Persamaan Kuadrat
Persamaan Kuadrat
Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat adalah persamaan yang variabelnya memiliki pangkat tertinggi sama dengan dua (2).
Adapun bentuk umum persamaan kuadrat adalah sebagai berikut.
ax2 + bx + c = 0
Keterangan:
a, b = koefisien (a ≠ 0);
x = variabel; dan
c = konstanta.
Secara umum, persamaan kuadrat dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
Persamaan kuadrat biasa adalah persamaan kuadrat yang nilai a = 1. Berikut ini contohnya.
x2 + 3x + 2 = 0
Persamaan kuadrat murni adalah persamaan kuadrat yang nilai b = 0. Berikut ini contohnya.
x2 + 2 = 0
Persamaan kuadrat tak lengkap adalah persamaan kuadrat yang nilai c = 0. Berikut ini contohnya.
x2 + 3x = 0
Persamaan kuadrat rasional adalah persamaan kuadrat yang nilai koefisien dan konstantanya berupa
bilangan rasional. Berikut ini contohnya.
4x2 + 3x + 2 = 0
Akar persamaan kuadrat merupakan salah satu faktor penting yang harus bisa kamu tentukan dalam
penyelesaian persamaan kuadrat. Ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk mencari akar pada
persamaan kuadrat, yaitu sebagai berikut.
1. Faktorisasi
Faktorisasi adalah penjumlahan suku aljabar menjadi bentuk perkalian faktornya. Jika kamu melakukan
faktorisasi persamaan kuadrat, artinya kamu membuat perkalian dua buah persamaan linear.
ax2 + bx + c = 0
Bentuk faktorisasi: (x + 3) (x + 2) = 0
Akar: x = -3 atau x = -2
Akar: x = 3 atau x = -3
(x + p)2 = q
x2 + 8x + 6 = 0
(x2 + 8x) = -6
x2 + 8x +16 = -6 +16
(x + 4)2 = 10
(x + 4) = ± √10
Sebelum membahas tentang jenis akar persamaan kuadrat, kamu akan dikenalkan terlebih dahulu
dengan istilah diskriminan. Apa itu diskriminan? Diskriminan atau biasa dilambangkan D adalah
hubungan antarkoefisien yang menentukan besar dan jenis akar persamaan kuadrat. Pada
pembahasan sebelumnya, kamu sudah mengenal rumus abc, yaitu sebagai berikut.
Nah, jenis akar persamaan kuadrat ternyata bergantung pada nilai dari determinannya (D). Berikut
ini penjelasannya.
1. Jika nilai D > 0, maka suatu persamaan kuadrat akan memiliki dua akar real yang tidak
sama besar (x1 ≠ x2).
2. Jika nilai D = 0, maka suatu persamaan kuadrat akan memiliki dua akar real dan kembar.
3. Jika nilai D < 0, maka suatu persamaan kuadrat tidak memiliki akar real (akarnya imajiner).
Jika persamaan kuadrat ditulis dalam bentuk grafik, akan muncul grafik parabola seperti bentuk
lintasan bola yang ditendang dengan kemiringan tertentu.
Contoh Soal 1
Berapakah akar persamaan kuadrat dari x2 + 9x + 18 = 0?
Pembahasan:
Ingat bahwa konstanta 18 bisa dibentuk oleh hasil perkalian antara 6 dan 3. Hal itu karena
penjumlahan antara 6 dan 3 menghasilkan 9 (nilai b). Dengan demikian, berlaku:
x2 + 9x + 18 = 0
(x + 6)(x + 3) = 0
x = -6 atau x = -3
Jadi, akar persamaan kuadrat x2 + 9x + 18 = 0 adalah -6 atau -3.
Contoh Soal 2
Tentukan jenis akar persamaan kuadrat x2 + 16x + 64 = 0!
Pembahasan:
Ingat, untuk menentukan jenis akar, kamu harus mencari nilai determinannya.
x2 – 64 = 0
a=1
b = 16
c = 64
D = (16)2 – 4 . 1 . (-64)
= 256 – 256
=0
Oleh karena nilai D = 0, maka persamaan x2 + 16x + 64 = 0 memiliki dua akar yang kembar (sama)
dan real.
Contoh Soal 3
Tentukan akar persamaan 2x2 – 8x + 7 = 0 menggunakan rumus abc!
Pembahasan: