Bab 2 Seleksi Individu K3333
Bab 2 Seleksi Individu K3333
Bab 2 Seleksi Individu K3333
Disusun oleh :
Desto Prasetyo 22744006
Mega Febrianti 22744019
M. Fadillah Akbar 22744020
Nessa Fitria Putri 22744023
Nur Indah Lestari 22744025
Rifqi Adi Fauzi 22744028
Yunita Syahranie Azizah 22744038
M. Irfan Pramono 22744043
I. PENDAHULUAN ................................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 3
1.2 Tujuan........................................................................................................................ 3
1.3 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................... 4
2.1 Klasifikasi Ikan Nila .................................................................................................... 4
2.2 Morfologi Ikan Nila .................................................................................................... 5
2.3 Perbedaan Jantan dan Betina ................................................................................... 6
2.4 Habitat Dan Kebiasaan Hidup Ikan Nila .................................................................... 6
2.5 Seleksi........................................................................................................................ 7
2.6 Seleksi Individu.......................................................................................................... 8
III. METODOLOGI PRAKTIKUM .......................................................................................... 10
3.1 Waktu dan Tempat .................................................................................................. 10
3.2 Alat dan Bahan ........................................................................................................ 10
3.3 Prosedur Kerja ......................................................................................................... 10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................ 11
4.1 Hasil ......................................................................................................................... 11
V. PENUTUP ....................................................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 14
5.2 Saran ....................................................................................................................... 14
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 15
2
I. PENDAHULUAN
Seleksi individu merupakan salah satu metode pemuliaan ikan yang memanfaatkan
keragaman genetik ini untuk menghasilkan keturunan yang memiliki sifat-sifat
yang diinginkan. Dalam seleksi individu, induk-induk yang dipilih berdasarkan
sifat-sifat unggulnya digunakan untuk menghasilkan keturunan. Keturunan ini
diharapkan memiliki sifat-sifat unggul yang sama dengan induknya.
1.2 Tujuan
1. Untuk meningkatkan pertumbuhan pada ikan nila
2. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan nila
3. Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan seleksi individu pada ikan nila
1.3 Rumusan Masalah
1.Faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi produksi pembenihan ikan
nila?
2. faktor apa sajakah yang dapat menjadi kendala pada saat melakukan seleksi ikan
nila?
3. faktor apa sajakah yang harus di perhatikan pada saat seleksi individu ikan nila?
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi ikan nila menurut Khairuman & Khairul (2013) adalah sebagai
berikut:
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisce
Subkelas : Acanthopterigii
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis sp
4
2.2 Morfologi Ikan Nila
Susanto (2009) menyatakan bahwa secara umum bentuk tubuh ikan nila
adalah pipih ke samping dan memanjang. Garis vertikal pada badan sebanyak 9- 11
buah, sedangkan garis-garis pada sirip ekor berwarna merah berjumlah 6-12 buah.
Pada sirip punggung terdapat juga garis-garis miring, mata kelihatan menonjol, dan
relatif besar dengan bagian tepi mata berwarna putih. Badan relatif lebih tebal dan
kekar dibandingkan ikan mujair. Garis lateralis (Gurat sisi di tengah tubuh) terputus
dan dilanjutkan dengan garis yang terletak lebih bawah.
Ikan nila memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip
dada (pectoral fin), sirip perut (venteral fin), sirip anus (anal fin), dan sirip ekor
(caudal fin). Sirip punggung, sirip perut, dan sirip dubur mempunyai jari-jari lemah
tetapi keras dan tajam seperti duri. Sirip punggung memanjang dari bagian atas
tutup insang hingga bagian atas sirip ekor, dan berwarna hitam. Sirip dada ada
sepasang dan tampak hitam. Sirip perut berukuran kecil, sirip anus dan sirip ekor
ada satu buah, sirip anus berbentuk agak panjang, sedangkan sirip ekor berbentuk
bulat. Bagian pinggir sirip punggung berwarna abu-abu atau hitam (Suryani, 2006).
5
2.3 Perbedaan Jantan dan Betina
Perbedaan antara ikan jantan dan betina dapat dilihat pada lubang genitalnya
dan juga ciri-ciri kelamin sekundernya. Pada ikan jantan, di samping lubang anus
terdapat lubang genital yang berupa tonjolan kecil meruncing sebagai saluran
pengeluaran kencing dan sperma. Tubuh ikan jantan juga berwarna lebih gelap,
dengan tulang rahang melebar ke belakang yang memberi kesan kokoh, sedangkan
yang betina biasanya pada bagian perutnya besar (Suyanto, 2003).
Berdasarkan alat kelaminnya, ikan Nila jantan memiliki ukuran sisik yang
lebih besar daripada ikan Nila betina. Alat kelamin ikan Nila jantan berupa tonjolan
agak runcing yang berfungsi sebagai muara urin dan saluran sperma yang terletak
di depan anus. Jika diurut, perut ikan Nila jantan akan mengeluarkan cairan bening
(cairan sperma) terutama pada saat musim pemijahan. Sementara itu, ikan Nila
betina mempunyai lubang genital terpisah dengan lubang saluran urin yang terletak
di depan anus. Bentuk hidung dan rahang belakang ikan Nila jantan melebar dan
berwarna biru muda. Pada ikan betina, bentuk hidung dan rahang belakang agak
lancip dan berwarna kuning terang. Sirip punggung dan sirip ekor ikan Nila jantan
berupa garis putus-putus. Sementara itu, pada ikan Nila betina, garisnya berlanjut
(tidak putus) dan melingkar (Amri dan Khairuman, 2002).
6
saluran air yang dangkal, kolam, sungai dan danau. Ikan Nila dapat menjadi
masalah sebagai spesies invasif pada habitat perairan hangat, tetapi sebaliknya pada
daerah beriklim sedang karena ketidakmampuan ikan Nila untuk bertahan hidup di
perairan dingin, yang umumnya bersuhu di bawah 21° C (Harrysu, 2012).
Ikan Nila mempunyai kemampuan tumbuh secara normal pada kisaran suhu
14-38°C dengan suhu optimum bagi pertumbuhan dan perkembangannya yaitu 25-
30°C. Pada suhu 14°C atau pada suhu tinggi 38°C pertumbuhan ikan Nila akan
terganggu. Pada suhu 6° C atau 42° C ikan Nila akan mengalami kematian.
Kandungan oksigen yang baik bagi pertumbuhan ikan Nila minimal 4mg/l,
kandungan karbondioksida kurang dari 5 mg/l dengan derajat keasaman (pH)
berkisar 5-9 (Amri, 2003). Menurut Setyo (2006), Secara umum Nilai pH air pada
budidaya ikan Nila antara 5 sampai 10 tetapi Nilai pH optimum adalah berkisar 6
sampai 9.
2.5 Seleksi
Seleksi adalah suatu proses penentuan individu individu dalam suatu
populasi perkembangbiakan berdasarkan genotype yang berbeda beda. Seleksi
merupakan program breeding yang dilakukan secara individu atau family induk
diseleksi berdasarkan keunggulannya untuk memperoleh perubahan rata-rata
fenotif kuantitatif suatu populasi pada generasi berikutnya (Berat, Panjang, Warna).
7
terutama dicirkan oleh sifat cepat tumbuh dan kelangsungan hidup yang tinggi pada
lingkungan budidaya tertentu.
Dalam usaha budidaya ikan secara intensif dibutuhkan benih dan induk
yang khusus. Induk yang bermutu akan menghasilkan benih ikan yang bermutu
juga. Untuk meningkatkam mutu induk yang digunakan harus dilakukan seleksi
terlebih dahulu. Disini seleksi bertujuan sebagai pemurniaan genetik. Oleh karena
itu, dengan melakukan seleksi ikan yang benar maka akan dapat memperbaiki
genetik ikan itu sehingga dapat melakukan pemuliaan ikan. Tujuan dari pemuliaan
ikan tersebut adalah untuk menghasilkan benih yang unggul yang diperoleh dari
hasil seleksi agar dapat meningkatkan produktivitas.
8
tinggi menunjukkan bahwa sebagian besar variasi sifat adalah diwariskan dan
bahwa keakuratan seleksi individu tinggi. Untuk ciri-ciri dengan heritabilitas
rendah, respon seleksi akan rendah karena faktor lingkungan menjelaskan sebagian
besar variasi dan menutupi komponen genetik.
9
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Pratikum ini dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2024, bertempatkan di
Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan Perikanan (Lab B) kampus Politeknik
Negeri Lampung.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan :
Penggaris
• Cup (gelas plastic)
• Alat tulis
• Handphone
• Laptop (Excel)
• Timbangan
Bahan yang digunakan :
• Benih Ikan Nila Berjumlah 75 dan 47
• Air
3.3 Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Lakukan pengangkatan benih dari keramba pemeliharaan
3. Lalu masukkan benih kedalam baskom
4. Taruh setiap ekor benih kedalam 1 cup
5. Lakukan perhitungan panjang dan bobot setiap ekor benih
6. Masukkan data hasil perhitungan panjang dan bobot ke dalam excel
7. Lalu lakukan seleksi dengan mengambil 30% ikan nila yang unggul dan
berkualitas
10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Data Induk:
Kolam 1 Kolam 2
Keramba 1 (26)
Bobot: 1,5 ons
Panjang: 20 cm
Bobot setelah memijah: 117 gram
Panjang: 19 cm
Hasil telur: 961 butir
11
Seleksi tahap 2, tanggal 12 Juni 2024 Seleksi tahap 2, tanggal 12 Juni 2024
Keramba 1 Keramba 1
No Ikan Bobot (gram) panjang (cm) No Ikan Bobot (gram) No Ikan panjang (cm)
1 5,13 6,5 54 7,86 54 7,5
2 3,49 5 67 6,62 67 7,5
3 4,36 5,5 62 6,03 9 7
4 4,82 6 9 5,81 36 7
5 3,03 5 35 5,6 62 7
6 3,27 6 7 5,58 66 7
7 5,58 6,5 66 5,14 1 6,5
8 3,15 5 1 5,13 7 6,5
9 5,81 7 4 4,82 27 6,5
10 3,13 5 55 4,43 34 6,5
11 3,81 5,5 3 4,36 45 6,5
12 3,51 5 44 4,13 55 6,5
13 3 5 70 4,13 70 6,5
14 4,03 6 71 4,13 71 6,5
15 3,05 5 45 4,12 4 6
16 3,64 6 41 4,06 6 6
17 2,82 5 14 4,03 14 6
18 3,22 5,5 50 4,02 16 6
19 3,54 6 49 3,96 19 6
20 3,33 6 33 3,89 20 6
21 2,76 5 25 3,84 22 6
22 3,71 6 11 3,81 23 6
23 3,77 6 23 3,77 25 6
24 3,03 5 27 3,75 28 6
25 3,84 6 56 3,73 32 6
26 2,64 5,5 22 3,71 37 6
27 3,75 6,5 16 3,64 39 6
28 3,23 6 72 3,58 42 6
29 3,3 5,5 19 3,54 43 6
30 3,15 5,5 68 3,52 46 6
31 3,08 5 12 3,51 49 6
32 2,41 6 2 3,49 50 6
33 3,89 5 42 3,49 56 6
34 3,18 6,5 61 3,49 61 6
35 5,6 5,5 43 3,43 65 6
36 3,25 7 63 3,43 68 6
37 3,34 6 69 3,42 69 6
38 3,31 5,5 65 3,35 72 6
39 3,12 6 37 3,34 75 6
40 3,15 5,5 20 3,33 3 5,5
41 4,06 5,5 38 3,31 11 5,5
42 3,49 6 29 3,3 18 5,5
43 3,43 6 6 3,27 26 5,5
44 4,13 5,5 36 3,25 29 5,5
45 4,12 6,5 73 3,25 30 5,5
46 3,07 6 28 3,23 35 5,5
47 2,66 5 18 3,22 38 5,5
48 2,66 5 34 3,18 40 5,5
49 3,96 6 8 3,15 41 5,5
50 4,02 6 30 3,15 44 5,5
51 2,92 5,5 40 3,15 51 5,5
52 2,79 5,5 10 3,13 52 5,5
53 2,93 5,5 39 3,12 53 5,5
54 7,86 7,5 74 3,12 57 5,5
55 4,43 6,5 31 3,08 58 5,5
56 3,73 6 46 3,07 60 5,5
57 2,91 5,5 15 3,05 63 5,5
58 2,76 5,5 5 3,03 64 5,5
59 2,46 5 24 3,03 73 5,5
60 3,01 5,5 60 3,01 74 5,5
61 3,49 6 13 3 2 5
62 6,03 7 53 2,93 5 5
63 3,43 5,5 51 2,92 8 5
64 2,8 5,5 57 2,91 10 5
65 3,35 6 17 2,82 12 5
66 5,14 7 64 2,8 13 5
67 6,62 7,5 52 2,79 15 5
68 3,52 6 21 2,76 17 5
69 3,42 6 58 2,76 21 5
70 4,13 6,5 47 2,66 24 5
71 4,13 6,5 48 2,66 31 5
72 3,58 6 26 2,64 33 5
73 3,25 5,5 59 2,46 47 5
74 3,12 5,5 75 2,43 48 5
75 2,43 6 32 2,41 59 5
12
Seleksi tahap 2, tanggal 12 Juni 2024 Seleksi tahap 2, tanggal 12 Juni 2024
Keramba 2 Keramba 2
No Ikan Bobot (gram) panjang (cm) No Ikan Bobot (gram) No Ikan panjang (cm)
1 8 7,5 10 9,3 36 8
2 7,5 7 3 8,9 10 7,9
3 8,9 7,5 36 8,8 1 7,5
4 4,1 6 27 8,4 3 7,5
5 3,9 5,5 32 8,3 26 7,5
6 7,9 7 42 8,3 27 7,5
7 4,7 6 1 8 32 7,5
8 4,1 6 43 8 37 7,5
9 5,7 6,5 6 7,9 19 7,4
10 9,3 7,9 2 7,5 22 7,2
11 7 7 37 7,3 2 7
12 6,4 6,9 11 7 6 7
13 5 6 20 6,8 11 7
14 3,7 6 26 6,7 16 7
15 5,4 6,6 16 6,6 20 7
16 6,6 7 22 6,6 34 7
17 3,7 5,9 44 6,6 42 7
18 6,3 6,5 12 6,4 12 6,9
19 6 7,4 18 6,3 21 6,9
20 6,8 7 23 6,3 23 6,9
21 5 6,9 19 6 29 6,9
22 6,6 7,2 34 6 30 6,9
23 6,3 6,9 9 5,7 15 6,6
24 5,2 6,6 28 5,6 24 6,6
25 5 6,5 30 5,6 9 6,5
26 6,7 7,5 33 5,5 18 6,5
27 8,4 7,5 38 5,5 25 6,5
28 5,6 6,5 15 5,4 28 6,5
29 5,3 6,9 29 5,3 33 6,5
30 5,6 6,9 35 5,3 35 6,5
31 4,1 6 41 5,3 38 6,5
32 8,3 7,5 24 5,2 39 6,5
33 5,5 6,5 45 5,2 40 6,5
34 6 7 13 5 41 6,5
35 5,3 6,5 21 5 44 6,5
36 8,8 8 25 5 45 6,5
37 7,3 7,5 47 5 46 6,5
38 5,5 6,5 39 4,8 47 6,5
39 4,8 6,5 46 4,8 43 6,2
40 4,7 6,5 7 4,7 4 6
41 5,3 6,5 40 4,7 7 6
42 8,3 7 4 4,1 8 6
43 8 6,2 8 4,1 13 6
44 6,6 6,5 31 4,1 14 6
45 5,2 6,5 5 3,9 31 6
46 4,8 6,5 14 3,7 17 5,9
47 5 6,5 17 3,7 5 5,5
13
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Seleksi individu ikan nila merupakan proses penting dalam budidaya untuk
memastikan kualitas dan produktivitas. Melalui seleksi yang ketat, hanya ikan
dengan sifat-sifat unggul yang dipilih untuk pembiakan selanjutnya. Proses seleksi
ini melibatkan pengamatan dan pengukuran yang cermat, serta analisis genetik
untuk memastikan sifat-sifat unggul dalam generasi berikutnya. Melalui seleksi
individu yang efektif, budidaya ikan nila dapat mencapai hasil yang lebih optimal,
baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
5.2 Saran
Dikarenakan masih banyaknya peluang yang dapat diperoleh melalui variasi fenotip
kuantitatif, maka sebaiknya kedua bidang ini lebih ditanggapi lagi dengan lebih serius
karena memiliki potensi yang sangat besar terlebih dalam bidang perikanan.
14
LAMPIRAN
15