Desain Ipal Rs

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 20

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.

IPHA Laboratories

PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR


LIMBAH PT.IPHA LABORATORIES

WASTEWATER TREATMENT PLAN AT PT.IPHA


LABORATORIES

Siti Nur’aini Khaerunnisa, Nenny Kusumah Wardhani, Yuliaty Heliana


Pangow
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Perencanaan dan
Arsitektur UNWIM,Bandung
e-mail : [email protected]

ABSTRAK

PT.IPHA Laboratories merupakan salah satu industri farmasi yang bergerak


di bidang farmasi formulasi yang menghasilkan debit sebesar 140 L/hari dengan
karakteristik BOD 952 mg/L, COD 3000 mg/L, TSS 75 mg/L dan pH di 9,71. Dari
hasil analisis karakteristik air limbah, nilai yang didapat tidak memenuhi baku mutu
untuk langsung dibuang ke badan air. Perencanaan. Pengolahan yang akan
direncanakan terdiri dari bak pengumpul atau bak ekualisasi dengan dimensi 1m x
1m x 1,31 m, Bak netralisasi dengan dimensi jari-jari 0,30 m dan tinggi 3,5 m, bak
anaerob dengan dimensi 1,24m x 1m x 1m, bak aerob dengan dimensi 0,52m x 1m
x 1m , bak pengendap akhir dengan dimensi 0,98 m x 1m x 1m dan terakhir bak
kontrol dengan dimensi 50 cm x 50 cm x 60 cm.
Kata Kunci : Industri Farmasi, Limbah Farmasi, anaerobik, aerobik

ABSTRACT

PT. IPHA Laboratories is a pharmaceutical industry that operates in the


pharmaceutical formulation sector which produces a discharge of 140 L/day with
characteristics of BOD 952 mg/L, COD 3000 mg/L, TSS 75 mg/L and pH of 9.71.
From the results of the analysis of waste water characteristics, the values obtained
do not meet the quality standards for direct discharge into water bodies. The
processing that will be planned consists of a collection tank with dimensions of 1m
x 1m x 1.31 m, a neutralization tank with dimensions of a radius of 0.30 m and a
height of 3.5 m, an anaerobic tank with dimensions of 1.24m x 1m x 1m, a tank
aerobic with dimensions of 0.52m x 1m x 1m, final settling tank with dimensions
of 0.98 m x 1m x 1m and finally control tank with dimensions of 50 cm x 50 cm x
60 cm.
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

Keywords: Pharmaceutical Industry, Pharmaceutical Waste, anaerobic, aerobic


1. PENDAHULUAN

Industri farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri
Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuat obat atau bahan obat. Pembuatan
obat adalah seluruh kegiatan dalam menghasilkan obat yang meliputi pengadaan
bahan awal dan bahan pengemas, produksi, pengemasan, pengawasan mutu dan
pemastian mutu sampai diperoleh obat untuk di distribusikan. Bentuk sediaan obat
farmasi dapat diklasifikasikan menurut wujud zat dan rute pemberian sediaan.
Berdasarkan sediaan obat dapat dibedakan menjadi 3 yaitu sediaan bentuk cair,
semipadat dan bentuk sediaan padat.

Industri PT.IPHA Laboratories belum memiliki instalasi pengolahan air


limbah. Sehingga limbah yang dihasilkan oleh industri selama ini diserahkan ke
pihak ke 3 untuk mengolahnya. Saat ini limbah PT.IPHA Laboratories yang banyak
dihasilkan adalah limbah cair. Sumber limbah yang dihasilkan di PT. IPHA
Laboratories berasal dari proses produksi yaitu air buangan setelah proses produksi,
dari laboratorium yaitu sisa reagent dan air buangan untuk mencuci alat gelas.

Belum ada nya pengolahan limbah di PT.IPHA Laboratories dan


dilakukannya pengolahan limbah oleh pihak ke 3 menjadi salah satu alasan untuk
merencanakan IPAL. Perencanaan IPAL ini diharapkan bisa menjadi pengolahan
yang efektif dan efesien, sehingga limbah yang dihasilkan oleh industri bisa
dilakukan dan juga air buangan bisa langsung di keluarkan ke badan air.

2. METODE PENELITIAN

Tugas Akhir ini disusun secara sistematis yang berisi 1. pendahuluan


memaparkan beberapa hal, yaitu latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup
perencanaan, batasan masalah, lokasi dan daerah perencanaan, metode perencanaan
dan sistematika penulisan, 2. Tinjauan Pustaka berisikan tentang studi yang
mendukung perencanaan instalasi pengolahan air limbah, 3. Metode Perencanaan
berisikan tentang jenis perencanaan, lokasi dan waktu perencanaan, tahapan
perencanaan, metode pengumpulan data dan metode analisa data, 4. Gambaran
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

Umum berisikan tentang gambaran umum wilayah perencanaan yang meliputi


penjelasan industri farmasi tentang administratif industri, sejarah industri, visi dan
misi industri, struktur organisasi, daftar obat industri, fasilitas industri, proses
produksi, kapasitas produksi dan luas lahan industri, 5. Analisa dan Pembahasan
berisikan tentang hasil perencanaan berdasarkan data limbah dan karakteristik
limbah yang di hasilkan, 6. Kesimpulan dan Saran berisikan kesimpulan dan saran
dari hasil perencanaan dan perencanaan instalasi pengolahan air limbah.

3. Titik Sampling

Pada perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah ini dilakukan dengan 2


titik sampling yaitu :

1. Titik sampling di outlet bak penampungan air sisa cuci di laboratorium dan
produksi
2. Titik sampling dilakukan di laboratorium yang di sampling di dalam dirigen,
yang digunakan untuk menampung limbah di laboratorium sehari-hari.
Semua kelompok limbah tersebut disatukan agar mewakili semua kelompok
limbah lalu hasil nya dicampurkan dengan sampel air limbah yang diambil
di bak penampung air cuci laboratorium dan produksi, lalu selanjutnya
kedua sampel tersebut dicampurkan sampai mendapatkan volume yang
dibutuhkan untuk analisa.

Preparasi sampling dilakukan di laboratorium menggunakan alat-alat yang


mampu menunjang sampel yang homogen sehingga bisa mewakili seluruh titik
sampling yang ada, Setelah sampling dilakukan, sampel akan diuji sesuai dengan
baku mutu industri farmasi, pengujian nya meliputi parameter pH, TSS, COD dan
BOD. Hasil yang didapatkan akan diterima dan diolah untuk selanjutnya
merencanakan instalasi pengolahan air limbah yang paling efektif dan efisien untuk
digunakan di industri tersebut, perencanaan ini berdasarkan studi literatur yang
sudah ada sehingga bisa dipilih instalasi pengolahan yang sesuai dengan keadaan
ideal di industri tersebut.
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

Tabel 2.1 Baku mutu limbah farmasi

Baku mutu air limbah bagi usaha farmasi dan atau kegiatan industri
farmasi
Proses Pembuatan Bahan Formulasi
Parameter Formula ( mg/L ) Pencampuran ( mg/L)
BOD5 100 75
COD 300 150
TSS 100 75
Total -N 30 -
Fenol 1,0 -
pH 6,0 - 9,0 6,0 - 9,0

Catatan :
Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah

1.1 Gambar peta wilayah PT. IPHA Laboratories

Teknologi Pengolahan Air Limbah Farmasi

1. Bak Pengumpul

Bak pengumpul merupakan salah satu bangunan pengolahan pendahuluan


dalam perencanaan bangunan pengolahan air limbah, bak pengumpul dilengkapi
dengan pompa yang berfungsi untuk memompakan air limbah ke instalasi
pengolahan air limbah. Fungsi bak pengumpul ini adalah untuk menampung air
limbah dari saluran air limbah (intercepting sewer) yang kedalamannya berada di
bawah permukaan instalasi pengolahan air limbah. Bak pengumpul dapat di
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

lengkapi dengan bak penangkap lemak ( oil and grease) sebelum air limbah masuk
ke dalam sumur untuk menyaring minyak dan lemak yang mungkin masuk ke
dalam sumur.

2. Bak ekualisasi

Bak ekualisasi merupakan bak yang berfungsi untuk meningkatkan


efektifitas dari proses pengolahan selanjutnya.

Tabel 2.2 Kriteria desain bak ekualisasi

Waktu detensi > 2 Jam


Kedalaman 1 -3 m
3. Bak Pengendap I

Fungsi utama bak pengendap I adalah mengendapkan partikel discrete.


Pemisahan partikel discrete ( partikel yang tidak mengelompok dari suspense
melalui pengendapan bebas (unhindered settling). Bak pengendap I juga berfungsi
menurunkan BOD atau COD dalam aliran sehingga menurunkan beban pengolahan
biologis pada tahapan pengolahan berikutnya. Unit ini dapat mengendapkan 50-
70% padatan yang tersuspensi (suspended solid) dan mengurangi (30-40 %) BOD.

4. Netralisasi

Netralisasi adalah penambahan basan pada limbah yang bersifat asam atau
sebaliknya. Sebagian besar limbah cair di industri mengandung bahan bersifat asam
atau basa yang perlu dinetralkan sebelum di buang ke dalam air atau sebelum mauk
pada proses pengolahan, bak pengolahan secara biologi maupun kimiawi. Untuk
mengoptimalkan pertumbuhan mikroorganisme pada pengolahan secara biologi pH
perlu dijaga pada kondisi 6,5 – 8,5 karena sebagian besar mikroba akan aktif atau
hidup pada kondisi pH tersebut. Proses koagulasi dan flokulasi juga akan lebih
efisien dan efektif jika dilakukan dengan kondisi pH netral. Pemilihan bahan atau
reagen untuk proses betralisasi banyak ditentukan oleh harga atau buaya dan
praktisnya. Bahan reagen yang biasanya digunakan adalalah:
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

Tabel 2.3 Kriteria desain bak netralisasi

Bentuk Kubus atau silinder


Waktu Detensi 2-6 jam
Influen Berada diatas bak
Efluen Berada dibawah bak
5. Pengolahan aerobik
- Filter Aerob

Di dalam proses pengolahan air limbah organik secara biologis aerobik,


senyawa komplek organik akan terurai oleh aktifitas mikroorganisme aerob.
Mikroorganisme aerob tersebut didalam aktifitasnya memerlukan oksigen atau
udara untuk memecah senyawa organik yang komplek menjadi CO2 dan air serta
ammonium, selanjutnya ammonium akan dirubah menjadi nitrat dan H2S akan
dioksidasi menjadi sulfat. Reaksi penguraian organik :

Oksigen (O2)

Senyawa polutan organik → CO2 + H2O + NH4 + biomasa


Heterotropik

Reaksi Nitrifikasi :

NH4+ + 1,5 O2 → NO2- + 2H+ + H2O

NO2- + 0,5 O2 → NO3-

Reaksi Oksidasi Sulfur :

S2- + 0,5 O2 + 2H+ → S + H2O

2S + 3O2 + 2H2O → 2H2SO4


Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

Tabel 2.4 Kriteria desain biofilter aerob

Beban BOD per satuan permukaan 5-30 g


media (La) BOD/m2.hari.
Beban BOD 0,5 – 4 Kg BOD
per m2 media
Waktu tinggal 6-8 jam
Tinggi ruang lumpur 0,5 m
Tinggi bed media pembiakan mikroba 1,2 m
Tinggi air di atas bed media 20 cm

Efisiensi penurunan BOD 40-95 %

(Sumber: Larry, 2001)

6. Pengolahan anaerobik
- Filter anaerobik

Kumpulan mikroorganisme anaerob, umumnya bakterim terlibat dalam


transformasi senyawa kompleks organik menjadi metan. Lebih jauh lagi, terdapat
interaksi sinergis antara bermacam-macam kelompok bakteri yang berperan dalam
penguraian limbah. Reaksi dapat digambarkan sebagai berikut :

Senyawa Organik → CH4 + CO2 +H2 + NH3 +H2S

Tabel 2.5 Kriteria desain biofilter anaerob

Beban BOD per satuan permukaan 5-30 g BOD/m2.hari.


media (La)
Beban BOD 0,5 – 4 Kg BOD per m2
media
Waktu tinggal 6-8 jam
Tinggi ruang lumpur 0,5 m
Tinggi bed media pembiakan mikroba 1,2 m
Tinggi air di atas bed media 20 cm

Efisiensi Pengolahan BOD 55-85


Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

4.HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan unit IPAL ini diasumsikan dengan proyeksi untuk kapasitas produksi
10 tahun yang akan datang, dengan perhitungan sebagai berikut :

Untuk mengefisiensikan perencanaan IPAL maka kapasitas produksi akan di


proyeksikan untuk 10 tahun kedepan, dengan perhitungan :

P = Po (1 + r)n

Dimana :

P = Proyeksi jumlah produksi pada tahun ke n (batch)

Po = Jumlah produksi pada tahun awal (batch)

r = angka pertumbuhan produksi (%)

n = Jumlah tahun proyeksi (tahun)

Untuk mencari r digunakan rumus :

r = [(Nilai akhir : Nilai Awal)1/t – 1 ) x 100 [

r = [(1731 : 415 )1/10 – 1 ) x 100 ]

r = [( 4,17 )0,1 – 1 ) x 100 )]

r = ( 1,15 – 1 ) x 100

r = 15, 35 %

Maka untuk perhitungan proyeksi debit air limbah untuk 10 tahun kedepan adalah

P = 1731 ( 1 + 0,15 )10

P = 1731 (4,05)

P = 7011 / tahun = 584 / bulan = 20 Batch /hari

Debit yang akan direncanakan sebesar :

Debit 1 : Pemenuhan harian Produksi 2022 = Debit2 : Pemenuhan Produksi 2032


Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

140 L : 5 = X : 20

X = 560 = 0,56 m3 / hari

Jadi debit yang dihasilkan dari pemenuhan produksi tahun 2032 sebesar 560 L atau
0,56 m3/hari. Untuk efisiensi pengolahan maka direncanakan pengolahan air limbah
akan dilakukan 1 minggu sekali dikarenakan debit air limbah yang dihasilkan
sedikit, dengan asumsi bahwa air limbah tersebut tidak akan berubah
karakteristiknya. Kapasitas rencana desain adalah sebagai berikut :

Kapasitas Pengolahan 0,56 m3 x 7 hari = 3,92 m3

1. Bak Pengumpul / bak ekualisasi


a. Perhitungan dimensi :

Volume bak yang diperlukan = Waktu tinggal : Debit

= 8 / 24 x 3,92 m3 / hari = 1,31 m3

b. Dimensi bak

Gambar 5.5 Desain Bak Pengumpul / bak ekualisasi

Jumlah bak : 1 buah

Debit ( Q) : 3,92 m3/ hati

Kedalaman : 1,31 m

Lebar bak : 1m

Panjang bak : 1 m
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

Tinggi ruang bebas : 0,5 m

2. Bak Netralisasi
a. Perhitungan dimensi

Diketahui :

- Asumsi waktu tunggu : 6 jam


- Debit : 3,92 m3
- Asumsi kedalaman : 3,5 m

Perhitungan volume :

Volume = Q x td

Volume = 0,163 x 6 jam

Volume = 0,978 m3

Perhitungan jari-jari :

v = π x r2 x H

r = √v ∶ ( π x H )

r = √0,978 ∶ (3,14 x 3,5 ) = r = 0,30 m

Pembubuhan pada bak Netralisasi menggunakan HCl, asam yang digunakan


dalam fase cair, dengan dosis pembubuhan :

Diketahui :

Volume Limbah : 3,92 m3

pH air limbah : 9,71

Dosisi yang dibutuhkan :

M1 x V1 = M2 x V2

1 x 10-3 x 3,92 = 1 M x V3
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

V3 = 0,00392 m3

V3 = 3,92 L

Dimana :

M1 = Konsetrasi air limbah

V1 = Volume Air Limbah

M2 = Konsetrasi HCl

V1 = Volume HCl

Gambar 5.6 Desain Bak Netralisasi

3. Biofilter Anaerob
a. Perhitungan dimensi

Debit air limbah : 3,92 m3/ hari

BOD masuk : 952 mg/L

Efisiensi :60 %

BOD keluar : 381 mg/L

Ditetapkan beban BOD yang digunakan adalah 4 Kg BOD/ m3. Hari

Beban BOD di dalam air limbah = debit x BODmasuk


Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

=3,92 m3 / hari x 952 g/m3

= 3732 g/hari = 3,732 kg/hari

Volume media yang diperlukan = Beban BOD dalam air limbah : Beban BOD

= 3,732 Kg/ hari : 4 Kg/m3 . hari = 0,93 m3

Volume media = 75 % dari total volume reaktor

100
Volume reaktor yang diperlukan = x 0,93 = 1,24 m3
75

Waktu tinggal di dalam reaktor anaerob = Volume reaktor : debit

= 1, 24 m2 : 3,92 m3/hari x 24 jam/ hari

= 7,59 jam = 8 jam

b. Dimensi yang direncanakan

Panjang : 1,24 m

Lebar : 1 m

Tinggi : 1 m

Ruang bebas (free board) : 0,2 m

Volume efektif : 1, 24 m3

Chek

Volume efektif (m3)


Td (jam) = Debit (m3/hari)

1,24 (m3)
Td ( jam ) = 3,92 (m3/hari)

= 0,316 hari x 24 jam

= 7,58 = 8 jam
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

Gambar 5.7 Desain Bak Anaerob


4. Biofilter aerob
a. Perhitungan dimensi

Debit limbah : 3,92 m3/hari

BOD masuk : 381 mg/Liter

Efisiensi : 70 %

BOD keluar : 114 mg/Liter

Beban BOD di dalam air limbah = Debit x BODmasuk

= 3,92 m3 /hari x 381 g/m3

= 1493 g/ hari = 1,493 kg/hari

Jumlah BOD yang dihilangkan = Efisiensi penurunan x Beban BOD air limbah

= 70 % x 1,493 Kg/hari = 1,045 Kg/hari

Beban BOD per volume media yang digunakan : 1 Kg/m3 hari

Volume media yang diperlukan = BOD yang dihilangkan: Beban BOD per volume

= 1,045 Kg/hari : 1 Kg/1 Kg/m3.hari = 1,045 m3

Volume media = 50 % dari total volume reaktor

Volume reaktor yang diperlukan = 50 / 100 x 1,045 = 0,52 m3


Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

Waktu tinggal di dalam reak tor aerob = Volume reaktor / Debit x 24 jam

= 0,52 m3 x 24 jam = 3 jam

3,92 m3/hari

Biofilter aerob terdiri dari dua ruangan yaitu ruang aerasi dan ruang bed media.
Dimesi reaktor biofilter aerob ditetapkan :

- Ruang aerasi :

Panjang : 0,52 m

Lebar : 1 m

Kedalaman efektif : 1,0 m

Tinggi ruang bebas (free board) : 0,2 m

- Ruang bed media

Panjang : 0,52 m

Lebar : 1 m

Kedalaman efektif : 1 m

Tinggi ruang bebas ( free board ) : 0,2 m

Total Volume efektif :0,52 m3

- Kebutuhan oksigen

Kebutuhan oksigen di dalam reaktor biofilter aerob sebanding dengan jumlah BOD
yang dihilangkan. Jadi kebutuhan teoritis = jumlah BOD yang dihilangkan yaitu
1,045 Kg/hari. Dengan faktor keamanan ± 2,0

Kebutuhan oksigen teoritis = 2 x Jumlah BOD yang dihilangkan


Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

= 2 x 1,045 Kg/hari = 2,09 Kg/hari

Temperatur udara rata-rata 28 0 C

Berat udara pada suhu 28 0 C = 1,1725 Kg/m3

Diasumsikan jumlah oksigen di dalam udara 23,2 %

Jumlah kebutuhan oksigen teoritis = Kebutuhan oksigen teoritis

Berat udara x 0,232 g O2/ g udara

= 2,09 Kg/hari iiiiiiiiiiiiii

1,1725 Kg/m3 x 0,232 g O2/ g udara

= 7,68 m3/ hari

Efisiensi difuser = 5 %

Kebutuhan Udara aktual = 7,68 m3/hari : 5 %

= 0,38 m3 /hari = 380 L/hari

Gambar 5.8 Desain bak Aerob

5. Bak Pengendap akhir


a. Kriteria desain
- Waktu detensinya berkisar 4,5 -6 jam
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

- Besarnya beban Weir loading rate adalah sebesar 124 m3/m. hari
b. Perhitungan

Debit air limbah : 3,92 m 3/ hari

Waktu tinggal di dalam bak (td ) 2-6 jam

Ditetapkan td limbah di 6 jam

Volume limbah yang diperlukan:

6 : 24 x 3,92 m3 = 0,98 m3

Dimensi bak direncanakan

Panjang : 0,98 m

Lebar : 1 m

Kedalam air efektif : 1,0 m

Ruang bebas (free board) : 0,2 m

Gambar 5.9 Desain Bak Pengendap Akhir


Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

6. Bak Kontrol

Keberadaan bak kontrol pada Instalasi Pengolahan Air Limbah adalah untuk
melakukan sistem kontrol atas kualitas air limbah. Ukuran bak kontol untuk air
limbah umumnya berukuran 50 cm x 50 cm x 60 cm.

Gambar 5.10 Desain Bak Kontrol

7. Penurunan COD

Pada perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories


perhitungan penurunan COD didasarkan pada jurnal penelitian. Jurnal penelitian
tersebut membahas mengenai pengolahan limbah cair industri farmasi formulasi
dalam skala laboratorium menggunakan konsep anaerob-aerob dan anaerob-
koagulasi. Penelitian tersebut membandingan metode mana yang mampu
menurunkan kadar COD lebih besar. Hasil dari uji coba menunjukan bahwa
efisiensi penurunan COD total yang dicapai dengan menggunakan teknologi
anaerob-aerob adalah 97,78 %, sedangkan kombinasi anaerob- koagulasi-flokulasi
hanya mampu menurunkan COD total sebesar 72,53 %. Berdasarkan dari penelitian
ini bisa diasumsikan pada penurunan COD untuk pengolahan air limbah PT.IPHA
Laboratories berada di angka 97,78 %, maka keluaran air limbah PT.IPHA
Laboratories memiliki nilai COD sebesar :

COD keluar = 97,78 % x COD masuk

COD keluar = 97,78 % x 3000

COD keluar = 67 ppm


Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

Jika diasumsikan pengolahan anaerob-aerob mempunyai efisiensi di angka 97,78


% maka COD yang keluar sebesar 67 ppm.

5.KESIMPULAN

Pada perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT. IPHA Laboratories


debit yang dihasilkan sebesar 140 L / hari dengan karakteristik nilai BOD 952 mg/L
COD 3000 mg/L TSS 75 ppm dan pH di 9,71. Dari hasil analisa karakteristik
tersebut, nilai untuk pH, COD dan BOD tidak masuk baku mutu. Oleh karena itu
akan di lakukan perencanaan sesuai dengan hasil analisis debit dan karakteristik air
limbah PT.IPHA Laboratories

Pengolahan yang akan direncanakan terdiri dari beberapa unit yang pertama ada
bak pengumpul atau bak ekualisasi dengan dimensi 1m x 1m x 1,31 m, Bak
netralisasi dengan dimensi jari-jari 0,30 m dan tinggi 3,5 m, bak anaerob dengan
dimensi 1,24m x 1m x 1m, bak aerob dengan dimensi 0,52m x 1m x 1m , bak
pengendap akhir dengan dimensi 0,98 m x 1m x 1m dan terakhir bak kontrol dengan
dimensi 50 cm x 50 cm x 60 cm.

6.SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan adalah :

1. Perlu dilakukannya studi literatur untuk melanjutkan perencanaan instalasi


pengolahan air limbah di PT.IPHA Laboratories
2. Diharapkan perusahaan bisa menjadi salah satu pertimbangan agar dapat
membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah sendiri dengan adanya tugas akhir
ini
3. Perlunya mengkaji untuk menemukan literatur lain untuk alternatif
pengolahan limbah untuk menyesuaikan dengan karakteristik air limbah dari
industri lain
4. Perlunya sosialisasi untuk perusahaan agar lebih memahami pengolahan air
limbah
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.IPHA Laboratories

DAFTAR PUSTAKA

• Said, Nusa Idaman & Widayat, Wahyu. 2018. Perencanaan dan


Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Dengan Proses
Biofilter Anaerob-aerob. Jakarta: Gosyen Publishing
• Benefield, Larry D & Randall, Cliffrod W. 2001.Rancangan Proses Biologi
untuk Pengolahan Air Limbah. Blacksburg : Institut Teknologi Bandung
• Arief, Latar Muhammad.2015. Pengolahan Limbah Industri. Jakarta: Andi
Offset
• Suharto, Ign.2010. Limbah Kimia dalam Pencemaran Udara dan Air.
Bandung :Andi Yogyakarta
• Crisnaningtyas, Farida.2016. Pengolahan limbah cair industri farmasi
formulasi dengan metode anaerob-aerob dan anaerob-koagulasi
• KEMEN LH : “Baku Mutu Air Limbah (2014)” Diakses pada tanggal 29
Agustus 2023 Pukul 20.30
https://toolsfortransformation.net/wp-content/uploads/2017/05/Permen-
LH-5-2014-tentang-Baku-Mutu-Air-Limbah.pdf
• Idtesis, 2017: “ Definisi Industri Farmasi Menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia” Diakses pada tanggal 30 Agustus 2023
Pukul 19.00
https://idtesis.com/definisi-industri-farmasi-menurut-peraturan-menteri-
kesehatan-republik-indonesia/
• Wikipedia, 2023 : “ pH “ Diakses tanggal 02 September 2023 pukul 15.00
https://id.wikipedia.org/wiki/PH
• Tike Aprillia, Fella Faradiva, Mutia Arifah Rachim, 2019 : “ Total
Suspended Solid” Diakses 03 September 2023 pukul 08.00
https://www.handalselaras.com/total-suspended-solid-tss/

• Grinviro Biotekno Indonesia, 2021 : “ Pengolahan Limbah Tepat untuk Industri
Obat/Farmasi” Diakses 10 September 2023 Pukul 16.00

https://grinvirobiotekno.com/Grinvirobiotekno/detail_article/76/pengolahan-limbah-tepat-untu
k-industri-obat--farmasi-pt-grinviro-water-wastewater-tank-waste-to-energy-anaerobic-biogas-
high-cod
• • Wastec International, 2019 : “ Dampak Limbah Farmasi” Diakses pada tanggal 11
September 2023 pukul 19.00

https://wastecinternational.com/dampak-yang-ditimbulkan-dari-buruknya-pengelolaan-limbah-
farmasi.html
Hasyti, Y. (2019, November). Benefits of Monitoring & Measuring OHS Performance in Work
Activities. GEOPLANART, 57-61. doi:http://dx.doi.org/10.35138/gp.v2i1.135

Hasyti, Y. D. (2018). Manfaat Pemantauan & Pengukuran Kinerja K3 Dalam Kegiatan Pekerjaan.
Geoplanart.

Hasyti, Y. D. (2022). Sosialisasi Kewirausahaan Berbasis Zero Waste Pada Peternakan Sapi.
Geoplanart.

Hasyti, Y. D. (2022). TOKSIKOLOGI LC50 AIR LIMBAH LOUNDRY TERHADAP IKAN MAS. Geoplanart.

pangow, y. (2020). Perhitungan Alokasi Beban Pencemar Sub Das Citarum Sungai Cisangkan dan
Sungai Cibabat di kota Cimahi. Geoplanart.

Prihastuti, S. (2019). Pengaruh Kebisingan Mesin Kompresor Terhadap Jarak Aman Kebisingan
dan Upaya Pengendaliannya. Geoplanart.

Prihastuti, S. (2022). Pengaruh Kualitas Udara Perkotaan Terhadap Willingness to Pay


Menggunakan Metode Hedonic Price. Geoplanart.

Yukeu, h. (2007). Rancangan Disain Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Leuwigajah. Bandung: Universitas Winaya Mukti.
Pangow, Y. H. (2022). RENCANA ALTERNATIF UNTUK PENDISTRIBUSIAN AIR MINUM DI
WILAYAH KELURAHAN ANTAPANI KIDUL. GEOPLANART, 4(1), 58-67. (Hasyti Y. D.,
Sosialisasi Kewirausahaan Berbasis Zero Waste Pada Peternakan Sapi, 2022)

Pangow, Y. H. (2020). PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN MENGGUNAKAN TPS 3R


DI KECAMATAN GARUT KOTA. GEOPLANART, 3(1), 69-84.

Artiningrum, T., & Saeful, N. S. Determination of Cikapundung River Water Quality Index Using
IKA-INA Method and Pollution Index.

Artiningrum, T., & Filiceldi, M. Effectiveness of Poly Aluminum Chloride Coagulant On The
Performance of IPAM Badaksinga, Bandung City.

Artiningrum, T., & Havianto, C. A. ESTIMASI EMISI C02 DARI AKTIVITAS RUMAH TANGGA DI DESA
CIKALONG, KAB. BANDUNG BARAT.

Artiningrum, T., & Havianto, C. A. Potensi Pemanenan Air Hujan Sebagai Upaya Pemenuhan Air
Baku Bagi Warga Desa (Studi Kasus: Desa Cikalong, Kabupaten Bandung Barat).

Anda mungkin juga menyukai