Peraturan Walikota Banda Aceh

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 28

SALINAN

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH


NOMOR 53 TAHUN 2016

TENTANG

SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN DAN TATA KERJA


DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDA ACEH

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

WALIKOTA BANDA ACEH,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 Qanun Kota


Banda Aceh Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Banda Aceh perlu
menetapkan Peraturan Walikota tentang Susunan, Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan dan Tata Kerja Dinas Perhubungan
Kota Banda Aceh;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 (Drt) Tahun 1956 tentang


Pembentukan Daerah Otonom Kota-Kota Besar Dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1092);
2. Undang Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Keistimewaan Aceh (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172 , Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839);
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4633);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);

6. Peraturan…..
6. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1983 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Banda Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1983 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3247);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 95 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah Aceh;
9. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor
PM 139 Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur, Tugas
dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah Yang
Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Bidang
Perhubungan;
10. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Banda
Aceh (Lembaran Daerah Kota Banda Aceh Tahun 2016
Nomor 11 Tambahan Lembaran Daerah Kota Banda Aceh
Nomor 11);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN,


TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN DAN TATA KERJA DINAS
PERHUBUNGAN KOTA BANDA ACEH.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:


1. Kota adalah Kota Banda Aceh.
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Banda Aceh;
3. Walikota adalah Walikota Banda Aceh.
4. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disebut Sekda adalah
Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh.
5. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Kota Banda
Aceh.
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan Kota
Banda Aceh.
7. Sekretariat adalah Sekretariat Dinas Perhubungan Kota
Banda Aceh.
8. Sekretaris adalah Sekretaris Dinas Perhubungan Kota
Banda Aceh.
9. Bidang adalah Bidang pada Dinas Perhubungan Kota Banda
Aceh.
10. Kepala Bidang adalah Kepala Bidang pada Dinas
Perhubungan Kota Banda Aceh.

11. Seksi…..
11. Seksi adalah Seksi pada Bidang Dinas Perhubungan Kota
Banda Aceh.
12. Kepala Seksi adalah Kepala Seksi pada Bidang Dinas
Perhubungan Kota Banda Aceh.
13. Subbagian adalah Subbagian pada Sekretariat Dinas
Perhubungan Kota Banda Aceh.
14. Kepala Subbagian adalah Kepala Subbagian pada
Sekretariat Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh.
15. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan
tugas pokok, fungsi, keahlian dan/atau keterampilan untuk
mencapai tujuan organisasi.

BAB II
PEMBENTUKAN ORGANISASI
DINAS PERHUBUNGAN

Bagian Kesatu
Susunan dan Kedudukan

Pasal 2

Dengan Peraturan Walikota ini dibentuk Susunan, Kedudukan,


Tugas, Fungsi, Kewenangan dan Tata Kerja Dinas Perhubungan
Kota.

Pasal 3

(1) Dinas Perhubungan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2


terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Lalu Lintas dan Angkutan;
d. Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan;
e. Bidang Perparkiran;
f. Bidang Pembinaan dan Pengawasan Keselamatan;
g. Kepala Subbagian;
h. Kepala Seksi;
i. UPTD;dan
j. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat, membawahkan:
a. Subbagian Program dan Pelaporan;
b. Subbagian Keuangan;dan
a. Subbagian Umum, Kepegawaian dan Aset.
(3) Bidang Lalu Lintas dan Angkutan, membawahkan:
a. Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas;
b. Seksi Angkutan;dan
c. Seksi Perlengkapan Jalan dan Alur.
(4) Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan,
membawahkan:

a. Seksi…..
a. Seksi Rancang Bangun dan Teknologi Sarana dan
Prasarana;dan
b. Seksi Sertifikasi dan Pengujian Sarana.
(5) Bidang Perparkiran, membawahkan:
a. Seksi Penetapan Lokasi dan Potensi;
b. Seksi Pengutipan dan Penagihan;dan
c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Parkir.
(6) Bidang Pembinaan dan Pengawasan Keselamatan,
membawahkan:
a. Seksi Audit dan Manajemen Keselamatan;dan
b. Seksi Pengawasan Operasional dan Penindakan.

Pasal 4
Bagan Susunan Organisasi Dinas Perhubungan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 tercantum dalam lampiran yang
merupakan Bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota
ini.

Pasal 5
Dinas Perhubungan dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Walikota melalui Sekda.

Pasal 6
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
melalui Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris
sesuai dengan bidang tugasnya.
(4) Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang yang
bersesuaian.

Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi

Pasal 7
Dinas Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan Urusan
Pemerintahan di bidang Perhubungan yang menjadi
kewenangan Kota dan Tugas Pembantuan yang diberikan
kepada Kota.

Pasal 8
Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud dalam Pasal
7, Dinas Perhubungan mempunyai fungsi :
a. perumusan…..
a. perumusan kebijakan dibidang Perhubungan;
b. pelaksanaan kebijakan dibidang Perhubungan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang Perhubungan;
d. pelaksanaan administrasi Dinas Perhubungan sesuai
dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota
terkait dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 9

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 8, Dinas Perhubungan mempunyai Kewenangan:
a) Urusan Pemerintahan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan (LLAJ) yaitu :
1) penetapan rencana induk jaringan LLAJ;
2) penyediaan perlengkapan jalan di jalan Kota;
3) pengelolaan terminal penumpang tipe C;
4) penerbitan izin penyelenggaraan dan pembangunan
fasilitas parkir;
5) pengujian berkala kendaraan bermotor;
6) pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk
jaringan jalan kota;
7) persetujuan hasil analisis dampak lalu lintas untuk
jalan kota;
8) audit dan inspeksi keselamatan LLAJ di jalan kota;
9) penyediaan angkutan umum untuk jasa angkutan orang
dan/atau barang;
10) penetapan kawasan perkotaan untuk pelayanan
angkutan perkotaan;
11) penetapan rencana umum jaringan trayek perkotaan;
12) penetapan rencana umum jaringan trayek pedesaan;
13) penetapan wilayah operasi angkutan orang dengan
menggunakan taksi dalam kawasan perkotaan yang
wilayah operasinya berada dalam kota;
14) penerbitan izin penyelenggaraan angkutan orang dalam
trayek perdesaan dan perkotaan;
15) penerbitan izin penyelenggaraan taksi dan angkutan
kawasan tertentu yang wilayah operasinya;dan
16) penetapan tarif kelas ekonomi untuk angkutan orang
yang melayani trayek antarkota serta angkutan
perkotaan dan perdesaan yang wilayah pelayanannya
dalam kota.
b) Urusan Pemerintahan Bidang Pelayaran yaitu :
1) penerbitan izin usaha angkutan laut bagi badan usaha
yang berdomisili dalam kota dan beroperasi pada lintas
pelabuhan di kota;
2) penerbitan izin usaha angkutan laut pelayaran rakyat
bagi orang perorangan atau badan usaha yang
berdomisili dan yang beroperasi pada lintas pelabuhan
dalam kota;
3) penerbitan izin usaha penyelenggaraan angkutan sungai
dan danau sesuai dengan domisili orang perseorangan
warga negara Indonesia atau badan usaha;

4) penerbitan…..
4) penerbitan izin trayek penyelenggaraan angkutan sungai
dan danau untuk kapal yang melayani trayek dalam
kota;
5) penerbitan izin usaha penyelenggaraan angkutan
penyeberangan sesuai dengan domisili badan usaha;
6) penetapan lintas penyeberangan dan persetujuan
pengoperasian kapal dalam kota yang terletak pada
jaringan jalan kota;
7) penetapan lintas penyeberangan dan persetujuan
pengoperasian untuk kapal yang melayani
penyeberangan dalam kota;
8) penerbitan izin usaha jasa terkait dengan perawatan dan
perbaikan kapal;
9) penetapan tarif angkutan penyeberangan penumpang
kelas ekonomi dan kendaraan beserta muatannya pada
lintas penyeberangan dalam kota;
10) penetapan rencana induk dan Daerah Lingkungan Kerja
(DLKR)/Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKP)
pelabuhan pengumpan lokal;
11) penetapan rencana induk dan DLKR/DLKP untuk
pelabuhan sungai dan danau;
12) pembangunan, penerbitan izin pembangunan dan
pengoperasian pelabuhan pengumpan lokal;
13) pembangunan dan penerbitan izin pembangunan dan
pengoperasian pelabuhan sungai dan danau;
14) penerbitan izin usaha badan usaha pelabuhan di
pelabuhan pengumpul lokal;
15) penerbitan izin pengembangan pelabuhan untuk
pelabuhan pengumpan lokal;
16) penerbitan izin pengoperasian pelabuhan selama 24 jam
untuk pelabuhan pengumpan lokal;
17) penerbitan izin pekerjaanpengerukan di wilayah
perairan pelabuhan pengumpan lokal;
18) penerbitan izin reklamasi di wilayah perairan pelabuhan
pengumpan lokal;dan
19) penerbitan izin pengelolaan Terminal Untuk
Kepentingan Sendiri (TUKS) di dalam DLKR/DLKP
pelabuhan pengumpan lokal.
c) Urusan Pemerintahan Bidang Perkeretaapian yaitu :
1) penetapan rencana induk perkeretaapian;
2) penerbitan izin usaha, izin pembangunan dan izin
operasi prasarana perkeretaapian umum;
3) penetapan jaringan jalur kereta api;
4) penetapan kelas stasiun untuk stasiun pada jaringan
jalur kereta api;
5) penerbitan izin operasi sarana perkeretaapian umum;
6) penetapan jaringan pelayanan perkeretaapian;dan
7) penerbitan izin pengadaan atau pembangunan
perkeretapian khusus, izin operasi, dan penetapan jalur
kereta api khusus.

Bagian…..
Bagian Ketiga
Tugas dan Fungsi Jabatan

Pasal 10

Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Walikota


melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Perhubungan
yang menjadi kewenangan Kota dan tugas pembantuan yang
diberikan kepada Kota.

Pasal 11

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 10, Kepala Dinas mempunyai Fungsi pelaksanaan urusan
Ketatausahaan Dinas, Penyusunan program jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang, perumusan kebijakan,
pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan Evaluasi dan pelaporan,
Pelaksanaan Administrasi Dinas di bidang Perhubungan.

Pasal 12

Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam


pengelolaan urusan administrasi, keuangan, kepegawaian,
ketatausahaan dan tatalaksana, kearsipan, umum,
perlengkapan dan peralatan, kerumahtanggaan, hukum,
penyelenggaraan dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Dinas
Perhubungan.

Pasal 13

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 12, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan operasional tugas
administrasi, pengoordinasian, sinkronisasi, dan
integrasi pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi di
lingkungan Dinas Perhubungan;
b. pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi, keuangan,
kepegawaian, ketatausahaan dan tatalaksana, kearsipan,
umum, perlengkapan dan peralatan, kerumahtanggaan,
hukum; dan
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
administrasi di lingkungan Dinas Perhubungan.

Pasal 14

(1) Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas :


a. melakukan penghimpunan dan penyiapan bahan
perumusan rencana kerja, program, anggaran dan
laporan di lingkungan Dinas Perhubungan;
b. melakukan koordinasi dan konsultasi dalam rangka
perumusan rencana kerja, program, anggaran dan
laporan di lingkungan Dinas Perhubungan;

c. melaksanakan…..
c. melaksanakan penyusunan program, anggaran dan
pelaporan di Lingkungan Dinas Perhubungan;
d. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Subbagian Program dan Pelaporan;dan
e. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.

(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas :


a. Melakukan penghimpunan dan penyiapan bahan
keuangan di lingkungan Dinas Perhubungan;
b. melakukan koordinasi dan konsultasi dalam rangka
pelaksanaan penatausahaan keuangan di lingkungan
Dinas Perhubungan;
c. melaksanakan penatausahaan keuangan di lingkungan
Dinas Perhubungan;
d. melaksanakan kegiatan verifikasi dokumen keuangan
sesuai peraturan perundang-undangan;
e. menyusun laporan keuangan di Lingkungan Dinas
Perhubungan;
f. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
di Subbag Keuangan;dan
g. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.

(3) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Aset mempunyai


tugas :
a. melakukan penghimpunan dan penyiapan bahan tata
usaha, rumah tangga, kehumasan, hukum,
perlengkapan dan peralatan, kepegawaian, reformasi
birokrasi dan pengelolaan aset di lingkungan Dinas
Perhubungan;
b. melakukan koordinasi dan konsultasi dalam rangka tata
usaha, rumah tangga,kehumasan,hukum, perlengkapan
dan peralatan, kepegawaian, reformasi birokrasi dan
pengelolaan aset di lingkungan Dinas Perhubungan;
c. melaksanakan kegiatan tata usaha, rumah tangga,
kehumasan, hukum, perlengkapan dan peralatan,
kepegawaian, reformasi birokrasi dan pengelolaan aset
di lingkungan Dinas Perhubungan;
d. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum, Kepegawaian
dan Aset;dan
e. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.

Pasal 15

Bidang Lalu Lintas dan Angkutan mempunyai tugas


membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan Bidang Urusan
Pemerintahan Perhubungan dibidang Lalu Lintas dan
Angkutan.
Pasal…..
Pasal 16

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 15, Bidang Lalu Lintas dan Angkutan mempunyai
fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan program kerja dan rencana
kerja bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan
analisis dampak lalu lintas, pengembangan lalu lintas dan
angkutan orang dan barang, perlengkapan jalan, alur dan
perambuan lalu lintas sungai, danau dan penyeberangan di
Kota;
b. penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan
bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan analisis
dampak lalu lintas, pengembangan lalu lintas dan
angkutan orang dan barang, perlengkapan jalan, alur dan
perambuan lalu lintas sungai, danau dan penyeberangan di
Kota sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang
manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan analisis dampak
lalu lintas, pengembangan lalu lintas dan angkutan orang
dan barang, perlengkapan jalan, alur dan perambuan lalu
lintas sungai, danau dan penyeberangan di Kota sesuai
dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan kebijakan bidang manajemen dan rekayasa
lalu lintas, dan analisis dampak lalu lintas, pengembangan
lalu lintas dan angkutan orang dan barang, perlengkapan
jalan, alur dan perambuan lalu lintas sungai, danau dan
penyeberangan di Kota sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang
manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan analisis dampak
lalu lintas, pengembangan lalu lintas dan angkutan orang
dan barang, perlengkapan jalan, alur dan perambuan lalu
lintas sungai, danau dan penyeberangan di Kota sesuai
dengan lingkup tugasnya;dan
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 17

(1) Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas mempunyai


tugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja dibidang
penetapan rencana induk jaringan LLAJ, penetapan
lintas penyeberangan dan persetujuan pengoperasian
kapal dalam Daerah yang terletak pada jaringan jalan
dan/atau jaringan jalur kereta api, penetapan lintas
penyeberangan dan persetujuan pengoperasian untuk
kapal yang melayani penyeberangan dalam Daerah,
penetapan rencana induk perkeretaapian, penetapan
jaringan jalur kereta api yang jaringannya, penetapan
jaringan pelayanan perkeretaapian pada jaringan jalur
perkeretaapian, pelaksanaan rekayasa lalu lintas untuk
jaringan jalan dan persetujuan hasil analisis dampak
lalu lintas;
b. mempersiapkan…..
b. mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan dan
petunjuk teknis dibidang penetapan rencana induk
jaringan LLAJ, penetapan lintas penyeberangan dan
persetujuan pengoperasian kapal dalam Daerah yang
terletak pada jaringan jalan dan/atau jaringan jalur
kereta api, penetapan lintas penyeberangan dan
persetujuan pengoperasian untuk kapal yang melayani
penyeberangan dalam Daerah, penetapan rencana
induk perkeretaapian, penetapan jaringan jalur kereta
api yang jaringannya, penetapan jaringan pelayanan
perkeretaapian pada jaringan jalur perkeretaapian,
pelaksanaan rekayasa lalu lintas untuk jaringan jalan
dan persetujuan hasil analisis dampak lalu lintas;
c. mempersiapkan bahan pelaksanaan rencana kerja
dibidang penetapan rencana induk jaringan LLAJ,
penetapan lintas penyeberangan dan persetujuan
pengoperasian kapal dalam Daerah yang terletak pada
jaringan jalan dan/atau jaringan jalur kereta api,
penetapan lintas penyeberangan dan persetujuan
pengoperasian untuk kapal yang melayani
penyeberangan dalam Daerah, penetapan rencana
induk perkeretaapian, penetapan jaringan jalur kereta
api yang jaringannya, penetapan jaringan pelayanan
perkeretaapian pada jaringan jalur perkeretaapian,
pelaksanaan rekayasa lalu lintas untuk jaringan jalan
dan persetujuan hasil analisis dampak lalu lintas;
d. melaksanakan tugas dibidang penetapan rencana induk
jaringan LLAJ, penetapan lintas penyeberangan dan
persetujuan pengoperasian kapal dalam Daerah yang
terletak pada jaringan jalan dan/atau jaringan jalur
kereta api, penetapan lintas penyeberangan dan
persetujuan pengoperasian untuk kapal yang melayani
penyeberangan dalam Daerah, penetapan rencana
induk perkeretaapian, penetapan jaringan jalur kereta
api yang jaringannya, penetapan jaringan pelayanan
perkeretaapian pada jaringan jalur perkeretaapian,
pelaksanaan rekayasa lalu lintas untuk jaringan jalan
dan persetujuan hasil analisis dampak lalu lintas
sesuai rencana kerja;
e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian dibidang
penetapan rencana induk jaringan LLAJ, penetapan
lintas penyeberangan dan persetujuan pengoperasian
kapal dalam Daerah yang terletak pada jaringan jalan
dan/atau jaringan jalur kereta api, penetapan lintas
penyeberangan dan persetujuan pengoperasian untuk
kapal yang melayani penyeberangan dalam Daerah,
penetapan rencana induk perkeretaapian, penetapan
jaringan jalur kereta api yang jaringannya, penetapan
jaringan pelayanan perkeretaapian pada jaringan jalur
perkeretaapian, pelaksanaan rekayasa lalu lintas untuk
jaringan jalan dan persetujuan hasil analisis dampak
lalu lintas sesuai peraturan perundang-undangan;

f. menyiapkan…..
f. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi dibidang
penetapan rencana induk jaringan LLAJ, penetapan
lintas penyeberangan dan persetujuan pengoperasian
kapal dalam Daerah yang terletak pada jaringan jalan
dan/atau jaringan jalur kereta api, penetapan lintas
penyeberangan dan persetujuan pengoperasian untuk
kapal yang melayani penyeberangan dalam Daerah,
penetapan rencana induk perkeretaapian, penetapan
jaringan jalur kereta api yang jaringannya, penetapan
jaringan pelayanan perkeretaapian pada jaringan jalur
perkeretaapian, pelaksanaan rekayasa lalu lintas untuk
jaringan jalan dan persetujuan hasil analisis dampak
lalu lintas sesuai dengan lingkup tugasnya;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan tugas sesuai
dengan lingkup tugasnya;dan
h. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.

(2) Seksi Angkutan mempunyai tugas :


a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja dibidang
penyediaan angkutan umum untuk jasa angkutan orang
dalam daerah, penetapan kawasan perkotaan untuk
pelayanan angkutan perkotaan, penetapan rencana
umum jaringan trayek perkotaan, penerbitan izin
penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek
perkotaan, penetapan tarif kelas ekonomi untuk
angkutan orang yang melayani trayek angkutan kota,
penerbitan izin usaha angkutan laut bagi badan usaha
yang berdomisili dalam Kota dan beroperasi pada lintas
pelabuhan di Kota, penerbitan izin usaha angkutan laut
pelayaran rakyat bagi orang perorangan atau badan
usaha yang berdomisili dan yang beroperasi pada lintas
pelabuhan dalam Kota, penerbitan izin trayek
penyelenggaraan angkutan sungai dan penyeberangan
untuk kapal yang melayani trayek dalam Kota,
penetapan tarif angkutan penyeberangan penumpang
kelas ekonomi dan kendaraan beserta muatannya pada
lintas penyeberangan dalam Kota, penyediaan angkutan
umum untuk jasa angkutan barang dalam Kota,
penetapan wilayah operasi angkutan orang dengan
menggunakan taksi dalam kawasan perkotaan,
penerbitan izin penyelenggaraan taksi dan angkutan
kawasan Kota, penerbitan izin usaha penyelenggaraan
angkutan sungai dan penyeberangan.
b. mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan dan
petunjuk teknis dibidang penyediaan angkutan umum
untuk jasa angkutan orang dalam daerah, penetapan
kawasan perkotaan untuk pelayanan angkutan
perkotaan, penetapan rencana umum jaringan trayek
perkotaan, penerbitan izin penyelenggaraan angkutan
orang dalam trayek perkotaan, penetapan tarif kelas
ekonomi untuk angkutan orang yang melayani trayek
angkutan kota, penerbitan izin usaha angkutan laut

bagi…..
bagi badan usaha yang berdomisili dalam Kota dan
beroperasi pada lintas pelabuhan di Kota, penerbitan
izin usaha angkutan laut pelayaran rakyat bagi orang
perorangan atau badan usaha yang berdomisili dan
yang beroperasi pada lintas pelabuhan dalam Kota,
penerbitan izin trayek penyelenggaraan angkutan sungai
dan penyeberangan untuk kapal yang melayani trayek
dalam Kota, penetapan tarif angkutan penyeberangan
penumpang kelas ekonomi dan kendaraan beserta
muatannya pada lintas penyeberangan dalam Kota,
penyediaan angkutan umum untuk jasa angkutan
barang dalam Kota, penetapan wilayah operasi
angkutan orang dengan menggunakan taksi dalam
kawasan perkotaan, penerbitan izin penyelenggaraan
taksi dan angkutan kawasan Kota, penerbitan izin
usaha penyelenggaraan angkutan sungai dan
penyeberangan;
c. mempersiapkan bahan pelaksanaan rencana kerja
dibidang penyediaan angkutan umum untuk jasa
angkutan orang dalam daerah, penetapan kawasan
perkotaan untuk pelayanan angkutan perkotaan,
penetapan rencana umum jaringan trayek perkotaan,
penerbitan izin penyelenggaraan angkutan orang dalam
trayek perkotaan, penetapan tarif kelas ekonomi untuk
angkutan orang yang melayani trayek angkutan kota,
penerbitan izin usaha angkutan laut bagi badan usaha
yang berdomisili dalam Kota dan beroperasi pada lintas
pelabuhan di Kota, penerbitan izin usaha angkutan laut
pelayaran rakyat bagi orang perorangan atau badan
usaha yang berdomisili dan yang beroperasi pada lintas
pelabuhan dalam Kota, penerbitan izin trayek
penyelenggaraan angkutan sungai dan penyeberangan
untuk kapal yang melayani trayek dalam Kota,
penetapan tarif angkutan penyeberangan penumpang
kelas ekonomi dan kendaraan beserta muatannya pada
lintas penyeberangan dalam Kota, penyediaan angkutan
umum untuk jasa angkutan barang dalam Kota,
penetapan wilayah operasi angkutan orang dengan
menggunakan taksi dalam kawasan perkotaan,
penerbitan izin penyelenggaraan taksi dan angkutan
kawasan Kota, penerbitan izin usaha penyelenggaraan
angkutan sungai dan penyeberangan;
d. melaksanakan tugas dibidang penyediaan angkutan
umum untuk jasa angkutan orang dalam daerah,
penetapan kawasan perkotaan untuk pelayanan
angkutan perkotaan, penetapan rencana umum
jaringan trayek perkotaan, penerbitan izin
penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek
perkotaan, penetapan tarif kelas ekonomi untuk
angkutan orang yang melayani trayek angkutan kota,
penerbitan izin usaha angkutan laut bagi badan usaha
yang berdomisili dalam Kota dan beroperasi pada lintas
pelabuhan di Kota, penerbitan izin usaha angkutan laut
pelayaran rakyat bagi orang perorangan atau badan

usaha…..
usaha yang berdomisili dan yang beroperasi pada lintas
pelabuhan dalam Kota, penerbitan izin trayek
penyelenggaraan angkutan sungai dan penyeberangan
untuk kapal yang melayani trayek dalam Kota,
penetapan tarif angkutan penyeberangan penumpang
kelas ekonomi dan kendaraan beserta muatannya pada
lintas penyeberangan dalam Kota, penyediaan angkutan
umum untuk jasa angkutan barang dalam Kota,
penetapan wilayah operasi angkutan orang dengan
menggunakan taksi dalam kawasan perkotaan,
penerbitan izin penyelenggaraan taksi dan angkutan
kawasan Kota, penerbitan izin usaha penyelenggaraan
angkutan sungai dan penyeberangan sesuai rencana
kerja;
e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian dibidang
penyediaan angkutan umum untuk jasa angkutan orang
dalam daerah, penetapan kawasan perkotaan untuk
pelayanan angkutan perkotaan, penetapan rencana
umum jaringan trayek perkotaan, penerbitan izin
penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek
perkotaan, penetapan tarif kelas ekonomi untuk
angkutan orang yang melayani trayek angkutan kota,
penerbitan izin usaha angkutan laut bagi badan usaha
yang berdomisili dalam Kota dan beroperasi pada lintas
pelabuhan di Kota, penerbitan izin usaha angkutan laut
pelayaran rakyat bagi orang perorangan atau badan
usaha yang berdomisili dan yang beroperasi pada lintas
pelabuhan dalam Kota, penerbitan izin trayek
penyelenggaraan angkutan sungai dan penyeberangan
untuk kapal yang melayani trayek dalam Kota,
penetapan tarif angkutan penyeberangan penumpang
kelas ekonomi dan kendaraan beserta muatannya pada
lintas penyeberangan dalam Kota, penyediaan angkutan
umum untuk jasa angkutan barang dalam Kota,
penetapan wilayah operasi angkutan orang dengan
menggunakan taksi dalam kawasan perkotaan,
penerbitan izin penyelenggaraan taksi dan angkutan
kawasan Kota, penerbitan izin usaha penyelenggaraan
angkutan sungai dan penyeberangan sesuai peraturan
perundang-undangan;
f. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi dibidang
penyediaan angkutan umum untuk jasa angkutan orang
dalam daerah, penetapan kawasan perkotaan untuk
pelayanan angkutan perkotaan, penetapan rencana
umum jaringan trayek perkotaan, penerbitan izin
penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek
perkotaan, penetapan tarif kelas ekonomi untuk
angkutan orang yang melayani trayek angkutan kota,
penerbitan izin usaha angkutan laut bagi badan usaha
yang berdomisili dalam Kota dan beroperasi pada lintas
pelabuhan di Kota, penerbitan izin usaha angkutan laut
pelayaran rakyat bagi orang perorangan atau badan
usaha yang berdomisili dan yang beroperasi pada lintas
pelabuhan dalam Kota, penerbitan izin trayek

penyelenggaraan…..
penyelenggaraan angkutan sungai dan penyeberangan
untuk kapal yang melayani trayek dalam Kota,
penetapan tarif angkutan penyeberangan penumpang
kelas ekonomi dan kendaraan beserta muatannya pada
lintas penyeberangan dalam Kota, penyediaan angkutan
umum untuk jasa angkutan barang dalam Kota,
penetapan wilayah operasi angkutan orang dengan
menggunakan taksi dalam kawasan perkotaan,
penerbitan izin penyelenggaraan taksi dan angkutan
kawasan Kota, penerbitan izin usaha penyelenggaraan
angkutan sungai dan penyeberangan di Kota sesuai
dengan lingkup tugasnya;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan tugas sesuai
dengan lingkup tugasnya;dan
h. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.

(3) Seksi Perelengkapan Jalan dan Alur mempunyai tugas :


a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja dibidang
penyediaan kebutuhan perlengkapan jalan dan alur,
penyusunan serta pembangunan fasilitas perlengkapan
jalan dan alur pelayaran di kota;
b. mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan dan
petunjuk teknis dibidang penyediaan kebutuhan
perlengkapan jalan dan alur, penyusunan serta
pembangunan fasilitas perlengkapan jalan dan alur
pelayaran di kota;
c. mempersiapkan bahan pelaksanaan rencana kerja
dibidang penyediaan kebutuhan perlengkapan jalan dan
alur, penyusunan serta pembangunan fasilitas
perlengkapan jalan dan alur pelayaran di kota;
d. melaksanakan tugas dibidang penyediaan kebutuhan
perlengkapan jalan dan alur, penyusunan serta
pembangunan fasilitas perlengkapan jalan dan alur
pelayaran di kota sesuai rencana kerja;
e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian dibidang
penyediaan kebutuhan perlengkapan jalan dan alur,
penyusunan serta pembangunan fasilitas perlengkapan
jalan dan alur pelayaran di kota sesuai peraturan
perundang-undangan;
f. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi dibidang
penyediaan kebutuhan perlengkapan jalan dan alur,
penyusunan serta pembangunan fasilitas perlengkapan
jalan dan alur pelayaran di kota sesuai dengan lingkup
tugasnya;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan tugas sesuai
dengan lingkup tugasnya;dan
h. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.

Pasal…..
Pasal 18

Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan mempunyai tugas


membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan Bidang Urusan
Pemerintahan Perhubungan dibidang Sarana dan Prasarana
Perhubungan.

Pasal 19

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 18, Bidang Sarana dan Prasarana Perhubungan
mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan program kerja dan rencana
kerja bidang perencanaan, pembangunan, pengoperasian
sarana dan prasarana serta pengujian sarana;
b. penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan bidang
perencanaan, pembangunan, pengoperasian sarana dan
prasarana serta pengujian sarana sesuai dengan lingkup
tugasnya;
c. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang
perencanaan, pembangunan, pengoperasian sarana dan
prasarana serta pengujian sarana sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. pelaksanaan kebijakan bidang perencanaan, pembangunan,
pengoperasian sarana dan prasarana serta pengujian
sarana sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang
perencanaan, pembangunan, pengoperasian sarana dan
prasarana serta pengujian sarana sesuai dengan lingkup
tugasnya;dan
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 20

(1) Seksi Rancang Bangun dan Teknologi Sarana dan


Prasarana mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja dibidang
perencanaan dan pembangunan sarana prasarana,
penetapan rencana induk dan DLKR/DLKP pelabuhan
pengumpan lokal, penetapan rencana induk dan
DLKR/DLKP untuk pelabuhan sungai dan
penyeberangan, dan penetapan kelas stasiun untuk
stasiun pada jaringan jalur kereta api, penerbitan
rekomendasi izin penyelenggaraan dan pembangunan
fasilitas parkir, mendirikan bangunan tempat
pendaratan dan lepas landas helikopter serta operasi
prasarana perkeretaapian umum dan penetapan jalur
kereta api khusus;
b. mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan dan
petunjuk teknis dibidang perencanaan dan
pembangunan sarana prasarana, penetapan rencana
induk dan DLKR/DLKP pelabuhan pengumpan lokal,
penetapan rencana induk dan DLKR/DLKP untuk

pelabuhan…..
pelabuhan sungai dan penyeberangan, dan penetapan
kelas stasiun untuk stasiun pada jaringan jalur kereta
api, penerbitan rekomendasi izin penyelenggaraan dan
pembangunan fasilitas parkir, mendirikan bangunan
tempat pendaratan dan lepas landas helikopter serta
operasi prasarana perkeretaapian umum dan penetapan
jalur kereta api khusus;
c. mempersiapkan bahan pelaksanaan rencana kerja
dibidang perencanaan dan pembangunan sarana
prasarana, penetapan rencana induk dan DLKR/DLKP
pelabuhan pengumpan lokal, penetapan rencana induk
dan DLKR/DLKP untuk pelabuhan sungai dan
penyeberangan, dan penetapan kelas stasiun untuk
stasiun pada jaringan jalur kereta api, penerbitan
rekomendasi izin penyelenggaraan dan pembangunan
fasilitas parkir, mendirikan bangunan tempat
pendaratan dan lepas landas helikopter serta operasi
prasarana perkeretaapian umum dan penetapan jalur
kereta api khusus;
d. melaksanakan tugas dibidang perencanaan dan
pembangunan sarana prasarana, penetapan rencana
induk dan DLKR/DLKP pelabuhan pengumpan lokal,
penetapan rencana induk dan DLKR/DLKP untuk
pelabuhan sungai dan penyeberangan, dan penetapan
kelas stasiun untuk stasiun pada jaringan jalur kereta
api, penerbitan rekomendasi izin penyelenggaraan dan
pembangunan fasilitas parkir, mendirikan bangunan
tempat pendaratan dan lepas landas helikopter serta
operasi prasarana perkeretaapian umum dan penetapan
jalur kereta api khusus sesuai rencana kerja;
e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian dibidang
perencanaan dan pembangunan sarana prasarana,
penetapan rencana induk dan DLKR/DLKP pelabuhan
pengumpan lokal, penetapan rencana induk dan
DLKR/DLKP untuk pelabuhan sungai dan
penyeberangan, dan penetapan kelas stasiun untuk
stasiun pada jaringan jalur kereta api, penerbitan
rekomendasi izin penyelenggaraan dan pembangunan
fasilitas parkir, mendirikan bangunan tempat
pendaratan dan lepas landas helikopter serta operasi
prasarana perkeretaapian umum dan penetapan jalur
kereta api khusus sesuai peraturan perundang-
undangan;
f. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi dibidang
perencanaan dan pembangunan sarana prasarana,
penetapan rencana induk dan DLKR/DLKP pelabuhan
pengumpan lokal, penetapan rencana induk dan
DLKR/DLKP untuk pelabuhan sungai dan
penyeberangan, dan penetapan kelas stasiun untuk
stasiun pada jaringan jalur kereta api, penerbitan
rekomendasi izin penyelenggaraan dan pembangunan
fasilitas parkir, mendirikan bangunan tempat
pendaratan dan lepas landas helikopter serta operasi

prasarana…..
prasarana perkeretaapian umum dan penetapan jalur
kereta api khusus sesuai dengan lingkup tugasnya;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan tugas sesuai
dengan lingkup tugasnya;dan
h. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.

(2) Seksi Sertifikasi dan Pengujian Sarana mempunyai tugas :


a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja dibidang
pengujian berkala kendaraan bermotor, penerbitan
rekomendasi izin usaha jasa perawatan dan perbaikan
kapal, operasi sarana perkeretaapian umum dan
perkeretaapian khusus, serta sertifikasi sarana
angkutan sungai dan penyeberangan;
b. mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan dan
petunjuk teknis dibidang pengujian berkala kendaraan
bermotor, penerbitan rekomendasi izin usaha jasa
perawatan dan perbaikan kapal, operasi sarana
perkeretaapian umum dan perkeretaapian khusus, serta
sertifikasi sarana angkutan sungai dan penyeberangan;
c. mempersiapkan bahan pelaksanaan rencana kerja
dibidang pengujian berkala kendaraan bermotor,
penerbitan rekomendasi izin usaha jasa perawatan dan
perbaikan kapal, operasi sarana perkeretaapian umum
dan perkeretaapian khusus, serta sertifikasi sarana
angkutan sungai dan penyeberangan;
d. melaksanakan tugas dibidangpengujian berkala
kendaraan bermotor, penerbitan rekomendasi izin
usaha jasa perawatan dan perbaikan kapal, operasi
sarana perkeretaapian umum dan perkeretaapian
khusus, serta sertifikasi sarana angkutan sungai dan
penyeberangan sesuai rencana kerja;
e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian dibidang
pengujian berkala kendaraan bermotor, penerbitan
rekomendasi izin usaha jasa perawatan dan perbaikan
kapal, operasi sarana perkeretaapian umum dan
perkeretaapian khusus, serta sertifikasi sarana
angkutan sungai dan penyeberangan sesuai peraturan
perundang-undangan;
f. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi dibidang
pengujian berkala kendaraan bermotor, penerbitan
rekomendasi izin usaha jasa perawatan dan perbaikan
kapal, operasi sarana perkeretaapian umum dan
perkeretaapian khusus, serta sertifikasi sarana
angkutan sungai dan penyeberangan sesuai dengan
lingkup tugasnya;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan tugas sesuai
dengan lingkup tugasnya;dan
h. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.

Pasal…..
Pasal 21

Bidang Perparkiran mempunyai tugas membantu Kepala Dinas


dalam melaksanakan Bidang Urusan Pemerintahan
Perhubungan dibidang Perparkiran.

Pasal 22

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 21, Bidang Perparkiran mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan program kerja dan rencana
kerja bidang penetapan lokasi parkir, pemeliharaan,
pengawasan, pengelolaan fasilitas parkir, pembinaan,
pengadministrasian dan penertiban parkir, penelitian dan
pengkajian terhadap potensi parkir;
b. penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan bidang
penetapan lokasi parkir, pemeliharaan, pengawasan,
pengelolaan fasilitas parkir, pembinaan,
pengadministrasian dan penertiban parkir, penelitian dan
pengkajian terhadap potensi parkir sesuai dengan lingkup
tugasnya;
c. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang penetapan
lokasi parkir, pemeliharaan, pengawasan, pengelolaan
fasilitas parkir, pembinaan, pengadministrasian dan
penertiban parkir, penelitian dan pengkajian terhadap
potensi parkir sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan kebijakan bidang penetapan lokasi parkir,
pemeliharaan, pengawasan, pengelolaan fasilitas parkir,
pembinaan, pengadministrasian dan penertiban parkir,
penelitian dan pengkajian terhadap potensi parkir sesuai
dengan lingkup tugasnya;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang
penetapan lokasi parkir, pemeliharaan, pengawasan,
pengelolaan fasilitas parkir,pembinaan, pengadministrasian
dan penertiban parkir, penelitian dan pengkajian terhadap
potensi parkir sesuai dengan lingkup tugasnya;dan
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 23

(1) Seksi Penetapan Lokasi dan Potensi mempunyai tugas :


a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja dibidang
penetapan lokasi dan potensi perparkiran, rencana
wilayah perparkiran baru, rencana pengadaan rambu-
rambu parkir, data dan informasi perparkiran;
b. mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan dan
petunjuk teknis dibidang penetapan lokasi dan potensi
perparkiran, rencana wilayah perparkiran baru, rencana
pengadaan rambu-rambu parkir, data dan informasi
perparkiran;
c. mempersiapkan bahan pelaksanaan rencana kerja
dibidang penetapan lokasi dan potensi perparkiran,
rencana wilayah perparkiran baru, rencana pengadaan
rambu-rambu parkir, data dan informasi perparkiran;

d. melaksanakan…..
d. melaksanakan tugas dibidang penetapan lokasi dan
potensi perparkiran, rencana wilayah perparkiran baru,
rencana pengadaan rambu-rambu parkir, data dan
informasi perparkiran sesuai rencana kerja;
e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian dibidang
penetapan lokasi dan potensi perparkiran, rencana
wilayah perparkiran baru, rencana pengadaan rambu-
rambu parkir, data dan informasi perparkiran sesuai
peraturan perundang-undangan;
f. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi dibidang
penetapan lokasi dan potensi perparkiran, rencana
wilayah perparkiran baru, rencana pengadaan rambu-
rambu parkir, data dan informasi perparkiran sesuai
dengan lingkup tugasnya;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan tugas sesuai
dengan lingkup tugasnya;dan
h. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.

(2) Seksi Pengutipan dan Penagihan mempunyai tugas :


a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja dibidang
pengutipan dan penagihan, kebutuhan perparkiran,
memeriksa kelayakan lokasi perparkiran, regulasi tarif
parkir;
b. mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan dan
petunjuk teknis dibidang pengutipan dan penagihan,
kebutuhan perparkiran, memeriksa kelayakan lokasi
perparkiran, regulasi tarif parkir;
c. mempersiapkan bahan pelaksanaan rencana kerja
dibidang pengutipan dan penagihan, kebutuhan
perparkiran, memeriksa kelayakan lokasi perparkiran,
regulasi tarif parkir;
d. melaksanakan tugas dibidang pengutipan dan
penagihan, kebutuhan perparkiran, memeriksa
kelayakan lokasi perparkiran, regulasi tarif parkir sesuai
rencana kerja;
e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian dibidang
pengutipan dan penagihan, kebutuhan perparkiran,
memeriksa kelayakan lokasi perparkiran, regulasi tarif
parkir sesuai peraturan perundang-undangan;
f. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi dibidang
pengutipan dan penagihan, kebutuhan perparkiran,
memeriksa kelayakan lokasi perparkiran, regulasi tarif
parkir sesuai dengan lingkup tugasnya;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan tugas sesuai
dengan lingkup tugasnya;dan
h. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.

(3) Seksi…..
(3) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Parkir mempunyai
tugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja dibidang
pengawasan ketertiban, pengendalian, pembinaan,
penanggulangan, pangaturan, menciptakan suasana
yang aman dan tertib di lokasi perparkiran;
b. mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan dan
petunjuk teknis dibidang pengawasan ketertiban,
pengendalian, pembinaan, penanggulangan,
pangaturan, menciptakan suasana yang aman dan
tertib di lokasi perparkiran;
c. mempersiapkan bahan pelaksanaan rencana kerja
dibidang pengawasan ketertiban, pengendalian,
pembinaan, penanggulangan, pangaturan, menciptakan
suasana yang aman dan tertib di lokasi perparkiran;
d. melaksanakan tugas dibidang pengawasan ketertiban,
pengendalian, pembinaan, penanggulangan,
pangaturan, menciptakan suasana yang aman dan
tertib di lokasi perparkiran sesuai rencana kerja;
e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian dibidang
pengawasan ketertiban, pengendalian, pembinaan,
penanggulangan, pangaturan, menciptakan suasana
yang aman dan tertib di lokasi perparkiran sesuai
peraturan perundang-undangan;
f. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi dibidang
pengawasan ketertiban, pengendalian, pembinaan,
penanggulangan, pangaturan, menciptakan suasana
yang aman dan tertib di lokasi perparkiran sesuai
dengan lingkup tugasnya;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan tugas sesuai
dengan lingkup tugasnya;dan
h. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.

Pasal 24

Bidang Pembinaan dan Pengawasan Keselamatan mempunyai


tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan Bidang
Urusan Pemerintahan Perhubungan dibidang Pembinaan dan
Pengawasan Keselamatan.

Pasal 25

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 24, Bidang Pembinaan dan Pengawasan Keselamatan
mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan program kerja dan rencana


kerja bidang pembinaan manajemen keselamatan, audit,
inspeksi dan penanganan keselamatan, promosi dan
kemitraan keselamatan, pengendalian keselamatan
angkutan umum, angkutan sungai dan penyeberangan,
pengendalian operasional transportasi darat, serta

kompetensi…..
kompetensi sumber daya manusia dibidang audit dan
inspeksi keselamatan dan pengendalian keselamatan
transportasi darat;
b. penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan bidang
pembinaan manajemen keselamatan, audit, inspeksi dan
penanganan keselamatan, promosi dan kemitraan
keselamatan, pengendalian keselamatan angkutan umum,
angkutan sungai dan penyeberangan, pengendalian
operasional transportasi darat, serta kompetensi sumber
daya manusia dibidang audit dan inspeksi keselamatan dan
pengendalian keselamatan transportasi darat sesuai dengan
lingkup tugasnya;
c. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang pembinaan
manajemen keselamatan, audit, inspeksi dan penanganan
keselamatan, promosi dan kemitraan keselamatan,
pengendalian keselamatan angkutan umum, angkutan
sungai dan penyeberangan, pengendalian operasional
transportasi darat, serta kompetensi sumber daya manusia
dibidang audit dan inspeksi keselamatan dan pengendalian
keselamatan transportasi darat sesuai lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan kebijakan bidang pembinaan manajemen
keselamatan, audit, inspeksi dan penanganan keselamatan,
promosi dan kemitraan keselamatan, pengendalian
keselamatan angkutan umum, angkutan sungai dan
penyeberangan, pengendalian operasional transportasi
darat, serta kompetensi sumber daya manusia dibidang
audit dan inspeksi keselamatan dan pengendalian
keselamatan transportasi darat sesuai dengan lingkup
tugasnya;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang
pembinaan manajemen keselamatan, audit, inspeksi dan
penanganan keselamatan, promosi dan kemitraan
keselamatan, pengendalian keselamatan angkutan umum,
angkutan sungai dan penyeberangan, pengendalian
operasional transportasi darat, serta kompetensi sumber
daya manusia dibidang audit dan inspeksi keselamatan dan
pengendalian keselamatan transportasi darat sesuai dengan
lingkup tugasnya;dan
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 26

(1) Seksi Audit dan Manajemen Keselamatan mempunyai


tugas:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja dibidang
audit keselamatan, identifikasi potensi dan lokasi rawan
kecelakaan, inspeksi keselamatan sarana dan
prasarana, pengamatan dan pemantauan serta
penanganan keselamatan angkutan jalan, sungai dan
penyeberangan, promosi, kemitraan keselamatan antar
lembaga dan masyarakat, penyuluhan, publikasi,
keselamatan awak kendaraan angkutan umum dan
awak kapal sungai dan penyeberangan;

b. mempersiapkan…..
b. mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan dan
petunjuk teknis dibidang audit keselamatan, identifikasi
potensi dan lokasi rawan kecelakaan, inspeksi
keselamatan sarana dan prasarana, pengamatan dan
pemantauan serta penanganan keselamatan angkutan
jalan, sungai dan penyeberangan, promosi, kemitraan
keselamatan antar lembaga dan masyarakat,
penyuluhan, publikasi, keselamatan awak kendaraan
angkutan umum dan awak kapal sungai dan
penyeberangan;
c. mempersiapkan bahan pelaksanaan rencana kerja
dibidang audit keselamatan, identifikasi potensi dan
lokasi rawan kecelakaan, inspeksi keselamatan sarana
dan prasarana, pengamatan dan pemantauan serta
penanganan keselamatan angkutan jalan, sungai dan
penyeberangan, promosi, kemitraan keselamatan antar
lembaga dan masyarakat, penyuluhan, publikasi,
keselamatan awak kendaraan angkutan umum dan
awak kapal sungai dan penyeberangan;
d. melaksanakan tugas dibidang audit keselamatan,
identifikasi potensi dan lokasi rawan kecelakaan,
inspeksi keselamatan sarana dan prasarana,
pengamatan dan pemantauan serta penanganan
keselamatan angkutan jalan, sungai dan
penyeberangan, promosi, kemitraan keselamatan antar
lembaga dan masyarakat, penyuluhan, publikasi,
keselamatan awak kendaraan angkutan umum dan
awak kapal sungai dan penyeberangan;
e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian dibidang
audit keselamatan, identifikasi potensi dan lokasi rawan
kecelakaan, inspeksi keselamatan sarana dan
prasarana, pengamatan dan pemantauan serta
penanganan keselamatan angkutan jalan, sungai dan
penyeberangan, promosi, kemitraan keselamatan antar
lembaga dan masyarakat, penyuluhan, publikasi,
keselamatan awak kendaraan angkutan umum dan
awak kapal sungai dan penyeberangan sesuai peraturan
perundang-undangan;
f. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi dibidang
audit keselamatan, identifikasi potensi dan lokasi rawan
kecelakaan, inspeksi keselamatan sarana dan
prasarana, pengamatan dan pemantauan serta
penanganan keselamatan angkutan jalan, sungai dan
penyeberangan, promosi, kemitraan keselamatan antar
lembaga dan masyarakat, penyuluhan, publikasi,
keselamatan awak kendaraan angkutan umum dan
awak kapal sungai dan penyeberangan sesuai dengan
lingkup tugasnya;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan tugas sesuai
dengan lingkup tugasnya;dan
h. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.

(2) Seksi…..
(2) Seksi Pengawasan Operasional dan Penindakan mempunyai
tugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja dibidang
pengawasan keselamatan sarana dan prasarana,
fasilitasi manajemen dan penanganan keselamatan di
jalan, sungai dan penyeberangan, fasilitas kelaikan
kendaraan di darat dan air serta penegakan hukum;
b. mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan dan
petunjuk teknis dibidang pengawasan keselamatan
sarana dan prasarana, fasilitasi manajemen dan
penanganan keselamatan di jalan, sungai dan
penyeberangan, fasilitas kelaikan kendaraan di darat
dan air serta penegakan hukum;
c. mempersiapkan bahan pelaksanaan rencana kerja
dibidang pengawasan keselamatan sarana dan
prasarana, fasilitasi manajemen dan penanganan
keselamatan di jalan, sungai dan penyeberangan,
fasilitas kelaikan kendaraan di darat dan air serta
penegakan hukum;
d. melaksanakan tugas dibidang pengawasan keselamatan
sarana dan prasarana, fasilitasi manajemen dan
penanganan keselamatan di jalan, sungai dan
penyeberangan, fasilitas kelaikan kendaraan di darat
dan air serta penegakan hukum sesuai rencana kerja;
e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian dibidang
pengawasan keselamatan sarana dan prasarana,
fasilitasi manajemen dan penanganan keselamatan di
jalan, sungai dan penyeberangan, fasilitas kelaikan
kendaraan di darat dan air serta penegakan hukum
sesuai peraturan perundang-undangan;
f. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi dibidang
pengawasan keselamatan sarana dan prasarana,
fasilitasi manajemen dan penanganan keselamatan di
jalan, sungai dan penyeberangan, fasilitas kelaikan
kendaraan di darat dan air serta penegakan hukum
sesuai dengan lingkup tugasnya;
g. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan tugas sesuai
dengan lingkup tugasnya;dan
h. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.

BAB III
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 27

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan


sebagian tugas Pemerintah Kota sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.

Pasal…..
Pasal 28

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 3 ayat (1) huruf j, terdiri dari sejumlah tenaga,
dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam
berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang
ditunjuk oleh Walikota, dan bertanggung jawab kepada
Kepala.
(3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), diatur sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.

BAB IV
KEPEGAWAIAN

Pasal 29

Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian dan


Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Walikota.

Pasal 30

Jenjang kepangkatan dan formasi kepegawaian ditetapkan


sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 31

Eselon Jabatan pada Dinas Perhubungan adalah sebagai


berikut:
a. Kepala Dinas merupakan jabatan eselon II.b atau jabatan
Pimpinan Tinggi Pratama;
b. Sekretaris merupakan jabatan eselon III.a atau Jabatan
Administrator;
c. Kepala Bidang merupakan jabatan eselon III.b atau jabatan
Administrator;
d. Kepala Subbagian merupakan jabatan eselon IV.a atau
jabatan Pengawas;
e. Kepala Seksi merupakan jabatan eselon IV.a atau jabatan
Pengawas;dan
f. Jabatan Fungsional Umum atau jabatan Pelaksana.

BAB…..
BAB V
TATA KERJA

Pasal 32
(1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretaris,
Kepala Bidang, Kepala Subbagian dan Kepala Seksi wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplikasi baik interen maupun antar unit organisasi
lainnya, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
(2) Setiap pimpinan satuan unit kerja dilingkungan Dinas
Perhubungan wajib melaksanakan Sistem Pengendalian
Internal Pemerintah.

Pasal 33
(1) Dalam hal Kepala Dinas tidak dapat menjalankan tugasnya
karena berhalangan, maka Kepala Dinas dapat menunjuk
Sekretaris atau salah seorang Kepala Bidang untuk
mewakili Kepala Dinas.
(2) Dalam hal Sekretaris tidak dapat menjalankan tugasnya
karena berhalangan, maka Kepala Dinas menunjuk salah
seorang Kepala Subbagian untuk mewakili Sekretaris.
(3) Dalam hal Kepala Bidang tidak dapat menjalankan
tugasnya karena berhalangan, maka Kepala Dinas
menunjuk salah seorang Kepala Seksi untuk mewakili
Kepala Bidang.

Pasal 34
Atas dasar pertimbangan daya guna dan hasil guna masing-
masing pejabat dalam lingkungan Dinas Perhubungan dapat
mendelegasikan kewenangan tertentu kepada pejabat setingkat
dibawahnya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.

BAB VI
PEMBIAYAAN

Pasal 35
Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
Dinas Perhubungan dibebankan kepada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Kota (APBK) serta sumber-sumber lain sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 36
Uraian Jabatan masing-masing pemangku jabatan Struktural
dan Non Struktural di lingkungan Dinas Perhubungan diatur
dengan Peraturan Walikota.

BAB…..
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 37
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kota Banda Aceh.

Ditetapkan di Banda Aceh


pada tanggal 20 Desember 2016 M
20 Rabiul Awal 1438 H

Plt.WALIKOTA BANDA ACEH,

Dto

HASANUDDIN

Diundangkan di Banda Aceh


pada tanggal 20 Desember 2016 M
20 Rabiul Awal 1438 H

SEKRETARIS DAERAH
KOTA BANDA ACEH,

Dto

BAHAGIA

BERITA DAERAH KOTA BANDA ACEH TAHUN 2016 NOMOR 53

Anda mungkin juga menyukai