Makalah Manajemen Pemasaran Viva Makeup
Makalah Manajemen Pemasaran Viva Makeup
Makalah Manajemen Pemasaran Viva Makeup
ANALISIS BRAND
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
MANAJEMEN REGULER
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Identias visual adalah salah satu strategi dalam mengembangkan bisnis perusahaan,
karena identitas visual merupakan elemen terpenting dalam membangun citra perusahaan.
Identitas visual memberikan dampak baik yang diantaranya memudahkan konsumen
mengingat dan mengenal produk, serta dapat membangun loyalitas konsumen. ara industri
kosmetik dapat bertahan dengan menerapkan beberapa strategi pemasaran inovatif, salah satu
caranya adalah identitas visual. Komponen terpenting dalam menciptakan citra perusahaan
adalah identitas visualnya karena memiliki pengaruh positif, termasuk memudahkan
konsumen untuk mengingat dan mengenali barang sehingga dapat menumbuhkan loyalitas
konsumen.
Wanita merupakan makhluk yang sangat identic dengan kecantikan, sehingga mereka
memiliki sifat alamiah untuk selalu ingin tampil menarik serta menjadi pusat perhatian. 250
juta jiwa merupakan penduduk Indonesia, yang menjadikan Indonesia sebagai pasar yang
menjanjikan bagi penjualan barang-barang sektor kosmetik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana overview singkat tentang brand Viva?
2. Bagaimana analisa singkat brand Viva dengan menggunakan kriteria
pilihan elemen merk?
3. Bagaimana analisa brand Viva dengan menggunakan model BAV?
4. Bagaimana brand dibangun dengan prinsip manajemen?
C. Tujuan
1. Mendapatkan identitas visual baru yang sesuai dengan nilai-nilai Viva
Cosmetics.
2. Sebagai upaya meningkatkan brand awareness yang memiliki identitas
berkarakter kuat dan memiliki daya memorable tinggi dengan tujuan untuk
dapat bersaing secara global dan dikenal oleh khalayak luas.
BAB II
PEMBAHASAN
Viva Cosmetics merupakan produk kosmetik lokal Indonesia yang berdiri pada tahun
1962 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi di Jalan Karet Surabaya dengan nama PT
General Indonesian Producing Centre, lalu perusahaan tersebut berganti nama menjadi PT
Paberik Pharmasi Vita pada tahun 1964. Setelah perubahan nama itu pada tahun 1998, PT
Paberik Pharmasi Vita kini dikenal sebagai PT Vitapharm. Masyarakat mempercayai produk
dari PT Vitapharm, dan perusahaan tersebut mempunyai visi menjadi merek kosmetik tropis
yang terbaik dan produknya dipercaya oleh masyarakat dunia. Sebelumnya, PT Vitapharm
hanya memproduksi produk kecantikan dan perawatan untuk iklim tropis, namun seiring
berkembangnya industri kecantikan dunia maka PT Vitapharm menyesuaikan dengan
mengambil berbagai langkah agar dapat bersaing dengan kompetitor dunia.
Perancangan ulang identitas visual ini bertujuan untuk menciptakan logo dengan versi
terbaru untuk merek Viva Cosmetics. Meskipun perusahaan ini sudah dirintis beberapa tahun
lamanya, namun masih memerlukan perancangan identitas visual ulang dengan identitas yang
lebih modern dan unik sebagai upaya meningkatkan brand awareness yang memiliki identitas
berkarakter kuat dan memiliki daya memorable tinggi untuk dapat bersaing secara global dan
dikenal oleh khalayak luas.
Perceived quality (persepsi kualitas) didefinisikan sebagai suatu persepsi pelanggan terhadap
keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa
yang diharapkan oleh pelanggan (Durianto dkk, 2018). Indikator persepsi kualitas menurut
Zaid (2021), yaitu: kualitas tinggi dibandingkan kualitas buruk, terbaik dalam kategori tertentu
dibandingkan kualitas tidak konsisten, dan kualitas terbaik dibandingkan kualitas rata- rata dan
kualitas lebih rendah. Adapun indikator persepsi kualitasdalam penelitian ini adalah: produk
viva memiliki ciri khas, terbuat dari bahan-bahan yang aman, tidak mudah udar saat dipakai,
hasil pemakaian viva terihat bagus di kulit, memberikan manfaat sesuai yang diiklankan,
memberikan hasil sesuai yang dijanjikan, memilki masa kadaluarsa yang cukup lama, memilki
kualitas yang dapat bersaing dengan produk kosmetik lain.
Indikator loyalitas merek menurut Adhari (2020), yaitu: melakukan pembelian atau transaksi
ulang, memberikan referensi kepada orang lain, penolakan atau tidak berniat pindah ke produk
pesaing, tidak tertarik dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing, menjadi lebih setia.
Adapun indikatorloyalitas merekdalam penelitian ini adalah: konsumen tidak akan berlaih ke
produk kosmetik lain, merasa puas menggunakan produk viva, menggunakan secara berulang-
ulang, merekomendasikan produk viva ke orang lain, mengikuti informasi terbaru produk viva,
tidak banyak pertimbangan saat membeli produk viva, bersedia membayar lebih untuk
mendapatkan produk viva
3. Analisa brand dengan model BAV
a. Diferensasi
Viva memiliki diferensiasi yang cukup kuat sebagai merek kosmetik lokal asli
Indonesia dengan harga terjangkau. Viva mampu membedakan dirinya dari merek-
merek kosmetik impor yang cenderung lebih mahal.
b. Energi
Viva merupakan salah satu merek kosmetik lokal yang populer di Indonesia.
Produk-produk Viva banyak dijual di berbagai outlet ritel, baik toko modern maupun
tradisional.
c. Relevansi
Produk-produk Viva sangat relevan dengan kebutuhan konsumen kelas menengah
ke bawah di Indonesia. Viva mampu menawarkan produk kosmetik dan make-up
berkualitas dengan harga yang terjangkau.
d. Harga diri
Menguji penghargaan Viva akan melibatkan pengamatan persepsi konsumen
terhadap kualitas merek, reputasi, dan posisi keseluruhan di pasar. Ulasan positif,
penghargaan atau pengakuan yang diterima oleh Viva, dan loyalitas pelanggan dapat
menunjukkan tingkat penghargaan yang tinggi terhadap merek tersebut.
e. Pengetahuan
Memahami pengetahuan Viva memerlukan pengukuran seberapa akrab
konsumen dengan merek, produk/layanan, nilai-nilai, dan pesannya. Tingkat kesadaran
yang tinggi dan ingatan merek yang kuat menunjukkan bahwa Viva memiliki
pengetahuan yang baik di kalangan konsumen.
f. Brand dibangun dengan prinsip manajemen
Logo Brand Viva, agensi pemasaran digital Indonesia, merupakan representasi gaya
seekor harimau. Harimau digambarkan dengan mulut terbuka seolah mengaum, dan
matanya ditonjolkan untuk memberikan tampilan yang garang dan penuh tekad.
Penggunaan harimau pada logo menandakan kekuatan, kekuatan, dan kelincahan –
kualitas yang penting dalam industri pemasaran digital yang kompetitif.
Selain itu, skema warna logo – oranye dan hitam – menambah tampilannya yang
berani dan dinamis. Oranye melambangkan antusiasme, kreativitas, dan dorongan,
sedangkan hitam melambangkan kekuatan, keanggunan, dan kecanggihan. Warna-
warna ini mencerminkan komitmen Brand Viva dalam memberikan solusi pemasaran
digital yang inovatif dan efektif kepada kliennya.
Lebih lanjut, tagline “Digital Solutions Provider” di bawah logo semakin
memperkuat identitas Brand Viva sebagai penyedia layanan pemasaran digital. Desain
logo yang bersih dan modern juga memastikan logo tersebut mudah dikenali dan
diingat.
BAB III
KESIMPULAN
Viva Cosmetics adalah produk kosmetik lokal Indonesia yang didirikan pada tahun
1962 dan kemudian berganti nama menjadi PT Paberik Pharmasi Vita pada tahun 1964. Visi
perusahaan adalah menjadi produk kosmetik berkualitas tinggi dan produknya dijual di pasar
global. Meskipun menjadi produsen kosmetik dan pemasok produk ramah iklim, PT Vitapharm
terus meningkatkan produknya untuk bersaing dengan pesaing global.
Identitas visual merek ini dirancang untuk menciptakan logo modern dan unik untuk Viva
Cosmetics. Meskipun perusahaan telah direstrukturisasi beberapa kali, masih perlu
memperbarui identitas visualnya untuk meningkatkan kesadaran merek dan menciptakan
produk yang tak terlupakan yang dapat diakui secara global.
Kualitas yang dirasakan mengacu pada persepsi kualitas atau nilai produk atau layanan
dibandingkan dengan apa yang dipahami oleh konsumen. Indikator kualitas adalah kualitas
produk, yang lebih baik daripada rata-rata, lebih baik dalam kategori tertentu, dan lebih baik
dari rata-ratanya dan kualitas yang lebih rendah. Indikator kualitas termasuk kualitas produk,
harga, kualitas, dan kepuasan pelanggan. Loyalitas merek merujuk pada sikap positif
konsumen terhadap produk atau layanan. Ini adalah ukuran loyalitas pelanggan, yang
merupakan sikap positif terhadap produk atau layanan. Indikator loyalitas merek adalah
loyalitas kepada merek, yang dapat diukur oleh jumlah pelanggan setia, kualitas layanan, dan
tingkat loyalitas terhadap merek.
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.amikom.ac.id/index.php/joaen/article/download/1279/439/6306
Giannini, G. T. (2010). Marketing Public Relations. In Marketing Public Relations (p. 291 pages).
Prentice Hall, 2010.
Kotler, P. (1997). Analysis, Planning, Implementation, and Control. In P. Kotler, Analysis, Planning,
Implementation, and Control (p. 529). Prentice-Hall.