Tugas Au 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TUGAS ANGKUTAN UMUM

KINERJA JARINGAN, KINERJA OPERASIONAL, DAN


KINERJA KEPENGUSAHAAN
Dosen Pengampu : Sabrina Handayani, MT

Disusun Oleh :
1.
2. Imam Rizqo Adiansyah (2201172)
3. Reivandy Elvan Nugrafitra (2201340)
4. Supardi Ferdiansyah Djafar (2201388)
5. Muhammad Haikal Rizaky (2201255)
6. Riani Sakinah Salsabila (2201345)
7. Nurhidayah Lestari
8. M. Farhan Daffa Kurniawan (2201250)
9.
10.
11.
12.

POLITENIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA – STTD

BEKASI 2022

A. Kinerja Jaringan
1. Keinginan Orang Berjalan
● Keinginan calon penumpang dalam berjalan kaki dari asal ke tempat
peberhentian atau halte untuk mendapatkan angkutan terdekat dan berjalan
kaki dari pemberhentian akhir menuju tujuan.
● Jarak untuk mencapat pemberhentian :
○ Pusat kota 300-500 m
○ Pinggiran 500-1.000 m

2. Cakupan Pelayanan

Cakupan pelayanan jaringan trayek angkutan umum di ukur


berdasarkan jarak berjalan, tetapi bukan antar rute pelayanan melainkan ke
perhentian. Jaringan pelayanan dikatakan baik jika cakupan pelayanan untuk
daerah perkotaan ialah 70 – 75 % penduduk tinggal 400 m berjalan ke
perhentian. Sedangkan untuk daerah pinggiran kota dengan kepadatan yang
agak rendah 50 – 60 % penduduk tinggal pada jarak berjalan 700 m ke
perhentian.

Cakupan pelayanan (CP) = panjang trayek X 2 KOB

3. Nisbah

Nisbah atau angka banding ini mengukur panjang jalan yang dilalui
pelayanan angkutan dengan luas (km²) daerah yang dilayani.

4. Ketersediaan Angkutan Umum

Ketersediaan ankutan umum adalah perbandingan panjang jalan yang ada di


zona terhadap panjang trayek yang ada di zona tersebut
B. Kinerja Operasional
1. Tingkat Operasi Kendaraan
Kendaraan Beroperasi 15 Tingkat Operasi

K-35 Kendaraan Diizinkan 25 15/25 x 100% = 60%

2. Load Factor

Rumus = kapasitas kendaraan (diperoleh dari buku uji) : jumlah penumpang


Asal Tengah Tujuan Tujuan Tengah Asal
LF PEAK 37% 39% 38% 37% 31% 37%
LF OFF
PEAK 19% 20% 18,50% 16% 21,20% 18,50%

3. Jam Operasional

Angkot K-35 beroperasi dari pukul 06.00 - 18.00 WIB

4. RIT

Jumlah seluruh perjalanan dalam satu hari, 1 rit = 2 perjalanan, *catatan : perhitungan
rit dipake untuk trayek tidak berjadwal

No Kendaraan Jumlah RIT


B 1628 ONY 3
B 1802 END 1
B 1732 HOD 2
B 1561 NY 3
B 1783 IMR 3
B 1812 OTT 1
B 1938 NDO 1
B 1420 KLN 1
B 1939 VY 2
B 1801 AR 2
B 1524 NY 1
B 1216 ZY 1
B 1605 LAN 1
B 1561 CR 1
B 1925 DC 1
Jumlah 24

5. Kecepatan

Untuk AU digunakan kecepatan perjalanan yaitu terdiri dari : delay time (waktu
tundaan) dan running time (waktu berjalan) terhadap Panjang trayek.

Peak Pagi Pukul 07.00 - 09.00

Kecepatan
Tanda Jarak Tempuh (KM) Waktu Tempuh (menit) (Km/Jam)
No
Kendara Segmen Segmen Segmen
No an Segmen 1 Segmen 2 Segmen 1 2 1 2

B 1628
1 ONY 4 KM 16 KM 11 32 21.8 30.0
B 1802
2 END 4 KM 16 KM 15 33 16.0 29.1
B 1732
3 HOD 4 KM 16 KM 11 33 21.8 29.1
B 1561
4 NY 4 KM 16 KM 13 32 18.5 30.0
B 1783
5 IMR 4 KM 16 KM 16 30 15.0 32.0
B 1812
6 OTT 4 KM 16 KM 12 34 20.0 28.2
B 1938
7 NDO 4 KM 16 KM 14 32 17.1 30.0
B 1420
8 KLN 4 KM 16 KM 16 53 15.0 18.1
B 1939
9 VY 4 KM 16 KM 10 31 24.0 31.0
B 1801
10 AR 4 KM 16 KM 12 31 20.0 31.0
Rata-rata Kecepatan Tiap Segmen 20,72 28,85
Rata-rata Kecepatan Peak Pagi 24,78

Off Peak ( Pukul 09.00 - 11.00)


Kecepatan
Tanda Jarak Tempuh (KM) Waktu Tempuh (menit) (Km/Jam)
No
Kendara Segmen Segmen Segmen
No an Segmen 1 Segmen 2 Segmen 1 2 1 2

B 1561
1 NY 4 KM 16 KM 12 28 20.0 34.3
B 1628
2 ONY 4 KM 16 KM 15 30 16.0 32.0
B 1524
3 NY 4 KM 16 KM 10 33 24.0 29.1
B 1216
4 ZY 4 KM 16 KM 12 27 20.0 35.6
B 1783
5 IMR 4 KM 16 KM 12 29 20.0 33.1
Rata-rata Kecepatan Tiap Segmen 20.0 32.8
Rata-rata Kecepatan Off Peak 26,4

Peak Sore (15.00 - 17.00)


Kecepatan
Tanda Jarak Tempuh (KM) Waktu Tempuh (menit) (Km/Jam)
No
Kendara Segmen Segmen Segmen
No an Segmen 1 Segmen 2 Segmen 1 2 1 2

B 1732
1 HOD 4 KM 16 KM 14 28 17.1 34.3
B 1561
2 NY 4 KM 16 KM 15 34 16.0 28.2
B 1939
3 VY 4 KM 16 KM 8 31 30.0 31.0
B 1801
4 AR 4 KM 16 KM 11 27 21.8 35.6
5 B 1605 4 KM 16 KM 10 30 24.0 32.0
LAN
B 1561
6 CR 4 KM 16 KM 14 26 17.1 36.9
B 1628
7 ONY 4 KM 16 KM 15 28 16.0 34.3
B 1783
8 IMR 4 KM 16 KM 13 30 18.5 32.0
B 1925
9 DC 4 KM 16 KM 12 28 20.0 34.3
Rata-rata Kecepatan Tiap Segmen 20.1 33.2
Rata-rata Kecepatan Peak Sore 26,6

6. Travel Time

Waktu tempuh kendaraan angkutan umum dari titik O ke D


TRAVEL TIME PERGI PULANG
TT PEAK 0:41:00 0:40:00
TT OFF PEAK 0:41:00 0:37:00
RATA -RATA 0:41:00 0:38:30

7. Headway

Jarak antara kendaraan satu dengan kendaraan dibelakangnya = 1/F

Asal Tengah Tujuan Tengah Asal Rata-rata


Headway
Peak 00 : 15 : 50 00 : 17 : 18 00 : 16 : 41 00 : 14 : 92 00 : 15 : 07 00 : 15 : 81
Headway Off-
Peak 00 : 27 : 50 00 : 39 : 75 00 : 41 : 75 00 : 41 : 62 00 : 47 : 12 00 : 39 : 54

8. Loading Profile

Trayek dibagi menurut segmen

Dilakukan survey untuk mengetahui load factor menurut segmen dan kecepatan
menurut segmen

Teknik pembagian segmen :

a. Berdasarkan TGL (untuk jenis trayek liniear)


b. Bedasarkan NODE (untuk jenis trayek non-liniear)

LOADING PROFILE
SEGMEN 1 (SGC Bekasi - Halte Central Park SEGMEN 2 (Halte Central Park - Sukamahi)
Panjang Segmen = 4 KM Panjang Segmen = 16 KM

9. Round Trip Time

Waktu tempuh kendaraan dari O sampai Kembali ke O

Round Trip Time


RTT Peak 1:59:00
RTT Off 1:48:00

10. Lay Over Time

Waktu singgah kendaraan

Lay Over Time

LOT Round Travel

LOT Peak 00 : 11 : 07 00 : 27 : 15

LOT Off Peak 00 : 11 : 09 00 : 09 : 12

LOT Rata - Rata Total

LOT Peak 00 : 19 : 00 00 : 14 : 30

LOT Off Peak 00 : 10 : 00 00 : 14 : 30


11. Frekuensi

Untuk angkutan kota dan angdes adalah jumlah kendaraan yang melewati pada satu
titik dalam satu jam untuk trayek yang sama.

C. Kinerja Kepengusahaan
1. Tingkat Utilitas

Tingkat Utilitas ya1itu perbandingan jumlah kendaraan yang beroperasi


dengan jumlah kendaraan yang dimiliki/tersedia, satuan %. Tingkat armada
beroperasi dapat diketahui melalui survei statis. Tabel dibawah menunjukkan tingkat
utilitas dari angkot K-35 :

a. Utilitas Armada

b. Utilitas Tempat Duduk


2. JUMLAH PENUMPANG TERANGKUT

Jumlah penumpang terangkut yaitu jumlah penumpang yang diangkut oleh


sistem transit dalam satu hari, dengan satuan orang/hari. Load factor pada jumlah
penumpang terangkut dapat diketahui melalui survei dinamis. Tabel dibawah
menunjukkan jumlah penumpang terangkut dari angkot K-35 :

● Jumlah Penumpang Terangkut Per Kendaraan = Kapasitas X Faktor Muat


● Jumlah Penumpang Terangkut per Jam
❖ Berjadwal = Jml Pnp Per Kendaraan X Frekuensi
❖ Tidak Berjadwal = Tidak ada nilai
● Jumlah Penumpang Terangkut per Hari
❖ Berjadwal = Jumlah Penumpang Per Kendaraan X Frekuensi X Jam
Operasi
❖ Tidak Berjadwal = Jml Pnp Per Kendaraan X Rit
● Jumlah Penumpang Terangkut per Trayek
❖ Berjadwal = Jumlah Penumpang Per Kendaraan X Frekuensi X Jam
Operasi X Jumlah Armada
❖ Tidak Berjadwal = Jumlah penumpang Per Kendaraan X Rit X
Jumlah Armada
3. TINGKAT PENDAPATAN

Tingkat pendapatan adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan


berdasarkan jumlah penumpang terangkut per kendaraan per hari per trayek. Tarif
dapat diketahui melalui survei inventarisasi AU. Tabel dibawah menunjukkan tingkat
pendapatan dari angkot K-35 :

Tingkat Pendapatan = Jumlah Pnp x Tarif


4. KILOMETER TEMPUH

Panjang (KM) yang ditempuh oleh sistem transit dalam satu hari, dengan
satuan KM-Hari. Tabel dibawah menunjukkan kilometer tempuh dari angkot K-35 :

● KM Tempuh Per Kendaraan = Panjang Trayek


● KM Tempuh Per Jam
❖ Berjadwal = Panjang Trayek X Frekuensi
❖ Tidak Berjadwal = Tidak ada nilai
● KM Tempuh Per Hari
❖ Berjadwal = Panjang Trayek X Frekuensi x Jam Operasi
❖ Tidak Berjadwal = Panjang Trayek X Rit
● KM Tempuh Per Trayek
❖ Berjadwal = Panjang Trayek X Frekuensi X Jam Operasi X Jumlah
Armada
❖ Tidak Berjadwal = Panjang Trayek X Rit X Jumlah Armada
5. TINGKAT BIAYA

Tingkat biaya adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan berdasarkan biaya


pengoperasian armada per KM per trayek per hari. BOK data sekunder atau dihitung
langsung. BOK -> data sekunder atau dihitung langsung

Tingkat Biaya = BOK x KM Tempuh

Tabel dibawah menunjukkan tingkat biaya dari angkot K-35 :


6. BENEFIT COST RATIO (BCR)

BCR Perbandingan antara tingkat pendapatan dengan tingkat biaya.

● Rugi bila < 1


● Impas bila = 1
● Untung bila > 1

Tabel dibawah menunjukkan benefit cost ratio dari angkot K-35 :

Berdasarkan perhitungan pada tabel, BCR yang diperoleh adalah 0,78 yang berarti
<1, maka angkot K-35 mengalami rugi.

7. KILOMETER KOSONG

Kilometer kosong yaitu rata – rata jarak kilometer tanpa ada penumpang atau
pendapatan, biasanya dihitung dari pool ke lintasan trayek, satuan KM-Tahun.

KM Kosong = Jarak KM Kosong X BOK

Tabel dibawah menunjukkan Kilometer kosong dari angkot K-35 :

Anda mungkin juga menyukai