Kumpulan Materi Asuhan Keperawatan Gigi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

.

Pengertian

Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang
diberikan secara langsung kepada klien/pasien di berbagai tatanan pelayanan
kesehatan.Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan,bersifat humanistic,dan berdasarkan pada kebutuhan
objektif klien unrtuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.

Fungsi Proses Keperawatan

Proses Keperawatan berfungsi sebagai berikut :

1.Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga keperawatan
dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.

2.Memeberi ciri profesionalisme asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah


dan pendekatan komunikasi yang efektif dan efisien.

3.Memberi kebebasan pada klien untuk mendapat pelayanan yang ngekemandiriannya dibidang
kesehatan.

.Pengumpulan data

Tujuan:

Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada pasien sehingga dapat
ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek
fisik,mental,sosial dan spritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.Data tersebut harus
akurat dan mudah dianalisis jenis data antara lain:

a) Data Objektif,yaitu data yang diperoleh melalui suatu pengukuran,pemeriksaan,dan


pengamatan,misalnya suhu tubuh,tekanan darah serta warna kulit.

b) Data Subyektif,yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien,atau dari
keluarga pasien lain misalnya,kepala pusing,nyeri dan mual.

Adapun focus dalam pengumpulan data meliputi :

a) Status kesehtan sebelumnya dan sekarang

b) Pola koping sebelumnya dan sekarang

c) Fungsi status sebelumnya dan sekarang

d) Respon terhadap terapi medis dan tindakan keperawatan

e) Resiko untruk masalah potensial

f) Hal-hal yang menjadi dorongan atau kekuatan klien


Diagnosa Keperawatan

Perumusan Diagnosa Keperawatan


a) Actual: Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dgn data klinik yg ditemukan.
b) Resiko: Menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi.
c) Kemungkinan: Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan u/ memastikan masalah
keperawatan kemungkinan.
d) Wellness: Keputusan klinik tentang keadaan individu,keluarga,atau masyarakat dlm transisi dari
tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera yang lebih tingggi.
e) Syndrom: Diagnosa yg terdiri dari kelompok diagnosa keperawatan actual dan resiko tinggi yg
diperkirakan muncul krena suatu kejadian atau situasi tertentu.

2
 DENTAL AUXILARIES INTERNATIONAL

hj.hadriah sst

 DENTAL AUXILARIES INTERNATIONAL adalah tim kesehatan yang terdiri dari dentiens
hygienist,asisten serta therapist.

 dentist : Dokter gigi yang mempunyai wewenang lebih dalam kesehatan gigi dibandingkan
dengan anggota tim lainnya

 hygiene : Memberikan pencegahan dan promosi kesehatan , mengelola anastesi lokal dan
radigrafi ,scalling.

 Assiten : Menyiapka peralatan yang digunkan dalam praktik kesehatan gigi .

 Therapist : Therapi gigi atau pelengkap gigi

 Sejarah dental asisten


tahun 1985 di kenal pertama kali dental asisten

 Sejarah Dental hygiene

 -Tahun 1900 an Alfred Civilion Fones perihatin terhadap tingkat kehilangan gigi yang tinggi di
amerika serikat

 -Tahun 1906 , Irene Newman menjadi dentall hygiene pertama di dunia

 -Tahun 1913 didirikan sekolah dental hygiene

 Sejarah dental therapist

Tahun 1948 pemerintah ingris mengakui banyak nya penderita penyakit gigi di
masyarakat sehingga di dirikan sekolah pelatihan di rumah sakit London .para siswa di latih selama 2
tahun secara intensif untuk menjadi dentally fit yaitu memahami konservasi ( penambalan) ,
ekstraksi (pencabutan) ,scalling dan pendidikan kesehatan gigi
 Falsafah keperawatan gigi
falsafah keperawatan gigi adalah dasar pemikiran yang harus di miliki perawat sebagai
kerangka dalam berfikir , mengambil keputusan dan bertindak yang di berikan kepada klien
dalam rentang sehat sakit yang memandang manusia sebagai mahkluk yang utuh
pasien adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan bukan seorang penerima
jasa yang pasif

Keyakinan yang harus di miliki perawat dalam

melakukan asuhan keperawatan

 Manusia adalah individu yang memilki spiritual yang unik

 Keperawatan adalah bantuan bagi ummat manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan
yang optimal

 Tujuan asuhan keperawatan dapat di capai melalui usaha bersama dari semua anggota tim
kesehtan dengan pasien serta keluargannya

Tugas perawat gigi

Promotif

 Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada individu ,kelompok ,


masyarakat

 Pelatihan kader

 Penggunaan alat peraga penyuluhan

 Pembuatan dan penyembaran poster

Preventif

 Periksa plak

 Teknik sikat gigi

 Pembersihan kerang gigi

 Pencegahan karies gigi dengan fluor

 Penumpatan fit dan fissure gigi dengan bahan fissure sealant

 Pemeliharaan kesehtan gigi dan mulut pasien umum rawat inap

Kuratif

 Pengobatan darurat sesuai standar pelayanan

 Pencabutan gigi sulung dan topical anastesi


 Penompatan gigi sulung dan gigi tetap satu bidang dengan bahan sewarna
gigi

 Perawatan pasca tindakan

3
KONSEP DASAR PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN KEPERAWATAN GIGI

OLEH :

Hj. Hadriah,SST

A. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini membahas tentang konsep dasar, pengertian-pengertian, taksonomi-


taksonomi serta metode dan strategi pelayanan asuhan (keperawatan) gigi berdasarkan konsep dan
metode Dental Hygiene yang diterapkan dalam proses asuhan keperawatan gigi baik di klinik
maupun di masyarakat. Proses pembelajaran mata kuliah ini melalui kegiatan belajar, ceramah,
diskusi, simulasi, dan penugasan.

B. Tujuan Mata Kuliah

Pada akhir mata kuliah mahasiswa mampu :

1. Memahami konsep dental hygiene

2. Memahami konsep dasar Pelayanan asuhan kesehatan/keperawatan gigi

3. Memahami konsep proses asuhan kesehatan/keperawatan gigi

4. Memahami proses pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi


pelayanan asuhan kesehatan/keperawatan gigi

C. Garis Besar Mata Kuliah

1. Dental Hygiene :

a. Pengertian dental hygiene

b. Sejarah Dental Hygiene

c. Penerapan Dental hygiene dalam keperawatan gigi di Indonesia

2. Pelayanan Asuhan Kesehatan/Keperawatan Gigi :

a. Pengertian Pelayanan Asuhan Kesehatan/Keperawatan Gigi

b. Sejarah Perawat Gigi Indonesia


c. Metode dan strategi pelayanan asuhan kesehatan /keperawatan gigi dan mulut di
pelayanan kesehatan

3. Proses Asuhan Kesehatan/Keperawatan Gigi :


a. Pengertian
b. pengkajian
c. Diagnosis
d. Perencanaan
e. Implementasi
f. Evaluasi

4
PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI

OLEH :

HJ. HADRIAH,SST

PENGERTIAN

Pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dalam bidang promotif, preventif, dan kuratif sederhana yang diberikan kepada individu, kelompok
dan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.

• Pengertian fasilitas pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk


menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah
atau masyarakat.
• pengertian surat izin praktek perawat gigi (SIPPG) adalah bukti tertulis
pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan pekerjaan keperawatan gigi
pada fasilitas pelayanan kesehatan

• pengertian standar pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu pedoman
yang harus digunakan oleh perawat gigi dalam menjalankan tugas pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut agar tercapai pelayanan yang bermutu.
• standar pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut ini merupakan petunjuk kerja secara
profesional bagi pelaksana di lapangan khususnya perawat gigi. Dengan adanya standar
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut diharapkan dapat memberikan perlindungan
kepada individu masyarakat sebagai penerima pelayanan.

Tujuan Pelayanan Asuhan kesehatan gigi dan mulut

Tujuan umum
 meningkatnya mutu cakupan efisiensi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam rangka
tercapainya kemampuan pelihara diri dibidang kesehatan gigi dan mulut serta status
kesehatan gigi dan mulut yang optimal.

Tujuan khusus

1. meningkatnya pengetahuan, sikap dan kemampuan masyarakat untuk berprilaku hidup


sehat dibidang kesehatan gigi dan mulut yang mencakup :

a. Mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut

b. Mampu melaksanakan upaya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut

c. Mengetahui kelainan dalam bidang kesehatan gigi dan mulut serta mampu menganbil
tindakan yg tepat untuk mengatasinya

d. Mampu menggunakan sarana pelayanan kesehatan gigi yang tersedia secara wajar

2. Meningkatnya angka PTI


sasaran :
di utamakan pada kelompok masyarakat yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut yaitu
anak prasekolah, anak sekolah dasar dan ibu hamil.

langkah-langkah Dalam rangkah melaksanakan asuhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan
langkah2 sebagai berikut:
a. menentukan kelompok sasaran
b. konsultasi dengan pimpinan
c. mengadakan pendekatan dengan lintas program
d. melakukan pengumpulan data
e. analisa data untuk membuat rencana kerja
f. menyusun rencana kerja

g. Melaksanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut


h. pemantauan kegiatan
i. penilaian
j. pembinaan dan pengembangan

5
Perencanaan perawatan yang dibuat harus benar-benar matang untuk menghindari kegagalan
dalam perawatan.kunci dalam pembuatan rencana pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada
pasien dengan kebutuhan khusus ini(Scullt dkk,2007)adalah :

1. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut sedini mungkin.

2. Rencana perawatan yang dibuat harus melibatkan keluarga atau pengasuh/orang yang
sehari-harinya membantu pasien beraktifitas.
3. Melakkan modifikasi diet pasien yaitu dengan mengurangi diet karbohidrat dan snack
diantara waktu makan.

4. Membuat metode pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang realistik bagi tiap-tiap
individu(pasien)

5. Merencankan kunjungan pasien.

Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pasien dengan kebutuhan khusus harus dilakukan sedini
mungkin sehingga dapat mengatasi masalah kesehatan gigi dan mulut pasien dengan efektif dan
dapat menghindarkan tindakan yang dapat membahayakan khususnya pada pasien dengan
penyakit yang berat seperti pencabutan gigi.

Pasien dengan keterbatasan mental maupun psikologis tidak dapat melakukan pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulutnya tanpa bantuan,tugas dental hygiene untuk memberikan penyuluhan
dan edukasi kesehatan gigi dan mulut kepada orang tua maupun pengasuh hal ini kadang-kadang
kesehatan gigi dan mulut pasien ini kurang mendapatkan perhatian dari orang tua,padahal
kesehatan gigi dan mulut berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien dengan kebutuhan khusus
trutama pada pasien dengan mental retardasi.Sebelum memberikan penyuluhan kepada orang
tua periksa dulu Ohisnya dan ukur sejauh mana pengetahuan kesehatan gigi dan mulutnya.

Hal ini penting agar mereka dapat bekerja sama dalam memelihara kesehatan gigi anak-
anak.berikan instruksi cara pemeliharaan kesehatan gigi baik secara verbal maupun tulisan supaya
selalu diingat oleh orang tua maupun pengasuhnya .Metode pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut dibuat dengan mempertimbangkan kemampuan pasien instrusikan untuk menyikat gigi
minimal 2x sehari pasien yang tidak dapat berkumur jangan digunakan pasta gigi yang
mengandung florida atau beri instruksi meyikat gigi tanpa menggunakan pasta gigi,sebaiknya
pasien juga diajarkan membiasakan menggunakan alat bantu kesehatan gigi seperti dental Floss.

Pada pasien yang memakai protesa harus selalu dibersihkan setiap habis makan ,pada malam hari
instruksikan untuk membersihkannya dengan sikat gigi dan merendam dalam air yang
matang,untuk membersihkan protesa dari plak dapat juga dibersihkan dengan menggunakan
campuran antara larutan hidrogen dengan zodium bikarbonat.Setekah tahapan diatas maka yang
sangat diperlukan adalah kontrol secara rutin.Bila pada pasien normal kntrol kedokter gigi
dianjurkan setiap 6 bulan sekali,pada saat kontrol penting sekali untuk melihat dan mengevaluasi
cara pemeliharaan kesehatan giginya.

Tugas-tugas seorang Dental Hygiene untuk penyuluhan dan Edukasi instruksi pemeliharaan
kesehatan gigi harus dilakukan apabila Ohis kmasih kurang baik,ini dilakukan setiap kontrol
sampai pasien dapat memelihara kesehatan giginta dengan baik yang perlu diperhatikan edukasi
tidak hanya ditujukan kepada pasien saja tetapi pada orang tua atau pengasuh.

Profesi Perawat Gigi dalam Rumpun Keperawatan

Oleh : hj. Hadriah,SST

PP No. 32 tahun 1996


Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan / atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

perawat gigi belum termasuk dalam tenaga kesehatan.

keuntungan

Perawat gigi dapat mengembangkan jati dirinya.

Perawat gigi dapat mengembangkan karir sesuai dengan profesinya

Meningkatkan percaya diri pada perawat gigi.

Secara terorganisir dan pelayanan Perawat gigi yang prima mampu meningkatkan / mencapai
derajat kesehatan gigi masyarakat secara optimal

Perawat gigi dapat melanjutkan pendidikan kejenjang lanjut yang sesuai dengan bidang ilmunya

Perawat Gigi Kekhususan dari Perawat

1. Perawat

a. Perawat Umum

b. Perawat Gawat Darurat

c. Perawat Mata

d. Perawat Jiwa

e. Perawat Gigi

Kerugiannya

1. Program pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut tidak dapat terlaksana secara optimal

2. Dokter gigi tidak mempunyai mitra kerja

3. Pendidikan perawat gigi harus ada pelatihan karena ilmu yang diterima berbeda

4. Perawat gigi tidak dapat menunjukkan eksistensinya

Posisi Perawat Gigi….?

Kepmenkes

1035/Menkes/SK/IX/1998 : Perawat gigi merupakan salah satu jenis tenaga kesehatan


kelompok keperawatan
Bagaimana Kaitannya dengan PP No. 32 Tahun 1996

1. Pendidikan : Jurusan Keperawatan Gigi → kurikulum DIII Keperawatan Gigi (2011)

2. Pengetahuan dan / atau keterampilan →Body of Knowledge : Naskah Akademik Perawat


Gigi ….?

3. Kewenangan :

- Batasan kerja→ Standar profesi Perawat Gigi & Kode Etik Perawat Gigi :
Kepmenkes Nomor 378/Menkes/SK/III/2007

- Prosedur kerja → Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut :


Kepmenkes Nomor 284/Menkes/SK/IV/2006

Profesi Perawat Gigi Indonesia

1. Memiliki Lembaga Pendidikan : Prodi DIII Keperawatan Gigi


2. Memiliki body of knowledge
3. Memiliki Wadah Profesi : PPGI
4. Memiliki Anggaran Dasar
5. Memiliki Anggaran Rumah Tangga
6. Memiliki Kode Etik
7. Program Kerja : MUNAS,MUSDA,MUSCAB
8. Memiliki Kewenangan : batasan dan prosedur

Kemandirian Perawat Gigi

1. Revisi UU Tenaga Kesehatan

2. Registrasi dan Ijin Kerja Tenaga Kesehatan

3. Bidang Kerja :

a. Promotif → Semua

b. Preventif →Para Medis

c. Kuratif →Medis

d. Rehabilitatif →Medis (Spesialis)

e. Alternatif →???

f. Optional →???

4. Wilayah Kerja : Indonesia

7
Sejarah Perawat Gigi Indonesia

Oleh : Hj Hadriah,SST

Sejarah Pendidikan Perawat Gigi Indonesia

1. Sekolah Perawat Gigi (Dental Nurse) di Jakarta : SK Menteri Kesehatan tertanggal 30


Desember 1950 Nomor : 27998.

Dasarnya : Kebutuhan tenaga kesehatan gigi di Indonesia (pendidikan dokter masih terbatas)

2. Kompetensi : penyuluhan, Oral Profilaksis, penambalan (klas I,II,III,V) Mumifikasi,Cabut Gigi


Rahang Atas & bawah (Tetap & susu).

3. Tahun 1953 Sekolah Perawat Gigi meluluskan Angkatan I.

4. Tahun 1957 Sekolah Perawat Gigi berubah menjadi Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG)
→ awal masalah. Kompetensi tetap.
5. Tahun 1959 berdiri Sekolah Pengatur Tehniker Gigi (SPTG), SPRG + 1 tahun.
Kompetensi : pembuatan prothesa gigi. Tahun 1960 SPTG meluluskan angkatan I.
6. Tahun 1967 berdiri Ikatan Perawat Gigi dan Tehniker Gigi Indonesia (IPTGI). Sampai
1986 tidak ada kegiatan.
7. Tahun 1980 di Tawangmangu : kajian need and demand pelayanan kesehatan gigi : SPRG
menjadi Program D3
8. Tahun 1989 disusun konsep Jabatan Fungsional Dokter Gigi, Perawat Gigi, Tehnisi Gigi

9. Tahun 1991, konsep Jabatan Fungsional Paramedis Gigi ditolak Menteri


Pendayagunaan karena latar belakang pendidikan Perawat Gigi dan Tehnisi
Gigi berbeda, sehingga jabatan fungsional antara kedua tenaga tersebut
perlu dipisah.

10. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa tenaga
kesehatan harus mempunyai keahlian profesional yang
ditunjang pendidikannya.
11.Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional menyatakan :
untuk menjadi Jabatan Fungsional dipersyaratkan adanya profesi yang jelas, etika profesi, dan
tugas mandiri dari tenaga kesehatan tersebut dan Jabatan Fungsional
menghendaki adanya organisasi profesi.

12. Sampai Tahun 2000 terdapat 22 SPRG di 17 Propinsi


13. Kurikulum Sekolah Pengatur Rawat Gigi Tahun 2000 : penyuluhan, Oral Propilaksis,
Penambalan (klas I), Cabut Gigi Susu, Cabut Gigi Akar Tunggal.
14. Memenuhi tuntutan PP No. 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil dan Organisasi profesi > 13 September 1996 terbentuk Persatuan
Perawat Gigi Indonesia
15. PP No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan → Perawat Gigi belum tercantum ?

16. PP No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, tenaga kesehatan adalah setiap
orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan / atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
17. Dalam PP No.32 tahun 1996 perawat gigi belum termasuk tenaga kesehatan.
18. Perawat Gigi termasuk rumpun keperawatan (Perawat,Bidan, Perawat Gigi)→???
19. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1035/MENKES/SK/IX/1998 tentang Perawat Gigi
merupakan salah satu jenis tenaga Kesehatan kelompok Keperawatan

20. PP Nomor 30 tahun 1990 menegaskan bahwa pendidikan tinggi merupakan pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi daripada pendidikan menengah di jalur pendidikan
sekolah. Pendidikan terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan profesional, satuan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut Perguruan Tinggi yang
dapat berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut atau Universitas.
21. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 095/MENKES/SK/II/1991
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Akademi Kesehatan Gigi,maka
pada tahun 1995 berdiri Akademi Kesehatan Gigi

22. Tahun 1995 berdiri Akademi Kesehatan Gigi : Medan, Jakarta, Bandung, Jogjakarta,
Surabaya.
23. Tahun 1998 Akademi Kesehatan Gigi Depkes meluluskan Angkatan I.
24. Berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 017a/U/1998 Nomor 108/MENKES/SKB/II/1998
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma di Bidang kesehatan terdapat jenis
pendidikan tenaga kesehatan diantaranya Kesehatan Gigi → Ahli Madya Kesehatan Gigi.
25. Tahun 2000 SPRG ditutup dan diminta melakukan konversi ke AKG dalam rangka peningkatan
mutu→18 AKG

26. Tahun 2000 berdiri D IV Perawat Gigi Pendidik di FKG UGM Jogjakarta
27. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Nomor
43/MENKES-KESOS/SK/I/2001 tentang Izin Penyelenggaraan Pendidikan Diploma
Bidang Kesehatan pendidikan Diploma Kesehatan Gigi tidak sesuai lagi dengan ituasi dan
kondisi dan telah diganti menjadi jenis pendidikan Diploma Keperawatan Gigi
28. Tahun 2002 AKG digabung dalam Politeknik Kesehatan → Jurusan Kesehatan Gigi (JKG)

29. SK Menteri kesehatan Nomor : 1192/MENKES/PER/X/2004 tanggal 19 Oktober 2004


tertuang jenis pendidikan Diploma di bidang kesehatan diantaranya Keperawatan Gigi.
30. Namun hingga 2011 masih menggunakan nama pendidikan Diploma III Kesehatan Gigi
→ Ahli Madya Kesehatan Gigi
31. Tahun 2003 S2 MMPKG dan MPKGFKG UGM menerima mahasiswa dari DIV Perawat Gigi
Pendidik (ada matrikulasi S1)
32. Tahun 2005 kajian Pendidikan DIV di Politeknik kesehatan

33. Tahun 2006 terdapat Pendidikan DIV Perawat Gigi.


a. Dental Spesialis Asisten : JKG Jogjakarta
b. Kesehatan Gigi Komunitas : JKG Semarang
c. Perawat Gigi Pendidik : JKG Bandung
d. Perawat gigi Bedah Mulut : JKG Bandung
e. Perawat Gigi S Orthodonsi : JKG Bandung
f. Perawat Gigi Prosthodonsi : JKG Tasikmalaya → Promosi Kesehatan Gigi
34. Tahun 2007 DIV meluluskan angkatan I
35. Tahun 2008 DIV Perawat Gigi Pendidik di FKG UGM Jogjakarta berubah menjadi S1
Keperawatan Gigi : menerima dari DIII Kesgi
36. Tahun 2010 S1 Keperawatan Gigi FKG UGM tidak menerima dari DIII Kesgi tetapi SMA

37. Tahun 2010 UGM tidak menerima pendidikan S2 dari DIV →migrasi 20-an calon
mahasiswa S2 MMPKG dengan latar pendidikan DIV Perawat Gigi Pendidik ke S2
Promosi Kesehatan UNDIP
38. Tahun 2010-2011 kajian Politeknik Kesehatan menjadi institut → S1 Keperawatan Gigi
(gagal)
39. Tahun 2011 pemberlakuan kurikulum DII Keperawatan Gigi →Keputusan Kepala
Badan PPSDM Kes Nomor HK.02.05/I/III/2/02239.1/2011 40. Tahun 2011 kajian kerjasama
Politeknik Kesehatan kerjasama dengan Universitas → Magister Sain Terapan Kesehatan
41. Tahun 2012 awal pendidikan Magister Sain Terapan Kesehatan konsenitrasi
Keperawatan Gigi di UNDIP

Peraturan Perawat Gigi Indonesia

1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1035/MENKES/SK/IX/1998 tentang Perawat Gigi


merupakan salah satu jenis tenaga Kesehatan kelompok Keperawatan.

2. Keputusan Menkes Nomor 1019/MENKES/SK/VII/2000 tentang Registrasi dan izin Kerja


Perawat Gigi

3. KEPMENPAN No. 22/KEP/M.PAN/4/2001 tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan angka
kreditnya

4. Keputusan Bersama Menkes dan Kesos dan KA. BKN No. 728/MENKES/KESOS/SKB/VII/2001
dan No. 32A Tahun 2001 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan
angka kreditnya

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1208/MENKES/SK/XI/2001


tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perawat Gigi.
6. Keputusan Menkes Nomor :284/MENKES/SK/IV/2006 tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
7. Keputusan Menkes Nomor 378/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Perawat
Gigi dan Kode Etik Perawat Gigi.
8. Permenkes No. 161/MENKES/PER/I/2010 tentang Registrasi dan Izin Kerja Tenaga
Kesehatan, maka KepMenkes Nomor 1019/MENKES/SK/VII/2000 tentang Registrasi
dan Izin Kerja Tenaga Perawat Gigi tidak berlaku → KAJI ULANG untuk REVISI

Kesimpulan :
Perawat Gigi adalah setiap orang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
Perawat Gigi yang telah diakui oleh Pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang
berlaku.

Permenkes Nomor 378/Menkes/SK/III/2007

Tentang Standar Profesi Perawat Gigi

8
Standar pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

Hj. Hadriah,S.ST

Pengertian standar pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

Defenisi satandar pelayanan adalah pedoman yang harus di ikuti oleh perawat gigi dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Defenisi asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
terencana ditujukan kepada kelompok tertentu yang dapat diikuti dalam kurun waktu tertentu di
selenggarakan secara berkesinambungan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal

Standar asuhan kesehatan gigi dan mulut oleh perawat gigi meliputi

1. Standar administrasi dan tata laksana

- standar administrasi

- standar tata laksana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.

2. Standar pengumpulan data kesehatan gigi

- standar penjaringan data kesehatan gigi dan mulut

- standar pemeriksaan CPITN

- standar pemeriksaan OHIS

- Standar pemeriksaan DMF-T

3. Standar promotif

- standar penyusunan rencana kerja penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

- standar penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

- standar pelatihan kader

4. Standar preventif
- standar sikat gigi massal

- standar kumur-kumur dengan larutan fluor

- standar pemeriksaan karang gigi

- standar pengolesan fluor

- stadar penumpatan fit dan fissure

5. Standar kuratif

- standar pencabutan gigi sulung goyang derajat 2

- standar penumpatan gigi 1-2 bidang dengan bahan

amalgam

- standar penambalan ART

- standar penumpatan gigi 1-2 bidang dengan bahan

sewarna gigi

- standar pencabutan gigi permanent akar tunggal

dengan infiltrasi anastesi

- standar rujukan

- standar pencatatan dan pelaporan

6. Standar hygiene kesehatan gigi

- standar htgiene petugas kesehatan gigi dan mulut

- standar sterilisasi dan pemeliharaan alat kesehatan

gigi

- standar lingkungan kerja

7. Standar pemeliharan kesehatan gigi dan mulut pasien umum rawat inap

8. Standar peralatan dan bahan asuhan kesehatan gigi dan mulut.

Anda mungkin juga menyukai