Second Allpandianto - 201807044 - KTI PDF - 2021
Second Allpandianto - 201807044 - KTI PDF - 2021
Second Allpandianto - 201807044 - KTI PDF - 2021
Oleh :
SECOND ALLPANDIANTO
NIM : 201807044
Oleh :
SECOND ALLPANDIANTO
NIM : 201807044
i
ii
iii
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul “ TINJAUAN KELENGKAPAN REKAM MEDIS
PADA PASIEN TUBERKULOSIS DI RUMAH SAKIT Tk. IV MADIUN”
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penyusun mendapatkan bimbingan
serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini,
penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung,
diantaranya :
1. dr. Kartika Sudrajat Budi S., Sp.THT-KL selaku Direktur RS Tk. IV DKT
Madiun.
2. Nurul Reni Wulandari, A.Md.RMIK selaku Kepala Rekam Medis Rumah
Sakit Tk. IV DKT Kota Madiun
3. Zaenal Abidin, S.KM., M.Kes (Epid) selaku Ketua STIKES Bhakti Husada
Mulia Madiun.
4. Riska Ratnawati, S.KM., M.Kes selaku Dosen Pembimbing I Studi D3
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
5. Hariyadi, S.Kp., M.Pd selaku Dosen Pembimbing II Studi D3 Rekam Medis
dan Informasi Kesehatan.
6. Seluruh staf bagian Rekam Medis Rumah Sakit Tk. IV DKT Kota Madiun
7. Seluruh karyawan dan karyawati di Rumah Sakit Tk. IV DKT Kota Madiun
8. Orang tua saya yang telah memberi dukungan kepada saya “Iis Aisyah dan
Yudianto”
9. Kakak dan Adik yang saya sayangi “ Allredo Yanuariska dan Allrizkyansah
Tri Wicaksono”
10. Teman yang juga memberikan motivasi kepada saya “Iksan, Yuriska, Sasi,
Ratu, Vivi, dan Cathrien”
Penyusun menyadari bahwa pembuatan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan
penulisan laporan ini.
Second Allpandianto
NIM : 201707044
vi
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum .............................................................. 4
1.3.2 Tujuan Khusus .............................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 5
1.4.1 Bagi Rumah Sakit ......................................................... 5
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan ............................................. 5
1.4.3 Bagi Mahasiswa ............................................................ 5
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Rekam Medis ............................................................................ 6
2.1.1 Pengertian Rekam Medis ............................................. 6
2.1.2 Manfaat Rekam Medis ................................................. 6
2.1.3 Tujuan Rekam Medis ................................................... 7
2.1.4 Penyimpanan dan Pengarsipan Rekam Medis............... 7
2.1.5 Jenis-jenis Rekam Medis ............................................... 8
2.1.6 Pengolahan Data Rekam Medis .................................... 8
2.2 Tuberkulosis .............................................................................. 9
2.2.1 Pengertian Tuberkulosis ................................................ 9
2.2.2 Gejala Tuberkulosis....................................................... 10
2.2.3 Pengobatan Tuberkulosis .............................................. 10
2.2.4 Pencegahan Tuberkulosis .............................................. 11
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konseptual ................................................................ 12
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ...................................................................... 13
4.2 Populasi dan Sampel ................................................................. 13
4.2.1 Populasi ......................................................................... 13
4.2.2 Sampel ........................................................................... 13
vii
4.3 Kerangka Kerja Penelitian ....................................................... 14
4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................... 15
4.4.1 Variabel Penelitian ........................................................ 15
4.4.2 Definisi Operasional Variabel ....................................... 15
4.5 Instrument Penelitian ................................................................ 16
4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 16
4.6.1 Lokasi Penelitian ........................................................... 16
4.6.2 Waktu Penelitian ........................................................... 16
4.7 Prosedur Pengumpulan Data ..................................................... 17
4.7.1 Sumber Data .................................................................. 17
4.7.2 Cara Pengumpulan Data ................................................ 17
4.8 Teknik pengolahan Data ........................................................... 18
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian ......................................................................... 19
5.1.1 Sejarah Rumah Sakit TNI-AD Tk. IV Kota Madiun..... 19
5.1.2 Visi, Misi dan Motto ..................................................... 20
5.1.3 Value ............................................................................. 20
5.2 Pembahasan ............................................................................... 22
5.2.1 Analisis Kualitatif Administratif ................................... 22
5.2.2 Analisis Kualitatif Medis .............................................. 29
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ............................................................................... 36
6.2 Saran.......................................................................................... 36
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
Program Studi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
2021
ABSTRAK
Second Allpandianto
Analisis kualitatif adalah suatu review pengisian rekam medis yang berkaitan
tentang kekonsistenan isi rekam medis. Rekam medis yang baik harus berisi
catatan medis yang lengkap. Penelitian ini betujuan untuk menganalisis
kualitatif Rekam Medis (RM) rawat inap pada pasien tuberkulosis paru di
Rumah Sakit Tk. IV DKT Kota Madiun. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi dan
wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah masih terdapat dokumen rekam medis
tuberkulosis paru di Rumah Sakit Tk. IV DKT Kota Madiun masih belum lengkap
dan akurat. Salah satunya terdapat pada analisis kualitatif administratif yaitu
terdapat penulisan alamat pasien yang tidak lengkap 100%, dikarenakan perawat
kurang memperhatikan dan mengingatkan pasien/wali dalam pengisian lembar
informed consent. Selain itu tenaga medis tidak menerapkan 100% penulisan
singkatan baku tuberkulosis yang terdapat pada SOP singkatan baku Rumah Sakit
Tk. IV DKT Kota Madiun, dikarenakan masih kurangnya sosialisasi dari unit RM
kepada tenaga medis terkait penggunaan singkatan baku tuberkulosis. Pada
analisis kualitatif medis, tidak terdapat hasil pemeriksaan rontgen terhadap
pasien yang dilakukan pemeriksaan rontgen sebanyak 19 dokumen,
dikarenakan di Rumah Sakit Tk. IV DKT Kota Madiun tidak memiliki lembar
hasil pemeriksaan, sehingga hasil pemeriksaan tidak dituliskan dalam RM. Maka
kualitas RM pasien tuberkulosis paru baik secara administratif maupun medis
masih dikatakan belum baik. Sebaiknya diperlukan ketelitian dan kedisiplinan
petugas medis dalam pengisian RM.
xii
Medical Recorder and Health Information Study Program
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
2021
ABSTRACT
Second Allpandianto
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
penelitian, metode kualitatif ini memiliki subjek yang lebih sedikit daripada
penelitian kuantitatif karena lebih mengutamakan kedalaman data daripada
volume data. Tuberkulosis yang pula diketahui dengan TBC merupakan
penyakit paru- paru akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC
hendak memunculkan indikasi berbentuk batuk yang berlangsung lama(
lebih dari 3 minggu), umumnya berlendir, serta terkadang menghasilkan
darah. Bakteri TBC tidak cuma melanda paru- paru, namun pula dapat
melanda tulang, usus, ataupun kelenjar. Saat berbicara atau mengobrol,
baruk, dan bersin penyakit ini menyebar dari air liur dari mulut penderita
TBC. Penyakit ini lebih rentan terserang pada seorang yang imunitas
badannya rendah, misalnya pengidap HIV.
Pada studi pendahuluan di Rumah Sakit Tk. IV DKT Kota Madiun,
analisis kuantitatif kualitatif dokumen rekam medis pernah dilakukan
penelitian sebelumnya oleh peneliti manapun. Berdasarkan pengamatan
pada survei awal di Rumah Sakit Tk. IV DKT Kota Madiun dokumen rekam
medis pasien dengan penyakit tuberkulosis paru (TB Paru) termasuk dalam
daftar 10 besar penyakit dan terdapat ketidaklengkapan dalam pengisian
dokumen rekam medis. Selain itu pada penyakit ini dalam setiap tahunnya
terdapat pasien yang meninggal atau pasien keluar mati. Dari survei
pendahuluan peneliti mengambil 4 sampel dokumen rekam medis tahun
2018 triwulan I (Januari-Maret) di di Rumah Sakit Tk. IV DKT Kota
Madiun, untuk analisis kualitatif administratif (AKLA) dari 4 DRM tersebut
didapatkan keseluruhan dokumen untuk kejelasan masalah pada lembar
catatan pelayanan/perkembangan terintegerasi sesuai antara anamnesa
dengan pemberian obat yang dilakukan. Masukan konsisten terdapat 1
dokumen yang tidak konsisten antara data dalam DRM dengan
kondisi/anamnesa pasien.
Alasan pelayanan terdapat 4 dokumen yang tidak sesuai antara
informasi kondisi pasien dengan tindakan yang dilakukan yaitu tidak
dilakukan pemeriksaan sputum padahal pasien batuk lebih dari 1 bulan. 4
dokumen pada lembar informed consent di dalam DRM tidak terisi
3
informasi identitas pasien secara lengkap pada nomor telepon dan alamat
yang dituliskan secara singkat tanpa RT/RW, kelurahan, kecamatan, dan
kode pos serta 3 dokumen tidak terdapat nama terang pasien/wali saat
membubuhi tandatangan. Telaah rekaman menunjukkan 4 dokumen bersifat
mutakhir dengan tidak menunda penulisan dalam DRM, 1 dokumen masih
ada beberapa penulisan yang sulit dibaca pada lembar resume medis dan
catatan pelayanan dan perkembangan terintegerasi, 4 dokumen yang tidak
menggunakan singkatan baku dalam penulisan diagnosa tuberkulosis dalam
DRM, 4 dokumen tidak saling menjatuhkan sesama rekan dalam penulisan
medis, 4 dokumen terdapat pengisian yang senjang pada lembar resume
medis yaitu tidak dituliskan tanggal lahir, umur, dan jenis kelamin pasien. 4
dokumen tepat dan sesuai dalam penggunaan tinta. 4 dokumen lengkap dan
jelas dengan informasi kronologis yang sesuai tahapan kunjungan dan
pemberian pelayanan Kesehatan Untuk analisis kualitatif medis (AKMED)
dari 4 DRM didapatkan keseluruhan dokumen yang sesuai dan konsisten
dengan ketentuan penatalaksanaan TB dalam penulisan anamnesa. Pada
pemeriksaan fisik menunjukkan 4 dokumen dituliskan keterangan hasil
pemeriksaan ronchi dan wheezing, data RR, dan data suhu tubuh pada
lembar asesmen medis.
Pada pemeriksaan penunjang 4 dokumen yang tidak dilakukan
pemeriksaan penunjang namun penegakkan diagnosanya TB paru
sedangkan 1 dokumen lainnya yaitu dilakukan pemeriksaan sputum namun
tidak dituliskan hasil pemeriksaan. 3 dokumen yang tidak dilakukan
pemeriksaan rontgen dilihat pada lembar resume medis sedangkan 2
dokumen lainnya dilakukan pemeriksaan rontgen namun tidak ada hasil
pemeriksaannya. Pada terapi pengobatan terdapat 1 dokumen tidak
diberikan obat utama atau tambahan (OAT). Kondisi pasien saat pulang
menunjukkan 5 dokumen dituliskan bahwa pasien pulang dengan kondisi
sembuh dan keadaan umum membaik namun 1 dokumen menunjukkan
tanda-tanda vital yang belum normal yaitu RR yang masih > 20 x/menit.
Dampak dari masalah yang terjadi apabila DRM tidak lengkap adalah DRM
4
6
7
darurat, dan rawat inap pada folder tersendiri dan atau tempat
tersendiri. Biasanya berkas rekam medis pasien rawat jalan dan
rawat darurat disimpan pada rak penyimpanan berkas rekam
medis di unit rekam medis atau ditempat pendaftaran rawat
jalan, sedangkan berkas rekam medis rawat inap disimpan di
ruang penyimpanan lain, seperti di bangsal atau unit rekam yang
terpisah dari tempat penyimpanan rekam medis rawat jalannya.
2.1.5 Jenis-jenis Rekam Medis
Berdasarkan waktu penyimpanan, ada 2 (dua) jenis rekam medis
yaitu:
1. Rekam Medis Aktif
Rekam medis yang masih aktif digunakan di sarana
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan masih tersimpan di
tempat penyimpanan berkas rekam medis.
2. Rekam Medis In-aktif
Rekam medis yang jika telah disimpan minimal selama lima
tahun di unit kerja rekam medis dihitung sejak tanggal terakhir
pasien tersebut dilayani pada sarana pelayanan kesehatan atau
lima tahun setelah meninggal dunia.
2.1.6 Pengolahan Data Rekam Medis
Proses dimulainya pencatatan semua data yang diperlukan untuk
memebentuk sebuah informasi yang diperlukan. Pencatatan ini bisa
dilakukan secara individu maupun secara kelompok, berikut contoh
pengolahan data rekam medis:
1. Pendaftaran
Pelayanan pendaftaran adalah mencatat data sosisal/
mendaftar pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan mencatat hasil pelayanannya. Dengan ini harus
menyediakan skrining medis yang sesuai untuk setiap orang
yang datang ke rumah sakit yang meminta pemeriksaan atau
pengobatan untuk suatu kondisi medis. Skrining medis harus
9
2.2 Tuberkulosis
2.2.1 Pengertian Tuberkulosis
TBC (Tuberkulosis) yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit
paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis. TBC akan
menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3
minggu), biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah.
Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa
menyerang tulang, usus, atau kelenjar. Penyakit ini ditularkan dari
percikan ludah yang keluar penderita TBC, ketika berbicara, batuk,
10
atau bersin. Penyakit ini lebih rentan terkena pada seseorang yang
kekebalan tubuhnya rendah, misalnya penderita HIV.
2.2.2 Gejala Tuberkulosis
Selain menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung
lama, penderita TBC juga akan merasakan beberapa gejala lain,
seperti:
1. Demam
2. Lemas
3. Berat badan turun
4. Tidak nafsu makan
5. Nyeri dada
6. Berkeringat di malam hari
2.2.3 Pengobatan Tuberkulosis
TBC dapat dideteksi melalui pemeriksaan dahak. Beberapa tes
lain yang dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit menular ini
adalah foto Rontgen dada, tes darah, atau tes kulit (Mantoux).
TBC dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengonsumsi
obat sesuai dengan resep dokter. Untuk mengatasi penyakit ini,
penderita perlu minum beberapa jenis obat untuk waktu yang cukup
lama (minimal 6 bulan). Obat itu umumnya berupa:
1. Isoniazid
2. Rifampicin
3. Pyrazinamide
4. Ethambutol
Pengobatan penyakit TBC membutuhkan waktu yang cukup
lama dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, memiliki asuransi
kesehatan bisa menjadi pertimbangan, sehingga Anda tidak perlu
dipusingkan dengan tanggungan biaya saat berobat nanti.
11
ULASAN
KELENGKAPAN
ANALISA KUALITATIF
REKAM MEDIS
REKAM MEDIS BERDASARKAN
RAWAT INAP
KUALITATIF REKAM MEDIS
PASIEN
ADMINISTRATIF PASIEN RAWAT
(DENGAN
DAN INAP (DENGAN
DIAGNOSA
KUALITATIF DIAGNOSA
PENYAKIT
MEDIS PENYAKIT
TUBERKULOSIS)
TUBERKULOSIS)
12
BAB 4
METODE PENELITIAN
13
14
Pegumpulan Data
(observasi dan wawancara)
Identifikasi Masalah
(kelengkapan dokumen rekam medis pada pasien Tuberkulosis dan
penyebab ketidaklengkapannya)
Perumusan Masalah
(tinjauan kelengkapan dokumen rekam medis pada pasien tuberculosis di
Rumah Sakit Tk. IV Madiun)
Pengumpulan Data
(Observasi dan Wawancara)
Penarikan Kesimpulan
19
20
2. Masukan Konsisten
Tabel 5.2 Hasil Persentase Masukan Konsisten
Aspek Jumlah RM Persentase %
Masukan Konsisten
Tidak 5 16,67
Ya 25 83,33
Total 30 100
4. Informed Consent
Tabel 5.4 Hasil Persentase Informed Consent
Aspek Jumlah DRM Presentase %
Informed Consent
Tidak 30 100
Ya 0 0
Total 30 100
6. Telaah Mutakhir
Tabel 5.6 Hasil Persentase Telaah Mutakhir
Aspek Jumlah DRM Presentase %
Telaah Mutakhhir
Tidak 0 0
Ya 30 100
Total 30 100
warna biru, serta grafik nadi warna merah. Dari hasil wawancara
dengan petugas assembling menyatakan bahwa adanya
perbedaan penggunaan tinta antara dokter menggunakan tinta
warna biru dan perawat menggunakan tinta warna hitam serta
untuk tensi, suhu, dan nadi menggunakan blue red. Namun, dari
hasil observasi yang didapatkan adalah seluruh penggunaan tinta
dalam RM TB paru baik dokter maupun perawat menggunakan
tinta warna hitam dan untuk penulisan pada lembar grafik
menggunakan warna merah dan biru.
12. Catatan Jelas
Tabel 5.12 Hasil Persentase Catatan Jelas
Aspek Jumlah DRM Presentase %
Catatan Jelas
Tidak 0 0
Ya 30 100
Total 30 100
e. Demam
Tabel 5.18 Hasil Observasi Demam
Aspek Keterangan
Ya Tidak
17 13
Demam Keterangan Extra
Ada Tidak Ada
2 0
Total 30
5.3 Pembahasan
5.3.1 Analisis Kualitatif Administrasi
1. Kejelasan Masalah dan Kondisi Diagnosis
Dari hasil observasi di Rumah Sakit Tk. IV Kota Madiun,
yang tidak sesuai dengan kejelasan masalah dan kondisi/
diagnosis pasien hanya 3,3%, terdapat perbedaan antara
kejelasan masalah dan kondisi/diagnosis, dan pasien mengeluh
36
3. Alasan Pelayanan
Dari hasil observasi, 21 dari 30 RM untuk pasien TB rawat
inap tidak sesuai, dan alasan pelayanan tidak jelas. Berdasarkan
Tabel diatas, perbedaan alasan pelayanan adalah pasien
mengeluh batuk selama 1 tahun disertai dahak dan sesak nafas,
tetapi tidak dilakukan pemeriksaan dahak dan rontgen. Selain
itu, pasien lainnya tidak mengalami batuk atau sesak napas
selama 2 minggu, tetapi menjalani pemeriksaan dahak dan
rontgen
4. Informed Consent
Dari hasil observasi didapatkan keseluruhan RM pasien TB
paru rawat inap yang tidak terisi dengan lengkap mengenai
identitas pasien di lembar informed consent. Berdasarkan hasil,
ketidaksesuaian informasi identitas pasien, yaitu tidak
dituliskannya alamat pasien/ keluarga pasien yang lengkap dan
tidak dituliskannya no. telepon di lembar informed consent. Dari
hasil observasi didapatkan bahwa informasi identitas pasien
sangat penting untuk dicantumkan khususnya untuk alamat
lengkap pasien agar lebih mudah untuk mengindetifikasi pasien,
namun dari hasil observasi didapatkan 30 Rekam Medis
pada lembar informed consent tidak dituliskan alamat lengkap
dan nomor telepon pasien. Sebaiknya perawat lebih
memperhatikan atau mengarahkan pasien/ keluarga pasien
dalam mengisi lembar informed consent dan memberikan
penjelasan mengenai item apa saja yang harus diisi untuk
meminimalisir tidak terisinya informasi identitas. Persetujuan
yang diberikan pasien atau keluarga berdasarkan penjelasan
mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien
tersebut (Bardosono, 2010).
38
6.1 Kesimpulan
1. Analisis Kualitatif Administratif
Berdasarkan aspek analisis kualitatif administratif dokumen rekam
medis rawat inap pada pasien tuberkulosis paru yang paling tidak
lengkap terdapat pada aspek Informed Consent yaitu Informasi identitas
pasien dan pada aspek telaah rekaman yaitu singkatan baku.
a. Identifikasi pada aspek informed consent paling banyak
terdapat pada aspek informasi identitas terdapat 30 dokumen
rekam medis (100%) yang dikarenakan tidak lengkap dan tidak
diisinya penulisan alamat dan no telepon.
b. Identifikasi pada aspek telaah rekaman paling banyak terdapat pada
aspek singkatan baku yang terdapat 30 dokumen rekam medis
dengan persentase (100%) dikarenakan penulisan singkatan
diagnosis tuberkulosis yang tidak sesuai dengan SPO RS Tk. IV
DKT Madiun
2. Analisis Kualitatif Medis
Berdasarkan aspek analisis kualitatif medis dokumen rekam medis
rawat inap pada pasien tuberkulosis paru yang paling tidak konsisten
dan tidak sesuai terdapat pada aspek pemeriksaan penunjang rontgen
dan aspek terapi/pengobatan.
6.2 Saran
1. Diperlukan sosialisasi SPO singkatan baku yang telah disepakati di RS
Tk. IV DKT Madiun kepada tenaga medis baik dokter maupun perawat.
2. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut untuk mendesain lembar
atau form hasil pemeriksaan penunjang yang belum disediakan dari
RS Tk. IV DKT Madiun, seperti hasil pemeriksaan penunjang rontgen,
guna menunjang kelengkapan dokumen rekam medis.
42
DAFTAR PUSTAKA
Dinkes Jatim. 2015. Dinas kesehatan provinsi jawa timur tahun 2015, 317 hlm. Retrieved
March 3, 2017, from http://www.depkes.go.id/resources/ download /profil/
PROFIL_KES_ PROVINSI_2015/15_Jatim_2015.pdf.
Kemenkes RI. 2016a. Profil Kesehatan Indonesia 2015. (D. Budijanto, Yudianto, B.
Hardhana, & T. A. Soenardi, Eds.). Jakarta. Retrieved March 2, 2017, from
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/profil kesehatanIndonesia-2015.pdf.
Kemenkes RI. 2016b. Profil Kesehatan Kabupaten Probolinggo Tahun 2015, 161 hlm.
https://doi.org/351.077 Ind.
Mudiono, D. R. P., & Roziqin, M. C. (2019). Evaluasi Penerapan SIMRS Ditinjau dari
Aspek Kualitas Informasi, Penggunaan Sistem dan Organisasi di RSU Dr. H.
Koesnadi Bondowoso. Jurnal Kesehatan, 7(3), 103-110.
UU RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(2009). Jakarta. Retrieved April 7, 2017, from http://www. depkes.go.id /resources/
download/peraturan/UU No. 44 Th 2009 ttg Rumah Sakit.PDF.
Wicaksono, A. P., & Mudiono, D. R. P. (2019). Expert System for Typhoid Fever
Disease Diagnosis Using A Web-Based Application. 64–69. Retrieved from
https://publikasi.polije.ac.id/index.ph p/ProceedingICOFA/article/view/180 5.
Yadi. 2018. Pedoman peningkatan mutu rekam medis. Retrieved April 4, 2017, from
https://id.scribd.com/doc/310702740/Pedoman-Peningkatan- Mutu- Rekam-Medis.
Depkes RI. 2006. Pedoman Pengelolahan Dokumen Rekam Medis Rumah Sakit Di
Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Rekam Medik. Edi, Susanto dan
43
44
Hainun. N.A. 2013. Tesis: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Dokter
Spesialis Terhadap Kebijakan dan Aturan di RumahSakit Hermina Daan Mogot.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Konsil Kedokteran
Indonesia. 2006, Manual Rekam Medis. Jakarta: Konsil K
Huffman, EK. 1999. Health Information Managemen. Padang : APIKES Dharma Lanbaw
Riyanto A. 2011. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Hal 5
45
1. Data Pribadi
Kelengkapan
No Nama Alasan
Ya Tidak
1 Nama Lengkap
2 NIK
3 Alamat Lengkap
4 Tempat Lahir
5 Tanggal Lahir
6 Jenis Kelamin
7 Pekerjaan
8 Keluarga Dekat
9 Nomor Register
10 Dokter yang Merawat
11 Asal Rujukan
12 Tanggal Masuk
13 Tanggal Keluar
2. Data Finansial
Kelengkapan Alasan
No Nama
Ya Tidak
1 Alamat
2 Perusahaan
3 Asuransi
4 Tipe Asuransi
5 Nomor Polis
46
3. Data Sosial
Kelengkapan
No Nama Alasan
Ya Tidak
1 Kewarganegaraan
2 Kebangsaan
3 Hubungan Keluarga
4 Penghidupan
5 Kedudukan Sosial
4. Data Medis
Kelengkapan
No Nama Alasan
Ya Tidak
1 Anamnesis
2 Pemeriksaan Fisik
3 Denyut Nadi
4 Tensi
5 Diagnosis Masuk
6 Catatan Pengobatan
7 Kemajuan/ kemunduruan Penderita
8 Instruksi Dokter
9 Pemeriksaan Penunjang
10 Laboratorium
11 Rontgen
12 EKG
13 Laporan Perawat
14 Konsultasi
15 Operasi
47