Akupresure Dalam Manajemen Nyeri Persalinan - 2
Akupresure Dalam Manajemen Nyeri Persalinan - 2
Akupresure Dalam Manajemen Nyeri Persalinan - 2
Creative Portfolio
Dosen Pengampu :
Elisa Murti Puspitaningrum, S.SiT.,M.Kes
Anggota kelompok:
1. Aidhillah Tsunami (2115371001)
2. Eka Refiharmadani (2115371005)
3. Leni Anggreini (2115371006)
4. Ammar Muna Pakas (2115371026)
5. Ayu Windina (2115371030)
6. Farihah Zidni HA' (2115371038)
Menurut jurnal Hubatullah, Q. N., Dwi E. R. & Rahajeng S. N. R.
(2022). _EFEKTIFITAS TERAPI AKUPRESSUR TERHADAP NYERI
PERSALINAN PADA FASE AKTIF TAHAP PERTAMA. Indonesian
Midwifery and Health Sciences Journal, 2022, 6 (1), 96-110_ .
Nyeri Persalinan merupakan masalah utama yang dialami oleh ibu bersalin
(Rahayu, 2018). Di Negara Brazil, nyeri persalinan mencapai lebih dari
50% dari angka kelahiran di suatu rumah sakit yang merupakan persentase
tertinggi di seluruh dunia (Alam, 2020). Di Indonesia, Siti Aminah
melaporkan dalam survey pendahuluannya di RS Aura Syifa tahun 2015,
dari 10 ibu bersalin, 7 (70%) Ibu merasakan nyeri berat, 2 (20%) Ibu
merasakan nyeri sedang, dan 1 (10%) Ibu merasakan nyeri ringan
(Aminah, 2017)
Nyeri tersebut terjadi akibat adanya kontraksi otot-otot uterus, hipoksia
dari otot yangmengalami kontraksi, peregangan serviks, iskemia korpus
uteri, dan peregangan segmen bawah rahim. Melalui segmen saraf spinalis
Thorak 11-12 dan saraf asesori torakal bawah serta saraf simpatik lumbal
atas, reseptor nyeri ditransmisikan (Setyani, 2020). Apabila nyeri
persalinan tidak tertangani, dapat menyebabkan peningkatan cardiac output
ibu dan hambatan pada pembuluh darah perifer sehingga menyebabkan
perfusi uteroplasenta menurun.
Akupresur adalah terapi tusuk menggunakan jari yang merupakan salah satu
bentuk fisioterapi dengan memberikan stimulasi pada titik-titik tertentu
atau acupoint pada tubuh (Rahayu, 2018). Akupresur dapat dilakukan oleh
tenaga medis yang sudah memenuhi syarat dalam terapi komplementer
(akupresur), akupresur ini dipercaya dapat meringankan rasa sakit selama
kontraksi (Ayuningtyas, 2019). Akupresur ini berpengaruh menurunkan nyeri
pada pembukaan 3 sampai 10 cm (Alam, 2020).
Titik Akupresur Yang Sering Dipakai
Akupresur pada titik LI4 dapat mengelola nyeri dikarenakan pada saat penekanan atau
pemijatan, terjadi pelepasan oksitosin dari kelenjar pituitary (Lathifah & Iqmi, 2018).
Selain itu, menurut (Cahyaningtyas et al., 2020), rangsangan yang diberikan pada titik
akupresur dapat meningkatkan kadar endorphin dalam darah yang juga dapat menurunkan
rasa sakit. Menurut peneliti, titik LI4 paling sering dipakai dikarenakan letak titik yang
sangat mudah diingat dan diimplementasikan. Bahkan, keluarga dari ibu bersalin dan ibu
bersalin itu sendiri dapat melakukannya secara mandiri. Akupresur pada titik LI4
selain dapat menurunkan nyeri persalinan juga dapat digunakan sebagai induksi alami.
Akan lebih baik, akupresur pada titik LI4 ini diajarkan sejak trimester 3 akhir (37-40
minggu).
Menurut peneliti, titik LI4 paling sering dipakai dikarenakan letak
titik yang sangat mudah diingat dan diimplementasikan. Bahkan,
keluarga dari ibu bersalin dan ibu bersalin itu sendiri dapat
melakukannya secara mandiri. Akupresur pada titik LI4 selain dapat
menurunkan nyeri persalinan juga dapat digunakan sebagai induksi
alami. Akan lebih baik, akupresur pada titik LI4 ini diajarkan sejak
trimester 3 akhir (37-40 minggu).
Menurut peneliti, terapi akupresur efektif untuk menurunkan nyeri
persalinan baik diterapkan hanya satu titik akupresur (LI 4), dua titik
akupresur (BL32 dan LI4,L32 dan SP6), maupun kombinasi dengan terapi
lain (Akupresur dan Pijat). Dikarenakan pada saat dilakukan terapi
akupresur, ibu bersalin akan merasakan kenyamanan. Dengan demikian,
hormon endorphin meningkat dan gerbang (Gate Control) untuk
menyalurkan nyeri akan tertutup. Sehingga, terapi Akupresur ini sangat
direkomendasikan untuk diterapkan kepada ibu bersalin kala I fase aktif.
Menurut jurnal Sunarto, C. E. A. (2021). Terapi Akupresur terhadap
Intensitas Nyeri Persalinan Kala I.
Penelitian ini merupakan uji coba terkontrol secara acak yang dilakukan
di Rumah Sakit dengan jumlah responden berjumlah 120 responden yang
terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu 3 kelompok intervesi dan 1 kelompok
kontrol Kelompok intervensi pertama diberikan akupresur pada titik
Sanyinjiao (SP6) selama 30 menit, kelompok kedua diberikan terapi pijat
dan kelompok ketiga diberikan terapi akupresur dan pijat.
Menurut jurnal Sunarto, C. E. A. (2021). Terapi Akupresur terhadap
Intensitas Nyeri Persalinan Kala I.
Hasil penelitian didapatkan, pada kelompok pijat saja, 89,3% melaporkan penurunan
rasa sakit, 53,6% melaporkan mengalami relaksasi dengan perasaan positif, dan 14,3%
melaporkan bahwa intervensi memperpendek durasi pengiriman. Pada kelompok
akupresur saja, 82,5% melaporkan penurunan rasa sakit, 25% melaporkan persalinan
dipercepat dengan rasa sakit saat melahirkan yang sering, dan 17,9% melaporkan
mengalami relaksasi dengan perasaan positif. Pada kelompok pijat + akupresur, 96,7%
melaporkan penurunan rasa sakit, 46,7% melaporkan mengalami relaksasi dengan
perasaan positif, dan 13,3% melaporkan pengalaman melahirkan yang difasilitasi
disertai dengan rasa percaya diri.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil literatur review dapat ditarik kesimpulan bahwa terapi akupresur pada
titik SP6 dan Li4 selama 30 menit mampu menurunkan intensitas nyeri persalinan kala I.
Terapi akupresur merupakan salah satu terapi komplementer nonfarmakologi yang dapat
digunakan tenaga kesehatan khususnya bidan sebagai asuhan penanganan nyeri pada ibu
bersalin kala I. Dan juga dapat menjadi salah satu alternatif pilihan bagi fasilitas
pelayanan kesehatanseperti rumah sakit atau klinik bersalin untuk menjadikan terapi
akupresur sebagai daya tarik untuk menarik minat ibu-ibu hamil untuk bersalin di
tempat tersebut. Selanjutnya perlu adanya penelitian tentang efektifitas titik acupoint
yang lain sehingga dapat menambah referensi jumlah titik untuk dilakukannyaakupresur
dalam upaya mengurangi intensitas nyeri persalinan kala I