Pendidikan Agama Islam Sebagai Pilar Pembentukan M

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI PILAR

PEMBENTUKAN MORAL DAN ETIKA

Sitti Romlah
(STAI Al-Mujtama’ Pamekasan)
Rusdi
(IAI Miftahul Ulum Pameaksan)

ABSTRAK

Pendidikan Agama Islam memainkan peran yang vital dalam membentuk moral dan etika
individu. Melalui pemahaman dan pengamalan ajaran agama Islam, pendidikan agama
membangun kesadaran moral, memperkuat iman, dan memberikan panduan perilaku yang baik.
Nilai-nilai seperti keadilan, kejujuran, kesopanan, kesabaran, dan kedermawanan diajarkan untuk
membentuk karakter yang baik. Pendidikan agama Islam juga mengajarkan nilai-nilai universal,
seperti menghormati dan menghargai sesama, serta menjaga lingkungan. Namun, pendidikan
agama Islam juga menghadapi tantangan, seperti perubahan nilai dan norma sosial,
perkembangan teknologi, dan perubahan generasi. Untuk mengatasinya, strategi-strategi seperti
pengembangan kurikulum yang relevan, peningkatan kualitas pengajar, pemanfaatan teknologi
dan media, kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat, fleksibilitas dalam menghadapi
tantangan kontekstual, serta pemantauan dan evaluasi berkelanjutan perlu diterapkan. Dengan
demikian, pendidikan agama Islam menjadi pilar penting dalam pembentukan moral dan etika
yang kuat pada individu Muslim.
Kata Kunci : Pendidikan Agama Islam, Moral dan Etika

Abstract
Islamic Religious Education plays a vital role in shaping the moral and ethical values of individuals. Through
understanding and practicing the teachings of Islam, religious education builds moral awareness, strengthens faith,
and provides guidance for good behavior. Values such as justice, honesty, politeness, patience, and generosity are
taught to cultivate a strong character. Islamic religious education also imparts universal values, such as respecting
and appreciating others, as well as caring for the environment. However, Islamic religious education faces
challenges, such as changing values and social norms, technological advancements, and generational shifts. To
address these challenges, strategies such as developing relevant curricula, enhancing teacher quality, utilizing
technology and media, collaborating with parents and the community, adopting flexibility in facing contextual
challenges, and implementing continuous monitoring and evaluation are needed. Thus, Islamic religious education
becomes an essential pillar in shaping strong moral and ethical values in Muslim individuals.
Keywords: Islamic Religious Education, Moral and Ethics
68|Al-Ibrah|Vol. 8 No. 30 Juni 2023

A. Pendahuluan
Pendidikan Agama Islam memiliki peran penting dalam membentuk moral dan etika
individu dalam masyarakat Muslim.1 Melalui pemahaman dan praktik ajaran Islam,
pendidikan agama Islam memainkan peran sebagai pilar utama dalam memperkuat moral dan
etika yang kuat dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan menjelaskan mengapa
pendidikan agama Islam memainkan peran yang signifikan dalam membentuk moral dan
etika, serta implikasinya dalam masyarakat. 2
Pertama-tama, pendidikan agama Islam memberikan landasan yang kokoh untuk
memahami konsep etika dan moral dalam Islam.3 Agama Islam memberikan pedoman jelas
tentang apa yang benar dan salah, baik dalam hubungan dengan Allah maupun dalam
interaksi antarmanusia. Al-Qur'an sebagai sumber ajaran Islam dan Hadis sebagai petunjuk
dari Rasulullah SAW memberikan nilai-nilai etika yang mengatur setiap aspek kehidupan.4
Dengan pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai ini, individu dapat mengembangkan
moral yang baik dan etika yang benar.
Selanjutnya, pendidikan agama Islam membantu individu untuk memahami tanggung
jawab mereka terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan lingkungan. Pendidikan agama
Islam mendorong praktik-praktik yang positif, seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang,
keramahan, dan kepedulian terhadap sesama. Melalui pemahaman ini, individu akan lebih
mampu menjalankan peran mereka sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan
bermanfaat.5
Selain itu, pendidikan agama Islam mengajarkan pentingnya kesadaran diri dan
introspeksi.6 Dalam Islam, setiap individu bertanggung jawab atas perbuatan mereka di
hadapan Allah SWT. Pendidikan agama Islam mengajarkan pentingnya mengembangkan
kesadaran diri dan merenungkan perbuatan kita secara terus-menerus.7 Ini membantu

1
Tobroni, Peranan Pendidikan Agama Dalam Pembentukan Etika Sosial Persaudaraan Dan Perdamaian
(Studi di Malaysia dan Indonesia), PROGRESIVA Vol. 5, No.1, Desember 2011
2
Ch. Suryanti, Agama Dan Iptek: Refleksi Dan Tantangannya Dalam Mengembangkan Moralitas Kaum Muda
Orientasi Baru , Vol. 19, No. 2, Oktober 2010
3
Mahmudi, Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam Tinjauan Epistemologi, Isi, Dan Materi,
Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Agama Islam,
4
Nurmadiah, Manusia Dan Agama (Konsep Manusia dan Agama dalam Al-quran), PENDAIS Volume I
Nomor 1 2019
5
Nur Ainiyah, Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam, Jurnal Al-Ulum Volume. 13 Nomor
1, Juni 2013
6
Ndis Firdaus, Islamic Religious Education For Students In Families, Schools, And Communities: A
Phenomenological Study Of High School Students In Bandung City, Jurnal Pendidikan Agama Islam Geneologi
PAI Vol. 10, No.01 Januari-Juni 2023
7
Andi Fitriani Djollong, Peranan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Peningkatan Kecerdasan
Spiritual Peserta Didik (Islamic Religion Education Learning Role On Increasing Spiritual Intelligence Of
Students), Jurnal Al-Ibrah, Volume VI Nomor 02 September 2017
Sitti Romlah, Moral & Etika |69

individu untuk terus memperbaiki diri, mengoreksi kesalahan, dan mengembangkan akhlak
yang lebih baik.
Pendidikan agama Islam juga mengajarkan pentingnya menghormati hak-hak orang
lain dan hidup secara harmonis dalam masyarakat multikultural.8 Islam mengajarkan
toleransi, menghormati perbedaan, dan menghindari sikap diskriminatif. Pendidikan agama
Islam membantu individu memahami pentingnya menghormati hak-hak dan keyakinan orang
lain serta menjaga persatuan dan kerukunan dalam masyarakat.9
Dalam konteks pendidikan formal, pendidikan agama Islam di sekolah merupakan
wadah penting untuk mengajarkan moral dan etika kepada generasi muda. Melalui kurikulum
yang disusun dengan baik, siswa akan mempelajari nilai-nilai Islam, mengenal sejarah Islam,
serta menggali hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dari cerita-cerita dalam agama. Guru
pendidikan agama Islam memainkan peran kunci dalam menginspirasi dan membimbing
siswa untuk menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidup.
B. Metode
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Pendekatan yang dipakai adalah
penelitian murni kepustakaan (library research). Data diperoleh dari bahan bacaan yang
diperoleh peneliti dari buku-buku, artikel-artikel yang termuat dalam cetak buku. Data
dikumpulkan dan dipilah-pilah untuk mengisi jawaban dari pertanyaan penelitian yang
dirumuskan. Analisa menggunakan pendekatan analisis isi (content analysis) yang disesuaikan
dengan Pembelajaran Kontekstual Dan Pembelajaran Problem Based Learning.
C. Definisi Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah suatu proses pembelajaran yang ditujukan untuk
mengajarkan ajaran dan prinsip-prinsip agama Islam kepada individu atau kelompok. 10
Tujuan utama dari pendidikan agama Islam adalah untuk membentuk pemahaman yang
benar dan mendalam tentang ajaran agama Islam, memperkuat iman dan takwa kepada Allah,
serta mengembangkan akhlak yang mulia sesuai dengan nilai-nilai agama Islam.11
Pendidikan Agama Islam mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti keyakinan,
ibadah, akhlak, hukum-hukum Islam, sejarah, etika, sosial, dan moral.12 Melalui pendidikan

8
Koko Adya Winata, Konsepsi Pendidikan Islam Terhadap Pprinsip Prinsip Multikultural Di Sekolah,
Atta’dib Jurnal Pendidikan Agama Islam, Prodi PAI, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 1, No.1, Juni 2020
9
Siti Nazlatul Ukhra, Konsep Persatuan dalam Al-Qur'an dan Relevansinya dengan Pancasila Sila Ketiga,
afse: Journal of Qur'anic Studies, Vol. 6, No. 1, pp. 111-125, January-June 2021
10
Usman DP, Penerapan Prinsip-Prinsip Evaluasi Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI),
CENDEKIA: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Volume 8 No.2, September 2020
11
Imam Syafi’i, Tujuan Pendidikan Islam, Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, November
2015
12
Nur Ainiyah, Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam, Jurnal Al-Ulum Volume. 13 Nomor
1, Juni 2013
70|Al-Ibrah|Vol. 8 No. 30 Juni 2023

agama Islam, individu diharapkan dapat memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip agama
Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Agama Islam dapat diberikan dalam berbagai bentuk, mulai dari
pembelajaran formal di sekolah-sekolah agama, lembaga pendidikan Islam, maupun dalam
kurikulum pendidikan umum di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Selain
itu, pendidikan agama Islam juga dapat diselenggarakan dalam bentuk pengajaran di rumah,
kelompok-kelompok studi agama, atau melalui media dan teknologi informasi.13
Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk mengembangkan kesadaran spiritual,
moral, dan etika individu, serta memberikan pedoman untuk bertindak sesuai dengan ajaran
agama Islam. Hal ini mencakup pemahaman tentang tauhid (keesaan Allah), akidah
(keyakinan), ibadah (ritual keagamaan), akhlak (etika dan moral), hukum-hukum Islam
(syariah), dan pengetahuan tentang sejarah dan perkembangan agama Islam. 14
Dalam konteks pendidikan agama Islam, penting untuk memperhatikan nilai-nilai
keadilan, toleransi, perdamaian, dan penghargaan terhadap perbedaan antarindividu dan
kelompok. Pendidikan agama Islam yang baik juga mendorong pengembangan pemikiran
kritis, analisis terhadap berbagai isu kontemporer, serta integrasi antara nilai-nilai Islam
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.15
Dengan demikian, pendidikan agama Islam bertujuan untuk membentuk individu
yang taat beragama, bertaqwa kepada Allah, dan mampu menghadapi tantangan hidup
dengan penuh keimanan, ketakwaan, dan kearifan beragama.
D. Pemahaman Nilai-nilai Agama Islam
Pemahaman nilai-nilai Agama Islam melibatkan pemahaman dan pengamalan
prinsip-prinsip yang menjadi dasar ajaran agama Islam. Berikut ini adalah beberapa nilai-nilai
utama dalam Agama Islam:16
1. Tauhid (Keesaan Allah): Nilai ini mengajarkan bahwa hanya ada satu Allah yang Maha
Esa dan segala bentuk penyembahan harus ditujukan hanya kepada-Nya. Pemahaman
akan tauhid menjadi dasar dari seluruh ajaran Islam.17

13
Abd. Rouf, Potret Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Umum, Jurnal Pendidikan Agama Islam Volume 03,
Nomor 01, Mei 2015
14
Anis Masykhur, Implementasi Moderasi Beragama Dalam Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik
Indonesia 2019
15
Kemas Mas’ud Al, Integritas Pendidikan Agama Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, Tadrib
Vol. II No. 1 Edisi Juni 2016
16
Abd Rahman Bahtia, Prinsip-Prinsip Dan Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jurnal Tarbawi|
Volume 1 2016
17
Sri Rahmayani Manalu, Konsep Pendidikan Tauhid yang Terkandung Dalam Surat Al-Fatihah, Jurnal
Dirosah Islamiyah, Volume 5 Nomor 2 (2023)
Sitti Romlah, Moral & Etika |71

2. Iman (Keyakinan): Nilai ini menekankan pentingnya memiliki keyakinan yang kuat
terhadap ajaran agama Islam, yaitu keyakinan akan adanya Allah, malaikat, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir.18
3. Akhlak (Etika dan Moral): Agama Islam menekankan pentingnya menjaga akhlak yang
baik dalam segala aspek kehidupan. Nilai-nilai seperti kejujuran, kesopanan,
kedermawanan, kesabaran, dan kasih sayang merupakan bagian integral dari pemahaman
akhlak dalam Islam.19
4. Ibadah (Ritual Keagamaan): Nilai ini mengajarkan pentingnya menjalankan ibadah-
ibadah yang telah ditetapkan dalam agama Islam, seperti shalat (sembahyang), puasa,
zakat (sumbangan wajib), haji, dan sebagainya. Ibadah-ibadah ini dianggap sebagai
sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
5. Ilmu Pengetahuan: Pemahaman akan nilai ilmu pengetahuan sangat ditekankan dalam
Islam. Agama Islam mendorong umatnya untuk mencari ilmu pengetahuan secara luas
dan menyeluruh, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum, sebagai bentuk
ketaatan kepada Allah.
6. Keadilan dan Kesetaraan: Agama Islam mengajarkan pentingnya keadilan dan
kesetaraan dalam semua aspek kehidupan. Islam memandang semua manusia sebagai
makhluk yang sama dalam pandangan Allah, tanpa memandang suku, ras, warna kulit,
atau status sosial.
7. Kasih Sayang dan Tolong-Menolong: Nilai-nilai kasih sayang dan tolong-menolong
sangat dianjurkan dalam Islam. Umat Muslim diajarkan untuk saling peduli, membantu
sesama, dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
8. Ketaatan terhadap Hukum Allah: Pemahaman nilai ini mengajarkan pentingnya mentaati
perintah dan larangan Allah yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadis. Ketaatan
terhadap hukum Allah menjadi landasan moral dan etika dalam kehidupan seorang
Muslim.
Pemahaman nilai-nilai Agama Islam mencakup juga aspek-aspek seperti kesabaran,
ketekunan, rasa syukur, memaafkan, rendah hati, menjaga lingkungan, dan lain sebagainya.
Pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai ini diharapkan dapat membentuk pribadi
yang baik, bertakwa kepada Allah, dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

18
Shafira Amalia, Realisasi Iman Dalam Kehidupan Sosial, Jurnal Studi Hadis Volume 2 Nomor 2 2016
19
Ernita Dewi, Akhlak Dan Kebahagiaan Hidup Ibnu Maskawaih, Jurnal Substantia, Vol. 13, No. 2, Oktober
2011
72|Al-Ibrah|Vol. 8 No. 30 Juni 2023

E. Etika dan Moral dalam Agama Islam


Etika dan moral memainkan peran yang sangat penting dalam Agama Islam. 20 Islam
memberikan pedoman yang jelas dan tegas tentang apa yang dianggap baik dan buruk, serta
mengajarkan individu untuk berperilaku dengan baik dan memiliki moral yang mulia. Berikut
adalah beberapa prinsip etika dan moral dalam Agama Islam:
1. Keadilan: Islam sangat menekankan pentingnya keadilan dalam semua aspek
kehidupan.21 Individu diharapkan untuk berlaku adil dalam segala hubungan dan
perlakuan terhadap orang lain, tanpa memandang suku, ras, agama, atau status sosial.
2. Kejujuran: Islam mengajarkan pentingnya berlaku jujur dalam segala hal. Kejujuran
dianggap sebagai salah satu sifat yang paling mulia dan merupakan fondasi dari
hubungan yang baik antara individu.22
3. Kesopanan: Islam mendorong individu untuk berperilaku sopan dan beradab.
Menghormati orang lain, menggunakan bahasa yang baik, dan menjaga etika dalam
interaksi sosial merupakan bagian integral dari moralitas Islam.
4. Kesabaran: Islam mengajarkan pentingnya bersabar dalam menghadapi tantangan dan
cobaan dalam kehidupan. Kesabaran dianggap sebagai salah satu sifat yang diperlukan
untuk menjaga ketenangan dan keteguhan hati di tengah kesulitan.
5. Kedermawanan: Islam mendorong individu untuk berperilaku dermawan dan bermurah
hati terhadap sesama. Memberikan bantuan kepada yang membutuhkan dan berbagi
kekayaan merupakan nilai yang sangat dianjurkan dalam Islam.
6. Menghormati dan Menghargai Sesama: Islam mengajarkan pentingnya menghormati
dan menghargai hak-hak orang lain, termasuk hak-hak tetangga, keluarga, anak yatim,
lansia, dan orang-orang yang lemah di masyarakat. Islam melarang segala bentuk
perlakuan yang merendahkan martabat manusia.
7. Menjaga Janji dan Amanah: Islam mendorong individu untuk menjaga janji dan
amanah.23 Menepati janji, menghormati perjanjian, dan menjaga kepercayaan orang lain
merupakan nilai yang sangat dijunjung tinggi dalam Islam.

20
Hardiono, Sumber Etika Dalam Islam, Jurnal Al-Aqidah: Jurnal Ilmu Aqidah Filsafat, Volume 12, Edisi 2,
Desember 2020
21
Asnaini, Islamic Sosial Finance: Konsep Keadilan Sosial Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Malan Journal
Of Islam and Muslim Society, 2019
22
T Heru Nurgiansah, Pendidikan Pancasila Sebagai Upaya Membentuk Karakter Jujur, Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan Undiksha Vol. 9 No. 1 (Februari, 2021)
23
Amiruddin, AMANAH DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN (Studi Komparatif Tafsir Al-Misbah dan Al-
Azhar), Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol. 11 No. 4 Oktober-Desember
2021
Sitti Romlah, Moral & Etika |73

8. Memaafkan: Islam mengajarkan pentingnya memaafkan kesalahan orang lain.


Mengampuni dan merelakan kesalahan orang lain merupakan nilai yang diajarkan dalam
Islam untuk menciptakan harmoni dan persaudaraan antarindividu.
9. Rendah Hati: Islam mendorong individu untuk memiliki sikap rendah hati dan
menghindari sifat kesombongan.24 Rendah hati merupakan sifat yang dianggap baik
dalam Islam dan melibatkan mengakui kerentanan manusia dan ketergantungan yang
mutlak kepada Allah.
10. Menjaga Lingkungan: Islam mengajarkan pentingnya menjaga dan melestarikan
lingkungan.25 Individu diharapkan untuk menjadi pengelola yang baik atas bumi ini dan
tidak merusak lingkungan hidup.
Pemahaman dan pengamalan nilai-nilai etika dan moral dalam Agama Islam menjadi
panduan untuk berperilaku yang baik, bertanggung jawab, dan berkontribusi positif dalam
kehidupan bermasyarakat.

F. Peran Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Moral dan Etika


Pendidikan Agama Islam memainkan peran yang sangat penting dalam pembentukan
moral dan etika individu.26 Berikut adalah beberapa peran penting yang dimainkan oleh
Pendidikan Agama Islam dalam hal ini:
1. Membentuk Kesadaran Moral: Pendidikan Agama Islam membantu individu untuk
memahami dan menginternalisasi nilai-nilai moral yang diajarkan dalam ajaran Islam.
Melalui pengajaran tentang prinsip-prinsip etika dan moral Islam, pendidikan agama
membantu individu mengembangkan kesadaran moral yang kuat dan pemahaman yang
mendalam tentang apa yang benar dan salah.27
2. Memperkuat Iman dan Ketakwaan: Pendidikan Agama Islam membantu individu untuk
memperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah.28 Melalui pemahaman yang mendalam
tentang ajaran agama Islam, individu dapat menginternalisasi nilai-nilai spiritual yang
mendasari moralitas Islam. Ini membantu dalam mengarahkan individu untuk

24
Yulia Fitriani, Religiusitas Islami dan Kerendahan Hati dengan Pemaafan pada Mahasiswa, Jurnal Psikologi,
Volume 14 Nomor 2, Desember 2018
25
Abdullah Muhammad, URGENSI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM AL QURAN,
JURNAL PILAR: Jurnal Kajian Islam Kontemporer Volume 13 , No. 1, Juni 2022
26
Momod Abdul Somad, Pentingnya Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Karakter Anak, Qalamuna
-Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama | Vol. 13 No. 2(2021)
27
Niken Ristianah, Internalisasi Nilai-Nilai Keislaman Perspektif Sosial Kemasyarakatan, Darajat: Jurnal PAI
Volume 3 Nomor 1 Maret 2020
28
Anton Widodo, Urgensi Bimbingan Keagamaan Islam Terhadap Pembentukan Keimanan Mualaf,
Bimbingan Penyuluhan Islam , Vol. 1, No. 1 Januari -Juni 2019
74|Al-Ibrah|Vol. 8 No. 30 Juni 2023

berperilaku dengan penuh kesadaran akan kehadiran Allah dan tanggung jawab moral
mereka terhadap-Nya.
3. Memberikan Panduan Moral: Pendidikan Agama Islam memberikan panduan yang jelas
tentang perilaku yang benar dan moral dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan
agama mengajarkan individu tentang prinsip-prinsip etika dan moral yang harus mereka
terapkan dalam hubungan dengan Allah, diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan
lingkungan. Ini membantu dalam membentuk perilaku yang baik dan bertanggung jawab
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengajarkan Nilai-nilai Universal: Pendidikan Agama Islam mengajarkan nilai-nilai
universal yang dapat diterapkan oleh individu dari berbagai latar belakang budaya dan
sosial. Prinsip-prinsip seperti keadilan, kejujuran, tolong-menolong, dan menghormati
orang lain adalah nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam dan berlaku bagi semua individu,
tanpa memandang perbedaan budaya atau sosial.
5. Mengembangkan Kesadaran Sosial: Pendidikan Agama Islam mengajarkan individu
untuk memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Melalui pemahaman tentang konsep seperti
ukhuwah (persaudaraan), adil dalam perlakuan, dan memperhatikan hak-hak orang lain,
pendidikan agama Islam membantu individu dalam mengembangkan rasa empati,
kepedulian, dan tanggung jawab sosial.
6. Mengatasi Tantangan Moral Kontemporer: Pendidikan Agama Islam membantu
individu dalam menghadapi tantangan moral yang dihadapi dalam konteks modern. 29
Dengan mengajarkan prinsip-prinsip agama yang relevan dengan isu-isu kontemporer
seperti integritas, toleransi, keadilan gender, lingkungan, dan teknologi, pendidikan
agama Islam membantu individu dalam membuat keputusan moral yang bijaksana dan
bertanggung jawab.
Pendidikan Agama Islam memainkan peran integral dalam membentuk moral dan
etika individu Muslim. Dengan mengajarkan nilai-nilai agama, memperkuat iman,
memberikan panduan moral, dan mengembangkan kesadaran sosial, pendidikan agama Islam
membantu individu dalam menjadi pribadi yang bermoral, bertanggung jawab, dan
berkontribusi positif dalam masyarakat

29
Hendy Juni Ar Rasyid, Menjelajahi Etika: Tinjauan Literatur erbaru tentang Prinsip-prinsip Etika, Konflik
Moral, dan Tantangan dalam Kehidupan Kontemporer, Cemerlang. Jurnal Manajemen dan ekonomi Bisnis,
Vol 3 No.2, 2-2023
Sitti Romlah, Moral & Etika |75

G. Tantangan dalam Pendidikan Agama Islam sebagai Pilar Pembentukan


Moral dan Etika
Pendidikan Agama Islam sebagai pilar pembentukan moral dan etika menghadapi
beberapa tantangan yang perlu diatasi. Berikut adalah beberapa tantangan yang umum
dihadapi dalam Pendidikan Agama Islam:30
1. Tantangan Kontekstual: Pendidikan Agama Islam perlu menghadapi tantangan
kontekstual yang berkaitan dengan perubahan sosial, budaya, dan teknologi.31 Dalam
dunia yang semakin kompleks dan beragam ini, pendidikan agama harus dapat
menyesuaikan materi dan metode pengajaran agar relevan dengan realitas yang dihadapi
oleh generasi muda.
2. Kurikulum dan Metode Pengajaran: Pengembangan kurikulum yang sesuai dan metode
pengajaran yang efektif merupakan tantangan lain dalam Pendidikan Agama Islam.
Diperlukan kurikulum yang komprehensif, relevan, dan sesuai dengan perkembangan
zaman, serta metode pengajaran yang menarik, interaktif, dan memotivasi peserta didik
untuk belajar nilai-nilai moral dan etika.32
3. Kualitas Pengajar: Ketersediaan pengajar yang berkualitas dalam Pendidikan Agama
Islam juga merupakan tantangan penting.33 Pengajar harus memiliki pemahaman yang
mendalam tentang ajaran agama Islam, kompetensi pedagogis, serta kemampuan untuk
menyampaikan nilai-nilai agama dengan cara yang efektif dan menarik. Pengembangan
profesionalisme pengajar dan peningkatan kualitas pendidikan agama merupakan hal
yang perlu diperhatikan.
4. Pemahaman yang Tepat: Tantangan lain adalah pemahaman yang tepat tentang ajaran
agama Islam. Terkadang terjadi perbedaan interpretasi yang dapat mengaburkan nilai-
nilai etika dan moral yang sebenarnya diajarkan dalam agama Islam. Oleh karena itu,
diperlukan pendekatan yang jelas dan konsisten dalam mengajarkan nilai-nilai agama
Islam untuk menghindari kesalahpahaman.
5. Pengaruh Lingkungan Sekuler: Di dalam lingkungan yang lebih sekuler, di mana nilai-
nilai agama seringkali terpinggirkan, pendidikan agama Islam dihadapkan pada tantangan
dalam mempengaruhi pemikiran dan perilaku individu. Penting bagi pendidikan agama

30
Moh Tolchah, Problematika Pendidikan Agama Islam dan Solusinya, anzum Books Jl. Kusuma 28 Berbek
Waru Sidoarjo
Hak cipta dilindungi Undang-undng, 2020
31
Ali Miftakhu Rosyad, Paradigma Pendidikan Demokrasi Dan Pendidikan Islam Dalam Menghadapi
Tantangan Globalisasi Di Indonesia, Nazhruna: Vol. 3 No 1 2020
32
Evi Susilowati, Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam,
Mejose, Al-Miskawah, Jurnal Of Science Education, 2022
33
Danial Rahman, Problematika Yang Dihadapi Lembaga Pendidikan Islam Sebagai Tantangan Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan, Nazzama Journal Of Management Education Volume 1 Nomor 1, April-
September 2021
76|Al-Ibrah|Vol. 8 No. 30 Juni 2023

Islam untuk mengembangkan pendekatan yang relevan dan menarik bagi generasi muda
agar mereka dapat menghargai dan menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan
sehari-hari.34
6. Pemenuhan Kebutuhan Individual: Setiap individu memiliki kebutuhan, minat, dan
tantangan yang berbeda. Tantangan dalam pendidikan agama Islam adalah memenuhi
kebutuhan individual dan memastikan pendidikan agama memberikan solusi yang
relevan dan bermanfaat dalam membentuk moral dan etika individu sesuai dengan
konteksnya.35
Mengatasi tantangan dalam Pendidikan Agama Islam membutuhkan kolaborasi
antara pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas, dan keluarga untuk memperkuat
kurikulum, meningkatkan kualitas pengajar, memfasilitasi pemahaman yang tepat tentang
ajaran agama, serta mengembangkan pendekatan yang relevan dan responsif terhadap
kebutuhan peserta didik.

H. Perubahan Nilai dan Norma Sosial


Perubahan nilai dan norma sosial adalah fenomena yang terjadi secara alami seiring
perkembangan masyarakat dan perubahan zaman.36 Nilai dan norma sosial adalah panduan
atau aturan yang diakui oleh masyarakat sebagai patokan perilaku yang dianggap baik atau
tepat dalam suatu budaya atau komunitas.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan nilai dan
norma sosial:
1. Perubahan Sosial: Perubahan dalam struktur sosial, demografi, teknologi, dan ekonomi
masyarakat dapat mempengaruhi nilai dan norma sosial. 37 Misalnya, dengan adanya
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, nilai-nilai seperti komunikasi virtual dan
penggunaan media sosial telah menjadi bagian dari norma sosial yang baru. 38
2. Globalisasi: Globalisasi membawa interaksi yang lebih intens antara budaya-budaya yang
berbeda.39 Hal ini dapat menyebabkan adopsi atau penyesuaian nilai dan norma sosial

34
IElihami Elihami, PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
MEMBENTUK KARAKTER PRIBADI YANG ISLAMI, Edumaspul - Jurnal Pendidikan, 2018
35
Rahmat Hidayat, Ilmu Pendidikan Islam Menuntun Arah Pendidikan Indonesia, Lembaga Peduli
Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI), 2016
36
Salman Yoga S, PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA DAN
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI, Jurnal Al-BayanVol. 24 No. 1 Januari – Juni 2018,
37
Andina Prasetya, Perubahan Sosial Masyarakat dalam Perspektif Sosiologi Talcott Parsons di Era New
Normal, Jurnal UPI, Sosietas 11 (1) (2021
38
Lorentius Goa, Perubahan Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Jurnal Kataketik dan Pastoral, Vol 2
No. 2, 2017
3939
Robby Darwis Nasution, Effect Of Modernization And Globalization Of Socio-Cultural Changes In
Indonesia,
Sitti Romlah, Moral & Etika |77

dari budaya lain. Nilai-nilai yang sebelumnya dianggap asing dapat masuk ke dalam
masyarakat dan membawa perubahan dalam norma-norma yang ada.
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan: Kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan penelitian
dapat mempengaruhi pandangan dan nilai-nilai masyarakat. Pemahaman yang lebih baik
tentang aspek-aspek seperti etika, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup dapat
memicu perubahan nilai dan norma sosial dalam masyarakat.
4. Perubahan Generasi: Setiap generasi memiliki pengalaman dan nilai-nilai yang berbeda.
Nilai-nilai yang dipegang oleh generasi yang lebih tua dapat berbeda dengan nilai-nilai
yang dianut oleh generasi yang lebih muda.40 Perubahan generasi dapat menyebabkan
pergeseran dalam nilai dan norma sosial dalam masyarakat.
5. Perubahan Pendapat dan Kepercayaan: Perubahan pendapat atau pandangan tentang
isu-isu tertentu serta perubahan dalam keyakinan agama atau filosofi hidup dapat
mempengaruhi nilai dan norma sosial. Jika pandangan atau keyakinan individu atau
kelompok berubah, hal ini bisa membawa perubahan dalam nilai-nilai yang dipegang dan
norma-norma yang dianut.41
Perubahan nilai dan norma sosial dapat memiliki efek yang kompleks dalam
masyarakat. Hal ini dapat memunculkan konflik atau ketidaksepahaman antargenerasi atau
antarkelompok dalam masyarakat. Namun, perubahan nilai dan norma sosial juga dapat
membawa perbaikan atau kemajuan dalam masyarakat dengan mencerminkan pemahaman
yang lebih baik tentang keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia. 42
Pendidikan memiliki peran penting dalam membantu masyarakat memahami
perubahan nilai dan norma sosial serta mengelola konsekuensinya dengan bijaksana.43
Melalui pendidikan yang baik, individu dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas
tentang perubahan sosial dan dapat membantu dalam memperkuat nilai-nilai positif serta
mempertahankan nilai-nilai tradisional yang berharga dalam masyarakat. 44

40
Dwi Oktarian, Kepuasan Kerja Generasi X Dan Generasi Y Terhadap Komitmen Kerja Di Bank Mandiri
Palembang, Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen, Vol. 3 No. 1, Januari 2017
41
Muhamad Ngafif, Kemajuan Teknologi Dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif Sosial Budaya, Jurnal
Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Volume 2, Nomor 1, 2014
42
Irwandi, Analisis Konflik Antara Masyarakat, Pemerintah Dan Swasta, JISPO VOL. 7 No. 2 Edisi: Juli-
Desember Tahun 2017
43
Muhammad Yasir, Peran Pentingnya Pendidikan Dalam Perubahan Sosial di Masyarakat, Pusat Publikasi
S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM, 2022
44
miftahul huda, Peran Pendidikan islam Terhadap Perubahan sosial, Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan
Islam, Vol. 10, No. 1, Februari 2015
78|Al-Ibrah|Vol. 8 No. 30 Juni 2023

I. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan


Agama Islam
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pendidikan Agama
Islam memiliki potensi besar untuk meningkatkan efektivitas dan daya tarik pembelajaran. 45
Berikut ini beberapa cara pemanfaatan TIK dalam Pendidikan Agama Islam:
1. Aplikasi dan Platform Belajar Online: Pembelajaran online melalui aplikasi dan platform
belajar online dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengakses materi agama, tafsir
Al-Qur'an, hadis, dan pelajaran agama lainnya.46 Aplikasi ini juga dapat menyediakan
latihan, kuis, dan bahan pembelajaran interaktif yang memudahkan peserta didik untuk
belajar secara mandiri.
2. Konten Multimedia Interaktif: Penggunaan konten multimedia seperti video, animasi,
dan presentasi multimedia dapat membantu menjelaskan konsep-konsep agama secara
visual dan menarik.47 Hal ini memudahkan peserta didik untuk memahami dan
mengingat informasi dengan lebih baik.
3. Sosial Media dan Grup Diskusi Online: Pendidikan Agama Islam dapat memanfaatkan
platform media sosial untuk memfasilitasi diskusi dan kolaborasi antara peserta didik
dan pengajar. Grup diskusi online dapat digunakan untuk berbagi pemahaman,
mengajukan pertanyaan, dan memperdalam pengetahuan agama.48
4. Sumber Belajar Digital: Tersedianya sumber belajar digital seperti e-book, website, dan
aplikasi khusus yang menyediakan bahan-bahan pembelajaran agama, termasuk Al-
Qur'an digital, terjemahan, tafsir, dan referensi agama lainnya. Sumber-sumber ini
memudahkan akses peserta didik terhadap bahan-bahan pembelajaran agama yang
komprehensif.49
5. Webinar dan Kuliah Online: Penyelenggaraan webinar, kuliah online, atau kelas virtual
melalui platform konferensi video memungkinkan para pengajar agama untuk
menyampaikan materi secara langsung kepada peserta didik dari berbagai lokasi. Ini juga
memfasilitasi interaksi dan tanya jawab antara peserta didik dan pengajar.50

45
Ismail Darimi, Teknologi Informasi Dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Efektif, Cyberspace: Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Volume 1, Nomor 2, Oktober 2017
46
Dera Sulastri, Pemanfaatan Platform Digital Dalam Embelajaran Online Selama Masa Pandemi Covid-19
Di Sekolah Dasar, JPD: Jurnal Pendidikan Dasar, 2022
47
Kasman, Pengembangan Teknologi Multimedia Pembelajaran, JURNAL PENDAIS VOLUME 2 NO. 2
DESEMBER 2020
48
Muhammad Zaim, MEDIA PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM BERBASIS MEDIA SOSIAL PADA
GENERASI-Z, Proceeding Antasari International Conference, 2019
49
Muhamad Fajar Mubarok, Digitalisasi al-Qur’an dan Tafsir Media Sosial di Indonesia, Jurnal Iman dan
Spiritualitas, Volume 1, Nomor 1 Januari-Maret 2021
50
Linda Feni Haryati, Konferensi Video sebagai Alternatif Media Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-
19, AL MA' ARIEF: JURNAL PENDIDIKAN SOSIAL DAN BUDAYA Vol 3, No 2 2021
Sitti Romlah, Moral & Etika |79

6. Aplikasi untuk Hafalan dan Pembacaan Al-Qur'an: Terdapat berbagai aplikasi yang
membantu peserta didik dalam melaksanakan hafalan dan pembacaan Al-Qur'an.
Aplikasi ini menyediakan audio, teks, dan fitur-fitur bantu yang memudahkan peserta
didik dalam memperbaiki tajwid, menghafal surah, dan memantau kemajuan mereka. 51
Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan aksesibilitas,
interaktifitas, dan kualitas pembelajaran.52 Namun, penting untuk memastikan bahwa
pemanfaatan TIK tetap sesuai dengan nilai-nilai agama Islam dan pedoman yang benar dalam
menggunakannya. Pengawasan dan bimbingan yang tepat dari pengajar dan orang tua juga
diperlukan untuk memastikan penggunaan TIK yang aman dan efektif dalam pendidikan
agama
J. Strategi Mengatasi Tantangan dalam Pendidikan Agama Islam
Untuk mengatasi tantangan dalam Pendidikan Agama Islam, berikut beberapa
strategi yang dapat diterapkan:
1. Pengembangan Kurikulum yang Relevan: Kurikulum Pendidikan Agama Islam perlu
disusun dengan memperhatikan konteks zaman dan kebutuhan peserta didik. 53
Kurikulum harus mencakup pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama Islam,
nilai-nilai etika dan moral, serta isu-isu kontemporer yang relevan. Penggunaan
pendekatan yang interaktif, kreatif, dan aplikatif dalam kurikulum juga penting untuk
membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif.54
2. Peningkatan Kualitas Pengajar: Pengajar dalam Pendidikan Agama Islam harus memiliki
pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama Islam dan kemampuan pedagogis
yang baik.55 Pelatihan dan pengembangan profesionalisme pengajar perlu diberikan
secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Peningkatan kualifikasi
akademik dan kemahiran pedagogis pengajar juga penting dalam menghadapi tantangan
yang kompleks dalam pendidikan agama.
3. Pemanfaatan Teknologi dan Media: Pemanfaatan teknologi dan media dalam
Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan daya tarik dan efektivitas pembelajaran.56

51
Mu’nisah Assisi, Rancang Bangun Aplikasi Hafalan Al-Quran dengan Google Speech API Berbasis
Android, JURTI, Vol.6 No.1, Juni 2022
52
Khojir, teknologi sebagai media pembelajaran pendidikan agama islam di era revolusi industri 4.0, el-
Buhuth, Volume 5, No 1, 2022
53
Badrut Tamam, Inklusifitas Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Berbasis Pesantren,
MISYKAT AL-ANWAR: JURNAL KAJIAN ISLAM DAN MASYARAKAT, VOLUME 3,NO 2, 2020
54
Rudy Kustijono, PANDANGAN GURU TERHADAP PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DALAM
PEMBELAJARAN FISIKA SMK DI KOTA SURABAYA, Jurnal Pendidikan Fisika dan Aplikasinya (JPFA)
Vol 4 No 1, Juni 2014
55
Hj. Sumiati, Potensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa, Al Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam, Volume 1, Nomor 1, Juni 2021
56
Suhirman, Pemanfaatan Teknologi Multimedia Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, MADANIA
Vol. 19, No. 2, Desember 2015
80|Al-Ibrah|Vol. 8 No. 30 Juni 2023

Penggunaan aplikasi, video, presentasi multimedia, dan platform belajar online dapat
membantu menyampaikan materi agama dengan cara yang menarik dan interaktif. Media
sosial juga dapat digunakan untuk memfasilitasi diskusi dan kolaborasi antara peserta
didik dan pengajar.
4. Kolaborasi dengan Orang Tua dan Masyarakat: Kolaborasi antara lembaga pendidikan
agama, orang tua, dan masyarakat sangat penting. Orang tua perlu terlibat aktif dalam
pendidikan agama anak-anak mereka dengan memberikan dukungan, memperkuat nilai-
nilai agama di rumah, dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan pendidikan agama.
Melibatkan masyarakat dalam kegiatan pendidikan agama, seperti pengajian kelompok
atau program sosial keagamaan, juga dapat memperkuat nilai-nilai agama dalam
masyarakat.57
5. Menghadapi Tantangan Kontekstual dengan Fleksibilitas: Pendidikan Agama Islam
harus mampu menghadapi tantangan kontekstual yang berkaitan dengan perubahan
sosial dan budaya dengan fleksibilitas.58 Kurikulum dan metode pengajaran perlu
disesuaikan dengan perubahan zaman tanpa mengorbankan nilai-nilai inti agama. Hal ini
dapat dilakukan dengan menggali pendekatan yang relevan, memadukan isu-isu
kontemporer dengan nilai-nilai agama, dan memperkuat pemahaman tentang ajaran
agama yang sesuai dengan konteks sosial yang beragam.
6. Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan: Pemantauan dan evaluasi berkelanjutan
terhadap proses dan hasil pendidikan agama perlu dilakukan. Ini membantu
mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan dalam pelaksanaan pendidikan agama, serta
melakukan perbaikan dan peningkatan yang diperlukan. Melibatkan peserta didik, orang
tua, dan stakeholder terkait dalam proses evaluasi juga penting untuk mendapatkan
umpan balik yang komprehensif.59
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, diharapkan Pendidikan Agama Islam dapat
mengatasi tantangan yang dihadapi dan memastikan pembentukan moral dan etika yang kuat
pada generasi muda Muslim
K. Kesimpulan
Pendidikan Agama Islam memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan
moral dan etika individu Muslim. Melalui pemahaman dan pengamalan nilai-nilai ajaran

57
Norlaila, kolaborasi guru pendidikan agama islam dengan orang tua siswa pada masa pendemik di Smp
kota banjarmasin, PROCEEDING The 3rd ICDIS 2021 "Islam and Sountheast Asian Communities Welfare in
the COVID-19 ERA"
58
Ihsan Dacholfany, REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI:
Sebuah Tantangan dan Harapan, AKADEMIKA, Vol. 20, No. 01 Januari – Juni 2015
Fitriani Rahayu, Substansi Evaluasi Pendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islam, Al-Ishlah: Jurnal
Pendidikan Islam Vol. 17 | No. 2 | 2019
Sitti Romlah, Moral & Etika |81

agama Islam, pendidikan agama membentuk kesadaran moral, memperkuat iman, dan
memberikan panduan perilaku yang baik. Nilai-nilai seperti keadilan, kejujuran, kesopanan,
kesabaran, dan kedermawanan diajarkan untuk membentuk karakter yang baik dan
bertanggung jawab. Pendidikan agama Islam juga mengajarkan nilai-nilai universal, seperti
menghormati dan menghargai sesama, serta menjaga lingkungan.
Namun, pendidikan agama Islam juga dihadapkan pada tantangan, seperti perubahan
nilai dan norma sosial, perkembangan teknologi, dan perubahan generasi. Untuk mengatasi
tantangan ini, strategi-strategi seperti pengembangan kurikulum yang relevan, peningkatan
kualitas pengajar, pemanfaatan teknologi dan media, kolaborasi dengan orang tua dan
masyarakat, fleksibilitas dalam menghadapi tantangan kontekstual, serta pemantauan dan
evaluasi berkelanjutan perlu diterapkan. Dengan demikian, pendidikan agama Islam menjadi
pilar yang kuat dalam membentuk moral dan etika yang positif pada individu Muslim,
sehingga mereka dapat berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
82|Al-Ibrah|Vol. 8 No. 30 Juni 2023

L. Daftar`Pustaka
Ainiyah Nur, Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam, (Jurnal Al-Ulum
2013)
Amalia Shafira, Realisasi Iman Dalam Kehidupan Sosial, (Jurnal Studi Hadis 2016)
Amiruddin, AMANAH DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN (Studi Komparatif Tafsir Al-
Misbah dan Al-Azhar), (Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama
Islam, 2021)
Asnaini, Islamic Sosial Finance: Konsep Keadilan Sosial Dalam Perspektif Ekonomi Islam,
(Malan Journal Of Islam and Muslim Society, 2019)
Abdul Somad Momod, Pentingnya Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Karakter
Anak, (Qalamuna -Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama, 2021)
Assisi Mu’nisah, Rancang Bangun Aplikasi Hafalan Al-Quran dengan Google Speech API
Berbasis Android, (JURTI, 2022)
Bahtia Abd Rahman, Prinsip-Prinsip Dan Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
(Jurnal Tarbawi, 2016)
Dewi Ernita, Akhlak Dan Kebahagiaan Hidup Ibnu Maskawaih, (Jurnal Substantia, 2011)
Darwis Nasution Robby, Effect Of Modernization And Globalization Of Socio-Cultural Changes In
Indonesia,
Dwi Oktarian, Kepuasan Kerja Generasi X Dan Generasi Y Terhadap Komitmen Kerja Di
Bank Mandiri Palembang, (Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen, 2017)
Dacholfany Ihsan, Reformasi Pendidikan Islam Dalam Menghadapi Era Globalisasi: Sebuah
Tantangan dan Harapan, (AKADEMIKA, 2015)
Darimi Ismail, Teknologi Informasi Dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Efektif, Cyberspace: (Jurnal Pendidikan Teknologi
Informasi, 2017)
Elihami IElihami, Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk
Karakter Pribadi Yang Islami, (Edumaspul - Jurnal Pendidikan, 2018)
Fajar Mubarok Muhamad, Digitalisasi al-Qur’an dan Tafsir Media Sosial di Indonesia, (Jurnal
Iman dan Spiritualitas, 2021)
Fitriani Yulia, Religiusitas Islami dan Kerendahan Hati dengan Pemaafan pada Mahasiswa,
(Jurnal Psikologi, 2018
Firdaus Ndis, Islamic Religious Education For Students In Families, Schools, And Communities: A
Phenomenological Study Of High School Students In Bandung City, Jurnal Pendidikan Agama
Islam Geneologi PAI 2023)
Sitti Romlah, Moral & Etika |83

Fitriani Djollong Andi, Peranan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap


Peningkatan Kecerdasan Spiritual Peserta Didik (Islamic Religion Education Learning Role
On Increasing Spiritual Intelligence Of Students), (Jurnal Al-Ibrah, 2017)
Goa Lorentius, Perubahan Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat, (Jurnal Kataketik dan
Pastoral, 2017)
Hardiono, Sumber Etika Dalam Islam, Jurnal Al-Aqidah: (Jurnal Ilmu Aqidah Filsafat, 2020)
Heru Nurgiansah T, Pendidikan Pancasila Sebagai Upaya Membentuk Karakter Jujur, (Jurnal
Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 2021)
Hidayat Rahmat, Ilmu Pendidikan Islam Menuntun Arah Pendidikan Indonesia, (Lembaga
Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI), 2016)
Haryati Linda Feni, Konferensi Video sebagai Alternatif Media Pembelajaran pada Masa
Pandemi Covid-19, AL MA' ARIEF: JURNAL PENDIDIKAN SOSIAL DAN
BUDAYA Vol 3, No 2 2021
Huda Miftahul, Peran Pendidikan islam Terhadap Perubahan sosial, (Edukasia: Jurnal
Penelitian Pendidikan Islam, 2015)
Irwandi, Analisis Konflik Antara Masyarakat, Pemerintah Dan Swasta, (JISPO, 2017)
Kasman, Pengembangan Teknologi Multimedia Pembelajaran, (JURNAL PENDAIS, 2020)
Khojir, Teknologi sebagai media pembelajaran pendidikan agama islam di era revolusi
industri 4.0, (el-Buhuth, 2022)
Kustijono Rudy, Pandangan Guru Terhadap Pelaksanaan Kurikulum 2013 Dalam
Pembelajaran Fisika Smk Di Kota Surabaya, (Jurnal Pendidikan Fisika dan Aplikasinya
(JPFA), 2014)
Muhammad Abdullah, Urgensi Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Al Quran, Jurnal Pilar:
(Jurnal Kajian Islam Kontemporer, 2022)
Mahmudi, Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam Tinjauan Epistemologi, Isi, Dan
Materi, (Ta’dibuna 2018),
Manalu Sri Rahmayani, Konsep Pendidikan Tauhid yang Terkandung Dalam Surat Al-
Fatihah, (Jurnal Dirosah Islamiyah, 2023)
Masykhur Anis, Implementasi Moderasi Beragama Dalam Pendidikan Islam, (Kementerian
Agama Republik Indonesia 2019)
Mas’ud Al Kemas, Integritas Pendidikan Agama Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi, (Tadrib, 2016)
Norlaila, Kolaborasi guru pendidikan agama islam dengan orang tua siswa pada masa
pendemik di Smp kota banjarmasin, (PROCEEDING The 3rd ICDIS 2021 "Islam and
Sountheast Asian Communities Welfare in the COVID-19 ERA" 2019)
84|Al-Ibrah|Vol. 8 No. 30 Juni 2023

Ngafif Muhamad, Kemajuan Teknologi Dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif Sosial
Budaya, Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Volume 2, Nomor 1,
2014
Nurmadiah, Manusia Dan Agama (Konsep Manusia dan Agama dalam Al-quran),
(PENDAIS 2019)
Ristianah Niken, Internalisasi Nilai-Nilai Keislaman Perspektif Sosial Kemasyarakatan,
(Darajat: Jurnal PAI, 2020)
Rouf Abd., Potret Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Umum, (Jurnal Pendidikan Agama
Islam 2015)
Rasyid Hendy Juni Ar, Menjelajahi Etika: Tinjauan Literatur erbaru tentang Prinsip-prinsip
Etika, Konflik Moral, dan Tantangan dalam Kehidupan Kontemporer, (Cemerlang.
Jurnal Manajemen dan ekonomi Bisnis, 2023)
Rosyad Ali Miftakhu, Paradigma Pendidikan Demokrasi Dan Pendidikan Islam Dalam
Menghadapi Tantangan Globalisasi Di Indonesia, (Nazhruna: 2020)
Rahman Danial, Problematika Yang Dihadapi Lembaga Pendidikan Islam Sebagai Tantangan
Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, (Nazzama Journal Of Management Education,
2021)
Rahayu Fitriani, Substansi Evaluasi Pendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islam, (Al-
Ishlah: Jurnal Pendidikan Islam, 2019)
Suhirman, Pemanfaatan Teknologi Multimedia Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam, (MADANIA, 2015)
Suryanti, Agama Dan Iptek: Refleksi Dan Tantangannya Dalam Mengembangkan Moralitas
Kaum Muda Orientasi Baru, Al-Balagh, 2010
Syafi’i Imam, Tujuan Pendidikan Islam, Al-Tadzkiyyah: (Jurnal Pendidikan Islam, 2015)
Susilowati Evi, Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam, (Mejose, Al-Miskawah, Jurnal Of Science Education, 2022)
Sumiati, Potensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa, (Al Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam, 2021)
Sulastri Dera, Pemanfaatan Platform Digital Dalam pembelajaran Online Selama Masa
Pandemi Covid-19 Di Sekolah Dasar, (JPD: Jurnal Pendidikan Dasar, 2022)
Tobroni, Peranan Pendidikan Agama Dalam Pembentukan Etika Sosial Persaudaraan Dan
Perdamaian (Studi di Malaysia dan Indonesia), (PROGRESIVA, 2011)
Tolchah Moh, Problematika Pendidikan Agama Islam dan Solusinya, (Anzum Books Jl.
Kusuma 28 Berbek Waru Sidoarjo Hak cipta dilindungi Undang-undng, 2020)
Sitti Romlah, Moral & Etika |85

Tamam Badrut, Inklusifitas Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Berbasis


Pesantren, Misykat Al-Anwar: Jurnal Kajian Islam Dan Masyarakat, VOLUME 3,NO
2, 2020
Ukhra Siti Nazlatul, Konsep Persatuan dalam Al-Qur'an dan Relevansinya dengan Pancasila
Sila Ketiga, afse: (Journal of Qur'anic Studies, 2021)
Usman DP, Penerapan Prinsip-Prinsip Evaluasi Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI), CENDEKIA: (Jurnal Ilmiah Pendidikan, 2020)
Prasetya Andina, Perubahan Sosial Masyarakat dalam Perspektif Sosiologi Talcott Parsons di
Era New Normal, (Jurnal UPI, Sosietas, 2021
Winata Koko Adya, Konsepsi Pendidikan Islam Terhadap Pprinsip Prinsip Multikultural Di
Sekolah, (Atta’dib Jurnal Pendidikan Agama Islam, Prodi PAI, Fakultas Tarbiyah IAIN
Bone 2020)
Widodo Anton, Urgensi Bimbingan Keagamaan Islam Terhadap Pembentukan Keimanan
Mualaf, (Bimbingan Penyuluhan Islam, 2019)
Yoga Salman S, Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Dan Perkembangan
Teknologi Komunikasi, (Jurnal Al-Bayan, 2018)
Yasir Muhammad, Peran Pentingnya Pendidikan Dalam Perubahan Sosial di Masyarakat,
(Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM, 2022)
Zaim Muhammad, Media Pembelajaran Agama Islam Berbasis Media Sosial Pada Generasi-
Z, (Proceeding Antasari International Conference, 2019)
.

Anda mungkin juga menyukai