Perangkat XI B Jawa Solkhan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 98

CAPAIAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN
BAHASA JAWA
KELAS XI

Oleh:
SOLKHAN, S.Pd.M Pd
NIP. 19790809 201001 1 009

SEKOLAH MENENGAH ATAS


NEGERI 1 MEJOBO
Fase F (Kelas XI dan XII)
Pada akhir Fase F, peserta didik memiliki kemampuan
berbahasa Jawadengan santun serta memperhatikan kaidah bahasa
jawa (paramasastra) maupun unggah-ungguh basa untuk
berkomunikasi sesuai dengan tujuan. Peserta didik mampu
memahami, mengolah, menginterpretasi, mengidentifikasi,
menanggapi dan mempresentasikan isi teks sesorah, teks
panatacara, teks sastra sandiwara dan teks aksara Jawa dalam
bentuk teks

aural, teks visual dan atau teks audiovisual. Peserta didik mampu
membaca lancar, memahami dan mengevaluasi informasi berupa
gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dan informasi yang
terdapat dalam teks aksara jawa (misalnya: nglegena-
pasangan/sandhangan/angka/swara/ murda/rekan dan/atau
lainnya), teks sastra berupa novel dan sastra piwulang
(misalnya: wedhatama/wulangreh/wulang sunu/wulang putri/
tripama dan/atau lainnya) untuk menemukan makna yang tersurat
dan tersirat. Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran,
pandangan, arahan dalam bentuk teks nonsastra berupa teks artikel
budaya Jawa, teks cerkak dan teks iklan/pariwara dalam bentuk
visual dan atau audio visual untuk berbagai tujuan secara logis, kritis
dan kreatif. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk
merefleksi dan mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan
mengutamakan penggunaan bahasa Jawa di berbagai media.
Fase F Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu mengevaluasi, mengapresiasi dan
mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan,
pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak
berbagai tipe teks nonsastra dalam bentuk sesorah, untuk
menanggapi teks yang disimak. Peserta didik mampu
mengapresiasi, mengevaluasi, dan mengkreasi informasi
berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau
pesan yang akurat dari menyimak teks sastra dalam bentuk
sandiwara, untuk menanggapi teks yang disimak.
Membaca Peserta didik mampu membaca lancar dan memahami
informasi yang terdapat dalam teks aksara jawa (misalnya:
nglegena-pasangan/sandhangan/angka/swara/murda/
rekan/lainnya). Peserta didik mampu memahami dan
mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan,
arahan atau pesan dari teks sastra berupa sastra piwulang
(misalnya: wedhatama/wulangreh/wulang sunu/wulang
putri/tripama/lainnya) untuk menemukan makna yang
tersurat dan tersirat. Peserta didik mampu membaca untuk
memahami dan mengevaluasi informasi dan pesan (tersirat/
tersurat) dari teks sastra novel.
Berbicara Peserta didik mampu menggunakan Bahasa Jawa sesuai
dengan kaidah kebahasaan (paramasastra) dan undha-usuk
basa untuk berkomunikasi dengan guru, teman sebaya dan
orang lain dalam berbagai macam situasi dan tujuan. Peserta
didik mampu mengolah dan menyajikan secara lisan berupa
gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan
yang akurat melalui teks nonsastra dalam bentuk sesorah.
Peserta didik mampu menyajikan teks nonsastra berupa iklan
(pariwara, broadcast) dalam bentuk visual dan atau audio
visual untuk berbagai tujuan secara logis, kritis dan kreatif.
Peserta didik mampu menyajikan teks sastra sandiwara
dalam bentuk audio visual untuk berbagai tujuan secara logis,
kritis dan kreatif. Peserta didik mampu mengolah dan
menyajikan secara lisan berupa gagasan, pikiran, perasaan,
pandangan, arahan atau pesan yang akurat melalui teks
nonsastra dalam bentuk panatacara.
Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan dan pikiran dalam
bentuk teks aksara jawa yang memuat (misalnya: nglegena-
pasangan/sandhangan/angka/swara/murda/reka/lainnya)
untuk mencapai tujuan yang berbeda-beda secara logis, kritis
dan kreatif. Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran,
pandangan, arahan dalam bentuk teks nonsastra berupa teks
artikel budaya Jawa (tangible maupun intangible) untuk
berbagai tujuan secara logis, kritis dan kreatif. Peserta didik
mampu menulis teks sastra berupa cerkak untuk berbagai
tujuan secara kritis dan kreatif. Peserta didik mampu menulis
teks nonsastra berupa iklan (pariwara, broadcast) untuk
berbagai tujuan secara logis, kritis dan kreatif. Peserta didik
mampu menulis gagasan dan pikiran dalam bentuk teks
sastra tembang macapat. Peserta didik mampu menulis
gagasan dan pikiran dalam bentuk teks sastra cerkak untuk
mencapai tujuan yang berbeda-beda.
DAFTAR RINGKASAN PEMBAGIAN MATERI AJAR
MATA PELAJARAN BAHASA JAWAANTAR FASE
PADA CAPAIAN PEMBELAJARAN DALAM SK KURIKULUM BAHASA JAWA
TAHUN 2022

A. MateriFase E (Kelas X) dalam 1 Tahun Pelajaran

No. JenisMateri Elemen Kelas Semester Keterangan

Membaca
1. JenisTeks X 1
Menulis
Membaca
2. AksaraJawa X 1
Menulis

3. Sastra Wayang Menyimak X 1

Membaca
4. Geguritan X 2
Menulis
Berbicara
5. Pawarta X 2
Menulis
Paramasastra
6. (Unggah-Ungguh Membaca X 2
Basa)
B. MateriFase F (Kelas XI dan XII) dalam 2 Tahun Pelajaran

No. JenisMateri Elemen Kelas Semester Keterangan

Paramasastra
1. Berbicara XI 1
(Undha-Usuk Basa)
Membaca
2. Sastra Piwulang XI 1
Menulis

3. Cerkak Menulis XI 1

Menyimak
4. Sesorah XI 2
Berbicara

5. Novel Membaca XI 2

6. Artikel Budaya Jawa Menulis XI 2

7. Panatacara Berbicara XII 1

Membaca
8. AksaraJawa XII 1
Menulis

9. Iklan Menulis XII 1

10. Sandiwara Menyimak XII 2


MODUL AJAR MATA PELAJARAN BAHASA JAWA
MATERI PARAMASASTRA - ELEMEN BERBICARA

INFORMASI UMUM

A. Identitas Modul

Nama Penyusun : Solkhan, S.Pd., M.Pd

Sekolah : SMAN 1 Mejobo

Tahun Pelajaran : 2023/2024

Jenjang : SMA

Kelas : XI (Fase F)

Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (4 kali pertemuan)

: Pesertadidikmenggunakan Bahasa
Jawasesuaidengankaidahkebahasaan (paramasastra)
B. KompetensiAwal dan undha-usukbasauntukberkomunikasidengan guru,
temansebaya dan orang lain
dalamberbagaimacamsituasi dan tujuan.
: BerimanbertaqwakepadaTuhan YME dan
C. ProfilPelajar Pancasila berakhlakmulia, mandiri, bernalarkritis, kreatif,
bergotong royong.
: Ruangkelas, LCD, Laptop, koneksi internet, bahan ajar,
D. SaranaPrasarana
lembarkerja.

E. Target PesertaDidik : Reguler/umum

F. Model Pembelajaran : Inquiry Learning

KOMPETENSI INTI

KOMPONEN DESKRIPSI

Tujuanpembelajaran yang diharapkansetelahpembelajaraniniadalah:


A TujuanPemb
. elajaran Pesertadidikmampuberkomunikasidenganmenggunakanundhausukbasa
yang benardalamberbagaisituasi dan tujuan.
Pesertadidikakanmenerimamanfaatsetelahmengikuti proses
B Pemahaman pembelajaranini, yaitu:
. Bermakna 1. MenjelaskanragamtingkattuturbahasaJawa.
2. Menerapkanundha-usukbasadalamkehidupansehari-hari.
Pesertadidikdiajakuntukberdiskusitentangkaidahkebahasaan
C Pertanyaan (Paramasastra) dan undhausukbasadengandiberikan pertanyaan
. Pemantik pemantiksebagaiberikut:
1. Sapa sing ngertitegeseParamasastra?
2. Ana pirangjenisundha-usukingbasaJawa? Cobajlentrehna!
3. Jenisundha-usukendi sing asringmbokenggo?
D KegiatanPe
. mbelajaran Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
Alok
Kegiata asi
Deskripsi
n Wakt
u
Pendahul 10
uan menit

1. Pesertadidikmeresponsalampembukadari guru.
2. Pesertadidikmelaksanakandoabersamauntukmemu
laipembelajaran.
3. Pesertadidikmenerimainformasitentangkesepakata
n-kesepakatan yang akandilaksanakansaat proses
pembelajaranberlangsung.
4. Pesertadidikmenerimainformasikompetensi,
materi, tujuan, manfaat, dan langkah-
langkahpembelajaran yang akandilaksanakan
pada pertemuan ke-1.

Inti 1. Pesertadidikmengamatipenjelasanumummengenai 60
materiundha-usukyang adadalam Bahasa Jawa. menit
(Lampiran 1)
2. Pesertadidikdiberikankesempatanuntukmengajuka
n pertanyaan terkaitundha-usukyang adadalam
Bahasa Jawa.
3. Pesertadidikmenyampaikanjenisundha-usukyang
adadalam Bahasa Jawa.
4. Pesertadidikmenganalisaperbedaanantarundha-
usukyang adadalam Bahasa Jawa. (Kegiatan 1)
5. Pesertadidikberlatihmembuatcontohpacelathonme
nggunakanundha-usukyang adadalam Bahas
Jawaragamngoko.(Kegiatan 2)
Penutup 1. Pesertadidikmenyimpulkankarakteristikundha- 20
usukyang adadalam Bahasa Jawaragamngoko. menit
2. Pesertadidikmenerimapenjelasanuntukpertemuan
selanjutnya.
3. Pesertadidikmeresponsalampenutupdari guru.

Pertemuan2 (2 x 45 menit)
Alo
Kegiat kasi
Deskripsi
an Wa
ktu
Pendah 1. Pesertadidikmeresponsalampembukadari guru. 10
uluan 2. Pesertadidikmelaksanakandoabersamauntukmemulaip men
embelajaran. it
3. Pesertadidikmenerimainformasitentangketerkaitanpem
belajaransebelumnyadenganpembelajaran yang
dilaksanakan.
4. Pesertadidikmenerimainformasikompetensi, materi,
tujuan, manfaat, dan langkah-langkahpembelajaran
yang akandilaksanakan pada pertemuan ke-2.
Inti 1. Pesertadidikmengamatikarakteristikundha-usukyang 60
adadalambahasaJawaragamkrama.(Lampiran 1) men
2. Pesertadidikdiberikankesempatanuntukmengajukan it
pertanyaan terkaitundha-usukyang
adadalambahasaJawaragamkrama.
3. Pesertadidikberlatihmembuatpacelathonmenggunakan
undha-usukyang
dalambahasaJawaragamkrama.(Kegiatan3)
4. Pesertadidikmenyampaikanhasilpekerjaanmembuatpa
celathonbaik yang ragamngokomaupunkrama.
5. Pesertadidikberpasanganuntukmembuatpacelathonme
nggunakanseluruhragamyang adadalambahasaJawa.
(Kegiatan4)
Penutu 1. Pesertadidikmenerimapenjelasanuntukpertemuansela 20
p njutnya. men
2. Pesertadidikmeresponsalampenutupdari guru. it

Pertemuan3 (2 x 45 menit)
Alo
Kegiat kasi
Deskripsi
an Wa
ktu
Pendah 1. Pesertadidikmeresponsalampembukadari guru. 10
uluan 2. Pesertadidikmelaksanakandoabersamauntukmemulaip men
embelajaran. it
3. Pesertadidikmenerimainformasitentangketerkaitanpe
mbelajaransebelumnyadenganpembelajaran yang
dilaksanakan.
4. Pesertadidikmenerimainformasikompetensi, materi,
tujuan, manfaat, dan langkah-langkahpembelajaran
yang akandilaksanakan pada pertemuan ke-3.

Inti 1. Pesertadidikmengajukan pertanyaan 60


terkaitpacelathonyang telahdibuatsecaraberpasangan. men
2. Pesertadidikmerevisiataumeperbaikipacelathonyang it
telahdibuatsecaraberpasangan. (Kegiatan5)
3. Pesertadidikmempraktikkanpacelathonberpasanganm
ajusesuaiurutan yang telahdisepakati. (Kegiatan6)

Penutu 1. Pesertadidikmengevaluasihasilpraktikpacelathonbersa 20
p ma guru. men
2. Pesertadidikmenerimapenjelasanuntukpertemuansela it
njutnya.
3. Pesertadidikmeresponsalampenutupdari guru.
Pertemuan4 (2 x 45 menit)
Alo
Kegiat kasi
Deskripsi
an Wa
ktu
Pendah 1. Pesertadidikmeresponsalampembukadari guru. 10
uluan 2. Pesertadidikmelaksanakandoabersamauntukmemulaip men
embelajaran. it
3. Pesertadidikmenerimainformasitentangketerkaitanpe
mbelajaransebelumnyadenganpembelajaran yang
dilaksanakan.
4. Pesertadidikmenerimainformasikompetensi, materi,
tujuan, manfaat, dan langkah-langkahpembelajaran
yang akandilaksanakan pada pertemuan ke-4.
Inti 1. Pesertadidikmengajukan pertanyaan 60
terkaiturutanpraktikpacelathonberpasanganberikutnya men
. it
2. Pesertadidikberpasanganmajumelanjutkanpraktikpace
lathonurutanberikutnya.
3. Pesertadidikmengerjakanasesmen yang
berkaitandenganpembelajaranundha-usukyang
adadalambahasaJawa. (Kegiatan7)

Penutu 1. Pesertadidikbersama 20
p gurumengevaluasihasilpraktikpacelathonberpasangan men
yang telahdilaksanakan. it
2. Pesertadidikmenerimapenjelasantentanghasilasesmen
yang telahdikerjakan.
3. Pesertadidikmeresponsalampenutupdari guru.
1. AsesmenDiagnostik(Lampiran 2)
Asesmeninidilakukanpada awalpertemuan 1.
Bentukasesmen: Pertanyaan Lisan
a. Sapa kangkongertenigegayutankaroparamasastralanundha-
usukbasaJawa?
b. Apawaejeniseundha-usukbasajawa?
c. Sebutnatitikanjenisundha-usukbasaJawakasebut!

2. AsesmenFormatif(Lampiran 3)
E Asesmeninidilakukan pada saatproses pertemuan 2 – 4.
Asesmen
. Bentukasesmen: Pengamatan
a. Penilaiansikapprofilpelajarpancasila pada saat proses
pembelajaranberlangsung.
b. Penilaianperformasaatmelaksanakanpraktik.

3. AsesmenSumatif(Lampiran 4)
Asesmeninidilakukan pada akhirpertemuan 4
untukmengetahuitingkatpemahamanmasing-
masingpesertadidikterhadapmateri yang sudahdipelajari.
Bentukasesmen: Kuisatau Pertanyaan Tulis

1. Pengayaan(Lampiran 5)
Pengayaandilakukan pada pesertadidik yang
telahmampumenjawabdenganbenarasesmensumatif dan
mencapaitujuanpembelajaran.
F Pengayaan
. dan Remidial
2. Remidial(Lampiran 6)
Remidialdilakukan pada pesertadidik yang
belummampumencapaitujuanpembelajaran.

RefleksiPese Refleksidilakukandenganmemintapesertadidikmemberikanpendapatnyaterh
G
rtaDidik dan adapkegiatanpembelajaran yang telahdilakukanbaikterkaitmateri yang
.
Guru dipelajarimaupuncaraataumetodepembelajaran yang digunakan oleh guru.
Paramasastra:(S). 1 kw. ak: kawruhluhur (linuwih); 2 kn.
wewatonbabpanulissartatatananingtetembungan ing basa.

Basa:II kn: 1 ak. tembung (pangucap); 2


saranaginawemedharakegagasanawujudkaklumpukanetembung-tembung;
3 unggah-ungguhingtembungkangmratelakakengajeni; 4 engg.
Nyebutpapernahane.

H Undha-usuk:kn 1 nganggotetandhinganmiturutkaanane (gedhenelsp); 2


Glosarium
. urut-urutanbeda-bedasakasathithik; 3 pc. mung sathithikbedane (meh
padha)

Ngoko:kn. tanpa tata basa (pakurmatan) tmr. unggah-ungguhingbasa


(tetembungan).

Krama: 1 kw. pratingkah, patrap; 2 kw. tata-pranatakangbecik, suba-sita;


3 kw. watak, sipat; 4 kn. tembungpakurmatan (ing unggah-
ungguhingbasa).

 Setiyanto, 2010. Paramasastra Bahasa Jawa.PanjiPustaka.


Yogyakarta.
 “Bahasa Jawa”, 14 Februari 2022.
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawa. (Diakses, 28 Juni
I Daftar
2022 pukul 09.00 WIB)
. Pustaka
 “Ngoko”, 15 Agustus 2021. https://id.wikipedia.org/wiki/Ngoko
(Diakses, 28 Juni 2022 pukul 11.00 WIB)
 “Krama”, 9 April 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Krama
(Diakses, 29 Juni 2022 pukul 07.00 WIB)

Mengetahui,
Kudus, Juli 2023
Kepala SMAN 1 Mejobo Kudus Guru Mapel

Ajib Setiyo, S.Pd, M.Pd. Solkhan, S.Pd., M.Pd


NIP. 19760522 200012 1 001 NIP.19790809 201001 1 009
Lampiran 1
Kegiatan 1 (mengamati dan menganalisaundha-usukbasaJawa)

Undha-Usuk Basa
Undha-
usuk yaikutingkataningbasaJawaingkangdipunginakakennalikanipunwawanrembaganutawiwont
en ing proséspacelathon. Undha-usukingkangugasageddipunsebatunggah-
ungguhingbasa,yaikusakingtembungundhautawitembungunggahingkanggadhahtegesinggil,
lajengtembungusukutawitembungungguhngandhutpangertosanlandasanutawapanggonan.
Unggah-ungguhingbasadibagi dados tigayaiku : basangoko, basamadya, lanbasa krama.
BentukRagam/Tingkat Tutur
Tingkat tuturngoko (ragamngoko)yaikuminangkabentukunggah-
ungguhbasaJawaingkangtembung-tembungngoko dados unsurmligiwonten ing ragamngoko.
Ragamngokogadhahkalih (2) bentukyaikungokolugulanngokoalus.
Ngokoluguyaikubentukunggah-
ungguhbasaJawaingkangsedayatembungmenikangokolannétral,
botenwontentembungingkangawujud krama, krama inggil, utawa krama andhap.
Ngokoalusyaikubentukunggah-ungguhingkangbotennamungtembungngokolannétralkemawon,
anangingugawontentembung krama inggil, krama andhaputawatembung-tembung krama
ingkangwonten ing ragampunikasejatosipunnamungdipunginaakenkanggéngurmatimitrawicara.
Tingkat tutur krama (ragam krama) yaikubentukunggah-
ungguhbasaJawaingkangtembung-tembung krama dados unsurmligiwonten ing ragam krama.
Ragam krama gadhahkalih (2) bentukyaiku krama lugulan krama alus. Krama
luguyaikubentukunggah-ungguhbasaJawaingkangsedayatembungmigunakake krama. Krama
alusyaikubentukunggah-ungguhbasaingkangmigunakaketembung-tembung krama, krama
inggil, lan krama andhap. Ater-aterlanpanambangeugadipundamelwujud krama.
Tembungingkangawujudmadyalanngokobotendipunginakakenwonten ing tingkat krama alus.
BakuningUndha-Usuk Basa
Undha-usukbasayaikubasangokolanbasa krama
ingkangngetrepiwewatonutawipaugeraningundha-usukbasa. Tuladhanipunundha-
usukbasaingkangdipunwulangaken ing pawiyatan-pawiyatan, dipunginaaken ing
kaperluanutawikawigatosanresmi, dipunginaaken ing buku-bukuseserepan, buku-bukubasalan
sastra jawi. Undha-usukbasa ing buku-bukulan sastra jawalimrahipunkèngingdipunwastanibaku,
amarginalikapanyeratipunngrumpaka,
wotenwekdalingkanglonggarkanggénglelimbanglanngudiamrihsagedtansahsaèlanprayogi.
Tumrapbasa Indonésia, basaingkangbaku (Bahasa Indonesia baku)
inggihmenikabasaingkangsaelanleres. Dene undha-usukbasajawiingkangbaku, miturutandharan
ing nginggilboteningkangsaelanleres, nangingingkangsaelanprayogi. Amargipaugeranundha-
usukbasamenikanamungawujudpandomutawiancer-ancer, mulalangkungprayogi yen
botendipunwastaniundha-usukbasaingkangbotenbaku, nangingkirangbaku.
NyengkuyungUndha-Usuk Basa
1. Basa Pacalathon
Basa pacalathoninggihmenikabasaingkangdipun-ginaaken ing pawicanténutawipagineman ing
pasrawunganpadintenan, limrahipunkaliyankancaingkangsampunkulina.
Ingkangkaanggepwigatos ing basapacalathonwontenkalihprakawis, inggihmenika lairing
raoslanspontanitas (wedharingbatosingkangdadakan). Basa pacalathonasringnilarpaugeran
trap-trapingpaugerannjalaringiranisegeringraoslanspontanitas. Ciri-
ciribasapacalathoninggihmenika:
 Taksihmigunakakenbasamadya, basa krama désa, basaenggon-enggonan,
basaIndonésiatuwinbasamanca.
 Tansahmigunakakentembung-tembungingkangdipuncekak. Tuladhanipun: menika – nika,
dhateng – teng, kadospundi – dospundi, adalem – dalem, menapa – napa, ora – ra,
panjenengan – njenengan.

2. Basa Jurnalistik
Basa jurnalistikyaikubasaJawaingkangdipunginaaken ing kalawarti, seratiber (suratèdaran,
bulletin), lanbasaJawaingkangdipunginakakennawakakendaganganutawimenapakèmawon
(iklan) ing radhio, TV, réklamelanisp. Perkawisingkangwigatoswontening
basajurnalistikyaikuamrihlangkungsagednarikkawigatosanipuntiyangkathah. Ing
ngandhapmenika,
tuladhaingkangkacupiksakingkalawartiDjakaLodhangbabarandintenSetuPaingtanggal
12 Dèsèmber 2000 kaca 50 kanthiirah-irahan “SatleramanResépsiPernikahan Tamara-Tien.
”Gayeng, unik sporty! Ikukesan sing ketoking acara resèpsipernikahan Tamara Geraldine lanTién
Thin Phan sing adani ing Balai Sudirman, dinaSenén, tanggal 11 Sèptèmber 2000 kepungkur.
Tembungunik, sporty, kesan, resèpsipernikahan, bokbilih kinging dipun-
gantostembungJawautawikatrangancekakingkangsuraosipunmèhsami. Bab
ingkangpangaossangetsahaperlutansahdipunwigatosakeninggihmenikabilihbasajurnalistikteba
nipunwiyar, sumrambah, waradin ing saindéngingmasarakatJawa.
3. Indiom Basa Jawa
Sami kaliyanbasa-basamanca, ing jagadingundha-
usukbasaJawaugawontentetembunganingkangdipunwastaniindiom,
inggihmenikarumpakaningkangsampunkalimrahutawitansahdipun-ginakaken. Tuladhanipun:
 Tembungtakondipunkramakaken : nyuwunpriksa, nyuwunsèwu, utawikeparengmatur.
 Tembungmbalékakè (barang) dipunkramakaken : ngonduraken.
 Tembungemoh (n: oradoyan) dipunkramakaken : maturnuwun
Yéndipuntlusurikanthisatitilanlebet, sedaya idiom menikabadhépinanggihlampah –
lampahpanalaripun.
Kadostetembungannyuwunpriksamenikawancahansaking frase nyuwunsumerep. Dados
ingkangperlukawigatosakeninggihmenika, sanajankatingalkirangbaku, idiom
prayogitetepdipun-ginakakenmenapawontenipunlanbotenbadhéngirangibakuningundha-
usukbasa.
4. Basa Rinengga
Basa Jawamenikasugihbasarinengga,
awujudwedharinggagasanlésanutawisineratingkangkarengga-rengga,
dipunacakmurihkatingaléndah. Basa rinenggalimrahipundipunanggé ing buku-buku sastra,
tembang, geguritan, ing ringgit purwa, ringgit tiyang, kethoprak, lsp.
Wondénècaranipunmacakutawiamajangbasarinenggaingkangwigatoswonten ing
warnikalihyaiku:
 Migunakakenundha-usukbasaingkangbaku, jangkep, ingkangkathahbasa krama,
limrahipunbasa krama alus.
 Milihtembung-tembungingkangkaraoslangkung éndah.

BASA JAWA NGOKO


1. Basa NgokoLugu
Basa ngokolugukasusunsakatembung-tembungngokokabeh. Tembung: aku, kowe, lanater-
ater: (dak-, ko-, di-), lanugapanambang:(-ku, -mu, -e, -ake) oraowah.
Basa ngokolugudigunakakekanggowawanrembuganutawamicara:
a. Wong tuwamaranganak, cucu, utawamarangwong nom liyane.
Tuladha:
Bapa : Lho, kowe Di. Wayahapatekamu? Rakyapadhaslamet ta?
Anak : Pangestunipun Bapak, wilujeng. Kalawauenjingtabuh 9 anggenkuladumugi ing
ngriki.
b. Ing antaranepawongankangisihsedrajat.
Tuladharembugan ing nataranebocahkarobocah:
Mas Surya, akumbokya ko-wurukigarapanaksaraJawadhekwingikae, yen ora,
mengkorakakusidadidukani Pak Guru. Dhasarakudhekwingioramlebu, orapamitsisan.
c. Bendaramarangandhahane.
Tuladha:
Bendara : mBok Sri, mengkokowegaweaslametan tumpeng kaya
adatnyetauniputumusitholeya.
Rewang : InggihnDara, anangingpunikarakdededintenSlasa Wage
tingalanipunputrasampeyanndara den bagus ta, nDara?
d. Ngunandikautawangomongmarang awake dhewe.
Tuladha:
“E, takturusedhela, awakkukokkeseleorakira-kira.’

2. Basa NgokoAlus
Basa ngokoaluskasusunsakatembung-tembungngokokangdicampurkanthitembung-tembung
krama inggilkanggopawongankangdiajakwawangunemankanggongetokake rasa kurmat.
Titikanebasangokoalus:
a. Aku : oraowah
b. Kowe :
kanggetiyangingkanglangkungsepuhutawiingkangdipunsepuhakendipungantospanj
enenganmu, kiraka, kangmas, lsp.
c. Kowe : kanggetiyangingkanglangkungnemdipungantossliramu, kengslira, adhi,
adhimas, lsp.
d. Ater-ater: (dak-, ko-, di-), lanugapanambang:(-ku, -mu, -e, -ake) oraowah.
e. Tembungsesulih(iki, iku, apa, sapa, endi, pira, kapan, kepriye, lsp.),
tembunglantaran(marang, menyang, saka, nganti, utawa, lsp.), lantembung-
tembungkatrangan(saiki, mengko, mau, dhek, saprana, seprene, semono,
mengkene, mengkono, isih, wis, durung, arep, lagi, meneh, lsp.) ugaoraowah.
Tuladha 1:
A : Ora, Kangmaskisuweorangetingal-ngetingalikutindakngendi?
B : Wah, Adhimasikiradangece. Genahwispirsa bae kokmundhutpirsa. Preinanmesthi bae
nanjakakepreinane, yaikumenyang Jakarta.
A : Sagarwaputraapa Mas?
B : Pancenmbkayumu sing duwekarep. Akulanboca-bocahkuwirak mung mbonceng.
Yatutug, meh kemputkabehsakutha. Nangingyakuwi, barengwisbalinengasalemeneh,
rasane kaya kemalinganalus-alusan.
Tuladha 2:
“Dakaranisliramudhekmaubengisaestumriksani ringgit ana ing daleme Pak Lurah.
Geklampahaneapayadhimas, tekagamelanesedalunatasngungkung bae, oraanapedhot-
pedhote. Akudhewe jane yadiulemi, nangingkepriyemenehoraana sing tenggagriya.
Arepdaktilra, akuoratega.”

BASA JAWA KRAMA


1. Basa Krama Lugu
Basa krama lugukasusunsakatembung-tembung, ater-ater,
lanpanambangkangsekabehaneawujud krama, lanorakacampurtembung krama inggil.
Biasanedigunakakewongtuwamarangwongkangluwihenomamrihngurmati. Titikanebasa
krama lugu:
a. Aku : diowahidadikula
b. Kowe : diowahidadisampeyan
c. Ater-aterdak- : diowahidadikula
d. Ater-ater ko- : diowahidadisampeyan
e. Ater-ater di- : diowahidadidipun-
f. Panambang -ku : diowahidadikula
g. Panambang -mu : diowahidadisampeyan
h. Panambang -e : diowahidadi -ipun
i. Panambang -ake : diowahidadi -aken
Tuladha:
A : Mas, kulakeparengnedhanyambutgangsaklenengansampeyan?
B : Kagemdamelpunapa Pak? Kadingarenmawimundhutklenengan.
A : Anu, kengmbakyunyetauni putu.
B : Ingkangkapundhutgangsa slendro punapa pelog?
A : Kalihpisankemawon, mangke yen namung salah
satunggalmindhakdamelcuwaningtamu.
B : Inggih, kulasumanggakemawon.

2. Basa Krama Alus


Basa krama aluskasusunsakatembung-tembung, ater-ater, lanpanambangkangawujud
krama, anangingugakacampurantembungkrarmainggil.
Biasanebasaikidigunakakewongenommarangwongtuwa, lantembung krama
inggildigunakakemarangwongkangdiajakwawangunem. Titikanebasa krama alus:
a. Aku : diowahidadikula
b. Kowe : diowahidadipanjenengansampeyan, utawa mung
panjenengan. Kadang kala ugaanakangdisambungnganggotembungpeprenah;
panjenenganipunkangmas, panjenenganipunibu, panjenenganipunbapak, lsp.
c. Ater-aterdak- : diowahidadikula
d. Ater-ater ko- : diowahidadipanjenengan
e. Ater-ater di- : diowahidadidipun-
f. Panambang -ku : diowahidadikula
g. Panambang -mu : diowahidadipanjenengansampeyan, utawa mung
panjenengan.
h. Panambang -e : diowahidadi -ipun
i. Panambang -ake : diowahidadi -aken
Tuladha:
A : E anatamu,taka rani dhayohsakangendi.
B : Inggih, temtunipundamelkagetpanjenenganipunbapaksekaliyan.
Tiyangkulabotenngaturiseratrumiyin.
A : Ya, oradadiapa. Wisbenerepadhatiliktinilik, karebenluwihsupeket.
B : Kasinggihanmekatenbapak. Estunipunkulamalahnyuwunpangapunten, dene
botenkerepsowan. Sampun 8 taunantawisipunkulabotensowanbapaktuwinibu,
kedadosanipunngantoskulabotentepangputra-putranipunpanjenengan.

Kegiatan 2 (secaraindividumembuatpacelathonmenggunakanundha-
usukragamngoko)
Cobagaweapacelathonnganggoundha-usukbasaJawaragamngoko!
………………………………………………………………………………………………………
Titikanngokolugu :

Tuladhapacelatho : ………………………………………………………………………………………………………
n …
………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………
Titikanngokoalus :

Tuladhapacelatho : ………………………………………………………………………………………………………
n …
………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

Kegiatan 3 (secaraindividumembuatpacelathonmenggunakanundha-
usukragamkrama)
Cobagaweapacelathonnganggoundha-usukbasaJawaragam krama!
Titikan krama ………………………………………………………………………………………………………
:
lugu …
Tuladhapacelatho : ………………………………………………………………………………………………………
n …
………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………
Titikan krama alus :

Tuladhapacelatho : ………………………………………………………………………………………………………
n …
………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

Kegiatan 4 (berpasanganmembuatpacelathonmenggunakanragamngoko – krama)


Cobagaweapacelathonngnggoundha-usukbasaJawaragamngokolan krama!
1. …………………………………
JenengSiswa :
2. …………………………………
a. …………………………………
Undha-
b. …………………………………
usukbasakangdigunaka :
c. …………………………………
ke
d. …………………………………
Pacelathon : ………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………

Kegiatan 5 (perbaikanpacelathon)

Tulisa tembung-tembungkang angel dimangertenilangolekanategese!


Tembung Angel Tegese TembungGanti Tegese
Tulisan ukara-ukara kang angel dimangertenilangolekanaukarapanggantine!
Ukara Angel UkaraPangganti

Tulisa menehwujudpacelathonmusakwisedidandani!
1. …………………………………
JenengSiswa :
2. …………………………………
a. …………………………………
Undha-
b. …………………………………
usukbasakangdigunaka :
c. …………………………………
ke
d. …………………………………
Pacelathon : ………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………
…………

Lampiran 2
AsesmenDiagnostik (diberikan pada
awalpertemuan1untukmengetahuiseberapajauhtingkatpemahamanpesertadidiktentangmateri
yang akandipelajari)
Jenis pertanyaan lisan:
A. Sapa kangngertenigegayutankaroparamasastralanundha-usukbasaJawa?
B. Apawaejeniseundha-usukbasajawa?
C. Sebutnatitikanjenisundha-usukbasaJawakasebut!

Lembarpenilaian:
WangsulanPitakona WangsulanPitakona WangsulanPitakona
No JenengSisw nA nB nC
. a
Bener Luput Bener Luput Bener Luput
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Lst.

Lampiran 3
AsesmenFormatif (dilakukan pada saat proses pertemuan 2 – 4)
Bentukasesmen: Pengamatan
a. Penilaiansikapprofilpelajarpancasila pada saat proses pembelajaranberlangsung.
BerimanbertaqwakepadaTuhan YME dan berakhlakmulia (mengikutiseluruhrangkaian
proses pembelajaranmateri), mandiri (menyelesaikantugasindividu), bernalarkritis
(mengevaluasihasilpekerjaan)
b. Penilaianperformasaatmelaksanakanpraktik
Bernalarkritis (mengevaluasihasilpekerjaan), kreatif (membuatkaryapacelathon), bergotong
royong (berpasanganpraktikpacelathon).

Kegiatan 6 (praktikpacelathon)
PengamatanIndividuMembuatPacelathon
ProfilPelajar Pancasila
Nam JumlahS
BerimanBertaqwakepad Mand kor
N a BernalarKr Nil Keterang
aTuhan YME dan iri
o. Sisw itis (Maks. ai an
BerakhlakMulia
a (Maks. 100)
(Maks. 40)
(Maks. 30) 30)

1.
2.
3.
4.
5.
Lst
.
PengamatanKelompokBerpasanganPraktikPacelathon
ProfilPelajar Pancasila

Gotong JumlahSkor
Nama Kreatif
No. BernalarKritis Royong Nilai Keterangan
Siswa (Maks. 100)
(Maks.
(Maks. 30) (Maks.
40)
30)

1.
2.
3.
4.
5.
Lst.

Lampiran 4
AsesmenSumatif
Kegiatan 7 (mengerjakanasesmen)
TuladhaAsesmenPilihan Ganda:
1. TingkataningbasaJawaingkangdipunginakakennalikanipunrembaganutawiwonten ing
proses pacelathonikudiarani… .
a. Undha-usukbasa
b. Endahingbasa
c. Paribasan
d. Bebasan
e. Geguritan

2. Wujudunggah-ungguhbasaJawaingkangsedayatembungmenikangokolannetral,
botenwontentembungingkangawujud krama, krama inggil, utawa krama
andhapikukalebuana ing tingkattutur… .
a. Ngokolugu
b. Ngokoalus
c. Krama lugu
d. Krama alus
e. Paramasastra

3. Wujudunggah-ungguhbasaJawaingkangboten naming tembungngokolannetralkemawon,


anangingugawontentembung krama inggil, krama andhaputawatembung-tembung
krama ingkangwonten ing
ragampunikasejatosipunnamungdipunginaakenkanggéngurmatimitrawicaraikukalebuana
ing tingkattutur… .
a. Ngokolugu
b. Ngokoalus
c. Krama lugu
d. Krama alus
e. Paramasastra

4. Wujudunggah-ungguhbasaJawaingkangsedayatembungmigunakaketembung-tembung
krama ikukalebuana ingtingkattutur… .
a. Paramasastra
b. Krama alus
c. Krama lugu
d. Ngokoalus
e. Ngokolugu

5. Wujudunggah-ungguhbasaJawaingkangmigunakaketembung-tembung krama, krama


inggil, lan krama andhap. Ater-aterlanpanambangeugadipundamelwujud krama
ikukalebuana ing tingkattutur… .
a. Paramasastra
b. Krama alus
c. Krama lugu
d. Ngkoalus
e. Ngokolugu

Tuladhaasesmenuraian:
1. Terangnabedanetingkattuturngokolugulanngokoalus!
2. Terangnabedanetingkattutur krama lugulan krama alus!
3. Gaweapacelathonkangmigunakaketingkattuturkangana ing basaJawa!

Lampiran 5
Pengayaan
Cobagateknapacelathon ing ngisoriki!
Dina mingguisuk Budi, Bapak lanIbunepadhareresikomah
Bapak : “Le cahbagus, Budi. Renea Le! Bapak rewangingresikiplaponikiya.”
Budi : “Inggih Pak, kulakedahbiyantupunapaniki Pak?”
Bapak : “Tulungjupuknaandhakanggongranggehpanggonan sing regeddhuwurkae.”
Budi : “Inggih Pak, sekedhapkulapendhetakenrumiyin.”
“Menika Pak andhanipun.”
Bapak : “Kene, keneselehnakene. Kae lo regede kaya ngana.”
“Wah nggih Pak, saenipunseminggusepisan panci kedahdipunresikinggih
Budi :
Pak?”
“Pancenkuduneyangonokuwi Le, mulasukminggu yen
Bapak :
isakerjabaktimenehya?”
Budi : “Inggih Pak, ngestokakendhawuh.”
Ibu : “Munggahe sing ngati-ati lo Le.”
Budi : “Inggih Bu.”
“Mengko yen wisrampunggantianIbu sing
Ibu :
direwanginandurkembangngarepomahya.”
Budi : “Ingkangbadhedipuntanemsekarpunapa Bu? Ibumundhutenggal?”
“Ora, ikimauIbukansowandaleme Pak RT. Terus weruhanakembangkokapik,
Ibu :
mulaIbunyuwunarepmelunandurmbokmenawaisangrembaka.”
Bapak : “Wis Le, kana rewanganaIbumuwae. Bapak wiscukupiki.”
Budi : “Inggih Pak, kulabiyantuIburumiyinnggih?”
Bapak : “Ya, maturnuwunya.”
Budi : “Inggih Pak, sami-sami.”

Wangsulanapitakonan-pitakonan ing ngisoriki!


1. Tingkat tuturbasaJawakangdigunakake Budi marang Bapak yaiku? Tulisnabuktiukarane!
2. Tingkat tuturbasaJawakangdigunakake Bapak marang Budi yaiku? Tulisnabuktiukarane!
3. Tingkat tuturbasaJawakangdigunakake Budi marangIbuyaiku?Tulisnabuktiukarane!
4. Tingkat tuturbasaJawakangdigunakakeIbumarang Budi yaiku? Tulisnabuktiukatrane!
5. Apapituturluhurkangbisakajupuksakapacelathonkangwusmbokwacakasebut!

Lampiran 6
Remidial
N Nam NomorSoalPilih NomorSoalUra JumlahS Ketercapa KetuntasanBel
o. a an Ganda ian kor ian ajar
Sisw
a 1 2 3 4 5 1 2 3 Sudah Belum

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
17
.
18
.
19
.
20
.
Lst
.
MODUL AJAR BAHASA JAWA
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Solkhan, S.Pd, M.Pd
Sekolah : SMA Negeri 1 Mejobo
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Jenjang : SMA
Kelas : XI (Fase F)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 kali pertemuan)

B. Kompetensi Awal MEMBACA


: Peserta didik mampu memahami dan mengevaluasi informasi berupa
gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks sastra berupa
sastra piwulang (misalnya:wedhatama/wulangreh/wulang sunu/wulang
putri/tripama/lainnya) untuk menemkan makna yang tersurat dan
tersirat.

C. Profil Pelajar Pancasila :  Kreatif :Mengidentifikasi piwulang teks sastra piwulang


menggunakan basa padinan secara kreatif.
 Bernalar Kritis :Mengidentifikasi struktur teks, menemukan kata
sulit, menerjemahkan kosakata sulit,
menganalisis isi teks sastra piwulang.
 Gotong Royong : Bekerjasama mencari informasi lebih tentangg
materi yang diberikan.

D. Sarana prasarana :Ruang Kelas, LCD, Laptop, speaker, bahan ajar, LKPD, Video.
E. Target Peserta Didik : Reguler / umum
F. Model Pembelajaran : Pendekatan Saintifik, Model Pembelajaran Project Based Learning

KOMPETENSI INTI
KOMPONEN DESKRIPSI
Melalui pendekatan saintifik dengan Model Pembelajaran Project Based Learning
diharapkan:
A. TUJUAN 11.6 Peserta didik mampu memahami dan mengevaluasi informasi berupa
PEMBELAJARAN gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks sastra berupa sastra
piwulang (misalnya:wedhatama/ wulangreh/wulang sunu/wulang
putri/tripama/lainnya) untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat.
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik akan menerima manfaat sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi struktur teks sastra piwulang.
B. PEMAHAMAN
2. Menemukan kata yang dianggap sulit dalam teks sastra piwulang.
BERMAKNA
3. Menerjemahkan kosakata yang dianggap sulit dalam teks sastra piwulang.
4. Menganalisis isi teks sastra piwulang.
5. Menentukan pitutur luhur dalam teks sastra piwulang.
Peserta didik diajak berdiskusi tentang teks sastra, kemudian diberi pertanyaan
pemantik.
C. PERTANYAAN
1. Sapa seneng maca?
PEMANTIK
2. apa kang asring kok waca?
3. Apa ana kang seneng maca sastra piwulang?

Kegiatan Pendahulan:
D. KEGIATAN 1. Orientasi
PEMBELAJARAN Salam pembuka, berdo’a. presensi
2. Apersepsi
KOMPONEN DESKRIPSI
Mengaitkan materi tema/kegiatan pembelajaran yang akan dikalukan dengan
pengalaman murid dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya dengan cara
bernyanyi “Sinau Basa Krama”.
3. Menyampaikan desain pembelajaran serta kesepakatan dalam pembelajaran.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti:
1. Peserta didik menjawab pertanyaan diagnostik dari guru untuk
mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang dialami siswa, serta
merencanakan tindak lanjut berupa upaya-upaya pemecahan sesuai
masalah atau kesulitan yang telah teridentifikasi.
2. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok dibagi
berdasarkan nilai yang diperoleh dari pertanyaan diagnostik. Kelompok A1
dan A2 (kemampuan tinggi), kelompok B1 dan B2 (kemampuan sedang),
kelompok C1 dan C2 kemampuan rendah.
3. Peserta didik menerima materi tentang sastra piwulang (Serat
Wedhatama Pupuh Pocung).
4. Peserta didik dalam kelompok menerima LKPD
5. Peserta didik dalam kelompok menyelesaikan penilaian keterampilan
(Penilaian Produk) tentang struktur teks sastra piwulang, Menemukan
kata yang dianggap sulit dalam teks sastra piwulang dan Menerjemahkan
kosakata yang dianggap sulit dalam teks sastra piwulang (untuk kelompok
C1 dan C2), Menganalisis isi teks sastra piwulang (untuk kelompok B1 dan
B2, dan Menentukan pitutur luhur dalam teks sastra piwulang (untuk
kelompok A1 dan A2) berdiferensiasi proses.
6. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas
berupa Tabel, Bagan, Peta konsep, info grafis, atau Mind Mapping (murid
dalam kelompok memilih salah satu sesuai minatnya) diferensiasi hasil
belajar siswa.
7. Peserta didik secara berkelompok memberikan tanggapan kelompok lain.
8. Peserta didik secara berkelompok memberikan konfirmasi pendapat yang
disampaikan kelompok lain.
9. Peserta didik memperoleh penguatan dari guru.
Kegiatan penutup.
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran.
2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
3. Peserta didik melakukan evaluasi dengan menjawab asesmen formatif secara
lisan.
4. Peserta didik dan guru melakukan umpan balik.
5. Peserta didik menerima reward dari guru.
6. Peserta didik merencanakan tindak lanjut pembelajaran pertemuan
selanjutnya.
7. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

E. ASESMEN
Bentuk asesmen :
No Penilaian Deskripsi Keterangan

1. Sikap Observasi Lampiran 1


2. Ketrampilan Penilaian Produk: Lampiran 2
berupa Tabel, Bagan, Peta konsep, info grafis,
atau Mind Mapping (murid memilih salah satu
sesuai minatnya) diferensiasi hasil belajar siswa.
3. Pengetahuan

a) Asesmen diagnostic
Lisan Lampiran 3
non-kognitif
b) Asesmen diagnostic
Lisan Lampiran 4
kognitif
c) Asesmen formatif Pilihan Ganda Lampiran 5
d) Asesmen sumatif Pilihan Ganda Lampiran 6

F. Pengayaan dan Remedial


No Penilaian Deskripsi Keterangan
1. Pengayaan Untuk peserta didik yang telah mencapai tujuan Lampiran 7
pembelajaran.
2. Remedial untuk peserta didik yang belum mencapai Lampiran 8
tujuanpembelajaran

G. LAMPIRAN
- Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Lampiran 9
- Lampiran Kerja Peserta Didik
Lampiran 10
H. GLOSARIUM
Wedha : ajaran
Tama : becik, apik
Paugeran : aturan, patokan
Tembang macapat : tembang jawa kang duwe aturan/patokan.
I. DAFTAR PUSTAKA
Gandung Widaryatmo, dkk. 2014. Prigel Basa Jawa. Jakarta: Erlangga

Mengetahui,
Kudus, Juli 2023
Kepala SMAN 1 Mejobo Kudus Guru Mapel

Ajib Setiyo, S.Pd, M.Pd. Solkhan, S.Pd., M.Pd


NIP. 19760522 200012 1 001 NIP.19790809 201001 1 009

LAMPIRAN 1
RANAH PENILAIAN SIKAP
1) Lembar Observasi
No Aspek yang dinilai Teknik Waktu penilaian Instrument
penilaian
1 Kreatif Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
2 Bernalar kritis Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
3 Gotong royong Pengamatan Proses Lembar observasi
4 Santun Pengamatan Proses Lembar observasi
5 Bertanggung jawab Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
2) Instrumen penilaian dan rubrik penilaian sikap

Nama Peserta Bernalar Gotong- Bertanggung


Kreatif santun
No kritis royong Jawab
didik/
Kelompok 1 2 3 41. 1w 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1
2
*) Berilah Tanda centang (v) pada kolom nilai sesuai dengan aktifitas di kelas.
No Sikap Kriteria Skor

1. Kreatif 1. sangat sering menunjukkan hasil belajar yang 4


menarik
2. Sering menunjukkan hasil belajar yang menarik 3
3. Pernah menunjukkan hasil belajar yang menarik 2
4. Tidak pernah menunjukkan hasil belajar yang 1
menarik
2. Bernalar kritis 1. Sangat sering menjawab pertanyaan dengan benar 4
2. Sering menjawab pertanyaan dengan benar 3
3. Pernah menjawab pertanyaan dengan benar 2
4. Tidak menjawab pertanyaan dengan benar 1
3. Gotong-royong 1. Sangat sering menunjukkan sikap Kerjasama 4
2. Sering menunjukkan sikap Kerjasama 3
3. Pernah menunjukkan sikap Kerjasama 2
4. Tidak pernah menunjukkan sikap Kerjasama 1
4. Santun 1. Sangat sering menunjukkan sikap santun 4
2. Sering menunjukkan sikap santun 3
3. Pernah menunjukkan sikap santun 2
4. Tidak pernah menunjukkan sikap santun 1
5. Bertanggung jawab 1. Sangat sering menunjukkan sikap Tanggung Jawab 4
2. Sering menunjukkan sikap Tanggung Jawab 3
3. Pernah menunjukkan sikap Tanggung Jawab 2
4. Tidak pernah menunjukkan sikap Tanggung Jawab 1
Skor maksimum 20

Penilaian Sikap
Nilai = Skor Maksimal x 100%
20
Lampiran 2
PENILAIAN KETERAMPILAN
INTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PRODUK
Mata Pelajaran : BAHASA JAWA
Fase : XI MIPA & IPS /1
Elemen : Membaca
Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu memahami dan mengevaluasi informasi berupa gagasan,
pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks sastra berupa sastra piwulang
(misalnya:wedhatama/wulangreh/wulang sunu/wulang putri/tripama/lainnya) untuk
menemkan makna yang tersurat dan tersirat.
Tujuan Pembelajaran : 11.6 Peserta didik mampu memahami dan mengevaluasi informasi berupa gagasan,
pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks sastra berupa sastra piwulang "Serat
Wedhatama Pupuh Pocung" untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat.
Indikator Pembelajaran :
1. Mengidentifikasi struktur teks sastra piwulang.
2. Menemukan kata yang dianggap sulit dalam teks sastra piwulang.
3. Menerjemahkan kosakata yang dianggap sulit dalam teks sastra piwulang.
4. Menganalisis isi teks sastra piwulang.
5. Menentukan pitutur luhur dalam teks sastra piwulang.
BENTUK PRODUK : Tabel, Bagan, Peta konsep, info grafis, atau Mind Mapping (murid memilih salah satu
sesuai minatnya) diferensiasi hasil belajar siswa.
Soal:

Lampiran 3
PENILAIAN PENGETAHUAN
ASESMEN DIAGNOSTIK – ASESMEN NON-KOGNITIF-LISAN
No Pertanyaan

Kepriye kabarmu dina iki?


1.

2. Apa bae sing wis ko tindakake sadurunge nindakake pasinaon dina iki?

3. Pengarep-arep apa sing bakal ko gayuh ana ing pasinaon dina iki?
Lampiran 4
ASESMEN DIAGNOSTIK – ASESMEN KOGNITIF-LISAN
No Pertanyaan

1. Sapa wis nate maca cerkak?

2. Apa bedane cerkak karo novel?

3. Unsur apa wae kang ana ing sajroning cerkak?

4. Sebutna unsur intrinsik sajroning cerita cekak?

5. Apa ana pitutur luhur kang bisa dijupuk sajroning cerkak?


Lampiran 5
ASESMEN FORMATIF
Instrumen Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi Soal Penilaian Pengetahuan (Essay)
Capaian Indikator
No.
No Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pencapaian Soal
Soal
Elemen Kompetensi
1. Peserta didik 11.11 Peserta didik Menyebutkan 1 Sebut lan katrangan
mampu menulis mampu menulis unsur-unsur unsur intrinsik cerkak!
gagasan dan gagasan berupa teks pembangun cerkak
pikiran dalam sastra cerkak dengan
bentuk teks sastra tujuan yang berbeda-
cerkak untuk beda secara kritis dan Menyusun struktur 2 Sebutna lan katrangna
mencapai tujuan kreatif. penulisan Cerkak struktur panyerating
yang berbeda- cerkak!
beda secara kritis Menulis Cerkak 3 Tulisna maneh cerita
dan kreatif. secara kritis dan cekak kang wus kokrakit
kreatif bareng kanca
sakelompokmu sacara
ringkes!
PEDOMAN PENSKORAN SOAL FORMATIF

No Soal Kunci Jawaban Skor

1 Sebutna unsur Tema, latar, sudut pandang, alur, paraga, wewatek, gaya
intrinsik cerkak! basa, lan amanat.
10

2 Sebutna sruktur Abstrak, Orientasi, Komplikasi, Evaluasi, Resolusi, Koda.


10
cerita cekak!
3 Tulisna maneh Gawea sinopsis cerita cekak kang wus kokgawe bareng kanca
cerita cekak kang sakelompokmu kanthi basa kang prasaja!
10
wus kokrakit
bareng kanca
sakelompokmu
sacara ringkes!

Nilai = Skor Maksimal x 100%


20

Lampiran 6
ASESMEN SUMATIF (PILIHAN GANDA)

I. PILIHAN GANDA
Wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki kanthi menehi tandha (X) ing aksara a,b,c,d utawa e kang kok
anggep paling bener!

1. Sawijining cerita kang dumwdi adehadhasar saka urutan sawijining kadadeyan utawa prastawa, kang
dicritakake sepisan rampung lan wis bisa nuduhake karampungane crita diarani .....
A. Novel
B. Cerkak
C. Pariwara
D. Cerbung
E. Wara-wara
2. Kang bedakake cerita cerkak karo cerita liyane yaiku .....
A. Basane jlimet
B. Basa ora prasaja
C. Ceritane bersambung
D. Ceritane ora duwe alur
E. Surasane crita prasaja lan ora jlimet
3. Ngisor iki struktur cerkak kanthi runtut .....
A. Abstrak, Orientasi, Komplikasi, Evaluasi, Resolusi, Koda
B. Orientasi, Komplikasi, Evaluasi, Resolusi, Koda, Abstrak
C. Evaluasi, Resolusi, Koda, Abstrak, Orientasi, Komplikasi
D. Evaluasi, Resolusi, Orientasi, Komplikasi, Koda, Abstrak
E. Komplikasi, Koda, Abstrak, Evaluasi, Resolusi, Orientasi
4. Unsur pandapuk karya sastra kang asale saka sajrone karya kasebut diarani .....
A. Latar
B. Tema
C. Amanat
D. Unsur intrinsik
E. Unsur Ekstrinsik
5. Unsur intrinsik cerita cekak kang gegayutan karo papan, wektu, lan kahanan nalika dumadine crita diarani .....
A. Alur
B. Latar
C. Tema
D. Paraga
E. Wewatek
6. Unsur intriksik kang nuduhake gagasan utama, diarani .....
A. Sudut Pandang
B. Gaya Basa
C. Wewatek
D. Paraga
E. Tema
7. Unsur intrinsik kang gegayutan karo pesen sajroning cerita cekak diarani .....
A. Sudut pandang
B. Gaya basa
C. Amanat
D. Latar
E. Alur
8. Unsur intrinsik cerita cekak kang gegayutan karo cara nyawang panganggit nalika nyritakake cerita, di arani .....
A. Sudut Pandang
B. Gaya basa
C. Amanat
D. Latar
E. Alur
9. Unsur intrinsik cerita cekak kang gegayutan karo urutane rerangken prastawa-prastawa kang dhapuk
sawijining crita, diarani .....
A. Sudut pandang
B. Gaya basa
C. Amanat
D. Latar
E. Alur
10. Unsur intrinsik cerita cekak kang gegayutan karo penokohan utawa penggambaran ngenani paraga diarani
.....
A. Gaya basa
B. Wewatek
C. Amanat
D. Latar
E. Alur
Lampiran 7
PROGRAM PENGAYAAN

Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai
dan/ataumelampaui KKM (70). Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang
dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan
hasil penilaian harian.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberi tugas untuk
memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan KD yang dipelajari pada jam pelajaran
sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah.
b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati, menjadi tutor
bagi teman yang membutuhkan.
Bagi peserta didik yang sudah tuntas dalam materi tersebut, maka dapat melakukan pembimbingan tutor
sebaya, atau berlatih secara mandiri.
Lampiran 8
PROGRAM REMEDIAL

Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik yang belum mencapai
KKM (70) dalam satu KD tertentu. Berikut penjelasan strategi pelaksanaan pembelajaran remedial yang dapat
disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan.
1. Pemberian bimbingan secara individu.
2. Pemberian bimbingan secara kelompok.
3. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
4. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
5. Pemanfaatan tutor sebaya.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial dapat dilakukan melalui:
a. Pemberian remedial teaching dengan metode dan media yang berbeda jika jumlah peserta yang mengikuti
remedial lebih dari 50%;
b. Pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 20 % tetapi kurang
dari 50 %.
c. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan jika jumlah peserta didik yang
mengikuti remedial maksimal 20 %;
Untuk materi tersebut, remedial dilakukan mengacu pada ketentuan di atas dan dilakukan penilaian
kepada peserta didik yang belum tuntas.

PROGRAM REMIDIAL
Kelas/Semester :...........................................................................
Mata Pelajaran : ...........................................................................
Ulangan Harian Ke : ...........................................................................
Tanggal Ulangan Harian : ...........................................................................
(KD/Indikator) : ...........................................................................
KKM : ...........................................................................

Nama Indikator yang Bentuk


Nilai Setelah
No. Peserta Nilai Ulangan Belum Tindakan Keterangan
Remidial
Didik Dikuasai Remidial
1.
2.
3.
4.
dst.

Lampiran 9 Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


SASTRA PIWULANG
SERAT WEDHATAMA PUPUH POCUNG

A. SERAT WEDHATAMA
Serat wedhatama yaiku salah sawijining seratan kanjeng gusti pangeran adipati Arya sri
mangkunegara IV, Serat wedhatama ngandhut piwulang luhur kanggo mbangun budi pekerti.Serat
wedhatama duweni isi piwulang babakan budi pekerti utawa tumindak utama gerteni.
Serat wedhatama asale saka basa sansekerta, Wedhatama miturut bausastra kawi-indonesia
karangan L. mardiwasito, saka tembung ''wedha'' kang tegese ilmu pangerten, lan tembung ''Tama''
kang tegese becik. Miturut R. Tanojo tegese tembung ''wedhatama'' yaiku pepathokaning putra. Di
deleng saka tembung ''wedha'' tegese pepakem (patokan) lan tama utawa utama kang duwe teges
anak. Pepathokaning putra tegese pathokan utawa pedoman kanggo putra lan putrine.
Serat Wedhatama kaanggit dening Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A)
Mangkunegara IV ing Pura Mangkunegara Surakarta. Piyambake kang jumeneng minangka
Pangageng Pura Mangkunegara kang kawentar minangka Pujangga Agung ing Surakarta. Serat
Wedhatama isine wedha (panuntun) marang kautaman. Kautaman ing serat kasebut dibabar lumantar
satus pada kang kagelung dadi limang pupuh. Dene pupuh lan pada kasebut kaya ing ngisor iki :
a. Pupuh Pangkur : 14 pada
b. Pupuh Sinom : 18 pada
c. Pupuh Pocung : 15 pada
d. Pupuh Gambuh : 35 pada
e. Pupuh Kinanthi : 18 pada

B. TEMBANG MACAPAT
Tembang Macapat yaiku tembang ing tlatah Jawa sing paugerane ono telu, yaiku guru lagu, guru
gatra, lan guru wilangan. Tembang Macapat ana 11 yaiku Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi ,
Asmarandana, Gambuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, lan Pucung.

C. TEMBANG MACAPAT, PAUGERANE LAN WATAKE

No Jinise Paugeran Watak


Tembang
Kendho tanpa greget saut kanggo ing carita kang sajak
1. Pocung 12u, 6a, 8i, 12a
mung sakepenake, tanpa kamempengan.
2. Maskumambang 12i, 6a, 8i, 8a Nelangsa, kanggo medharake rasa pangrasa kang ngeres,
nggreges, nalangsa karanta-ranta
Rumaket, kulina, kanggo medharake pitutur kang rada
7u, 10u, 12i, 8u,
3. Gambuh sereng merga wis keduga, lumrahe nganggo basa ngoko,
8o
basane wong kang wis kulina raket sesrawungane.
4. Megatruh 12u, 8i, 8u, 8i, 8o Sedhih kingkin kaworan nglokro, kanggo medharake rasa
gegetun pungun-pungun, nelangsa karanta-ranta.
8u, 8i, 8a, 8i, 8a, Seneng, tresna, lan asih, kanggo medharake piwulang
5. Kinanthi
8i carita kang ngemu rasa asmara, gandrung-gandrung.
6. Asmaradana 8i, 8a, 8e, 8a, 7a, Sedhih, sengsem, prihatin marga ketaman ing rasa
8u, 8a asmara, kanggo ing carita kang medharake asmara.
10i, 6o, 10e, 10i, Wetuning rasa, kanggo medharake pitutur, uga kena
7. Mijil
6i, 6u kanggo carita gandrungan.
8. Pangkur 8a, 11i, 8u, 7a, Sereng, kanggo ing carita kang ngemu surasa sereng.
12u, 8a, 8i
12a, 7i, 6a, 7a, 8i, Galak, muntab, kanggo medharake rasaning ati kang
9. Durma
5a, 7a nepsu utawa kanggo ing carita perang.
10. Sinom 8a, 8i, 8a, 8i, 7i, Grapyak, renyah, kanggo sesorah, mituturi.
8u, 7a, 8i, 12a
10i, 10a, 8e, 7u, Luwes, resep, lumrahe kanggo bebuka, medharake
11. Dhandanggula 9i, 7a, 6u, 8a, 12i, piwulang, gandrungan, lan kanggo panutuping karangan
7a kang sinawung ing tembang.

D. TEMBANG POCUNG
Pocung, saka Kamus Bahasa Jawa Kuna P.J Zoetmulder kaca 868 duwé loro arti. Sepisan tegesé
botol, wadhah gelas. Pucung (amucung) teges sing kapindho ya iku mengunjungi utawa memasuki
dengan diam-diam. Pucung iku uga jeneng kéwan cilik.
Nanging Pucung uga nduwé watak liya. Pucung iku jenengé wiji woh-wohan. Wanda cung uga marai
gawé rasa seger kang ngélingaké marang prakara kang lucu kaya déné isih jaman dikuncung.
Tembang iki asring dienggo tembang-tembang kang uga lucu, kaya ta parikan utawa bedhèkan.
Tembang pocung yaiku kalebu salah sawijining tembang macapat. Tembang pocung nduweni
watek, yaiku geguyon, ajaran/pitutur. Tembang pocung biasane arupa cangkriman. Paugeran tembang
pocung, yaiku :
Guru gatra : 4 gatra
Guru wilangan: 12, 6, 8, 12
Guru lagu : u, a, i, a

E. SERAT WEDHATAMA PUPUH POCUNG


1. Ngelmu iku, kalakone kanthi laku, lekase lawan kas, tegese kas nyantosani, setya budya pangkese dur
angkara.
(Ilmu (hakekat) itu diraih dengan cara menghayati dalam setiap perbuatan, dimulai dengan kemauan.
Artinya, kemauan membangun kesejahteraan terhadap ersua,Teguh membudi daya Menaklukkan
semua angkara.
2. Angkara gung, neng angga anggung gumulung, gogolonganira triloka, lekere kongsi, yen den umbar
ambabar dadi rubeda.
(Nafsu angkara yang besar ada di dalam diri, kuat menggumpal, menjangkau hingga tiga zaman, jika
dibiarkan berkembang akan berubah menjadi gangguan).
3. Beda lamun, kang wus sengsem reh ngasamun, semune ngaksama, sasamane bangsa sisip, sarwa sareh
saking mardi marto tama.
(Berbeda dengan yang sudah menyukai dan menjiwai,Watak dan perilaku memaafkan pada sesama
selalu sabar berusaha menyejukkan suasana.)
4. Taman limut, durgameng tyas kang weh limput, kereming karamat, karana karohaning sih, sihing
Sukma ngreda sahardi gengira.
(Dalam kegelapan.Angkara dalam hati yang menghalangi,Larut dalam kesakralan hidup,Karena
temggelam dalam samodra kasih sayang, kasih sayang sukma (sejati) tumbuh berkembang sebesar
gunung).

5. Yeku patut, tinulad-tulad tinurut, sapituduhira, aja kaya jaman mangkin, keh pramudha mundhi dhiri
lapel makna.
(Itulah yang pantas ditiru, contoh yang patut diikutiseperti semua nasehatku. Jangan seperti zaman
nanti Banyak anak muda yang menyombongkan diri dengan hafalan ayat.)
6. Durung pecus,kesusu kaselak besus, amaknani lapal, kaya sayid weton Mesir, pendhak-pendhak
angendhak gunaning janma.
(Belum mumpuni sudah berlagak pintar.Menerangkan ayatseperti sayid dari Mesir Setiap saat
meremehkan kemampuan orang lain.)
7. Kang kadyeku, kalebu wong ngaku-aku, akale alangka, elok Jawane denmohi, paksa ngangkah
langkah met kawruh ing Mekah.
(Yang seperti itutermasuk orang mengaku-aku, Kemampuan akalnya dangkal, Keindahan ilmu Jawa
malah ditolak.Sebaliknya, memaksa diri mengejar ilmu di Mekah.)
8. Nora weruh, rosing rasa kang rinuruh, lumeketing angga, anggere padha marsudi, kana-kene kaanane
nora beda.
(Tidak memahamihakekat ilmu yang dicari,sebenarnya ada di dalam diri.Asal mau berusaha sana sini
(ilmunya) tidak berbeda).
9. Uger lugu, den ta mrih pralebdeng kalbu, yen ersu ersua, ing drajat kajating urip, kaya kang wus
winahyeng sekar srinata.
(Asal tidak banyak tingkah,agar supaya merasuk ke dalam sanubari.Bila berhasil, terbuka derajat
kemuliaan hidup yang sebenarnya.Seperti yang telah tersirat dalam tembang sinom (di atas)).
10. Basa ngelmu, mupakate lan panemu, pasahe lan tapa, yen satriya tanah Jawi, kuna-kuna kang ginilut
triprakara.
(Yang namanya ilmu, dapat berjalan bila sesuai dengan cara pandang kita.Dapat dicapai dengan
usaha yang gigih.Bagi satria tanah Jawa,dahulu yang menjadi pegangan adalah tiga perkara yakni:)
11. Lila lamun, kelangan nora gegetun, trima yen kataman, sakserik sameng dumadi, trilegawa nalangsa
srahing Batara.
(Ikhlas bila kehilangan tanpa menyesal,Sabar jika hati disakiti ersua,Ketiga ; lapang dada sambil
berserah diri pada Tuhan)
12. Batara gung, inguger graning jajantung, jenak Hayang Wisesa, sana paseneten Suci, nora kaya si
mudha mudhar angkara.
(Tuhan Maha Agungdiletakkan dalam setiap hela nafasMenyatu dengan Yang MahakuasaTeguh
mensucikan diri Tidak seperti yang muda,mengumbar nafsu angkara.)
13. Nora uwus, kareme anguwus-uwus, uwose tan ana, mung janjine muring-muring, kaya buta-buteng
betah nganiaya.
(Tidak henti hentinyagemar mencaci maki.Tanpa ada isinyakerjaannya marah-marah seperti raksasa;
bodoh, mudah marah dan menganiaya ersua).
14. Sakeh luput, ing angga tansah linimput, linimpet ing sabda, narka tan ana udani, lumuh ala ardane
ginawe gada.
(Semua kesalahandalam diri selalu ditutupi,ditutup dengan kata-katamengira tak ada yang
mengetahui,bilangnya enggan berbuat jahat padahal tabiat buruknya membawa kehancuran.)
15. Durung punjul, ing kawruh kaselak jujul, kaseselan hawa, cupet kapepetan pamrih, tangeh nedya
anggambuh mring Hyang Wisesa.
(Belum cakap ilmu Buru-buru ingin dianggap pandai.Tercemar nafsu selalu merasa kurang,dan
tertutup oleh pamrih, sulit untuk manunggal pada Yang Mahakuasa.)
F. MANGERTENI WOS (ISI) TEMBANG MACAPAT
Awake dhewe bisa mangerteni wos (isi) tembang macapat kanthi cara nggancarake.
Gancaran/parafrase tegese ngowahi struktur ukara tembang macapat kang abstrak dadi ukara kang
prasaja (sederhana) lan gampang dipahami.
Tatacara nggancarake/parafrase tembang yaiku:
1. Negesi tembung (kata)
2. Negesi ukara (kalimat)
3. Digancarake
4. Nganalisis pitutur luhure banjur nggayutake pitutur luhur karo kahanan jaman saiki

G. TULADHA NGGANCARAKE TEMBANG MACAPAT


Tuladha:
Serat wedhatama Pupuh Pocung
Pada 1
Ngelmu iku kalakone kanthi laku
Lekase lawan kas
Tegese kas nyantosani
Setya budya pangekese dur angkara

1. Negesi Tembung
Tuladha:
ngelmu : nggolek ilmu
iku : kuwi
kalakone : dilakoni
kanthi : nganthi
laku : tumindak
lekase : wiwitane
lawan : nganggo
kas : niat
tegese : artine
kas : niat
nyantosani : nyejahterakake
setya budya : tumindak becik
pangekese : ngadohake
dur angkara : tumindak ala

2. Negesi Ukara
Tuladha:
Serat wedhatama Pupuh Pocung
Pada 1
Ngelmu iku kalakone kanthi laku = nggolek ilmu kuwi dilakoni kanthi tumindak
Lekase lawan kas = diwiwiti nganggo niat
Tegese kas nyantosani = tegese niat ndadikake kuat
Setya budya pangekese dur angkara = tumindak becik ngalahake tumindak ala

3. Digancarake (Karangan bebas, prosa)


Gancar tegese karangan bebas (prosa)
Prosa yaiku wujud tulisan bebas kang ora kaiket aturan utawa patokan.
Tuladha:
Gancarane Serat Wedhatama Pocung Pada 1
Nggolek ilmu kuwi bisa kagayuh/tercapai yen gelem tumindak/gelem nglakoni. Diwiwiti
nganggo niat, ati kang manteb, ati kang iklas lan sabar. yen wis gelem nglakoni kanthi niat, iklas
lan sabar bakal nyentosani diri pribadi/awake dhewe. Awake dhewe iki bakal duwe pribadi kang
kuat. Bisa dadi manungsa kang duwe pedhomaning urip lan bisa bedakake antarane kang ala lan
becik. Awake dhewe kudu ngerti yen tumindak becik kuwi bisa ngalahake tumindak ala.

4. Nganalisis pitutur luhure banjur nggayutake pitutur luhur karo kahanan jaman saiki
Pitutur luhur yaiku piwulang becik kang bisa dijupuk saka tembang macapat. Pesen kang arep
disampekake panganggit/pengarang kanggo pamaca.
Tuladha:

Nganalisis pitutur luhur Serat Wedhatama Pocung Pada 1 lan nggayutake karo kahanan
jaman saiki.
Pitutur luhur kang bisa dijupuk saka serat wedhatama pupuh 1 yaiku:
a. Ngelmu
Golek ilmu, sekolah kanthi sregep sinau.
Jaman saiki ora ana alesan ora sekolah. Awit pamarentah wus nggratisake sekolah wiwit SD
tumekane SMA. Mula para kanca ayo padha ngelmu (sekolah). Amarga sekolah utawa ngelmu
iku akeh manfaate kanggo awake dhewe yaiku supaya awake dhewe bisa dadi generasi bangsa
kang pinter. Masa depan kang apik, bisa mbombong/mbanggakake wong tuwa, bisa miguna
marang bangsa lan nagara.
b. Niat
Anggone ngelmu utawa sekolah kuwi kudu niat lan tenanan. Taat marang aturan sekolah,
nggarap kabeh tugas saka bapak/ibu guru kanthi disiplin, mirengake kabeh dawuhe Bapak/ibu
guru.
c. Sabar
Sabar anggone ngelmu. Anggone nggolek ilmu tamtu wae bakal nemone pepalang (halangan),
pacoban (cobaan) mula awake dhewe kudu sabar. Yakin kabeh bisa dilakoni kanthi gancar
(lancar) lan bisa nggayuh (mencapai) cita-cita.
d. Lila lan narima, lila legawa (tulus iklas)
Anggone ngelmu, upama nemoni pepalang lan pacoban aja ngresula (mengeluh), sawalike
awake dhewe kudu lila lan narima, lila legawa, sarta tulus lan iklas. Kabeh pacoban lan
pepalang mau dijupuk hikmahe kanggo mbentuk pribadi kang kuat, pribadhi kang mandhiri,
pribadi kang becik, manungsa kang becik. Bisa maringi manfaat kanggo awake dhewe, wong
tuwa, kulawarga, masyarakat, bangsa lan nagara.
e. Nyirnakake tumindak ala
Wong kang duwe ilmu bisa bedake antarane tumindak ala lan becik. Mula ayo padha tumindak
becik, padha rukun antarane manungsa siji lan liyane. Kanthi mangkono urip iki bakal ayem
lan tentrem.

Lampiran 10 LKPD
MODUL AJAR BAHASA JAWA
INFORMASI UMUM
G. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Solkhan, S.Pd. M.Pd
Sekolah : SMA Negeri 1 Mejobo
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Jenjang : SMA
Kelas : XI (Fase F)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 kali pertemuan)

H. Kompetensi Awal Peserta didik mampu menulis gagasan dan pikiran dalam bentuk teks
: sastra cerkak untuk mencapai tujuan yang berbeda-beda secara kritis dan
kreatif.

I. Profil Pelajar :  Kreatif :Menulis cerkak menggunakan kalimat


Pancasila sendiri.
 Bernalar Kritis :Menganalisis unsur intrinsik cerkak

 Gotong Royong : Bekerjasama mencari informasi lebih


tentang materi yang diberikan

J. Sarana prasarana :Ruang Kelas, LCD, Laptop, bahan ajar, LKPD, Gambar,Peta Konsep
K. Target Peserta Didik : Reguler / umum
L. Model Pembelajaran : Pendekatan Saintifik, Model Pembelajaran Picture and Picture

KOMPETENSI INTI
KOMPONEN DESKRIPSI
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model picture and
J. TUJUAN picture diharapkan:
PEMBELAJARAN 11.11 Peserta didik mampu menulis gagasan berupa teks sastra cerkak
dengan tujuan yang berbeda-beda secara kritis dan kreatif.
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik akan menerima manfaat
sebagai berikut:
K. PEMAHAMAN
1. Menyebutkan unsur-unsur pembangun cerkak
BERMAKNA
2. Menyusun struktur penulisan Cerkak
3. Menulis Cerkak secara kritis dan kreatif
Peserta didik diajak berdiskusi tentang teks sastra, kemudian diberi
L. PERTANYAAN
pertanyaan pemantik.
PEMANTIK
4. Sinonime Cerkak iku apa?
5. Isi/wose cerkak iku biasane nyritakake apa?
Kegiatan Pendahulan:
5. Orientasi
Salam pembuka, berdo’a. presensi
6. Apersepsi
Mengaitkan materi tema/kegiatan pembelajaran yang akan dikalukan
dengan pengalaman murid dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
dengan cara bernyanyi “Sinau Basa Krama”.
7. Menyampaikan desain pembelajaran serta kesepakatan dalam
pembelajaran.
M. KEGIATAN 8. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
PEMBELAJARAN
Kegiatan Inti:
10. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, satu kelompok
terdiri dari 5-6 siswa.
11. Peserta didik menerima LKPD
12. Peserta didik menerima materi tentang cerkak
13. Peserta didik diperlihatkan peta konsep rumpang kegiatan berkaitan
unsur intrinsik cerkak.
14. Peserta didik diperlihatkan gambar berseri, dimana gambar tersebut
menggambarkan suasana tertentu dan menunjukkan adanya
KOMPONEN DESKRIPSI
kesinambungan antara gambar yang satu dengan lainnya. Kelompok
satu menerjemahkan gambar berseri urutan pertama menggunakan
bahasa sendiri. Dilanjutkan kelompok lain, secara kreatif menyusun
kalimat untuk menerjemahkan gambar berseri selanjutnya. Begitu
seterusnya dilanjutkan pada kelompok selanjutnya.
15. Peserta didik dalam kelompok menggabungkan cerita atau kalimat
yang sudah dirancang melalui gambar berseri menjadi sebuah
cerkak, sesuai pentunjuk pada LKPD.
16. Peserta didik dalam kelompok telah menulis cerkak dan
menentukan judul cerkak yang sudah ditulis.
17. Peserta didik menyebutkan amanat atau pesan yang bisa diambil
dalam cerkak.
18. Pemberian reward kepada kelompok yang berhasil mengumpulkan
point tertinggi.

Kegiatan penutup.
1. Peserta didik menyampaikan kesimpulan materi secara singkat
sebagai bentuk penguatan materi.
2. Guru melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
3. Guru menjelaskan kegiatan pada pertemuan berikutnya.
4. Memberikan salam penutup.

N. ASESMEN
Bentuk asesmen :
No Penilaian Deskripsi Keterangan

1. Sikap Observasi Lampiran 1


Unjuk Kerja (Menulis Cerkak
2. Ketrampilan Lampiran 2
berbantuan gambar berseri)
3. Pengetahuan

e) Asesmen diagnostic non-kognitif Lisan Lampiran 3


f) Asesmen diagnostic kognitif Lisan Lampiran 4
g) Asesmen formatif 1 Penugasan (soal Esay) Lampiran 5
Pilihan Ganda (Ulangan
h) Asesmen formatif 2 Lampiran 6
Padinan)

O. Pengayaan dan Remedial


No Penilaian Deskripsi Keterangan
1. Pengayaan Untuk peserta didik yang telah mencapai tujuan Lampiran 7
pembelajaran.
2. Remedial untuk peserta didik yang belum mencapai Lampiran 8
tujuanpembelajaran

P. LAMPIRAN
- Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Lampiran 9
- Lampiran Kerja Peserta Didik
Lampiran 10

Q. GLOSARIUM
Cerkak : cerita cekak, cerkak sinonimnya cerpen (cerita pendek)
Unsur Intrinsik : unsur pendukung dari dalam cerita karya sastra
Unsur Ektrinsik : unsur pendukung dari luar cerita karya sastra
Paraga : tokoh yang ada dalam cerita

R. DAFTAR PUSTAKA
Panjebar Semangat Edhisi 22 Surya Kaping 28 Mei 2022. Kanthi besutan.

Mengetahui,
Kudus, Juli 2023
Kepala SMAN 1 Mejobo Kudus Guru Mapel

Ajib Setiyo, S.Pd, M.Pd. Solkhan, S.Pd., M.Pd


NIP. 19760522 200012 1 001 NIP.19790809 201001 1 009

LAMPIRAN 1
PENILAIAN SIKAP
3) Lembar Observasi
No Aspek yang dinilai Teknik Waktu penilaian Instrument
penilaian
1 Disiplin Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
2 Jujur Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
3 Kerjasama Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi

4 Tanggung Jawab Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi

5 Santun Pengamatan Proses Lembar observasi

4) Instrumen penilaian dan rubrik penilaian sikap


Tanggung
Disiplin Jujur Kerjasama Santun
No Nama Peserta Jawab
Didik
1 2 3 42. 1w 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1
2
3
4
5
*) Berilah Tanda centang (v) pada kolom nilai sesuai dengan aktifitas di kelas.
Sikap Kriteria Skor Pedoman
No Penskoran
1. Disiplin 5. Sangat sering menunjukkan sikap disiplin 4 Nilai = Skor Maks:5
6. Sering menunjukkan sikap disiplin 3
Keterangan :
7. Pernah menunjukkan sikap disiplin 2
8. Tidak pernah menunjukkan sikap disiplin 1 Sangat Baik (SB)
= 3,33 - 4.00
2. Jujur 5. Sangat sering menunjukkan sikap Jujur 4 Baik = 2,33 – 3,32
6. Sering menunjukkan sikap Jujur 3
Cukup = 1,33 – 2,32
7. Pernah menunjukkan sikap Jujur 2
8. Tidak pernah menunjukkan sikap Jujur 1 Kurang= <1,33

3. Kerjasama 5. Sangat sering menunjukkan sikap Kerjasama 4


6. Sering menunjukkan sikap Kerjasama 3
7. Pernah menunjukkan sikap Kerjasama 2
8. Tidak pernah menunjukkan sikap Kerjasama 1
4. Tanggung 5. Sangat sering menunjukkan sikap Tanggung 4
Jawab Jawab 3
6. Sering menunjukkan sikap Tanggung Jawab 2
7. Pernah menunjukkan sikap Tanggung Jawab 1
8. Tidak pernah menunjukkan sikap Tanggung
Jawab
5. Santun 5. Sangat sering menunjukkan sikap santun 4
6. Sering menunjukkan sikap santun 3
7. Pernah menunjukkan sikap santun 2
8. Tidak pernah menunjukkan sikap santun 1

Skor maksimum 20

Lampiran 2
PENILAIAN KETERAMPILAN
Unjuk Kerja (Menulis Cerkak berbantuan gambar berseri)
1. Kategori pengamatan proses ketrampilan
1) Proses kemampuan memahami gambar. (Ketepatan)
2) Proses kemampuan mendeskripsikan gambar dengan tepat menggunakan bahasa yang
sederhana dan menarik. (Sederhana dan menarik)
3) Proses kemampuan membentuk kalimat dan paragrap secara kohesi (kepaduan bentuk)
4) Proses kemampuan merangkai kalimat atau pargrap secara koherensi (kepaduan makna)
2. Aspek yang diamati
Sederhana
Ketepatan
No. Rata-

Koherensi
menarik

Kohesi
Nama Jumlah
No. rata

1.

2.

3.

4.
5.dst.

3. Pedoman penarikan kesimpulan


Titikan Skor
Trep sanget 4
trep 3
Kirang trep 2
Boten trep 1
Boten diwangsuli (kosong) 0

Lampiran 3
PENILAIAN PENGETAHUAN
ASESMEN DIAGNOSTIK – ASESMEN NON-KOGNITIF-LISAN
No Pertanyaan

1. Kepriye kabarmu dina iki?

2. Apa bae sing wis ko tindakake sadurunge nindakake pasinaon dina iki?

3. Pengarep-arep apa sing bakal ko gayuh ana ing pasinaon dina iki?

Lampiran 4
ASESMEN DIAGNOSTIK – ASESMEN KOGNITIF-LISAN
No Pertanyaan

1. Sapa wis nate maca cerkak?

2. Apa bedane cerkak karo novel?

3. Unsur apa wae kang ana ing sajroning cerkak?

4. Sebutna unsur intrinsik sajroning cerita cekak?

5. Apa ana pitutur luhur kang bisa dijupuk sajroning cerkak?


Lampiran 5
ASESMEN FORMATIF
Instrumen Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi Soal Penilaian Pengetahuan (Essay)
Capaian Indikator
Tujuan No.
No Pembelajaran Pencapaian Soal
Pembelajaran Soal
Elemen Kompetensi
1. Peserta didik 11.11 Peserta didik Menyebutkan 1 Sebut lan katrangan
mampu menulis mampu menulis unsur-unsur unsur intrinsik cerkak!
pembangun cerkak
gagasan dan gagasan berupa teks
pikiran dalam sastra cerkak dengan
bentuk teks tujuan yang
sastra cerkak berbeda-beda secara Menyusun struktur 2 Sebutna lan katrangna
untuk mencapai kritis dan kreatif. penulisan Cerkak struktur panyerating
tujuan yang cerkak!
berbeda-beda Menulis Cerkak 3 Tulisna maneh cerita
secara kritis dan cekak kang wus
secara kritis dan
kreatif kokrakit bareng kanca
kreatif.
sakelompokmu sacara
ringkes!
PEDOMAN PENSKORAN SOAL FORMATIF

No Soal Kunci Jawaban Skor

1 Sebutna unsur Tema, latar, sudut pandang, alur, paraga, 4 = nyebutake Unsur
intrinsik cerkak! wewatek, gaya basa, lan amanat. Intrinsik cacahe 8
3 = nyebutake Unsur
Intrinsik cacahe 5-7
2 = nyebutake Unsur
Intrinsik cacahe 3-4
1 = nyebutake Unsur
Intrinsik cacahe 1
2 Sebutna sruktur Abstrak, Orientasi, Komplikasi, Evaluasi, 4 = nyebutake struktur
cerita cekak! Resolusi, Koda. cerkak cacahe 6
3 = nyebutake struktur
cerkak cacahe 4-5
2 = nyebutake struktur
cerkak cacahe 2-3
1 = nyebutake struktur
cerkak cacahe 1
3 Tulisna maneh Gawea sinopsis cerita cekak kang wus 4 = isi sinopsis cetha
cerita cekak kokgawe bareng kanca sakelompokmu banget
kang wus kanthi basa kang prasaja! 3 = isi sinopsis cetha
kokrakit bareng 2 = isi sinopsis kirang
kanca cetha
sakelompokmu 1 = isi sinopsis boten
sacara ringkes! cetha

Skor Maksimal 20

Nilai = Skor Maksimal x 100%


20

Soal No. 1 Soal No. 2 Soal No. 3 Jumlah Nilai


No Nama Peserta
Didik
1 2 3 41. 1w 2 3 4 1 2 3 4

1
2
3
4
5

Lampiran 6
ASESMEN FORMATIF 2 (PILIHAN GANDA)
Ulangan Padinan

II. PILIHAN GANDA


Wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki kanthi menehi tandha (X) ing aksara a,b,c,d utawa e
kang kok anggep paling bener!

1. Sawijining cerita kang dumwdi adehadhasar saka urutan sawijining kadadeyan utawa
prastawa, kang dicritakake sepisan rampung lan wis bisa nuduhake karampungane crita
diarani .....
F. Novel
G. Cerkak
H. Pariwara
I. Cerbung
J. Wara-wara
2. Kang bedakake cerita cerkak karo cerita liyane yaiku .....
F. Basane jlimet
G. Basa ora prasaja
H. Ceritane bersambung
I. Ceritane ora duwe alur
J. Surasane crita prasaja lan ora jlimet
3. Ngisor iki struktur cerkak kanthi runtut .....
F. Abstrak, Orientasi, Komplikasi, Evaluasi, Resolusi, Koda
G. Orientasi, Komplikasi, Evaluasi, Resolusi, Koda, Abstrak
H. Evaluasi, Resolusi, Koda, Abstrak, Orientasi, Komplikasi
I. Evaluasi, Resolusi, Orientasi, Komplikasi, Koda, Abstrak
J. Komplikasi, Koda, Abstrak, Evaluasi, Resolusi, Orientasi
4. Unsur pandapuk karya sastra kang asale saka sajrone karya kasebut diarani .....
F. Latar
G. Tema
H. Amanat
I. Unsur intrinsik
J. Unsur Ekstrinsik
5. Unsur intrinsik cerita cekak kang gegayutan karo papan, wektu, lan kahanan nalika dumadine crita
diarani .....
F. Alur
G. Latar
H. Tema
I. Paraga
J. Wewatek

6. Unsur intriksik kang nuduhake gagasan utama, diarani .....


F. Sudut Pandang
G. Gaya Basa
H. Wewatek
I. Paraga
J. Tema
7. Unsur intrinsik kang gegayutan karo pesen sajroning cerita cekak diarani .....
F. Sudut pandang
G. Gaya basa
H. Amanat
I. Latar
J. Alur
8. Unsur intrinsik cerita cekak kang gegayutan karo cara nyawang panganggit nalika nyritakake
cerita, di arani .....
F. Sudut Pandang
G. Gaya basa
H. Amanat
I. Latar
J. Alur
9. Unsur intrinsik cerita cekak kang gegayutan karo urutane rerangken prastawa-prastawa kang
dhapuk sawijining crita, diarani .....
F. Sudut pandang
G. Gaya basa
H. Amanat
I. Latar
J. Alur
10. Unsur intrinsik cerita cekak kang gegayutan karo penokohan utawa penggambaran ngenani
paraga diarani .....
F. Gaya basa
G. Wewatek
H. Amanat
I. Latar
J. Alur

Lampiran 7
PROGRAM PENGAYAAN

Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah
mencapai dan/ataumelampaui KKM (70). Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari
kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah
mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
c. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberi tugas untuk
memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan KD yang dipelajari pada jam
pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah.
d. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati, menjadi
tutor bagi teman yang membutuhkan.
Bagi peserta didik yang sudah tuntas dalam materi tersebut, maka dapat melakukan pembimbingan
tutor sebaya, atau berlatih secara mandiri.
Lampiran 8
PROGRAM REMEDIAL

Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik yang belum
mencapai KKM (70) dalam satu KD tertentu. Berikut penjelasan strategi pelaksanaan pembelajaran
remedial yang dapat disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan.
6. Pemberian bimbingan secara individu.
7. Pemberian bimbingan secara kelompok.
8. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
9. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
10. Pemanfaatan tutor sebaya.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial dapat dilakukan melalui:
d. Pemberian remedial teaching dengan metode dan media yang berbeda jika jumlah peserta yang
mengikuti remedial lebih dari 50%;
e. Pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 20 % tetapi
kurang dari 50 %.
f. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan jika jumlah peserta didik yang
mengikuti remedial maksimal 20 %;
Untuk materi tersebut, remedial dilakukan mengacu pada ketentuan di atas dan dilakukan penilaian
kepada peserta didik yang belum tuntas.

PROGRAM REMIDIAL
Kelas/Semester :...........................................................................
Mata Pelajaran : ...........................................................................
Ulangan Harian Ke : ...........................................................................
Tanggal Ulangan Harian : ...........................................................................
(KD/Indikator) : ...........................................................................
KKM : ...........................................................................

Nama
Indikator Bentuk Nilai
Pesert Nilai
No yang Belum Tindakan Setelah Keteranga
a Ulangan
. Dikuasai Remidial Remidial n
Didik
1.
2.
3.
4.
dst.

Lampiran 9 Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


A. Pangertene Cerkak
Cerkak iku dumadi adhedhasar saka urutan sawijining kadadeyan utawa prastawa. Sajroning
kadadeyan iku, ana paraga (pirang-pirang tokoh) lan paraga iku nglakoni sawijine utawa
rerangkening konflik utawa cecongkrahan. Cerkak iku tuturan kang ngandharake sawijining
prastawa utawa kedadeyan. Umume, awujud lelakon cekak kang wose crita munjerake sawijining
paraga. Kedadeyan, paraga, lan konflik iku sawijining unsur pokok crita, lan katelune kanthi nyawiji
diarani plot utawa alur. Kanthi mangkono crita iku kudu duwe alur.
Semono uga crita cekak, uga dumadi saka urutan sawijining kadadeyan utawa prastawa,
kang nyata utawa fiktif. Kang mbedakake karo crita liyane, cerkak iku dicritakake sepisan
rampung, lan wis bisa nuduhake karampunganne crita. Mula ing padatan cerkak mung tinulis
kanthi cekak lan prasaja. Surasane crita uga mung prasaja, ora mbutuhake cara ngrampungake
kanthi jlimet.
B. Unsur Pambangun Cerkak
1. Unsur Intrinsik
a Tema
Underaning cerita, gagasan utama kang njiwani sakabehing crita cekak. Tuladha tema kuwi
pendidikan, kekancan, kulawarga, lan sapiturute.
b Paraga
Pemeran utawa wong kang dadi pelaku ing crita novel. Paraga miturut wateke dipantha dadi
papat yaiku paraga protagonis, paraga antagonis, paraga tritagonis, lan paraga figuran.
c Penokohan
Penokohan utawa wewatek klebu penggambaran ngenani paraga. Paraga karo wewatek
kuwi beda. Yen paraga iku pelaku, dene wewatek kuwi cara nggambarake watak saka
paraga kasebut.
d Latar
Yaiku bab-bab kang gegayutan karo papan, wektu, lan kahanan nalika dumadine crita. Ana
telu jenis latar, yaitu latar papan (ing omah, sekolah, pasar, lsp), latar wektu (esuk, awan,
bengi), lan latar kahanan (bungah, sedhih, lsp.)

e Alur
Yaiku urutane rerangken prastawa-prastawa kang dhapuk sawijining crita. Alur lumrahe
dumadi kanthi tahapan:
1. Orientasi/tetepungan
yaiku nepungake paraga, papan panggonan, lan wektu.
2. Komplikasi/pasulayan (konflik)
yaiku diwiwiti saka tuwuhe prekara/masalah nganti gegawatane masalah.
3. Resolusi/pangudhare prakara
yaiku cara kanggo ngudhari reruwet utawa masalah.
4. Koda/wasana crita
5. yaiku pungkasane cerita sarta piwulang kang bisa dijupuk.
Adhedhasar kronologine alur kaperang dadi telu yaiku:
1. alur maju
rerangken crita kang diwiwiti saka asale kedadean nganti akhire kedadean kanthi runtut.
2. alur mundur
rerangken kang diwiwiti saka akhire kedadean
3. alur campuran.
f Sudut pandang
Yaiku cara nyawang panganggit nalika nyritakake crita. Jinise sudut pandang ana loro yaiku
sudut pandang wong kapisan (aku), lan sudut pandang wong katelu (dheweke, dekne, lsp).
g Amanat
Yaiku pesen kang bisa dijupuk ana ing jero crita (Piwulang becik/pitutur luhur/piweling).
Anane amanat ginawe cerkak ora mung dadi panglipur, ananging uga ana piwulangan kang
bisa dipethik saka pamaca.
h Gaya Basa
Yaiku ciri khas pamilihaning tembung lan ukara kang digunakake panganggit. Kang nglimput
gaya bahasa yaiku diksi, panggunaan ukara, lelewa basa, lan sapiturute.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik cerkak yaiku gambaran ngenani jaman, adat istiadat, budaya, perilaku lan sikap
masyarakat sing bisa ditintingi saka cerkak.
C. Titikane Cerkak
Titikane cerkak yaiku:
2. Ukarane ringkes lan nganggo basa gancaran
3. Tembung-tembunge gampang dimangerteni
4. Isine nyengsemake utawa nrenyuhake, nyritakake secuwil prastawa ing panguripane paraga
utama
5. Critane ringkes bae, ora dhawa-dhawa.
6. Anggone maca mung mbutuhake wektu sedhela.
Cerkak iku beda karo novel, gatekna tabel ngisor iki. Bedane cerkak karo novel yaiku:
No. Cerpen Novel
1. Ora kudu ana konflik ana konflik batin
2. Wewatek dijlentrehake sacara Wewatek dijlentrehake sacara detail
singkat
3. Akhir cerita sederhana Alur luwih rumit
4. Latar mung sedhela lan winates Latar luwih wiyar lan wektu luwih dangu
5. Luwih sithik karangane Karangan luwih dhawa
6. Unsur cerita prasaja (sederhana) Unsur cerita luwih kompleks lan maneka
lan tunggal warna
7. Maksimal ana 30 halaman quarto Paling ora ana 100 halaman
8. Maksimal ana 10.000 tembung Paling sithik ana 35.0000 tembung

D. Teknik Nulis Cerkak


Cak-cakaning nulis cerkak yaiku:
1. Nemtokaken ide utawa tema
2. Nulis kanthi basa padinan (bahasa sehari-hari)
3. Nggawe paragrap pambuka
4. Ngronce alur lan plot
5. Nggawe paragrap panutup
6. Pengendapan tulisan
7. Ngedit tulisan
8. Nulis malih, gladhen malih, lan nulis malih, lan sateruse.
E. Tuladha Cerkak
Tuladha 1:

Sahabatku kang Becik Atine


Pas bali sekolah, aku karo kanca-kancaku mangkat niliki Budi sing wis ra mlebu sekolah seminggu.
Krungu-krungu, Budi ki loro tipes. Aku mbek konco-konco inisiatif urunan gawakne roti lan buah sing
disenengi Budi. Aku lan koncoku numpak onthel bareng sisan bali. Ndilalahe pas nek tengah dalan
ora sengojo ban othelku kecubles paku.
“Do, onthelku kok kroso gliyut-gliyut”, tembungku ning Anto.
“Lha emange ngopo?” jawabe Anto.
“Sik tak mandek sik. Tak tiliki ngopo kok ngene,” balesku.
Terus aku mandek mbek Anto nggo ndelok onthelku saktemene kenek opo. Konco-koncoku liyane
langsung ning omahe Budi. Mbasan tak delok, tibake banku ketubles paku ngasi gembos. Akhire aku
golek tambal ban dikancani Anto. Bejane pas kui ra ono tambal ban. Yawis, onthelku tak gowo bali
disik terus aku nggonceng Anto. Aku matur suwun banget karo Anto, mergo Anto gelem tak goncengi
mangkat mulih dino kui.

Terjemahan:
Saat pulang sekolah, aku dan teman-teman menjenguk Budi yang sudah seminggu tidak masuk
sekolah. Dengar-dengar, Budi sakit tipes. Aku bersama teman-teman inisiatif patungan untuk
membawakan roti dan buah yang disenangi Budi. Aku dan temanku naik sepeda bersama sekalian
pulang. Ternyata pas di tengah jalan tidak sengaja ban sepedaku tertusuk paku.
“To, sepedaku kok terasa goyang-goyang,” kataku kepada Anto.
“Memangnya kenapa?” jawab Anto.
“Sebentar aku berhenti dulu, mau periksa kenapa begini,” balasku.
Lalu aku berhenti bersama Anto untuk melihat sebenarnya sepedaku terkena apa. Teman-temanku
yang lain langsung ke rumah Budi. Waktu aku lihat, ternyata banku tertusuk paku sampai kempes.
Akhirnya aku mencari tukang tambal ban ditemani Anto. Tahunya waktu itu tidak ada tukang
tambal ban. Ya sudah, sepedaku sepedaku aku bawa pulang dulu, lalu aku dibonceng Anto. Aku
sangat berterima kasih kepada Anto, karena Anto mau aku boncengi pulang pergi hari itu.
Sumber: https://www.99.co/blog/indonesia/contoh-cerkak-bahasa-jawa-singkat/
Tuladha 2:

Lingkungan Resik.

Adzan subuh wis muni, lan aku langsung tangi. Sakwise shalat subuh, aku banjur ganti klambi lan
lanjut olahraga esuk. Mau mbengi ning desaku udan deres banget, mula esuk iki udarane katon adem
nangin nentremake ati, ditambah ora ono polusi udara, nambah atiku saya bungah.

Saklawise olahraga, jam 6 esuk aku banjur bali. Amarga dina iki dina minggu, aku lan kanca-kancaku
banjur pit-pitan ngubengi kota. Rutinitas ing kotaku saben dina minggu mesti ana dina bebas kendaraan
bermotor, namung pit lan kendaraan anti bermotor sing oleh digunakake. Rutinitas iki nduweni tujuan
kanggo ngirangi polusi udara sing iso ndatangake penyakit.

Jam 8 esuk aku lan kanca-kancaku banjur bali. Ora sengaja ing dalan weruh bapak-bapak lagi kerja baktu
ngresiki desa, aku lan kanca-kancaku banjur melu tetulung kerja bakti ngresiki sampah sing nyumbat
selokan. Sakliyane iku, kerja bakti dina minggu iki kaliyan nandur wit-witan ijo, supaya ndesaku tambah
katon ijo royo, ora keno banjir, lan tambah asri.

Sumber: https://brainly.co.id/tugas/2651493
Lampiran 10 LKPD

MODUL AJAR BAHASA JAWA

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Solkhan, S.Pd
Sekolah : SMA N 1 Mejobo
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Jenjang : SMA
Kelas : XI (Fase E)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 kali pertemuan, Pertemuan ke 1)

B. Kompetensi Awal : Peserta didik mampu mengevaluasi, mengapresiasi dan


mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan,
pandangan, arahan, atau pesan yang aurat dan menyimak
berbagai tipe teks nonsastra dalam bentuk sesorah, untuk
menanggapi teks yang disimak.

C. Profil Pelajar : Mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.


Pancasila
D. Sarana prasarana :Ruang Kelas, LCD, Laptop, koneksi internet, bahan ajar,
lembar kerja
E. Target Peserta Didik : Reguler / umum
F. Model Pembelajaran : Inquiry Learning
KOMPETENSI INTI
KOMPONEN DESKRIPSI
Tujuan pembelajaran diharapkan setelah pembelajaran ini:
1. Peserta didik mampu mengapresiasi dan mengkreasi informasi
A. TUJUAN
berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan
PEMBELAJARAN
yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks nonsastra dalam
bentuk sesorah
Peserta didik akan menerima manfaat setelah setelah mengikuti
proses pembelajaran ini sebagai berikut:
B. PEMAHAMAN
1. Memahami isi gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau informasi
BERMAKNA
berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks
dengaran sesorah.
Peserta didik diajak berdiskusi tentang sesorah, kemudian diberi
C. PERTANYAAN pertanyaan pemantik.
PEMANTIK 1. Sapa kang nate mirengake sesorah??
2. Sesorah kang kok mirengake ngandharake bab apa?

Kegiatan Pendahuluan:
1. Salam pembuka
2. Berdoa sebelum memulai pembelajaran
3. Menyampaikan desain pembelajaran serta kesepakatan dalam
pembelajaran.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan ke-1.

Kegiatan Inti: (Lampiran 1)


1. Peserta didik mengamati video atau teks sesorah yang dibaca oleh
guru didepan kelas. (Kegiatan 1)
2. Peserta didik diberi kesempatan mengajukan pertanyaan terkait
sesorah yang dibaca oleh guru.
3. Peserta didik dibagi kedalam 5 kelompok, kemudian masing-masing
D. KEGIATAN
kelompok diberikan teks sesorah yang berbeda. (Kegiatan 2)
PEMBELAJARAN
4. Peserta didik dalam setiap kelompok menganalisis struktur sesorah
yang dibaca.
5. Peserta didik menganalisis isi sesorah yang dibaca.
6. Peserta didik dalam setiap kelompok mengemukakan isi sesorah
yang dibaca secara tertulis.

Kegiatan penutup
1. Peserta didik menyampaikan simpulan materi secara singkat sebagai
bentuk penguatan materi.
2. Guru menanyakan kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran
sebagai bentuk refleksi.
3. Guru menjelaskan kegiatan pada pertemuan berikutnya.
4. Memberikan salam penutup
DIAGNOSTIK
Dilakukan di awal KBM:
Bentuk : Pertanyaan Lisan (Lampiran 2)
1. Apa kang ko mangerteni gegayutan karo sesorah?
2. Apa bedane teks sesorah karo panatacara!
3. Video sesorah mau ngandharake bab apa? Coba terangna
kanthi cekak aos!
E. ASESMEN ASESMEN FORMATIF : (Lampiran 3)
1. Penilaian sikap (profil pelajar pancasila) berupa observasi saat
melakukan pengamatan (sopan santun), saat berdiskusi
(menghargai pendapat orang lain, mandiri)
2. Penilaian performa saat presentasi (kreatif dan bernalar kritis)
ASESMEN SUMATIF : (Lampiran 4)
Memberikan kuis untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik
terhadap materi yang sudah dipelajari
Pengayaan: (Lampiran 5)
Pengayaan dilakukan pada peserta didik yang mampu menjawab
F. PENGAYAAN DAN dengan benar asesmen sumatif.
REMEDIAL Remidial: (Lampiran 6)
Remidial dilakukan pada peserta didik yang belum memahami materi
serta belum mampu mencapai tujuan pembelajaran.
Refleksi dilakukan dengan meminta peserta didik memberikan
G. REFLEKSI
pendapatnya terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan baik
PESERTA DIDIK
terkait materi yang dipelajari maupun cara atau metode pembelajaran
DAN GURU
yang digunakan.

H. GLOSARIUM
Sesorah: micara/matur/nglairake gagasan sarana lisan ing sangarepe wong akeh kanthi ancas tinamtu

I. DAFTAR PUSTAKA
Panjebar Semangat Edhisi 22 Surya Kaping 28 Mei 2022. Kanthi besutan.

Mengetahui,
Kudus, Juli 2023
Kepala SMAN 1 Mejobo Kudus Guru Mapel

Ajib Setiyo, S.Pd, M.Pd. Solkhan, S.Pd., M.Pd


NIP. 19760522 200012 1 001 NIP.19790809 201001 1 009
SMA NEGERI 1 Mejobo

MODUL AJAR
KURIKULUM MERDEKA
KELAS XI
LAMPIRAN 1:
A. LEMBAR KERJA SISWA
Kagiatan 1 (Mengamati video atau teks sesorah yang dibaca guru didepan kelas )

https://www.youtube.com/watch?v=PGC49iJlH5s

Urip Kang Urub


Manungsa kang urub sajroning uripe tansah migunani marang sasama. Marang kulawarga,
mitra, bangsa, lan nagara. Amarga manungsa kang uripe tansah urub (murub) iku pindha lampu kang
bisa aweh pepadhang marang sadhengah tirah kang lagya kesrimpung pepeteng. Bisa aweh payung
marang wong kodanan. Bisa aweh sandhangan marang wong kawudan.
Supaya bisa urub ing uripe, manungsa kudu tansah mbudidaya anggone njembarake kawruh
tanpa winatesan yuswa sarta bisa nyukupi apa kang dadi kabutuhane ing jagad gumelar. Saengga
manungsa bisa aweh tutur, uwur, lan sembur marang sapadha-padha titah.
Menawa wus bisa urip urub lan ora mung urip-uripan urip kang mung kandheg ing arep
(karep) manungsa bakal dadi memaniking manungsa. Saengga rikala wus bisa nglakoni darma
sajroning uripe, tegese manungsa wus mikul dhuwur mendhem jero marang sakloron wong tuwane,
mligine ibu kang ngandhut lan nglairake ing madyapada. Menawa wus ginaris ing pati, manungsa
wus duweni sangu tri prakara, putra kang soleh, amal jariyah, sarta ngelmu kang mupangati kanggo
ngadhep marang Gustine. (pethilan kasebut kapethik saka Panjebar Semangat Edhisi 22 Surya
Kaping 28 Mei 2022)

Kagiatan 2
Para siswa wis sinau gegayutan struktur sesorah.
Para siswa dibagi 5 kelompok. Saben kelompok antuk siji teks. Coba rembugen karo kanca-kancamu,
sesorah kang kowaca kesebut ngandharake bab apa? Sebutna pitutur luhur kang bisa dijupuk saka sesorah
kasebut !
Kelompok:
Jeneng Anggota Kelompok:

Isi Sesorah:
.....................................................................................................................................................
.............................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.............................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
Pitutur luhur utawi amanat sesorah:

.....................................................................................................................................................
.............................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.............................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.............................................................................................................................

LAMPIRAN 2 :
DIAGNOSTIK

Lisan
1. Apa kang ko mangerteni gegayutan karo sesorah?
2. Apa bedane teks sesorah karo panatacara!

3. Video sesorah mau ngandharake bab apa? Coba terangna kanthi cekak aos!
Lampiran 3
FORMATIF

1. Penilaian sikap (profil pelajar pancasila) berupa observasi saat melakukan pengamatan (sopan
santun), saat berdiskusi (menghargai pendapat orang lain,mandiri)
2. Penilaian performa saat presentasi (kreatif dan bernalar kritis)

Pengamatan Individu Sesorah


No Nama Profil Pelajar Pancasila Jumlah Nilai Keteranga
Santu Kreat Mandi Kritis Skor n
n if ri

Pengamatan Kelompok Sesorah

No Kelompok Profil Pelajar Pancasila Jumlah Nilai Keteranga


Santu Kreat Gotong Kritis Skor n
n if Royon
g
Lampiran 4
SUMATIF
LKPD sesorah
NAMA : ……………….
PRESENSI : ……………….

A. Topik : Sesorah
B. Tujuan : Peserta didik mampu mengidentifikasi isi sesorah.
C. Prosedur :
1. Wacanen sesorah ngisor iki!
Sesorah Nebihi Narkoba
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Nuwun.
Dhumateng Bapak Kepala Sekolah ingkang winantu ing pakurmatan. Bapak ibu guru ingkang
kula urmati. Ingkang winantu ing pakurmatan bapak ibu staf karyawan karyawati, dalasan kanca-
kanca siswa siswi ingkang winantu ing kabagyan.
Puji syukur konjuk ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Agung, ingkang sampun kepareng paring
rohmad dhateng panjenengan lan kula, satemah saged pinanggih ing papan mriki kanthi wilujeng.
Mugi kasarasan, kawilujengan, miwah kabahagyan katumrapan dhumateng panjenengan dalasan kula.
Ing kalodhangan punika kangge mahargya dinten BEBAS NARKOBA, kula ngajak dhateng
para tamu, mliginipun kanca-kanca siswa siswi, mangga sesarengan sami nyuksesaken program
pamarentah ingkang gadhah pangajab BEBAS NARKOBA TAHUN 2013. Awit saking kathahing
kedadosan ingkang sampun kaetang, sampun makaping-kaping korban-korban ingkang ngginakaken
narkoba tansaya mindhak. Langkung-langkung saking gunggung jiwa ingkang sampun kacathet, 80
% korban punika saking para mudha. Pramila wonten andharan punika, sekedhik badhe kula aturaken
sesambetan kaliyan pirembagan ing ngajeng.
Menawi dipungatosaken saking kedadosan ingkang sampun kelampahan, miturut saking
kasunyatan ingkang cetha, kanca-kanca ingkang ngginakaken narkoba punika wiwitanipun namung
nyobi-nyobi. Mirsani kanca ingkang ngginakaken punika sajak remen kawontenanipun. Kabithung
saking kawontenan kanca ingkang makaten, lajeng boten kiyat imanipun, mlajengipun ketut tumindak
kados ngaten.
Kajawi saking punika, kanca-kanca ingkang ngginakaken narkoba punika kajawi kaglithuk
dening lingkungan, wingkingipun ugi kathah ingkang saking kluwarga ingkang risak. Awit
salebetipun kluwarga boten wonten raos njagi setunggal tumrap setunggalipun. Sedaya anggota
kluwarga namung nuruti hardaning kanepson, namung menggalihaken karemenanipun kiyambak.
Antawisipun tiyang sepuh kaliyan putra boten wonten raos tresna lan asihipun.
Bapak ibu ingkang kula urmati, dalasan kanca-kanca ingkang winantu ing kabahagyan. Kajawi
saking kados perangan ing nginggil. Lare ingkang kados mekaten punika wingkingipun ugi kathah
ingkang saking kluwarga ingkang cekap, langkung-langkung saking kluwarga ingkang tirah. Tiyang
punika menawi gadhah arto tirah umumipun bingung anggenipun ngecakaken. Pramila lajeng mlajar
dhateng tumindak ingkang boten sae.
Pramila saking punika panjenengan lan kula kedah saged nebihi tumindak awon ingkang kados
mekaten. Mliginipun tumrap kanca-kanca siswa siswi sedayanipun, lare ingkang sampun kecanduan
narkoba punika mesthi risak nalaripun. Titikanipun sedaya ingkang dipuntindakaken tansah sulaya.
Gampil kesenggol raosipun, nganggep tiyang sanes punika mengsahipun. Boten purun manunggal
kaliyan kanca sanesipun. Sampun ketingal nglokro, gampil kesel, gampil sakit, tansah uring-uringan,
lan sapanunggalanipun. Malah ingkang sampun mlebet tataran kecanduan, rumaos remen menawi
saged milara dhateng dhiri pribadinipun piyambak.
Ngengeti kawontenan ingkang kados mekaten, menapa boten miris menawi dipunraosaken.
Ningali kemawon sajak boten mentala. Pramila mangga nebihi tumindak ingkang ngginakaken
narkoba jinis punapa kemawon. Awit menapa kemawon wujudipun narkoba punika boten prayogi
tumrap dhiri pribadi. Ingkang saged ngendhaleni sedayanipun punika kawiwitan dhiri pribadinipun
kiyambak. Langkung prayogi ingkang dereng kenging narkoba, ampun ngantos nyobi-nyobi ngangge.
Ingkang sampun kelajeng, saged nebihi kanthi ngginakaken cara :
1) Tansah eling dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung.
2) Mungkasi sedaya tumindak ingkang ngosumsi narkoba.
3) Menawi boten saged ngendhaleni kiyambakan, saged pasrah dhateng dokter, supados mangke
saged dipundandosi.
4) Tumrapipun kluwarga kedah saged maringi penyengkuyung ingkang awujud materi punapa dene
spiritual.
Kanthi nindakaken cara ingkang kados mekaten, mugi-mugi saged minangka satunggaling
pambudidaya kangge nebihi sarta ngusadani lare ingkang kenging narkoba.
Pramila kula ngemutaken dhateng dhiri pribadi kula kiyambak, lan dhumateng kanca-kanca,
ampun ngantos dados satunggaling pengguna narkoba, awit narkoba punika pancen ngrisak
panjangka lan sedaya kekajengan ingkang badhe dipungayuh.
Bapak ibu ingkang kula urmati, dalasan kanca-kanca siswa-siswi ingkang winantu ing suka
basuki. Cekap semanten atur kula. Sakathahing atur, kula nglenggana kathah kekirangan kula,
pramila sedaya kekirangan kala wau nyuwun pangapunten.
Nuwun.

2. Adhedhasar petikan novel ing dhuwur Andharna wos surasane sesorah kasebut nganggo basa
krama.
3. Sebutna pitutur luhur kang bisa dijupuk saka sesorah ing dhuwur.
4. Tulis wangsulan ing buku tulis kanthi rapi.
5. Dipunkempalaken minggu ngajeng.

Lampiran 5
Pengayaan
Gatekna sesorah iki banjur analisis strukture!

Si Jago Abang
Pas iku, aku lagi siap-siap menyang sekolah. Nanging ndilalah ing televisi wongten
“Pawarta Enjing” ingkang mawartakake berita tentang kajadian kebakaran. Peristiwa iku
kedadean ing salah sawijining panggong cerak marang sekolahanku.
Kebakaran iku kedadean jam 2 esuk. Amargi ana berita iku, aku banjur kaget lan kelingan
Lampiran 6
Remidial

No Nama Siswa No Soal Jumla Ketercapai Ketunasan


h an Belajar
1 2 3 Skor Ya Tida
k
Lampiran 7
Materi Pembelajaran

BAHAN AJAR

1. Pangertene sesorah/pidhato
Sesorah yaiku rembugan ana ing sangarepe wong akeh kanthi ngandharake sawijining gagasan,
panemu, pamikir, lan sapanunggalane Tujuwan baku medhar pangandikan yaiku kanggo ngaturake
panguneg-uneg utawa mratelakake informasi kanthi medhar pangandikan ana ing sangarepe wong
akeh supaya padha mangreteni sing diedharake.
Peprincening medhar pangandikan iku kaperang ddadi pirang-pirang perangan.
a. Hamedhar pangandikan kang asipat mratelakaken informasi.
b. Hamedhar pangandikan kang asipat hiburan.
c. Hamedhar pangandikan ingkang asipat hamemilut marang para pamyarsa.
2. Perangan sesorah/pidhato
Perangan sesorah/pidhato ing antarane yaiku :
a. Salam Pambuka
b. Purwaka/ Pambuka
- Atur paurmatan (marang wong sing rawuh)
- Atur puji syukur
- Atur panuwun
c. Surasa/isi
d. Dhudhutan/wigati/ringkesan
e. Pangarep-arep
f. Wasana/Panutup
g. Salam panutup
3. Unsur-unsur sesorah/pidhato
Unsur-unsur kang kudu ana ing sesorah/pidhato yaiku 5W + 1H.

4. Teknik maca sesorah/pidhato


Nalika nindakake sesorah saliyane perangane kudu ganep, uga kudu nggatekake:
a. Sikep nalika sesorah. Yen nalika sesorah kudu ngadeg jejeg, ora mingsat-mingset lan anteng.
Dene yen sesorah kanthi lungguh kudu dhag dhadhane dijokake, aja mbungkuk utawa miring
(mengkleng). Ing pahargyan adat Jawa nalika ngadeg luwih becik ngapurancang.
b. Basa kang digunakake gampang dingreteni, tembunge saiki komuikatif.
c. Swara kudu ngarah-arah. Upama ana ing njero klas aja seru-seru, watone ngarep ora kebrebegen
sing ana mburi krungu. Beda maneh nalika ana ing lapangan utawa papan kang amba lan rame,
kudu nyuwara kang seru, isa uga nggunakake panyora swara (sound system).
d. Nggatekake tema kang jumbuh karo swasana. Tema iku baku banget dingreteni, amarga anggone
ngandharake mengaruhi swara, nada, lan ekspresi. Upamane sesorah temane kamardikan beda
karo tema bela sungkawa.
e. Swasana utawa kahanan. Ing babagan iki sesorah kudu nulat wektu kahanan kang ana lan kang
dibutuhake. Yen wektu kang disedhiyakake ora suwe anggone sesorah kudu cekak aos. Yen
sesorah nalika usum udan ing papan kang tanpa payon kudu anut kahanane.
f. Wayah. Wayah iki uga kudu digatekake, sesorah ing wayah awan kudu beda karo ing wayah
bengi. Senajan kanthi tema kang padha, upamane sesorah pengetan dina kamardikan wayah awan
lan bengi kudu dibedakake. Anggone nyuwara anut wayah, yen bengi aja seru-seru.
g. Papan. Sesorah ing njero klas mesthi beda nalika sesorah ana ing papan ngibadah. Slaga lan tata
carane kudu njumbuhake papane. Yen ing njero klas iku papan pendhidhikan dadi nalika sesorah
ngara-arah babagan pendhidhikan. Beda nalika sesorah ing papan ngibadah, kang diandharake
mesthine babagan kapitayan lan ibadah.
h. Audience utawa pamireng. Nalika sesorah, pamicara uga kudu nggatekake sapa kang mirengake.
Babagan iki gegayutan karo basal an sastrane sesorah. Yen ing sangarepe warga masyarakat iku
isa nggunakake basa kang gampang ditampa, tembunge liya komunikatif kang ngaggo waton.
Beda maneh nalika sesorah ing madyaning pawiyatan inggil, upamane ing lingkungan kampus
prayogane nggunakake basa kang baku lan ilmiah.

5. Tuladha teks sesorah/pidhato


Sesorah Nebihi Narkoba
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Nuwun.
Dhumateng Bapak Kepala Sekolah ingkang winantu ing pakurmatan. Bapak ibu guru ingkang
kula urmati. Ingkang winantu ing pakurmatan bapak ibu staf karyawan karyawati, dalasan kanca-
kanca siswa siswi ingkang winantu ing kabagyan.
Puji syukur konjuk ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Agung, ingkang sampun kepareng paring
rohmad dhateng panjenengan lan kula, satemah saged pinanggih ing papan mriki kanthi wilujeng.
Mugi kasarasan, kawilujengan, miwah kabahagyan katumrapan dhumateng panjenengan dalasan kula.
Ing kalodhangan punika kangge mahargya dinten BEBAS NARKOBA, kula ngajak dhateng
para tamu, mliginipun kanca-kanca siswa siswi, mangga sesarengan sami nyuksesaken program
pamarentah ingkang gadhah pangajab BEBAS NARKOBA TAHUN 2013. Awit saking kathahing
kedadosan ingkang sampun kaetang, sampun makaping-kaping korban-korban ingkang ngginakaken
narkoba tansaya mindhak. Langkung-langkung saking gunggung jiwa ingkang sampun kacathet, 80
% korban punika saking para mudha. Pramila wonten andharan punika, sekedhik badhe kula aturaken
sesambetan kaliyan pirembagan ing ngajeng.
Menawi dipungatosaken saking kedadosan ingkang sampun kelampahan, miturut saking
kasunyatan ingkang cetha, kanca-kanca ingkang ngginakaken narkoba punika wiwitanipun namung
nyobi-nyobi. Mirsani kanca ingkang ngginakaken punika sajak remen kawontenanipun. Kabithung
saking kawontenan kanca ingkang makaten, lajeng boten kiyat imanipun, mlajengipun ketut tumindak
kados ngaten.
Kajawi saking punika, kanca-kanca ingkang ngginakaken narkoba punika kajawi kaglithuk
dening lingkungan, wingkingipun ugi kathah ingkang saking kluwarga ingkang risak. Awit
salebetipun kluwarga boten wonten raos njagi setunggal tumrap setunggalipun. Sedaya anggota
kluwarga namung nuruti hardaning kanepson, namung menggalihaken karemenanipun kiyambak.
Antawisipun tiyang sepuh kaliyan putra boten wonten raos tresna lan asihipun.
Bapak ibu ingkang kula urmati, dalasan kanca-kanca ingkang winantu ing kabahagyan. Kajawi
saking kados perangan ing nginggil. Lare ingkang kados mekaten punika wingkingipun ugi kathah
ingkang saking kluwarga ingkang cekap, langkung-langkung saking kluwarga ingkang tirah. Tiyang
punika menawi gadhah arto tirah umumipun bingung anggenipun ngecakaken. Pramila lajeng mlajar
dhateng tumindak ingkang boten sae.
Pramila saking punika panjenengan lan kula kedah saged nebihi tumindak awon ingkang kados
mekaten. Mliginipun tumrap kanca-kanca siswa siswi sedayanipun, lare ingkang sampun kecanduan
narkoba punika mesthi risak nalaripun. Titikanipun sedaya ingkang dipuntindakaken tansah sulaya.
Gampil kesenggol raosipun, nganggep tiyang sanes punika mengsahipun. Boten purun manunggal
kaliyan kanca sanesipun. Sampun ketingal nglokro, gampil kesel, gampil sakit, tansah uring-uringan,
lan sapanunggalanipun. Malah ingkang sampun mlebet tataran kecanduan, rumaos remen menawi
saged milara dhateng dhiri pribadinipun piyambak.
Ngengeti kawontenan ingkang kados mekaten, menapa boten miris menawi dipunraosaken.
Ningali kemawon sajak boten mentala. Pramila mangga nebihi tumindak ingkang ngginakaken
narkoba jinis punapa kemawon. Awit menapa kemawon wujudipun narkoba punika boten prayogi
tumrap dhiri pribadi. Ingkang saged ngendhaleni sedayanipun punika kawiwitan dhiri pribadinipun
kiyambak. Langkung prayogi ingkang dereng kenging narkoba, ampun ngantos nyobi-nyobi ngangge.
Ingkang sampun kelajeng, saged nebihi kanthi ngginakaken cara :
5) Tansah eling dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung.
6) Mungkasi sedaya tumindak ingkang ngosumsi narkoba.
7) Menawi boten saged ngendhaleni kiyambakan, saged pasrah dhateng dokter, supados mangke
saged dipundandosi.
8) Tumrapipun kluwarga kedah saged maringi penyengkuyung ingkang awujud materi punapa dene
spiritual.
Kanthi nindakaken cara ingkang kados mekaten, mugi-mugi saged minangka satunggaling
pambudidaya kangge nebihi sarta ngusadani lare ingkang kenging narkoba.
Pramila kula ngemutaken dhateng dhiri pribadi kula kiyambak, lan dhumateng kanca-kanca,
ampun ngantos dados satunggaling pengguna narkoba, awit narkoba punika pancen ngrisak
panjangka lan sedaya kekajengan ingkang badhe dipungayuh.
Bapak ibu ingkang kula urmati, dalasan kanca-kanca siswa-siswi ingkang winantu ing suka
basuki. Cekap semanten atur kula. Sakathahing atur, kula nglenggana kathah kekirangan kula,
pramila sedaya kekirangan kala wau nyuwun pangapunten.
Nuwun.

Kawruh basa
1. Paribasan
Yaiku unen-unen kang ajeg panganggone, mawa teges entar, ora ngemu surasa pepindhan.
Tuladha paribasan:
1. Anak catur mungkur
tegese : ora gelem ngrungokake rerasaning liyan kang ora prayoga.
2. Keplok ora tombok
tegese : melu seneng-seneng, nanging ora melu ngetokake wragad.
3. Blaba wuda
tegese : merga seneng banget lomane, nganti awake dhewe nandhang kacingkrangan.
2. isbat
Isbat yaiku unen-unen kang ajeg panganggone lan mawa surasa tartamtu. Isbat awujud
racikaning tembung kang ndhapuk ukara, ngemu teges entar lan ngemu ‘pasemon’. Tembung ‘isbat’
tegese ‘katetepan’. Isbat saemper paribasan, tegese lumereg marang filsafat? [mbokmenawa luwih trep
'falsafah'] lan pasemon. Lumrahe dianggo istilah, konsep, utawa kredho ing ngelmu tasawuf, makripat,
filsafat/falsafah kejawen, utawa idheologi ‘sangkan paran’
Tuladha:
Golek geni adedamar
golek banyu apepikulan warih
3. Sanepa
yaiku tetembungan kang kedadean saka tembung watak (kata sifat) kasambung tembung
aran (kata benda) sing ngemu surasa kosok balen.
Tuladha liyane :
1. Polahe anteng kitiran, mrana- mrene ora ana mandhege.
2. Dedegmu mung dhuwur kencur, ora-orane yen kowe bisa ngranggeh tanganku.
3. Sanyatane kulitmu isih wuled godhong lumbu, balungmu atos debog , ora sumbut karo
sumbarmu sing kaya - kaya bisa mutungake wesi gligen.
4. Gunemane pait juruh, mula akeh wong sing kapilut marang dheweke.

4. Leléwaning basa
yaiku cara ngandharaké penggalih lumantaring basa kanthi cara mligi, sing nuduhaké jiwa
lan kapribadèn panganggit utawa panyerat. Leléwaning basa sing apik iku kudu ngandhut telung unsur
yaiku kajujuran, andhap asor, lan nengsemaké. [1]Ana ing leléwaning basa nggunakaké basa kias
utawa basa sing éndah. Basa kias figure of speech yaiku sawijining panyimpangan basa kanthi cara
evaluative utawa kanthi cara emotif saka basa baku ing sajeroning éjaané, wujud tembungé, konstruksi
(ukara, klausa, frasa), lan aplikasi sawijining istilah.[1]. Leléwaning basa dibédakaké dadi patang
klompok, yaiku: Leléwaning basa perbandingan, Leléwaning basa pertentangan, Leléwaning basa
pertautan, Leléwaning basa perulangan

MODUL AJAR BAHASA JAWA

INFORMASI UMUM

M. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Solkhan,S.Pd.M.Pd
Sekolah : SMA Negeri 1 Mejobo
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Jenjang : SMA
Kelas : XI (Fase F)
Alokasi Waktu : 10 x 45 menit (5 kali pertemuan)

N. Kompetensi Awal : Peserta didik mampu membaca untuk memahami dan


mengevaluasi informasi dan pesan (tersirat/ tersurat) dari teks
sastra novel.

O. Profil Pelajar : Bernalar kritis, kreatif, berakhlak mulia, mandiri dan berkebinekaan
Pancasila Global, bergotong royong

P. Sarana prasarana :Ruang Kelas, LCD, Laptop, koneksi internet, bahan ajar, lembar kerja
Q. Target Peserta Didik : Reguler / umum
R. Model Pembelajaran : Project Best Learning
KOMPETENSI INTI
KOMPONEN DESKRIPSI
Tujuan pembelajaran diharapkan setelah pembelajaran ini:
S. TUJUAN 11.8 Peserta didik mampu membaca pemahaman teks sastra novel
PEMBELAJARAN 11.9 Peserta didik mampu mengevaluasi informasi dari teks sastra
novel
Peserta didik akan menerima manfaat setelah setelah mengikuti
proses pembelajaran ini sebagai berikut:
1. Menemukan kata yang dianggap sulit dalam Novel.
T. PEMAHAMAN
2. Menerjemahkan kata yang dianggap sulit dalam Novel.
BERMAKNA
3. Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun Novel.
4. Menganalisis isi pethilan Novel.

U. PERTANYAAN Peserta didik diajak berdiskusi tentang teks satra, kemudian diberi
PEMANTIK pertanyaan pemantik.
6. Sinonime novel iku apa?
KOMPONEN DESKRIPSI
7. Isi/wose novel iku biasane nyritakake apa?
8. Apa bae sing bisa kok mangerteni saka novel?
9. Piwulang apa sing bisa kojupuk saka novel?

Kegiatan Pendahuluan:
9. Salam pembuka
10. Berdoa sebelum memulai pembelajaran
11. Menyampaikan desain pembelajaran serta kesepakatan dalam
pembelajaran.
12. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan ke ....

Kegiatan Inti: (Lampiran 1)


Pertemuan 1
19. Peserta didik mengamati satu teks novel. (Kegiatan 1)
20. Peserta didik diberi kesempatan mengajukan pertanyaan terkait
teks novelyang diamati.
21. Peserta didik menyampaikan (dugaan) jenis teks beserta
alasannya.
22. Peserta didik dibagi kedalam 6 kelompok, kemudian masing-
masing kelompok diberikan teks novel yang berbeda.
23. Peserta didik dalam setiap kelompok mengamati unsur-unsur
pembangun noveldalam pengumpulan data.
24. Peserta didik menganalisis teks novelberdasarkan unsur-unsur
pembangun novel.
25. Peserta didik dalam setiap kelompok mengemukakan
kesimpulannya terkait unsur-unsur pembangun novel.

Pertemuan 2
1. Peserta didik mengamati satu teks novel. (Kegiatan 1)
2. Peserta didik diberi kesempatan mengajukan pertanyaan terkait
V. KEGIATAN teks novelyang diamati.
PEMBELAJARAN 3. Peserta didik menyampaikan (dugaan) jenis teks beserta
alasannya.
4. Peserta didik dibagi kedalam 6 kelompok, kemudian masing-
masing kelompok diberikan teks novel yang berbeda. (Kegiatan 2)
5. Peserta didik dalam setiap kelompok mengamati struktur
penulisan noveldalam pengumpulan data.
6. Peserta didik menganalisis teks novelberdasarkan struktur
penulisan.
7. Peserta didik dalam setiap kelompok mengemukakan
kesimpulannya terkait struktur penulisan teksnovel yang
dibacanya.

Pertemuan 3-5
1. Peserta didik menyusun kerangka satu teks novelberdasarkan
struktur penulisan. (Kegiatan 1)
2. Peserta didik diberi kesempatan mengajukan pertanyaan terkait
teks novelyang akan ditulis.
3. Peserta didik menyampaikan (rencana) tulisannya.
4. Peserta didik dibagi kedalam 5 kelompok, kemudian masing-
masing kelompok diberikan teks satra yang berbeda. (Kegiatan 2)
5. Peserta didik mengembangkan kerangka karangan yang sudah
dibuat
6. Peserta didik merevisi atau memperbaiki penulisan novel yang
dibuat.

Kegiatan penutup
KOMPONEN DESKRIPSI
5. Peserta didik menyampaikan simpulan materi secara singkat
sebagai bentuk penguatan materi.
6. Guru menanyakan kelebihan dan kekurangan dalam
pembelajaran sebagai bentuk refleksi.
7. Guru menjelaskan kegiatan pada pertemuan berikutnya.
8. Memberikan salam penutup
DIAGNOSTIK
Dilakukan di awal Materi:
Bentuk : Pertanyaan Lisan (Lampiran 2)
1. Apa kowe nate maca novel?
2. Apa sing bisa kok temokake saka crita sing kowaca?
3. Perangan apa bae sing bisa kotemokake ing teks novel?
4. Apa kowe nate nulis novel?
5. Sebutna kang kalebu unsur pendukung saka jerone novel!

ASESMEN FORMATIF : (Lampiran 3)


W. ASESMEN
1. Penilaian sikap (profil pelajar pancasila) berupa observasi saat
melakukan pengamatan (sopan santun), saat berdiskusi
(menghargai pendapat orang lain,mandiri)
2. Penilaian performa saat presentasi (kreatif, bernalar kritis dan
berkebhinekaan global)

ASESMEN SUMATIF : (Lampiran 4)


Memberikan kuis untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik
terhadap materi yang sudah dipelajari

Pengayaan: (Lampiran 5)
Pengayaan dilakukan pada peserta didik yang mampu menjawab
dengan benar asesmen sumatif.
X. PENGAYAAN DAN
Remidial: (Lampiran 6)
REMEDIAL
Remidial dilakukan pada peserta didik yang belum memahami materi
serta belum mampu mencapai tujuan pembelajaran.

Refleksi dilakukan dengan meminta peserta didik memberikan


pendapatnya terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan baik
Y. REFLEKSI PESERTA
terkait materi yang dipelajari maupun cara atau metode pembelajaran
DIDIK DAN GURU
yang digunakan.

Z. GLOSARIUM
Unsur Intrinsik : Unsur pendukung dari dalam cerita atau sebuah karya sastra
Paraga : tokoh yanga ada dalam cerita.

AA. DAFTAR PUSTAKA


Panjebar Semangat Edhisi 22 Surya Kaping 28 Mei 2022. Kanthi besutan.

Mengetahui,
Kudus, Juli 2023
Kepala SMAN 1 Mejobo Kudus Guru Mapel

Ajib Setiyo, S.Pd, M.Pd. Solkhan, S.Pd., M.Pd


NIP. 19760522 200012 1 001 NIP.19790809 201001 1 009
LAMPIRAN 1:
A. LEMBAR KERJA SISWA
Kagiatan 1 (Mengamati Jenis Teks Novel)

Sang Pangeran Pati: 2013

Novel
Cerita kang isine nyeritakake lelakon sawijine kang nengenake watak, panguripan utawa panggonan. Para siswa
sawise maca teks kanthi irah-irahan “Sang Pangeran Pati”, miturutmu unsur-unsur pendukung apa bae kang bisa
kotemokake saka wacan kasebut?
Wenehana panemumu adhedhasar informasi kang wis mbok mangerteni!

Kagiatan 2
Para siswa wis sinau gegayutan unsur-unsur pendukung cerita.
Para siswa dibagi 6 kelompok. Saben kelompok antuk siji teks. Coba rembugen karo kanca-kancamu, teks kang
kowaca kesebut unsur pendukung saka novel iku apa? Sebutna!

Kelompok:

Unsur pendukung crita:


(unsur intrinsik : Tema, paraga, watak, alur, setting, amanat)

Titikane:
...................................................................................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................................................................................................
...............................................................................................................

LAMPIRAN 2 :
DIAGNOSTIK

Lisan
1. Apa kowe nate maca novel?
2. Apa sing bisa kok temokake saka crita sing kowaca?
3. Perangan apa bae sing bisa kotemokake ing teks novel?
4. Apa kowe nate nulis novel?
5. Sebutna kang kalebu unsur pendukung saka jerone crita!

Lisan/tulis
Taksir/Pangira-Ira
Sadurunge Maca Pratelan Sawise
Maca
Bener Cerkak iku kalebu crita pengalaman pribadi. Bener
Luput Luput
Bukti
Bener Cerkak biasane nyritakake lelakoning urip sawijing paraga Bener
Luput Luput
Bukti
Bener Saben titah duwe pengalaman dhewe-dhewe, nanging ora Bener
Luput saben uwong bisa nulis pengalamane kuwi mawa ukara kang Luput
endah lan nengsemake
Bukti
Bener Sawise maca cerkak, awake dhewe bisa mangerteni apa ta sing Bener
Luput arep dicritakake dening penulis Luput

Lampiran 3
FORMATIF

1. Penilaian sikap (profil pelajar pancasila) berupa observasi saat melakukan pengamatan (sopan santun), saat
berdiskusi (menghargai pendapat orang lain,mandiri)
2. Penilaian performa saat presentasi (kreatif dan bernalar kritis)

Pengamatan Individu Teks cerkak


No Nama Profil Pelajar Pancasila Jumlah Nilai Keterangan
Santun Kreatif Mandir Kritis Skor
i

Pengamatan Kelompok Teks cerkak


No Kelompok Profil Pelajar Pancasila Jumlah Nilai Keterangan
Santun Kreatif Gotong Kritis Skor
Royong

Lampiran 4
SUMATIF
A. Sumatif 1
Para siswa bakal maca wacan kanthi irah-irahan “Resi Bisma Ing Los Angles.” lumantar kagiyatan
bebarengan. Sadurunge maca, coba siswa nggatekake prentah ing ngisor iki.
1. Temtokna pratelan kanthi milih bener utawa luput kanthi menehi tandha centhang (√)!
2. Sebutna unsur pendukung novel kasebut!
3. Tulisna bukti perangan struktur panulisan novel saka wacan kasebut!

B. Sumatif 2
Gatekna teks iki, banjur pilihen wangsulan kang trep kanthi milih a, b, c, d, utawa e!
Kanggo mangsuli pitakon angka 1

Novel Jawa : Sinopsis Ngulandara Dening Margana Djajaatmadja Ngulandara


1. Teks kasebut duweni unsur intrinsik ...
A. Tema
B. paraga
C. alur
D. setting

Pranyatan Bener Kleru


Teks kasebut ora duwe paraga pembantu.
Teks kasebut settinge ana ing ....
Teks kasebut kalebu deskripsi amerga sawise maca bisa duwe
gambaran wujude apem.
Teks kasebut kalebu argumentasi amerga menehi dhata babagan
apem kang isih ana ing tlatah Jawa.
Teks kasebut kalebu narasi amerga nyritakake wong Jawa kang
gawe apem.

E. amanat

Lampiran 5
Pengayaan
Gatekna teks iki banjur sebutna unsur intrinsik lan struktur penulisan crita!

Lampiran 6
Remidial

No Nama Siswa No Soal Jumlah Ketercapaia Ketunasan


Skor n Belajar
1 2 3 Ya Tida
k
Lampiran 7
Materi Pembelajaran

1. Unsur-unsur pendukung Teks Novel


Unsur pendukung crita iku ana 2 yaiku unsur intrinsik lan usur ekstrinsik. Unsur intrinsik yaiku unsur kang
ana ing sajrone crita kayata Tema, Paraga, Watake paraga, Alur, Setting, Amanat, Sudut pandang. Dene unsur
ekstrinsik bisa arupa latar belakang pengarang lsp.

2. Struktur Penulisan Novel


Perangan kang kudu digatekake nalika arep nulis crita antarane liya:
a. Irah-irahan
b. Paparan crita : perangan awal kanggo miwiti crita bisa kanthi nyritakake kahanan, pawongan utawa
kadadeyan
c. Komplikasi (critane wiwit ana masalah); wiwit ditemokakene masalah ing crita
d. Klimaks (masalah dadi gawat)
e. Karampunganing masalah
f. amanat

3. Tuladha Unsur Pendukung crita


Unsur Intrinsik Novel
a. Tema
b. Paraga
c. Watak
d. Alur
e. Setting
f. Amanat
g. Gaya bahasa

Unsur ekstrinsik novel


a. Latar belakang penulis
b. Faktor poleksosbud

Poject Based Learning

Saka kagiyatan-kagiatan kang wis kotindakake, wacan sing wis koktulis mau bisa digawe awujud sarana kang
narik kawigaten pamaca. Asil karya siswa bisa disuguhake ing medhiya cithak, blog, medhiyasosial, lan
sapanunggalane.

(bisa kolaborasi dengan mapel lain)

Babagan kang kudu digatekake sadurunge tulisan disuguhake ing medhiya yaiku;
a. Basa kang digunakake kudu tumata kanthi becik. Tumata saka basa lan uga rasa. Tata ing basa tegese trep
utawa jumbuh karo paugeran panulisan, dene tata ing rasa tegese tulisan kasebut nengenake sopan, ora
maraki pingget atine liyan, lan kang banget kudu digatekake aja ngemot SARA lan uga babagan kang bisa
gawe salah tampane liyan.
b. Isining tulisan mentes, ora ngayawara utawa barang kang durung genah jluntrunge. Upama iku kalebu
teks argumentasi, informasi kang diandharake kudu cetha lan ana buktine, aja mung manut panemu
pribadi.
c. Nulis sumber data minangka dhasaring panemu panyengkuyung supaya ora diarani ngapusi lan jiplak.
MODUL AJAR BAHASA JAWA

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Solkhan, S.Pd.M.Pd
Sekolah : SMA Negeri 1 Mejobo
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Jenjang : SMA
Kelas : F (Fase F)
Alokasi Waktu : 8x 45 menit ( 4 kali pertemuan)

B. Kompetensi Awal : Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan
dalam bentuk teks nonsastra berupa teks artikel budaya Jawa (tangible
maupun intangible) untuk berbagai tujuan secara logis, kritis dan
kreatif.

C. Profil Pelajar : Bernalar kritis, kreatif, kebhinekaan global


Pancasila

D. Sarana prasarana : Ruang Kelas, LCD, Laptop, koneksi internet, bahan ajar, lembar kerja
E. Target Peserta Didik : Reguler / umum
F. Model Pembelajaran : Inquiry Learning
KOMPETENSI INTI
KOMPONEN DESKRIPSI
Tujuan pembelajaran diharapkan setelah pembelajaran ini:
A. TUJUAN Peserta didik mampu menulis teks nonsastra berupa artikel budaya Jawa
PEMBELAJARAN untuk berbagai tujuan secara logis, kritis dan kreatif

Peserta didik akan menerima manfaat setelah setelah mengikuti


proses pembelajaran ini sebagai berikut:
B. PEMAHAMAN 1. Mengidentifikasi jenis-jenis artikel.
BERMAKNA 2. Menganalisis struktur penulisan artikel.
3. Menulis artikel secara logis, kritis dan kreatif.

Peserta didik diajak berdiskusi tentang artikel bahasa jawa, kemudian


C. PERTANYAAN diberi pertanyaan pemantik.
PEMANTIK 1. Apa sih sejatine artikel iku
2. Jinise lan blegere kaya apa?

Kegiatan Pendahuluan:
1. Salam pembuka
2. Berdoa sebelum memulai pembelajaran
3. Menyampaikan desain pembelajaran serta kesepakatan dalam
pembelajaran.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan ke-1.

D. KEGIATAN Kegiatan Inti: (Lampiran 1)


PEMBELAJARAN Pertemuan 1
1. Peserta didik mengamati satu teks nonsastra Artikel .(Kegiatan 1)
2. Peserta didik diberi kesempatan mengajukan pertanyaan terkait
teks Artikel kak yang diamati.
3. Peserta didikmenyampaikan (dugaan) jenis teks beserta
alasannya.
4. Peserta didik dibagi kedalam 6 kelompok, kemudian masing-
masing kelompok diberikan teks Artikel yang berbeda.
KOMPONEN DESKRIPSI
5. Peserta didik dalam setiap kelompok Menganalisis jenis penulisan
Artikel dalam pengumpulan data.
6. Peserta didik menganalisis teks Artikel berdasarkan jenis
penulisan Artikel.
7. Peserta didik dalam setiap kelompok mengemukakan
kesimpulannya terkait jenis penulisan Artikel.

Pertemuan 2
1. Peserta didik mengamati satu teks Artikel. (Kegiatan 1)
2. Peserta didik diberi kesempatan mengajukan pertanyaan terkait
teks Artikel yang diamati.
3. Peserta didikmenyampaikan (dugaan) jenis teks Artikel beserta
alasannya.
4. Peserta didik dibagi kedalam 6 kelompok, kemudian masing-
masing kelompok diberikan teks Artikel yang berbeda. (Kegiatan
2)
5. Peserta didik dalam setiap kelompok mengamati struktur
penulisan Artikel dalam pengumpulan data.
6. Peserta didik menganalisis teks Artikel berdasarkan struktur
penulisan.
7. Peserta didik dalam setiap kelompok mengemukakan
kesimpulannya terkait struktur penulisan teks Artikel yang
dibacanya.

Pertemuan 34
1. Peserta didik menyusun kerangka satu Artikel berdasarkan
struktur penulisan. (Kegiatan 1)
2. Peserta didik diberi kesempatan mengajukan pertanyaan terkait
teks Artikel yang akan ditulis.
3. Peserta didikmenyampaikan (rencana) tulisannya.
4. Peserta didik dibagi kedalam 6 kelompok, kemudian masing-
masing kelompok diberikan teks nonsatra Artikel yang berbeda.
(Kegiatan 2)
5. Peserta didik Pengembangkan kerangka karangan yang sudah
dibuat
6. Peserta didik merevisi atau memperbaiki penulisan Artikel yang
dibuat.
Kegiatan penutup
1. Peserta didik menyampaikan simpulan materi secara singkat
sebagai bentuk penguatan materi.
2. Guru menanyakan kelebihan dan kekurangan dalam
pembelajaran sebagai bentuk refleksi.
3. Guru menjelaskan kegiatan pada pertemuan berikutnya.
4. Memberikan salam penutup
DIAGNOSTIK
Dilakukan di awal KBM:
Bentuk : Pertanyaan Lisan (Lampiran 2)
1. Apa kang ko mangerteni gegayutan karo teks nonsatra artikel?
2. Apa bedane teks artikel eksposisi lan deskripsi!
E. ASESMEN 3. Sebutna titikane jinis teks artikel (deskripsi/narasi/
eksposisi/argumentasi/persuasi)!
ASESMEN FORMATIF : (Lampiran 3)
1. Penilaian sikap (profil pelajar pancasila) berupa observasi saat
melakukan pengamatan (sopan santun), saat berdiskusi
(menghargai pendapat orang lain,mandiri)
KOMPONEN DESKRIPSI
2. Penilaian performa saat presentasi (kreatif dan bernalar kritis)
ASESMEN SUMATIF : (Lampiran 4)
Memberikan kuis untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik
terhadap materi yang sudah dipelajari
Pengayaan: (Lampiran 5)
Pengayaan dilakukan pada peserta didik yang mampu menjawab
F. PENGAYAAN DAN dengan benar asesmen sumatif.
REMEDIAL Remidial: (Lampiran 6)
Remidial dilakukan pada peserta didik yang belum memahami materi
serta belum mampu mencapai tujuan pembelajaran.
Refleksi dilakukan dengan meminta peserta didik memberikan
G. REFLEKSI PESERTA pendapatnya terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan baik
DIDIK DAN GURU terkait materi yang dipelajari maupun cara atau metode pembelajaran
yang digunakan.
H. GLOSARIUM
Artikel : arti dari kata murub dalam bahasa Jawa adalah: nyala.
teks : arti dari kata yuswa dalam bahasa Jawa adalah: usia/umur.
Struktur : mengubur dalam, mengangkat tinggi
unsur

I. DAFTAR PUSTAKA
http://ilmu-sekolahku.blogspot.com/2016/10/artikel-basa-jawa-pangerten-tujuan.html
Sumber contoh artikel: kumpulan-makalah-dan-artikel.blogspot.com.
https://www.sasanawidyaguru.com/2021/03/materi-bahasa-jawa-kelas-10-artikel.html

Mengetahui,
Kudus, Juli 2023
Kepala SMAN 1 Mejobo Kudus Guru Mapel

Ajib Setiyo, S.Pd, M.Pd. Solkhan, S.Pd., M.Pd


NIP. 19760522 200012 1 001 NIP.19790809 201001 1 009
LAMPIRAN 1:
A. LEMBAR KERJA SISWA
Kagiatan 1 (Mengamati Jenis artikel)

BLANGKON
Blangkon iku sajinis panutup sirah kanggo wong priya sing kagawé saka bahan kain bathik utawa lurik.
Blangkon sejatiné wujud modhèrn lan praktis saka iket. Ing busana tradhisional adat Jawa lan adat Sundha
blangkon dianggo minangka pasangan karo busana beskap. (miturut Wikipedia)
Ing jaman modern iki blangkon ono ing masyarakat Yogyakarta khususe gunungkidul uwes mulai ilang seka
pikiran masyarakat. Blangkon seng uwes suwe dadi budaya warga jawa iki, mulai kegiles karo topi-topi seng
dadi trend ing kalangan muda-mudi.
Nek arep weroh jinis-jinis blangkon iso mbok woco ing ngisor iki:
Ana sawetara jinis blangkon miturut adat ing papan panggonan tinamtu. Jinis blangkon antara liya:
1. Blangkon Sala, saka bahan bathik ora nganggo mondholan (trèpès).
2. Blangkon Yogya, nganggo mondholan.
3. Blangkon Kedhu.
4. Blangkon Banyumas.
5. Blangkon Sundha, saka bahan bathik, ora nganggo mondholan.
Mondholan, iku wangun sing njendhol ing samburiné blangkon, makili modhèl rambut priya sing kerep
dibundhel ing mburi. Blangkon modhèl trèpès, iku wujud sing umum blangkon gagrag Surakarta. Gaya iki
minangka modhifikasi saka gaya Yogyakarta, amarga akèh-akèhé priya saiki arambut cendhak. Modhèl
trèpès iki digawé kanthi njait langsung mondholan ing bagéan mburi blangkon. Saliyané saka suku Jawa , ana
uga sawetara suku sing migunakaké panutup sirah sajinis blangkon nanging béda wujudé, yaiku suku Sundha,
suku Madura, suku Bali, lan sapanunggalané. (Wikipedia)
Ing pikiranne para mudha jaman saiki, nganggo blangkon iku koyo ndadeke deweke tambah katrok, cupu,
ketinggalan jaman lan sak liyan-liyane. Ningo nek awake dewe nganggo. Podo wae wes melu nglestarekake
budaya jawa. Dadi ora eneng seng jenenge wong jowo ilang jawane.
Kenapa ora? Neng Daerah Istimewa Yogyakarta netapke dino blangkon saben minggune. Umpamane dino
setu dadi dino blangkon, dadi saben dina setu bocah-bocah seklah do nganggo blangkon seko SD, SMP,
SMK, lan SMA. Dadine para pelajar ing kutho Yogyakarta duwe kekhasan karo kutho-kutho liyane.
Aku nduwe pepinginan supoyo sesok blangkon iso dadi benda sing ora mung diweruhi wong Yogyakarta tok.
Ningo bisa diweruhi ing mata internasional. Dadine ora mung dingo warga Indonesia ningo warga
mancanegara.
Sumber contoh artikel: kumpulan-makalah-dan-artikel.blogspot.com.
Jenis Artikel
Wacan minangka kumpulan saka paragrap-paragrap.Para siswa sawise maca teks kanthi irah-irahan blangkon,
miturutmu apa jinis wacan kasebut?
Wenehana panemumu adhedhasar informasi kang wis mbok mangerteni!

Kagiatan 2
Para siswa wis sinau gegayutan jinis-jinis artikel.
Para siswa dibagi 6 kelompok. Saben kelompok antuk siji teks. Coba rembugen karo kanca-kancamu, teks kang
kowaca kesebut kalebu jinis teks apa , banjur dianalisis strukture? Sebutna uga apa titikane!
Kelompok:

Jinis artikel:

...................................................................................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................................................................................................
...............................................................................................................
LAMPIRAN 2 :
DIAGNOSTIK

Lisan
1. Apa kang ko mangerteni gegayutan karo artikel?
2. Sebutna titikane jinis artikel lan struktur artikel !

Lisan/tulis
Taksir/Pangira-Ira
Sadurunge Maca Pratelan Sawise
Maca
Bener Blangkon iku sajinis panutup sirah kanggo wong priya sing Bener
Luput kagawé saka bahan kain bathik utawa lurik. Luput
Bukti

Bener Ing jaman modern iki blangkon ono ing masyarakat Semarang Bener
Luput khususe gunung kidul uwes mulai ilang seka pikiran Luput
masyarakat.
Bukti

Bener Blangkon modhèl trèpès, iku wujud sing umum blangkon Bener
Luput gagrag Surakarta. Luput
Bukti

Bener Mondholan, iku wangun sing njendhol ing samburiné Bener


Luput blangkon, makili modhèl rambut priya sing kerep dibundhel Luput
ing mburi.
Lampiran 3
FORMATIF

1. Penilaian sikap (profil pelajar pancasila) berupa observasi saat melakukan pengamatan (sopan santun), saat
berdiskusi (menghargai pendapat orang lain,mandiri)
2. Penilaian performa saat presentasi (kreatif dan bernalar kritis)

Pengamatan Individu Artikel


No Nama Profil Pelajar Pancasila Jumlah Nilai Keterangan
Santu Kreati Mandir Kritis Skor
n f i

Pengamatan Kelompok Artikel

No Kelompok Profil Pelajar Pancasila Jumlah Nilai Keterangan


Santu Kreati Gotong Kritis Skor
n f Royong
Lampiran 4
SUMATIF
A. Sumatif 2

indikator pembelajaran
Peserta didik dapat menulis teks non sastra berupa artikel

Instrumen Penugasan
Buatlah laporan hasil menyusun opini dalam bentuk artikel
Aspek yang dinilai:
Struktur artikel opini
Argumentasi
Penggunaan bahasa
Penyusunan opini dalam bentuk artikel

Rubrik Penilaian Skor


Menyusun struktur artikel opini 2
Menyusun argumentasi 2
Penggunaan bahasa 2
Menyusun opini dalam bentuk artikel 6
Ada simpulan dan saran 2
Total sekor 14

Skor yang diperoleh peserta didik X 100 = NA


14
Lampiran 5
Pengayaan
Gatekna teks iki banjur sebutna jinis teks lan titikane!

CORAK BATIK
Cikal bakal corak megemendung dipundhut masyarakat Cirebon ingkang dipundhut uthawi
dipethik saking buku sedaya kangge bangsa China ,dhumateng wilayah Cirebon,model awan membo
gambaran jawi negari bebas kaliyan manud keparingi nipun gusti allah.Model batik nenika dipun
mangertosi megamendung punika karyanipun seni batik jawi lambangipun wonten ing Cirebon. Corak
model batik punika anggadahi kekhasan mboten awis-awis pinanggih ing punika daerah penghasil batik
sanes mbuk bileh wonten sanesipun ing Cirebon, lan nyameni model masterpiece, Dewan Kebudayaan
Dan Pariwisata RI badhe dipun daptharaken wonten UNESCO kangge pikantuk pangakuan satunggaling
pengakuan World Heritage, corak megamendung satunggaling corak dasar batik menika sampun misuhur
dumugi pundi-pundi Negara kekhasan corak megamendung mboten masalah, coraknipun kados
warnanipun megamendung sing sami gambar awan kang warna sing lantang lan wonten mawon nilai
filosofi sing wonten ing corak nipun sing sami mawon cikal larenipun batik kang kaseluruhan ing
Cirebon.
Modelipun awan kang melambangake donya dhuwur model awan kang gambaripun donya adoh
,bebas lan kados gadhah kadhosipun gusti allah,konsep kang patud sing pengaruhe ing donya
kesenirupaan islam ing abad 16 sing digunakake katampi kaum sufi kados ngungkapke donya kang
gede,wonten bedane antarane corak megamendung saking Cina lan wonten ing Cirebon. Tuladha nipun
ing motif megamendhung China,garis awan sing bentuke bunder asale kang ing Cirebon,garise nipun
kaya lonjong lan segitiga,Cikal bakale batik saking Cirebon kang dhuweni kemajuan gerakan tarekat sing
konon wonten ing Banjarmasin,Kalimantan Selatan.mbatik asale dikerjakne oleh anggota tarekat sing
ngabdi ing keratin kang dhamel sumber ekonomi kangge ngatur dhuwit kelompok tarekat punika.
Pengikutipun urip ing deso trusmi lan sakitare deso niki wonten ing 4 km saking Cirebon pinuju ing
bandung,sekalian niku dhateng sakniki batik Cirebon identik kang sami batik trusmi, corak megamendung
kang sami pertamanipun kang berunsurke ing warna biru lan diselingi werno abang kang nggambarake
maskulinitas lan suasanene dinamis karenanipun wonten proses panggawanipun, wonten campur tangan
kakung lan warna biru wontenipun warna langit sing gumede lan tenag, sertanipun lambat kangge gowo
udan sing dimantinipun kangge gowo kesuburan lan kanggemipun urip,warna biru kang diwujudake awan
gelap sing ngandung banyu udan lan nggawe keuripan.
Kangge perkembangane corak megamendung kang ngadusi katah perkembangan lan dandanan
kangge ndandosi pasar, lan ketemu corak – corak megameendung digabung sing corak kewan ,kembang
lan corak liyanipun ,kang ndandosi penggabungan corak kang saged mbatik tradisional kawit mbiyen,
naming kemajuan dandosaken peasat kangge adane campurtangan saking perancang busana liyane.
Selainipun corak warna motif megamendung sing awale biru lan abang sakniki berkembang kados
dumugi macem warno.wonten motif megamendung sing warna kuning. Proses kangge produksine sing
kawit disik lan dikerjagne kangge batik tulis lan batik cap kanggo pertimbangane kangge ekonomis ,sing
doproduksine saking pabrik gede-gedenan lan coraknipun disablon,lan punika kain corake megamendung
sing dihasilake kangge proses lan sakniki tekan sakteruse mboten saget di timbale jeneng batik.
Wujudipun corak megamendung pun kawit disik kang dikenal ing bentk batik,sakniki saged ditemui ing
Kudus macem bentuke , lan wonten ing gambaran hiasan dinding ,lukisan kaca, produk interior kang
bentuk karo ukurane kayu lan produk kangge sarung bantal lan snes-sanesipun.
Sumber contoh artikel: katapengertian.com
Lampiran 6
Remidial

No Nama Siswa No Soal Jumlah Ketercapaia Ketunasan


Skor n Belajar
1 2 3 Ya Tida
k
Lampiran 7
Materi Pembelajaran

Pangerten Artikel
Artikel yaiku karangan nyata kanthi dowo tertentu disebarake lewat koran, majalah, lan media massa liane.
Tujuane wong kang nggawe artikel yaiku kanggo ngekek i tambahan ilmu pengetahuan ngeyakinake wong kang
moco, lan gawe hiburan.
Artikel bisa diartekake tulisan kang isine panemu, ide utawa fakta kang tarkadang nglelipur, ndhidik utawa
nyaruwe sawijine babagan kang pinuju sinebar liwat medhia massa sacara online utawa offline.
Struktur Artikel
Artikel iku nduweni 4 struktur yaiku :
1. Irah irahan : Irah irahan sajrone bahasa indonesia iku judul ,Irah irahan iku gawe ngewakilake isi ing sajrone
artikel.
2. Pambuka : Pambuka iku tugase gawe mbuka isi artikel. Yen pambuka ora menarik , wong kang maca males
nerusake macane ing artikel iku mau.
3. Isi : Isi tugase njlentrehno opo kang kape dijelasno. Inti saka artikel iku mau.
4. Panutup : Panutup iku tugase kanggo nutup artikel.
Jinis Jinise Artikel lan Tuladhane

1. Artikel Eksploratif : Artikel kang tulisane ndungkapane fakta fakta miturut pamawase si penulis. Jenis artikel
iki cocog kanggo maparake temon temon anyar. Tuladhane : Makalah paniliten, Nemokake fosil tinggalan
jaman purba, lan sapiturute.
2. Artikel Eksplanatif : Artikel iki tegese maparaken keterangan sawijine perkoro tuladhane : tawuran antar
pelajar.
3. Artikel Predhikatif : Artikel iki isine pitungan utawa ramalan miturut penulis tuladhane : ramalan cuaca.
4. Artikel Preskriptif : Artikel sing ngekek i tuntunan agar pembaca mboten keliru. Tuladhane : cara nggae
kripik.
5. Artikel Argumentasi : Artikel kanggo mbuktiake kebenaran (pendapat e wong), tuladhane : mene sare
miturut Sandy udan deres.
6. Artikel Eksposisi : Artikel iki tegese njlentrehake sawijining topik kanggo tambahan ilmu. Tuladhane :
Kenduren.

http://ilmu-sekolahku.blogspot.com/2016/10/artikel-basa-jawa-pangerten-tujuan.html

UNSUR BASA TEKS ARTIKEL


Unsur basa sing bakal disinoani lumantar artikel iki yaiku jinise ukara. Miturut akeh sithike rerangkene tembung,
ukara dibedakake dadi rong ukara yaiku ukara lamba lan ukara camboran.

Ukara Lamba
Ukara lamba diarani uga ukara tunggal, yaiku ukara kang gagasane mung siji kang dumadi saka Jejer (J) lan
Wasesa (W)
Tuladhane ukara lamba :
● Komponen iki mbebayani banget.
● Sampah elektronik kudu kaolah luwih dhisik.

Ukara Camboran
Ukara camboran yaiku yaiku ukara kang gagasane luwih saka siji, Jejer (J), Wasesa (W), Lesan (L) utawa
Katrangan (K) luwih saka siji.
Tuladha ukara camboran :
● Saben dina ewon jenis barang elektronik diproduksi lan kaimpor.
● Sampah elektronik kudu diolah kanthi bener lan pamilahe kudu selektif.

TATA CARA NINTINGI TEKS ARTIKEL


Perlu dimangerteni tata cara nintingi teks artikel bisa kanthi urutan kaya mangkene :
● Irah-irahan artikel
● Asmane penulis artikel
● Media sing digunakake
● Foto lan sumber
● Papan panggonan dumadine
● Ukara kasunyatan, aktual lan wis kedadeyan
● Akibat sawise kedadeyan
● Dina lan tanggale kedadeyan
● Nara sumber
● Asmane narasumber
● Pawangsulane narasumber ngenani pitakon gegayutan sebab musababe prastawa
● Pratelane narasumber
● Panemune narasumber kanggo ngudhari masalah

TATA CARA MACA EKSPRESIF TEKS ARTIKEL


Para siswa kabeh, kaya kang wis mbok ngerteni, tembung ekspresi tegese pamedharing pamikir lan rasa-
pangrasane manungsa, nalika dheweke sesambungan karo kahanane jagad sakupenge. Lumantar ekspresine, saben
manungsa bisa ngatonake apa sing sejatine dipikir lan dirasa nalika nemoni sawijine prakara.
Pamacan ekpresif tegese pamacan utawa carane maca sawijine teks tartamtu, sing njalari wong sing maca nduweni
pamikir lan rasa-pangrasa khusus ngenani isi lan wewatakane teks mau. Mula saka iku, pamacan ekspresif
ngudokake wong sing maca mau nggambarake gregete rasa nalika sesambungan karo isining teks.

TATA CARA NGRINGKES TEKS ARTIKEL


Saiki wis kokngerteni carane nggawe ringkesan. Isi ringkesan kudu pada karo isi wacan kang diringkes. Olehmu
ngringkes, uga bisa manfaatake struktur teks iku kanggo pathokan. Bandhingna ringkesanmu karo garapane
kancamu. Apa pancen isine padha persis antarane ringkesan lan wacan, yen durung, balenana lan benerna maneh
nganti kasil. Cara ngringkes kaya mangkono mau bisa kok trapake kanggo luwih mangerteni wacan liyane.
Kegiyatan iki bakal krasa luwih gampang lan nyenengake yen sering kok lakoni.

https://www.sasanawidyaguru.com/2021/03/materi-bahasa-jawa-kelas-10-arti

Anda mungkin juga menyukai