Tugas 3
Tugas 3
Tugas 3
Nim : 042908546
TUGAS 3
Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Ani ingin mendirikan usaha nata de coco dimana investasi 20
yang dibutuhkan adalah 2 juta rupiah untuk membeli peralatan
untuk keperluan produksi nata de coco. Jika diasumsikan
keperluan biaya operasional dan produksi sebesar 300rb per
bulan dan pendapatan perbulannya 800rb. Berapakah nilai
B/C ratio bila bunga modal = 12% ?
2 Seorang pengusaha ingin menanamkan modalnya. Ia 50
mempunyai dua alternatif yang harus dipilih yaitu
mendirikan pabrik tepung tapioka (TT) atau tepung mocaf
(TM). Dari hasil perhitungan dilakukan diperoleh data
sebagai berikut.
Komponen TT TM
Investasi (juta Rp) 165 155
Biaya produksi per tahun (juta 60 100
Rp)
Penerimaan per tahun (juta Rp) 100 145
Umur proyek (tahun) 10 10
1. Dik :
- Investasi awal = 2.000.000
- Biaya operasional = 300.000/bulan
- Pendapatan =800.000/bulan
- i%= 12% pertahun =1 tahun 12 bulan
Dit : Berapakah nilai B/C ratio ?
Jawab :
- Tabel Arus kas Biaya Manfaat
Dari hasil perhitungan diatas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa proyek
tersebut layak untuk dilaksanakan karena nilai Net B/C ≥ 1 dan nilai NPV yang
diperoleh dari penjumlahan kolom terakhir, besarnya Rp. 865.044 Karena NPV ≥ 0.
Jadi proyek tersebut layak untuk dilaksanakan.
2. Dik :
- Asumsi biaya investasi dimulai tahun ke-1, sedangkan biaya produksi dan
penerimaan dimulai pada tahun ke-2.
- Discount rate 15%
Jawab :
a. Tabel arus kas
- Tabel arus kas Biaya Manfaat Tepung Tapioka (dalam juta rupiah)
Tahun C B B-C DF Nilai
Investasi Produksi Total 15% Sekarang
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 165 0 165 0 -165 0,870 -144
2 0 60 60 100 40 0,756 30
3 0 60 60 100 40 0,658 26
4 0 60 60 100 40 0,572 23
5 0 60 60 100 40 0,497 20
6 0 60 60 100 40 0,432 17
7 0 60 60 100 40 0,376 15
8 0 60 60 100 40 0,327 13
9 0 60 60 100 40 0,284 11
10 0 60 60 100 40 0,247 10
Keterangan :
- Kolom (4) = (2) + (3)
- Kolom (6) = (5) – (4)
- Kolom (7) menggunakan perhitungan sebagai berikut :
1
DF = ∑ 𝑡
(1+𝑖)
1
a. DF 1 = ∑ (1+0,15)1 = 0,8695 ~0,870
1
b. DF 2 = ∑ (1+0,15)2 = 0,756
1
c. DF 3 = ∑ (1+0,15)3 = 0,6575 ~ 0,658
1
d. DF 4 = ∑ (1+0,15)4 = 0,5717 ~ 0,572
1
e. DF 5 = ∑ (1+0,15)5 = 0,497
1
f. DF 6 = ∑ (1+0,15)6 = 0,432
1
g. DF 7 = ∑ = 0,3759 ~0,376
(1+0,15)7
1
h. DF 8 = ∑ (1+0,15)8 = 0,3269 ~ 0,327
1
i. DF 9 = ∑ (1+0,15)9 = 0,284
1
j. DF 10 = ∑ (1+0,15)10 = 0,247
- Kolom (8) = (6) x (7)
- Tabel arus kas Biaya Manfaat Tepung Mokaf (dalam juta rupiah)
*nilai NPV diperoleh dari penjumlahan kolom terakhir, yang besarnya Rp. 22 juta
Karena NPV ≥ 0. Jadi proyek tersebut layak untuk dilaksanakan
- IRR Tepung Tapioka
Tahun C B B-C DF NPV DF 18% NPV DF NPV
15% 15% 18% 20% 20%
1 165 0 -165 0,870 -144 0,847 -140 0,833 -138
2 60 100 40 0,756 30 0,718 29 0,694 28
3 60 100 40 0,658 26 0,609 24 0,579 23
4 60 100 40 0,572 23 0,516 21 0,482 19
5 60 100 40 0,497 20 0,437 17 0,402 16
6 60 100 40 0,432 17 0,370 15 0,335 13
7 60 100 40 0,376 15 0,314 13 0,279 11
8 60 100 40 0,327 13 0,266 11 0,233 9
9 60 100 40 0,284 11 0,225 9 0,194 8
10 60 100 40 0,247 10 0,191 8 0,162 6
NPV = 22 6 -3
Berdasarkan tabel bahwa dengan menggunakan i =15 % diperoleh nilai NPV
positif. Tahap berikutnya dipilih i 18% dan menghasilkan NPV yang masih
bernilai positif. Kemudian i dinaikkan lagi menjadi 20% nilai NPV sudah
bernilai negatif. Untuk menghitung IRR digunakan i’ =18% dan I” =20%
6
IRR = 18 + {6−(−3)} (20-18) = 19,33%
- BC Ratio tepung tapioka :
- Dari tabel perhitungan diatas terlihat bahwa biaya rata-rata pada tahun -tahun awal
tinggi , kemudian menurun pada tahun berikutnya sampai mencapai nilai minimum,
dan akhirnya naik kembali. Biaya rata-rata terendah terjadi pada tahun kelima.
Maka pergantian mesin dengan mesin baru dapat dilakukan pada tahun kelima
karena pada tahun berikutnya terjadi kenaikan biaya rata-rata.
Cara II, dengan memperhitungkan bunga modal
AW = (P-S)(A/P,i,N)+Si+FW (biaya operasi untuk N tahun)(A/F,i,N)
AW N=1 = (10.000-6.000)(A/P,10,1)+6.000(0,10)+2.500
=4.000(1,1000) + 600 +2.500
= 7.500
AW N=2 = (10.000-5.000)(A/P,10,2)+5.000(0,10)+[2500(F/P,10,1)+2800(A/F,10,2)]
= 5.000(0,5762)+500 +[2500(1,100)+2800] (0,4762)
= 2.881 +500 +2.642,91
= 6.023,91
AW N=3 = (10.000-4.500) (A/P,10,3) + 4.500 (0,10) + [2500 (F/P,10,2 ) + 2.800 (F/P,10,1) +
3.000 (A/F,10,3) ]
= 5.500(0,4021) + 450 + [2500 (1,210)+ 2.800 (1,100)+ 3.000] (0,3021)
= 2.211,55 + 450 + 2.750,6205
= 5.412,1705 ~ 5.412,17
AW N=4 = (10.000-4.000) (A/P,10,4) + 4.000 (0,10) + [2500(F/P,10,3) + 2.800(F/P,10,2) +
3.000(F/P,10,1) + 3.200(A/F,10,4)]
= 6.000(0,3155) + 400 + [2500 (1,331) + 2.800 (1,210) + 3.000(1,100) + 3.200]
(0,2155)
= 1.893 + 400 +2.847,94025
= 5.140,94025 ~ 5.140,94
AW N=5 = (10.000-3.500)(A/P,10,5) + 3.500(0,10) + [2500(F/P,10,4) + 2.800(F/P,10,3) +
3.000(F/P,10,2) + 3.300(F/P,10,1) + 3.600(A/F,10,5)]
= 6.500 (0,2638) + 350 + [2500(1,464) + 2.800(1,331) + 3.000(1,210) +
3.300(1,100)+3.600] (0,1638)
= 1.714,7 + 350 + 2.998,82584
= 5.053,52584 ~ 5.053,53
AW N=6 = (10.000-2.500)(A/P,10,6) +2.500(0,10) + [2500(F/P,10,5) + 2.800(F/P,10,4) +
3.000(F/P,10,3) + 3.300(F/P,10,2) + 3.600(F/P,10,1) + 3.800(A/F,10,6)]
= 7.500(0,2296) + 250 +[2500(1,611) + 2.800(1,464) + 3.000(1,331) + 3.300(1,210)+
3.600(1,100) + 3.800 ] (0,1296)
= 1.772 + 250 + 3.093,90192
= 5.115,90192 ~ 5.115,90
Hasil perhitungan tersebut juga menunjukkan bahwa pada tahun awal biaya rata-rata tinggi,
kemudian menurun dan akhirnya meningkat lagi. Pada tahun kelima biaya rata-rata
ternyata paling rendah, dan tahun berikutnya meningkat kembali.
*Nilai 1,1000; 0,5762 ; 0,4021; 0,3155; 0,2638; 0,2296 diperoleh dari tabel bunga
modal/Interest Tables pada nilai 1= 10%, kolom A/P, dan baris N berturut-turut=
1;2;3;4;5;6. Nilai 1,100; 1,210;1,331; 1,464; 1,611 diperoleh dari tabel bunga
modal/Interest Tables pada nilai 1= 10%, kolom F/P, dan baris N berturut-turut= 1;2;3;4;5.
Nilai 0,4762; 0,3021; 0,2155; 0,1638; 0,1296 diperoleh dari tabel bunga modal/Interest
Tables pada nilai 1= 10%, kolom A/F, dan baris N berturut-turut= 2;3;4;5;6, seperti pada
gambar dibawah
Sumber :
1. BMP PANG4321/Modul 5 dan 6