Tugas Penemuan Obat

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENEMUAN OBAT

“SENYAWA ALAM YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTIDIABETES”

OLEH
Andi Nurul Annisa Hidayah
0002.12.03.2022

Dosen Pengampuh : apt. Faradiba, S.Si.,M.Si.,Ph.D

MAGISTER FARMASI
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2023
Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya dan

berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai obat. Pentingnya untuk menguji

komponen alami tumbuhan. Hal ini dikarenakan masih banyak

senyawa-senyawa pada tumbuhan yang belum diketahui aktivitasnya

sebelum digunakan sebagai pengobatan berbagai penyakit baik secara

tradisional maupun modern. Oleh karena itu, berbagai jenis

pengobatan alternatif digunakan untuk mengobati penyakit degeneratif,

termasuk diabetes.

Diabetes merupakan salah satu penyakit degeneratif yang

dapat membahayakan nyawa seseorang. Diabetes mellitus (DM) juga

dikenal sebagai diabetes, adalah sekelompok penyakit metabolik di

mana ada kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu lama Gula darah

tinggi ini menghasilkan gejala sering buang air kecil, peningkatan rasa

haus, dan peningkatan rasa lapar.

Jumlah penderita penyakit ini selalu dan terus meningkat setiap

tahunnya. Berdasarkan data statistic Indonesia, penderita diabetes di

Indonesia menacapai 133 juta jiwa. Sedangkan data dari International

Diabetes Federation tahun 2013 penderita diabetes sebanyak 382 juta

orang, dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 592 juta pada

tahun 2035. Oleh karena itu pemanfaatan bahan alam sebagai obat

antidiabetes semakin banyak diteliti salah satunya yakni Beluntas

(Pluchea indica L.) yang banyak dikenal sebagai anti bakteri yang kuat

namun juga memiliki efek sebagai anti diabetes.


Beluntas umumnya tanaman liar di daerah kering pada tanah

yang keras dan berbatu. Tanaman ini memerlukan cukup cahaya

matahari atau sedikit naungan, banyak ditemukan didaerah pantai

dekat laut sampai ketinggian 1000 mdpl. Beluntas termasuk tanaman

perdu, berkayu dan bercabang dengan rusuk halus, dan berbulu

lembut. Perdu kecil, tumbuh tegak, tinggi mencapai 2 m, kadang-

kadang lebih.

Tanaman Beluntas termasuk family Asteraceae yang tumbuh

secara liar di daerah kering di tanah yang keras dan berbatu atau

ditanam sebagai tanaman pagar, yang memiliki banyak kandungan

senyawa kimia, yaitu mengandung flavonoid, alkaloid, tanin dan

minyak atsiri.

Beluntas mengandung senyawa asam kafeoilkuinat yang

menghambat α-glukosidase atau enzim di dalam usus yang dapat

mengubah disakarida menjadi glukosa. Inhibitor enzim ini menghambat

absorpsi glukosa pada usus halus sehingga dapat berfungsi sebagai

antihiperglikemik. Selain itu terkandung senyawa tanin yang dapat

menangkap radikal bebas dan mengurangi peningkatan stress oksidatif

pada penderita penyakit diabetes, sehingga mampu mengontrol kadar

glukosa darah dan mencegah terjadinya komplikasi (Novalinda, 2021).

Werdani dan Widyawati (2017) melaporkan bahwa teh daun PI

sebagai minuman kesehatan memiliki efek sebagai antidiabetes dan


telah diuji pada 21 pasien penderita diabetes mellitus dan memberi efek

yang signifikan.

Ekstrak etanolik daun Pluchea indica (PILE) memiliki telah

dilaporkan memiliki tindakan menurunkan glukosa darah in vivo. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa tikus PILE 100 menunjukkan

peningkatan biokimia darah, mempertahankan berat badan yang lebih

tinggi, mengalami penurunan hiperglikemia, dan memulihkan islet

dibandingkan dengan tikus STZ yang tidak diobati (Nopparat, 2019).

Stres oksidatif yang diinduksi hiperglikemia dan peradangan

adalah ciri khas kerusakan hati pada diabetes mellitus. Akumulasi bukti

telah menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Pluchea indica (PILE)

memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat. Namun, studi

tentang efeknya pada kerusakan hati pada hewan diabetes yang

diinduksi streptozotocin (STZ) tetap tidak mencukupi. Sepengetahuan

kami, penelitian ini adalah yang pertama menggambarkan bahwa PILE

mengurangi cedera hati pada hewan STZ (Nopparat, 2019).

Akar Beluntas mempunyai nama ilmiah Pluchea indica Less

yang memiliki kandungan senyawa flavonoid yang digunakan

sebagai pengobatan penyakit diabetes melitus. Penelitian

dilakukan secara eksperimen laboratorium menggunakan metode

Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hewan uji berupa tikus putih

jantan berjumlah 30 ekor dibagi dalam 6 kelompok, tiap kelompok terdiri

dari 5 ekor tikus . Kelompok I (kontrol sehat) dan kelompok II


(kontrol negatif) diberi suspensi Na CMC 0,5%. Kelompok III diberi

suspensi metformin sebagai kontrol positif. Kelompok IV, V dan VI

diberikan EAB dengan variasi dosis masing - masing 100, 200 dan

400 mg/Kg BB. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji

statistik Analisis Sidik Ragam (ANSIRA) dengan taraf kepercayaan

95%. Hasil analisis menunjukkan bahwa EAB memiliki efek

terhadap penurunan KGD tikus pada hari ke 21 dan hari ke 28.

Berdasarkan uji lanjut BNJ diperoleh bahwa dosis yang efekti f

menurunkan KGD tikus adalah 20 0 mg/Kg BB.

Daun beluntas memiliki aktivitas penurunan kadar glukosa

Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan desain post-test

only control group design. Tahapan yang dilaukan diantaranya

ekstraksi, fraksinasi, skrining fitokimia, uji pendahuluan, dan uji aktivitas

penurunan kadar glukosa dengan metode inhibisi alfa amilase.

Konsentrasi sampel dari masing-masing yaitu fraksi metanol dan frasi

n-heksan dengan masing-masing konsentrasi 31,25; 62,5; 125; 250;

dan 500 µg/ml. Pengujian aktivitas penurunan kadar glukosa dilakukan

dengan spektrofotometri UV-Vis. Analisis menggunakan One Way

ANOVA dan dilanjut dengan Post Hoc LSD. Hasil penelitian

menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kontrol negatif

dengan semua kelompok sampel. Nilai IC50 yang didapatkan pada

sampel fraksi metanol sebesar 75,37 µg/ml, pada fraksi n-heksan

didapatkan nilai IC50 sebesar 84,68 µg/ml, dan pada akarbosa sebesar
51,66 µg/ml. Hasil nilai IC50 dari kedua fraksi menunjukkan nilai IC50

yang kuat yang berarti potensi sebagai penurun kadar glukosa kuat

(Azizah, 2023).

Sebuah penelitian dalam The Journal of Alternative and

Complementary Medicine (2021) menyebutkan bahwa teh daun

beluntas bisa menurunkan gula darah pasien diabetes melitus secara

signifikan. Penelitian ini dilakukan pada pasien diabetes secara acak

dengan pemberian PI sebanyak 1 hari sekali selama 12 minggu.

Anda mungkin juga menyukai