Tugas Riview Buku MK Apologetika

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RIVIEW BUKU

SPIRITUALITAS KRISTEN & APOLOGETIKA KRISTEN

(Rahmiati Tanudjaja)

Nama : Sinar Muliathy Gea

Nim : 111201582
RINGKASAN

Zaman ini telah memiliki kemajuan informasi dan pengetahuan dengan cepat dan sangat
canggih. Agar informasi dan pengetahuan dapat berfungsi dengan tepat maka perlu direnungkan
untuk di lakukan selanjutnya. Sama halnya dengan kehidupan kita di dunia ini. Kita perlu
merenungkan bahwa dunia ini bukan tujuan kita, kita perlu merenungkan dan melakukan hal
yang lebih untuk tujuan yang sesungguhnya.
Mari kita perhatikan kebenaran Firman Tuhan yang tertulis dalam :
1. Markus 8 : 36 “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan
nyawanya”.
2. Lukas 9 : 25 “Apa gunanya seoang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan
atau merugikan dirinya sendiri?”.
3. Yohanes 6 : 27 “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan
untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan
Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan
meteraiNya”.
4. Kolose 3 : 1-2 “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah
perkara yang diatas, dimana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah
perkara yang diatas, bukan yang di bumi”.
Dari ayat demi ayat kebenaran Firman Tuhan tersebut memberi pengertian kepada kita bahwa :
1. Dunia ini tidaklah tujuan hidup kita.
2. Manusia lebih berharga dari semua ciptaan Allah lainnya.
3. Apa yang diperjuangkan dalam dunia ini hanya bersifat sementara.dan yang bersifat
kekal adalah hidup yang diperjuangkan didalam Tuhan.
Penulis Membahas tentang spiritualitas Kristen dan apologetika Kristen menjadi satu buku
berdasarkan pengalaman pelayanan yang dimulai dengan kebenaran Firman Tuhan yang tertulis
dalam 1 Petrus 15 dan 16 yang berarti spiritualitas Kristen fokus membahas hubungan Tuhan
bersama manusia yang dimana melalui karya penebusan Tuhan Yesus Kristus tergambarkan
didalam pernyataan kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan dan apologetika Kristen
fokus membahas tentang anak Tuhan yang memiliki keyakinan hati dan pengharapan di dalam
Kristus.
Melalui buku ini penulis membantu pembaca untuk melihat kembali didalam diri
bagaimana semestinya hidup didalam Tuhan, dan menolong pembaca dapat menilai diri sendiri
siapa dirinya dihadapan Tuhan serta apakah kehidupannya telah seperti yang Tuhan harapkan ?
Sebutan anak Tuhan tertuju kepada seorang Kristen, akan tetapi seorang Kristen belum
dapat disebut seorang anak Tuhan disebabkan oleh ketidaksiapan dalam mengikut Kristus dan
menghadapi segala penganiyaan.
Spiritual Kristen sejati terjadi saat seorang Kristen benar-benar berada dalam hubungan
yang benar dengan Tuhan dan sesama serta ciptaan Tuhan lainnya. Spiritual Kristen sejati terjadi
saat seorang Kristen menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan Juruselamat pribadinya yang
dimana didasari oleh pekerjaan dari Roh Kudus didalam diri seorang Kristen tersebut dan pada
akhirnya dapat menyadari betapa berdosanya dirinya dan tidak dapat melepaskan diri dari
murka Allah. Melalui pekerjaan Roh Kudus seorang Kristen dapat menyadari bahwa dia sangat
membutuhkan Juruselamat. Disimpulkan bahwa spiritualitas Kristen merupakan tindakan dari
Allah sendiri dan seorang Kristen harus dapat meresponnya dengan iman.
Kecerdasan spiritual dalam beberapa defenisi dari berbagai pendapat para ahli disimpulkan
bahwa : kecerdasan spiritual tidak dapat dipisahkan dari agama resmi yang mereka anut sebab
dalam hal ini Tuhan berpartisipasi di dalamnya dan kecerdasan spiritual tidak selamanya ada
hubungan dengan agama resmi dalam arti tidak ada partisipasi Tuhan didalamnya.
Spiritualitas Kristen tidak dapat dipisahkan dari hubungan seorang Kristen dengan Tuhan.
Untuk mendapatkan hidup yang layak bagi Tuhan, maka tolak ukur Tuhan harus menjadi
pedoman dalam hidupnya. Tertulis dalam Efesus 4 : 15 yang menyatakan bahwa kita bertumbuh
di dalam segala hal kea rah Dia, Kristus. Spiritual sejati dapat mewujudkan seseorang yang
mengerti untuk menggunakan akal dan emosinya di dunia ini sejalan dengan keinginan Tuhan.
Dalam pengajaran Tuhan Yesus ajaran yang disampaikan dengan jelas yaitu bahwa
hubungan yang benar akan disertai oleh kehidupan yang memiliki tindakan yang tepat seperti
hubungan tersebut. Dimana Tuhan Yesus memberi penjelasan tentang pohon yang baik
menghasilkan buah yang baik dan dalam penjelasan Yakobus menyampaikan tentang iman yang
menyelamatkan akan diiringi dengan tindakan yang sejalan dengan iman tersebut. Dalam surat
Petrus mengingatkan kita bahwa setiap orang percaya harus selalu siap sedia memberikan
pertanggungjjawaban kepada siapa saja, baik melalui kehidupannya maupun perkataannya.
Penulis memberi kesimpulan dimana Apologetika Kristen harus dikerjakan oleh orang
yang telah percaya kepada Yesus dan yang mengikuti Yesus dan Apologetika Kristen hal yang
dimana perkataan dan perbuatan mencerminkan tentang Kristus. Dalam berapologetika adalah
tugas setiap orang yang telah percaya kepada Yesus dan mengikut Yesus. Hal yang mendasari
untuk berapologetika adalah hati yang mengasihi Tuhan.
Penulis menyampaikan bahwa sumber pengetahuan tentang kebenaran yang dapat
dipercaya adalah Alkitab dimana Alkitab menyampaikan kepada kita tentang diri Allah dan sifat-
sifatNya yang sempurna. Saat kita memiliki pemahaman yang benar tentang Allah maka kita
akan mengerti asal-asul kita dan kita akan mendapatkan pengetahuan yang benar disertai
pengertian tentang pengetahuan apa saja yang dapat kita miliki.
Setiap orang Kristen memiliki tugas untuk berapologetika kepada siapa saja dalam kondisi
dan situasi yang bagaimanapun juga yang dimana harus dilaksanakan dimanapun juga
keberadaannya. Pada saaat seorang Kristen berkata bahwa ia mau menerima Tuhan Ysus sebagai
Juruselamat pribadinya maka terdapat tiga hal yang terikat di dalam penerimaan tersebut, yaitu :
1. Pengetahuan tentang Tuhan Yesus. Mengetahui dengan benar untuk menerapkan
apa yang telah di percayai.
2. Menerima apa yang telah diketahui dengan melalui analisis.
3. Bertumbuh terus dalam pengenalan akan Kristus dalam hidupnya.
Aturan dalam kerajaan Tuhan adalah harus menerapkan dalam hidup baru apa yang kita miliki
dalam Kristus, dimana hidup dan mati adalah untuk Tuhan Yesus Kristus.
Mengasihi Tuhan awal dari kita menjalankan apologetika. Setiap orang percaya
diperintahkan untuk mengasihi Tuhan, hal ini tidak dapat dilakukan dengan sembarangan.
Seorang Kristen dalam mengasihi Tuhan harus sesuai kehendak Tuhan termasuk dalam
menjalankan apa yang menjadi perintah Tuhan agar seorang percaya mampu memberi
pertanggungjawaban kepada setiap orang. Oleh sebab itu kita harus mau belajar untuk
memahami apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi kita. Untuk dapat mengerti apa yang menjadi
kehendak Tuhan bagi kita maka kita harus belajar dari kebenaran Firman Tuhan yang dimana
melalui kebenaran Firman Tuhan telah dinyatakan kehendakNya bagi setiap orang percaya.
Setiap orang percaya yang mengasihi Tuhan selalu siap sedia melakukan apa saja bagi Dia.
Penulis menemukan berbagai pengertian tentang Apologetika Kristen dari berbagai buku-
buku Apologetika Kristen dan kemudian penulis menyimpulkan pengertian Apologetika Kristen
dari beberapa ayat Firman Tuhan yaitu :
1. Apologetika Kristen dilakukan oleh yang percaya yang mengasihi Tuhan dan
hidupnya disertai takut akan Tuhan.
2. Apologetika Kristen dilakukan untuk mempertahankan kebenaran dengan jelas
yang berfokuskan pada iman terhadap Tuhan.
Dalam topik pembahasan kebenaran dan kemerdekaan terdapat berbagai penjelasan para
ahli maka kesimpulan secara umum dari penulis yaitu :
1. Kata kebenaran merupakan suatu pernyataan yang terbukti nyata kebenaranya.
2. Kebenaran yang menyeluruh saling berhubungan.
3. Kebenaran direspon dari yang telah mengetahui kebenaran tersebut dan menjalani sesuai
kebenaran yang diketahuinya.
Sangat penting bagi setiap orang dalam memperoleh suatu kebenaran. Sehingga setiap
orang dapat memperhatikan ,menilai dan bertindak terhadap dirinya sendiri, terhadap sesama
manusia, terhadap ciptaan lainnya, terhadap kenyataan dan bahkan terhadap Tuhan sendiri dan
banyak hal lainnya.
Ditemukan perbedaan pendapat antara apologis klasik dan apologis presuposisionalis yang
dimana terdapat wilayah netral terhadap orang percaya yang berkomunikasi dengan orang yang
tidak percaya. Bagi apologis klasik wahyu umum disebut dengan wilayah netral yang dimana
terdapat orang-orang yang beragama Kristen dan non Kristen berada. Sedangkan bagi apologis
presuposisionalis tidak ada istilah wilayah netral baik bagi Kristen maupun non Kristen.
Sebagai seorang Kristen diharuskan memiliki kehidupan yang benar di hadapan Tuhan
sekalipun diperhadapkan dengan kondisi yang tidak menyenangkan. Hal ini spiritual Kristen
tidak dapat dipisahkan dari apologetika Kristen. Saat seorang Kristen menghadapi situasi dan
kondisi yang tidak nyaman maka seorang Kristen membutuhkan Tuhan dalam hidupnya, spiritual
Kristen yang bergantung kepada Tuhan maka apologetika Kristen berperan dalam hal ini, yaitu :
kebenaran Firman Tuhan yang menguasi spiritual seorang Kristen sehingga memampukan
seorang Kristen menghadapi segala tekanan dalam situasi dan kondisi apapun itu dengan kata
lain menjadikan seorang Kristen menjadi Kristen yang tahan banting.
Seorang anak Tuhan harus memiliki kesadaran dalam dirinya bahwa dia adalah anak
Tuhan yang telah di tebus oleh Tuhan Yesus Kristus sehingga dalam hidupnya tidak lagi berbuat
dosa. Melalui apa yang Tuhan Yesus kerjakan yaitu penebusan menjadikan kita anak dan orang
yang kudus di hadapan Allah. Seperti tertulis dalam Injil Yohanes 1 : 12 “Tetapi semua orang
yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang
percaya dalam namaNya.”

ARGUMEN PENULIS

1. Kekuatan
Kekuatan argument penulis dalam buku ini terletak dalam penyampaian penulis tentang
pengertian serta pemaparan Apologetika Kristen dengan lengkap disertai ayat-ayat
kebenaran Firman Tuhan juga diserta pendapat para ahli. Penulis juga menyampaikan
bahwa spiritual Kristen dan apologetika Kristen saling memiliki hubungan satu sama
lainnya.
2. Kelemahan
 Penulis menyampaikan tulisannya dengan kalimat-kalimat yang tidak umum;
dalam arti kalimatnya agak sulit dimengerti oleh orang-orang yang bukan
teologi.
 Penulis menyampaikan setiap topik agak membingungkan.
 Dalam penyampaian setiap topik terkesan terlalu padat tapi sepertinya ada
kelanjutannya lagi.
 Penjelasan tentang topik spiritual Kristen sangat kurang menyentuh.
 Kurang tegas dalam pembahasan setiap topik.
KELEMAHAN DALAM BUKU

1. Isi buku ini tidak teratur.


2. Isi buku sulit dipahami.

HAL BARU UNTUK DITERAPKAN DALAM PELAYANAN


1. Memberi motivasi untuk mampu mempertahankan kebenaran yang kita peroleh dari
setiap kebenaran Firman Tuhan.
2. Kita tidak boleh mengalah dengan apa yang disampaikan oleh orang lain apabila hal
tersebut bertentangan dengan apa yang kita pelajari dari kebenaran Firman Tuhan.
3. Menantang hati semakin mengasihi Tuhan dan mempertahankan kebenaran Firman
Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai