Makalah Penggunaan Motor Listrik

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK


Pengaturan Kecepatan dan Pengendalian Motor Listrik sebagai
Penggerak Beban

Oleh :
Wayan Dhani Saputra (42220047)

Prodi Teknik Elektro

Fakultas Teknik Dan Informatika

Universitas Pendidikan Nasional Denpasar 2023


PENDAHULUAN
Motor listrik telah menjadi tulang punggung utama dalam berbagai sektor industri dan
teknologi modern, memainkan peran penting sebagai penggerak berbagai macam beban.
Prinsip dasar operasi motor listrik, yang terkait dengan konsep elektromagnetisme,
menyediakan dasar untuk mengubah energi listrik menjadi gerakan mekanis yang diperlukan
dalam berbagai aplikasi. Kecepatan motor memiliki signifikansi krusial, mengingat bahwa
setiap aplikasi membutuhkan tingkat kecepatan yang spesifik untuk mencapai kinerja optimal.
Oleh karena itu, pengaturan kecepatan dan pengendalian motor listrik menjadi aspek kunci
dalam memastikan responsivitas terhadap kebutuhan beban yang beragam.

Dalam menghadapi dinamika kompleks perubahan beban, pengendalian kecepatan


motor menjadi tantangan tersendiri. Berbagai metode pengaturan kecepatan diperkenalkan,
tergantung pada jenis motor yang digunakan. Sebagai contoh, motor DC dapat diatur melalui
pengaturan tegangan input, sementara motor AC dapat dikendalikan dengan mengatur
frekuensinya. Lebih lanjut, metode pengendalian PID, yang mencakup Proporsional, Integral,
dan Derivatif, telah menjadi standar dalam mencapai tingkat pengendalian yang optimal.

Dalam era inovasi teknologi, penggunaan mikrokontroler dan sistem kontrol


terdistribusi memberikan dimensi baru dalam pengaturan kecepatan motor listrik. Aplikasi
motor listrik sebagai penggerak beban mencakup berbagai industri, mulai dari manufaktur
hingga transportasi dan otomasi. Dengan meningkatnya kompleksitas sistem industri,
pengendalian yang efisien bukan hanya mendukung kinerja optimal tetapi juga berkontribusi
pada efisiensi energi secara keseluruhan.

Meskipun demikian, tantangan yang melibatkan perubahan beban mendadak dan


perlunya perawatan preventif tetap menjadi fokus utama. Dalam konteks ini, pemahaman
mendalam tentang pengaturan kecepatan dan pengendalian motor listrik menjadi esensial. Oleh
karena itu, makalah ini akan menjelajahi aspek-aspek kunci dalam pengaturan kecepatan dan
pengendalian motor listrik sebagai landasan untuk pengembangan solusi yang lebih efektif dan
efisien.
PEMBAHASAN

1. Pengertian Motor Listrik


Motor listrik adalah sebuah peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi listrik
menjadi energi gerak/energi mekanik jadi dengan kata lain motor listrik merupakan kebalikan
dari generator listrik. Motor listrik ini sangat banyak penggunaannya, mulai dari mesin mesin
di pabrik hingga peralatan rumah tangga seperti blender, mixer , pompa air dan lain lain.

Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa pada
sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya. Perbedaan fasa pada motor 3
phase didapat langsung dari sumber. Hal tersebut yang menjadi pembeda antara motor 1 fasa
dengan motor 3 fasa.

Secara umum, motor 3 fasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan rotor. Bagian
tersebut dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang biasa disebut dengan air gap. Jarak
antara stator dan rotor yang terpisah oleh air gap sekitar 0,4 milimeter sampai 4 milimeter.

Terdapat dua tipe motor 3 fasa jika dilihat dari lilitan pada rotornya, yakni rotor belitan
(wound rotor) dan rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor). Motor 3 fasa rotor belitan (wound
rotor) adalah tipe motor induksi yang lilitan rotor dan statornya terbuat dari bahan yang sama.

Sedangkan motor 3 fasa rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor) adalah tipe motor induksi
yang konstruksi rotornya tersusun dari beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati
slot-slot yang ada pada rotor motor, kemudian pada setiap bagiannya disatukan oleh cincin.
Akibat dari penyatuan tersebut, terjadi hubungan singkat antara batangan logam dengan
batangan logam yang lainnya.

2. Jenis – Jenis Motor Listrik

Tipe atau jenis motor listrik yang ada saat ini beraneka ragam jenis dan tipenya. Semua
jenis motor listrik yang ada memiliki 2 bagian utama yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian
motor listrik yang diam dan rotor adalah bagian motor listrik yang bergerak (berputar). Pada
dasarnya motor listrik dibedakan dari jenis sumber tegangan kerja yang digunakan.
Berdasarkan sumber tegangan kerjanya motor listrik dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

a. Motor Listrik Arus Bolak-balik (AC) adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan
sumber tegangan arus listrik bolak balik.
b. Motor Listrik Arus Searah (DC) adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan sumber
tegangan arus listrik searah.

Gambar 1 Klasifikasi jenis utama motor listrik

3. Cara Kerja Motor Listrik


Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama. Arus listrik dalam medan
magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop yaitu, pada sudut kanan medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga
putar/torque untuk memutar kumparan . Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya
untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebu kumparan medan. Dalam memahami sebuah motor,
penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada
keluaran tenaga putar/torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat
dikategorikan kedalam tiga kelompok:
a. Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi
dengan kecepatan operasinya namun torquenya tidak bervariasi. Contoh beban dengan
torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
b. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan
(torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
c. Beban dengan Energi Konstan adalah beban dengan permintaan torque yang berubah dan
berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh: Peralatan mesin.
4. Pengertian Motor

Motor didefinisikan sebagai sebuah benda atau alat konversi energi, sedangkan motor
listrik dapat didefinisikan sebuah benda atau alat yang mampu menkonversi atau mengubah
energi yaitu dari energi listrik menjadi energi mekanik yang memiliki kecepatan tertentu
melalui proses elektro magnet. Motor listrik memiliki jenis yang beragam. Dari suplay motor
dibedakan menjadi dua yaitu motor AC (alternating current) dan motor DC (direct current)
kemudian berdasarkan sumber energi listrik AC motor listrik dapat dibedakan menjadi motor
AC tiga fasa dan motor AC satu fasa Kerja motor Seri AC sangat menyerupai motor seri DC,
kecepatan menjadi tinggi dengan berkurangnya beban. Dalam motor seri yang sangat kecil,
rugi-rugi biasanya cukup besar pada keadaan tanpa beban untuk membatasi kecepatan pada
suatu nilai tertentu. Untuk arus jangkar yang besar, kopelnya pun juga besar, sehingga
memberikan kopel awal yang baik. Karena reaktans induktif berbanding lurus dengan
frekuensi, maka karakteristik kerja motor AC seri lebih baik pada frekuensi yang lebih rendah.
Beberapa motor seri dibuat dalam ukuran yang besar untuk melayani traksi yang besar dan
dirancang untuk frekuensi yang rendah, yakni 25 Hz atau kurang. Akan tetapi motor AC seri
yang mempunyai ukuran sepersekian daya kuda dirancang agar bekerja dengan baik
pada frekuensi 50 atau 60 Hz. Untuk beberapa pemakaian diinginkan penggunaan motor seri
yang dapat bekerja pada rangkaian AC maupun DC.

Dengan rancangan sedemikian rupa, motor seri dibuat agar beroperasi dengan baik pada
frekuensi 50-60 Hz atau pada tegangan DC 115 atau 220 V. Oleh sebab itu, suatu motor seri
demikian biasanya disebut motor universal. Motor universal merupakan suatu motor seri yang
mempuanyai kemampuan untuk bekerja dengan sumber tegangan AC.ataupun DC. Hal ini
disebabkan sudut moment kaks dibuat tetap oleh kedudukan sikat dan biasanya pada nilai
optimum 90 derajat Motor universal umumnya daya kisarnya antara 10 sampai dengan 300
Watt. Motor universal termasuk dalam motor 1 fasa karena pada motor tersebut dimasukan
teganggan satu fase. Namun dalam praktik, sering dijumpai motor satu fase dengan lilitan 2
fase. Dikatakan demikian karena didalam motor satu fase lilitan statornya terdiri atas 2 jenis
lilitan, yaitu lilitan pokok dan lilitan bantu. Kedua jenis lilitan tersebut dibuat sedemikian rupa
sehingga arus yang mengalir pada masing-masing lilitan mempuanyai perbedaan fasa. Dengan
kata lain bahwa arus yang mengalir pada lilitan pokok dan lilitan bantu tidak sefasa.
Motor 1 fasa disebut motor fasa belah.
5. Karakteristik Motor

Motor mempunyai karakteristik seri karena berputar pada kecepatan rata- rata bila
bebannya juga rata-rata, dan apabila bebannya dikurangi maka kecepatannya akan naik. Motor
ini mempunyai sifat sifat-sifat yang sama seperti motor DC seri. Pada pembebanan ringan
motor berputar dengan cepat dan menghasilkan kopel yang kecil. Tetapi pada keadaan
pembebanan yang berat, maka motornya berputar secara perlahan-lahan dengan torsi yang
besar. Jadi, motor mengatur kecepatannya sesuai dengan beban yang dihubungkan ke motor
tersebut. Motor jenis ini banyak ditemui antara lain pada: dinamo mesin jahit rumah, mesin
bor, mixer, dan lainnya.

Gambar 2. Karakteristik kecepatan motor

Untuk motor yang sama bila dihubungkan sumber tegangan AC umumnya didapatkan
putaran lebih tinggi. Putaran motor biasanya tinggi, apalagi dalam keadaan tanpa beban Maka
dari itu, biasanya motor dihubungkan langsung dengan beban sehingga putaran motor yang
tinggi bisa berkurang dengan pembebanan tersebut. Bila motor dihubungkan dengan sumber
tegangan AC, pada saat ½ periode positif (gambar 4a), motor berputar berlawanan dengan arah
putaran jarum jam. Pada ½ periode negatif (gambar 4b), dan menurut “hokum tangan kiri”
dinyatakan: apabila tangan kiri terbuka diletakkan diantara kutub U dan S, maka garis-garis
gaya yang keluar dari kutub utara menembus telapak tangan kiri dan arus didalam kawat
mengalir searah dengan arah keempat jari, sehingga kawat tersebut akan mendapat gaya yang
arahnya sesuai dengan ibu jari.
Motor tetap berputar berlawanan dengan arah putaran jarum jam, karena perubahan
arah arus pada kumparan penguat saatnya bersamaan dengan perubahan arah arus pada rotor.
Dalam hal ini arus jangkar menjadi negatif (-Ia) dan fluks magnet menjadi (- ). Jadi T = k (-Ia)
(- ) nilainya tetap sama dengan keadaan pertama (positif). Dengan demikian, meskipun
dihubungkan dengan sumber tegangan AC, arah putaran tidak berubah.

Bila arus bolak balik diberikan pada motor, kuat medan stator dan rotor akan berubah-
ubah dalam fasa waktu yang tepat. Keduanya akan berubah arah pada saat yang sama,
akibatnya torsi akan selalu pada arah yang sama meskipun terjadi pembentukan sinyal
magnetis dua kali frekuensi jala-jala listrik. Torsi rata-rata akan dihasilkan, dan penampilan
motor AC umumnya akan serupa dengan motor jenis DC. Karakteristik motor AC dan DC
cukup berbeda karena dua alasan:

Motor dengan sumber tegangan AC, tegangan reaktans jatuh didalam medan dan
gandar kumparan menyerap sebagian tegangan yang diberikan. oleh sebab itu, torsi dan arus
lawan perputaran yang dibangkitkan pada kumparan lebih kecil dan kecepatannya cenderung
menjadi lebih rendah dibandingkan dengan sumber tegangan DC.

Dengan sumber teganga AC, rangkaian magnetis menjadi cukup jenuh pada puncak
gelombang arus, dan nilai rms fluks menjadi lebih kecil dibandingkan dngan sumber tegangan
DC. Pada nilai rms yang sama, torsi cenderung lebih kecil dan kecepatannya lebih tinggi
dengan sumber tegangan AC dibandingkan dengan sumber tegangan DC.

6. Pengatur Kecepatan

Pengatur kecepatan motor merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengatur
kecepatan putar motor. Kontrol kecepatan motor yang dikembangkan mampu memberikan
beberapa kondisi operasi motor, masing-masing memberikan harga maksimum yang berbeda-
beda dari laju output motor. Pengaturan kecepatan dengan cara memasang tahanan depan
(rheostat resistance) dihubungkan seri dengan motor. Tahanan dapat diatur bervariasi pada
motor yang akan memberikan tegangan masuk bervariasi pada motor. Besar kecilnya arus dan
tegangan dipengaruhi oleh hambatan (R) penghantar, Semakin kecil hambatan (R) semakin
besar arus yang mengalir dan sebaliknya. Hal ini dapat ditunjukkan oleh persamaan hukum
Ohm: = /De ngan : I = arus (Ampere) V = tegangan (Volt) R = hambatan (Ohm) Penggunaan
pengatur kecepatan sangat berguna berguna dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya pada
perindustrian yang setiap alat yang berputar selalu berhubungan dengan motor.
Oleh karena itu setiap hal yang berhubungan dengan karakteristik, efisiensi, dan perilaku
motor yang menguntungkan maupun merugikan perlu dipelajari.

Faktor utama yang menentukan besarnya pembangkitan tegangan yang melawan arus pada
motor adalah kecepatan. Karena itu semua moto cenderung menarik arus yang lebih besar
selama periode pengasutan (arus awal) dibandingkan ketika motor berputar pada kecepatan
kerja (arus jalan). Sering kecepatan motor harus diubah untuk memenuhi permintaan beban.
Pada pokoknya pengendali kecepatan motor dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian,
yaitu:

1. Motor Kecepatan Banyak

Motor induksi dengan lilitan kecepatan banyak cocok untuk pemakaian yang
memerlukan kecepatan sampai dengan empat kecepatan yang berbeda. Kecepatan ini
dipilih dengan menghubungkan lilitan pada konfigurasi yang berbeda dan sangat konstan
pada tiap-tiap penyetelan. Motor kecepatan banyak ada dua jenis kecepatan yang utama,
yaitu: motor lilitan terpisah dan motor berurutan. Sering ditemukan pada kipas ventilasi
dan pompa.

2. Penggerak Kecepatan Variabel

Penggerak kecepatan variabel digunakan untuk menyeediakan control kecepatan


dengan proses rentang. Penggerak kecepatan variabel dapat ditunjuk dengan variasi
nam, misalnya: penggerak kecepatan yang dapat diatur, penggerak penggerak
frekuensi yang dapat diatur, dan inverter frekuensi variabel. Penggerak kecepatan
variabel dengan listrik adalah sistem listrik yang disusun dari motor, pengontrol
operator (manual atau otomatis). Alat ini mampu mengatur kecepatan maupun torsi
dari motor, pengontrol penggerak, dan pengontrol operator (manual atau otomatis).

Pengontrol penggerak adalah alat elektronik yang dapat mengontrol kecepatan, torsi
dan arah dari motor AC atau DC. Fungsi kontrol umum yang berkaitan dengan penggerak
kecepatan yang dapat diatur meliputi

a. Kecepatan yang diatur sebelumnya. Kecepatan yang diatur sebelumnya menunjuk pada
satu atau lebih kecepatan yang pas dimana penggerak harus bekerja.
b. Kecepatan kerja, adalah ukuran kerja plat nama pembuat dimana motor akan
membangkitkan horsepower kerja pada beban dan tegangan kerja. Pada penggerak DC,
ini biasanya titik dimana tegangan jangkar penuh diberikan dengan penguat medan
ukuran kerja. Pada sistem AC, biasanya titik dimana 50 Hz dipakai pada motor induki.
c. Rentang kecepatan. Rentang kecepatan berkisar dari kecepatan minimum sampai
dengan kecepatan maksimum dimana motor harus bekerja dibawah kondisi beban torsi
konstan atau variabel. Rentang kecepatan 50:1 untuk motor dengan kecepatan tertinggi
1800 rpm berarti motor harus beroperasi dengan kecepatan 36 rpm, dan masih bertahan
didalam spesifikasi penghambat. Pengontrol mampu mengontrol rentang kecepatan
yang lebih lebar dibandingkan dengan motor sebab tidak ada pembatas termal (hanya
listrik).
d. Pengaturan kecepatan. Pengaturan kecepatan adalah ukuran numerik, dalam persen,
mengenai seberapa akurat kecepatan motor dapat dipertahankan. Ini adalah persentase
perubahan pada kecepatan antara beban penuh dan tanpa beban. Kemampuan
penggerak mengoperasikan motor pada kecepatan antara beban penuh konstan.

3. Pengendali Motor Induksi Rotor Lilit


Rotor motor dikonstruksi dengan lilitan yang dibawa keluar dari motor melalui slip
ring pada poros motor. Lilitan tersebut dihubungkan pada pengontrol yang
menempatkan tahanan variabel seri dengan lilitan. Dengan mengubah jumlah tahanan
luar yang dihubungkan pada rangkaian rotor, kecepatan motor lilit yang paling umum
dengan rentang 300 hp atau lebih.
4. Pengontrol motor DC
Teknologi penggerak DC adalah bentuk tertua dari pengaturan kecepatan listrik.
Kecepatan motor DC adalah yang paling sederhana untuk dapat diatur dan dapat diatur
pada rentang yang sangat luas. Karena kecepatan motor DC dapat diatur dengan
mengubah tegangan pada jangkar, medan atau keduanya.

Pengatur tegangan jangkar dari motor DC menggambarkan metode pengatur kecepatan


elektronik dengan variasi tegangan jangkar. Kecepatan motor berbanding langsung dengan
tegangan yang diberikan pada jangkar. SCR adalah elemen pengatur daya utama rangkaian.
Konduksi dari SCR dikontrol dengan pengaturan potensiometer referensi kecepetan, yang
mengatur waktu1 ON dari SCR tiap setengah siklus positif dan juga pengatur tegangan yang
diberikan pada jangkar.
7. Pengaturan Putaran Motor Universal
Pengaturan kecepatan motor universal adalah dengan cara mengatur besar tegangan
yang diberikan kepada motor ini. Motor universal merupakan motor yang dapat bekerja
dengan sumber tegangan AC maupun DC, sehingga pengaturan tegangannya pun dapat
dilakukan dengan dua macam yaitu pengaturan dalam bentuk sumber tegangan AC dan
pengaturan dalam bentuk sumber tegangan DC.

Semakin besar tegangan yang diberikan kepada motor universal ini, maka semakin besar
pula kecepatan putarnya. Dan sebaliknya, semakin kecil tegangan yang diberikan
kepadanya, maka semakin kecil pula kecepatannya. Pengaturan motor jenis ini termasuk
dalam pengaturan motor solid state yaitu dengan menggunakan thyristor (Triac) sebagai
pengatur tegangan.

A. Diac dan Triac sebagai pengontrol motor AC

Salah satu motor 1 fasa yang dapat diatur kecepatan putarannya adalah motor
dengan kutub terlindung (sheeding coil). Penggunaan dari motor sheeding coil antara lain
menjalankan kipas angin dan alat pengering rambut.

Agar pengaturan kecepatan putaran motor tersebut efisien, maka digunakan komponen
diac dan triac, lihat gambar 2.6a

Gambar 2.6a Rangkain kontrol dengan diac dan triac

Cara kerja dari pengaturan diatas adalah:

Apabila kedudukan tahanan potensiometer (R2) dalam keadaan maksimum dan saklar S
ditutup, maka motor belum berputar karena tegangan gate atau tegangan kapasitor belum
cukup memberikan pengapian pada diac.
Kedudukan tahanan R2 diatur sedikit demi sedikit sehingga tahanannya menjadi
berkurang, menyebabkan tegangan kapasitor terpenuhi dan memberikan pengapian pada
diac. Karena diac sudah ON maka akan mentrigger kepada triac dan selanjutnya triac
konduk, mengakibatkan motor berputar lambat.

Dengan mengubah-ubah tahanan potensiometer R2 maka akan diperoleh kecepatan


putaran motor yang berbeda. Bentuk arus gate dan daya yang diberikan pada motor dapat
dilihat pada gambar 2.20b

Gambar 2.6b bentuk arus beban dan arus gate

Dengan pemesangan C pada rangkaian gate akan terjadi penundaan waktu pentriggeran
pad ½ periode pertama, tetapi pada periode-periode selanjutnya beban mendapat energi
penuh.

B. Komponen pengatur tegangan AC

1. Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat aliran listrik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih resistor yaitu :

a. Toleransi, yaitu resistor yang diproduksi nilainya tidak selalu tepat.

b. Kestabilan yaitu nilai resistor tidak berubah akibat temperature tinggi atau
pemakaian yang lama.

c. Tingkat daya yaitu kemampuan maksimum resisitor dalam membatasi energi atau
arus listrik yang melewatinya.
Komponen ini berbentuk kecil dan memiliki gelang bervariasi gelang – gelang warna ini
adalah menunjukkan besar dan kecilnya nilai tahanan arus didalamnya. Warna gelang
tersebut sangat penting bagi penggemar elektronika. Umumnya berbentuk kecil dengan 2
kaki, kompenen ini tidak memiliki kutub negatif ataupun positif. Sehingga
pemasangannya boleh terbalik, asalkan nilainya sama dengan nilai yang diinginkan.
resistor diberi simbol:

Gambar 2.7. Simbol Resistor

Resistor diberi nilai secara standard dan besarnya nilai tersebut sudah tertera dibadan
resistor. Nilai resisitor ditentukan dengan kombinasi gelang- gelang warna dan setiap
posisi gelang mempunyai arti sendiri. Arti dari gelang–gelang berwarna pada resistor
ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 1. Gelang-gelang warna pada resistor

Warna Gelang Gelang Faktor toleransi

pertama kedua pengali

Hitam 0 0 100

Coklat 1 1 101

Merah 2 2 102

Orange 3 3 103 2%

Kuning 4 4 104

Hijau 5 5 105

Biru 6 6 106
Ungu 7 7 107

Abu-abu 8 8 108

Putih 9 9 109

Emas 5%

Perak 10 %

Tanpa 20 %

warna

Sumber: daryanto 2000

2. Kapasitor

Kondensator adalah komponen yang dapat menyimpan arus listrik sampai batas yang
ditentukan.kapasitor berasal dari kata “kapasitance” atau kapasitas yang artinya
kemampuan untuk menyimpan arus listrik.

Pada dasarnya kapasitor terdiri dari dua keping penghantar yang disekat. Bahan yang
berfungsi sebagai penyekat disebut Dielektrikum. Bahan penyekat yang biasa diginakan
untuk dielektrik adalah : keramik, kertas, mika, elektrolit.

Pemasangan kapasitor dalam suatu rangkaian elektronika mempunyai maksud dan tujuan
sebagai berikut :

a. Sebagai penghubung / kopling yang menghubungkan masing–masing bagian


dalam suatu rangkaian

b. Memisahkan arus bolak-balik dari arus searah


c. Sebagai filter yang dipakai pada rangkain catu daya

d. Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian pemancar

e. Menghemat daya dalam rangkaian lampu TL

f. Menghilangkan loncatan bunga api dalam rangkaian saklar

Gambar 2.8 simbol Kapasitor

Macam-macam kondensator Menurut bentuk dan fungsinya ada beberapa


kondensator sebagai berikut :

a. Kondensator bola, yaitu kondensator yang berbentuk bola konsentris.

b. Kondensator silinder, yaitu kondensator yang berbentuk silinder konsentris.

c. Kondensator keping sejajar.

d. Kondensator keramik, yaitu kondensator yang dibungkus dielektrikum mika.

e. Kondensator variabel (VARCO), yaitu kondensator yang kapesitasnya dapat diubah-ubah.

f. Kondensator gulung, yaitu kondensator keping sejajar yang digulung karena panjangnya
keping sejajar untuk kapasitas yang besar.

Kondensator elektrolit (ELCO), yaitu kondensator yang dielektrikumnya larutan


atau pasta elektrolit untuk memperbesar kapasitas. Untuk kondensator ini kaki – kaki
kondenstor merupakan elektroda (katoda dan anoda), sehingga dalam pemasangan kaki
positif dan negatif tidak boleh terbalik.
3. Diac

Diac adalah dua buah dioda yang disambungkan berlawanan. Diac digunakan
sebagai pengapian dari triac. Konstruksi diac hampir sama susunannya dengan
transistor.lihat gambar 4.9a berikut:

Gambar 2.9a Susunan Diac gambar

2.9b Simbol Diac

Gambar 2.9a memperlihatkan susunan physis diac, pada saat A positip maka junction
1 (j1) forward bias dan junction 2 (j2) reverse bias. Apabila tegangan positip A dinaikkan
terus terhadap B, maka pada suatu saat tertentu j2 akan break down dan menyebabkan arus
mengalir pada diac. Arus dari diac ini selanjutnya digunakan untuk mentrigger triac.

Jika B lebih positip terhadap A, maka j2 forward dinaikkan j1 reverse. Supaya diac
dapat mengalirkan arus dari B ke A, maka tegangan B harus dinaikkan sehingga mencapai
titik break down dari j1.

Untuk mendapat tegangan brek down dari diac atau untuk memperoleh titik
pengapian dari diac, maka umumnya digunakan kapasitor. Pada umumnya diac
mempunyai brek over voltage antara 25 volt sampai 35 volt.
Oleh karena itu, walaupun diac sudah break down, tetapi asal tegangannya tidak
melebihi dari 35 volt mak diac tidak akan rusak.

Apabila diac diukur dengan ohm meter, maka jarum ohm meter tidak akan
menunjuk, karena tahanannya tinggi sekali (selalu reverse).

4. Triac

Triac merupakan dua buah SCR yang terhubung secara paralel. Lihat gambar 2. 10a
dan gambar 2.10b

Gambar 2.10a Susunan triac Gambar 2.10b simbol triac

Triac berbeda dengan SCR karena triac dapat mengendalikan atau menghantarkan
arus dalam kedua arah. Dalam keadaan off tidak ada arus yang dapat mengalir diantara
kedeua terminal yaitu Main Terminal 1 (MT1) dan Main Terminal 2 (MT2). Ketika triac
ON, maka tahanan dalam antara MT2 dan MT1 menjadi sangat rendah.

Apabila MT2 lebih positip terhadap MT1, maka arus mengalir dari MT2 ke MT1
dan sebaliknya apabila MT1 lebih positip terhadap MT2, maka arus mengalir dari MT1 ke
MT2. gambar 2.10c memperlihatkan karakteristik dari triac.
Gambar 2.10c karakteristik triac

Gambar 2.10d triac keadaan forward Gambar 2.10e triac keadaan reverse

Pada keadaan forward, maka G lebih positip terhadap MT1 dan dalam keadaan reverse,
G lebih negatip terhadap MT2. pemasangan triac di dalam rangkaian MT2 dengan MT1 tidak
boleh ditukarkan, apabila ditukarkan maka kondisi ON dan OFF triac berbeda.
PENUTUP
Kesimpulan

Motor listrik adalah sebuah peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi
listrik menjadi energi gerak/energi mekanik jadi dengan kata lain motor listrik
merupakan kebalikan dari generator listrik. Motor listrik ini sangat banyak
penggunaannya, mulai dari mesin mesin di pabrik hingga peralatan rumah tangga
seperti blender, mixer , pompa air dan lain lain. Motor listrik 3 fasa adalah motor
yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa pada sumber untuk
menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya. Perbedaan fasa pada motor 3 phase
didapat langsung dari sumber. Hal tersebut yang menjadi pembeda antara motor 1
fasa dengan motor 3 fasa.

Motor mempunyai karakteristik seri karena berputar pada kecepatan rata- rata
bila bebannya juga rata-rata, dan apabila bebannya dikurangi maka kecepatannya
akan naik. Motor ini mempunyai sifat sifat-sifat yang sama seperti motor DC seri.

Pengatur kecepatan motor merupakan suatu alat yang berfungsi untuk


mengatur kecepatan putar motor. Kontrol kecepatan motor yang dikembangkan
mampu memberikan beberapa kondisi operasi motor, masing-masing memberikan
harga maksimum yang berbeda-beda dari laju output motor.

Pada pokoknya pengendali kecepatan motor dapat diklasifikasikan menjadi


empat bagian, yaitu Motor kecepatan banyak, Penggerak Kecepatan Variabel,
Pengendali Motor Induksi Rotor Lilit, Pengontrol Motor DC

Anda mungkin juga menyukai