Buku Panduan MPLS SMK

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 55

KATA PENGANTAR

Puji dansyukur kami panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan rahmat dankarunia Nya,
sehingga kami dapat menyusun Buku Panduan Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun pelajaran
2024-2025.
Kegiatan MPLS merupakan kegiatan yang bertujuan
memperkenalkan semua unsur yang ada di SMP Negeri 22
Bandung, antara lain : lingkungan, budaya, kegiatan,
dancivitas akademika kepada peserta didik baru. Setelah
mengikuti kegiatan ini diharapakan peserta didik baru
dapat beradaptasi dengan baik dansiap mengikuti kegiatan
di SMP Negeri 22 Bandung.
Buku Panduan MPLS disusun sebagai acuan bagi
peserta didik agar bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik
danbersungguh-sungguh.
Besar harapan kami, Kegiatan Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Pelajaran 2024 2025
ini dapat terlaksana sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Semoga segala usaha dankebaikan yang akan kita lakukan,
senantiasa mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah
subhanahuwata alla.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................i
Daftar Isi ..................................................ii
Asmaul Husna ..............................................1
Lagu Indonesia Raya ......................................4
Hymne dan Mars SMPN 22 ..............................5
Tata Krama Siswa .........................................6
Sekolahku.................................................. 8
Denah Sekolah.............................................15
Daftar Nama Guru........................................ 16
Berkenalan dengan Pembimbingku ...................... 19
Merdeka Belajar ......................................... 21
Pengenalan Ekstrakurikuler.............................. 24
Lagu Daerah .............................................. 26
Lagu Nasional............................................. 27
Sekolah Ramah Anak..................................... 30
Pengenalan OSIS MPK .................................. 39
Gaya Belajar ............................................ 44
Kebersihan Diri dan P3K .................................49
Kepramukaan ............................................. 51

ii
ASMAUL HUSNA

1. Ar Rahman = Yang Maha 22. Al Khaafidh = Yang Maha


Pengasih Merendahkan
2. Ar Rahiim = Yang Maha 23. Ar Raafi = Yang Maha
Penyayang Meninggikan
3. Al Malik = Yang Maha Merajai 24. Al Mu`izz = Yang Maha
atau menguasai Memuliakan
4. Al Quddus = Yang Maha Suci 25. Al Mudzil = Yang Maha
5. As Salaam = Yang Maha Menghinakan
Memberi Kesejahteraan 26. Al Samii = Yang Maha
6. Al Mu`min = Yang Maha Mendengar
Memberi Keamanan 27. Al Bashiir = Yang Maha Melihat
7. Al Muhaimin = Yang Maha 28. Al Hakam = Yang Maha
Mengatur Menetapkan
8. Al Aziz = Yang Maha Perkasa 29. Al `Adl = Yang Maha Adil
9. Al Jabbar = Yang Memiliki 30. Al Lathiif = Yang Maha Lembut
Mutlak Kegagahan atau Maha Teliti.
10. Al Mutakabbir = Yang Maha 31. Al Khabiir = Yang Maha
Megah Mengenal atau mengetahui.
11. Al Khaliq = Yang Maha Pencipta 32. Al Haliim = Yang Maha
12. Al Baari = Yang Maha Pembuat Penyantun
atau Perancang 33. Al `Azhiim = Yang Maha Agung
13. Al Mushawwir = Yang Maha 34. Al Ghafuur = Yang Maha
Membentuk Rupa Memberi Pengampunan
14. Al Ghaffaar = Yang Maha 35. As Syakuur = Yang Maha
Pengampun Pembalas Budi
15. Al Qahhaar = Yang Maha 36. Al `Aliy = Yang Maha Tinggi
Memaksa 37. Al Kabiir = Yang Maha Besar
16. Al Wahhaab = Yang Maha 38. Al Hafizh = Yang Maha
Pemberi Karunia Memelihara
17. Ar Razzaaq = Yang Maha 39. Al Muqiit = Yang Maha Pemberi
Pemberi Rezeki Kecukupan
18. Al Fattaah = Yang Maha 40. Al Hasiib = Yang Maha
Pembuka Rahmat Membuat Perhitungan
19. Al `Aliim = Yang Maha 41. Al Jaliil = Yang Maha Luhur
Mengetahui 42. Al Kariim = Yang Maha Pemurah
20. Al Qaabidh = Yang Maha 43. Ar Raqiib = Yang Maha
Menyempitkan Mengawasi
21. Al Baasith = Yang Maha 44. Al Mujiib = Yang Maha
Melapangkan Mengabulkan

1
45. Al Waasi = Yang Maha Luas 72. Al Mu`akkhir = Yang Maha
46. Al Hakiim = Yang Maha Maka Mengakhirkan
Bijaksana 73. Al Awwal = Yang Maha Awal
47. Al Waduud = Yang Maha 74. Al Aakhir = Yang Maha Akhir
Mengasihi 75. Az Zhaahir = Yang Maha Nyata
48. Al Majiid = Yang Maha Mulia 76. Al Baathin = Yang Maha Ghaib
49. Al Baa`its = Yang Maha 77. Al Waali = Yang Maha
Membangkitkan Memerintah
50. As Syahiid = Yang Maha 78. Al Muta`aalii = Yang Maha
Menyaksikan Tinggi
51. Al Haqq = Yang Maha Benar 79. Al Barru = Yang Maha Penderma
52. Al Wakiil = Yang Maha 80. At Tawwaab = Yang Maha
Memelihara Penerima Tobat
53. Al Qawiyyu = Yang Maha Kuat 81. Al Muntaqim = Yang Maha
54. Al Matiin = Yang Maha Kokoh Pemberi Balasan
55. Al Waliyy = Yang Maha 82. Al Afuww = Yang Maha Pemaaf
Melindungi 83. Ar Ra`uuf = Yang Maha
56. Al Hamiid = Yang Maha Terpuji Pengasuh
57. Al Muhshii = Yang Maha 84. Malikul Mulk = Yang Maha
Menghitung Penguasa Kerajaan
58. Al Mubdi = Yang Maha Memulai 85. Dzul Jalaali Wal Ikraam
59. Al Mu`iid = Yang Maha = Yang Maha Pemilik Kebesaran
Mengembalikan Kehidupan dan Kemuliaan
60. Al Muhyii = Yang Maha 86. Al Muqsith = Yang Maha
Menghidupkan Pemberi Keadilan
61. Al Mumiitu = Yang Maha 87. Al Jamii` = Yang Maha
Mematikan Mengumpulkan
62. Al Hayyu = Yang Maha Hidup 88. Al Ghaniyy = Yang Maha Kaya
63. Al Qayyuum = Yang Maha 89. Al Mughnii = Yang Maha
Mandiri Pemberi Kekayaan
64. Al Waajid = Yang Maha Penemu 90. Al Maani = Yang Maha
65. Al Maajid = Yang Maha Mulia Mencegah
66. Al Wahid = Yang Maha Tunggal 91. Ad Dhaar = Yang Maha Penimpa
67. Al Ahad = Yang Maha Esa Kemudharatan
68. As Shamad = Yang Maha 92. An Nafii = Yang Maha Memberi
Dibutuhkan Manfaat
69. Al Qaadir = Yang Maha 93. An Nuur = Yang Maha Bercahaya
Menentukan 94. Al Haadii = Yang Maha Pemberi
70. Al Muqtadir = Yang Maha Petunjuk
Berkuasa 95. Al = Yang Maha Pencipta
71. Al Muqaddim = Yang Maha 96. Al Baaqii = Yang Maha Kekal
Mendahulukan

2
97. Al Waarits = Yang Maha haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa
Pewaris jamaalika wa quwwatika wa
98. Ar Rasyiid = Yang Maha Pandai qudratika, aatinii maa ataita
99. As Shabuur = Yang Maha 'ibaadakash-shalihiin.
Sabar

Doa Shalat Dhuha Artinya:


"Ya Allah, bahwasanya waktu
dluha itu waktu dluhaMu,
kecantikan ialah kecantikanMu,
keindahan itu keindahanMu,
kekuatan itu kekuatanMu,
kekuasaan itu kekuasaanMu, dan
perlindungan itu,
perlindunganMu".

Allahumma innad-duhaa'a"Ya Allah, jika rizkiku masih


duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'ukadiatas langit, turunkanlah .dan
wal jamaala jamaaluka wal quwwatajika ada di dalam bumi,
quwwatuka wal-qudrota qudratukakeluarkanlah, jika sukar
wal 'ismata 'ismatuka.mudahkanlah, jika haram
sucikanlah, jika masih jauh
dekatkanlah, berkat waktu dluha,
Allaahumma in kaana rizqii fis- keagungan, keindahan, kekuatan
samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil dan kekuasaanMu, limpahkanlah
ardi fa akhrijhu, wa in kaana kepada kami segala yang telah
mu'assiran fa yassirhu, wa in Engkau limpahkan
kaana haraaman fa tahhirhu wa kepada hamba-hamba-Mu yang
in kaana ba'iidan fa qarribhu bi shaleh".

3
INDONESIA RAYA

4
HYMNE SMP NEGERI 22 BANDUNG
Bergemalah namamu
SMP Negeri 22
Berbakti pada Ibu pertiwi
Untuk membangun derajat bangsa
SMPku slalu bersatu
Untuk mendidik generasi muda
Yang berbudi luhur
Berwawasan tinggi
Dan yang slalu berahlak mulia
Junjung slalu SMP kita
SMP Negeri yang kita banggakan
Jaya lah selalu SMPN 22
Jayalah untuk selama lamanya
Jayalah untuk selama lamanya

MARS SMP
Wahai para pelajar putra putri SMP 22
Kobarkan semangat jiwa patriot
Menyongsong masa depan
Mari kita wujudkan cita cita mulia
Demi masa depan yang akan datang
Mari berantas kebodohan
Serta perangi kemiskinan
Agar rakyat sejahtera
cerdas, cerdas
Cerdas berprestasi
Mari kita semua menjunjung tinggi
SMP Negeri yang kita banggakan

5
TATA KRAMA SISWA

Tata krama terdiri dari dua kata yaitu


Tata berarti adat, peraturan atau norma. Sedangkan krama
berarti cara, langkah, tindakan, prilaku atau perbuatan yang baik.
Dapat disimpulkan tata krama adalah aturan berprilaku dan
bersikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa manfaat tata krama dalam kehidupan sehari hari :
1. Menciptakan hubungan baik dengan orang lain.
2. Menciptakan ketentraman dalam kehidupan sosial.
3. Menghindari terjadinya pertentangan atau permusuhan.
4. Disenangi orang lain.
5. Memelihara suasana yang baik.
Tentunya kita akan mendapat banyak manfaat jika menerapkan
tata krama dalam kehidupan sehari-hari. Lalu bagaimana cara kita
menerapkan tata krama dilingkungan sekolah dan masyarakat ?
Berikut beberapa tata krama yang dapat kamu terapkan di
lingkungan sekolah dan masyarakat :
1. Budayakan kebiasaan mengantri
2. Budayakan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun)
3. Menjaga kebersihan lingkungan

6
Tata krama

1. Hal positif apa yang pernah kamu lakukan dilingkungan


sekolahmu dulu ?

2. Apa yang akan kamu lakukan ketika melihat kelas kotor ?

3. Bagaimana pendapatmu mengenai budaya 5 S ?

4. Apakah kebiasaan mengantri itu penting ? berikan


pendapatmu !

7
SEKOLAHKU

Profil sekolah

Awal berdirinya sekolah ini bertempat di gedung

SMEP Negeri 1 yang dibangun pada tahun 1950. Gedung

tersebut digunakan sebagai Sekolah Menengah Ekonomi

Pertama (SMEP) Negeri 1, beralamat di Jalan W.R.

Supratman No. 24 Bandung.

Terhitung mulai tanggal 1 April 1979, berdasarkan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tertangggal 17 Februari

1979 Nomor.030/U/1979 tentang pelaksaanaan Integrasi

Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Pertama sebagai

Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) Negeri 1.

Kepala SMEP Negeri Bandung yang menjabat saat itu, adalah

Bapak Suhirman, B.A., melalui SK Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan No. E. 1955.

Penamaan sekolah berubah dari Sekolah Menengah

Ekonomi Pertama (SMEP) Negeri 1, menjadi Sekolah

Menengah Pertama (SMP), Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama (SLTP) dan saat ini berubah menjadi SMP Negeri

22 Bandung.

8
DAFTAR NAMA KEPALA SEKOLAH YANG PERNAH MENJABAT
DI SMPN 22 BANDUNG

No Nama Kepala Sekolah Masa Jabatan

1 Suhirman, B.A. 1 Juli 1969


2 Drs. Muh. Tatang 25 September 1992
3 Sufyan Musa Ena 1990
4 Soma Atjeng BA 1991
5 Drs. E. Haris Harsono 1995
6 Dedi Sopandi 14 Juli 1997
7 Dra. Hj. Aas Hasanah 15 Februari 1995
8 Drs. H. Tata Mutaqqin, M.M.Pd 29 Maret 2005 s.d 21 Januari
2008
9 Dede Setiawan, M.M.Pd 21 Januari 2008 s.d 12 Maret
20012
10. Ais Widaningrum, S.Pd.,M.Pd 12 Maret 2012 s.d
11 Rida Indriawati, S.Pd.,M.Si April 2015 s.d April 2016
12 Yooke Kusdariyanti, S.Pd., M.Ds April 2016 s.d April 2017

13 Hj. Ratu Hadijah, S.Pd.,M.M.Pd April 2017 s.d April 2020


14 Jajang Hernawan, S.Pd.,M.M.Pd Mei 2020 s.d Maret 2021

13 H.Kusmana, M.Pd 30 Maret 2022


14 Dr. Yuli Nurhayati.,M.Pd April 2022
15 Iis Yuliawati.,M.M.Pd Mei 2022 s.d sekarang

visi

Terwujudnya peserta didik yang BAIK

( Beriman, Adaptif, Inovatif, dan Kritis)


9
Wawasan wiyata mandala

A. Wawasan : suatu pandangan atau sikap yang mendalam


terhadap suatu hakikat.
Wiyata : pendidikan
Mandala : tempat atau lingkungan
Wiyata mandala adalah sikap menghargai dan bertanggung
jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut
ilmu pengetahuan. Unsur-unsur wiyata mandala:
1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung
jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan
dalam lingkungan sekolah.
3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling
pengertian dan kerjasama erat untuk mengemban
tugas pendidikan (hubungan yang serasi)
4. Warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus
menjunjung tinggi martabat dan citra guru.
5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya
dan mendukung antarwarga.
B. SEKOLAH DAN FUNGSINYA
Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan PBM,
menanamkan dan mengembangkan berbagai nilai, ilmu
pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Sekolah merupakan
lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya PBM
untuk membina dan mengembangkan:
1. Ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Pandangan hidup/kepribadian

10
3. Hubungan antara manusia dengan lingkungan atau
manusia dengan Tuhannya
4. Kemampuan berkarya.
C. FUNGSI SEKOLAH
Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar
karena memiliki aturan/tata tertib kehidupan yang mengatur
hubungan antara guru, pengelola pendidikan siswa dalam PBM
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dlam
suasana yang dinamis.
D. CIRI-CIRI SEKOLAH SEBAGAI MASYARAKAT
BELAJAR
Ciri-ciri sekolah sebagai masyarakat belajar adalah :
1. Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang tertib
2. Tercapainya masyarakat yang sadar, mau belajar dan
bekerja keras.
3. Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya.
E. PRINSIP SEKOLAH
Sekolah harus menjadi suri teladan bagi kehidupan
masyarakat sekitarnya, serta mampu mencegah masuknya
sikap dan perbuatan yang akan menimbulkan pertentangan.
Untuk itu sekolah memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Sekolah sebagai wadah/lembaga yang memberikan
bekal hidup.
2. Sekolah sebagai institusi tempat peserta didik
belajar dibawah bimbingan pendidik.
3. Sekolah sebagai lembaga dengan pelayanan yang
adil/merata bagi stakeholdernya

11
4. Sekolah sebagai lembaga pengembangan bakat dan
minat siswa.
5. Sekolah sebagai lembaga pembinaan potensi di luar
intelegensi.
6. Sekolah harus memberikan perhatian serius untuk
mengembangkan kemampuan emosional dan sosial,
kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi,
kemampuan bekerjasama dalam kelompok, dan lain-
lain.
7. Sekolah sebagai wahana pengembangan sikap dan
watak.
8. Sekolah sebagai wahana pendewasaan diri.
9. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat belajar
(learning society).
F. PENGGUNAAN SEKOLAH
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang diperuntukan
sebagai tempat proses kegiatan belajar mengajar, tidak
diperbolehkan dijadikan sebagai tempat :
1. Ajang promosi /penjualan produk-produk perniagaan
yang tidak berhubungan dengan pendidikan.
2. Sekolah merupakan lingkungan bebas rokok bagi
semua pihak.
3. Penyebaran aliran sesat atau penyebarluasan aliran
agama tertentu yang bertentangan dengan undang-
undang.
4. Propaganda politik/kampanye.
5. Shooting film dan atau sinetron tanpa seijin
Pemerintah Daerah.

12
6. Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan
kerusakan, perpecahan, dan perselisihan, sehingga
menjadikan suasana sekolah tidak kondusif.
G. PENATAAN WIYATA MANDALA DALAM UPAYA
KETAHANAN SEKOLAH
1. Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada
upaya-upaya yang bersifat preventif.
2. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan
fungsinya, perlu dilakukan penataan Wiyata Mandala
di sekolah melalui langkah-langkah :
a) Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai
sesama warga sekolah untuk dapat mencegah
sedini mungkin adanya kegiatan dan tindakan
yang dapat mengganggu proses belajar
mengajar.
b) Melaksanakan tata tertib sekolah secara
konsisten dan berkelanjutan.
c) Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah
dan pihak keamanan setempat untuk
terselenggaranya ketahanan sekolah.
d) Mengadakan penyuluhan bagi orangtua dan
siswa yang bermasalah
e) Mengadakan penyuluhan dan pembinanan
kesadaran hukum bagi siswa.
f) Pembinaan dan pengembangan keimanan,
ketaqwaan, etika bermoral Pancasila,
kepribadian sopan santun dan berdisiplin.

13
g) Pengembangan logika para siswa, rajin
belajar, gairah menulis, gemar membaca/
informasi/penemuan para ahli.
h) Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler dan pengembangan diri.
i) Mengadakan karya wisata dalam rangka
pengembangan iptek.
H. MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA
MANDALA
Dalam rangka pelaksanaan Wiyata Mandala perlu upaya
penang-gulangan secara dini setiap permasalahan yang timbul
sehingga dapat menghilangkan dampak negatifnya, yaitu
dilaksanakan secara terpadu, bertahap dan berlanjut sebagai
berikut :
1. Tahap Preventi adalah upaya untuk meniadakan
peluang-peluang yang dapat memungkinkan
terjadinya kasus-kasus negatif di sekolah,
2. Tahap Represif adalah upaya untuk menindak siswa
yang telah melanggar peraturan-peraturan dan tata
tertib se

14
BERKENALAN DENGAN GURUKU
DI SMPN 22 BANDUNG

TANDA
NO MATA TANGAN
NAMA GURU
KODE PELAJARAN

1 SURIATI, S.Pd.

2 NENENG ROHAYATI, S.Pd

3 IIS ROHAENI, S.Pd.

4 Dra. ANI SUMARNI

5 SRI SURYANTI, M.Pd

6 DENY HARYANTO, S.Pd.

7 Drs. FIRMAN SALEH

8 MAMAH SUKMALIAH, M.Pd

9 IIS AISYAH, S.Pd.

10 RITA BUDININGSIH, S.Pd.

11 SHAUMI NOVITA, S.Pd.

12 SRI SOESILOWATI, S.Pd.

13 ELIH MALEHA, S.Pd.

14 WISNU WITONO, S.Pd

15 ASEP SUJANA, M.Pd.

16 Drs. YANA MARYANA

17 Dr. SUTARMAN, M.M

18 DWI HASTUTI, S.Pd.


MUH. WILDHAN YANUAR ALI,
19
S.Pd
20 MULYANTO ADJI WIBOWO, S.Pd. I

21 NUGRAHA M. NOOR, S.Pd.

22 RIDWAN FIRDAUZI, S.Pd

16
NO MATA TANDA
NAMA GURU
KODE PELAJARAN TANGAN
23 WACHID SUBARA, S.Pd

24 DWI WIDANINGTIAS, S.Pd

25 ITA MUFIDA, S. Psi

26 MERI MAELASARI, S. Pd

EKA MERDEKAWATI MA'MUR, M.


27
Pd

28 KANIA DEWI, S.Pd

29 YULY RIZKY AMELIA, S.E

30 NURUL FITRI, S.Pd

31 RANI NURLANI, M. Pd

32 JODI SOLEHUDIN, S. Pd

33 TITI SITI AMINAH, S. Pd

34 AGNI FREDI SUPRAYUGA, S. Pd


INGGAR CARISSA AMBARWATI, S.
35
Pd
36 DINA NURULIA RONATEZA, S. Pd

37 SYARIFATULLAH AMIN, S. Pd

38 HERLINA, S.Th

39 IRFAH NURTSANI, S.Pd

40 NINA YAYANG SOFIYANTI, S.Pd

41 AMALIA HARUMI RAKHMAT, S.Pd

42 SALMA AULIA SUHERMIATI, S.Pd

45 DYANISITA ANGGANARISTI, S.Pd

46 AHMAD YOVI ALGALBY, S. Sn

17
No. NAMA PEGAWAI JABATAN KET
1. RONI SYAHRON FAJAR
NURUL ZAKIRAH EKO
2.
ISDIJANTO, S.Pd
3. FEBI TEGAR PRATIWI, A.Md
4. JOHAN HIDAYAT SUKENDAR
5. PRANA JATIYANA, S.E
6. AGUS NURJAMAN
7. PEPEN YUSUF
8. ARIP MULYADI

18
Berkenalan dengan

pembimbingku

Nama Lengkap :

Tempat, Tanggal lahir :

Alamat Rumah :

Hoby :

Motto Hidup :

Guru Mata Pelajaran :

Tanda Tangan Pembimbing Foto bersama Pembimbingku

19
DIARYKU
Silahkan deskripsikan dalam bentuk tulisan atau gambar

emoticon yang sesuai dengan perasaanmu saat ini setelah

mengikuti MPLS hari pertama !

20
MERDEKA BELAJAR

Merdeka Belajar merupakan langkah untuk mentransformasi


pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul
Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.

Karakteristik merdeka belajar :

Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan


karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
Fokus pembelajaran pada materi esensial akan membuat
pembelajaran lebih mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi
dan numerasi.
Pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai dengan kemampuan
peserta didik dan enyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Konsep Merdeka Belajar Menurut Ki Hajar Dewantara


Ki Hajar Dewantara merupakan
pahlawan pendidikan Indonesia,
bahkan ia mendapat julukan sebagai
Bapak Pendidikan. Konsep pendidikan
menurut Ki Hajar Dewantara
didasarkan pada asas kemerdekaan,
memiliki arti bahwa manusia diberi
kebebasan dari Tuhan yang Maha Esa
untuk mengatur kehidupannya dengan
tetap sejalan dengan aturan yang ada di masyarakat. Maka dari hal itu,
diharapkan seorang peserta didik harus memiliki jiwa merdeka dalam
artian merdeka secara lahir dan batin serta tenaganya.
pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk kehidupan
bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan
Ki Hajar Dewantara

21
Pelajar Pancasila

Bangun dan bukalah matamu


Saatnya meraih mimpimu
Arahkan pandangan ke depan
Tuhan kan menuntunmu
Sadarilah masa Berganti
Tantangan kan kita hadapi
Bergandeng tangan untuk negeri
Era kita menanti berseri
Kita pelajar Pancasila
Kita bernafas dalam sila-silanya
Kita pelajar Pancasila
Ayo kita jaga untuk Indonesia
Bersatu dalam perbedaan
Berpegang tangan dan berlari
Singkirkan egomu oh kawan
Demi negeri ini
Jadilah generasi emas
Cerdas berkarakter itu kita
Berjuang dan harus berani
Kita terus torehkan prestasi
Kita pelajar Pancasila
Kita bernafas dalam sila-silanya
Kita pelajar Pancasila
Ayo kita jaga untuk Indonesia
Kita pelajar Pancasila
Kita bernafas dalam sila-silanya
Kita pelajar Pancasila
Ayo kita jaga untuk Indonesia.

22
PROFIL pelajar pancasila

23
Ekstrakurikuler disekolahku

Tuliskan Ektrakurikuler apa saja yang ada di SMP Negeri

22 Bandung dan berikan komentar pada kotak dibawah ini!

Komentar : Komentar :
Komentar :
............. .............
.............

Komentar : Komentar : Komentar :


............. ............. .............

Komentar : Komentar : Komentar :


............. ............. .............

Komentar :
Komentar : Komentar :
.............
............. .............

Komentar : Komentar :
............. .............

24
Manuk Dadali

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang


Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang
Kukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk
Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk

Saha anu bisa nyusul kana tandangna


Gandang jeung pertentang taya bandinganana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Taya karempan kasieun leber wawanenna
Reef :
Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia Jaya
Manuk dadali pangkakoncarana
Resep ngahiji rukun sakabehna

Hirup sauyunan tara pahiri-hiri


Silih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali ngandung siloka sinatria
Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia

25
Mojang Priyangan
Angkat ngagandeuang
Bangun taya karingrang
Nganggo sinjang dilamban
Mojang Priangan
Umat-imut, lucu
Sura-seuri, nyari
Larak-lirik, keupat
Mojang Priangan
Diraksukan kabaya
Nambihan cahayana
Dangdosan sederhana
Mojang Priyangan
Mojang anu donto
Matak sono nu némpo
Mun tepung sono ka
Mojang Priyangan
Gareulis maranis
Disinjang lalenjang
Éstu surup nu némpo
Mojang Priyangan
Mojang priyangan
Mojang Priyangaaaann

TOKECANG

Tokecang tokecang bala gendir tosblong


Angeun kacang angeun kacang sapependil kosong
Aya listrik di masigit meuni caang katingalna
Aya istri jangkung alit karangan dina pipina
Tokecang tokecang bala gendir tosblong
Angeun kacang angeun kacang sapependil kosong

26
PADAMU NEGERI

Padamu negeri kami berjanji


Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami

RAYUAN PULAU KELAPA

Tanah airku Indonesia


Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa
Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
Sejak dulu kala
Melambai lambai
Nyiur di pantai
Berbisik bisik
Raja Kelana
Memuja pulau
Nan indah permai
Tanah Airku
Indonesia

27
GUGUR BUNGA

Betapa hatiku takkan pilu

Telah gugur pahlawanku

Betapa hatiku takkan sedih

Hamba ditinggal sendiri

Siapakah kini plipur lara

Nan setia dan perwira

Siapakah kini pahlawan hati

Pembela bangsa sejati

Telah gugur pahlawanku

Tunai sudah janji bakti

Gugur satu tumbuh seribu

Tanah air jaya sakti

Gugur bungaku di taman bakti

Di haribaan pertiwi

Harum semerbak menambahkan sari

Tanah air jaya sakti

28
DIARYKU
Apa yang membuatmu Bahagia ?

Apa yang akan kamu lakukan untuk mewujudkan


kebahagiaan kamu ?

Tuliskan pesan dan harapanmu untuk orang tuamu ?

29
SEKOLAH RAMAH ANAK
Sekolah ramah anak adalah satuan pendidikan formal,
nonformal, dan informal yang berupaya menjamin, memenuhi, dan
menghargai hak-hak, memberikan perlindungan, serta mendukung
partisipasi anak.
SMP Negeri 22 merupakan salah satu sekolah ramah anak
yang menolak adanya berbabagai tindakan atau bentuk kekerasan.
Kekerasan
Kekerasan dapat terjadi secara fisik, verbal, non verbal,
dan/atau melalui media teknologi informasi dan komunikasi
(termasuk daring). Bentuk-bentuk kekerasan terdiri atas:
Kekerasan Fisik
Kekerasan fisik dilakukan oleh pelaku kepada Korban dengan
kontak fisik oleh pelaku kepada Korban dengan atau tanpa
menggunakan alat bantu. Kekerasan fisik yang dimaksud dapat
berupa:
1. Tawuran atau perkelahian massal
2. Penganiayaan;
3. Perkelahian;
4. Eksploitasi ekonomi melalui kerja paksa untuk memberikan
keuntungan ekonomi bagi pelaku;
5. Pembunuhan; dan/atau
Perbuatan lain yang dinyatakan sebagai Kekerasan fisik dalam
ketentuan peraturan perundang- undangan.
Kekerasan Psikis
Kekerasan psikis adalah setiap perbuatan nonfisik yang
dilakukan bertujuan untuk merendahkan, menghina, menakuti,
atau membuat perasaan tidak nyaman. Kekerasan psikis yang
dimaksud dapat berupa:

30
1. pengucilan;
2. penolakan;
3. pengabaian;
4. penghinaan;
5. penyebaran rumor;
6. panggilan yang mengejek;
7. intimidasi;
8. teror;
9. perbuatan mempermalukan di depan umum;
10. pemerasan; dan/atau
11. perbuatan lain yang sejenis

Kekerasan Seksual
Kekerasan seksual merupakan setiap perbuatan
merendahkan, menghina, melecehkan, dan/atau menyerang
tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang, karena
ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender, yang berakibat atau
dapat berakibat penderitaan psikis dan/atau fisik termasuk yang
mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang
kesempatan melaksanakan pendidikan dan/atau pekerjaan
dengan aman dan optimal. Kekerasan seksual yang dimaksud dapat
berupa:
1. penyampaian ujaran yang mendiskriminasi atau melecehkan
tampilan fisik, kondisi tubuh, dan/atau identitas gender
korban;
2. perbuatan memperlihatkan alat kelamin dengan sengaja;
3. penyampaian ucapan yang memuat rayuan, lelucon, dan/atau
siulan yang bernuansa seksual pada korban;
4. perbuatan menatap korban dengan nuansa seksual dan/atau
membuat korban merasa tidak nyaman;

31
5. pengiriman pesan, lelucon, gambar, foto, audio, dan/atau
video bernuansa seksual kepada korban;
6. perbuatan mengambil, merekam, dan/atau mengedarkan foto
dan/atau rekaman audio dan/atau visual korban yang
bernuansa seksual;
7. perbuatan mengunggah foto tubuh dan/atau informasi
pribadi korban yang bernuansa seksual;
8. penyebaran informasi terkait tubuh dan/atau pribadi korban
yang bernuansa seksual;
9. perbuatan mengintip atau dengan sengaja melihat korban
yang sedang melakukan kegiatan secara pribadi dan/atau
pada ruang yang bersifat pribadi;
10. perbuatan membujuk, menjanjikan, atau menawarkan sesuatu
korban untuk melakukan transaksi atau kegiatan seksual;
11. pemberian hukuman atau sanksi yang bernuansa seksual;
12. perbuatan menyentuh, mengusap, meraba, memegang,
memeluk, mencium, dan/atau menggosokkan bagian tubuhnya
pada tubuh korban;
13. perbuatan membuka pakaian korban;
14. pemaksaan terhadap korban untuk melakukan transaksi atau
kegiatan seksual;
15. praktik budaya komunitas Peserta Didik, Pendidik, dan
Tenaga Kependidikan yang bernuansa kekerasan seksual;
16. percobaan perkosaan walaupun penetrasi tidak terjadi;
17. perkosaan termasuk penetrasi dengan benda atau bagian
tubuh selain alat kelamin;
18. pemaksaan atau perbuatan memperdayai korban untuk
melakukan aborsi;
19. pemaksaan atau perbuatan memperdayai korban untuk hamil;
20. pembiaran terjadinya Kekerasan seksual dengan sengaja;
21. pemaksaan sterilisasi;
22. penyiksaan seksual;

32
23. eksploitasi seksual;
24. perbudakan seksual;
25. tindak pidana perdagangan orang yang ditujukan untuk
eksploitasi seksual; dan/atau
26. perbuatan lain yang dinyatakan sebagai kekerasan seksual
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Jika korban adalah pendidik, tenaga kependidikan, atau orang
dewasa lainnya yang dalam kondisi:
1. mengalami situasi dimana pelaku mengancam, memaksa,
dan/atau menyalahgunakan kedudukannya;
2. mengalami kondisi di bawah pengaruh obat-obatan, alkohol,
dan/atau narkoba;
3. mengalami sakit, tidak sadar, tidak berdaya, atau tertidur;
4. memiliki kondisi fisik dan/atau psikologis yang rentan;
5. mengalami kelumpuhan atau hambatan motorik sementara
(tonic immobility); dan/atau
6. mengalami kondisi terguncang.
tindakan tersebut tetap termasuk kekerasan seksual dengan ada
atau tidak adanya persetujuan korban.
Diskriminasi dan Intoleransi
Diskriminasi dan intoleransi yaitu setiap perbuatan kekerasan
dalam bentuk pembedaan, pengecualian, pembatasan, atau
pemilihan berdasarkan suku/etnis, agama, kepercayaan, ras,
warna kulit, usia, status sosial ekonomi, kebangsaaan, jenis
kelamin, dan/atau kemampuan intelektual, mental, sensorik,
serta fisik. Diskriminasi dan intoleransi yang dimaksud dapat
berupa:
1. larangan untuk menggunakan seragam/pakaian kerja bagi
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan

33
mengenai pengaturan seragam sekolah maupun seragam
pendidik dan tenaga kependidikan;
2. larangan untuk mengikuti mata pelajaran agama/kepercayaan
yang diajar oleh pendidik sesuai dengan agama atau
kepercayaan peserta didik yang diakui oleh pemerintah;
3. larangan untuk mengamalkan ajaran agama atau kepercayaan
yang sesuai keyakinan agama atau kepercayaan yang dianut
oleh peserta didik, pendidik, atau tenaga kependidikan;
4. pemaksaan untuk menggunakan seragam/pakaian kerja bagi
peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan yang tidak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan
mengenai peraturan seragam sekolah;
5. pemaksaan untuk mengikuti mata pelajaran agama atau
kepercayaan yang diajar oleh pendidik yang tidak sesuai
dengan agama atau kepercayaan peserta didik yang diakui
oleh pemerintah;
6. pemaksaan untuk mengamalkan ajaran agama atau
kepercayaan yang tidak sesuai keyakinan agama atau
kepercayaan yang dianut oleh peserta didik, pendidik, atau
tenaga kependidikan;
7. mengistimewakan calon pemimpin/pengurus organisasi
berdasarkan latar belakang identitas tertentu di satuan
pendidikan;
8. larangan atau pemaksaan kepada peserta didik, pendidik,
atau tenaga kependidikan untuk mengikuti atau tidak
mengikuti perayaan hari besar keagamaan yang dilaksanakan
di satuan pendidikan yang berbeda dengan agama dan
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
yang diyakininya;
9. larangan atau pemaksaan kepada peserta didik, pendidik,
atau tenaga kependidikan untuk memberikan donasi/bantuan
dengan alasan latar belakang suku/etnis, agama,

34
kepercayaan, ras, warna kulit, usia, status sosial ekonomi,
kebangsaaan, jenis kelamin, dan/atau kemampuan intelektual,
mental, sensorik, serta fisik;
10. perbuatan mengurangi, menghalangi, atau tidak memberikan
hak atau kebutuhan peserta didik untuk mengikuti proses
penerimaan peserta didik; menggunakan sarana dan
prasarana belajar dan/atau akomodasi yang layak; menerima
bantuan pendidikan atau beasiswa yang menjadi hak peserta
didik; memiliki kesempatan dalam mengikuti kompetisi;
memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau
melanjutkan pendidikan pada jenjang berikutnya;
memperoleh hasil penilaian pembelajaran; naik kelas; lulus
dari satuan pendidikan; mengikuti bimbingan dan konsultasi;
memperoleh dokumen pendidikan yang menjadi hak peserta
didik; memperoleh bentuk layanan pendidikan lainnya yang
menjadi hak peserta didik; menunjukkan/menampilkan
ekspresi terhadap seni dan budaya yang diminati; dan/atau
mengembangkan bakat dan minat Peserta Didik sesuai dengan
sumber daya atau kemampuan yang dimiliki oleh satuan
pendidikan;
11. perbuatan mengurangi, menghalangi, atau membedakan hak
dan/atau kewajiban pendidik atau tenaga kependidikan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
12. perbuatan diskriminasi dan intoleransi lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kebijakan yang mengandung kekerasan


Kebijakan yang mengandung kekerasan yaitu kebijakan yang
berpotensi atau menimbulkan terjadinya kekerasan yang
dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, anggota komite
sekolah, kepala satuan pendidikan, dan/atau kepala dinas
pendidikan. Kebijakan ini meliputi:

35
1. kebijakan tertulis seperti surat keputusan, surat edaran,
nota dinas, pedoman, dan/atau bentuk kebijakan tertulis
lainnya.
2. kebijakan tidak tertulis seperti imbauan, instruksi,
dan/atau bentuk tindakan lainnya.
Perundungan/Bullying
Bullying adalah perbuatan tidak baik yang dilakukan oleh
seseorang atau lebih kepada orang lainnya.
Perbuatan tidak baik yang dimaksud bisa berupa hal-hal berikut:
Menyakiti secara fisik, seperti memukul, mendorong, dan lain-lain.
Menyakiti secara verbal, misalnya mengejek penampilan, menghina
kemampuan, dan masih banyak lagi.
Tidakan menjauhi dan mengucilkan seseorang juga termasuk
tindakan bullying.
Tindakan pelecehan seksual misalnya menyentuh bagian-bagian
terlarang seseorang. Bullying bisa dilakukan lewat telepon, mengirim
pesan melalui SMS atau email, dan meninggalkan komentar buruk di
media sosial. Istilah bullying melalui gadget (gawai) biasa dikenal
dengan istilah cyberbullying.
Bagi kalian siswa-siswi SMP Negeri 22 Bandung yang
melihat, mengetahui, dan menjadi korban dari tindakan kekerasan
seperti yang dijelaskan diatas kalian bisa segera laporkan tindakan
tersebut ke TIM TPPK melalui link atau QR yang ada di IG SMP
Negeri 22 Bandung. Tenang TIM TPPK akan menjaga kerahasiaan
identitas dan membantu kalian

36
1. Apakah kamu pernah mengalami atau melihat tindakan
bullying ? Ceritakan pengalamanmu!

2. Termasuk kedalam jenis bullying apa yang kamu pernah lihat


atau alami ? Jelaskan !

3. Bagaimana perasaanmu ketika mengalami atau melihat


tindakan bullying ?

4. Bagaimana pendapatmu mengenai tindakan bullying ?

5. Apa tindakan yang dapat kamu lakukan ketika melihat atau


mengalami tindakan bullying ?

37
Lagu anti bullying

Disini Teman
Disana Teman
Dimana-mana kita berteman

Tak ada musuh


Tak ada lawan
Semuanya saling menyayangi

Tidak ejek-ejekan
Tidak pukul-pukulan
Saling tolong dan sayang dengan teman

Tidak ejek-ejekan
Tidak pukul-pukulan
Saling tolong dan sayang dengan
teman

38
OSIS

PENGERTIAN OSIS
OSIS adalah singkatan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah.
Sebuah organisasi resmi dimulai dari Sekolah Menengah Pertama
(SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

TUJUAN OSIS
OSIS sebagai wadah bagi peserta didik di sekolah untuk
mencapai tujuan pembinaan dan pengembangan siswa yang sesuai
dengan visi-misi sekolah.

SEKBID OSIS SMP NEGERI 22 BANDUNG


Sekbid Ketakwaan
Seksi bidang di OSIS yang pertama ini berfokus pada bidang
keagamaan.
Sekbid Bela Negara
Seksi bidang di OSIS yang kedua ini berfokus pada bidang
kewarganegaraan.
Sekbid Budi Pekerti
Seksi bidang di OSIS yang ketiga ini berfokus pada bidang
budi pekerti atau akhlak.
Sekbid Bahasa
Seksi bidang di OSIS yang ke empat ini berfokus pada bidang
kebahasaan.
Sekbid Kewirausahaan dan Danus
Seksi bidang di OSIS yang kelima ini berfokus pada bidang
kreativitas.

39
Sekbid Kebudayaan
Seksi bidang di OSIS yang keenam ini berfokus pada bidang
kebudayaan.
Sekbid Adiwiyata
Seksi bidang di OSIS yang ketujuh ini biasanya berfokus
pada kebersihan lingkungan dan keindahan lingkungan sekitar.
Sekbid Ilmu Teknologi
Seksi bidang di OSIS yang kedelapan ini berfokus pada
bidang teknologi.
Sekbid Kesehatan
Seksi bidang di OSIS yang kesembilan ini berfokus pada
bidang kesehatan.
Sekbid Kesenian dan Olahraga
Seksi bidang di OSIS yang kesepuluh ini berfokus pada
bidang prestasi.

40
41
DIARYKU

Silahkan kamu deskripsikan dalam bentuk tulisan atau

sampaikan langsung di depan kelas. Bagaimana perasaanmu

setelah berkenalan dan mencari informasi tentang OSIS ?

42
43
3 Tipe Gaya Belajar! Mana Gaya Belajar yang
Paling Kamu Suka?

Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada


yang suka belajar dengan suasana yang tenang, ada yang belajar
sambil mendengarkan musik, ada yang belajar sambil praktek, ada
pula yang lebih suka belajar cukup dengan membaca buku saja.
Dengan referensi belajar yang berbeda ini, maka setiap orang
memiliki cara belajar efektif yang berbeda pula. Untuk
memudahkan proses belajar kita harus tahu dulu gaya belajar
seperti apa yang sesuai dengan diri kita.
Gaya belajar dibagi menjadi tiga jenis yakni visual, auditori,
dan kinestetik. Berikut ini penjelasan masing-masing gaya belajar
dan cara belajar yang efeketif sesuai dengan gaya belajarnya.
A. Gaya Belajar visual
Gaya belajar visual berfokus pada penglihatan. Saat
mempelajari hal baru, biasanya tipe ini perlu melihat sesuatu
secara visual untuk lebih mudah mengerti dan memahami. Selain
itu, tipe visual juga lebih nyaman belajar dengan penggunaan
warna-warna, garis, maupun bentuk. Itu sebabnya orang yang
memiliki tipe visual biasanya memiliki pemahaman yang mendalam
dengan nilai artistik seperti panduan warna dan lainnya.
Karakteristik gaya belajar tipe visual:
1. Mudah mengingat dari yang dilihat daripada yang
didengar
2. Lebih suka membaca daripada dibacakan
3. Berbicara dengan tempo yang cukup cepat
4. Lebih menyukai melakukan demonstrasi daripada pidato

44
5. Sulit menerima instruksi secara verbal kecuali ditulis
6. Tidak mudah terdistraksi dengan keramaian
7. Suka menggambar apapun di kertas
Cara belajar yang tepat untuk visual:
1. Belajar dari gambar maupun video yang menarik
2. Membaca buku yang tidak hanya tulisan saja tetapi juga
memiliki ilustrasi
3. Saat belajar bisa sambil lakukan doodling supaya lebih
fokus
4. Gunakan spidol warna-warni saat membuat catatan
5. Membuat mind mapping untuk memudahkan belajar

B. Gaya Belajar Auditori


Untuk gaya belajar auditori, mengandalkan pendengaran
sebagai penerima informasi dan pengetahuan. Orang tipe belajar
ini tidak masalah dengan tampilan visual saat mengajar, yang
penting adalah mendengarkan pembicaraan guru dengan baik dan
jelas. Nah, makannya tipe auditori biasanya paling peka dan hafal
dari setiap ucapan yang pernah didengar bukan apa yang dilihat.
Kalau ada teman yang hobi mengingatkan kelas untuk tenang bisa
jadi teman kamu tipe auditori.
Karakteristik gaya belajar tipe auditori:
1. Suka mengingat sesuatu dari apa yang didengar daripada
yang dilihat
2. Senang mendengarkan
3. Mudah terdistraksi dengan keramaian
4. Kesulitan dalam tugas atau pekerjaan yang melibatkan
visual

45
5. Pandai menirukan nada atau pun irama suara
6. Senang membaca dengan mengeluarkan suara atau
menggerakan bibir
7. Biasanya merupakan pembicara yang fasih
8. Mudah dalam mengingat nama saat berkenalan dengan
orang baru
Cara belajar yang tepat untuk tipe auditori:
1. Dengarkan musik yang disukai
2. Bisa merekam saat guru mengajarkan lalu dikemudian
hari didengar kembali
3. Apabila membaca buku, bisa sambil diucapkan dengan
suara pelan untuk lebih mudah mengingat
4. Mendengarkan materi yang diajarkan guru saat di kelas
dengan seksama
5. Belajar dengan diskusi bersama teman supaya lebih
mudah memahami maupun mengingat materi

C. Gaya Belajar Kinestetik


Gaya belajar ini menyenangi belajar yang melibatkan
gerakan. Biasanya orang tipe ini, merasa lebih mudah mempelajari
sesuatu tidak hanya sekedar membaca buku, tetapi juga
mempraktikkannya. Dengan melakukan atau menyentuh objek
yang dipelajari akan memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe
kinestetik. Makanya, orang yang memiliki gaya belajar tipe ini
biasanya tidak betah berdiam terlalu lama di kelas.

46
Karakteristik berikut berarti kamu termasuk tipe kinestetik:
1. Menyenangi belajar dengan metode praktik
2. Kadang kesulitan dalam menulis tetapi pandai dalam
bercerita
3. Menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh
seperti olahraga atau menari
4. Saat berkomunikasi banyak menggunakan isyarat gerak
tubuh
5. Menghafal dengan cara berjalan atau melihat
Cara belajar yang tepat untuk kinestetik:
1. Saat mendapatkan materi belajar, bila memungkinkan
segara coba praktikkan
2. Belajar sambil melakukan aktivitas yang melibatkan
gerakan, misalnya sambil berjalan atau sesederhana
menjentikkan jari
3. Melakukan eksperimen dari materi yang didapatkan dari
guru
4. Bisa mengunjungi tempat yang berhubungan dengan
materi di pelajaran, misalnya untuk pelajaran sejarah
bisa mengunjungi museum
5. Mengikuti ekstrakurikuler seperti KIR (Kelompok Ilmiah
Remaja)
Itulah beberapa tipe gaya belajar yang mempunyai karakter
masing-masing. Bagaimana? Apakah salah satunya ada pada diri
kamu? Semoga dengan memahami gaya belajar di atas, kita bisa
belajar secara efektif ya.

47
gaya belajar

1. Guru seperti apa yang akan membuatmu bersemangat


belajar ?

2. Pengalaman berkesan yang kamu alami sewaktu belajar di


SD ?

3. Bagaimana cara belajar yang kamu sukai ?

4. Apakah kamu rutin belajar setiap hari ?

48
KEBERSIHAN DIRI

49
DIARYKU
Silahkan deskripsikan dalam bentuk tulisan atau gambar

emoticon yang sesuai dengan perasaanmu saat ini setelah

mengikuti MPLS hari KE-3!

50
KEPRAMUKAAN

Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda


Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka,
yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang
(11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka
Pandega (21-25 tahun).
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses
pendidikan di lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga
dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran
akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan
masyarakat dan bangsa Indonesia.

DASA DARMA PRAMUKA


1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

51
HYMNE PRAMUKA

Kami Pramuka Indonesia


Manusia Pancasila
Satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan
Agar jaya Indonesia
Indonesia tanah airku
Kami jadi pandumu

MARS PRAMUKA

Gerakan Pramuka Praja Muda Karana


Sebagai wahana kaum muda suka berkarya
Kader pembangunan sebagai perekat bangsa
Disiplin berani dan setia berakhlak mulia

Bersatu padu menyongsong masa depan yang gemilang


Satu langkah pramuka untuk satu Indonesia
Melangkah maju menuju masyarakat yang sentosa
Jayalah Pramuka Jayalah Indonesia

52

Anda mungkin juga menyukai