Skripsi Ai Nuryati Revisi 2
Skripsi Ai Nuryati Revisi 2
Skripsi Ai Nuryati Revisi 2
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai salah satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PAUD
Oleh
Ai Nuryati
NIM : 0142.S1.D.019276
Assalamualaikum Wr.Wb.
i
Peneliti berharap semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan
keikhlaskan semua pihak dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti juga menyadari keterbatasan dan kekurangan yang ada pada
penulisan skripsi ini. Sehingga peneliti juga mengharapkan saran dan kritik
yang membangun bagi peneliti. Akhirnya semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi peneliti dan juga pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Bogor, 2023
Peneliti
Ai Nuryati
0142S1D019276
ii
LEMBAR PERSEUJUAN PEMBIMBING
Nama : Ai Nuryati
NIM : 0142.S1.D.019276
Program Sudi : Pendidikan Anak Usia Dini
Judul Skripsi : Pengaruh Metode Bercerita dengan Teknik Chain
Story Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa
Anak di Paud Al-munawar
Mengetahui:
Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Anak Usia Dini
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah..........................................................................................4
C. Analisis Pemecahan Masalah............................................................................4
D. Rumusan Masalah.............................................................................................4
E. Tujuan Penelitian...............................................................................................5
F. Manfaat Penelitian.............................................................................................5
BAB II.................................................................................................................11
KAJIAN PUSTAKA............................................................................................11
A. Kajian Teori.............................................................................................11
a. Perkembangan Bahasa Anak............................................................................11
1. Pengertian Perkembangan Bahasa anak..........................................................11
1. Pembelajaran Bahasa Untuk Anak Usia Dini..........................................13
2. Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini................................................15
4. Aspek-Aspek Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini............................17
5. Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini................................19
6. Tujuan Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini......................................20
7. Fungsi Bahasa Bagi Anak Usia Dini.......................................................22
8. Prinsip Pengembangan Bahasa Untuk Anak Usia Dini...........................23
B. Metode Bercerita.....................................................................................25
2. Tujuan Dari Metode Bercerita.................................................................28
3. Manfaat kegiatan bercerita......................................................................29
4. Bentuk-bentuk cerita anak.......................................................................29
iv
5. Jenis-Jenis Cerita Anak............................................................................30
6. Komponen –Komponen Cerita Anak......................................................31
7. Kriteria Pemilihan Media Bercerita.........................................................31
8. Bentuk- Bentuk Metode Bercerita...........................................................32
C. Peneliti Terdahulu....................................................................................34
B. Kerangka Pikir.........................................................................................37
Gambar 2.1..........................................................................................................39
D. Hipotesis Penelitian.................................................................................39
2. Variabel Terikat.......................................................................................41
Desain perlakuan..................................................................................................42
1. Observasi.................................................................................................42
2. Dokumentasi............................................................................................43
a. Uji Validitas.............................................................................................43
Tabel 3.3 Uji Validitas.........................................................................................43
Tabel 3.4 uji Reabilitas Reliability Statistics.......................................................44
4. Uji Prasyarat............................................................................................45
3. Pengujian Hipotesis.................................................................................46
a. Uji Validitas.............................................................................................48
Tabel 3.3 Uji Validitas.........................................................................................48
Tabel 3.4 uji Reabilitas Reliability Statistics.......................................................49
6. Uji Prasyarat............................................................................................50
6. Pengujian Hipotesis.................................................................................51
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
Salah satu aspek perkembangan yang ingin dicapai oleh anak usia dini
terutama melalui pembelajaran dengan metode bercerita adalah aspek
keterampilan berbicara. Keterampilan ini keterampilan berbicara. Keterampilan
ini memberikan gambaran tentang kesanggupan anak menyusun berbagai kosa
kata yang telah dikuasai menjadi suatu rangkaian pembicaraan secara terstruktur
misalnya keterampilan anak mengulang kembali penjelasan ataupun pembicaraan
yang didengarnya dengan menggunakan kata-kata atau kalimat yang sesuai hingga
dapat dimengerti oleh orang lain. Oleh karena itu, diperlukan latihan, praktek serta
pembiasaan yang rutin.
Metode Chain Story dapat juga diterapkan sebagai sebuah metode bagi
peningkatan kemampuan menungkapkan pengalaman individu peserta didik,
(Hatma, 2017). Chain Story adalah sebuah teknik bercerita yang dilakukan secara
berantai. Budden dalam Custudiana mengungkapkan bahwa Chain Story adalah
3
kegiatan yang membangun teks dengan melanjutkan kalimat yang diberikan oleh
teman-teman untuk membuat kalimat yang lengkap (Custudiana, A., 2015). Cerita
berantai merupakan sebuah metode yang digunakan pada pembelajaran berbicara.
Siswa pertama menerima sebuah cerita, kemudian diceritakan ulang pada siswa
kedua, lalu cerita tersebut diceritakan kembali kepada siswa pertama (Febriyanto,
2019). Teknik cerita berantai membantu siswa untuk belajar dalam kelompok
tetapi tidak secara pasif. Setiap siswa diundang untuk terlibat dalam pembelajaran
dengan menghubungkan sebuah cerita yang topiknya telah diberikan terlebih
dahulu (Uktolseja, L.J, dan Gaspersz, U.S, 2019).
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Metode Bercerita dengan Teknik Chain Story
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak di Paud Al-munawar”
4
B. Identifikasi Masalah
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan metode bercerita dengan teknik Chain
Story terhadap keterampilan berbahasa anak usia dini di Paud Al-Munawar
Bogor?
2.Bagamaina metode bercerita dengan teknik Chain Story terhadap
keterampilan berbahasa anak usia dini di Paud Al-Munawar Bogor?
3. Bagaimana upaya meningkatkan keterampilan kognitif anak melalui metode
bercerita dengan teknik Chain Story terhadap keterampilan berbahasa anak
usia dini di Paud Al-Munawar Bogor?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
keterampilan berbicara tentang ilmu pendidikan anak usia dini sebagai
salah satu bagian dari ilmu keguruan.
2. Praktis
a. Bagi peneliti
Memberikan pengalaman langsung tentang penerapan metode
bercerita terhadap keterampilan berbicara anak.
b. Bagi peserta didik
6
G. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya kekeliruan penafsiran terhadap variabel yang akan
dibahas dalam penelitian ini, maka peneliti menguraikannya secara singkat
sebagai berikut:
a. Pengertian metode belajar bercerita dengan teknik Chain Story
Chain Story adalah sebuah teknik bercerita yang dilakukan secara berantai.
Budden dalam Custudiana mengungkapkan bahwa Chain Story adalah kegiatan
yang membangun teks dengan melanjutkan kalimat yang diberikan oleh teman-
teman untuk membuat kalimat yang lengkap.
b. Kemampuan kognitif
Kemampuan kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses
berpikir, mengingat, memecahkan sebuah masalah dan pengambilan sebuah
keputusan, sejak kecil menuju remaja hingga dewasa, kemampuan untuk
menilai dan mempertimbangkan sesuatu.
7
H. Sistematika Penulisan
Proposal skripsi ini terdiriatas 5 Bab, masing-masing pembahasanya
sebagai berikut:
Bab I Memuat uraian Pendahuluan. Bab ini meliputi pembahasan Latar Belakang
Masalah, Identifikasi Masalah, Analisis Pemecahan Masalah, Batasan Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional,
dan Sistematika Penelitian.
Bab II memuat uraian Tijauan Pustaka. Bab ini meliputi Deskripsi Teori, dan
kerangka berpikir.
Bab III memuat uraian Metodologi Penelitian. Bab ini meliputi Setting Penelitian,
Subjek Penelitian, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian,
Teknik Analisis Data, dan Prosedur Penelitian.
Bab IV memuat uraian Metodologi Penelitian. Bab ini meliputi Hasil Penelitian
dan Pembahasan.
Bab V memuat uraian Metodologi Penelitian. Bab ini meliputi Kesimpulan dan
Saran.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
a. Perkembangan Bahasa Anak.
1. Pengertian Perkembangan Bahasa anak.
Salah satu bidang pengembangan dalam pertumbuhan kemampuan
merupakan alat untuk mengekspresikan ide dan bertanya, dan bahasa juga
sangat menakjubkan. Selama usia dini, yaitu sejak lahir hingga usia 6
(enam) tahun, ia tidak pernah belajar bahasa, apa lagi kosa kata secara
khusus. Akan tetapi, pada akhir masa usia dininya, rata-rata anak telah
hubungan. Peroses ini tidak mungkin dapat berlangsung dengan baik tanpa
dengan orang lain dan kemudian berlangsung dalam suatu interaksi sosial.
7
8
Bahasa adalah alat untuk berpikir, mengekspresikan diri dan
orang lain.
meraban (suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan bahasa satu kata,
dan masih sangat sederhana. Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang
15
Ahmad susanto, perkembangan Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana, 2011), h. 73
9
Anak (bayi) belajar bahasa seperti halnya belajar hal lain. ”meniru”
dilakukan oleh anak berusia 6-7 tahun, disaat anak mulai bersekolah.
16
Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: PT Rineka
Cipta,2008), h. 137
10
mulai berbicara. Hal ini, dapat dipahami karena anak akan menggunakan
Bahasa anak dimulai dari kata huruf lalu pengalaman, tetapi dari
menulis. Oleh karana itu, belajar bahasa sering dibedakan menjadi dua,
yaitu belajar bahasa untuk komunikasi dan belajar literasi, yaitu belajar
pikiran. Anak secara alami belajar bahasa dari interaksinya dengan orang
17
Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik ( Jakarta: PT Rineka Cipta,
2008), h . 75
11
bermasyarakat, dan bekerja sama dengan orang lain. Oleh karena itu,
belajar bahasa yang paling efektif ialah dengan bergaul dan berkomunikasi
d. Bermain puppet dan boneka tangan yang dapat dimainkan dengan jari
learning).
1. Tahap pralingguistik, yaitu antara 0-1 tahun. Tahap ini terdiri dari :
Tahap ini dimulai dari bulan pertama hingga bulan keenam dimana
Tahap ini pada dasarnya merupakan tahap kata tanpa makna mulai
2. Tahap II (linguistik). Tahap ini terdiri dari tahap I dan II, yaitu:
Pada tahap ini anak sudah mampu mengucapkan dua kata (ucapan
dua kata), tahap ini juga ditandai dengan perbendaharaan kata anak
telegram. dilihat dari aspek pengembangan tata bahsa S-P-O, anak dapat
18
Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik ( Jakarta: PT Rineka Cipta,
2008 ), h. 76
13
anak belajar nama dan merekam ciri benda dan kejadian. Itulah sebabnya
anak usia 2-3 tahun akan banyak bertanya. ”apa itu ? ”, ”apa ini ?”, Sangat
Dengan proses yang sama anak belajar tentang berbagai benda seperti
anak usia 4-5 tahun pertanyaan ”apa itu?”, dan “apa ini?”, akan berubah
menjadi “kenapa?” atau “mengapa?”, pada tahap ini anak mulai mampu
bahasa secara ekspresif. Hal ini berarti bahwa anak telah dapat
19
Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2008 ), h. 76
14
aspek, yaitu:
a. Kosakata.
c. Semantik
yaitu zona yang berkaitan dengan perubahan dari potensi yang dimilki oleh
20
Dalman , keterampilan membaca (Jakarta : Rajawali, 2014), h.. 5
21
Dalman , keterampilan membaca (Jakarta : Rajawali, 2014), h. 7
15
1. Interaksi
2. Ekspresi
tahun yaitu:
tersebut.
c. Anak usia 5-6 tahun sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar
yang baik.
tersebut.
dan orang lain, serta apa yang dilihatnya. Anak pada usia 5-6 tahun ini
berpuisi.
22
Ahmad susanto, Perkembangan Anak Usia Dini ( Jakarta: Kencana, 2011), h . 81
17
dan pengalaman.
baru.
pendengar.
r. Menulis nama sendiri dan benda-benda lain seperti berbagai label dan
teman sebaya, teman bermain, orang dewasa, baik yang ada di sekolah, di
dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Hal ini, terutama ditujukan pada
fungsi secara langsung pada anak itu sendiri. Ada beberapa sumber yang
telah mencoba memberikan penjabaran dari fungsi bahasa bagi anak taman
21
4. Sebagai alat untuk menyatakan perasaan dan buah pikiran kepada orang
lain.
Secara khusus bahwa fungsi bahasa bagi anak taman kanak-kanak adalah
23
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana, 2011), h. 82
21
B. Metode Bercerita
1. Pengertian Bercerita.
disampaikan kepada peserta didik melalui tutur kata, ungkapan dan mimik
Cerita adalah salah satu cara untuk menarik perhatian anak. Biasanya
cerita yang disukai anak, yaitu cerita yang berkaitan dengan dunia
dapat menyimak cerita dengan penuh perhatian maka “pesan” dari cerita
24
Murti Bunanta, Buku mendongeng dan minat membaca (Jakarta: Pustaka Tangga,
2004), h. 10
25
Abdul Aziz Abdul Majid, Mendidik dengan Cerita (Bandung; Rosda, 2008), h. 39
22
bapak/ibu gurunya.26
dunia anak-anak.27
menyimak.
masyarakat.
26
Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik ( Jakarta: PT Rineka Cipta,
2008 ), h. 172
27
Moeslichatoen, Metode pengajaran di taman kanak-kanak (Jakarta: Rineka cipta,
2004), h. 156
23
retensi lebih kuat dari pada pelajaran budi pekerti yang diberikan
g. Bercerita memberikan ruang gerak pada anak, kapan sesuatu nilai yang
h. Bercerita memberikan efek psikologis yang positip bagi anak dan guru
lekat orangtua.
i. Bercerita memberikan rasa tahu anak akan peristiwa atau cerita, alur
sebab akibat dari suatu peristiwa dan memberikan peluang bagi anak
bercerita ada efek reaktif dan imajinatif yang dibutuhkan anak usia dini.
orang lain.
bisa dilakukan secara lisan atau tertulis. Cara penuturan cerita tersebut
dapat dilakukan dengan menggunakan alat peraga atau tanpa alat peraga.
24
Seorang anak yang berada pada rentang usia 3-4 tahun mulai menyukai
tuturan cerita atau ia sendiri mulai senang untuk menuturkan sebuah cerita.
5. Melatih daya ingat atau memori anak untuk menerima dan menyimpan
yang dituturkan.28
28
Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik ( Jakarta: PT Rineka Cipta,
2008 ), h. .43
25
Begitu pentingnya cerita bagi anak usia dini, tidak salah bila
a. Cerita lisan
Bentuk cerita, yaitu lisan, tulis dan gerak atau akting. Memiliki
29
Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik ( Jakarta: PT Rineka Cipta,
2008 ), h. 35
26
b. Cerita tulis
cerita secara hidup dengan bahasa dan pemilihan kata yang tepat.
c. Cerita panggung
a. Cerita Rakyat
Cerita rakyat berasal dari ciri khas daerah tersebut. Dongeng, legenda,
mite, dan sage adalah bagian dari cerita rakyat namun memilki
b. Cerita Realitas
c. Cerita Sains
d. Biografi
30
Tadkiroaton Musfiroh, Cerita Untuk Perkembangan Anak ( Jogjakarta :Navila, 2010),
h. 57
27
e. Cerita Keagamaan
a. Tema
b. Latar
c. Tokoh
d. Alur Cerita
31
Aprianti Yofita Rahayu, Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan Bercerita,
( Jakarta :Indeks, 2013 ), h. 86
32
Tadkiroaton Musfiroh, Cerita Untuk Perkembangan Anak ( Jogjakarta : Navila, 2010 ),
h. 66
28
anak
penggunaannya.
pembelajaraan.
berlangsung,
digunakan secara bergantian agar anak tidak merasa bosan dengan satu
daya tarik cerita yang kita sajikan. Bentuk-bentuk metode bercerita terbagi
bercerita yang dilakukan oleh guru atau oleh orang tua tanpa menggunakan
media atau alat perga yang bisa diperlihatkan pada anak. Dengan
33
Aprianti Yofita Rahayu, Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan Bercerita,
( Jakarta : Indeks, 2013 ), h.92
29
demikian, kekuatan dari metode bercerita tanpa alat peraga ini terletak
media atau alat pendukung untuk memperjelas penuturan cerita yang kita
tertentu. Alat peraga atau media yang digunakan hendaknya aman bagi
merupakan salah satu metode pembelajaran anak usia dini yang dapat
34
Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik ( Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2008 ),h. 24
30
C. Peneliti Terdahulu
Kemampuan Dasar Bahasa Anak Usia Dini Di Desa Ngembalrejo Bae, Kudus,
bercerita merupakan salah satu metode penanaman karakter yang sudah lama
tidak bisa diabaikan begitu saja. Pembentukan karakter dan penanaman nilai-
nilai moral yang merupakan nutrisi utama dalam kemampuan afektif lebih
Bercerita merupakan salah satu metode yang cukup efektif dalam rangka
dunia pendidikan.
35 Skripsi Taranindya Zulhi Amalia, dengan judul Bercerita Sebagai Metode Mengajar Bagi Guru
Raudlatul Athfal Dalam Mengembangkan Kemampuan Dasar Bahasa Anak Usia Dini Di Desa Ngembalrejo
Bae, (Kudus, Jurusan Tarbiyah STAIN Kudus)
31
masih beragam. Hal ini karena metode bercerita masih jarang diberikan pada
pada pretest sebesar 454 dan posttest 620. Hasil analisis data uji t diperoleh
36Nurul Khasana, dengan judul Pengaruh Metode Bercerita Terhadap Kemampuan Bahasa Reseptif
Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi II Metuk Mojosongo Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Februari, 2016.
32
bahasa yang digunakan anak usia TK A (4-5 tahun) secara umum adalah
sebagai penguatan cerita yang telah disampaikan. Tujuan dari penelitian ini
rancangan pre test – post test design. Subyek dalam penbelitian ini adalah
37 Elvis Arya Mukti Pengaruh Penerapan Metode Bercerita Melalui Media Boneka Tangan
Terhadap Kemampuan Berbicara Anak Pada Kelompok TK A di Baby Smile School Sidosermo – Surabaya
(Mahasiswa, Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan,
[email protected])
33
menggunakan rumus Wilcoxon Sign Test, maka dari hasil penelitian dapat
berarti kurang dari 5%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
School Sidosermo-Surabaya
B. Kerangka Pikir
1. Metode Bercerita
Selanjutnya akan
34
dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, atau gerak
dengan orang lain, anak sudah gemar membaca atau mendengar cerita yang
Gambar 2.1
Kerangka berpikir
Metode bercerita
Kegiatan
Pembelajaran
D. Hipotesis Penelitian
Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara metode bercerita terhadap
BAB III
METODE PENELITIAN
Pengajuan
1
Judul
Penulisan
2
proposal
Pengumpula
n
3 bahan
dan
penulisan
Melakukan
4
bimbingan
Ujian
5
Proposal
Persiapan
6
Penelitian
Tahap
7 penyusunan
skripsi
Pengumpula
8
n data
Proses
penyelesaian
9 dan
perkiraan
skripsi
37
B. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PAUD ALMUNAWAR yang terletak di Kp Tinggarjaya Rt
03, RW.04 ·Desa Cariu Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.
C. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2023/2024, yaitu bulan
Februari 2023 sampai dengan juli 2023.
D. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah guru kelompok B PAUD ALMUNAWAR CARIU
kabupaten Bogor Yang berjumlah 15 peserta didik. Sedangkan objek penelitian ini
adalah keseluruhan proses pembelajaran kolase dengan menggunakan seperti: biji-bijian,
kapas, ampas kelapa dan daun kering di kelompok B PAUD ALMUNAWAR cariu
kabupaten Bogor.
E. Sumber Data
a. Siswa
Untuk mendapatkan data tentang kemampuan fisik motorik anak usia dini usia 5-6
tahun.
b. Guru
Untuk melihat tingkat implementasi pembelajaran melalui metode kolase sería hasil
belajar siswa dalam proses pembelajaran..
c. Teman sejawat
Untuk melihat implementasi PTK secara komprehensif, baik dari siswa maupun guru.
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Variabel Bebas
Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas yaitu metode bercerita
2. Variabel Terikat
X Y
Ket :
Desain yang digunakan adalah pretes yaitu desain yang observasinya dilakukan
sebelum eksperimen dan setelah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum diberikan
perlakuan disebut (X) dan
Desain dalam penelitian ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut ini :
Tabel 3.2
Desain perlakuan
1 B 𝑋1 𝑌2
H. Prosedur Penelitian
1. Observasi
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara
2. Dokumentasi
siswa yang akan menjadi sampel penelitian, dan (3) mendapatkan data
a. Uji Validitas
ukur dikatakan valid jika “t hitung >t ”. Hasil uji validitas data dapat
tabel
b. Uji Realibitas
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama, dalam
ukur dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,05. Hasil uji realibitas
Cronbach's
Alpha N of Items
.747 5
Tabel 3.5 2
.490
Hasil Uji Realibitas
Cronbac h’s Alpha N of Items ɑ = 0,05 Keterangan
,747 5 0,05 Reliabel
,490 2 0,05 Tidak Realiabel
memiliki nilai aalpha cronbach yang lebih dari 0,05 maka butir
4. Uji Prasyarat
sehingga perlu diolah dan dianalisis terlebih dahulu. Adapun data yang
eksperimen dengan menggunakan pre - tes dan post - tes adalah sebagai
berikut:
1. Uji Normalitas
adalah data nilai post-test kelas B Paud Sahabat Kec. Air Periukan.
Servicer Solution (SPSS) 15. Jika nilai signifikan lebih tinggi dari 0.05,
2. Uji Homogenitas
data yang diambil berasal dari varian yang homogen atau tidak. Dalam
Solution (SPSS) 15. Jika nilai signifikan lebih tinggi dari 0.05, maka
bersifat homogen.
3. Pengujian Hipotesis
(SPSS)
perhitungan Thitung dengan Ttabel. Hipotesis nol akan diterima atau ditolak
a. Apabila Thitung < Ttabel, Ho diterima dimana tidak ada pengaruh variabel
siswa yang akan menjadi sampel penelitian, dan (3) mendapatkan data
a. Uji Validitas
ukur dikatakan valid jika “t hitung >t ”. Hasil uji validitas data dapat
tabel
b. Uji Realibitas
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama, dalam
ukur dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,05. Hasil uji realibitas
Cronbach's
Alpha N of Items
.747 5
Tabel 3.5 2
.490
Hasil Uji Realibitas
Cronbac h’s Alpha N of Items ɑ = 0,05 Keterangan
,747 5 0,05 Reliabel
,490 2 0,05 Tidak Realiabel
memiliki nilai aalpha cronbach yang lebih dari 0,05 maka butir
6. Uji Prasyarat
sehingga perlu diolah dan dianalisis terlebih dahulu. Adapun data yang
eksperimen dengan menggunakan pre - tes dan post - tes adalah sebagai
berikut:
4. Uji Normalitas
adalah data nilai post-test kelas B Paud Sahabat Kec. Air Periukan.
Servicer Solution (SPSS) 15. Jika nilai signifikan lebih tinggi dari 0.05,
5. Uji Homogenitas
data yang diambil berasal dari varian yang homogen atau tidak. Dalam
Solution (SPSS) 15. Jika nilai signifikan lebih tinggi dari 0.05, maka
bersifat homogen.
6. Pengujian Hipotesis
(SPSS) 15.
perhitungan Thitung dengan Ttabel. Hipotesis nol akan diterima atau ditolak
a. Apabila Thitung < Ttabel, Ho diterima dimana tidak ada pengaruh variabel
DAFTAR PUSTAKA