Proposal Metopel Ku.
Proposal Metopel Ku.
Proposal Metopel Ku.
sin 1
sin 1
+
= tan ( 45-
2
) . (2)
Untuk tanah miring Ka =
)
+
o
o
cos
sin sin
1
cos
.(3)
= sudut gesek tanah
= kemiringan tanah
Ka = koefisien aktif
= berat volume tanah
H = berat suatu tanah sampai kedalaman
9
(http://elearning.gunadarma.ac.id)
b. Tekanan tanah aktif berkohesi
Kohesi adalah lekatan antara butir-butir, sehingga kohesi
mempunyai pengaruh mengarungi tekanan aktif tanah sebesar
2c Ka
Pa = KaH (4)
c = kohesi dalam kN/m.
(http://elearning.gunadarma.ac.id)
c. Tekanan tanah pasif
Dinding penahan tanah dalam hal tertentu dapat terdorong kearah tanah yang
ditahan dan arah dari tekanan pasif ini berlawanan dengan arah tekanan aktif. Kp adalah
koefisien untuk tanah datar. (http://elearning.gunadarma.ac.id)
Pengaruh air tanah, (christady Hardiyatmo, 2003)
Gambar 1.6 Tekanan tanah pasif pada dinding penahan tanah
(christady hardiyatmo, 2003)
10
d. Teori Rankine Untuk Tanah Non-Kohesi
Ditinjau suatu tanah tak berkohesi yang homogen dan istropis yang terletak pada
ruangan semi tak hingga dengan permukaan horisontal, dan dinding penahan vertical
berupa dinding yang licin sempurna. Untuk mengevaluasi tekanan tanah aktif dan tahanan
tanah pasif, ditinjau kondisi keseimbangan batas pada suatu elemen di dalam tanah,
dengan kondisi permukaan yang horisontal dan tidak ada tegangan geser pada kedua
bidang vertikal maupun horisontalnya. Dianggap tanah ditahan dalam arah horizontal.
Pada kondisi aktif sembarang elemen tanah akan sama seperti benda uji dalam alat
triaksial yang di uji dengan penerapan tekanan sel yang dikurangi, sedang tekanan aksial
tetap. Ketika tekanan horisontal dikurangi pada suatu nilai tertentu, kuat geser tanah pada
suatu saat akan sepenuhnya berkembang dan tanah kemudian mengalami keruntuhan.
Gaya horizontal yang menyebabkan keruntuhan ini merupakan tekanan tanah aktif dan
nilai banding tekanan horisontal dan vertikal pada kondisi ini, merupakan koefisien tanah
aktif (coefficient of active pressure) atau Ka. bila ditanyakan dalam persamaan umum :
(Hary Christady Hardiyatmo, 2007)
K W
W
W
W
W
> !
! !
v
v
h
a
Dengan
K
1
3
(16)
Dengan v = z.
E.4 Program SAP2000
Untuk mengaktifkan programSAP2000, langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.Input Model
Input model atau input data merupakan memasukan nilai-nilai yang telah di hitung
manual ataupun nilai-nilai hasil pengujian dari laboratorium. Adapun tahapan dalam
Input model sebagai berikut :
a. Memulai membuat file baru
Memulai membuat file baru yaitu memasukan model baru (select template) yang akan
dipilih dan menentukan satuan yang akan di gunakan.
b. Mengubah tampilan kebidang XZ :
Mengubah tampilan kebidang XZ bisa dengan mengklik langsung toolbar atau dengan
cara View > set 2D view
- Klik X-Z plan
- Klik Ok
11
c. Mendefinisikan tipe bahan
Tahap mendefinisikan tipe bahan yaitu memilih tipe material dan memasukan material-
material yang telah diuji di laboratorium seperti berat jenis beton, modulus of elasticity
dan kuat tekan beton.
d. Mendefinisikan penampang element struktur (beton)
e. Menggambar Model Struktur
f. Membagi Area Dalam Pias-Pias Tinjauan
g. Mengganti Tipe Tumpuan Menjadi Tumpuan Jepit
h. Mendefinisikan Tipe Bahan
i. Mendefinisikan Kombinasi Pembebanan
j. Mendefinisikan Pola Pembebanan
k. Menentukan Tipe Analisis Struktur (Plan Strain-2d)
l. Melakukan Analisis
2. Data Output
Data output merupakan hasil dari analisis program SAP2000
yang berisi deformasi, gaya, tegangan dan hasil analisis lain jika ada.
F.Metodologi Penelitian
Metode pengumpulan data-data yang dibutuhkan memerlukan beberapa tahap untuk
penyelesaian proyek akhir ini antara lain dengan :
1. Data Sekunder
Salah satu data sekunder yang diprioritaskan adalah dengan cara mengambil data-data
yang telah diuji yaitu data sampel pengujian bahan dan pembuatan mix design dan data
sampel pengujian tanah, data-data tersebut diambil dari data yang telah di uji oleh Dinas
Bidang Pengairan Diskimpraswil DIY.
2. Metode Observasi
Metode observasi ini digunakan sebagai suatu pemahaman terhadap objek yang
dianalisis.
3. Metode Wawancara
Metode wawancara ini diperlukan untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan yang
sekiranya belum tertulis ataupun belum tersurat. Dengan mewewancarai pihak-pihak yang
bersangkutan dengan objek kajian atau objek yang dianalisis, juga terhadap pihak lain
yang memahami objek kajian dan analisanya.
12
4. Metode Analisis
Setelah data yang diperlukan diperoleh secara keseluruhan, maka data yang ada tersebut
dikumpulkan. Kemudian dengan literature yang sudah didapatkan maka data tersebut
diolah dan dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dilapangan, menggunakan
formula yang ada pada landasan teori dan dianalisis dengan menggunakan program
komputer yaitu SAP2000.
Metode kajian dapat disajikan dalam diagram (flowchart) sebagai berikut :
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Hardiyatmo, H. C, 2003, Mekanika Tanah II, Edisi Ketiga, Gadjah MadaUniversity
Press, Yogyakarta.
Hardiyatmo, H. C, 2007, Mekanika Tanah II, Edisi Keempat, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
http://elearning.gunadarma.ac.id
http://nmc.ppk.or.i
http://pdf-search-engine.com
http://www.macroenterprisesltd.com
http://www.csiberkeley.com
Prof. Ir. Iman Satyarno, ME. PHD, 2010, Paper SAP2000 Analisis Plan Strain,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Suryolelono, K. B, & Dip, H. E, 1994, teknik pondasi bagian I (pondasi telapak dan
dinding penahan tanah), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Wiryanto Dewobroto, 2007, Aplikasi Rekayasa Kostruksi Dengan SAP2000, Edisi
Baru, Universitas Pelita Harapan, Penerbit PT Elex Media