dengan wilayah pinggiran, yaitu dalam struktur ruang yang berkembang tetap sesuai dengan karakteristik zona (sesuai dengan
wilayah sebagai pusat dari kegiatan, yang menjadi pusat pertumbuhan bagi rencana) serta untuk meminimalkan dampak negatif (Peraturan Mentri PU No.
pengembangan suatu wilayah, dengan melihat berbagai teori yaitu Konsep 20 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
kutup pertumbuhan, Konsep pusat pertumbuhan, Konsep integrasi ruang Kota) Peraturan zonasi sesuai dengan peraturan tersebut, memuat apa yang
ekonomi yang dalam rencana tata ruang diterjemahkan kota-kota dengan boleh, boleh bersyarat, boleh terbatas dan yang tidak boleh di lakukan pada
hierarki tertentu yang melayani wilayah pengembangan. Sehingga terjadi zona tertentu. Ketentuan- tetentuan zonsi tersebut tentu akan berbeda aturanya
pemusatan pembangunan fasilitas dalam fungsinya sebagai pusat di setiap zona pemanfaatan, tergantung pada karakteristik zona. Demikian juga
pelayanan. Selanjutnya Friedman menilai peran kota tersebut dalam suatu halnya dengan zona-zona pada kawasan yang sudah ditetapkan sebagai bagian
sistem perkotaan yang dipandang sebagai agen dinamis pengembangan kawasan konservasi di Kota Semarang (Kautsary 2018)
wilayah. Sistem perkotaan bukan hanya membangkitkan namun juga menjadi

8
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Peraturan zonasi hakikatnya merupakan instrumen pendendalian penafsiran tersebut, bisa didefinisikan bahwa PKL merupakan seseorang yang
pemanfaatan lahan dan peraturan zonasi itu sendiri disusun berdasarkan melaksanakan aktifitas usaha perdagangan ataupun jasa, yang dilakukan tertuju
rencana rinci tata ruang untuk setiap zona pemanfaatan ruang dan disusun se- pada berpindah-pindahnya tempat dengan keahlian modal yang kecil ataupun
bagai pedoman pengendalian pemanfaatan ruang(Djunaedi, Probosubanu, and terbatas, dalam melaksanakan usaha tersebut hanya memakai perlengkapan
Mada 2011). Peraturan zonasi merupakan pengcndalian peman- faatan ruang simple ataupun seadanya yang pedagang miliki jika sedikitnya suatu modal
yang masih baru dikenal di Indonesia dan saat ini belum banyak kota dan yang terutama dia dapat mulai berdagang serta memakai fasilitas-fasilitas
kabupaten yang telah menyusun dan menerapkannya. universal untuk berdagang, dan tidak mempunyai legalitas formal
2.6 Pedagang Kaki Lima 2.7 Trotoar
PKL adalah pedagang yang menjual barang dagangannya dipinggir jalan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Trotoar ialah tepi jalan besar
atau tempat umum (Rukmana 2019). PKL secara nyata mampu memberikan yang sedikit lebih tinggi daripada jalan tersebut, tempat orang berjalan kaki.
pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat yang berpenghasilan rendah. Di Trotoar juga berfungsi memperlancar lalu lintas jalan raya karena tidak ter
kota-kota besar keberadaan PKL merupakan suatu fenomena kegiatan ganggu atau terpengaruh oleh Ialu lintas pejalan kaki. Ruang di bawah trotoar
perekonomian rakyat kecil dapat digunakan sebagai ruang untuk menempatkan utilitas dan pelengkap jalan
Pedagang kaki lima sebagai salah satu komponen utama dari usaha mikro lainnya.
yang terlibat dalam usaha sektor informal, menghadapi lingkungan yang masih Menurut keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No.76/ KPTS/Db/1999
kurang kondusif, sehingga menjadi faktor yang menghambat eksistensi dan tanggal 20 Desember 1999 yang dimaksud dengan trotoar adalah bagian dari
perkembangan bisnisnya. mengakibatkan kondisi umum pedagang kaki lima jalan raya yang khusus disediakan untuk pejalan kaki yang terletak didaerah
mengalami produktivitas dan daya saing yang relatif rendah. Pedagang kaki manfaat jalan, yang diberi lapisan permukaan dengan elevasi yang lebih tinggi
lima menjadi pekerjaan yang tersedia bagi anggota masyarakat yang dari permukaan perkerasan jalan, dan pada umumnya sejajar dengan jalur lalu
berpendidikan rendah dengan pengalaman serta keterampilan yang sangat lintas kendaraan. Penggunaan trotoar yang tidak digunakan dengan semestinya
terbatas (Zulhijahyanti et al. 2021). Pedagang kaki lima menjadi pekerjaan yang dan diisi oleh para pedagang kaki lima dan kendaraan-kendaraan yang parkir
tersedia bagi anggota masyarakat yang berpendidikan rendah dengan akan mengganggu hak pejalan kaki (Ambarwati and Indriatuti 2006).
pengalaman serta keterampilan yang sangat terbatas. Trotoar merupakan bagian penting dari kebutuhan transportasi dan
Profesi yang menjadi salah satu sorotan kurang sedap di masyarakat adalah kehidupan para disabilitas karena itu desain trotoar yang aksesibel menjadi
profesi pedagang kaki lima (Ahmad, Sri, and Erlin 2015). Kegiatan penataan sangat penting (Tanuwidjaja, Nadia, and Laurencia 2017). Fungsi utama trotoar
bagi PKL merupakan kesulitan tersendiri bagi pemerintah kota adalah untuk memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat
Pekanbaru khususnya di Kelurahan Sumahilang (Ramadhan 2015). Selain meningkatkan kelancaran, keamanan dan kenyamanan pejalan kaki tersebut.
jumlahnya yang semakin banyak, keberadaan pedagang kaki lima sendiri Trotoar adalah salah satu pendukung fasilitas jalan yang termasuk disalah
dipengaruhi berbagai aspek terutama ekonomi. Masalah dalam penataan fungsikan (Bakri et al. n.d.). Trotoar juga dapat memicu interaksi sosial antar
pedagang kaki lima adalah bahwa jumlah mereka yang sangat banyak dan masyarakat apabila berfungsi sebagai suatu ruang publik.
memerlukan ruang yang cukup besar untuk kegiatannya. Fungsi trotoar ditegaskan dalam pasal 34 ayat (4) PP jalan yang berbunyi
PKL pada rata-ratanya merupakan pedagang kecil yang berfungsi sebagai “Trotoar sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya diperuntukan bagi lalu
penyalur suatu barang dan jasa ekonomi kota (Pedagang et al. 2021). Dari lintas pejalan kaki”. Artinya fungsi trotoar tidak boleh diselewengkan dengan

9
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

cara apapun, termasuk dimiliki secara pribadi dengan alasan trotoar hanya Drainase secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan teknis
diperuntukan bagi lalu lintas pejalan kaki untuk mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari air hujan, rembesan,
Kualitas Trotoar sebagai Jalur Pejalan Kaki didefinisikan keamanan, maupun kelebihan air irigasi suatu kawasan/lahan, sehingga fungsi suatu
kenyamanan dan kesenangan berada di jalur pejalan kaki dapat kawasan/lahan tidak terganggu. Sedangkan sistem drainase sendiri secara
meningkatkan dan mendorong orang untuk berjalan kaki. Berikut ini kriteria umum didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk
keamanan jalur pejalan kaki, yaitu: mengurangi dan membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan,
sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal (Kartika, Muliawan, and
1) Keamanan dari konflik antara pejalan kaki dengan kendaraan;
Rahadiani 2018).
2) Keamanan dari kejahatan atau kriminalitas
Sistem drainase adalah rangkaian kegiatan yang membentuk upaya
3) Keamanan dari kondisi konstruksi Sedangkan definisi kenyamananadalah
pengaliran air, baik air permukaan (limpasan/run off), maupun air tanah
terpenuhinya kebutuhan kenyamanan berjalan kaki dapat dipengaruhi
(underground water) dari suatu daerah atau kawasan. Sistem drainase
oleh kualitas lingkungan, baik yang memfasilitasi aktivitas berjalan kaki merupakan bagian penting pada suatu kawasan perumahan (Sugiarto 2017).
atau yang menghambat aktivitas berjalan kaki (Rahayu and Widjajanti Saluran drainase memiliki fungsi yang sangat penting dimana saluran
2018) drainase merupakan sarana untuk menampung air kususnya air hujan sehingga
2.8 Drainase air hujan tersebut tidak mengumpul atau memusat di badan jalan. Jika air
Drainase adalah salah satu aspek yang penting dalam menunjang tersebut tidak mengalir dengan baik maka sistem drainase yang ada tidak
infrastruktur suatu daerah maupun kawasan. Buruknya sistem drainase suatu berfungsi dengan baik maka dikawatirkan air tersebut akan menggenang dan
kawasan dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat antara lain; akan merusak lapisan di atasnya (Kartika et al. 2018).
terganggunya aktivitas masyarakat karena adanya genangan, maupun dampak Menurut konstruksinya, saluran drainase dapat dibedakan menjadi:
kesehatan bagi pengguna jalan dan masyarakat yang ada di sekitar daerah a. Drainase Saluran Terbuka
tersebut (Gabriela Lelli Laoh, L. Tanudjaja, E. M. Wuisan 2013). Saluran drainase primer biasanya berupa saluran terbuka, baik berupa
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor saluran dari tanah, pasangan batu kali atau beton.
12 /PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan, b. Drainase saluran tertutup
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan adalah upaya merencanakan, Pada kawasan perkotaan yang padat, saluran drainase biasanya berupa
melaksanakan konstruksi, mengoperasikan, memelihara, memantau, dan saluran tertutup. Saluran dapat berupa buis beton yang dilengkapi dengan
mengevaluasi sistem fisik dan non fisik drainase perkotaan. Sistem Drainase bak kontrol, atau saluran pasangan batu kali/beton yang diberi plat tutup
Perkotaan adalah satu kesatuan sistem teknis dan non teknis dari prasarana dan dari beton bertulang. Karena tertutup, maka perubahan penampang saluran
Sarana Drainase perkotaan. Prasarana Drainase adalah lengkungan atau saluran akibat sedimentasi, sampah dan lain-lain tidak dapat terlihat dengan mudah.
air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun 2.9 Sampah
dibuat oleh manusia, yang berfungsi menyalurkan kelebihan air dari suatu Berdasarkan SK SNI tahun 1990, Sampah adalah limbah yang bersifat
kawasan ke badan air penerima. Sarana Drainase adalah Bangunan Pelengkap padat terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna
yang merupakan bangunan yang ikut mengatur dan mengendalikan sistem lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi
aliran air hujan agar aman dan mudah melewati jalan, belokan daerah curam, investasi pembangunan.
bangunan tersebut seperti gorong-gorong, pertemuan saluran, bangunan Sampah organik adalah limbah yang bersal dari sisa makhluk hidup (alam)
terjunan, jembatan, tali-tali air, pompa, pintu air. seperti hewan, manusia, tumbuhan yang mengalami pembusukan atau

10
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

pelapukan. Sampah ini tergolong sampah yang ramah lingkungan karena dapat Reuse yaitu penggunaan kembali sampah secara langsung, baik untuk
di urai oleh bakteri secara lami dan berlangsungnya cepat. Sampah Anorganik fungsi yang sama maupun fungsi lain.
adalah sampah yang berasal dari sisa manusia yang sulit untuk di urai oleh 2. Reduce (mengurangi)
bakteri, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama (hinga ratusan tahun) Reduce yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya
untuk dapat di uraikan. sampah.
Sampah adalah sesuatu yang tidak dipergunakan lagi, yang tidak dapat 3. Recycle (mendaurulang)
dipakai lagi, yang tidak disenangi dan harus dibuang, maka sampah tentu saja Recycle yaitu memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami proses
harus dikelola dengan sebaik-baiknya, sedemikian rupa, sehingga hal-hal yang pengolahan.
negatif bagi kehidupan tidak sampai terjadi (Suryani 2014). Pengelolaan
sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan
sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak
negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan (Selomo Makmur et
al. 2016).
Sampah disebut sebagai bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak
berharga untuk digunakan secara basa atau khusus dalam produksi atau
pemakaian; barang rusak atau cacat selama manufaktur; atau materi berlebihan
atau buangan (Budiman, Taslim, and Ariyogi 2022). Kesadaran dan kepedulian
untuk menangani sampah oleh masyarakat terlihat masih sangat kurang (Taufiq
and Maulana 2015). Dalam Hal tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit,
karena sampah merupakan sumber penyakit, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Secara langsung sampah dapat menjadi tempat berkembangnya
berbagai parasit, bakteri dan patogen, sedangkan secara tidak langsung sampah
dapat menjadi sarang vektor (pembawa penyakit) seperti tikus, kecoa, lalat dan
nyamuk yang dapat menjangkitkan penyakit seperti diare, disentri, cacingan,
kaki gajah dan demam berdarah.
Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
menekankan tentang perlunya perubahan pola pengelolaan sampah
konvensional menjadi pengelolaan sampah yang bertumpu pada
pengurangan dan penanganan sampah.
Dengan adanya UU No. 18 /2008 tentang Pengelolaan Sampah maka perlu
suatu pengelolaan sampah dengan maksimal. Adapun upaya pengelolaan
sampah dapat dilakukan dengan cara Reuse, Reduce, dan Recycle (3 R) adalah
kegiatan memperlakukan sampah dengan cara, menggunakan kembali,
mengurangi dan mendaur ulang (Subekti 2010).
1. Reuse (menggunakan kembali)

11
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Dalam penelitian ini,peneliti menggunakan beberapa data sekunder terkait


BAB III permasalahan yang terjadi. Adapun data yang digunakan sebagai berikut:
METODE PENGUMPULAN DATA 1. Undang-undang Nomer 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
3.1. Data Sekunder 2. Permen ATR/BPN No.1 Tahun 2021
Data Sekunder merupakan data-data yang dapat menunjang data primer. 3. RTRW Pekanbaru Tahun 2020-2024.
Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan yang bersumber dari buku- 4. Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 1 Tahun 2010 Tentang
buku, jurnal, artikel, dan penelitian terdahulu (Bajuri 2013). Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui instansi-instansi yang 5. Rancangan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor Tahun 2020
terkait dengan penelitian baik dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif 6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan
(Sawo, Rogi, and Lakat 2021). Data ini tidak dikumpulkan langsung oleh Sampah.
peneliti yang menggunakannya, tetapi didapat dari sumber yang ada 7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang
Karena data ini sudah tersedia, peneliti dapat langsung menggunakannya Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.
tanpa harus melakukan proses pengumpulan data dari awal. Data Sekunder ini 8. UU No. 22 Tahun 2009 Mengenai Lalu Lintas Dan Transportasi
sangat berguna dalam penelitian dengan aturan terbatas atau dalam situasi di Umum.
mana pengumpulan data primer tidak memungkinkan atau praktis. Selain itu, 9. Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 Mengenai Trotoar.
data sekunder sering sekali mencakup rentang waktu yang panjang dan populasi 3.2. Data Primer
yang luas, memungkinkan analisis yang lebih komprehensif dan mendalam. Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek
Data Sekunder mempunyai kelebihan dan kekurangan, Adapun Kelebihan yang diteliti. umber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
dan Kekurangannya adalah sebagai berikut. kepada pengumpul data (Nurjanah 2021). Data primer menunjukkan keaslian
Kelebihan : informasi yang terkandung didalam data tersebut Data primer menunjukkan
1. Menggunakan data sekunder lebih hemat waktu dan biaya dibandingkan keaslian informasi yang terkandung didalam data tersebut (Mazwar and Kuleh
mengumpulkan data primer. 2023)
2. Data sekunder sering kali sudah tersedia dan mudah diakses. Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang
3. Data sekunder sering kali mencakup sampel yang lebih besar dan jangka diucapkan secara lisan, gerak gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek
waktu yang lebih panjang daripada yang mungkin dicapai dengan data yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian (informan) yang
primer. berkenaan dengan variabel yang diteliti (Malla Avila 2022).
Kekurangan : Data primer adalah data informasi yang diperoleh tangan pertama yang
1. Data sekunder mungkin tidak sepenuhnya relevan atau sesuai dengan dikumpulkan secara langsung dari sumbernya. Data primer ini adalah data yang
kebutuhan penelitian. paling asli dalam karakter dan tidak mengalami perlakuan statistik apa pun.
2. Kualitas data sekunder bergantung pada metode pengumpulan data asli Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkan secara langsung
dan bisa jadi tidak selalu dapat diandalkan. melalui teknik observasi, wawancara, diskusi terfokus, dan penyebaran
3. Informasi yang dibutuhkan mungkin tidak ada dalam data sekunder atau kuesioner. Sumber data yang dipakai peneliti adalah sumber data primer, data
mungkin tidak sedetail yang diinginkan.

12
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

primer didapat melalui angket (kuesioner) sebagai penelitian (Sari and Zefri penelitian dunia telah lama didominasi oleh observasi dengan mengandalkan
2019). indra penglihatan (visual) sebagai alat superior dibanding indra pendengaran
Data primer berupa hasil yang didapatkan oleh peneliti secara langsung, (auditif) yang sampai saat ini masih inferior dan minim dilakukan. Hal ini dapat
yakni wawancara, dan pengamatan secara langsung (Maduwu 2022). biasanya kita temukan pada catatan lapangan sangat bergantung dengan apa yang kita
dirancang untuk membantu pemula memahami konsep dasar, praktik, dan lihat secara visual, baik oleh mata peneliti maupun mata kamera sebagai alat
aplikasi data. Panduan semacam itu bisa mencakup berbagai topik, mulai dari bantu dalam mengobservasi (Ichsan and Ali 2020).
definisi data hingga teknik analisis data, serta etika dan hukum yang terkait Observasi digunakan dalam penelitian kuantitatif, di mana peneliti
dengan penggunaan data. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman melakukan pengamatan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
yang kokoh tentang dasar-dasar data bagi mereka yang ingin mempelajari lebih sebelumnya Observasi memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
lanjut atau bekerja di bidang yang melibatkan penggunaan data. mengamati interaksi sosial, perilaku, dan konteks yang relevan dengan
Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui Survey di Kelurahan fenomena yang diteliti (Ardiansyah, Risnita, and Jailani 2023).
Sumahilang, tepatnya di Jalan Diponegoro untuk mengetahui keadaan Laporan hasil observasi untuk memberikan informasi tentang suatu objek,
mengenai alih fungsi trotoar yang digunakan untuk pedagang kaki lima di maka penulis harus mampu memberikan sebuah ide yang dapat
Kelurahan Sumahilang yang merujuk pada pengumpulan informasi langsung diinterpretasikan dengan baik dan diperkuat dengan fakta-fakta yang ada
dari sumbernya, yaitu para pedagang kaki lima dan masyarakat sekitar. (Pelley 2013).
3.2.1 Observasi Pengumpulan data diperoleh secara langsung dengan menyebarluaskan
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam kuesioner serta melakukan wawancara/interview observasi, data yang
penelitian apapun, termasuk penelitian kualitatif, dan digunakan untuk digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer (Listina, Solikhati, and Fatmah
memperoleh informasi atau data sebagai tujuan penelitian. 2020). Tahap persiapan yang sebagai berikut:
Observasi lapangan dilakukan untuk melihat permasalahan dan potensi a. Observasi, dengan mendatangi tempat / survey di Kelurahan Sumahilang
pada Kelurahan sumahilang, agar dapat diketahui dengan persis identifikasi tepatnya pada Zona perdagangan dan jasa yang berjualan di bahu jalan
kebutuhan awal terhadap solusi permasalahan nantinya. Serta penselarasan atau trotoar, dan mengidentifikasi permasalahan serta penggalian
dengan kebijakan pembangunan wilayah (Fitrah et al. 2021). informasi Terkait penyalahgunaan lahan trotoar bagi pedagang kaki lima
Observasi adalah dasar dari semua ilmu pengetahuan. Observasi di jalan diponegoro, kelurahan sumahilang yang digunakan oleh
merupakan proses pencarian data yang sangat akurat dalam sebuah penelitian masyarakat setempat, langkah awal untuk merumuskan apa saja yang
karena peneliti melihat langsung kepada objek penelitian karena dengan akan di teliti, untuk acuan materi yang digunakan selama penelitian,
pancaindera kita sendiri dapat mengamati objek-objek disekitar kita. Penulis metode observasi lapangan, dilakukan untuk memetakan tempat dan
akan melakukan observasi untuk mengumpulkan data atau informasi sebanyak lokasi pedagang kaki lima, serta zona dan sub zona pada Kelurahan
mungkin yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Dalam sebuah Sumahilang, sosialisasi kegiatan, dengan mendatangi masyarakat secara
penelitian terdapat dua jenis metode observasi, yakni observasi partisipan dan langsung dan memberikan informasi terkait Penyalahgunaan Lahan
observasi nonpartisipan (Nurdiansyah and Rugoyah 2021). Fungsi Trotoar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
Teknik observasi merupakan teknik yang sangat lazim dipakai dalam permasalahan penyalahgunaan lahan trotoar oleh Pedagang Kaki Lima di
penelitian kualitatif, penelitian berbasis teknik observasi dalam kancah Kelurahan Sumahilang, merumuskan langkah-langkah penelitian yang

13
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

akan dilakukan, serta menyusun acuan materi yang digunakan selama a. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses
penelitian, guna memberikan pemecah masalah atau solusi yang tepat enkulturasi, sehingga sesuau itu bukan sekedar diketahui tetapi juga
dan efektif melalui observasi lapangan. dihayatinya.
3.1.1. Wawancara b. Mereka yang masih tergolong berkecimpung atau terlibat dalam
Menurut Saroso Wawancara adalah salah satu alat yang paling banyak kegiatan yang diteliti.
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian kualitatif. Wawancara c. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk diminta
memungkinkan peneliti mengumpulkandata yang beragam dari responden memberikan informasi.
dalam berbagai situasi dan konteks. Meskipun demikian, wawancara perlu d. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil
digunakan dengan berhati-hati dan perlu di triangulasi data dari sumber yang kemasannya sendiri.
lain. e. Mereka yang mulanya tergolong cukup asing dengan penulis sehingga
Wawancara dilakukan peneliti dengan alasan agar peneliti mampu lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber.
mengajukan pertanyaan dengan bertatap muka langsung pada partisipan. Oleh karena itu penentuan narasumber yang digunakan pada penelitian
Dengan penggunaan teknik wawancara, partisipan juga lebih bisa ini yaitu dengan melakukan wawancara yang mendalam dengan orang-orang
menyampaikan informasi secara langsung sehingga peneliti mampu yang berkompenten dibidangnya dan mengetahui segala informasi yang
mendapatkan jawaban lebih rinci dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan penelitian (Nurdiansyah and Rugoyah 2021).
peneliti kepada partisipan (Yusra, Zulkarnain, and Sofino 2021). Secara garis besar jenis wawancara dibedakan atas (1) wawancara
Menurut Sugiyono Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk terencana dan (2) wawancara insidental. Wawancara terencana dilakukan untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstuksikan memperoleh bahan-bahan informasi sesuai dengan tema yang telah
makna dalam suatu topik tertentu. Wawanacara digunakan sebagai teknik direncanakan sebelumnya. Untuk melakukan wawancara terencana,
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk pewawancara terlebih dahulu harus menyiapkan interview guide (pedoman
menentukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin wawancara) dan menetukan narasumber atau informan yang relevan.
mengetahui hal-hal responden yang lebih mendalam (Prawiyogi et al. 2021). Narasumber yang dimaksud adalah pihak yang dianggap memiliki pengetahuan
Dengan wawancara atau interview maka peneliti akan mengetahui hal- dan pengalaman yang terkait dengan tema yang telah direncanakan. Sedangkan
hal lebih mendalam tentang partisipasi dalam menafsirkan dan fenomena yang dalam wawancara insidental pewawancara kurang memungkinkan untuk
terjadi dilokasi, dimana hal ini tidak dapat ditentukan melalui observasi (Hazni, mempersiapkan ha-hal tersebut, mengingat obyek atau peristiwa yang terjadi
Hayati, and Mutiawati 2023). bersifat insidental atau tidak terencana. Kendati demikian, bukanlah berarti
Proses pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara, bahwa pewawancara tidak memiliki pengetahuan mengenai cara atau aturan
observasi dan dokumentasi. Informan adalah orang diwawancarai, dimintai wawancara tertentu (Pujaastwa 2016).
informasi oleh pewawancara, yang diperkirakan menguasai dan memahami Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui tentang ada atau tidak
data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian. Menurut Sugiyono ada nya tindakan dari pemerintah terkait pelanggaran dalam penggunaan trotoar
Ada kriteria-kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu: oleh para pedagang kaki lima, dan ada atau tidak nya solusi dari pemerintah
untuk mengatasi permasalahan penyalahgunaan trotoar ini. Oleh karena itu
dibutuhkan seorang narasumber yang terlibat langsung permasalahan ini.

14
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Penulis melakukan wawancara kepada bapak Randi salah satu nyata dan akurat mengenai kondisi di lapangan yang mungkin tidak dapat
pedagang yang berjualan di atas trotoar dengan memberikan pertanyaan terkait ditangkap melalui data sekunder atau laporan tertulis saja.
kebutuhan penulis. Setelah melakukan proses wawancara didapatkan hasil Pada gambar yang akan ditampilkan setelah penjelasan, kami
bahwa: memberikan gambar dokumentasi lapangan di Kelurahan Sumahilang,
1. Pemerintah selalu melakukan penertiban pedagang kaki lima Kecamatan Pekanbaru Kota. Gambar tersebut memperlihatkan kondisi trotoar
setidaknya 3-4 kali dalam sebulan. yang disalahgunakan oleh pedagang kaki lima. Trotoar yang seharusnya
2. Tidak ada nya ketegasan dari pemerintah kepada para PKL sehingga menjadi jalur pejalan kaki telah dipenuhi oleh tenda dan kios pedagang,
mereka tetap kembali untuk berjualan diatas trotoar. menunjukkan adanya konflik penggunaan ruang publik yang perlu ditangani
3. Pemerintah belum memberikan solusi terakit permasalahan ini. oleh pihak berwenang. Penggunaan gambar sebagai bagian dari dokumentasi
4. Para pedagang berharap pemerintah segera memberikan area khsusus lapangan memberikan bukti visual yang kuat tentang situasi yang terjadi di
sebagai tempat berjualan mereka. lapangan.
Proses dokumentasi lapangan biasanya melibatkan beberapa langkah
penting. Pertama, perencanaan dan persiapan, di mana peneliti menentukan
tujuan, metode, dan alat yang akan digunakan. Selanjutnya, pengumpulan data
di lokasi yang meliputi pengamatan langsung, wawancara dengan warga atau
pihak terkait, serta pengambilan gambar atau video. Setelah data terkumpul,
langkah berikutnya adalah analisis data, di mana informasi yang diperoleh
diolah dan diinterpretasikan untuk menghasilkan temuan atau kesimpulan yang
relevan.
Dalam kasus Kelurahan Sumahilang, dokumentasi lapangan dapat
Gambar 3. 1 Wawancara Kepada Salah Satu Pedagang membantu pihak berwenang dan peneliti untuk memahami secara lebih
Sumber: Hasil Observasi,2024
mendalam permasalahan yang ada, seperti penyalahgunaan trotoar oleh
3.1.2. Dokumentasi Lapangan
pedagang kaki lima. Data yang terkumpul dapat digunakan untuk menyusun
Dokumentasi adalah catatan yang dapat dibuktikan atau dapat menjadi
rencana penataan dan pengelolaan ruang publik yang lebih baik. Selain itu, hasil
bukti secara hukum (Agave 2020). Dokumentasi yaitu setiap penglihatan / bukti
dokumentasi lapangan dapat dijadikan dasar untuk mengambil kebijakan yang
fisik dapat berupa tulisan, foto, video klip, kaset dan lain-lain, yang telah
tepat, seperti penyediaan lokasi alternatif bagi pedagang kaki lima atau
dilakukan dan dpat dikumpulkan / dipakai kembali atau semua data.
penegakan peraturan tentang penggunaan trotoar.
Dokumentasi lapangan adalah proses pencatatan dan pengumpulan data
Dokumentasi lapangan juga memainkan peran penting dalam
langsung di lokasi untuk keperluan penelitian, analisis, atau pelaporan. Proses
komunikasi dan sosialisasi temuan kepada masyarakat luas. Dengan memiliki
ini mencakup berbagai metode pengumpulan data seperti observasi,
bukti visual dan data konkret, pihak berwenang dan peneliti dapat lebih efektif
wawancara, survei, dan pengambilan gambar atau video. Teknik dokumentasi
dalam menyampaikan kondisi yang sebenarnya serta rencana tindak lanjut yang
digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan (Nursaadah et
diusulkan. Hal ini membantu meningkatkan kesadaran dan partisipasi
al. 2017). Dokumentasi lapangan sangat penting untuk mendapatkan gambaran

15
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

masyarakat dalam menjaga dan memanfaatkan ruang publik secara bijak dan
berkelanjutan.

16
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Gambar 3. 2 Dokumentasi Lapangan Terkait Isu Permasalahan dan


Kondisi Zona dan Sub-Zona Kelurahan Sumahilang
Sumber: Hasil Observasi,2024

17
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

BAB IV memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi salah satu area permukiman
dan bisnis yang penting di Kota Pekanbaru.
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Kelurahan Sumahilang memiliki luas 0,51 kilometer persegi, atau 22,57
4.1. Peta Citra Lokasi persen dari luas Kecamatan Pekanbaru Kota. Dataran Kelurahan Sumahilang
Citra satelit dan citra radar adalah beberapa bentuk dari penginderaan jauh berada di ketinggian 16,0 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Dapat dilihat
yang didefinisikan oleh para ahli adalah suatu pengukuran atau perolehan data dari peta citra di bawah bahwa Sebagian besar lahan di Sumahilang digunakan
pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas jauh dari untuk perumahan, perdagangan, dan jasa. ada juga area hijau dan fasilitas
objek yang di indera Citra satelit dan citra radar adalah beberapa bentuk dari umum yang tersebar di beberapa titik. Kelurahan ini cukup mudah dijangkau
penginderaan jauh yang didefinisikan oleh para ahli adalah suatu pengukuran karena berada dekat dengan pusat kota dan memiliki akses jalan yang baik.
atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen Kelurahan Sumahilang berbatasan dengan beberapa kelurahan lainnya di
lain di atas jauh dari objek yang di indera (Colwell, 1984). Kecamatan Pekanbaru Kota. Berikut adalah batas-batas wilayahnya:
Peta citra resolusi tinggi dari suatu area dapat digunakan sebagai dasar • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kelurahan Kota Tinggi
dalam merencanakan tata ruang. Selain itu, peta citra resolusi tinggi juga dapat • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kelurahan Sukaramai
digunakan untuk menginventarisasi penggunaan lahan di suatu area (Akbar et • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kelurahan Rintis
al. 2019). • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kelurahan Kampung Bandar
Kelurahan Sumahilang merupakan salah satu kelurahan baru yang Berikut merupakan Peta Citra Lokasi penelitian kami yang berada di
dibentuk di Kecamatan Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Kelurahan Sumahilang, Kecamatan Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru. Dapat
Pembentukan kelurahan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah dilihat pada gambar dibawah batas administrasi serta kondisi topografi pada
untuk meningkatkan pelayanan publik dan administrasi di wilayah yang Kelurahan Sumahilang.
semakin berkembang. Kelurahan Sumahilang memiliki posisi strategis dengan
akses mudah ke pusat kota, sehingga diharapkan dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan aktivitas perdagangan dan
jasa. Selain itu, adanya pembagian wilayah yang lebih spesifik membantu
pemerintah dalam merencanakan dan melaksanakan program pembangunan
yang lebih efektif dan efisien.
Sebagai kelurahan baru, Sumahilang juga dilengkapi dengan berbagai
fasilitas umum yang mendukung kebutuhan warganya. Terdapat sekolah, klinik,
serta pusat-pusat perbelanjaan yang menjadikan kehidupan di wilayah ini lebih
nyaman dan terjamin. Pemerintah setempat berkomitmen untuk terus
mengembangkan infrastruktur dan layanan masyarakat di kelurahan ini,
termasuk peningkatan kualitas jalan, saluran drainase, dan fasilitas sosial
lainnya. Dengan kondisi topografi yang relatif datar, Kelurahan Sumahilang

18
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Gambar 4. 1 Peta Citra Lokasi Penelitian


Sumber: SAS Planet dan Hasil Olahan,2024

19
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

4.2. Peta Digitasi Lokasi Dapat dilihat bahwa bangunan pada Kelurahan Sumahilang dominan
Digitasi adalah proses mengubah fitur geografis dari peta analog memiliki kepadatan yang sangat tinggi,dimana didominasi oleh bangunan
(format raster) ke bentuk digital (format vektor) dengan menggunakan perumahan dan juga perdagangan dan jasa. Terdapat juga bangunan
digitizer yang terhubung dengan komputer. Digitizer adalah perangkat pada perkantoran dan sarana pelayanan umum mulai dari skala
tabel digitizeryang digunakan untuk melacak fitur pada peta analog, yang kota,kecamatan,sampai kelurahan. Di Kelurahan Sumahilang, Kecamatan
kemudian disimpan sebagai data spasial. Pemindaian juga dapat dilakukan Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru, terdapat beberapa jenis jalan dengan
di layar, yaitu pemindaian di layar komputer oleh perangkat lunak, dari berbagai status.
proses ini secara otomatis akan diketahui informasi terkait penggunaan Berikut adalah beberapa status jalan yang biasanya ada dalam suatu
lahan, termasuk keberadaan infrastruktur dan lain-lain (Utomo, Fadila, and kelurahan seperti Sumahilang:
Pratama 2022). 1. Jalan Provinsi:
Digitasi merupakan bagian dari proses pemetaan digital. Secara umum Jalan yang menghubungkan antar kabupaten/kota dalam satu
dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. provinsi. Di Sumahilang, jalan provinsi mungkin menghubungkan
Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang sebelumnya wilayah ini dengan kecamatan atau kelurahan lain di Kota
dalam format raster maka menjadi objek-objek vektor. Pada sebuah citra satelit Pekanbaru. Contoh nya adalah Jalan Jenderal Sudirman yang juga
resolusi tinggi dapat diubah ke dalam format digital dengan proses digitasi yang termasuk kedalam wilayah Kelurahan Sumhilang.
bisa dilakukan dengan dua cara (Al. 2017) yaitu: 2. Jalan Kota/Kabupaten:
1. Digitasi menggunakan digitizer Jalan yang berada di bawah kewenangan pemerintah kota atau
Digitasi menggunakan digitizer adalah proses mengubah data analog kabupaten. Jalan ini menghubungkan berbagai bagian dari Kota
menjadi data digital melalui perangkat yang dikenal sebagai digitizer. Pekanbaru dan biasanya lebih sering ditemukan di kawasan
Digitizer ini bisa berbentuk tablet digitizer, scanner, atau perangkat kelurahan. Contohnya Jalan Diponegoro dan Jalan Hangtuah
input lainnya yang memungkinkan pengguna untuk mentransfer termasuk jalan-jalan utama yang melintasi kelurahan dan jalan-jalan
informasi dari peta kertas, gambar, atau bentuk analog lainnya ke yang menghubungkan pusat kota dengan area permukiman di
format digital yang dapat digunakan dalam sistem komputer. Proses ini Sumahilang.
sering digunakan dalam sistem informasi geografis (GIS), desain 3. Jalan Lingkungan:
berbantuan komputer (CAD), dan berbagai aplikasi lainnya yang Jalan yang lebih kecil yang biasanya terdapat di dalam kawasan
membutuhkan digitalisasi data analog.Digitasi onscreen di layar perumahan atau kampung. Jalan lingkungan ini menghubungkan
monitor rumah-rumah warga dan fasilitas umum seperti sekolah, pasar, dan
2. Digitasi onscreen tempat ibadah dalam kelurahan.
Digitasi onscreen paling sering dilakukan karena lebih mudah Berikut merupakan peta digitasi yang sudah di olah oleh peneliti dengan
dilakukan, tidak memerlukan tambahan peralatan lainnya, dan lebih menggunakan perangkat lunak GIS yaitu ArcGis 10.8:
mudah untuk dikoreksi apabila terjadi kesalahan. Digitasi onscreen
biasanya dilakukan pada/dibantu oleh suatu base-layer yang punya
referensi spasial, misalnya citra satelit.

20
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Gambar 4. 2 Peta Digitasi Bangunan dan Jalan di Kelurahan Sumahilang,Kecamatan Pekanbaru Kota
Sumber: Hasil Olahan, 2024

21
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

pejalan kaki. Selain itu, pengelolaan pedagang kaki lima juga menimbulkan
BAB V masalah lingkungan seperti pencemaran. Pengendalian dan pemanfaatan ruang
HASIL DAN PEMBAHASAN yang tidak sesuai dengan peruntukannya menjadi tantangan besar dalam
5.1. Uraian Analisis Permasalahan menjaga tata ruang yang baik.
Menurut UU No. 22 tahun 2009 mengenai lalu lintas dan transportasi Trotoar yang seharusnya digunakan untuk pejalan kaki digunakan oleh
umum, dan peraturan pemerintah No. 34 tahun 2006 mengenai trotoar pedagang kaki lima. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan dan bahaya bagi
hanya dikhususkan untuk pejalan kaki. Dengan adanya peraturan ini, pejalan kaki.
tujuan utama trotoar tidak dapat di salahgunakan dalam segala kondisi, Berdasarkan Hasil Wawancara yang telah kami lakukan kepada Warga di
baik umum atau pribadi karena hanya untuk pengguna pejalan kaki. Kelurahan Sumahilang, Para pedagang kaki lima di Kelurahan Sumahilang ini
Penyalahgunaan lahan fungsi trotoar oleh pedagang kaki lima (PKL) yang khususnya di Jalan Diponegoro, Jl. Mustika, dan Jl. Moh.Dahlan, sering
adalah masalah umum yang terjadi di banyak kota di Indonesia, terutama di sekali berjualan di trotoar karena beberapa alasan utama. Pertama, mereka
Kelurahan Sumahilang yang ada di Kota Pekanbaru. Trotoar, yang seharusnya kurang memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang aturan penggunaan
digunakan oleh pejalan kaki, sering kali diambil alih oleh PKL untuk berjualan. trotoar. Banyak dari mereka juga tidak memiliki tempat berjualan resmi,
Hal ini mengakibatkan pejalan kaki terpaksa berjalan di jalan raya, yang sehingga trotoar menjadi pilihan yang mudah dan murah. Mereka menjual
meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas. Selain itu, trotoar yang dipenuhi barang dagangan dengan harga yang lebih terjangkau dan menggunakan
oleh Pedagang Kaki Lima juga menyebabkan kemacetan lalu lintas, peralatan sederhana seperti gerobak.
mengganggu estetika kota, tepatnya pada Penelitian Kami di Kelurahan Penggunaan trotoar oleh pedagang kaki lima juga disebabkan oleh kondisi
Sumahilang, dan sering kali menjadi tempat penumpukan sampah yang dapat jalan raya yang sering macet. Selain itu, kurangnya area publik khusus yang
menimbulkan masalah kesehatan. disediakan untuk mereka membuat trotoar menjadi alternatif yang paling
Dari Permasalahan yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya, Dapat praktis. Hal ini memungkinkan mereka untuk tetap beroperasi dan menjangkau
disimpulkan bahwa hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti konsumen dengan mudah.
kurangnya tempat berdagang yang layak dan terjangkau, lemahnya Namun, penggunaan trotoar oleh pedagang kaki lima menimbulkan
pengawasan dan penegakan hukum, serta tingginya permintaan konsumen berbagai masalah. Operasi mereka sering sekali tidak terorganisir dengan baik,
terhadap barang dagangan PKL yang mudah diakses. Untuk mengatasi yang menyebabkan gangguan bagi pejalan kaki dan pengguna jalan lainnya.
masalah ini, pemerintah kota Pekanbaru perlu menyediakan lokasi alternatif Selain itu, pengawasan dari pihak berwenang terhadap aktivitas ini masih
yang strategis bagi PKL, meningkatkan penegakan hukum yang tegas, kurang ketat, sehingga pelanggaran terhadap aturan penggunaan trotoar sering
memberikan edukasi dan pembinaan kepada PKL, serta melibatkan partisipasi terjadi.
aktif dari masyarakat. Dengan demikian, diharapkan trotoar dapat kembali Secara keseluruhan, meskipun Pedagang Kaki Lima memberikan
berfungsi sesuai peruntukannya, menciptakan lingkungan kota yang lebih kemudahan akses dan harga yang terjangkau bagi konsumen, penggunaan
tertib, aman, dan nyaman bagi semua warganya. trotoar sebagai tempat berjualan menimbulkan tantangan tersendiri. Diperlukan
Permasalahan utama yang dihadapi dalam perencanaan kawasan di upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pedagang
Kelurahan Sumahilang adalah penyalahgunaan lahan, terutama trotoar oleh kaki lima tentang aturan penggunaan trotoar, serta penyediaan area publik
pedagang kaki lima, yang menyebabkan ketidaknyamanan dan bahaya bagi khusus yang memadai untuk mereka.

22
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Penggunaan trotoar oleh pedagang kaki lima juga disebabkan oleh penggunaan ruang publik, tetapi juga berdampak langsung pada kelancaran lalu
kondisi jalan raya yang sering macet dan kurangnya area publik khusus yang lintas, yang menyebabkan kemacetan yang signifikan di jalan tersebut.
disediakan untuk mereka. Namun, hal ini menimbulkan masalah karena operasi Selain itu, keberadaan pedagang kaki lima di trotoar dapat menghambat
mereka tidak terorganisir, pengawasan dari pihak berwenang kurang ketat, dan upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang tertib dan rapi.
sering terjadi pelanggaran terhadap aturan penggunaan trotoar. Pemerintah setempat perlu menegakkan peraturan yang mengatur penggunaan
Pengguna jalur pedestrian bukan hanya untuk orang normal saja, trotoar dan menyediakan solusi alternatif bagi para pedagang, seperti pasar atau
namun terdapat kaum disabilitas yang tidak boleh dianggap sepele. Mereka area komersial yang lebih teratur, guna meningkatkan kualitas hidup
juga memiliki hak menggunakan fasilitas-fasilitas umum. masyarakat serta memastikan trotoar berfungsi sesuai peruntukannya sebagai
5.1.1 Kondisi Wilayah Permasalahan fasilitas umum bagi pejalan kaki.

Gambar 5. 2 Kondisi Drainase yang ada di Kelurahan Sumahilang


Sumber: Hasil Observasi,2024
Dari Gambar diatas juga dapat dilihat bawa aktivitas PKL menghasilkan
banyak sampah, seperti bungkus makanan, plastik, dan sisa-sisa barang
dagangan yang seringkali dibuang sembarangan terutama pada jaringan
Gambar 5. 1 Kondisi Trotoar di Ruas Jalan Diponegoro Drainase di sekitar. Kurangnya tempat sampah yang memadai di sekitar area
Sumber: Hasil Observasi,2024 PKL membuat sampah berserakan di trotoar dan sekitarnya
Kondisi permukiman di Kelurahan Sumahilang terutama penggunaan Trotoar yang dipenuhi PKL memaksa pejalan kaki berjalan di jalan raya,
trotoar oleh pedagang kaki lima, terlihat dalam gambar yang diberikan. Trotoar mengurangi ruang bagi kendaraan bermotor dan memperlambat arus lalu lintas.
yang seharusnya berfungsi sebagai area pejalan kaki dan jalur aman untuk Pejalan kaki yang terpaksa berjalan di jalan raya meningkatkan risiko
pejalan kaki telah disalahgunakan oleh para pedagang kaki lima. Mereka kecelakaan dan memperlambat laju kendaraan.
mendirikan tenda dan kios-kios kecil, mengubah trotoar menjadi area Banyak pedagang kaki lima mengandalkan trotoar untuk berjualan
perdagangan informal. Penyalahgunaan trotoar oleh pedagang kaki lima (PKL) karena lokasi ini sering dilalui oleh banyak pejalan kaki, yang berarti peluang
telah menjadi isu yang serius. Masalah ini tidak hanya melanggar aturan

23
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

penjualan lebih tinggi. Keadaan ekonomi yang sulit membuat PKL terpaksa Diagram fishbone umumnya digunakan pada tahap mengidentifikasi
memanfaatkan ruang publik yang strategis untuk bertahan hidup. permasalahan dan menentukan penyebab dari munculnya permasalahan
Sebagaimana diketahui trotoar adalah sebagai tempat pejalan kaki dan tersebut. Selain digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan
telah diatur secara jelas pada UU No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan penyebabnya, diagram fishbone ini juga dapat digunakan pada proses
angkutan jalan, yang menjelaskan bahwa pejalan kaki berhak atas ketersediaan perubahan. Scarvada (2004) menyatakan Diagram fishbone ini dapat diperluas
fasilitas pendukung yang berupa trotoar, tempat penyeberangan, dan fasilitas menjadi diagram sebab dan akibat (cause and effect diagram).
lain. Tabel 5. 1 Daftar Faktor dan Penyebab Masalah Terjadinya Masalah
Berdasarkan Ketentuan Hukum yang mengatur mengenai penggunaan Penyalahgunaan Trotoar
jalan untuk kegiatan di luar fungsi jalan yaitu Pasal 11 ayat (9) UU 2/2022 yang
PENYEBAB
berbunyi: MASALAH FAKTOR
WHY? 1 WHY? 2 WHY? 3
Setiap orang yang melanggar ketentuan izin sebagaimana dimaksud
Kesadaran Pedagang Banyaknya
pada ayat 9 dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis dan/atau para tidak pedagang
denda administratif. pedagang memiliki yang tidak
5.2. Fishbone Diagram kaki lima pengetahuan memiliki
Man
yang masih terkait aturan tempat
Diagram fishbone merupakan suatu alat visual untuk mengidentifikasi, sangat minim penggunaan berjualan
mengeksplorasi, dan secara grafik menggambarkan secara detail semua terkait tempat trotoar. resmi.
penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan (Holifahtus Sakdiyah, berjualan
Ketersediaan Barang Barang
Eltivia, and Afandi 2022).
barang dagangan yang
Diagram Fishbone meliputi kepala ikan yang diletakkan pada bagian Terjadi Nya
dagangan yang dijual dipajang
Pelanggaran
kanan diagram Fishbone Diagrams (Diagram Tulang Ikan) merupakan analisis yang dijual di dengan harga dengan cara
Penyalahgunaan
sebab akibat yang dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa yang Trotoar Bagi
Material trotoar. lebih murah menarik
dibandingkan perhatian
menggambarkan permasalahan dan penyebabnya dalam suatu kerangka tulang Pedagang Kaki
di toko dan pembeli di
ikan (Asmoko 2013). Lima Di
juga mudah trotoar.
Kelurahan
Diagram Fishbone memiliki kelebihan yaitu secara visual diagramnya didapat.
Sumahilang
jelas serta dapat menggali ide dari pemikiran beberapa orang secara detail Penjualan Operasi yang Pedagang
langsung ke tidak berjualan
dengan mendasarkan pada a set of categories yaitu 5M1E (man machine method
pelanggan di terorganisir, pada waktu-
material measurement environment). Walaupun demikian, sangat disayangkan tempat yang tidak adanya waktu yang
tool tersebut mempunyai kekurangan, yaitu diagram fishbone tidak dapat Method
ramai. pengaturan tidak tetap.
menggambarkan hubungan atau keterkaitan antar variabel di dalamnya serta atau
koordinasi
tidak mampu menghubungkan dengan jelas korelasi antara sumber- sumber dalam
permasalahan yang teridentifikasi tersebut (Yuniarto, Akbari, and Masruroh penempatan
2017). pedagang.

24
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

PENYEBAB
MASALAH FAKTOR
WHY? 1 WHY? 2 WHY? 3
Pedagang Menggunakan Tidak
menggunakan peralatan adanya
gerobak yang sederhana tempat atau
memakan yang mudah fasilitas
Machine
ruang trotoar. dipindahkan. resmi yang
disediakan
oleh
pemerintah.
Trotoar Kondisi Pengawasan
digunakan ekonomi yang
karena jalan masyarakat kurang
raya sering yang ketat dari
macet, serta mendorong pihak
Environment
kekurangan belanja di berwenang.
area publik tempat
khusus untuk informal.
pedagang
kaki lima.
Sumber: Hasil Analisis,2024

25
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Gambar 5. 3 Fishbone Diagram


Sumber: Hasil Analisis,2024

26
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Dalam kategori Method dan Man, terlihat bahwa kesadaran dan zona perkantoran, zona ruang terbuka hijau, dan zona sarana pelayanan umum.
pengetahuan pedagang tentang aturan penggunaan trotoar masih minim. Peta Zonasi yang telah kami buat, memberikan gambaran detail mengenai
Pedagang sering berjualan pada waktu yang tidak tetap dan tanpa koordinasi distribusi fungsi lahan yang beragam untuk mendukung berbagai kebutuhan
yang baik. Banyaknya pedagang yang tidak memiliki tempat berjualan resmi masyarakat setempat di Kelurahan Sumahilang tersebut.
serta operasi yang tidak terorganisir menambah kompleksitas masalah. A. Zona Perdagangan dan Jasa (K)
Sementara itu, penggunaan peralatan sederhana yang mudah dipindahkan dan Perdagangan dan jasa berdasar UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan
ketersediaan barang dagangan dengan harga yang lebih murah menjadi daya diartikan sebagai tatanan kegiatan yang terkait dengan transaksi barang dan/
tarik tersendiri bagi pembeli. atau jasa di dalam negeri dan melampaui batas wilayah negara dengan tujuan
Dalam kategori Machine dan Material mengungkapkan bahwa pengalihan hak atas barang dan jasa untuk memperoleh imbalan atau
ketidakadaan tempat atau fasilitas resmi yang disediakan oleh pemerintah kompensasi.
memaksa pedagang untuk menggunakan trotoar. Pedagang sering Zona perdagangan dan jasa adalah wilayah yang didedikasikan untuk
menggunakan gerobak yang memakan ruang trotoar dan barang dagangan yang kegiatan komersial dan layanan, termasuk tempat berusaha, perkantoran, pasar,
dipajang dengan cara menarik perhatian pembeli turut mempengaruhi kondisi hotel, dan fasilitas hiburan (Dina Arifia, Soedwiwahjono 2002). Zona ini
ini. Ketersediaan barang yang dijual di trotoar serta harga yang lebih murah bertujuan untuk mengelola tata ruang guna mendukung aktivitas ekonomi dan
dibandingkan di toko menjadi faktor tambahan yang memikat pembeli untuk pelayanan masyarakat secara optimal.
bertransaksi di trotoar. Fungsi rencana tata ruang pada kawasan perdagangan dan jasa sejatinya
Terakhir pada kategori Environment, faktor-faktor seperti kemacetan jalan adalah guna menghidupkan sektor ekonomi di suatu wilayah agar setiap
raya yang sering terjadi dan kurangnya area publik khusus untuk pedagang kaki kawasan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat (Vernando and Yusri
lima menyebabkan mereka memilih trotoar sebagai alternatif. Kondisi ekonomi 2021)
masyarakat yang lebih memilih berbelanja di tempat informal serta pengawasan Zona perdagangan dan jasa berfungsi sebagai pusat ekonomi di Kelurahan
yang kurang ketat dari pihak berwenang juga berkontribusi pada masalah ini. Sumahilang, memungkinkan aktivitas bisnis dan perdagangan berkembang.
Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan eksternal memiliki peran besar dalam Keberadaan zona ini sangat penting untuk menggerakkan roda perekonomian
mendukung aktivitas jualan di trotoar lokal, menyediakan berbagai layanan dan produk yang dibutuhkan masyarakat.
5.3.Peta Zonasi dan Analisis Selain itu, zona ini juga memfasilitasi pertumbuhan usaha kecil dan menengah
Peta zonasi adalah representasi grafis yang digunakan untuk yang berkontribusi terhadap penguatan ekonomi wilayah secara keseluruhan.
mengelompokkan wilayah berdasarkan karakteristik tertentu dan peruntukan Perdagangan dan Jasa pada kelurahan sumahilang didominasi oleh
penggunaannya. Peta ini memetakan berbagai zona yang memiliki fungsi dan bangunan Ruko (rumah toko) dengan jumlah lantai 2-3 lantai. Zona
aturan berbeda, seperti zona perumahan, komersial, industri, dan konservasi. Pedagangan dan Jasa tersebar luas di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman,Jalan
Penggunaan peta zonasi membantu dalam perencanaan tata ruang, pengelolaan Sisinga Mangaraja,Jalan K.H Wahid Hasyim, Dan Jalan Hangtuah.
sumber daya, dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembangunan B. Zona Perkantoran
wilayah secara berkelanjutan (Siregar, Daulat, and Sudirman 2021). Zona perkantoran adalah zona yang difungsikan untuk pengembangan
Berdasarkan peta zonasi di Kelurahan Sumahilang, beberapa zona utama kegiatan pelayanan pemerintahan dan tempat bekerja/berusaha. Zona
yang dapat diidentifikasi adalah zona perumahan, zona perdagangan dan jasa, perkantoran sangat penting dalam perekonomian suatu kota atau negara, karena

27
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

menjadi pusat kegiatan bisnis, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong untuk tempat tinggal warga. Zona ini penting untuk menyediakan lingkungan
pertumbuhan ekonomi. yang nyaman dan aman bagi penduduk. Infrastruktur pendukung seperti jalan,
Zona perkantoran merupakan area yang didedikasikan untuk kegiatan fasilitas pendidikan, dan layanan kesehatan juga biasanya berada di sekitar zona
bisnis dan administrasi, biasanya terletak di lokasi strategis seperti pusat kota perumahan untuk memastikan aksesibilitas yang mudah bagi para penghuni.
atau dekat dengan pusat bisnis lainnya. Kawasan ini dirancang dengan D. Zona ruang terbuka hijau (RTH)
infrastruktur yang lengkap dan modern, termasuk jaringan transportasi yang Ruang terbuka hijau (RTH) merupakan ruang terbuka bervegetasi yang
baik, fasilitas parkir, sistem keamanan, dan konektivitas internet yang cepat. berada di kawasan perkotaan yang mempunyai fungsi antara sebagai area
Bangunan di zona perkantoran seringkali memiliki desain yang mendukung rekreasi, sosial budaya, estetika, fisik kota ekologis dan memiliki nilai
produktivitas dan kenyamanan pekerja, serta dilengkapi dengan fasilitas ekonomis yang cukup tinggi bagi manusia maupun bagi pengembangan kota
pendukung seperti ruang rapat, kantin, dan layanan keuangan. (Rachmayanti and Mangkoedihardjo 2021). Kepedulian masyarakat dan
Pada Kelurahan Sumahilang terdapat 4 Perkantoran yaitu Kantor Pos mewujudkan keberlangsungan tata kehidupan kota, antara lain dapat dilakukan
Indonesia,Kantor Kemenkumham,Kantor Badan Pengawasan Obat dan dalam bentuk perwujudan kota yang menjamin keberadaan ruang terbuka hijau
Makanan (BPOM), dan Kantor DPD KNPI Kota Pekanbaru yang terletak di (Dharmadiatmika 2017).
Jalan Jenderal Sudirman Dan Jalan Diponegoro. Zona ruang terbuka berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup
C. Zona Perumahan penduduk dengan menyediakan area rekreasi, ruang publik, dan fasilitas umum
Zona perumahan adalah wilayah yang dirancang dan ditetapkan khusus yang mendukung kehidupan sehari-hari. Zona-zona ini tidak hanya
untuk pembangunan dan pengembangan tempat tinggal atau hunian. Kawasan meningkatkan estetika lingkungan tetapi juga berperan dalam pengelolaan
ini biasanya terdiri dari berbagai tipe rumah, seperti rumah tapak, apartemen, lingkungan yang lebih baik dengan mengurangi efek panas kota dan
dan kondominium, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi menyediakan ruang untuk interaksi sosial yang sehat.
penduduk. Zona perumahan dibuat untuk menyediakan lingkungan yang Namun pada Kelurahan Sumahilang kawasan RTH sudah sangat minim.
nyaman, aman, dan mendukung kehidupan sehari-hari penghuni, dengan Minimnya RTH tidak hanya mengurangi kualitas hidup masyarakat setempat,
infrastruktur yang mencakup jalan, sistem sanitasi, jaringan listrik, dan air tetapi juga meningkatkan risiko banjir dan memperburuk kondisi lingkungan.
bersih. Selain itu, zona perumahan sering kali dilengkapi dengan fasilitas Upaya revitalisasi dan penambahan RTH menjadi sangat penting untuk
pendukung seperti taman, tempat bermain anak, sekolah, pusat perbelanjaan, menjaga keseimbangan ekosistem perkotaan dan menciptakan lingkungan yang
dan layanan kesehatan, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan lebih sehat dan nyaman bagi warga Kelurahan Sumahilang.
kesejahteraan komunitas. Keberadaan ruang hijau dan area publik yang E. Zona Sarana Pelayanan Umum
memadai juga menjadi salah satu ciri khas zona perumahan, guna menciptakan Istilah pelayanan umum di Indonesia seringkali diidentikkan dengan
lingkungan yang sehat dan ramah bagi semua penghuni. pelayanan publik sebagai terjemahan dari pubic service Di Indonesia, konsepsi
Zona perumahan tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga pelayanan administrasi pemerintahan seringkali digunakan secara bersama-
sebagai komunitas sosial yang mendorong interaksi dan integrasi antarwarga, sama atau dipakai sebagai sinomin dari konsepsi pelayanan perizinan.
menciptakan suasana kebersamaan dan solidaritas. Pelayanan publik didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang
Zona perumahan sangat mendominasi di wilayah Kelurahan Sumahilang dilakukan oleh birokrasi publik untuk memenuhi kebutuhan warga pengguna.
ini setelah Zona Perdagangan dan Jasa, menunjukkan area yang diperuntukkan Pengguna yang dimaksud disini adalah warga negara yang membutuhkan

28
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

pelayanan publik, seperti pembuatan KTP, akta kelahiran, akta nikah, akta tetapi tidak ditanami dengan vegetasi atau tumbuhan hijau. Contoh ruang
kematian, sertifikat (Han and goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee 2019). terbuka non hijau meliputi alun-alun, lapangan olahraga yang berlapis beton
Menurut Undang – undang No 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik atau aspal, tempat parkir, trotoar, dan jalan raya. Meskipun tidak berkontribusi
mengatakan bahwa Pelayanan publik adalah kegiatan/rangkaian kegiatan dalam langsung pada penghijauan atau penyerapan karbon dioksida, zona ini tetap
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan memiliki peran penting dalam menyediakan ruang untuk aktivitas masyarakat,
perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, memfasilitasi mobilitas, dan mendukung berbagai fungsi kota lainnya.
dan pelayanan administrasi yang di sediakan oleh penyelengara pelayanan Penataan Ruang Terbuka Non Hijau perlu mendapatkan perhatian khusus
publik. agar penyediaannya bisa merata hampir disetiap sudut kota, baik itu
Menurut Peraturan Pemerintah No 96 tahun 2012 tentang Pelayanan publik diperumahan, di perkantoran maupun di area fasilitas umum yang bisa di
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegitan dalam rangka datangi oleh warga kota tanpa batasan waktu. Hal ini berguna untuk
pemenuhan kebutuhan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegitan dalam menentukan fungsi dominan terhadap Ruang Terbuka Non Hijau yang akan
rangka pemenuhan kebutuhan pelayaan sesuai dengan peraturan perundang- dibuat (Sary 2018)
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau Pengelolaan yang baik terhadap ruang terbuka non hijau dapat
pelayanan administratif yang di sediakan oleh pelayanan publik. meningkatkan kualitas hidup penduduk dengan memberikan fasilitas yang
Sarana Pelayanan Umum di Kelurahan Sumahilang memiliki kondisi yang diperlukan sekaligus memastikan keberlanjutan lingkungan melalui desain
sangat baik dan sangat strategis,dimana seluruh kawasan sudah dapat dicakup yang ramah lingkungan dan pemanfaatan material yang sesuai.
oleh tiap-tiap sarana pelayanan umum mulai dari skala tertinggi hingga Berdasarkana Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 12 Tahun 2009
terendah. Sarana Pelayanan Umum disini mencakup sarana peribadatan seperti tentang penyediaan dan manfaat Ruang Terbuka Non Hijau di Perkotaan,
masjid dan gereja. Juga terdapat sarana kesehatan seperti rumah sakit,klinik dan adapun fungsi Ruang Terbuka Non Hijau secara fisik adalah sebagai berikut.
juga apotek. 1) Sebagai wadah aktifitas budaya masyarakat dalam wilayah kota;
F. Zona Ruang Terbuka Non Hijau 2) Pengungkapan ekspersi budaya atau kultur lokal;
Zona Ruang Terbuka Non Hijau merupakan salah satu elemen dari 3) Merupakan media komunikasi warga kota; 4) tempat olah raga dan
perencanaan kota. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) adalah ruang terbuka di rekreasi;
bagian wilayah perkotaan yang tidak termasuk dalam kategori Ruang Terbuka 4) Wadah dan objek pendidikan, penelitian dan pelatihan dalam
Hijau (RTH), berupa lahan yang diperkeras atau berupa badan air, maupun mempelajari alam.
kondisi permukaan tertentu yang tidak dapat ditumbuhi tanaman atau berpori Zona Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) di Kelurahan Sumahilang tersebar
(Yuni Setiawati et al. n.d.). Ruang Terbuka Non Hijau sangat penting agar di setiap zona. Hal ini dikarenakan setiap zona seperti perumahan,perdagangan
penyediaannya bisa merata hampir disetiap sudut kota, baik itu dilapangan di dan jasa bahkan sarana pelanan umum memiliki satu tempat yang dijadikan
perkantoran maupun di area fasilitas umum yang bisa di datangi oleh warga sebagai lapangan atau taman untuk melaksanakan kegiatan masyarakat.
kota tanpa batasan waktu. Hal ini berguna untuk menentukan fungsi dan Contohnya, lapangan olahraga, lahan parkir dan taman. Beberapa perumahan.
dominan terhadap Ruang Terbuka Non Hijau yang akan dibuat.
Zona ruang terbuka non hijau adalah kawasan di lingkungan perkotaan atau
pedesaan yang difungsikan untuk kegiatan sosial, ekonomi, atau infrastruktur,

29
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Gambar 5. 4 Peta Zonasi Kelurahan Sumahilang


Sumber : Hasil Olahan, 2024

30
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

layanan, tetapi juga berperan dalam membangun identitas budaya kota,


menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
5.3 Peta Sub Zonasi dan Analisis
Dengan infrastruktur yang tepat dan kebijakan yang mendukung, perdagangan
Peta sub zonasi adalah representasi grafis yang menggambarkan
skala kota dapat menjadi motor penggerak utama dalam mengembangkan dan
pembagian suatu wilayah menjadi beberapa zona yang lebih kecil berdasarkan
memperkuat ekonomi suatu kota.
kriteria tertentu seperti penggunaan lahan, karakteristik geologi, potensi
Perdagangan dan jasa skala kota mencakup semua aktivitas ekonomi yang
bencana, atau kebutuhan pengelolaan spesifik. Sub zonasi ini bertujuan untuk
terjadi di dalam kota atau wilayah perkotaan yang berkaitan dengan pertukaran
membantu perencanaan dan pengelolaan ruang secara lebih efektif dan efisien
barang dan penyediaan layanan. Ini meliputi berbagai sektor seperti ritel,
dengan mempertimbangkan berbagai faktor lingkungan, sosial, dan ekonomi.
makanan dan minuman, hiburan, kesehatan, pendidikan, keuangan, dan banyak
Sub-zona adalah suatu bagian dari zona yang memiliki fungsi dan
lagi. Dalam perdagangan skala kota, berbagai bisnis beroperasi, mulai dari toko
karakteristik tertentu yang merupakan pendetailan dari fungsi dan karakteristik
kecil, restoran, dan kafe hingga perusahaan besar dan pusat perbelanjaan.
pada zona yang bersangkutan (Peraturan Menteri ATR/BPN RI Nomor 14
Sementara itu, jasa skala kota meliputi penyediaan layanan profesional seperti
Tahun 2021). Dari hasil penelitian yang di lakukan dalam Kelurahan
konsultasi, perawatan kesehatan, pendidikan, perbankan, dan transportasi.
Sumahilang terdapat 11 Sub-Zona diantara nya Perdagangan dan Jasa Skala
Perdagangan dan jasa skala kota tidak hanya memenuhi kebutuhan harian
Kota (K-1),Perdagangan dan Jasa Skala WP (K-2), Perumahan Kepadatan
penduduk kota, tetapi juga memainkan peran penting dalam menciptakan
Sangat Tinggi (R-1), Perumahan Kepadatan Sedang (R-3), Rimba Kota (RTH-
lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan mendorong pertumbuhan
1), Taman Kota (RTH-2), Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH), Sarana Pelayanan
ekonomi lokal. Dengan infrastruktur yang baik dan kebijakan yang mendukung,
Umum Skala Kota (SPU-1), Sarana Pelayanan Umum Skala Kecamatan (SPU-
perdagangan dan jasa skala kota dapat menjadi pendorong utama dalam
2), Sarana Pelayanan Umum Skala Kelurahan (SPU-3), Perkantoran (KT).
membangun dan memperkuat ekonomi suatu kota serta meningkatkan kualitas
Dalam Kelurahan Sumahilang sub-zona yang sangat mendominasi adalah
hidup penduduknya. Perdagangan dan jasa memiliki berbagai fungsi yang
Perdagangan dan jasa mulai dari skala kota,kecamatan sampai kelurahan,dan
penting dalam suatu ekonomi:
juga sub-zona perumahan mulai dari kepadatan sangat tinggi sampai sedang.
a. Pertukaran Barang dan Jasa: Fungsi utama perdagangan dan jasa adalah
Berikut merupakan definisi serta fungsi dari tiap-tiap sub-zona yang ada
memfasilitasi pertukaran barang dan jasa antara produsen dan
di Kelurahan Sumahilang:
konsumen. Ini memungkinkan masyarakat untuk memperoleh barang
A. Perdagangan dan Jasa Skala Kota
dan layanan yang dibutuhkan dengan cara yang efisien.
Perdagangan skala kota merujuk pada aktivitas perdagangan yang terjadi
b. Penciptaan Nilai Tambah: Melalui proses perdagangan, barang-barang
di dalam kota atau wilayah perkotaan. Ini melibatkan pertukaran barang dan
dapat diubah menjadi bentuk yang lebih bernilai. Misalnya, produsen
jasa antara individu, perusahaan, atau lembaga di dalam kota tersebut.
dapat membeli bahan mentah dengan harga murah, mengolahnya
Perdagangan skala kota seringkali mencakup berbagai jenis usaha, mulai dari
menjadi produk jadi, dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.
toko ritel kecil hingga mal besar dan pusat perbelanjaan. Aktivitas perdagangan
c. Penciptaan Lapangan Kerja: Sektor perdagangan dan jasa sering
ini dapat mencakup segala hal, mulai dari makanan dan pakaian hingga barang-
menjadi penyedia utama lapangan kerja dalam suatu ekonomi. Mulai
barang rumah tangga dan jasa-jasa profesional. Perdagangan skala kota tidak
dari pekerjaan di toko-toko kecil hingga pekerjaan di pusat
hanya memberikan akses kepada penduduk lokal terhadap berbagai barang dan

31
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

perbelanjaan besar dan lembaga keuangan, sektor ini menawarkan Fungsi utama dari sub zona perdagangan dan jasa skala WP (K-2) adalah
berbagai peluang pekerjaan kepada masyarakat. sebagai peruntukan ruang yang difungsikan untuk pengembangan kelompok
d. Pengembangan Infrastruktur: Perdagangan dan jasa memainkan peran kegiatan perdagangan dan/atau jasa. Tujuan utamanya adalah meningkatkan
dalam pengembangan infrastruktur kota seperti jalan, transportasi kualitas pelayanan dan aktivitas perdagangan serta jasa di wilayah tersebut,
umum, dan fasilitas komersial. Ini membantu meningkatkan serta memberikan tempat bekerja bagi pelaku bisnis dan masyarakat.
konektivitas dan aksesibilitas bagi masyarakat serta mendukung Banyak ruko (rumah toko) yang digunakan untuk berbagai jenis usaha
pertumbuhan ekonomi lokal. perdagangan di Kelurahan Sumahilang seperti toko pakaian, toko alat
e. Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi: Dengan memberikan akses elektronik, toko bangunan, dan sebagainya. Pusat pertokoan ini berada di jalan-
kepada masyarakat terhadap barang dan layanan yang beragam, jalan utama dan memiliki peran penting dalam ekonomi lokal. Bukan hanya itu,
perdagangan dan jasa berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan terdapat juga jasa perbankan,beberapa bank dan ATM tersedia di wilayah ini
ekonomi secara keseluruhan. Hal ini juga memungkinkan adanya untuk melayani kebutuhan finansial masyarakat, termasuk layanan perbankan
spesialisasi ekonomi yang memperkuat efisiensi produksi. umum, pinjaman, dan transaksi perbankan lainnya. Dan terakhir juga terdapat
Kelurahan Sumahilang memiliki 1 Perdagangan dan Jasa Skala Kota yaitu jasa kuliner berbagai restoran, kafe, dan warung makan yang menawarkan
Gedung GraPARI Telkomsel Kota Pekanbaru. Gedung ini tidak hanya menjadi beragam kuliner lokal dan internasional juga berkontribusi pada sektor jasa di
pusat layanan pelanggan Telkomsel, tetapi juga menonjol sebagai salah satu kelurahan ini. Tempat-tempat ini menjadi tempat favorit warga untuk makan
fasilitas modern yang mendukung berbagai kebutuhan komunikasi masyarakat. dan bersantai.
GraPARI Telkomsel Pusat menawarkan beragam layanan, mulai dari aktivasi C. Perumahan Kepadatan Sangat Tinggi
kartu SIM, penanganan keluhan pelanggan, hingga berbagai layanan digital Perumahan kepadatan tinggi dalam konteks tata ruang berfungsi sebagai
terbaru. Kehadiran gedung ini di salah satu jalan utama kota memudahkan akses solusi strategis untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan dan urban sprawl
bagi pelanggan untuk mendapatkan pelayanan terbaik, sekaligus mencerminkan di perkotaan. Tata ruang yang efektif mengintegrasikan perumahan kepadatan
komitmen Telkomsel dalam menyediakan layanan berkualitas tinggi bagi tinggi dengan transportasi umum yang efisien, pusat-pusat ekonomi, dan
masyarakat Pekanbaru dan sekitarnya. fasilitas umum. Dengan penataan yang baik, area ini dapat mengurangi
B. Perdagangan dan Jasa Skala WP kebutuhan perjalanan jarak jauh, mengurangi kemacetan, dan menurunkan
Perdagangan dan Jasa Skala WP merupakan bagian dari zona perdagangan emisi karbon. Selain itu, penggunaan ruang vertikal memungkinkan lebih
dan jasa yang memiliki fungsi atau karakteristik spesifik. Dalam pengembangan banyak penduduk untuk tinggal di area yang lebih kecil, memaksimalkan
zona perdagangan dan jasa skala WP, sub zona ini berfungsi sebagai bagian dari penggunaan lahan dan infrastruktur yang ada. Ini juga mendorong terciptanya
zona yang lebih luas dan memiliki tujuan spesifik dalam meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih hidup dan dinamis dengan akses mudah ke berbagai
pelayanan dan aktivitas perdagangan serta jasa di wilayah tersebut. Sub zona layanan dan aktivitas.
perdagangan dan jasa skala WP biasanya terdiri dari berbagai jenis kegiatan, Namun, dalam implementasinya, perumahan kepadatan tinggi
seperti perdagangan eceran, grosir, dan jasa, serta memiliki struktur yang lebih memerlukan perencanaan yang teliti untuk menjaga kualitas hidup penduduk.
rinci dan spesifik dibandingkan dengan zona perdagangan dan jasa Tata ruang yang baik harus memperhatikan penyediaan ruang terbuka hijau,
skala yang lebih luas. fasilitas umum yang memadai, dan infrastruktur yang mampu mendukung
kepadatan tinggi. Selain itu, penting untuk memperhatikan aspek sosial, seperti

32
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

interaksi antarwarga dan keamanan lingkungan. Pengelolaan lingkungan yang UNRI,Fakultas Keperawatan UNRI,Fakultas Hukum UNRI, dan beberapa
baik juga menjadi kunci untuk mengurangi dampak negatif seperti polusi dan perkantoran.
pengelolaan limbah. Dengan perencanaan dan pelaksanaan yang tepat, E. Rimba Kota
perumahan kepadatan tinggi dapat menjadi solusi yang berkelanjutan untuk Rimba kota, atau dalam bahasa Inggris disebut urban forest, didefinisikan
memenuhi kebutuhan perumahan di kawasan perkotaan. sebagai kumpulan pohon dan area berhutan di dalam lingkungan perkotaan.
Sub zona perumahan kepadatan sangat tinggi merupakan Sub zonasi Rimba kota memberikan manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi yang
terbanyak dan terluas yang ada di Kelurahan Sumahilang. Hampir semua signifikan bagi komunitas perkotaan. Konsep ini mencakup berbagai jenis
kondisi perumahan di kelurahan ini memiliki kondisi perumahan yang sangat vegetasi, termasuk pohon di tepi jalan, taman, jalur hijau, dan sisa-sisa hutan
padat dan hanya bisa di akses melalui gang-gang kecil. Perumahan di kelurahan alami di dalam batas kota.
ini sangat padat sehingga kesediaan lahan kosong atau RTH pun sangat sulit Rimba kota memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup
ditemukan. Dengan melihat kondisi yang ada membuat tingkat kenyamanan di perkotaan dengan memperbaiki kualitas udara, mengurangi efek pulau panas
Kelurahan Sumahilang sebagai tempat tinggal menjadi menurun. perkotaan, menyediakan ruang rekreasi, dan mendukung keanekaragaman
D. Perumahan Kepadatan Sedang hayati. Mereka juga berkontribusi dalam penyerapan karbon, penghematan
Kepadatan penduduk sedang merujuk pada kondisi di mana jumlah energi dengan memberikan keteduhan, serta pengelolaan air hujan dengan
penduduk dalam suatu area atau wilayah tidak terlalu padat namun juga tidak mengurangi limpasan.
terlalu jarang. Hal ini mencerminkan keseimbangan yang relatif antara jumlah Fungsi utama dari Sub Zona Rimba Kota adalah sebagai peruntukan ruang
penduduk dan luasnya wilayah tempat tinggal. Area dengan kepadatan yang difungsikan untuk pengembangan kegiatan usaha yang bersifat komersial,
penduduk sedang cenderung memiliki tingkat urbanisasi yang moderat, dengan tempat bekerja, tempat berusaha, serta tempat hiburan dan rekreasi dengan
sejumlah pemukiman dan infrastruktur yang memadai untuk memenuhi skala pelayanan kota. Sub Zona Rimba Kota berfungsi sebagai peruntukan
kebutuhan dasar penduduk seperti rumah, transportasi, dan layanan publik. Di ruang yang difungsikan untuk pengembangan kegiatan usaha yang bersifat
sisi lain, kepadatan penduduk sedang juga memungkinkan adanya ruang komersial, tempat bekerja, tempat berusaha, serta tempat hiburan dan rekreasi
terbuka dan lingkungan alam yang masih terjaga, serta memfasilitasi dengan skala pelayanan kota, serta memberikan tempat bekerja bagi pelaku
pertumbuhan ekonomi dan kegiatan sosial tanpa menimbulkan tekanan bisnis dan masyarakat. Dalam pengembangan zona perdagangan dan jasa skala
berlebihan pada sumber daya alam dan lingkungan. Dengan demikian, WP, sub zona ini berfungsi sebagai bagian dari zona yang lebih luas dan
kepadatan penduduk sedang sering dianggap sebagai kondisi yang diinginkan memiliki tujuan spesifik dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan aktivitas
karena mampu mengimbangi antara kebutuhan perkotaan dan kesejahteraan perdagangan serta jasa di wilayah tersebut.
lingkungan hidup. F. Ruang Terbuka Non Hijau
Setelah melalukan observasi dan penelitian lapangan ditemukan bahwa Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) adalah bagian dari wilayah perkotaan
perumahan kepadatan sedang di Kelurahan Sumahilang hanya sekitar 5% dari yang tidak ditumbuhi oleh vegetasi hijau tetapi tetap memiliki peran penting
total Zona Perumahan yang ada. Perumahan kepadatan sedang didominasi oleh dalam menjaga keseimbangan lingkungan perkotaan. RTNH dapat mencakup
bangunan Kos-kosan dan homestay yang dimana digunakan oleh para berbagai jenis area, seperti taman bermain, lapangan olahraga, taman bermain
mahasiswa dan pekerja kantoran,mengingat Kelurahan Sumahilang berada anak, area parkir, trotoar, dan kawasan industri atau komersial. Meskipun tidak
dekat dengan universitas dan kantor seperti Fakultas Kedokteran memiliki vegetasi hijau seperti taman atau hutan, RTNH masih berkontribusi

33
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

dalam menyediakan ruang terbuka untuk kegiatan sosial, rekreasi, dan dan memiliki tujuan spesifik dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan
transportasi. Selain itu, RTNH juga memiliki peran dalam mengendalikan aktivitas perdagangan serta jasa di wilayah tersebut.
polusi udara dan suara serta mengurangi efek panas perkotaan. Namun, penting Kelurahan Sumahilang memiliki 2 sarana pelayanan umum skala kota
untuk memperhatikan pengelolaan RTNH agar tetap berkelanjutan dan yang sangat terkenal yang dapat melayani segala kebutuhan Kota Pekanbaru
memperhatikan aspek-aspek lingkungan, seperti drainase, penggunaan bahan yaitu Masjid Raya An-Nur Pekanbaru dan Rumah Sakit Umum Daerah Arifin
yang ramah lingkungan, dan pemanfaatan energi yang efisien. Ahmad. Masjid Raya An-Nur memiliki kapasitas yang mampu menampung
Pengelolaan RTNH menjadi kunci penting dalam memastikan manfaatnya hingga 4.500 jamaah. Arsitekturnya mencerminkan perpaduan gaya Timur
bagi lingkungan perkotaan. Hal ini mencakup perencanaan yang baik dalam Tengah, Melayu, dan India, dengan kubah besar berwarna hijau yang menjadi
penggunaan lahan, pemeliharaan infrastruktur yang ada, dan pengembangan ciri khas, serta menara tinggi yang menambah keindahan bangunan ini. Interior
inovatif untuk meningkatkan fungsi dan estetika RTNH. Selain itu, keterlibatan masjid dihiasi dengan ukiran kaligrafi dan desain geometris yang menambah
masyarakat juga sangat penting dalam pengelolaan RTNH, melalui partisipasi kesan artistik dan spiritual. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Raya An-Nur
dalam program kebersihan, penghijauan, dan pengembangan kegiatan sosial juga berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan Islam. Di
yang memanfaatkan ruang terbuka tersebut. Dengan pengelolaan yang baik, kompleks masjid terdapat madrasah dan perpustakaan yang menyediakan
RTNH dapat menjadi aset berharga dalam memperbaiki kualitas lingkungan literatur Islami. Masjid ini juga sering menjadi lokasi pelaksanaan berbagai
perkotaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menciptakan acara keagamaan seperti ceramah, diskusi, dan perayaan hari besar Islam.
lingkungan yang lebih berkelanjutan dan nyaman untuk ditinggali. RSUD Arifin Ahmad selain pelayanan medis, RSUD Arifin Achmad juga
Ketersediaan Ruang Terbuka Non Hijau di Kelurahan Sumahilang aktif dalam program-program kesehatan masyarakat seperti vaksinasi,
dominan terdapat pada pelantaran sebuah bangunan,berupa lapangan atau penyuluhan kesehatan, dan pelayanan kesehatan mobile untuk menjangkau
halaman parkir yang tidak ditanami tumbuhan tetapi tetap memberikan manfaat daerah-daerah terpencil. Rumah sakit ini berperan penting dalam meningkatkan
sosial, ekonomi, dan estetika bagi masyarakat. Kebanyakan Bangunan besar derajat kesehatan masyarakat di Pekanbaru dan Provinsi Riau secara
yang ada di Kelurahan ini pasti memiliki RTNH berupa lahan parkir seperti keseluruhan.
pada area masjid,gereja,rumah sakit ataupun perdagangan dan jasa. Dengan fasilitas yang lengkap, pelayanan yang berkualitas, dan komitmen
G. Sarana Pelayanan Umum Skala Kota (SPU-1) untuk terus berinovasi, RSUD Arifin Achmad Pekanbaru menjadi salah satu
Sub-Zona Sarana Pelayanan Umum Skala Kota (SPU-1) adalah pilar utama dalam sistem pelayanan kesehatan di wilayah Kelurahan
peruntukan ruang yang dikembangkan untuk melayani penduduk skala kota. Sumahilang.
Dengan luas 13,91 hektar, sub zona ini meliputi SWP A, SWP B, dan SWP D H. Sarana Pelayanan Umum Skala Kecamatan (SPU-2)
yang terletak pada Blok A.2, Blok B.1, dan Blok D.1. Fungsi utama dari Sub- Sub-Zona Sarana Pelayanan Umum Skala Kecamatan (SPU-2) adalah
Zona SPU Skala Kota adalah sebagai peruntukan ruang yang difungsikan untuk peruntukan ruang yang dikembangkan untuk melayani penduduk skala
pengembangan kegiatan yang berupa pendidikan, transportasi, kesehatan, kecamatan. Dalam pengembangan zona perdagangan dan jasa skala WP, sub
olahraga, peribadatan, dan sosial budaya, serta fasilitas umum atau sosial zona ini berfungsi sebagai bagian dari zona yang lebih luas dan memiliki tujuan
pendukungnya. Sub-Zona SPU Skala Kota berfungsi sebagai bagian dari spesifik dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan aktivitas perdagangan
kawasan budidaya yang dikembangkan untuk melayani penduduk skala kota serta jasa di wilayah tersebut. Sub-Zona SPU Skala Kecamatan (SPU-2)
memiliki luas 2,64 (dua koma enam empat) hektare berada di SWP A, SWP B,

34
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

dan SWP C, yang terletak pada Blok I.A.1, Blok I.A.2, Blok I.B.1, Blok I.C.1, pembangunan di berbagai wilayah. Dengan menyediakan fasilitas dan layanan
dan Blok I.C.2. Fungsi utama dari Sub-Zona SPU Skala Kecamatan adalah di tingkat kelurahan, pemerintah dapat memastikan bahwa penduduk di setiap
sebagai peruntukan ruang yang difungsikan untuk pengembangan kegiatan wilayah mendapatkan hak yang sama untuk memperoleh akses terhadap
yang berupa pendidikan, transportasi, kesehatan, olahraga, peribadatan, dan layanan dasar. Selain itu, sarana-sarana ini juga mendukung pembangunan
sosial budaya, dengan fasilitasnya yang ditetapkan dalam RTRW Kabupaten. ekonomi lokal, dengan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya
Sarana Pelanan Umum Skala Kecamatan pada Kelurahan Sumahilang tarik investasi di tingkat kelurahan. Melalui peningkatan akses terhadap layanan
berupa sebuah gereja protestan bernama HKBP Pekanbaru. Huria Kristen Batak kesehatan, pendidikan, dan rekreasi, diharapkan dapat terwujud masyarakat
Protestan (HKBP) Pekanbaru adalah salah satu gereja terbesar yang melayani yang lebih sehat, terampil, dan berkualitas di tingkat kelurahan, yang pada
komunitas Batak di Kota Pekanbaru, Riau. Gereja ini berfungsi sebagai tempat gilirannya akan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan di
ibadah dan pusat kegiatan rohani bagi jemaat Kristen Protestan, khususnya tingkat nasional.
yang berasal dari suku Batak. HKBP Pekanbaru menawarkan berbagai Di Kelurahan Sumahilang, sarana pelayanan umum skala kelurahan seperti
pelayanan gerejawi seperti kebaktian mingguan, sakramen perjamuan kudus, musholla dan surau memainkan peran vital dalam kehidupan sehari-hari
serta pelayanan pastoral. Selain kegiatan ibadah, HKBP Pekanbaru juga aktif masyarakat. Musholla dan surau di kelurahan ini tidak hanya berfungsi sebagai
dalam kegiatan sosial dan pendidikan, termasuk program bantuan sosial, tempat ibadah bagi umat Muslim, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan
bimbingan rohani, dan pendidikan agama bagi anak-anak serta remaja. Gereja keagamaan. Setiap hari, warga sekitar memanfaatkan fasilitas ini untuk
ini menjadi pusat komunitas bagi para jemaatnya, memperkuat hubungan sosial melaksanakan shalat berjamaah, pengajian, serta berbagai kegiatan keagamaan
dan spiritual di antara anggota jemaat. lainnya seperti majelis taklim dan pendidikan Al-Qur'an bagi anak-anak.
I. Sarana Pelayanan Umum Skala Kelurahan (SPU-3) Keberadaan musholla dan surau yang tersebar di berbagai titik di Sumahilang
Sarana pelayanan umum skala kelurahan merupakan infrastruktur dan memastikan bahwa akses untuk menjalankan ibadah dan kegiatan keagamaan
layanan yang disediakan oleh pemerintah setempat untuk memenuhi kebutuhan mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, sehingga memperkuat ikatan
dasar penduduk di tingkat kelurahan. Ini mencakup berbagai fasilitas seperti sosial dan spiritual di lingkungan tersebut. Fasilitas ini juga sering menjadi
kantor kelurahan, pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), tempat ibadah, tempat untuk berkumpul dan berdiskusi, mempererat silaturahmi antarwarga,
sekolah dasar, taman bermain, lapangan olahraga, dan tempat-tempat rekreasi serta mendukung terciptanya lingkungan yang harmonis dan penuh
lainnya. Sarana-sarana ini memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas kebersamaan.
hidup penduduk di tingkat lokal, dengan memberikan akses yang mudah dan J. Taman Kota (RTH-2)
terjangkau terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan rekreasi. Selain itu, Taman kota merupakan suatu area terbuka yang dirancang khusus untuk
sarana pelayanan umum skala kelurahan juga berperan dalam memperkuat kegiatan rekreasi, olahraga, dan relaksasi bagi penduduk perkotaan. Biasanya,
jaringan sosial dan komunitas, dengan menjadi tempat berkumpul dan taman kota dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti taman bermain, jalur
berinteraksi bagi warga kelurahan. Dengan adanya sarana-sarana ini, jogging, area duduk, dan bahkan area hijau untuk piknik. Selain itu, taman kota
diharapkan dapat tercipta lingkungan yang inklusif, berdaya guna, dan juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan perkotaan
berkelanjutan di tingkat kelurahan. dengan menyediakan ruang terbuka hijau yang dapat meningkatkan kualitas
Pentingnya sarana pelayanan umum skala kelurahan juga terkait dengan udara, menyerap polusi, serta memberikan habitat bagi berbagai jenis flora dan
upaya pemerintah dalam meningkatkan aksesibilitas dan pemerataan fauna.

35
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Selain menjadi tempat untuk beraktivitas fisik, taman kota juga atau dekat dengan pusat bisnis lainnya. Kawasan ini dirancang dengan
memainkan peran sosial yang penting dalam memperkuat ikatan komunitas infrastruktur yang lengkap dan modern, termasuk jaringan transportasi yang
lokal. Penduduk kota sering kali menggunakan taman sebagai tempat untuk baik, fasilitas parkir, sistem keamanan, dan konektivitas internet yang cepat.
berkumpul, berinteraksi, dan merayakan acara-acara sosial. Dengan demikian, Bangunan di zona perkantoran seringkali memiliki desain yang mendukung
taman kota bukan hanya sekadar ruang publik, tetapi juga menjadi pusat produktivitas dan kenyamanan pekerja, serta dilengkapi dengan fasilitas
kegiatan sosial yang memperkaya kehidupan masyarakat perkotaan pendukung seperti ruang rapat, kantin, dan layanan keuangan.
secara keseluruhan. Beberapa karakteristik utama dari zona perkantoran meliputi:
Taman kota dapat ditemukan didalam area Masjid Raya An-Nur • Kepadatan Bangunan: Biasanya terdapat banyak gedung tinggi dan
Pekanbaru. Taman kota disediakan untuk menjadi sarana bagi masyarkat yang kompleks perkantoran untuk memaksimalkan penggunaan lahan.
ingin melakukan aktivitas olahraga,bermain dan lain sebaginya. Taman kota • Infrastruktur Pendukung: Fasilitas seperti jaringan listrik, air, internet
juga disediakan untuk menjadi tempat belajar bagi anak anak PAUD yang ada berkecepatan tinggi, dan sistem keamanan yang canggih.
didalam area masjid. Taman kota ini memiliki beragam fungsi yang penting • Aksesibilitas: Terletak di daerah yang mudah dijangkau dengan
bagi kehidupan perkotaan. Pertama, taman kota menjadi ruang terbuka hijau berbagai moda transportasi, termasuk transportasi umum.
yang sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan lingkungan perkotaan • Fasilitas Tambahan: Mungkin termasuk restoran, kafe, pusat
dengan menyerap polusi, meningkatkan kualitas udara, dan memberikan habitat kebugaran, dan ruang hijau untuk memenuhi kebutuhan karyawan
bagi berbagai jenis flora dan fauna. Kedua, taman kota adalah tempat rekreasi yang bekerja di area tersebut.
dan olahraga bagi penduduk kota, yang memberikan kesempatan untuk Pada Kelurahan Sumahilang terdapat 4 Perkantoran yaitu Kantor Pos
beraktivitas fisik, bersosialisasi, dan melepas stres. Selain itu, taman kota juga Indonesia,Kantor Kemenkumham,Kantor Badan Pengawasan Obat dan
memiliki fungsi estetika, menambah keindahan dan keasrian kota dengan Makanan (BPOM), dan Kantor DPD KNPI Kota Pekanbaru yang terletak di
pepohonan, taman bunga, dan elemen-elemen arsitektur yang menarik. Selain Jalan Jenderal Sudirman Dan Jalan Diponegoro.
itu, taman kota juga berperan sebagai ruang publik yang memfasilitasi berbagai Kantor Pos Indonesia di Pekanbaru, terletak di Jalan Jenderal Sudirman,
kegiatan budaya, seni, dan sosial, seperti pameran seni, konser musik, dan adalah salah satu cabang utama dari PT Pos Indonesia yang menyediakan
festival makanan. Dengan demikian, taman kota tidak hanya berfungsi sebagai berbagai layanan pos dan logistik. Layanan yang tersedia mencakup pengiriman
ruang hijau semata, tetapi juga sebagai pusat kegiatan yang memperkaya surat, paket, layanan filateli, serta pembayaran berbagai tagihan dan layanan
kehidupan masyarakat perkotaan secara keseluruhan. keuangan lainnya. Sebagai kantor pos utama di wilayah ini, Kantor Pos
K. Perkantoran Pekanbaru memainkan peran penting dalam mendukung komunikasi dan
Zona perkantoran adalah zona yang difungsikan untuk pengembangan logistik bagi masyarakat dan bisnis lokal.
kegiatan pelayanan pemerintahan dan tempat bekerja/berusaha. Zona Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) di
perkantoran sangat penting dalam perekonomian suatu kota atau negara, karena Pekanbaru, berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, bertanggung jawab atas
menjadi pusat kegiatan bisnis, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pelayanan hukum dan administrasi negara di Provinsi Riau. Kantor ini
pertumbuhan ekonomi. menangani berbagai urusan terkait keimigrasian, administrasi hukum umum,
Zona perkantoran merupakan area yang didedikasikan untuk kegiatan pengawasan pelaksanaan peraturan perundang-undangan, serta perlindungan
bisnis dan administrasi, biasanya terletak di lokasi strategis seperti pusat kota hak asasi manusia. Kemenkumham Pekanbaru juga menyediakan layanan

36
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

notaris, konsultasi hukum, dan pengurusan dokumen hukum lainnya bagi warga Building coverage merupakan istilah asing atau yang lebih kita kenal
dan lembaga di wilayah tersebut. dengan koefisien dasar bangunan merupakan nilai persen yang didapat dengan
Kantor BPOM di Pekanbaru, yang terletak di Jalan Diponegoro, membandingkan luas lantai dasar dengan luas kavling, pernyataan tersebut
merupakan perpanjangan tangan Badan Pengawasan Obat dan Makanan dapat dituangkan dalam perhitungan seperti di bawah ini:
Republik Indonesia di wilayah Riau. BPOM Pekanbaru bertugas mengawasi
peredaran obat-obatan, makanan, kosmetik, dan produk lainnya untuk 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 𝐷𝑎𝑠𝑎𝑟 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛
𝐾𝐿𝐵 = × 100%
memastikan keamanan, kualitas, dan kelayakannya bagi konsumen. Selain 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑎𝑝𝑙𝑖𝑛𝑔
pengawasan, BPOM juga melakukan edukasi kepada masyarakat tentang
pentingnya konsumsi produk yang aman dan berkualitas, serta memberikan izin Koefisien Dasar Hijau (KDH) adalah rasio perbandingan luas ruang
edar bagi produk yang memenuhi standar. terbuka hijau blok peruntukan dengan luas blok peruntukan atau merupakan
Kantor Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia suatu hasil pengurangan antara luas blok peruntukan dengan luas wilayah
(DPD KNPI) Kota Pekanbaru, yang terletak di Jalan Diponegoro, adalah pusat terbangun dibagi dengan luas blok peruntukan. Batasan KDH dinyatakan dalam
aktivitas pemuda dan organisasi kepemudaan di Pekanbaru. KNPI berfungsi persen (%) (Mussadun 2013).
sebagai wadah koordinasi dan pengembangan potensi pemuda, serta sebagai KDB pada dasarnya adalah alat untuk mengatur intensitas pembangunan
fasilitator bagi berbagai kegiatan sosial, pendidikan, dan kewirausahaan. yang berfungsi mengendalikan tutupan lahan oleh bangunan yang juga dikenal
Kantor DPD KNPI Pekanbaru menyelenggarakan berbagai program pelatihan, sebagai Building Coverage Ratio atau BCR. Dengan KDB keseimbangan antara
seminar, dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memberdayakan pemuda bagian lahan yang boleh ditutup oleh bangunan sehingga tidak lagi berfungsi
dan mendorong partisipasi mereka dalam pembangunan daerah. untuk menyerap air dengan bagian lahan yang masih terbuka dan masih bisa
5.4.1 Analisis Kegiatan Penggunaan Lahan dan Tata Masa menyerap air dapat dikendalikan. Jadi sebenarnya KDB tidak hanya tentang
Bangunan tutupan lahan oleh lantai bangunan, tapi semua jenis tutupan lahan yang tidak
Analisis Kegiatan Penggunaan Lahan dan Tata Masa Bangunan adalah bisa meneruskan air untuk diserap oleh tanah (Purnomo 2021). Dengan
sebuah metode analisis yang digunakan untuk memahami dan mengelola demikian KDB bisa dianggap juga sebagai alat agar fungsi alam seperti siklus
penggunaan lahan serta perkembangan bangunan di suatu wilayah atau hidrologi tidak terganggu oleh lantai bangunan atau permukaan buatan manusia
kawasan. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lainnya.
baik tentang bagaimana lahan dimanfaatkan, bagaimana pola pembangunan 2. Koefisien Lantai Bangunan
bangunan berkembang, dan bagaimana kedua faktor tersebut saling Koefisien Lantai Bangunan merupakan angka persentase perbandingan
berinteraksi. antara jumlah seluruh luas lantai bangunan yang dapat dibangun dengan luas
Dalam melakukan perhitungan, perlu adanya data mengenai luas lahan yang tersedia.
kavling bangunan, luas dasar bangunan, serta ketinggian bangunan yang Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dihitung dari berapa tingkat rumah tersebut. Rumus perhitungan setiap RI No. 05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan, definisi dari
koefisien dirincikan di bawah ini: Koefisisen Lantai Bangunan (KLB) adalah persentase perbandingan antara luas
1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) seluruh lantai bangunan gedung dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan
(Riskijah 2021).

37
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Perhitungan Koefisisen Lantai Bangunan sesuai Peraturan Menteri PUPR tersebut. Koefisien ini memberikan gambaran tentang tingkat urbanisasi atau
RI No. 05/PRT/M/2016 menggunakan rumus : perkotaan dalam suatu kawasan.
Umumnya, Koefisien Wilayah Terbangun dihitung dengan membagi luas
𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 total area yang telah dibangun (termasuk semua jenis bangunan seperti
𝐾𝐿𝐵 = × 100%
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 perumahan, komersial, industri, dan infrastruktur) dengan luas total wilayah
tersebut. Koefisien ini sering kali diekspresikan dalam bentuk persentase, yang
3. Koefisien Dasar Hijau (KDH) menunjukkan proporsi dari wilayah yang telah dibangun.
Koefisien Daerah Hijau (KDH) adalah rangka persentase perbandingan 5. Ketinggian Bangunan (KB)
antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung yang diperuntukkan Definisi dari ketinggian bangunan yang tercantum dalam Perwal 88 Tahun
bagi pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan 2009 adalah jarak yang terukur dari dasar tanah hingga puncak bangunan
yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan (Neritarani and Suharyadi 2013). Berdasarkan definisi tersebut, maka untuk
lingkungan. menentukan ketinggian bangunan diperoleh dengan mengurangkan nilai
Koefisien Dasar Hijau yang digunakan sebagai pedoman prosentasi ketinggian pada setiap nilai piksel DSM dengan nilai ketinggian pada setiap
minimum lahan hijau yang diharuskan tersedia pada lahan yang diperbolehkan nilai piksel DTM.
untuk dikembangkan (Khoirudin 2022). 6. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
Terkait dengan Koefisien Dasar Hijau (KDH) diperhitungkan dengan Undang-undang Garis Sempadan Bangunan adalah Pasal 13 Undang-
rumus (Suminar and Zaenuddin 2023) : Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung menjelaskan bahwa
GSB adalah garis yang membatasi jarak bebas minimum dari bidang terluar
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑅𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑎 suatu massa bangunan terhadap batas lahan yang dikuasai.
𝐾𝐷𝐻 =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑎𝑣𝑙𝑖𝑛𝑔 𝐿𝑎ℎ𝑎𝑛 Garis sempadan (muka) bangunan/ GSB yaitu merupakan jarak dinding
terluar bangunan/batas persil bagian depan terhadap jalan (Lucky Viasari and
Dan Koefisien Dasar Hijau Minimum (KDH Min) diperhitungkan dengan Prima Jiwa Osly 2017). Sebelum menghitung panjang garis sempadan
rumus: bangunan hal yang perlu diketahui yaitu jenis bangunan yang terdapat pada
KDH min = 100% - KDB Maks studi kasus.
GSB adalah jarak minimum antara garis pagar terhadap dinding bangunan
4. Koefisien Wilayah Terbangun (KWT) terdepan. GSB ditetapkan dengan mempertimbangkan keselamatan, resiko
Koefisien Wilayah Terbangun yang selanjutnya disebut KWT kebakaran, kesehatan, kenyamanan, dan estetika. GSB biasa juga disebut
adalah perbandingan antara luas wilayah terbangun dengan luas seluruh sebagai garis imaginer yang menentukan jarak terluar bangunan terhadap
wilayah. pinggir ruas jalan (Tombeg et al. 2022).
Koefisien Wilayah Terbangun (Coefficient of Built-up Area) adalah
sebuah parameter yang digunakan dalam analisis penggunaan lahan dan
perencanaan perkotaan untuk mengukur seberapa banyak area suatu wilayah
telah dibangun atau terurbanisasi dibandingkan dengan total luas wilayah

38
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Gambar 5. 4 Peta Sub Zonasi Kelurahan Sumahilang


Sumber : Hasil Olahan, 2024

39
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Tabel 5. 2 Intensitas Masa Bangunan Kelurahan Sumahilang

Intensitas Masa Bangunan


Kelurahan/Subzona/ Analisis Kesesuaian
No Fungsi KDB KDH GSB JBB JBS KB KWT
Blok KLB Masa Bangunan
(%) (%) (m) (m) (m) (m) (%)
1 R-1-01 Perumahan Kepadatan Sangat Tinggi (R1) 83 0,83 17 2,5 3 3 3,5 Sesuai
2 R-1-02 Perumahan Kepadatan Sangat Tinggi (R1) 76 1,53 24 3 15 5 7 Sesuai
258,123345
3 R-1-03 Perumahan Kepadatan Sangat Tinggi (R1) 66,8 1,34 33 5 1,5 5 7 Sesuai
4 R-1-04 Perumahan Kepadatan Sangat Tinggi (R1) 52 0,52 48 5,3 2,6 1,3 3,5 Sesuai
5 R-3-01 Perumahan Kepadatan Sedang(R3) 54,9 0,55 45,1 7 0,6 5 4 Sesuai
51,75972176
6 R-3-02 Perumahan Kepadatan Sedang(R3) 44,8 0,90 55,2 3 1,2 2,3 6,5 Sesuai
7 SPU-1-01 Sarana Pelayanan Umum Skala Kota (SPU1) 40,4 0,81 59,6 108 36 68 8 Sesuai
82,13226922
8 SPU-1-02 Sarana Pelayanan Umum Skala Kota (SPU1) 52,9 3,70 47,1 20 7 20 25 Tidak Sesuai (KLB)
9 SPU-2-01 Sarana Pelayanan Umum Skala Kecamatan (SPU2) 44,5 0,44 55,5 55 2,8 45 7 168,6840428 Sesuai
10 SPU-3-01 Sarana Pelayanan Umum Skala Kelurahan (SPU3) 72,2 0,72 27,8 28 3 2 3 Sesuai
11 SPU-3-02 Sarana Pelayanan Umum Skala Kelurahan (SPU3) 68,5 0,69 31,5 3 1 3 3 271,9013965 Sesuai
12 SPU-3-03 Sarana Pelayanan Umum Skala Kelurahan (SPU3) 73,4 0,73 26,6 5 1 5 3 Sesuai
13 K-1-01 Perdagangan dan Jasa Skala Kota (K1) 52,8 6,34 47,2 17 6 7 36 136,9882563 Sesuai
14 K-2-01 Perdagangan Jasa dan WP (K2) 72,0 2,16 28,0 7,5 3,2 5,6 10,5 Sesuai
15 K-2-02 Perdagangan Jasa dan WP (K2) 73,0 2,19 27,0 25 3,2 14 9 144,2531608 Sesuai
16 K-2-03 Perdagangan Jasa dan WP (K2) 69,2 0,69 30,8 7 2 4 3,5 Sesuai
17 KT-1-01 Perkantoran 71,4 2,14 28,6 15 3,4 13,6 9 Sesuai
77,30689361
18 KT-1-02 Perkantoran 80,5 1,61 19,5 20 7,3 20 7 Sesuai
Sumbe : Hasil Analisis 2024

40
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

DAFTAR PUSTAKA Fungsi Trotoar Menjadi Tempat Pedagang Kaki Lima Jalan Z.A. Pagar
Alam Bandar Lampung.
Baru, Jalan, And D. I. Kota. 2015. “Survivalitas Pedagang Warung Kopi
Agave, Queen. 2020. “Teknik Dokumentasi Dan Pelaporan Dalam Tataran Lesehan ”Jalan Baru” Di Kota Ponorogo.” 3(1):62–72.
Klinik.” Jurnal Keperawatan Indonesia 2(1):17.
Baskara, Medha. 2011. “Design Control Principles Of Children Playground In
Ahmad, Ubaidillah, Mulyani Sri, And Effendi Dwi Erlin. 2015. “Makna Public Space.” Jurnal Lanskap Indonesia 3(1):27–34.
Keuntungan Bagi Pedagang Kaki Lima (Studi Pada Pedagang Kaki Lima
Di Bangsri Jepara).” Jurnal Akuntansi Dan Investasi 14(1):65–77. Budiman, Yosef Satrianus, Syafaat Taslim, And M. Iksan Ariyogi. 2022.
“Identifikasi Kecukupan Tata Kelola Sampah Di Kawasan Malioboro.”
Akbar, Musthafa, Kaspul Anuar, Romi, Herisiswanto, And Yohanes. 2019. Asas Wa Tandhim: Jurnal Hukum, Pendidikan Dan Sosial Keagamaan
“Pembuatan Peta Citra Melalui Penginderaan Jauh Menggunakan Pesawat 1(1):33–42. Doi: 10.47200/Awtjhpsa.V1i1.1117.
Terbang Tanpa Awak (Ptta) Di Desa Petai Baru, Kecamatan Singingi,
Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.” Jurnal Pengabdian Kepada Dharmadiatmika, I. Made Agus. 2017. “Konsep Penataan Ruang Terbuka Hijau
Masyarakat 3(1):7. Publik Di Kota Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.”
Jurnal Arsitektur Lansekap 3(2):213. Doi:
Al., Sitepu Et. 2017. “Jurnal Geodesi Undip Januari 2017 Jurnal Geodesi Undip 10.24843/Jal.2017.V03.I02.P10.
Januari 2017.” Analisi Penguasaan ,Pemilikan ,Penggunaan Dan
Pemanfaatan Tanah (P4t) Berdasarkan Sebaran Bidang Tanah Untuk Dina Arifia, Soedwiwahjono, Rizon Pamardhi Utomo. 2002. “Pengaruh
Kegiatan Normalisasi Sungai Menggunakan Sig Tahun 2016 6:238–48. Perkembangan Kegiatan Perdagangan Dan Jasa Terhadap Perubahan
Penggunaan Lahan Di Kawasan Solo Baru Dina.” 15:1–9.
Ambarwati, Lasmini, And Amelia K. Indriatuti. 2006. “Pengaruh Kegiatan Lain
Pada Trotoar Terhadap Tingkat Pelayanan Trotoar Dan Karakteristik Djunaedi, Achmad, Leksono Probosubanu, And Universitas Gadjah Mada.
Berjalan Pejalan Kaki : Studi Kasus Di Pusat Kota Malang.” Jurnal 2011. “Peraturan Zonasi : Peran Dalam Pemanfaatan Ruang Dan
Transportasi 6(1):51–62. Pembangunan Kembali Di Kawasan Rawan Bencana Kasus : Arkadelphia
City , Arkansas Usa.” 34(26):17–26.
Anon. N.D. “Document (1).”
Edisono, Sutarto. 1997. “Drainase Perkotaan.” (June):1–114.
Ardiansyah, Risnita, And M. Syahran Jailani. 2023. “Teknik Pengumpulan
Data Dan Instrumen Penelitian Ilmiah Pendidikan Pada Pendekatan Eliza Ruwaidah. 2016. “Kajian Rdtr Kota Mataram Terhadap Peraturan Zonasi
Kualitatif Dan Kuantitatif.” Jurnal Ihsan : Jurnal Pendidikan Islam Di Kota Mataram.” Jurnal Sangkareang Mataram 2(4):30–36.
1(2):1–9. Doi: 10.61104/Ihsan.V1i2.57.
Fakultas, Nama, Program Studi Pembimbing, Yuni Setiawati, Ilmu Hukum,
Asmoko, Hindri. 2013. “Teknik Ilustrasi Masalah - Diagram Fishbone.” And Taufik Iman Santoso. N.D. “Kota Medan Yang Berdiri Di Atas
Journal Academia.Edu 1–8. Ruang Terbuka.”
Bajuri, Diding. 2013. “Analisis Kualitas Pelayanan Publik Perangkat Desa Febrianti, D., And C. S. Silvia. 2019. “Optimalisasi Pemeliharaan Drainase
Pagandon Kacamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka.” Jurnal Ilmu Berdasarkan Persepsi Masyarakat.” Jurnal Civila 4(2):300–309.
Administrasi Negara 6(1):145–70.
Fitrah, Nurul, Ahmad Mustanir, Muhammad Safar Akbari, Reski Ramdana,
Bakri, Istaslama, Buchori Asyik, Rahma Kurnia, And Sri Utami. N.D. Alih Jisam Jisam, Nurul Ainun Nisa, Nurul Qalbi, A. Feby Febriani, Irmawati

41
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Irmawati, Muh. Awalil Resky S., And Ilham Ilham. 2021. “Pemberdayaan 10.24036/Musikolastika.V2i2.48.
Masyarakat Melalui Pemetaan Swadaya Dengan Pemanfaatan Teknologi
Informasi Dalam Tata Kelola Potensi Desa.” Selaparang Jurnal Irawati, Novi, And Achmad Andi Rif’an. 2020. “Penataan Ruang Kawasan
Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 5(1):337. Doi: Pantai Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Mitigasi Terhadap
10.31764/Jpmb.V5i1.6208. Bencana Kepesisiran.” Jurnal Penataan Ruang 15(2):42. Doi:
10.12962/J2716179x.V15i2.7268.
Gabriela Lelli Laoh, L. Tanudjaja, E. M. Wuisan, H. Tangkudung. 2013.
“Perencanaan Sistem Drainase Di Kawasan Pusat Kota Amurang.” Jurnal Junef, Muhar. 2021. “Penegakan Hukum Dalam Rangka Penataan Ruang Guna
Sipil Statik 1(5):341–49. Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (Law Enforcement Within The
Scope Of Spatial Lay-Out For The Purpose Of Sustainable
Hamid, Nevi Vilianti. 2023. “Kesesuaian Realisasi Program Pemanfaatan Development).” Faksimil 17(4):2526438.
Ruang Dengan Indikasi Program Dalam Rencana Detail Tata Ruang
(Rdtr) Kawasan Perkotaan Mbay.” Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, Kartika, Ni Komang Sri, I. Wayan Muliawan, And A. A. Sagun. Dewi
Dan Permukiman 5(2):28–37. Rahadiani. 2018. “Evaluasi Fungsi Saluran Drainase Terhadap Kondisi
Jalan Gunung Rinjani Wilayah Kecamatan Denpasar Barat.” Jurnal
Han, Eunice S., And Annie Goleman, Daniel; Boyatzis, Richard; Mckee. 2019. Lingkungan & Pembangunan 2(1):17–24.
“Pengertian Pelayanan Umum.” Journal Of Chemical Information And
Modeling 53(9):1689–99. Kautsary, Jamilla. 2018. “Konservasi ( Studi Kasus Pecinan Semarang ) Tahun
2012 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota ).”
Harun, Uton Rustan. 2001. “Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Dalam Jurnal Planologi 15(2):216–29.
Otonomi Daerah.” Mimbar Xvii(22):172–88.
Kautsary, Jamilla, And Salmaa Shafira. 2019. “Kualitas Instrumen
Hastri, Evi Dwi, Aa Muhammad Insany Rachman, And Rury Shafarinda. 2022. Pengendalian Pemanfaatan Ruang Berdasarkan Kelengkapan Materi
“Sanksi Hukum Dalam Pengendalian Pemanfaatan Ruang Daerah Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Rencana Tata Ruang Wilayah Di
Permukiman Melalui Perizinan Sesuai Dengan Rencana Tata Ruang Kabupaten Kendal.” Jurnal Planologi 16(1):1. Doi:
Wilayah Perkotaan.” Jurnal Jendela Hukum 9(1):64–80. Doi: 10.30659/Jpsa.V16i1.4372.
10.24929/Fh.V9i1.1959.
Khoirudin, Rifki. 2022. “Optimalisasi Aset Dengan Metode Highest And Best
Hazni, Fitriah Hayati, And Yeni Mutiawati. 2023. “Analisis Kegiatan Main Use (Studi Kasus Di Jalan Prambanan-Piyungan).” Jurnal Multidisipliner
Peran Makro Untuk Menstimulasi Percaya Diri Pada Anak Usia 4-5 Kapalamada 1(01):13–20. Doi: 10.62668/Kapalamada.V1i01.52.
Tahun Di Tk Cinta Ananda Banda Aceh.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa
4(1):1–10. Listina, Osie, Devi Ika Kurnianingtyas Solikhati, And Ismi Sakina Fatmah.
2020. “Edukasi Corona Virus Desease 19 (Covid-19) Melalui Penyebaran
Holifahtus Sakdiyah, Siti, Nurafni Eltivia, And Aang Afandi. 2022. “Root Poster Kepada Masyarakat Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal.” Jabi:
Cause Analysis Using Fishbone Diagram: Company Management Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia 1(2):10. Doi: 10.36308/Jabi.V1i2.210.
Decision Making.” Journal Of Applied Business, Taxation And
Economics Research 1(6):566–76. Doi: 10.54408/Jabter.V1i6.103. Lucky Viasari, And Prima Jiwa Osly. 2017. “Analisis Garis Sempadan
Bangunan (Studi Kasus Jalan Raya Pajajaran Kota Bogor).” Jurnal
Ichsan, Ichsan, And Arhamudin Ali. 2020. “Metode Pengumpulan Data Infrastruktur 3(2):71–80. Doi: 10.35814/Infrastruktur.V3i2.707.
Penelitian Musik Berbasis Observasi Auditif.” Musikolastika: Jurnal
Pertunjukan Dan Pendidikan Musik 2(2):85–93. Doi: Maduwu, Widar W. 2022. “Pelayanan Klinik Gloria Dalam Memberikan

42
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Layanan Informasi Kesehatan Pasien (Implikasi Layanan Informasi Sederhana Menggunakan Zona Ruang Dalam Rencana Detail Tata
Bimbingan Dan Konseling).” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Keguruan 1(1). Ruang.” Elipsoida : Jurnal Geodesi Dan Geomatika 4(2):91–99. Doi:
10.14710/Elipsoida.2021.13852.
Malla Avila, Diana Esperanza. 2022. “No Title‫לנגד שבאמת מה את לראות קשה הכי‬
‫העינים‬.” ‫ הארץ‬22(8.5.2017):2003–5. Nurjanah. 2021. “Analisis Kepuasan Konsumen Dalam Meningkatkan
Pelayanan Pada Usaha Laundry Bunda Nurjanah.” Jurnal Mahasiswa
Matitaputty, Shandy Jannifer, And Anita Primadani. 2017. “Perkembangan 1:117–28.
Infrastruktur Dan Perubahan Hirarki Kota (Studi Kasus Kabupaten/Kota
Di Jawa Tengah Berdasar Tahun Sensus Penduduk 1990, 2000, 2010).” Nursaadah, Euis, Imas Eva Wijayanti, Robby Zidny, Solfarina, And Ratnasari
Optimum: Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan 7(1):71. Doi: Siti Aisyah. 2017. “Inventarisasi Pengetahuan Etnokimia Masyarakat
10.12928/Optimum.V7i1.7903. Baduy Untuk Kimia.” Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fkip
Untirta 25–32.
Mazwar, Muhammad, And Yohanes Kuleh. 2023. “Pengaruh E-Wom Dan
Kualitas Produk Serta Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian.” Ekonomi, Pedagang, Pendapatan, Kaki Lima, Di Grogol, Jakarta Barat, And Ade Onny
Manajemen, Dan Akuntansi 25(2):408–17. Siagian. 2021. “Pengaruh Faktor-Faktor Terhadap.” Journal Economy
And Currency Study (Jecs) 3(1):1–10.
Mussadun, Wahyu Kristian. 2013. “Penentuan Tipologi Kdb Dan Kdh Pada
Perumahan Dengan Topografi Perbukitan (Studi Kasus : Kelurahan Pelley, J. 2013. “Hubungan Antara Keterampilan Membaca Pemahaman
Gedawang Kota Semarang).” Ruang 1(1):141–50. Dengan Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa
Kelas X Smk Negeri 3 Padang.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Dan
Neritarani, Rivi, And R. Suharyadi. 2013. “Analisis Morfometri Bangunan Sastra Indonesia 7 No 3(September):446–53.
Untuk Evaluasi Penataan Ruang Kawasan Malioboro.” Jurmal Bumi
Indonesia 2(B3):81–91. Pramudyaningtyas, Shita, And Wawan Destiawan. 2021. “Penentuan Hierarki
Kota Dan Fasilitas Pelayanan Perkotaan Pada Satuan Wilayah
Ngurah, Gde, Purnama Jaya, And Kota Bogor. 1992. “( Studi Kasus : Jalan Pengembangan (Swp) Di Kabupaten Pati.” Plano Madani 10(1):26–32.
Kapten Muslihat Dan Jalan Veteran ).” 17–29.
Prawiyogi, Anggy Giri, Tia Latifatu Sadiah, Andri Purwanugraha, And Popy
Novany, Loisa, Veronica A. Kumurur, And Ingerid L. Moniaga. 2014. Nur Elisa. 2021. “Penggunaan Media Big Book Untuk Menumbuhkan
“Analisis Pengelolaan Persampahan Di Kelurahan Sindulang Satu Minat Membaca Di Sekolah Dasar.” Jurnal Basicedu 5(1):446–52. Doi:
Kecamatan Tuminting Kota Manado.” Sabua 6(3):321–31. 10.31004/Basicedu.V5i1.787.
Novrianti, Novrianti. 2017. “Pengaruh Drainase Terhadap Lingkungan Jalan Prihatin, Rohani Budi. 2016. “Alih Fungsi Lahan Di Perkotaan (Studi Kasus Di
Mendawai Dan Sekitar Pasar Kahayan.” Media Ilmiah Teknik Lingkungan Kota Bandung Dan Yogyakarta).” Jurnal Aspirasi 6(2):105–18. Doi:
2(1):31–36. Doi: 10.33084/Mitl.V2i1.130. 10.22212/Aspirasi.V6i2.507.
Nurdiansyah, Fajar, And Henhen Siti Rugoyah. 2021. “Strategi Branding Pujaastwa, Ida Bagus Gde. 2016. “Teknik Wawancara Dan Observasi Untuk
Bandung Giri Gahana Golf Sebelum Dan Saat Pandemi Covid-19.” Jurnal Pengumpulan Bahan Informasi.” 1–11.
Purnama Berazam 2(2):159.
Purnomo, Agus Budi. 2021. “Koefisien Dasar Bangunan (Kdb) Dan Koefisien
Nurhikmahwati, Alifia, Sutaryono Sutaryono, And Asih Retno Dewi. 2021. Lantai Bangunan (Klb) Sebagai Dasar Gubahan Massa.” Metrik Serial
“Urgensi Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang: Prototype Humaniora Dan Sains 2(2):111–21.

43
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Putusan, Analisis, Pengadilan Tata, Usaha Negara, D. I. Desa, Tanah Merah, Sari, Meita Sekar, And Muhammad Zefri. 2019. “Pengaruh Akuntabilitas,
And Kabupaten Kupang. 2023. “Petitum Lawjournal.” 1(1):177–88. Pengetahuan, Dan Pengalaman Pegawai Negeri Sipil Beserta Kelompok
Masyarakat (Pokmas) Terhadap Kualitas Pengelola Dana Kelurahan Di
Rachmayanti, Laras, And Sarwoko Mangkoedihardjo. 2021. “Evaluasi Dan Lingkungan Kecamatan Langkapura.” Jurnal Ekonomi 21(3):311.
Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (Rth) Berbasis Serapan Emisi Karbon
Dioksida (Co2) Di Zona Tenggara Kota Surabaya (Studi Literatur Dan Sary, R. K. 2018. “Analisis Fungsi Utama Ruang Terbuka Non Hijau Publik Di
Kasus).” Jurnal Teknik Its 9(2). Doi: 10.12962/J23373539.V9i2.54854. Pelataran Benteng Kuto Besak Palembang.” Arsir 1(1):38–46.
Rahayu, Murtanti Jani, Paramita- Rahayu, Rufia Andisetyana Putri, And Erma Sawo, Milano Khemal, Octavianus H. A. Rogi, And Ricky S. M. Lakat. 2021.
Fitria Rini. 2022. “Peran Pemanfaatan Sig Dalam Pengendalian “Analisis Pengembangan Kawasan Permukiman Berdasarkan
Pemanfaatan Ruang Perkotaan: Studi Kasus Kelurahan Penumping Dan Kemampuan Lahan Di Distrik Muara Tami.” Jurnal Spasial Vol. 8 No. 3,
Sriwedari, Surakarta.” Region : Jurnal Pembangunan Wilayah Dan 2021 Issn 2442-3262 8(3):311–25.
Perencanaan Partisipatif 17(2):226. Doi: 10.20961/Region.V17i2.44598.
Selomo Makmur, Birawida Agus Bintara, Mallongi Anwar, And Muammar.
Rahayu, Sumber, And Retno Widjajanti. 2018. “Pengembangan Trotoar 2016. “The Waste Bank Is One Of Good Solusion For Handling Waste In
Sebagai Jalur Pejalan Kaki Pada Koridor Jalan Utama Pusat Kota Makassar City.” Jurnal Mkmi 12(4):232–40.
Wonogiri (Studi Kasus : Trotoar Jl. A. Yani, Jl. Sudirman Dan Jl.
Pemuda).” Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota 14(1):73. Doi: Sianipar, Rico Menanti, Robert Tua Siregar, Marihot Manullang, And Sarintan
10.14710/Pwk.V14i1.17731. E. Damanik. 2020. “Kebijakan Penataan Ruang Pedagang Kaki Lima Eks
Pasar Aksara Di Kota Medan.” Jurnal Regional Planning 2(2):103–16.
Ramadhan, Adam. 2015. “Model Zonanisasi Penataan Pedagang Kaki Lima Di Doi: 10.36985/Jrp.V2i2.599.
Kota Bandung (Prespektif Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 4
Tahun 2011 Tentang Penataan Dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima).” Siregar, Muhammad Ramdhan, August Daulat, And Nasir Sudirman. 2021.
Unnes Law Journal 4(1):56–65. “Rencana Kebijakan Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Di
Provinsi Bali.” Risalah Kebijakan Pertanian Dan Lingkungan Rumusan
Rasudin, Nurahim. 2008. “Rencana Tata Ruang Perkotaan Berdasarkan Kajian Strategis Bidang Pertanian Dan Lingkungan 8(1):11–22. Doi:
Undang-Undang Nomor: 26 Tahun 2007.” Jurnal Industri Dan Perkotaan 10.29244/Jkebijakan.V8i1.28992.
12(22):1754–62.
Subekti, Sri. 2010. “Pengelolaan Sampah Rumah Tangga 3r Berbasis
Riskijah, Sitti Safiatus. 2021. “Studi Kelayakan Teknis Perumahan X Di Kota Masyarakat.” Fakultas Teknik Unpand 24–30.
Malang - Mrk.” Jurnal Online Skripsi 2(September):13–19.
Sugiarto, Agus. 2017. “Implementasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang Dan
Rukmana, Maris Gunawan. 2019. “Peran Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Sanksi Administratif Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Penertiban Pedagang Kaki Lima Di Kota Semarang.” Jurnal Konstituen Sidoarjo.” Jkmp (Jurnal Kebijakan Dan Manajemen Publik) 5(1):41–60.
1(2):67–78. Doi: 10.33701/Jk.V1i2.536. Doi: 10.21070/Jkmp.V5i1.812.
Sanksi, Penerapan, Bagi Pedagang, Kaki Lima Yang Berjualan Di Pinggir, Suminar, Lintang, And Muhammad Zaenuddin. 2023. “Konsep Pengembangan
Jalan Raya, Beringkit Mengwitani, Kabupaten Badung, Universitas Intensitas Pemanfaatan Lahan Pada Kawasan Perdagangan Di Kecamatan
Warmadewa, And Indonesia Denpasar-Bali. N.D. “I Made Wira Manik Muntilan Kabupaten Magelang.” Jurnal Perencanaan Wilayah 8(1):11–
Prayascita*, Anak Agung Sagung Laksmi Dewi Dan Desak Gde Dwi 19. Doi: 10.33772/Jpw.V8i1.349.
Arini.” Doi: 10.22225/Ah.1.2.1746.158-162.

44
Universitas Islam Riau Laporan Pemanfaatan dan Pengendalian
Ruang

Suryani, Anih Sri. 2014. “Peran Bank Sampah Dalam Efektivitas Pengelolaan 7(2):195–207.
Sampah (Studi Kasus Bank Sampah Malang).” Aspirasi 5(1):71–84.
Widodo, Agus Setio, Soesi Idayanti, Dyah Irma Permanasari, And Agus Sahri.
Syapawi, Ahmad. 2013. “Studi Permasalahan Drainase Jalan ( Saluran Samping 2016. “Kebijakan Relokasi Pedagang Kaki Lima (Pkl) Di Kawasan Kota
) Dilokasi Jalan Demang Lebar Daun Sepanjang ± 3900 M.” Jurnal Teknik Tegal.” Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan Dan
Sipil 9(2):143–48. Politik Daerah 1(1):168. Doi: 10.24905/Jip.V1i1.440.
Tambariki, Herdfil Silkerao, Sangkertadi, And Sonny Tilaar. 2022. “Evaluasi Wiryananda, Ngakan Gd. A. Khrisna, Hayati Sari Hasibuan, And Taufan
Pemanfaatan Ruang Di Kawasan Pesisir Kabupaten Halmahera Utara Madiasworo. 2020. “Kajian Pemanfaatan Ruang Kota Berkelanjutan
Berdasarkan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil.” (Studi Kasus Di Kota Denpasar).” Jurnal Teknik Sipil 15(1):30–41. Doi:
Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota 9(2):210–20. 10.24002/Jts.V15i1.3148.
Tanuwidjaja, Gunawan, Yoana Nadia, And Michelle Laurencia. 2017. “Desain Yuniarto, Hari Agung, Annisa Dewi Akbari, And Nur Aini Masruroh. 2017.
Trotoar Yang Ramah Bagi Penyandang Disabilitas.” 1–12. “Perbaikan Pada Diagram (Hari Agung, Dkk) Perbaikan Pada Fishbone
Diagram Sebagai Root Cause Analysis Tool.” Jurnal Teknik Industri 217–
Taufiq, A., And F. M. Maulana. 2015. “Sosialisasi Sampah Organik Dan Non 24.
Organik Serta Pelatihan Kreasi Sampah.” Jurnal Inovasi Dan
Kewirausahaan 4(1):68–73. Yusra, Zhahara, Rufran Zulkarnain, And Sofino Sofino. 2021. “Pengelolaan
Lkp Pada Masa Pendmik Covid-19.” Journal Of Lifelong Learning
Tessa Andriani, Irvanda. N.D. Geokhatulistiwa : Jurnal Pendidikan Geografi 4(1):15–22. Doi: 10.33369/Joll.4.1.15-22.
Dan Pariwisata Analisis Aktivitas Pedagang Kaki Lima Di Kawasan
Jalan Haji Rais A. Rahman Pontianak Barat. Zulhijahyanti, Hanna, Kintan Ayu Agnes Safira, Leonita Lisha Saputri, And
Erwin Permana. 2021. “Strategi Mempertahankan Usaha Pedagang Kaki
Tombeg, Beldie Aryona, Rudolf Mait, Charles Sulangi, And Nixon Mantiri. Lima (Pkl) Di Masa Pandemi Covid19.” Inovasi 8(1):21. Doi:
2022. “Kajian Garis Sempadan Bangunan Pada Koridor Jalan Raya 10.32493/Inovasi.V8i1.P21-29.11490.
Kawasan Pusat Kota Tomohon.” Jurnal Teknik Sipil Terapan 4(2):68.
Doi: 10.47600/Jtst.V4i2.433.
Utomo, Edy, Anisa Nur Fadila, And Michael Pratama. 2022. “Penggambaran
Peta Wilayah Desa Periuk Kabupetan Tana Tidung Dengan Analisis Luas
Bangunan Penduduk Berdasarkan Teknik Digitasi On-Screen.”
Indonesian Journal Of Community Empowerment And Service (Icomes)
2(2):83–88. Doi: 10.33369/Icomes.V2i2.24051.
Vernando, And Nori Yusri. 2021. “Identifikasi Sebaran Sarana Perdagangan
Dan Jasa Di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.” Abstract Of
Undergraduate Research, Faculty Of Civil And Planning Engineering,
Bung Hatta University 2(3):23–24.
Wansaga, Naltri Andre, Linda Tondobala, And Cynthia Wuisang. 2020.
“Analisis Hirarki Pusat –Pusat Kegiatan Di Kota Manado.” Jurnal Spasial

45

Anda mungkin juga menyukai