RPK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN RESIKO PERILAKU


KEKERASAN DI RUANGAN BISMA B RSJD Dr. AMINO
GONDOHUTOMO

Disusun Oleh :
Audia Pebriani
G3A023091

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2023/2024
Ruangan Rawat : BISMA B
A. Identitas Klien
Inisial : Tn. S
Tanggal Lahir/Umur : 1985-06-01, 39 Tahun
Alamat : Gondanggorok RT 43/7, Kedungringin, Suruh
Kab. Semarang.
No. RM : 00116287
Agama : Islam
Status : Duda
Pendidikan Terakhir : SMA
Informan : Pasien dan Rm Pasien
Tanggal Pengkajian : 13 Agustus 2024
B. Alasan Masuk
Pasien dirumah sering marah-marah, bicara ketus dan kadang kasar.
C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
□ Ya √ □ Tidak
2. Pengobatan Sebelumnya
□ Berhasil □ Kurang Berhasil √ □ Tidak Berhasil
3. Aniaya Fisik : Tidak ada
Aniaya Seksual : Tidak ada
Penolakan : Ada
Kekerasan dalam keluarga : Tidak ada
Tindakan Kriminal : Tidak ada
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
□ Ya □ Tidak √
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien merasa bingung setelah bercerai dengan istrinya, saat diminta cerai
pasien cekcok dengan istrinya.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital
Tekanan darah : 111/79 mmHg
Nadi : 102 x/menit
Suhu : 36.7ºc
Spo2 : 99%
2. Ukur
TB : 53 kg
BB : 167 cm
3. Keluhan Fisik : Tidak ada
E. Psikososial
1. Genogram

Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis Serumah
: Garis Pernikahan
: Garis Keturunan
: Meninggal
: Gangguan Jiwa
Dalam keluarga pasien merupakan anak pertama dari 6 bersaudara,
pasien tinggal bersama Orangtua (Ayah dan Ibu), dan ketiga adiknya,
dalam keluarga yang dominan mengambil keputusan adalah ayah pasien.
Orang yang terdekat dengan pasien ialah Ibunya.
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri : Pasien tidak ada kecacatan, pasien menyukai
semua
bagian tubuhnya.
b. Identitas : Pasien seorang laki-laki, umur 39 tahun, pasien
anak pertama dari 6 bersaudara, sudah menikah
namun sudah bercerai dan memiliki 1 orang anak.
Pasien senang dengan kondisi sebagai laki-laki.
c. Peran : Pasien adalah seorang ayah yang harus bekerja
untuk anaknya, pasien bekerja sebagai karyawan
(memasang karpet)
d. Ideal diri : Pasien ingin cepat sembuh dan pulang
e. Harga diri : Pasien merasa malu namun dapat menerima
keadaannya yang sekarang
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah
Orangtua dan anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Pasien pernah menjadi anggota Karang Taruna.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien merasa tidak disukai tetangganya. Pasien sering marah-marah
dan berbicara kasar.
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Pasien mengatakan beragama Islam.
b. Kegiatan Ibadah
Pasien selalu beribadah 5 waktu saat di Rumah Sakit.
F. Status Mental
1. Penampilan
Pasien berpenampilan rapi, rambut kering, kulit kering.
2. Pembicaraan
Pasien dapat menjawab pertanyaan yang ditanyakan perawat dengan baik,
namun saat berbicara terlalu cepat.
3. Aktivitas Motorik
Pasien tampak tenang dan tidak menunjukan kegelisahan.
4. Alam Perasaan
Pasien terlihat sedih saat bercerita tentang keluarganya.
5. Afek
Pasien hanya bereaksi bila ada stimulus yang kuat.
6. Interaksi selama wawancara
Pasien kooperatif, terkadang menghindari kontak mata saat berbicara
dengan perawat.
7. Persepsi
Pasien menyangkal mendengar bisikan-bisikan, pasien juga menyangkal
melihat bayangan.
8. Proses Pikir
Pasien menjawab pertanyaan dengan baik tidak berbelit-belit.
9. Tingkat Kesadaran
Pasien sadar secara penuh, dan dapat menjawab semua pertanyaan dengan
baik.
10. Memori
Pasien mengingat alasan dirinya dibawa ke Rumah Sakit dikarenakan
sering marah-marah dan mengganggu ketentraman warga.
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mampu berhitung dan selalu berkonsentrasi tidak mudah teralihkan
oleh objek yang lain.
12. Kemampuan Penilaian
Gangguan Ringan : pasien dapat mengambil keputusan yang sederhana
dengan bantuan perawat.
13. Daya tilik diri
Pasien sadar dengan kondisinya sekarang, dan patuh dalam pengobatan.
G. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Makan
Pasien mampu makan sendiri, makan 3x sehari, dan selalu menghabiskan
porsi makannya, mampu membereskan alat makan sendiri.
2. BAB/BAK
Pasien mampu untuk pergi ke Toilet sendiri.
3. Mandi
Pasien mampu mandi sendiri, mandi 2 kali sehari.
4. Berpakaian / Berhias
Pasien mampu mengenakan pakaian sendiri
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang : Pada siang hari pasien istirahat dari jam 13.00 – 16.00
sore.
Tidur malam : Pada malam hari pasien istirahat dari jam 18.00 – 04.00
pagi.
6. Penggunaan obat
Pasien mampu minum obat sendiri dan masih perlu dipantau.
7. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makanan : □ Ya √ □ Tidak
Menjaga kerapihan rumah : □ Ya □ Tidak √
Mencuci pakaian : □ Ya □ Tidak √
Pengaturan keuangan : □ Ya □ Tidak √
8. Kegiatan di luar rumah
Belanja : □ Ya √ □ Tidak
Transportasi : □ Ya √ □ Tidak
H. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
□ Bicara dengan orang lain √ □ Minum Alkohol
□ Mampu menyelesaikan masalah □ Reaksi lambat berlebih
□ Teknik relaksasi □ Bekerja berlebihan
□ Aktivitas konstruktif □ Menghindar
□ Olahraga □ Mencederai diri
I. Masalah Psikososial dan Lingkungan
1. Masalah dengan dukungan kelompok
Pasien sering mengganggu ketentraman warga dengan menghidupkan
musik pada malam hari.
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Pasien sering marah-marah dan berbicara kasar.

3. Masalah dengan pendidikan


Pasien tamat sekolah menengah atas (SMA)
4. Masalah dengan pekerjaan
Pasien tidak bekerja lagi semenjak sakit.
5. Masalah dengan perumahan
Pasien selalu menampilkan sikap bermusuhan dan tidak mau berinteraksi
dengan orang lain.
J. Aspek medik
Diagnosa Medik : Skizofrenia
Terapi Medik
1. Risperidone 2x2 mg
2. CPZ 2x50 mg
3. THP 2x2 mg
K. Analisa Data
No Data Fokus Masalah Keperawatan
1 DS : Risiko perilaku kekerasan
- Pasien dirumah sering marah-marah, bicara
ketus dan kadang kasar
DO :
- Tampak kooperatif
2 DS : Risiko mencederai diri,
- Pasien sering marah-marah dan kadang kasar orang lain dan lingkungan
DO :
- Pasien selalu menampilkan sikap bermusuhan
dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain.
3 DS : Gangguan konsep diri :
- Pasien merasa malu namun dapat menerima Harga diri rendah
keadaannya yang sekarang
- Pasien merasa tidak disukai tetangganya
DO
- Pasien kooperatif, terkadang menghindari
kontak mata saat berbicara dengan perawat.
L. Pohon Masalah
Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

Perilaku kekerasan

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
M. Daftar Diagnosis Keperawatan
1. Risiko perilaku kekerasan d.d Pasien dirumah sering marah-marah, bicara
ketus dan kadang kasar
2. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan d.d Pasien sering
marah-marah dan kadang kasar, Pasien selalu menampilkan sikap
bermusuhan dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain.
3. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah d.d Pasien merasa malu
namun dapat menerima keadaannya yang sekarang, Pasien merasa tidak
disukai tetangganya
N. Rencana Tindakan Keperawatan
Inisial Klien : Tn. S
No RM : 00116287 Ruangan : Bisma B
No Dx Rencana Tindakan Keperawatan
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1 Risiko Tujuan umum : 1. Pasien mau  Bina hubungan
perilaku Pasien dapat berkomunikasi dan saling percaya
kekerasan pengkontrol menunjukkan rasa (menjelaskan
perilaku yang senang maksud dan tujuan
dialaminya 2. Ada kontak mata interaksi, jelaskan
Tujuan Khusus 1 : 3. Mau berjabat tangan tentang kontrak yang
Pasien dapat 4. Mau menyebutkan akan dibuat, beri rasa
membina hubungan nama dan asal kota aman dan empati)
saling percaya 5. mau mengungkapan  Diskusikan bersama
permasalahan yang klien tentang
dihadapi perilaku kekerasan
(penyebab, tanda dan
gejala, perilaku yang
muncul dan akibat
dari perilaku
tersebut)
Tujuan Khusus 2 : Klien mampu SP 1
Pasien dapat menyebutkan dan  Identifikasi
mengendalikan mendemonstrasikan cara penyebab, tanda dan
perilaku kekerasan mengontrol perilaku gejala PK
dengan cara pukul kekerasan dengan cara  Jelaskan cara
bantal relaksasi nafas dalam dan mengontrol PK :
pukul bantal fisik, obat, verbal,
spiritual
 Latih cara
mengontrrol PK fisik
1 dan 2 (tarik napas
dalam dan pukul
bantal)
 Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan fisik
Tujuan Khusus 3: Klien mampu SP 2 :
Klien dapat mengendalikan perilaku  Evaluasi gejala PK
mengendalikan kekerasan dengan minum dan validasi
perilaku kekerasan obat pelaksanaan jadwal
dengan minum obat kegiatan latihan fisik
secara teratur 1 dan 2, beri pujian
 Latih kontrol PK
dengan obat
No Dx Rencana Tindakan Keperawatan
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
 Anjurkan
memasukkan dalam
jadwal kegiatan
harian
Tujuan Khusus 4 : Pasien paham dan mampu SP 3
Pasien dapat menyampaikan emosi  Evaluasi gejala PK
mengendalikan PK secara verbal dengan baik dan validasi
dengan cara kemampuan jadwal
berbicara yang baik kegiatan latihan fisik
1, 2, dan obat. Beri
pujian.
 Latih kontrol PK
dengan cara verbal
 Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan fisik,
minum obat dan
verbal
Tujuan Khusus 5 : Pasien paham dan SP 4
Pasien paham dan mampu mengendalikan  Evaluasi gejala dan
mampu PK dengan cara spiritual validasi kemampuan
mengendalikan melaksanakan jadwal
RPK dengan cara kegiatan latihan fisik,
spiritual (sholat dan obat, dan verbal. Beri
dzikir) pujian
 Latih kontrol PK
dengan cara
pendekatan spiritual
 Anjurkan
memasukan dalam
jadwal kegiatan
harian.

O. Tindakan Keperawatan dan Evaluasi


Tggl / Diagnosa Implementasi Respon Pasien Ttd
Jam Keperawatan
13 Resiko  Membina hubungan saling S: Audia
Agust Perilaku percaya (menjelaskan maksud  Pasien bersedia dan percaya
us Kekerasan dan tujuan interaksi, jelaskan untuk berbicara dengan
2024 tentang kontrak yang akan perawat
16.00 dibuat, beri rasa aman dan  Pasien mengatakan “Nama
empati) saya S, saya dari Suruh,
 Mendiskusikan bersama klien Kab. Semarang, saya mau
tentang perilaku kekerasan berbincang-bincang dengan
(penyebab, tanda dan gejala, mba, untuk tempatnya disini
perilaku yang muncul dan saja tidak apa apa ya mba”
akibat dari perilaku tersebut)  Pasien mengatakan
 Menjelaskan cara mengontrol penyebab dia masuk RSJ
PK : fisik, obat, verbal, karena dirinya sering
spiritual marah-marah dan terkadang
 Melatih klien melakukan cara bersikap kasar.
 Pasien mengatakan akibat
Tggl / Diagnosa Implementasi Respon Pasien Ttd
Jam Keperawatan
mengontrol kemarahan: dari perilakunya, pasien
1. Mengajarkan tehnik merasa tidak disukai oleh
relaksasi nafas dalam tetangganya.
2. Mengajarkan pukul  Pasien melakukan relaksasi
bantal jika marah nafas dalam dengan baik.
 Membimbing klien  Pasien meluapkan emosi
memasukan dalam jadwal dengan memukul bantal
kegiatan harian seperti yang sudah diajarkan
oleh perawat.
 Pasien menyetujui
dilakukan jadwal kegiatan
untuk latihan fisik setiap
hari sebelum jam makan
O
 Pasien Kooperatif
 Pasien mau berjabat tangan
 Pasien mau duduk
berdampingan dengan
perawat, namun saat
berbicara kontak mata
sering menghindar
 Pasien mendemonstrasikan
latihan fisik tarik nafas
dalam dan memukul bantal
A
 Masalah teratasi
P
 Lanjutkan SP2 (melatih
kontrol PK dengan obat)
13 Resiko SP2 S: Audia
Agust Perilaku  Mengevaluasi gejala PK dan  Pasien mengatakan
us Kekerasan validasi pelaksanaan jadwal meminum obat setelah
2024 kegiatan latihan fisik pukul makan
Jam bantal, beri pujian O
17.00  Melatih kontrol PK dengan  Pasien Tampak Kooperatif
obat  Pasien meminum obat
 Menganjurkan memasukkan dengan diawasi oleh
dalam jadwal kegiatan harian perawat
A
 Masalah Teratasi
P
 Lanjut SP3 dan SP4
(melatih kontrol PK dengan
cara verbal dan pendekatan
spiritual)

Anda mungkin juga menyukai