Bab 1
Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
obstetri dan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan
mengeluh pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut bagian atas
(ulu hati), nafsu makan lenyap, rasa mual dan muntah. Tanda yang mudah
diperiksa ialah pertambahan berat badan yang progresif atau lebih dari 3 kg
maternal dan perinatal dan di seluruh dunia kematian. Komplikasi yang umum
terjadi pada ibu yang mengalami hipertensi akibat kehamilan adalah abrupsio
dan gagal ginjal akut. Janin mempunyai risiko IUGR, premature, BBLR, dan
1
2
pada kasus-kasus lain yang menimpa ibu hamil seperti abortus, perdarahan
tahun 2009 yaitu : penyebab kematian ibu secara langsung adalah eklampsi
dan sedangkan AKB sebesar 34/1000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab
angka kematian bayi tertinggi yakni BBLR 29% yang merupakan komplikasi
tahun 2011 sebanyak 27,27 % , hingga tahun 2012 mengalami kenaikan yang
preeklamsia berat seperti umur, paritas dan riwayat hipertensi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa usia < 20 tahun angka kejadian preeklamsia berat sebesar
12 (75,0%) dari 16 ibu hamil dan usia > 35 tahun angka kejadian preeklamsia
berat sebesar 10 (76,9%) dari 13 ibu hamil. Usia 20-35 tahun angka kejadian
preeklamsia berat sebesar 78 (45,6%) dari 171 ibu hamil. Ibu dengan
3
48 ibu hamil, kehamilan lebih dari satu angka kejadian preeklamsia berat
sebesar 69 (45,3%) dari 152 ibu hamil. Ibu hamil yang memiliki riwayat
berat sebesar 84 (47,1%) dari 178 ibu hamil. Hasil survei pada tahun 2010
2.367 ibu hamil, dan pada tahun 2011 angka kejadian preeklamsia sebesar 108
(5,2%) dan eklamsia 3 (0,1%) dari 2075 ibu hamil. Jumlah angka kejadian di
(7,47%) dari 174 ibu hamil yang datang periksa pada bulan April 2014 sampai
Mei 2014.
Kekurangan kalsium dan zat gizi lain serta faktor predisposisi immunologis
endothelial akibat pelepasan toksin yang berasal dari plasenta yang iskemik
antara lain : kerusakan ginjal, kerusakan hati, nyeri epigastrik yang dilaporkan
yang awalnya dikeluhkan oleh ibu sakit kepala pada bagian frontal akan tetapi
organ dan system tubuh menjadi terhambat. Kerusakan organ tersebut diatas
dapat berimbas pada persalinan atau bahkan hingga masa nifas insufisiensi
akhirnya jaringan plasental menjadi iskemik dan terjadi infark sehingga fungsi
plasenta terganggu plasenta dapat lepas sebelum waktunya hal ini dapat
mengakibatkan kematian janin dalam rahim saat pasien masih dalam keadaan
pada ibu hamil dengan hipertensi kehamilan secara rutin dan terencana yang
meliputi pemeriksaan ANC (ante natal care) lebih dari 4x, misal 2x dalam
dengan edukasi pada pasien untuk mengenali sejak dini tanda bahaya
usia 16, 28, 34, 36, 38, dan 41 minggu pada ibu multipara, dengan kunjungan
tekanan darah yang akurat penting untuk penegakan diagnosa secara tepat.
5
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
semaksimal mungkin.
2. Bagi Institusi
wawasan.
3. Bagi Peneliti
5. Bagi Klien
Sebagai deteksi dini tanda bahaya pada kehamilan agar klien mampu
Preeklamsia Berat.