Hakikat Ilmu Sosial Dan Ips

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dewasa ini banyak kejadian-kejadian yang memprihatinkan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti misalnya tindakan asusila, kekerasan, tawuran antar
pelajar, antar mahasiswa saling serang, sikap menebas dan mengambil jalan pintas
seakan menjadi budaya masyarakat Indonesia saat ini, budaya suap, penggelapan
uang rakyat, bahkan di Institusi pendidikan sebagai pabrik moral pun sering
terseret dalam budaya menerabas seperti kecurangan Ujian Nasional yang
dilakukan secara sistematis.
Fenomena tersebut seakan akan memunculkan banyak pertanyaan
terutama dari kalangan pendidik dan masyakarat, seperti apakah sekolah gagal
dalam mendidik anak bangsa ini? Apakah ada yang salah dengan pembelajaran
ilmu sosial dan IPS yang selama ini kita lakukan? Bagaimana seharusnya kita
membelajarkan ilmu sosial kepada peserta didik?
Untuk itu Pendidikan Ilmu Sosial sangatlah penting bagi masyarakat yang
akan kita bahas lebih lanjut dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakekat Ilmu Sosial dan IPS?
2. Bagaimana disiplin Ilmu sosial dalam IPS?
3. Bagaimana konsep-konsep esensial IPS ?
C. Tujuan
1. Untuk memahami hakekat Ilmu Sosial dan IPS.
2. Untuk memahami disiplin Ilmu sosial dalam IPS.
3. Untuk memahami konsep-konsep esensial IPS.
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Ilmu Sosial dan IPS


Dalam bahasa inggris dikenal dua istilah yaitu social science atau
social sciences dan social studies. Social sciences diterjemahkan menjadi
Ilmu Sosial dan sosial studies menjadi Ilmu-Ilmu Sosial, tetapi disebut juga
Pendidikan Ilmu Sosial (PIS) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Ilmu-Ilmu
Sosial atau sosial studies tersebut seperti Sejarah, Sosiologi, Ilmu Politik,
Psikologi Sosial, Filosof, Antopologi, Ekonomi, dan Geografi Sosial.
Secara pedagogik, sebenarnya Ilmu-Ilmu Sosial telah memiliki peran
penting dalam sistem pendidikan nasional. Mulai dari pendidikan dasar
sampai pendidikan tinggi, ilmu sosial telah diberikan tempat untuk dijadikan
sebagai salah satu alat memecahkan permasalahan masyarakat. Hanya saja,
sekali lagi dinamika yang terjadi dalam dunia pendidikan belum seperti yang
diidealkan. Tujuan penggunaan Ilmu-Ilmu Sosial sebagai salah satu mata
pelajaran yang perlu dikaji secara akademik setidaknya telah nampak dalam
pembelajaran Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Tetapi peranan Ilmu-
Ilmu Sosial dalam membantu memecahkan permasalahan individu dan
kelompok belum menonjol dalam dunia pendidikan kita. Dalam pendidikan
dasar dan menengah terdapat istilah untuk nama mata pelajaran ilmu sosial.
Pendidikan dasar (Sekolah Menengah dan Sekolah Menengah Pertama) mata
pelajaran ilmu sosial muncul dengan nama mata pelajaran IPS dan Pendidikan
Kewarganegaraan. Sedangkan untuk pendidikan menengah memiliki dua
nama, untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliah Kejuruan
(MAK) menggunakan nama IPS sedangkan untuk SMA/MA menggunakan
nama disiplin ilmu sosial seperti mata pelajaran Geografi, Sejarah, Pendidikan
Kewarganegaraan, Ekonomi, Sosiologi, dan sebagainya.
3

Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para


ahli IPS atau social studies. Berikut pengertian IPS yang dikemukakan oleh
beberapa ahli pendidikan dan IPS di Indonesia.
a) Moeljono Cokrodikardjo
Mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan
interdisipliner dari ilmu sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai
cabang ilmu sosial yakni Sosiologi, Antropologi Budaya, Psikologi,
Sejarah, Geografi, Ekonomi, Ilmu Politik dan Ekologi Manusia, yang
diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan
yang disederhanakan agar mudah dipelajari.1
b) Nu’man Soemantri
Menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran Ilmu-Ilmu Sosial yang
disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA.
Penyederhanaan mengandung arti:
1) Menurunkan tingkat kesukaran Ilmu-Ilmu Sosial yang biasanya
dipelajari di Universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan
kematangan berfikir siswa Sekolah Dasar dan lanjutan.
2) Memadukan aneka cabang Ilmu-Ilmu Sosial dan kehidupan
masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.2
c) S. Nasution
Mendefinisikan bahwa IPS sebagai pelajaran yang merupakan paduan
sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan
bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia
dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek Sejarah, Ekonomi,
Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Psikologi Sosial.3
1
Cokrodikardjo, Muljono. Pengertian dan Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta:
P3G Depdikbud. hLm : 12
2
Sumantri, Numan. Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : Rosda Karya.
3
Nasution Sumaatmadja. definisi IPS. Tersedia pada http://awaliyahhasanah
blogspot.com/2003/06/definisi-pendidikan-ips-danpendidikan.html?m=1. Diakses pada
4

Dengan demikian, IPS bukan ilmu sosial dan pembelajaran IPS yang
dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi
tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam
mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang
bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-
masing. Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam
lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa atau
dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain, baik yang ada di
masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian siswa yang
mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali
pengetahuan tentang masa lampau umat manusia.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan suatu mata pelajaran yang


bersumber dari ilmu-ilmu sosial (Social science) terpilih dan dipadukan untuk
kepentingan pendidikan dan pembelajaran di sekolah/madrasah.4
Menurut pusat kurikulum menyatakan bahwa IPS merupakan mata
pelajaran yang bersumber dari kehidupan sosial ,asyarakat yang diseleksi
dengan menggunakan konsep-konsep ilmu sosial yang digunakan untuk
kepentingan pembelajaran.5
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran
yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB samapi SMP/MTs/SMPLB. IPS
mengkaji seperangkat [eristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTS mata pelajaran IPS memuat materi
Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS,
peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang
demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai. 6

tanggal 17 februari 2019 pukul 09:00.


4
Murni, Wahid. Metodologi Pembelajaran IPS. Yogyakarta: AR-Ruzz Media. Hlm : 15
5
Ibid, 16.
6
Ibid, 17
5

National Council for the Social Studies (NCCS) (2015 mendefinisikan


social studies atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai suatu studi yang
terintegrasi dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk meningkatkan
kemampuan warga Negara. Dalam program sekolah, IPS mengkaji secara
arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu politik, psikologi,
agama, dan sosiologi, serta materi yang sesuai dari humaniora, matematika
dan ilmu pengetahuan alam. 7
IPS secara sederhana dapat didefinisikan sebagai perpaduan dari
berbagai konsep atau materi ilmu-ilmu sosial yang diramu untuk kepentingan
program pendidikan dan pembelajaran disekolah/madrasah. Secara
konseptuak IPS dapat digambarkan sebagai berikut:8
Tujuan utama dari mempelajari IPS adalah membantu peserta didik
sebagai warga Negara dalam membuat keputusan yang rasional berdasarkan
informasi untuk kepentingan publik/ umum dari masyarakat demokratis dan
budaya yang beragam di dunia yang saling tergantungan. Tujuan belajar IPS
adalah mendukung kompetensi warga Negara dalam hal pengetahuan proses
intelektual, dan karakter yang demokratis, yang diperlukan siswa untuk
terlibat aktif dalam kehidupan public. Dengan menggunakan kompetensi
warga Negara sebagai suatu tujuan utama, NCSS menekankan pentingnya
mendidik siswa yang berkomitmen pada ide-ide dan nilai-nilai demokrasi.
Kompetensi kewarganegaraan terletak pada komitmen untuk nilai-nilai
demokrasi dna mengahruskan Negara memiliki kemampuan untuk
menggunakan pengetahuan mereka mengenai komunitas mereka, bangsa, dan
dunia: untuk menerapkan proses penyelidikan; dan menggunakan
keterampilan dan pengumpulan data, analisis, kolaborasi, pengambilan,
keputusan, dan pemecahan masalah. Orang-orang muda yang memiliki
pengetahuan, terampik, dan berkomitmen untuk demokrasi diperlukan untuk

7
Ibid, 17
8
Ibid, 18
6

mempertahankan dan meningkatkan cara hidup demokratis dan berpasrtisipasi


sebagai anggota dan komunitas global.

PERBEDAAN ANTARA ILMU-ILMU SOSIAL DENGAN STUDI SOSIAL


(IPS)
ASPEK ILMU-ILMU SOSIAL STUDI SOSIAL (IPS)
1. Obyek Aspek-aspek kehidupan Kehidupan sosial manusia sebagai
Penelaahan secara terpisah-pisah. satu kebulatan, uniaspek, atau
unidimensional.
2. Metode Bersifat disipliner Bersifat interdisipliner
Pendekatan berdasarkan bidang (multidisipliner), sesuai dengan
ilmiahnya masing-masing. keseluruhan aspek kehidupan yang
menjadi objeknya dan sesuai
dengan jumlah bidang ilmu yang
diterapkannya.
3. Ruang Terbatas pada salah satu Kehidupan sosial manusia di
Lingkup aspek kehidupan manusia di masyarakat secara menyeluruh.
masyarakat.
4. Kerangka Diarahkan pada Diarahkan pada arti praktisnya
Kerja pengembangan teori dan dalam mencari alternatif pemecahan
prinsip ilmiahnya. masalah sosial dan dalam menyusun
alternatif
pengembangan kehidupan bertaraf
yang lebih tinggi.

B. Disiplin Ilmu Sosial dalam IPS


Istilah Pendidikan IPS telah lama kita kenal dalam mata pelajaran di
Sekolah Dasar (SD). Pendidikan IPS untuk Pendidikan Sekolah Dasar dan
Menengah sumber bahannya adalah disiplin ilmu-ilmu sosial seperti yang
7

disajikan pada tingkat Universitas. Hanya karena pertimbangan tingkat


kecerdasan, kamatangan jiwa peserta didik, maka bahan pendidikaannya
disederhanakan, diseleksi, diadabtasi, dan dimodifikasi untuk tujuan
Institusionaldikdasmen Pendidikan IPS di Sekolah Dasar telah mengintegrasikan
bahan pelajaran dalam satu bidang studi. Hingga sekarang bahwa buku IPS untuk
Sekolah Dasar telah memasukkan setidaknya lima sub bidang studi yakni:9
1. Sejarah
Sejarah adalah cabang ilmu yang mengkaji secara sistematis keseluruhan
perkembangan proses perubahan dan dinamika kehidupan masyarakat dengan
segala aspek kehidupannya yang terjadi pada masa lampau.
2. Geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena
geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks
keruangan.
3. Politik
Politik adalah kehidupan politik yang lazim dimaknai sebagai kehidupan yang
menyangkut segi-segi kekuasaan dengan unsur-unsur negara, kekuasaan,
pengambilan keputusan, kebijakan, dan pembagian atau alokasi.
4. Hukum
Hukum menurut SM Amin adalah kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri
dari norma dan sanksi.

5. Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu tentang bagaimana manusia memenuhi kebutuhan yang
tidak terbatas jumlahnya jenisnya, dengan alat pemuas kebutuhan yang
terbatas.

C. Konsep Esensial IPS

9
Saidihardjo. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Depdiknas. Hlm: 12
8

Konsep dasar IPS dikembangkan berdasarkan konsep-konsep dalam


ilmuilmu sosial yang sangat dibutuhkan dalam proses pembalajaran, sedangkan
konsep itu sendiri menurut Dorothy J. Skeet menayatakan bahwa “ Konsep adalah
sesuatu yang tergambar dalam pikitan – suatu pemikiran, gagasan atau suatu
pengertian. Definisi lain dan konsep adalah suatu citra mental tentang sesuatu.
Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret ataupun gagasan yang abstrak”.
James G. Womack mengemukakan pengertian konsep, terutama berkaitan dengan
Studi Sosial (IPS) sebagai berikut : “Konsep studi sosial (IPS), yaitu suatu kata
atau ungakapan yang berhubungan dengan suatu yang menonjol, sifat yang
melekat. Pemahaman dan pengunaan konsep yang tepat bergantung pada
penguasaan sifat yang melekat.
Pengertian umum kata yang bersangkutan.Konsep memiliki pengertian
denotatif dan juga pengertian konotatif . Konsep IPS tentu saja adalah suatu
pengertian yang mencerminkan suatu fenomena atau gejala atau benda-benda yang
berkaitan dengan Ilmu pengetahuan Sosial. Konsep tentang fenomena atau gejala
atau benda yang berkaitan dengan IPS memiliki pengertian denotative atau juga
memiliki pengertian konotatif. Pengertian denotatif adalah pengertian berdasarkan
inti katanya yang dapat digali dalam kamus, sedangkan pengertian konotatif
adalah pengertian yang tingkatnya tinggi dan luas. Pengertian konotatif ini
merupakan pengertian yang berperan kunci atau menonjol pada sauatu konteks.

Menurut Noman Somantri bahwa tujuan pendidikan IPS pada tingkat


Sekolah Dasar adalah:10
1. Menekankan tumbuhnya nilai kewarganegaraan, moral, ideolog negara dan
agama.
2. Menekankan pada sisi dan metode berfikir ilmuan.
3. Menekankan reflektive inquiry

10
Sumantri, Numan. Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : Rosda Karya.
9

Dalam bidang pengetahuan sosial, ada banyak istilah. Istilah tersebut


meliputi:

1) Ilmu Sosial
Ilmu Sosial (Sosial Scence) merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia
sebagai makhluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai anggota
masyarakat dan pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.

2) Studi Sosial
Studi Sosial (Sosial Studies) merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan
masalah sosial. Studi sosial tidak selalu bertaraf akademis bahkan merupakan bahan
bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar.

3) Pengetahuan Sosial

Ide IPS itu sendiri berasal dari literatur pendidikan Amerika Serikat. Nama
asli IPS di Amerika Serikat adalah “Sosial Studies” istilah tersebut pertama kali
dipergunakan sebagai nama sebuah komite yaitu “Commite of Sosial Studies” yang
didirikan pada tahun 1913. Tujuan dari pendirian lembaga tersebut adalah sebagai
wadah himpunan tenaga ahli yang berminat pada kurikulum ilmu ilmu sosial di
tingkat sekolah dan ahli ahli ilmu sosial yang mempunyai minat yang sama.

Konsep dasar pendidikan yang ideal dapat dibagi dalam enam macam :

- Konsep dasar historis dasar yang memberikan persiapan kepada pendidik dengan
hasil pengalaman masa lalu, berupa UU dan peraturannya maupun berupa tradisi
dan ketetapannya.
- Konsep dasar sosiologis dasar berupa kerangka budaya dimana pendidikan nya itu
bertolak dan bergerak, seperti memindahkan budaya, memilih dan
mengembangkannya.
10

- Konsep dasar ekonomis dasar yang memberikan perspektif tentang potensi-potensi


manusia, keuangan, materi, persiapan yang mengatur sumber keuangan dan
bertanggung jawab terhadap anggaran pembelanjaan.
- Konsep dasar politik dan administrasi dasar yang memeberi bingkai ideologi dasar
yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-
citakan dan rencana yang telah dibuat.
- Konsep dasar psikologis dasar yang memberi informasi tentang watak peserta
didik, pendidik, metode yang terbaik dalam praktek,pengukuran dan penilaian
bimbingan dan penyuluhan.
- Konsep dasar filsafat dasar yang memberi kemampuan memilih yang terbaik,
memberi arah suatu sistem yang mengontrol dan memberi arah kepada semua
dasar-dasar yang lain.

4) Landasan Pendidikan IPS


Landasan – landasan PIPS disiplin ilmu meliputi landasan filosofis,
ideologis, sosiologis, antropologis, kemanusiaan, politis, psikologis, dan religius.

- Landasan filosofis, memberikan gagasan pemikiran mendasar yang digunakan


untuk menentukan apa objek kajian yang menjadi kajian pokok dan dimensi
pengembangan PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu.
- Landasan ideologis, memberikan gagasan mendasar untuk memberi
pertimbangan dan menjawab pertanyaan ( Bagaimana keterkaitan antara das
sein PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu dan das sein PIPS sebagai
pendidikan kemasyarakatan, bagaimana keterkaitan antara teori-teori
pendidikan dengan hakikat dan praktis etika, moral, politik, dan norma-norma
perilaku dalam membangun dan mengembangankan PIPS ).
- Landasan sosiologis, memberikan sistem gagasan mendasar untuk
menentukan cita-cita, kebutuhan, kepentingan, kekuatan, aspirasi, serta pola
kehidupan ke depan melalui interaksi sosial yang akan membangun teori-teori
agar prinsip-prinsip PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu. Landasan
11

sosiologis telah memberikan dasar-dasar sosiologis terhadap pranata dan


institusi pendidikan dalam proses perubahan sosial yang konstruktif.
- Landasan antropologis, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar dalam
menentukan pola, sistem, dan struktur pendidikan disiplin ilmu sehingga
relevan dengan pola, sistem dan struktur kebudayaan bahkan dengan pola,
sistem dan struktur perilaku manusia yang kompleks. Landasan ini telah dan
akan memberikan dasar-dasar sosial-kultural masyarakat terhadap struktur
PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu dalam perubahan sosial yang
konstruktif.
- Landasan politik, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk
menentukan arah dan gratis kebijakan dalam politik pendidikan dari PIPS.
Peran dan keterlibatan pihak pemerintah dalan landasan ini sangat besar
sehingga pendidikan tidak mungkrin steril dari campur tangan unsur
birokrasi.
- Landasan humaniora, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk
menentukan karakteristik ideal manusia sebagai sasaran proses pendidikan.
Landasan ini snagat penting karena pada dasarnya proses pendidikan adalah
proses memanusiakan manusia.
- Landasan psikologis,memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk
menentukan cara-cara PIPS membangun struktur tubuh disiplin pengetahuan
yang baik dalam tataran personal maupun komunal berdasarkan entitas-entitas
psikologisnya. Hal ini sejalan dengan hakikat dari struktur yang dapat
dipelajari, dialami, diverifikasi, diklasifikasi oleh anggota komunitas PIPS
berdasarkan kapasitas psikologis dan pengalamannya.
- Landasan religius, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar tentang
nilai-nilai, norma, dan moral yang menjadi jiwa yang melandasi keseluruhan
bangunan PIPS, khususnya pendidikan di Indonesia.
12

4. Tujuan pendidikan IPS diberikan di SD


Setiap bidang studi tercantum dalam kurikulum sekolah, telah dijiwai oleh
tujuan yang harus dicapai oleh pelkasana Proses Belajar Mengajara (PBM) bidang
studi tersebut secara keseluruhan. Tujuan ini disebut tujuan kurikuler yang
merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan institusional dan tujuan pendidikan
nasional. Tujuan kulikuler yang dimaksud adalah tujuan pendidikan IPS.

Pembelajaran IPS bertujuan membentuk warga negara yang berkemampuan


sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri ditengah-tengah kekuatan fisik dan sosial
yang pada gilirannya akan menjadi warga negara yang baik dan bertanggungjawab,
sedangkan ilmu sosial bertujuan menciptakan tenaga ahli dalam bidang ilmu sosial.
Dan kurikulum IPS 2006 bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:

- Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan


kelingkungan.
- Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tau,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
- Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosioal dan
kemanuasiaan.
- Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global.

Dalam kegiatan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial, siswa dapat dibawa


langsung kedalam lingkungan alam dan masyarakat. Dengan lingkungan alam sekitar,
siswa akan akrab dengan kondisi setempat sehingga mengetahui makna serta manfaat
mata pelajaran ilmu pengetahuan secara nyata. Di samping itu, dengan mempelajari
sosial atau masyarakat, siswa secra langsung dapat mengamati dan mempelajari
norma-norma peraturan serta kebiasaan-kebiasaan baik yang berlaku dalam
masyarakat tersebut.sehigga siswa dapat pengalaman langsung adanya hubungan
13

timbal balik yang saling mempengaruhi antara kehidupan pribadi dan masyarakat.
Dengan kata lain manfaat yang diperoleh setelah mempeljari ilmu pengetahuan sosial
dismaping mempersiapkan diri untuk terjun kemasyarakat, juga membentuk dirinya
sebagai anggota masyarakat yang baik dengan manaati aturan yang berlaku dan turut
pula mengembangkannya serta bermanfaat pula dalam mengembangkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Pada ruang lingkup mata pelajaran IPS
SD meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1) Manusia, tempat dan lingkungan

2) Waktu, keberlanjutan dan perubahan

3) Sistem sosial dan budaya

4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

+ Secara keseluruhan tujuan pendidikan IPS di SD adalah sebagai berikut:

- Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam


kehidupannya kelak dimasyarakat.
- Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis
dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam
kehidupan dimasyarakat.
- Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama
warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.
- Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan
keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian
dari kehidupan tersebut.
- Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan
keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu
pengetahuan dan teknologi
14

BAB III
KESIMPULAN

1. Dalam bahasa inggris dikenal dua istilah yaitu social science atau social sciences
dan social studies. Social sciences diterjemahkan menjadi Ilmu Sosial dan sosial
studies menjadi Ilmu-Ilmu Sosial, tetapi disebut juga Pendidikan Ilmu Sosial (PIS)
atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Ilmu-Ilmu Sosial atau sosial studies tersebut
15

seperti Sejarah, Sosiologi, Ilmu Politik, Psikologi Sosial, Filosof, Antopologi,


Ekonomi, dan Geografi Sosial. IPS secara sederhana dapat didefinisikan sebagai
perpaduan dari berbagai konsep atau materi ilmu-ilmu sosial yang diramu untuk
kepentingan program pendidikan dan pembelajaran disekolah/madrasah
2. Konsep dasar pendidikan yang ideal dapat dibagi dalam enam macam :
a. Konsep dasar historis dasar yang memberikan persiapan kepada pendidik
dengan hasil pengalaman masa lalu, berupa UU dan peraturannya maupun
berupa tradisi dan ketetapannya
b. Konsep dasar sosiologis dasar berupa kerangka budaya dimana pendidikan nya
itu bertolak dan bergerak, seperti memindahkan budaya, memilih dan
mengembangkannya.
c. Konsep dasar ekonomis dasar yang memberikan perspektif tentang potensi-
potensi manusia, keuangan, materi, persiapan yang mengatur sumber keuangan
dan bertanggung jawab terhadap anggaran pembelanjaan.
d. Konsep dasar politik dan administrasi dasar yang memeberi bingkai ideologi
dasar yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang
dicita-citakan dan rencana yang telah dibuat.
e. Konsep dasar psikologis dasar yang memberi informasi tentang watak peserta
didik, pendidik, metode yang terbaik dalam praktek,pengukuran dan penilaian
bimbingan dan penyuluhan.
f. Konsep dasar filsafat dasar yang memberi kemampuan memilih yang terbaik,
memberi arah suatu sistem yang mengontrol dan memberi arah kepada semua
dasar-dasar yang lain.
16

DAFTAR RUJUKAN

Cokrodikardjo, Muljono. 2005. Pengertian dan Karakteristik Ilmu Pengetahuan

Sosial. Jakarta: P3G Depdikbud.

Sumantri, Numan. (2001). Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : Rosda Karya


17

Nasution Sumaatmadja (2002) definisi IPS. Tersedia pada http://awaliyahhasanah

blogspot.com/2003/06/definisi-pendidikan-ips-danpendidikan.html?m=1.

Diakses pada tanggal 17 februari 2019 pukul 09:00.

Saidihardjo. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Depdiknas.

Murni, Wahid. 2017. Metodologi Pemeblajaran IPS. Yogyakarta: AR-Ruzz.

Anda mungkin juga menyukai