Skripsi Oktaria Nanda
Skripsi Oktaria Nanda
Skripsi Oktaria Nanda
SKRIPSI
Oleh :
163131098
2020/2021
i
ii
iii
PERSEMBAHAN
1. Ibu dan Ayah yang senantiasa member motivasi dan dukungan terbesar
kepada saya.
iv
MOTTO
)الطَّ ْب َ ْ ي
را
ِن
Artinya, "Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan
v
vi
KATA PENGANTAR
Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat
skripsi ini tidak terlepas dari dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H.Mudhofir, S.Ag, M.Pd selaku Rektor IAIN Surakarta.
2. Bapak Prof. Dr. H. Baidi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
4. Ibu Sri Maryati, selaku kepala TK Pertiwi Manjung I Ngawen Klaten yang
6. Seluruh Dosen dan staff karyawan FIT IAIN SURAKARTA yang telah
vii
7. Adik-adik tercinta yang memberi support yang besar terhadap penulisan
skripsi saya.
selalu penulis repotkan, terimakasih untuk semua yang kalian berikan selama
ini.
9. Keluarga Besar Teater Sirat IAIN Surakarta yang telah memberikan motivasi
10. Keluarga PIAUD C 2016 yang telah memberikan banyak motivasi dalam
12. Sahabat-sahabat yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Mudah-
mudahan amal dan jasa baik mereka dibalas oleh Allah SWT, Aamiiin dan
semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
The problem in this research is that the media used have not varied in
meronce activities, meronce activities are rarely carried out in other institutions to
develop fine motoric physicality, 3. Children's fine motor development exceeds
STPPA. The purpose of this study was to determine the process of meronce
activities in developing the physical aspects of fine motor skills in group B
students of TK Pertiwi Manjung I NgawenKlaten for the 2020/2021 academic
year.
This research is a qualitative descriptive study, located at TK Pertiwi
Manjung I NgawenKlaten. The research subjects were class B teachers, while the
informants in this study were the Head of Kindergarten Pertiwi Manjung I. Data
collection techniques were carried out by observation, interview, and
documentation techniques. In testing the validity of the data, it was carried out by
using the triangulation technique of sources and triangulation of methods. The
data that has been collected is analyzed with an interactive model through the
stages (1) data condensation, (2) presentation of data, and (3) drawing
conclusions.
This research can be concluded as follows : meronce activities to develop
the physical aspects of fine motor skills in group B TK Pertiwi Manjung I
students through several stages of (1) planning is carried out before starting
learning or activities, the teacher makes RPPH according to the theme, selects
appropriate firing with the fine motoric physical abilities of children at the age of
the child and the media of straws and beads to be used. (2) implementation,
carried out in accordance with the RPPH starting from giving greetings, prayers,
giving appreciation to children, firing activities and asking questions and answers
to children. (3) methods, in Meronce activities using 3 methods, namely methods
of demonstration, question and answer, and assignment. (4) Evaluation, is carried
out to determine the level of children's ability in learning. Evaluation of meronce
activities at TK Pertiwi Manjung I by assessing the process when the child is
working on and the child's final work. The use of media in the meronce activity at
TK Pertiwi Manjung I varies from natural to artificial. There are 3 techniques for
assessing meronce activities, techniques for anecdotal notes, work results, and
checklists. Assessment includes the process of activities, work results, and
documentation.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
PERSEMBAHAN ............................................................................................ iv
MOTTO............................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN.......................................................................... vi
KATA PENGANTAR............................................................................................vii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
B. Identifikasi Masalah...................................................................................10
C. Pembatasan Masalah..................................................................................11
D. Rumusan Masalah......................................................................................11
E. Tujuan Penelitian........................................................................................11
F. Manfaat Penelitian......................................................................................12
A. Kajian Teori................................................................................................14
1. Meronce................................................................................................14
a. Pengertian Meronce........................................................................14
b. Manfaat Meronce...........................................................................16
xi
c. Bahan dan Alat Meronce................................................................18
e. Tahapan Meronce...........................................................................22
C. Kerangka Berpikir......................................................................................40
A. JenisPenelitian............................................................................................43
A. Fakta Temuan.............................................................................................57
xii
b. Letak Geografis..............................................................................58
e. Struktur Organisasi.........................................................................61
a. Perencanaan KegiatanMeronce......................................................69
BAB V PENUTUP.................................................................................................92
A. KESIMPULAN..........................................................................................92
B. SARAN-SARAN........................................................................................93
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................94
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................97
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masa depan yang akan datang dan mengembangkan aspek sesuai usia pada
(PAUD) adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian suatu rangsangan
rohani, agar anak memiliki bekal untuk pendidikan yang lebih lanjut,
anak baik psikis dan fisik yang meliptui moral dan nilai agama, sosial
emosional, kognitif, bahasa, seni dan fisik motorik. Beberapa aspek yang
wajib dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini yang telah diatur dalam
Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini bahwa terdapat enam aspek yang
harus dikembangkan pada anak yaitu aspek perkembangan moral agama, fisik
motorik, kognitif, bahasa, seni, dan social emosional anak. Dari berbagai
1
2
aspek perkembangan pada anak usia dini yang salah satunya adalah aspek
sensori motor yang meliputi penggunaan otot-otot besar dan kecil. Pada
motorik halus. Motorik kasar yaitu gerakan badan yang menggunakan otot-
otot besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak
itu sendiri. Fungsi dari otot-otot tersebut adalah untuk melakukan gerakan
dasar tubuh yang terkoordinasi oleh otak seperti berjalan, berlari, melompat,
bagian tubuh yang lebih spesifik, seperti menulis, melipat, menggunting, dan
meronce.
Pendidikan Nasional dalam Undang- undang No. 137 tahun 2014 Tentang
Standar Pendidikan Anak Usia Dini bahwa fisik motorik halus mencakup
Sujiono (2013: 30) bahwa motorik halus adalah gerakan yang melibatkan otot-
otot kecil seperti jari-jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang
tepat sehingga gerakan ini tidak memerlukan tenaga yang lebih melainkan
koordinasi mata dan tangan. Masa golden age tersebut yang berkaitan dengan
84) bahwa motorik halus adalah untuk melatih agar terampil dan cermat
pendapat diatas motorik halus adalah kegiatan yang melibatkan otot-otot kecil
(2019: 12) bahwa perkembangan Motorik Halus merupakan dasar dari segala
motorik halus adalah suatu gerakan gerakan yang dilakukan anak dengan
Halus pada anak ini melibatkan gerakan yang diatur secara halus, seperti
menggunakan tangan.
fisik motorik halusnya sudah bagus dari mulai mengambil benda dengan jari,
lain. Sedangkan pada anak usia 4-5 tahun dalam Standar Tingkat Pencapaian
4
seperti anak dapat melakukan kegiatan yang melibatkan otot-otot kecil tanpa
Namun pada realitanya masih ditemukan anak usia 4-5 tahun atau
berkembang sesuai STPPA. Seperti anak belum bisa dalam menggunakan jari-
masih kesulitan dalam mengkoordinasikan antara mata dan tangan pada saat
kegiatan yang melibatkan kordinasi mata dan tangan secara bersamaan, dan
anak masih lambat saat kegiatan yang melibatkan gerakan otot kecil. Gerakan
motorik halus anak dengan baik membuat anak dapat berkreasi. Namun tidak
tahap yang sama karena perkembangan anak berbeda satu dengan yang lain
kegiatan. Seperti yang disampaikan Agung dalam Nunuk dkk (2012:4) media
5
alat bantu dalam mengajar dan perantara atau sarana untuk pembawa materi
proses pembelajaran.
informasi, merangsang pikiran, perasaan dan perhatian anak usia dini pada
yang guru berikan, maka akan merangsang anak untuk lebih aktif dalam
keamanan bagi anak pada usia 4-5 tahun. Dalam memberikan stimulus pada
anak usia dini pendidik harus kreatif dalam mengemas pembelajaran agar
anak merasa nyaman, senang dan tidak membosankan walupun secara tidak
proses pembelajaran.
motorik pada anak usia 4-5 namun masih terdapat pendidik media yang
dan rangsangan yang dilakukan secarar utin dan terus menerus diantaranya
dengan huruf, dan bentuk tulisan yang benar. Salah satu kegiatan yang dapat
menjadi suatu karya. Kegiatan meronce pada anak usia 4-5 tahun di dalam
menurut Sukardi dkk dalam Maria dkk (2018) kegiatan meronce adalah
bahan tersebut.
seperti berdasarkan warna, bentuk, atau jumlahnya agar dapat dirangkai atau
disusun dalam tali, benang atau sejenisnya. Meronce efektif dilakukan dalam
mengembangkan aspek fisik motorik halus pada anak usia 4-5 tahun. Dengan
gerakan tangan dan kordinasi mata saat mengambil manik-manik lalu mencari
lubang dan merangkai di dalam tali sesuai pola atau tidak dan semakin
bahan yang digunakan atau menambahkan variasi warna dan bentuk agar anak
tertarik untuk mencoba. Karena pengaruh media atau bahan yang digunakan
sangat penting dipilih. Selaras dengan Briggs (1970 ) dalam Nunuk dkk (2018:
disekitar lingkungan seperti pelepah pisang, bunga, buah dan lain-lain. Selain
sehingga anak mudah bosan karena manik-maniknya hanya satu jenis bentuk
atau satu warna. Fasilitas yang kurang memadai untuk melengkapi media
bosan dengan kegiatan tersebut tidak ada sesuatu yang baru untuk ditemukan.
lebih rumit, media yang digunakan juga dapat di variasi dilihat dari media
seperti manik-manik yang memiliki bentuk besar hingga kecil dan berwarna-
Dari kegiatan meronce ini diharapkan fisik motorik halus ada pada
sehingga dapat dimasukkan dalam tali hingga menjadi sebuah roncean sesuai
9
pola atau tidak sesuai pola. Selain itu kegiatan meronce ini dapat
mewarnai dan lainnya. Hal tersebut sudah banyak digunakan berbeda dengan
fasilitas sehingga media yang digunakan dalam meronce sudah tidak lengkap
atau manik-manik kurang untuk sejumlah anak yang ada. Dapat disimpulkan
pembelajaran.
fisik motorik halus pada kelompok A sudah berkembang dengan baik sesuai
dengan usia anak 4-5 tahun. Pada Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
Anak dijelaskan bahwa pada anak usia 4-5 tahun sudah bisa terampil
dan kegiatan. Fisik motorik halus pada anak kelompok A sudah baik,
terlihat
10
ketika anak saat memegang pensil atau crayon, mengancingkan baju, dan saat
tanpa bantuan pendidik. Bahkan ada beberapa anak yang tidak bertanya
Kabupaten Magetan .
B. IdentifikasiMasalah
berikut :
halusnya
11
C. Analisis Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
pihak yang terkait dan pembaca. Manfaat penelitian ini dibagi dua segi yaitu
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Guru
c. Bagi Sekolah
motorik halus.
lebih kreatif.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Meronce
a. Pengertian Meronce
tali sehingga menjadi suatu karya atau hasil roncean. Meronce dalam
14
15
kemampuan motorik halus anak. Inti dari kegiatan meronce ini anak
luka/sakit jari, selain itu jarum dan bahan dapat digunakan. Bahan
b. Manfaat Meronce
memiliki nilai edukasi dari segi alat peraganya. Berdasar hal itu,
Salah satu kegiatan positif bagi motorik anak yaitu meronce atau
lainnya.
digunakan, juga menarik bagi anak menurut Novi (2017: 84). Bahan
saja, bisa juga menggunakan sedotan, dan bahan alam sekitarnya untuk
(2005: 159) bahan dasar secara umum yang digunakan untuk meronce
meliputi bahan alam dan bahan buatan. Bahan alam yang dimaksud
adalah semua jenis bahan yang diperoleh dari alam sekitar seperti,
Sedangkan bahan buatan adalah jenis bahan yang dibeli di toko atau
19
kertas berwarna, sedotan minuman, plastik. Selain itu ada juga bahan
dibuat antar lain berupa lem, tali, benang, cat, pernis dan lainnya.
pah daun papaya untuk mengecap, meronce mencetak, dan alat musik.
bisa dirangkai sendiri atau dijahit. Selaras dengan Triyanto (2012: 15)
dan tekstur yang alami, bentuk yang bagus dan hamper seragam,
Bahan buatanya itu bahan yang diolah dari bahan yang telah
ada atau hasil produk buatan manusia baik berbentuk bahan jadi,
setengah jadi atau bahan bekas seperti, monte, pita sintesis, kertas
didapat dan aman bagi anak agar tidak membahayakan kepada anak,
anak.
22
e. Tahapan Meronce
Anak dapat dikatakan siap diajari membaca jika sudah bisa meronce
anak harus bisa membedakan bentuk huruf yang berbeda beda. Sama
berikut :
2) Lem kertas
3) Benang
4) Sedotan
5) Peralatan gunting
lainnya.
seling.
tuaanak) di rumah.
membuat rangkaian.
a) Memilih rangkaian
talinya.
atau gelang.
a) Memilih Rangkaian
dapat, lalu guru mencontohkan langkah kerja pada anak dan yang
usia 5-6 tahun. Kemampuan fisik motorik halus yang ingin dicapai
otot dan saraf yang jauh lebih kecil atau detail. Kelompok otot dan
lain-lain. Seperti pendapat Mursid (2018: 12) pada usia 5-6 tahun
secara bersamaan, antara lain dapat dilihat pada saat anak melakukan
dilakukan sejak anak usia dini, karena pada masa ini merupakan masa
sebagai berikut:
30
3) Melakukan Perencanaan
4) Pertanggungjawaban
perkembangannya.
4) Lingkungan kondusif
5) Menyesuaikan Tema
individu.
masing-masing.
anak usia dini atau anak usia prasekolah yaitu terjadinya suatu proses
perkembangannya.
Tahun 2014 :
34
sesuai dengan usia anak berdasarkan usia dan indikator yang ada
1) Plastisin
fisik motorik.
2) Duplo
3) Meronce
kegiatan ini selain anak dapat melatih koordinasi mata dan tangan,
4) Jigsaw
5) Papan pasak
dari papan berlobang persegi atau bulat seperrti silinder dan palu.
motorik halus.
6) Brio-Mec
Mainan kontruksi bro ini popular pada awalnya, karena ada palu,
tang, obeng, dan kunci pas. Alat permainan ini terbuat dari plastic
sehingga aman.
37
8) Puzzle
yaitu plastisin, duplo, meronce, jigsaw, papan pasak, brio mec, lego atau
pada anak. Untuk memperoleh hasil roncean yang menarik perlu terampil
luka atau sakit jari. Jarum dan bahan dapat digunakan yang terdapat
atau benang.
Melukis Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di PAUD Islam Makarima Singopuran
Usia Dini Institut Agama Islam Negeri Surakarta, dalam penelitian kegiatan
fisik motorik halus sudah berkembang sangat baik pada kelompok A. Seperti
dalam penelitian yang kedua yaitu meningkatkan fisik motohrik halus melalui
pada anak usia dini, meningkatkan kelenturan pada jari-jemari, dan ketelitian
pada anak. Selain itu kegiatan kolase juga dapat mendorong dan membantu
guru dalam pembelajaran dan memilih metode yang sesuai dalam kegiatan
Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui kegiatan Mozaik Di Taman Kanak-
40
yang dicapai yaitu anak mampu menempel kepingan mozaik, anak mampu
mozaik.
mengambil benda dengan jari, memindahkan benda dari tangan yang satu ke
C. Kerangka Berpikir
anak belajar ketepatan tangan dan mata.Fisik motorik merupakan salah satu
aspek yang penting dalam perkembangan anak usia dini, bahkan dikatakan
sebagai tolak ukur pertama dalam melihat tumbuh kembang yang baik pada
anak usia dini. Motorik halus adalah kegiatan untuk anak usia dini dalam
otot kecil yang memerlukan koordinasi mata dengan cermat dan tidak
anak belajar ketepatan tangan dan mata. Selain itu anak juga belajar berkreasi
dan berimajinasi. Oleh karena itu dalam melakukan gerakan motorik halus
dilakukan sejak usia dini, karena pada masa ini merupakan masa emas yang
dimana masa ini paling ideal dalam mempelajari motorik halus anak
untuk anak usia dini. Meronce merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan
koordinasi mata dan tangan yang cermat, melalui gerak jari yang memasukkan
anak berpengaruh terhadap kesiapan anak dalam menulis. Maka dari itu perlu
adanya kegiatan yang dapat melatihkan koordinasi tangan dengan mata yang
melihat ke arah kiri dan kanan, atas bawah yang penting untuk persiapan
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tentang apa yang terjadi oleh subyek yang diteliti. Penelitian kualitatif juga
an subyek penelitian antara lain perilaku, cara deskripsi dalam bentuk kata-
kata dan bahasa, dalam suatu konteks yang alamiah dengan memanfaatkan
metode artistik, karena proses penelitian ini lebih bersifat seni atau kurang
berpola dan disebut juga metode interpretive karena data hasil penelitian lebih
dibatasi agar data-data yang akan diambil dapat digali sebanyak mungkin serta
43
44
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli 2020 sampai dengan Agustus
No Kegiatan Waktu
2020 2020
1 Penyusunan X
Proposal
2 Pelaksanaan X
Seminar
Proposal
3 Pelaksanaan X
Penelitian
4 Pengumpulan X
Data
5 Analisis Data X
6 Penyusunan X
BAB IV
7 Penyususnan X
BAB V
8 Sidang X
Skripsi
46
1. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelompok B di Taman
Jumlah siswa pada kelompok B ada 8 anak dengan 4 anak perempuan dan
4 anak laki-laki.
2. Informan Penelitian
1. Observasi
sebagai teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila
47
Dalam metode observasi ini penliti menyiapkan buku catatan dan kamera
hp. Buku catatan digunakan untuk mencatat hal-hal penting yang ditemui
peneliti agar saat melakukan observasi terarah dan terukur sehingga hasil
2. Wawancara
perekam.
dan opini atau pendapat mereka tentang hal tertentu, seperti pendapat guru
3. Dokumentasi
merupakan bahan kajian yang berupa tulisan, foto, film atau hal-hal yang
dalam penelitian kualitatif. Hasil dari observasi dan wawancara akan lebih
49
dipercaya jika didukung dengan data tambahan berupa foto-foto, dan data
pendukung lainnya yang membuat hasil penelitian lebih lengkap dan valid.
sebagai sumber data, karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber
dikumpulkan oleh peneliti dipilih untuk diambil mana yang sesuai dengan
fokus yang diteliti.Agar hasil kajian dan penelitian yang dilakukan dapat
disajikan lebih valid dan lebih lengkap, sehingga paparan yang dihasilkan
data kondisi lembaga dan data pendukung yang berkaitan dengan kegiatan
penelitian yang diperankan oleh peneliti itu sendiri, maka yang akan diperiksa
pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data yang telah diperoleh.
1. Triangulasi Sumber
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan
berbagai waktu. Triangulasi sumber, yaitu untuk menguji data yang ada,
maka dilakukan pada kepala sekolah, lembaga, dan guru. Dari tiga sumber
yang sama, yang berbeda, dan yang spesifik. Tringulasi sumber yang
utama dalam penelitian ini adalah 1 Orang guru kelas, 16 orang anak usia
2. Triangulasi Metode
peneliti menguji dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama
51
berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti
Bogdan & Biklen mengatakan teknik analisis data adalah upaya yang
kepada orang lain (Moleong, 2007: 248).Analisis data merupakan suatu proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
dipahami, dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain. Jadi dalam
secara alami langsung datang kelapangan, jika data yang di butuhkan sudah
periode tertentu. Adapun metode yang digunakan dalam analisis data menurut
Sourcebook (3rd ed.), yang meliputi kondensasi data, penyajian data, serta
penarikan dan verifikasi kesimpulan. Teknik analisis data pada penelitian ini
dan lain-lain. Berdasarkan data yang dimiliki, peneliti akan mencari data,
tema, dan pola mana yang penting, sedangkan data yang dianggap tidak
Penyajian data dapat dilakukan dengan bagan, uraian singkat, skema dan
media apa saja yang digunakan, dan evalusi kegiatan meronce dalam
kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara dan akan ada
dapat memberikan jawaban pada fokus penelitian yang sudah dirancang sejak
digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada. Hal ini sesuai dengan
jenis penelitian kualitatif yang dibahas bahwa masalah yang timbul dalam
55
gambaran suatu objek yang dianggap belum jelas, setelah ada penelitianini
seperti berikut :
Pengumpulan
Data Penyajian Data
Huberman
Keterangan :
setelah data dirangkum data tersebut disajikan dalam bentuk table, grafik, dan
56
sejenisnya. (penyajian data), melalui penyajian data tersebut maka data akan
saat itu Kepala Desa dijabat oleh Bapak Suto Pandoyo. Beliau
Manjung II.
57
58
jalan utama desa dengan pemandangan sawah. Luas tanah sekolah ini
adalah 500 m2 dan luas sekolah ini 128 m2. Alat permainan edukasi di
1) Visi
berakhlak mulia
2) Misi
pengembangan kognitif.
3) Tujuan
60
2020)
Ngawen, Klaten
6) NPSN 20357156
7) NPWP : 31.429.462.0-525.000
9) Jumlah Murid 20
fungsi dari unsur yang ada dalam lembaga tersebut. Bentuk organisasi
Penanggung Jawab I
Korwil Pendidikan Kec. Ngawen
Suryono, S.Pd
Penanggung Jawab II
Kepala Desa Manjung
Waliyono
Komite
Kepala TK Pertiwi Manjung I
SriJoko Suroso
Maryati, S.Pd
sebagai berikut:
1) Keadaan Guru
No Nama
L/P TTL Agama Ijazah Status
. Guru/NIP
S.Pd 18-11-1960
19601118
(
20 0604 2
D
002
o
2. Muryanti, P Klaten. Islam S1 PAUD GTY
u
S.Pd 14-06-1968
s
3. Sri Hartati, P Klaten, Islam S1 PAUD GTY
t
S.Pd 20-02-1975
u
4. Niken P Klaten, Islam S1 PAUD GTY
0
Susanti, 02-08-1992
2
S.Pd
0
64
2) KeadaanSiswa
perempuan, denganperinciansebagaiberikut :
Nama
No. Nama Anak L/P TTL Alamat
Orang Tua
30/06/2014 Ngawen,
Klaten
29/06/2014 Kulon,
Manjung,
Ngawen,
Klaten
Manjung,
Ngawen
Klaten
Manjung,
Ngawen,
Klaten
Manjung,
Ngawen,
Klaten
Klaten
Klaten
Manjung,
Ngawen,
Klaten
Klaten
66
h Ngawen,
Klaten
Jatinom,
Klaten
17/01/2015
3) Sarana Prasarana
2 Agustus 2020)
1. Meja Guru 1
2. Meja Anak 6
68
3. Kursi Anak 15
4. Kursi Guru 2
5. Papan Tulis 1
Lemari 1
Rak Mainan 2
Tempat Sampah 1
1. Meja Guru 1
2. Meja Anak 6
3. Kursi Anak 15
4. Kursi Guru 2
5. Papan Tulis 1
6. Loker Anak 1
7. Tempat Sampah 1
data yang diperoleh peneliti kali ini melalui tiga metode yaitu metode
narasumber yang terdiri dari Ibu Sri Maryati, S.Pd selaku kepala TK dan
pembelajaran.
atau aspek lainnya namun tetap menyesuaikan tema pada hari itu
setelah itu guru menyiapkan bahan dan alat untuk keesokan harinya
agar pada saat anak datang ke sekolah guru sudah siap memberikan
bahan alat kegiatan dan kegiatan dari awal hingga akhir. Dalam RPPH
halus yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2020 dengan
2020 dengan tema keluargaku sub tema anggota keluarga media yang
Indikator, dan kegiatan anak dan media sesuai tema. Sebelum pandemi
motorik halus
dengan baik maka guru membuat permainan atau kegiatan main yang
media dan bahan menyesuaikan tema pada hari itu. Sesuai yang
salam, berdoa, apresepsi, dan tanyajawab pada anak tentang tema pada
hari itu.
belum selesai. Setelah selesai semua keluar kelas cuci tangan cuci kaki
Agustus 2020)
bermain dan menggunakan sarana dan prasarana yang ada. Hal ini
sudah, diajarkan.
berbeda karena tidak ada tatap muka dengan guru di kelas melainkan
guru terhadap orangtua atau sesuai RPPH yang dibuat guru. Setiap hari
kegiatan yang lain orang tua diharap mengikuti minat anak agar mood
termasuk saat anak melakukan kegiatan rutinitas dan ibadah, lalu kirim
dengan dua media yang berbeda yang pertama manik-manik dan kertas
saja. Dari hasil tanyajawab tersebut Finka menjawab dengan benar apa
dilakukan Finka pada hari itu media apa saja yang digunakan dengan
warna apa saja yang digunakan dan apa kesulitan anak saat
1) Metode Demonstrasi
Agustus 2020)
Agustus 2020)
80
guru untuk memberikan contoh pola apa yang digunakan agar anak
bertanya ada berapa warna apa saja warnanya dan bentuknya apa
karya.
82
yang harus muncul dalam sebuah peristiwa tindakan, hasil karya yaitu
hasil kerja anak setelah melakukan suatu kegiatan dapat berupa pekerja
yang memfokuskan pada catatan tentang sikap dan perilaku anak yang
Penilaian disalin pada penilaian dengan list BB, MB, BSH, dan BSB.
Senin. Guru juga menilai tatap muka dengan anak setiap hari Senin
satunya tentang kegiatan meronce. Selain dari hasil karya guru juga
menilai proses kegiatan meronce dari foto dan video yang dikirim
2020)
guru pada saat anak melakukan kegiatan meronce untuk menilai proses
dalam penelitian. Agar lebih terarahnya proses analisi sini, penulis melakukan
mengamati anak sambil mengajak anak berinteraksi tentang benda apa yang
sedang dipegang, dan guru juga memotivasi anak saat memasukkan benangke
a. Persiapan
disampaikan pada hari itu, dan mengaitkan tema tersebut dengan media
media diatas meja agar anak dapat mengamati dan memahami media yang
akan digunakan.
sekolah setiap hari Senin untuk mengambil tugas anak selama seminggu
Kemudian hasil karya dikirimkan melalui via chat WhatsApp dan datang
selama seminggu.
pandemi guru tetap membuat RPPH yang berisi kegiatan yang dapat
Kegiatan meronce dilakukan 2 kali selama satu bulan dengan media yang
berbeda.
b. Pelaksanaan
terlebih dahulu dengan berbaris. Kemudian anak masuk kelas dan duduk
mengamati media yang digunakan yang telah disediakan oleh guru. Saat
apa yang ada di depan mereka. Sebelu manak meronce guru memberikan
aturan dalam kegiatan seperti anak tidak boleh keluar kelas, lari-larian, dan
kegiatan meronce. Jika anak sudah menerima dengan baik aturan yang
mulai meronce sesuai pola yang sudah diberikan guru. Saat anak-anak
mulai meronce guru menanyakan kepada anak bentuk atau warna apa saja
manik-manik yang dipegang anak, dan melihat hasil karya yang di buat
tetapi berbeda tidak dengan guru melainkan dengan orangtua dirumah atau
guru terhadap anak sesuai dengan RPPH atau tugas yang diberikan guru
meronce dengan cara menyatukan satu per satu potongan bahan meronce,
dengan menggunakan tali melalui lubang kecil yang ada. c) Setelah bahan
mengajak anak untuk mengerjakan dengan mood yang baik agar anak
tidak mudah bosan saat kegiatan berlangsung, jika ada anak yang kurang
seperti bermain dengan media yang lain jika anak sudah puas bermain
digunakan seperti sedotan atau manik-manik. Jika anak sudah siap mulai
yang akan digunakan kepada anak, dalam kegiatan meronce pada tanggal
media manik-manik yang memiliki berbagai warna dan bentuk sesuai yang
teknik tempel pada tali, yang pertama orangtua menyiapkan kertas warna
kembali mengingatkan kegiatan apa saja yang dilakukan pada hari itu
tertarik ikuti apa yang diinginkan anak sampai anak bersedia mengikuti
dengan doa.
c. Penilaian
observasi dan hasil karya. Guru menyiapkan media meronce kepada anak,
lalu anak mulai meronce dengan media tersebut dengan cara memasukkan
wadah. Saat anak melakukan kegiatan meronce guru keliling dan bertanya
jawab apa yang di pegang, media apa yang digunakan, warnaya apa saja
dan berbentuk apa, jika ada anak yang belum mengerti media apa yang
digunakan sesekali guru memberitahu anak. Dalam hal ini guru dapat
selain itu dari hasil wawancara dengan orangtua pada saat orangtua datang
dirumah.
pemberian tugas.
a. Metode Demonstrasi
manik atau sedotan dan bahan roncean lainnya yang disesuaikan tema.
meronce saat anak sebelum memulai meronce guru bertanya bahan dan
alat apa saja yang akan digunakan dan media apa yang digunakan.
mengecek satu persatu anak dan sesekali bertanya warna apa saja yang
digunakan, media yang digunakan apa saja dengan begitu anak lebih
yang digunakan oleh anak, berwarna apa saja, berbentuk apa, dan
kegiatan berlangsung.
contoh anak mengerjakan sesuai perintah dari guru dari segi pola
atau dipajang menjadi suatu hiasan. Namun pada masa pandemic ini
PENUTUP
A. KESIMPULAN
buatan hingga bahan alam. Anak mampu menyebutkan warrna dan bentuk
dan dibuat dalam bentuk RPPH yang disesuaikan dengan tema pada hariitu
perkembangan motorik halus anak dapat berkembang dengan baik maka guru
saat anak memasukkan roncean ke dalam benang, saat anak beres-beres dan
92
93
dengan fasilitator orangtua. Setiap hari Senin orangtua mengambil tugas anak
B. SARAN-SARAN
sebagai berikut :
1. Kepada Kepala TK
Alangkah lebih baik guru lebih memotivasi anak lagi biar sabar
dalam melakukan segala hal dan tidak mudah menyerah saat mengikuti
kegiatan meronce.
95
DAFTAR PUSTAKA
Andang Ismail, 2006. Education Games Menjadi Cerdas dan Ceria Dengan
Permainan Edukatif. Yogyakarta : Pilar Media.
Ayu Rini, 2017. Teknik Meronce Untuk PAUD. Depok Jawa Barat: Eka Prima
Mandiri.
Aries Susanti Kurniawaty, 2011. Tahap Meronce. Jakarta : Dit PADU, Direktorat
Jenderal PLSP, Departemen Pendidikan Nasional, Sekolah Al Falah The
Creative Center for Childhood Research and Training, Inc
Astanti, 1995. Terapi Okupasi, Bermain dan Musik Untuk Anak Tunagrahita
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.
Barmin, EkoWijiono, Mahsan Burhani. 2015. Seni Budaya dan Keterampilan.
Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Danar Santi. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini Antara Teori dan Praktik. Jakarta:
PT Indeks Permata Puri Media.
Guba, E.G & Lincoln Y.S. 1981. Effektif Evaluation. Improving The Usefulness
Of Evaluations Result Through Responsive And Naturalistic Approaches.
Jassey-Bass Inc. Publisher
Hurlock, Elizabeth B. 1999. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Haeriah Syamyuddin.2014. Brain Game Untuk Balita. Jakarta: PT Buku
Seru. Iskandar, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Ciputat : Gaung Persada
Press.
Junanto, Subar. Maharani, Dewi. 2019. Pengembangan Motorik Halus Anak Usia
Dini Melalui Kegiatan Melukis Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di Paud Islam
Makarima Singopuran Kartasura Tahun Pelajaran 2018/2019.
httpps://jurnal.untirta.ac.id./index.php/jpppaud/article/view/4654 (di akses,
16 Desember 2020)
Junanto, Subar. Qoriahtun, Histining. 2019. Hubungan Perkembangan Motorik
Halus Dengan Kemandirian Anak Di TK Aisyiyah Cabang Kartasura,
Sukoharjo, Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2018/2019.
https://core.ac.uk/download/pdf/296477873.pdf (di akses, 16 Desember
2020)
Junanto, Subar. Rodiyah, Windhi Indha. 2019. Implementasi Penggunaan Metode
Bermain Dengan Media Plastisin Untuk Kreativitas Anak Di RA
Kalimosodo Manisharjo Sukoharjo Tahun 2018/2019.
96
97
98
Lampiran 01
PEDOMAN WAWANCARA
SUBYEK
1 Ngawen Klaten
B?
meronce?
INFORMAN
kelompok B?
99
Lampiran 02
PEDOMAN OBSERVASI
Lampiran 03
PEDOMAN DOKUMENTASI
Lampiran 04
Kode 001
Waktu : 09.00-selesai
Peneliti akan memberikan surat ijin kepada Kepala TK yang bernama Ibu Maryati
untuk member tahukan bahwa saya akan melakukan penelitian mengenai kegiatan
kantor guru. Kemudian saya memberikan surat ijin penelitian tersebut kepada Bu
Maryati selaku Kepala TK Pertiwi Manjung I. Selain memberikan surat ijin, saya
struktur kepengurusan selain itu peneliti juga mengamati kelas dan sekitar TK.
REKONSTRUKSI DIALOG
Peneliti :
“Permisi Bu, saya Oktaria Nanda mahasiswa IAIN Surakarta yang hendak
103
Bu Mar :
“Iya Mbak, tapi di TK Pertiwi Manjung ya Cuma seperti ini hehe.. saya
bantu sebisa kemampuan saya ya nanti kalo mau tanya tentang proses
Peneliti :
“Nggih Bu, habis ini saya ijin bertemu dengan Bu Niken nggih. Sejarah
Bu Mar :
Manjung I tapi Siwi Peni terus tahun 1970 ganti nama jadi Pertiwi
I nggak disini, tapi di rumah Bapak Sutoyo Pandoyo salah satu kepala desa
kemudian tepatnya pada tahun 2008 atas gagasan Bapak Kepala Desa
Inpres Manjung milik desa yang sudah tidak di gunakan ini lebih tepatnya
Peneliti :
“Nggih Bu, kalo boleh saya tau visi misi TK Pertiwi Manjung I apaya Bu?
Bu Mar :
“Visi misinya ada di dokumen ini mbak, nanti di foto aja ya”
Peneliti :
“Ohiya Bu, makasih ijin fotoya Bu. Di TK Pertiwi Manjung ini ada berapa
Bu Mar :
Peneliti :
Bu Mar :
“Untuk guru disini berjumlah 4 orang Bu Niken, Bu Sri, dan Bu Mur. Kalo
jumlah siswa kelas A ituada 12 anak kemudian kelas B ada 8 anak jadi
jumlahnya 20 anak. Tahun ini turun jumlahnya kalo tahun kemaren itu ada
24an anak. Lha gimana ya mbak di masa pandemic seperti ini, tapi ini
Peneliti :
Bu Mar :
“Iya Nduk, semua sarjana PAUD yang tertua saya disini hehe. Tapi S1 nya
tonggomu kui”
105
Peneliti :
Bu Mar :
“Struktur e, ini disini juga ada jadi satu sama visi misi Nduk di foto aja ya”
Peneliti :
“Oh nggih Bu, ijin nggih. Saat pandemic seperti ini apa masih ada
kegiatan Bu di Sekolah?”
Bu Mar :
“Di stop dulu mbak, soalnya memang kita menuruti himbauan dari
jadi semua serba online ini. Tapi kegiatan pembelajaran tetap dilakukan
mengambil tugas selama seminggu dan pada saat mengambil itu orangtua
Peneliti :
Bu Mar :
prasarananya juga Alhamdulillah cukup ada papan tulis, rak mainan, rak
106
sepatu, loker anak, tempat sampah, kursi meja anak dan kursi meja guru
juga lengkap, untuk APE luar juga lumayan lengkap walaupun sudah lama
ya”
Peneliti :
Manjung I?”
Bu Mar :
disini juga ada manik-maniknya dari ukuran besar hingga kecil dan
berbagai hanya saja tidak lengkap karena manik-maniknya juga udah lama
sekali. Tapi agar anak tidak bosan kami mengganti medianya sesuai tema
dibentuk bintang, bulan, matahari dan dironce dengan tali kenur. Kalo
tetep menyesuaikan tema. Apa nanti kalau ada yang perlu ditanyakan bisa
WA saya mbak ini nomorku (memberikan hp) itu mbak kalo mau tanya
Peneliti :
Bu Mar :
Setelah mendapat izin dari Kepala TK Pertiwi Manjung I dan saya berpamitan
REFLEKSI
dengan kedatangan saya. Izin dari beliau memberikan jalan kepada saya
Kode 002
Waktu : 09.30-selesai
saya menuju kelas B untuk bertemu dengan Bu Niken yang hendak keluar kelas
REKONSTRUKSI DIALOG
Bu Niken :
Peneliti :
Peneliti :
Bu?” Bu Niken :
“Cukup baik, hanya ada beberapa anak saja mbak yang kurang dalam
Peniliti :
Bu Niken :
tetep tapi kalo meroncen ya pakai pola bias mengenalkan warna, bentuk
109
itu kan masuk fisik motorik bias kognitif bisa dan seni juga bias karena
yang menghasilkan keindahan. Kalo dibikin Bahasa bias nanti anak bias
bercerita mbak”
Peneliti :
Bu Niken :
Peneliti :
Bu Niken :
membutuhkan konsentrasi”
Peneliti :
Bu Niken :
nggak mungkin kalo minggu ini dengan minggu berikutnya sama media
nya nanti yang ada malah anak cenderung bosan jadi di variasi seumpama
110
temanya alam semestaya nanti kita bentuk kertas seperti bintang, bulan
dan matahari nanti itu juga bias dirangkai jadi roncean jadi pinter-
Peneliti :
Bu Niken :
dulu dan memilih kegiatan yang sesuai untuk mengembangkan aspek fisik
motoric halus atau aspek lainnya namun tetap menyesuaikan tema pada
hari itu setelah itu guru menyiapkan bahan dan alat untuk keesokan
harinya agar pada saat anak dating ke sekolah guru sudah siap
memberikan kegiatan. Jadi anak dating itu sudah siap materin ya mbak.”
Peniliti :
Bu Niken :
pagi itu anak sudah dilatih fisik motoric halusnya berbeda-beda setiap
Peniliti :
“sementara itu dulu nggih Bu Niken, lain waktu saya kesini lagi maaf
ngrepotin hehe”
Bu Niken :
“Walah mbak, santai wae dulu aku juga sama kaya jenengan kok. Nggih
Kode 003
Waktu : 09.30-selesai
REKONSTRUKSI DIALOG
Peneliti :
Bu Mar :
“Iyo nduk masuk o, tapi belum tak bersihin ki kantore ndak papa yo”
Peneliti :
“Hehe nggih Bu, ini mau wawancara tentang BDR di TK Pertiwi Manjung
I, bagaimana Bu?”
Bu Mar :
tugasnya juga menyesuaikantema pada hari itu jadi setiap guru kelas
Peneliti :
Bu Mar :
“Iyo Nduk, ada group WA setiap kelas itu jadi nanti guru memberikan
informasi lewat WA. Saat orangtua dating ke kampus guru kelas menilai
Peneliti :
Bu Mar :
“Kalau penilaian kita ada 3 teknik anekdot, hasil karya dan ceklis. Untuk
penilaian kita merekap di lembar penilaian dengan ceklis BB, MB, BSH,
dan BSB”
Penulis :
Bu Mar :
Kode 003
Waktu : 09.30-selesai
Pukul 09.30 WIB saya dating ke lokasi untuk bertemu dengan Bu Niken
selaku guru kelas B. Setiba di lokasi saya langsung ke kantor untuk menemui Bu
REKONTRUKSI DIALOG
Peneliti :
“Assalamualaikum Bu Niken”
Bu Niken :
Peneliti :
Bu Niken :
“Iya santai wae mbak, ini udah longgar kok jamnya. Gimana ada yang
Peneliti :
Bu Niken :
BB, MB, BSH, dan BSB. Kalo kegiatan meronce juga bias dinilai
akhirnya karenakan menghasilkan karya. Jadi kita lihat karya anak rapi
atau tidak terus polanya sudah benar atau belum. Selain itu kita juga
roncean ke tali.”
Peneliti :
Bu Niken :
banyak yg hilang jadi udah ngga lengkap. Soalnya manik-manik itu udah
lama mbak. Maka dari itu guru dituntut untuk kreatif jika keadaan fasilitas
Peneliti :
Bu Niken :
Peneliti :
Bu?
Bu Niken :
anak perludi contoh iya mbak jadi awalnya saya mencontohi dari awal dari
Peneliti :
Bu Niken :
pasti nanti ada anak yang menjawab malah rebutan mbak. Pada saat anak
mengerjakan tugas guru keliling memperhatikan satu persatu anak itu kita
tanya, jadi selain mengembangkan aspek fisik motoric halusnya anak juga
Peneliti :
“Untukmetodepemberiantugas Bu?”
Bu Niken :
117
Peneliti :
kegiatan meronce?
Bu Niken :
anak yang kurang bersemangat atau tidak mau mengerjakan kita kasih
berbagai macam dan kita ambil contoh anak yang asik mengerjakan
Peneliti :
Bu Niken :
“Faktor pendukung dari kegiatan meronce ada di media itu bias mbak,
motivasi dari guru, dan terutama peserta didiknya mbak. Karena jika
kurang berkembang”
Peneliti :
“Kenapa guru, media dan anak didik menjadi suatu factor pendukung?”
Bu Niken :
“Guru menjadi factor pendukung paling utama karena jika tidak ada guru
118
digunakan agar anak dapat mengamati dan memahami media apa yang
digunakan saat kegiatan dengan strategi guru begitu anak lebih paham apa
yang akan mereka kerjakan. Media juga sangat penting karena dengan
media, anak dapat lebih memahami apa yang akan dialakukan karena
Peneliti :
Bu Niken :
“Ada beberapa anak yang kurang antusias atau tidak mengikuti aturan
yang sudah di berikan ada saja anak yang lari-larian dan malah memilih
media yang seharusnya tidak digunakan. Jadikan anak tidak bisa focus
kedalam tali, seperti itu mbak ya kalog itu akibatnya motoric halus anak
Peneliti :
dilakukan Bu?”
Bu Niken :
“Masih mbak, karena daring ini kurang maksimal ya mba soalnya kan
guru hanya jadi perantara antar WA jadi nggak bias memantau langsung
itu antusias saat kegiatan meronce tidak hanya saat pembelajaran saat pagi
itu kan ada bermain bebas sambil anak menunggu bel bunyi itu juga
meronce mbak”
Peneliti :
“Hehe iya Bu, tentang BDR dimasa pandemic seperti ini bagaimana Bu
perencanaannya?”
Bu Niken :
“Kegiatan meronce tetap dilakukan cuman tidak serutin dulu ya mbak, ini
seperti apa dengan media sedotan kemudian memberi contoh jika ada
orangtua belum mengerti nanti dari pihak guru menjelaskan melalui video
Peneliti :
Bu Niken :
mengamati hasil karya yang dikumpulkan orangtua setiap hari Senin. Guru
juga menilai tatap muka dengan anak setiap hari Senin dan menanyakan
120
apa yang dilakukan anak selama seminggu salah satunya tentang kegiatan
meronce. Selain dari hasil karya guru juga menilai proses kegiatan
meronce dari foto dan video yang dikirim orangtua kepada guru melalui
Peneliti :
nggih. Assalamualaikum”
Bu Niken :
Kode 004
Waktu : 09.30-selesai
TubanWetan RT 04/RW 08, Manjung, Ngawen, Klaten. Lokasi sekolah ini berada
serbaguna desa dipinggir jalan utama desa dengan pemandangan sawah. Luas
tanah sekolah ini adalah 500 m2 dan luas sekolah ini 128 m2. Alat permainan
Kode 005
Waktu : 09.30-selesai
melihat sarana prasarana yang ada di kelas B. Sebelum saya masuk ke dalam
kelas, saya bertemu Bu Mar di kantor selaku Kepala Sekolah untuk meminta izin
observasi masuk kelas B. Setelah Bu Mar memberikan izin, saya masuk kedalam
kelas dan melihat apa saja fasilitas yang ada di dalamnya. Fasilitas di kelas B
terdiri dari meja guru yang berjumlah 1 buah, meja anak berjumlah 6 buah, kursi
anak berjumlah 15 buah, kursi guru berjumlah 2 buah, papan tulis berjumlah 1
buah, loker anak berjumlah 1 buah, tempat sampah berjumlah 1 buah. Setelah
saya selesai mengamati fasilitas yang ada di kelas B saya menemui Bu Niken
Kode 006
Waktu : 08.30-selesai
Pukul 08.30 WIB saya tiba di lokasi yaitu di TK Pertiwi Manjung I untuk
meminta izin terlebih dahulu dengan Bu Mar selaku kepala TK Pertiwi Manjung I
setelah mendapat izin saya bertemu dengan Bu Niken untuk meminta izin
membuat RPPH yang disesuaikan dengan tema pada hari itu. Saat saya observasi
Lampiran 05
KegiatanMeronceanakmenggunakanmanik-manik
Lampiran 06
/
130
131
132
Lampiran 07
133
Lampiran 08
Lampiran 08
Lampiran 09
134
Lampiran 09
135
Lampiran 10
136
Lampiran 11
137
Lampiran 12
138
Lampiran 13
CURICCULUM VITAE
NIM 163131098
JenisKelamin : Perempuan
No Hp 081466761909
2009