Kebijakan Single Use Reuse
Kebijakan Single Use Reuse
Kebijakan Single Use Reuse
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kebijakan Umum
1. Penggunaan alat medis single use-re use harus diberlakukan menurut ketentuan
yang ditetapkan oleh Direktur RSUD Kaur atas rekomendasi Komite PPI.
2. Bahwa peralatan medis single use – re use yang di maksud adalah alat medis
yang di kategorikan dalam kriteria kritikal yaitu alat yang masuk kedalam
pembuluh darah.
3. Alat medis single use - re use yang di maksud adalah alat yang terdapat dalam
daftar yang ditulis, yaitu : Acromionizer Pul Radius Incisor (Shaver) , Super
Turbovac 90 (Arthrocare), Aortic root, Venous canule, Aortic canule, Aortic
punch, Dialyser, Biopsy Forcep EGI, Spuit BMP, Spuit Biopsy Sumsum tulang,
Biopsy Forcep/Alligator Bronchoscopy, Aspiration Biopsy Sheath Bronchoscopy,
Cytology Brushes Bronchoscopy.
4. Penggunaan peralatan single use-re use yang direkomendasikan sebagai
berikut:
1 2 3 4
1 Acromionizer Pul Radius Incisor (Shaver) IKO 1 (satu) kali re use
Kebijakan Khusus
1. Pemprosesan alat medis single use–re use harus sesuai dengan SPO yang telah
disahkan sebagai berikut :
a. Acromionizer Pul Radius Incisor (shaver) dan Super Turbovac 90
(arthrocare). Dilakukan proses dekontaminasi oleh petugas Orthopedy
kemudian dilakukan sterilisasi dengan Autoclave
b. Aortic Root, Venous Canule, Aortic Canule, Aortic Punch. Dilakukan proses
dekontaminasi di ruang TSSU oleh petugas kamar operasi (Tim bedah
jantung), pengeringan dan pensortiran, di packing, kemudian di sterilkan
c. Dialyser. Dilakukan proses dekontaminasi dan pensterilan pada mesin
Renatron di Ruang Haemodialisa.
d. Biopsy Forcep EGI. Dilakukan proses dekontaminasi di ruang Endoscopy
kemudian dikirim ke TSSU
e. BMP, Spuit Biopsi Sumsum Tulang. Dilakukan proses dekontaminasi di
ruang Haematology kemudian dikirim ke TSSU untuk di lakukan sterilsasi
f. Biopsy Forcep/Alligator Bronchoscopy, Aspiration Biopsy Sheath
Bronchoscopy dan Cytology Brushes Bronchoscopy. Dilakukan proses
dekontaminasi kemudian di kirim ke TSSU untuk dilakukan sterilsasi
2. Setiap alat single use- reuse yang akan digunakan dipastikan terlebih dahulu
bahwa alat tersebut aman untuk pasien dengan kriteria sebagai berikut :
a. Acromionizer Pul Radius Incisor (shaver): Bentuk masih utuh, warna tidak
berubah dan pisau masih tajam.
b. Super Turbovac 90 (Arthrocare): Bentuk masih utuh, warna tidak berubah
dan tidak patah.
c. Aortic Root: Bentuk masih utuh, jarum masih tajam, warna tidak berubah,
tidak kingking.
d. Venous Canule: Bentuk masih utuh, warna tidak berubah, tidak kingking, bila
menggunakan mandrin tampak mandrinnya masih utuh.
e. Aortic Canule: Bentuk masih utuh, warna tidak berubah, tidak kingking.
f. Aortic Punch: Bentuk masih utuh, warna tidak berubah dan pisau masih
tajam.
g. Dialyser: Bentuk masih utuh dan saat dilakukan sterilisasi dengan mesin
renatron tidak memberikan tanda reject.
h. Biopsy Forcep EGI: Bentuk masih utuh dan alat tidak kingking, tidak patah,
kedua mulut biopsi terbuka/tertutupnya masih baik, tidak miring kesalah satu
sisi.
i. Spuit BMP dan Spuit Biopsy Sumsum tulang: Bentuk masih utuh, tidak retak,
jarum masih tajam, dan tidak patah.
j. Biopsy Forcep /Alligator Bronchoscopy: Bentuk masih utuh, tidak kingking,
tidak patah, kedua mulut biopsi terbuka/tertutupnya masih baik, tidak miring
kesalah satu sisi.
k. Aspiration biopsy sheath bronchoscopy dan Cytology Brushes Bronchoscopy:
Bentuk masih utuh dan tidak kingking.
3. Penandaan alat single use - re use yang akan digunakan ulang adalah sebagai
berikut:
a. Bagi personel yang akan memakai alat single use - re use, packing
sebelumnya jangan di buang untuk bukti penggunaan
b. Informasikan ke petugas TSSU, bahwa alat yang telah dipakai sudah di re
use 1(satu) kali atau 2 (dua) kali dan seterusnya.
c. Siapkan alat dalam keadaan sudah bersih (sudah dekontaminasi)
d. Alat di cek keefektifannya (yakinkan bisa dipakai kembali atau tidak ada yang
rusak)
e. Packing alat tersebut dengan pouches
f. Penandaan alat re use dengan stempel warna merah dan di letak kan/
ditempelkan pada ujung kertas pouches ( bukan pada plastiknya), yang
berisikan nama alat, nama personil yang mensortir alat (user), tanggal
sterilisasi, tanggal kadaluwarsa, penggunaan re use 1 (satu) kali, 2 (dua) kali,
3 (tiga) kali, 4 (empat) kali, 5 (lima) kali, 6 (enam) kali, 7 (tujuh) kali, nama
dan tanda tangan petugas yang menyeterilkan
g. Setelah selesai penandaan kemudian alat tersebut di sterilisasi
h. Alat re use langsung di buang setelah di pakai oleh user apabila dalam etiket
atau stempel tertera check list waktu terahir pemakaian (1 kali, 3 kali dan 7
kali) yang sudah mencapai batas maksimal langsung dibuang
i. Alat medis single use–re use yang sudah dinilai tidak layak meskipun belum
mencapai batas maksimal tidak boleh digunakan kembali dan dilakukan
pencatatan dan pelaporan kepada petugas TSSU (Formulir: 17.b, 18.b, 19.b,
20.b, 21.b).
4. Ruang TSSU, Endoscopy, Hemotologi, Brochoscopy, dan haemodialisa,
melaporkan ke komite PPIRS tentang penggunaan alat single use – re use
dengan menggunakan formulir pelaporan (Formulir 17.a, 18.a, 19.a, 20.a, 21.a)
5. Komite PPIRS akan memonitor tanda- tanda infeksi (Peningkatan suhu tubuh
lebih dari 38ºC) sampai 30 hari dan 1 tahun jika ada implant dengan
menggunakan formulir follow up alat single use – re use (Formulir : 22 dan 23)